PENDAHULUAN
Lipid adalah salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam
tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia
ialah lipid. Untuk memberikan defenisi yang jelas tentang lipid sangat sukar,
sebab senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur yang serupa
atau mirip. Para ahli biokimia sepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang
mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan kedalam satu kelompok yang
disebut lipid. Di dalam darah kita ditemukan tiga jenis lipid yaitu kolestrol,
trigliserida dan fosfolipid. Oleh karena sifat lipid yang susah larut dalam lemak ,
maka perlu dibuat bentuk yang terlarut. Untuk itu butuh suatu zat pelarut yaitu
suatu protein yang dikenal dengan nama apolipoprotein yang sering diberi nama
secara alfabetis yaitu Apo A, Apo B, Apo C dan Apo E. Senyawa lipid dengan
apoprotein ini sering disebut sebagai lipoprotein. Setiap lipoprotein terdiri atas
Kolestrol (bebas/ester), Trigliserid, Fosfolipid dan Apoprotein. Lipoprotein
berbentuk sferik (bentuk bulat agak melonjong) dan mempunyai inti trigliserid
dan kolestrol ester dan dikelilingi oleh fosfolipid dan sedikit kolestrol bebas.
Apoprotein ditemukan pada permukaan lipoprotein (lihat gambar).
Setiap lipoprotein berbeda dalam ukuran, densitas, komposisi lemak, dan
komposisi lipoprotein. Dengan menggunakan ultrasentrifusi, pada manusia
dibedakan enam jenis lipoprotein, yaitu:
1. HDL (High Density Lipoprotein) : lipoprotein yang terlibat dalam
metabolisme VLDL, LDL dan IDL. HDL disintesis oleh usus dan hati.
2. LDL (Low Density Lipoprotein) : adalah stadium akhir dari katabolisme
VLDL. VLDL yang dikeluarkan oleh hati akan berubah menjadi LDL di
dalam sirkulasi darah. LDL banyak mengandung kolesterol dibandingkan
bentuk VLDL.
3. IDL (Intermediate Density Lipoprotein) : bentuk peralihan dari VLDL ke
LDL, biasanya terbentuk singkat dalam pembuluh darah.
4. VLDL (Very Low Density Lipoprotein) : adalah lemak yang diangkut dari hati
(dari metabolisme hati).
5. Kilomikron : adalah lemak yang diangkut mukosa usus.
6. FFA (Free Fatty Acid) : adalah asam lemak bebas yang dijumpai dalam
plasma darah sebagai produk lipolisis dari pembuluh darah dan jaringan
adipose/lemak.
Adapun sifat fisika yang dimaksud ialah:
1. Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu pelarut
organik misalnya ester, aseton, kloroform, benzena yang sering disebut
pelarut organik.
2. Ada hubungan dengan asam lemak atau esternya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dislipidemia
A.1 Definisi
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan
peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang
utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida
serta penurunan kadar kolesterol HDL (Sunita, 2004). Dislipidemia adalah
keadaan terjadinya peningkatan kadar LDL kolesterol dalam darah atau
trigliserida dalam darah yang dapat disertai penurunan kadar HDL kolesterol
(Andry Hartono, 2000). Dislipidemia dalam proses terjadinya aterosklerosis
semuanya memiliki peran yang penting dan sangat berkaitan satu dengan yang
lain, sehingga tidak mungkin dibahas sendiri-sendiri.
Ketiganya dikenal sebagai trias lipid, yaitu:
a. Kolesterol total
Banyak penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara kadar kolesterol
total darah dengan resiko penyakit jantung koroner (PJK) sangat kuat, konsisten,
dan tidak bergantung pada faktor resiko lain. Penelitian genetik, eksperimental,
epidemiologis, dan klinis menunjukkan dengan jelas bahwa peningkatan kadar
kolesterol total mempunyai peran penting pada patogenesis penyakit jantung
koroner (PJK).
b. Kolesterol HDL dan kolesterol LDL
Bukti epidemiologis dan klinis menunjang hubungan negatif antara kadar
kolesterol HDL dengan penyakit jantung koroner. Intervensi obat atau diet dapat
menaikan kadar kolesterol HDL dan dapat mengurangi penyakit jantung koroner
c.
Trigliserida
Kadar trigliserida diantara 250-500 mg/dl dianggap berhubungan dengan
penyakit jantung koroner apabila disertai adanya penurunan kadar kolesterol
HDL.
Kadar lemak darah dalam
tubuh
Kolesterol Total
Kisaran Ideal
(mg/dl)
120-200
LDL
60-160
HDL
35-65
Perbandingan LDL/HDL
<3,5
Trigliserida
<200
dengan berbagai usia, dari kalangan annak-anak hingga dewasa. Padahal jun food
banyak mengandung sodium. Lemak jenuh dan kolestrol. Lemak jenuh berbahaya
bagictubuh karena merangsang hati untuk memproduksi banyak kolesterol yang
juga berperan akan muncul penyakit jantung. Karena kolestrol yang mengendap
lama-lama akan menghambat aliran darah dan oksigen sehingga mengganggu
metabolisme otot jantung. Cara terbaik untuk menjaga tubuh dari serangan
jantung adalah mengubah gaya hidup dengan menjalankan diet seimbang. Untuk
menghindari penimbunan lemak jenuh seperti lemak sapi, kambing, makananan
bersantan dan gorengan kerena dapat meningkatkan kadar kolestrol darah. Lemak
jenuh tunggal mempunyai pengaruh sedikit terhadap peningkatan kadar kolestrol
darah, terdapat pada minyak jaitun, minyak biji kapas, minyak wijen.
c.
Faktor obesitas
Obesitas digunakan untuk memahami batasan sederhana dari kelebihan
berat badan yang dihasilkan dari makan terlalu banyak dan aktifitas terlalu sedikit.
Obesitas merupakan hasil interaksi kompleks antara factor-faktor genetic,
pertilaku dan lingkungan menyebabkan ketidakseimbangan antara asupan dan
pengeluaran energy. Peningkatan berat badan 20% atau lebih diatas berat badan
normal adalah titik dimana kelebihan berat badan berkembang menjadi gangguan
kesehatan. Tingkat kelebihan berat badan yang rendah dapat berkaitan dengan
resiko kesehatan, terutama timbulnya gangguan kesehatan lain seperti diabetes,
hipertensi dan penyakit jantung.
Orang dengan obesitas maka didalam tubuhnya cenderung akan banyak timbunan
lemak yang berlebih, dan timbulnya lemak yang ada dalam tubuh ini akan
menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah
ini kemudian akan dapat meningkatkan kadar kolestrol total dan LDL kolestrol.
Obesitas telah berkembang sebagai faktor resiko diabetes. Hipertensi, penyakit
kardiovaskuler dan beberapa kanker pada pria dan wanita. Kondisi lain yang
terjadi, termasuk kesulitan bernafas waktu tidur, osteoarthritis, kemandulan,
hipertensi intracranial idiopati, penyakit statis vena pada anggota gerak
bawah,getaran gastro-esofageal dan gangguan perkemihan.
berarti lemak daru justru dibawa kembali ke jaringan tubuh. Bahan dasar rokok
mengandung zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Dalam satu batang
rokok terdapat kurang lebih 4.000 jenis bahan kimia, 40% diantaranya beracun.
Bahan kimia yang berbahaya terutama nikotin, tar, hidrokarbon, karbon
monoksida, dan logam berat dalam asap rokok. Nikotin dalam rokok dapat
mempercepat proses penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah.
Penyumbatan dan penyempitan ini bisa terjadi pada pembuluh darah koroner,
yang bertugas membawa oksigen ke jantung. Selain mempurburuk profil lemak
atau kolestrol darah, rokok juga dapat meningkatkan tekanan darah dan nadi.
e.
Stress
Secara sederhana stress dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana
individu terganggu keseimbangannya. Stress terjadi akibat adanya situasi
eksternal atau internal yang memunculkan gangguan dan menurunkan individu
untuk berespon adaptif. Stress merupakan sesuatu yang terpisahkan dari
kehidupan manusia, bahkan stress seperti merupakan bagian dari kehidupan itu
sendiri.
Dalam sebuah penelitian menunjukkan orang yang stress 1,5 x lebih besar
mendapatkan resiko PJK daripada orang yang tidak stress karena dengan adanya
stress terjadi peningkatan kolestrol darah dan tekanan darah dalam tubuh.
A.4 Faktor Risiko
Timbunan lemak di dalam lapisan pembuluh darah (plak kolesterol)
membuat saluran pembuluh darah sempit dan aliran darah menjadi kurang lancar.
