Anda di halaman 1dari 37

PERAN PEMERINTAH DALAM

PENGAWASAN MUTU MAKANAN

Yulita, SKM, MPH


Pangan
Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk
pertanian, perkebunan, kehuutanan, perikanan,
peternakan, perairan dan air, baik yang diolah maupun
tidak diolah yang diperuntukan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia lainnya yang
digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan,
dan/atau pembuatan makanan atau minuman
Pangan segar adalah pangan yang belum mengalami
pengolahan yang dapat dikonsumsi langsung dan/atau
yang dapat menjadi bahan baku pengolahan.
Cont....
 Termasuk pangan yang mengalami pengolahan
minimal (pascapanen) meliputi pencucian, pengupasan,
pengeringan, penggilingan, pemotongan, penggaraman,
pembekuan, pencampuran dan blansir serta tanpa
penambahan Bahan Tambahan Pangan(BTP)
Pangan Olahan adalah makanan atau minuman hasil
proses dengan cara atau metode tertentu dengan atau
tanpa bahan tambahan.
 Termasuk pangan siap saji dan pangan olahan industri
rumah tangga.
Dasar Hukum
Dasar hukum kebijakan terkait keamanan pangan
 UU No/18 Tahun 2021 tentang pangan
 Pp No. 28 Tahun 2004 tentang keamanan, mutu dan Gizi
Pangan
Direvisi menjadi RPP tentang keamanan pangan
 PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan
Direvisi menjadi RPP tentang Label dan Iklan Pangan
 Peraturan pelaksanaan PP
Peraturan Kepala Badan, Peraturan Menteri Pertanian,
Peraturan Mentri Kesehatan, Peraturan Menteri Perindustrian,
Peraturan Menteri Perdagangan, Peraturan Daerah, dsb
Kebijakan Pengawasan Keamana Pangan
(RPP tentang keamanan pangan)
Jaminan Keamana Pangan dan Mutu Pangan
Penerapan sistem jaminan keamana pangan dan mutu
pangan  sertifikasi oleh menteri, Kepala Lembaga,
Bupati/Walikota, atau lembaga penilaian kesesuaian.
Pemenihan standar keamanan pangan:
 Sanitasi pangan
 Bahan tambahan pangan
 Pangan produk rekayasa genetik
 Iradiasi pangan
 Larangan mengedarkan pangan tercemar.
Cont...
Persyaratan mutu pangan
 Penetapan oleh menteri atau kepala lembaga
Pengujian laboratoris
 Pangan segar oleh Menteri pertanian attau menteri
kelautan dan perikanan
 Pangan olahan oleh Kepala Lembaga
 Pengujian di laboratorium yang terakreditasi atau yang
ditunjuk oleh pemerintah
Persyaratan Keamanan pangan dalam Impor
Pangan
Setiap orang yang mengimpor pangan untuk diedarkan
bertanggung jawab atas keamanan pangan dan mutu pangan.
Persyaratan:
 Pangan telah diuji, diperiksa, dan/atau dinyatakan memenuhi
persyaratan keamanan pangan dan mutu pangan oleh pihak
yang berwenang di Indonesia atau oleh puhak yang
mempunyai kesepakatan saling pengakuan serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya
masyarakat.
 Dilengkapi dengan dokumen hasil pengujian dan/atau
pemeriksaan dan mendapat persetujuan pemasukan.
Cont...
Persetujuan pemasukan Pangan :
 Untuk pangan yang dicurigai dapat menimbulkan risiko
kesehatan  persetujuan pemasukan diberikan setelah dilakukan
pengujian lab oleh pihak yang berwenang di Indonesia
 Berlakuk juga untuk impor di wilayah kawasan perdagangan
bebas dan pelabihan bebas serta kawasan berikat.
 Tata cara ditetapkan oleh menteri pertanian, menteri
perdagangan, menteri kelautan dan perikanan, atau kepala
lembaga.
Apabila pangan impor ditolak, pelaku usaha wajib memusnahkan
pangan atau mengeluarkan pangan dari wilayah Indonesia
Surveilan dan Kebijakan Risiko Keamana
Pangan
Menteri Pertanian, Menteri Kelautan dan Perikanan,
Menteri Kesehatan atau Kepala Lembaga sesuai
bidang tugas dan kewenangannya masing-masing
melaksanakan :
 Surveilan keamanan pangan
 Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
terkait surveilan keamanan pangan
Tata Cara Pengenaan Sanksi Administrasi
Pelaksanaan sanksi administrasi :
 Dikenakan secara berkenjang bertingkat dari yang paling
ringan sampai berat, kecuali dalam hal tertentu
 Ditetapkan berdasarkan kriteria pelanggaran ringan, sedang
dan berat
Pengenaan besar denda administratif dibedakan berdasarkan
kriteria pelanggaran dan skala usaha
Mekanisme pelaksanaan pengenaan sanksi denda
administratif ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala lembaga,
kepala lembaga pemerintah yang menyelengarakan urusan
pemerintah di bidang pangan atau gubernur/bupati/walikota
Kejadian Luar Biasa dan Kesiapan
