Kelompok 3
Anita Safitri P031613411042
Hervina Rahayu P031613411052
Laras Eldifitriani P031613411056
Nur Azizah P031613411060
Tiara Zelfiani P031613411072
Tria Nafisah P031613411073
Tiara Ayuningtiyas W P031613411071
Windi Irawati P031613411076
Wiwik Wulandari P031613411078
Yolanda P031613411080
Pengertian
Mutu
Konsep Mutu
Lingkup
Karakteristik
Ruang
Peranan
Keterlibatan Sektor
Dasar Hukum
Program
Pengertian Mutu
Van den Berg dan Delsing menjelaskan mutu sebagai hubungan antara
pemasok (perusahaan) yang menyampaikan produk yang memenuhi
harapan spesifik pelanggan atau konsumen.
• Model Mutu Juran
Juran menjelaskan arti fitness for use sebagai quality of design (mutu
rancangan) dan quality of conformance (mutu kesesuaian).
1. Quality of Design (Mutu Rancangan)
artinya mutu yang direncanakan atau dirancang Formula atau komposisi
bahan, kemasan, rasa, ukuran, fitur, dan karakteristik lainnya dirancang
dengan cermat. Mutu rancangan ini kemudian diterjemahkan dalam perangkat-
perangkat yang jelas, terukur, dan mudah dimengerti oleh karyawan. Perangkat
yang dimaksud, misalnya, spesifikasi bahan baku, SOP dan instruksi kerja,
spesifikasi mesin, spesifikasi kemasan, print kemasan dan label.
2. Quality of Conformance (Mutu Kesesuaian)
Merupakan tingkat kesesuaian produk dengan rancangan yang dibuat.
Produk dapat mempunyai rancangan yang baik, tetapi dalam
pembuatannya ada kemungkinan memiliki ketidak sesuaian
(kekurangan). Jika terjadi, hal ini mengakibatkan:
(1) scrap (waste),
(2) pekerjaan ulang,
(3) penurunan mutu (grade 1 menjadi grade 2), dan
(4) jika lolos ke pasar, tidak akan laku atau malah menimbulkan citra
negatif.
Tingkat kesesuaian yang tinggi akan menurunkan biaya produksi per