Plak kolesterol pada dinding pembuluh darah bersifat rapuh dan mudah pecah,
meninggalkan luka pada dinding pembuluh darah yang dapat mengaktifkan
pembentukan bekuan darah. Pembuluh darah dikarenakan sudah mengalami
penyempitan dan pengerasan oleh plak kolesterol, maka bekuan darah ini mudah
menyumbat pembuluh darah secara total yang dikenal sebagai aterosklerosis
(proses pembekuan plak pada pembuluh darah). Penyempitan dan pengerasan ini
apabila cukup berat akan menyebabkan suplai darah ke otot jantung tidak
memadai, maka akan menimbulkan sakit atau nyeri dada yang disebut sebagai
angina, bila berlanjut akan menyebabkan matinya jaringan otot jantung yang
disebut infrak miokard, dan apabila meluas akan menimbulkan gagal jantung atau
PJK (penyakit jantung koroner). Jika aterosklerosis terjadi di dalam arteri yang
menunju ke otak (artericarotid) maka akan menyebabkan stroke. Gejala serangan
tergantung dari derajat serangan, mulai dari yang ringan sampai yang berat. Gejala
stroke ringan : bicara tiba-tiba pelo, gejala yang lebih berat berupa kelumpuhan,
anggota gerak badan, wajah menjadi asimetris, jika terjadi perdarahan hebat akan
menyebabkan kematian. Dislipidemia juga berkaitan dengan penyakit kencing
manis atau diabetes mellitus (DM) dimana pada penderita DM kadar gula dalam
darah akan melebihi normal. Kadar gula darah apabila naik dan berlangsung lama
maka akan memicu terjadinya aterosklerosis pada arterikoroner dan akan
meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida. Bentuk LDL pada penderita DM
lebih padat dengan ukuran yang lebih kecil yang sering disebut Small Dense LDL,
sehingga akan lebih mudah masuk kedalam lapisan pembuluh darah yang lebih
dalam, ini akan lebih berbahaya karena lebih bersfat aterogenetik (lebih mudah
menempel pada pembuluh darah dan lebih mudah membentuk plak). Dampak lain
yang ditimbulkan oleh dislipidemia adalah disfungsi ereksi kemampuan mencapai
atau mempertahankan penis yang memadai untuk melakukan hubungan seksual
yang memuaskan. Proses aterosklerosis dapat terjadi pada pembuluh darah penis
(arteri dosal penis) plak yang menyumbat pembuluh darah penis akan
menyebabkan penis tidak mendapat aliran darah sehingga mengganggu terjadinya
ereksi.
A.5 Penyakit Akibat Dislipidemia
a. Arterosklerosis
Adalah radang pada pembuluh darah manusia akibat akumulasi kolesterol
di dalam dinding pembuluh darah arteri, mengakibatkan penebalan arteriol dan
pengerasan pada pembuluh darah yang dapat menghambat aliran darah ke
berbagai organ. Aterosklerosis adalah proses umum yang melibatkan banyak
pembuluh darah di tubuh, termasuk di jantung, otak, dan ginjal.
b. Hipertensi
Adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik >
140mmHg dan tekanan darah diastolik > 90mmHg. Sebuah tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHg adalah definisi yang diterima untuk hipertensi sistolik,
sedangkan tekanan lebih dari 90 mmHg sering didefinisikan sebagai hipertensi
diastolik. Tingkat tekanan darah harus konsisten, bukan sekadar rekaman sporadis.
Untuk menentukan apakah hipertensi hadir, yang terbaik adalah mengukur
tekanan darah sendiri, yang diperoleh di luar pemeriksaan rutin kedokter, yaitu
dianjurkan 1 bulan sekali. Gejala : sakit kepala, migrain, rasa berat di tengkuk,
mata berkunang-kunang, lemah, muka pucat, suhu tubuh sedikit rendah.
c.
Klaudikasio intermitten
Adalah nyeri pada otot ekstremitas bawah yang timbul ketika berjalan
disebabkan oleh penyumbatan kolestrol di pembuluh darah kaki. Penyakit ini
menyebabkan penderita berhenti untuk berjalan.
Mekanise penyakit klaudikasio intermiten :
Plak aterom/lemak di pembuluh darah asupan darah (mengandung oksigen dan
glukosa) ke jaringan otot di kaki berkurang otot kekurangan oksigen untuk
metabolisme kompensasi otot melakukan metabolisme anaerob (metabolisme
tanpa menggunakan oksigen) metabolisme anaerob di otot menghasilkan asam
laktat timbunan asam laktat pada jaringan otot nyeri pada otot.
Beratnya hambatan aliran darah di arteri ektrimitas bawah dibedakan dalam
stadium menurut Fontaine (dikutip dari Viles-Gonzales JF, Fuster V, Badimon JJ,
Atherombosis. Awidespread disease with unpredictable & life threatening
consequence Europeheart journal 2004 25(14):1197-07.) :
Stadium I : aliran darah ke jaringan masih cukup, walaupun terdapat
penyempitan arteri.
Stadium II : aliran darah ke otot tidak memadai pada aktivitas tertentu.
Timbulnya klaudikasio intermiten. Gejala ini mengurangi penggunaan otot
sehingga jarak tempuh dalam berjalan tidak dapat melebihi jarak tertentu.
Stadium III : aliran darah ke jaringan sudah tidak memadai saat istirahat.
Stadium IV: menurunnya aliran darah mengakibatkan nekrosis (kematian
jaringan).
d. Penyakit jantung koroner (PJK)
Adalah kondisi yang dimulai ketika zat kolesterol keras (plak)
terakumulasi di dalam arteri koroner. Plak dalam arteri koroner itu bisa pecah dan
menyebabkan pembentukan gumpalan kecil, yang dapat menghambat aliran darah
ke otot jantung, penyakit ini juga dikenal sebagai penyakit arteri koroner (PAK).
Gejala: rasa nyeri di dada (seperti tertekan, tertusuk), kelelahan, jantung berdebardebar, sesak nafas, pusing dan pingsan.
e.
Penyakit stroke
Adalah penyakit serebro vaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai
dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya
aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa
dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah.
Berdasarkan proses patologi/perjalanan penyakit dan gejala klinisnya, stroke
dibagi menjadi stroke iskemik dan stroke hemorragik.
Berlangsung mendadak
(menit- jam)
Berlangsung pelan
(jam-hari)
Nyeri kepala
Hebat
Ringan/tak ada
Sering
Tak ada
Jarang/biasa ada
Tak ada
Bisa ada
Tak ada
Biasa hilang
Dapat hilang
Gangguan bicara
Sering
Kelumpuhan
Sering
Bisa ada/tidak
Hipertensi
Sering
Bisa ada/tidak
Kaku kuduk
Kejang
Kesadaran
dipanaskan secara berulang-ulang. Asupan lemak tidak januh ini akan dapat
meningkatkan kadar kolestrol HDL, dan mencegah terbentuknya endapan
pada pembuluh darah.
4. Menurunkan asupan kolestrol. Kolestrol terutama banyak ditemukan pada
lemak hewan, jeroan, kuningan telur, seafood (kecuali ikan).
5. Mengkonsumsi lebih banyak serat dalam menu makanan sehari Serat
berfungsi untuk mengikat lemak yang berasal dari makanan dalam proses
pencernaan, sehingga mencegah peningkat kadar LDL kolestrol.
6. Merubah cara masak Minyak goreng dari asam lemak tidak jenuh sebaiknya
bukan digunakan untuk menggoreng tetapi digunakan digunakan untuk
minyak salad sehingga mempunyai efek positif terhadap peningkatan HDL
kolestrol maupun pencegahan terjadinya endapan pada pembuluh darah.
A.7 Patofisiologi Dari Dislipidemia
Sebagian besar pasien hiperkolesterolemia sebelumnya mempunya
iriwayat familial (riwayat penyakit kolesterol di keluarga), namun penyebabnya
masih belum diketahui, Namun biasanya faktor risiko dislipidemia yang paling
utama adalah disebabkan kelebihan berat badan dan pola makan.
Orang dengan kelebihan berat badan (obesitas) dan pola makan tinggi lemak
(terutama lemak hewani)
10
BAB III
KESIMPULAN
11
Daftar pustaka
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-ulfahrizia-5956-2babii.pdf
12
http://www.pantirapih.or.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=146:dislipidemia&catid=51:umum&Itemi
d=97
http://www.scribd.com/doc/54425185/Gout-Dan-Dislipidemia
http://www.scribd.com/doc/109607526/Dislipidemia-dan-diet
13