Kedaruratan
Dalam hal KLB keracunan pangan terjadi pada lintas:
 kab/kota atau ada pemerintaan dari Bupatii/Walikota,
Gubernur wajib melaksanakan pemeriksaan dan
penanggulangan KLB keracunan pangan.
 Propinsi atau pemerintah dari gubernur, menteri kesehatan
bersama dengan menteri pertanian, menteri kelautan dan
perikanan atau kepala lembaga wajib melaksanakan
pemeriksaan dan penanggulangan KLB keracunan pangan
 Penganggulangan KLB keracunan pangan dilaksanakan
oleh menteri kesehatan, kepala lembaga, gubernur dan
bupati/walikota.
Pembinaan
a. Pembinaan pelaku usaha pangan:
Pembinaan penerapan sistem jaminan keamanan pangan
dilakukan oleh menteri kesehatan, menteri pertanian, menteri
kelautan dan perikanan, menteri kehutanan, kepala lembaga
atau bupati/walikota.
 Pangan segar oleh menteri pertanian, menteri kelautan dan
perikanan, menteri kehutanan
 Pangan olahan oleh menteri perindustrian, menterii kelautan
dan perikanan atau kepala lembaga
 Pangan olahan tertentu oleh kepala lembaga
 Pembinaan terhadap pelaku usaha pangan siap saji dan industri
rumah tangga pangan dilaksanakan oleh bupati/walikota.
Cont...
b. Pembinaan Pengawas Pangan dan Penyuluh Pangan
 Dalam rangka melaksanakan pembinaan penerapan
norma, standar, prosedur, dan kriteria keamanan
pangan, bupati/walikota wajib membentuk unti yang
bertanggung jawab dalam pengawasan dan penyuluhan
keamanan pangan dengan mendayagunakan sumber
daya di daerah masing-masing.
Cont..
Koordinasi dalam pembinaan dan pengawasan
keamanan pangan
 Dalam rangka penguatan komunikasi antarkementrian
dan antarlembaga dalam pengawasan dan pembinaan
keamanan pangan, kepala lembaga melakukan
koordinasi melalui jejaringan keamanan pangan
nasional
 Jejaringan kemanan pangan nasional melakukan
koordinasi dalam hal kajian risiko, manajemen risiko
dan komunikasi risiko keamanan pangan.
Peran Serta Masyarakat
Setiap orang, organisasi masyarakat, atau lembaha swadaya
masyarakat dapat menyampaikan masalah, memberikan
masukan dan/atau menyampaikan pendapat secara langsung
atau tertulis kepada bupati/walikota dan/atau kepala lembaga
mengenai masalah perbuatan pelanggaran keamanan pangan.
Penyampaian informasi, masukan, dan/atau pendapat atau
permintaan informasi harus dilakukan secara bertanggung
jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, agama, norma kesusilaan dan kesopanan.
Kepala lembaga dan/atau bupati/walikota wajib
merahasiakan kemungkinan dapat diketahui identitas pelapor
atau isi informasi, masuka, atau pendapat yang disampaikan.
Keterkaitan Keamanan Pangan
Dengan Gizi dan Kesehatan
Kondisi Keamanan Pangan Saat
Ini
Kandungan Pestisida pada Produk Segar di
USA
Kelompok makanan utama; minyak, produk susu,
daging, dan unggas mengandung beberapa pestisida
Dalam produk segar dan jus yang berasal dari produk
segar secara rutin terdapat lusinan pestisida pada levell
mempunyai risiko yang nyata
Hampir tuga perempat dari buah dan sayuran segar
yang paling sering dikonsumsi anak-anak di AS
mengandung residu pestisida dan hampir setengah
sampel buah dan sayuran yang diuji dari 1994-1999
mengandung dua atau lebih residu (Baker et al, 2002)
Buah dan sayuran segar berkulit lembut cenderung
mengandung residu lebih banyak daripada buah dan
sayuran dengan kulit, cangkang atau lapisan yang lebih
tebal
Kondisi Keamanan pangan Segar di
Indonesia
Sayuran segar yang biasa dikonsumsi mentah; selada,
kubis, kemangi, pohpohan, tauge, kol, wortel, dan
kacang panjang positif mengandung salah satu atau
keseluruhan mikroba patogen berikut (Isyanti, 2001)
Hampir semua jenis sayuran lokal yang diuji
mengandung residu pestisida dan beberapa diantaranya
mengandung lebih dari satu jenis dan melebihi MRL
(Efendi, 1998)
Buah-buahan impor (apel, anggur dan pear)
mengandung residu pestisida lebih dari satu jenis
Cont...
Di Indiensia hampir tiap bulan selalu muncul berita
keracunan makanan, namun lebih banyak lagi yang
tidak diberitakan karena hanya menimpa individu
sehingga jarang dilaporkan
Penangan keamanan pangan kunci pengurangan
kejadian foodborne diseases
TUGAS
Mecari kasus tentang keamanan pangan (keracunan,
pestisida dll)
Bagaiman peran, fungsi, wewenang dan tugas
masyarakat LSM, Pemerintah dalam pengawasan mutu
makanan tersebut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai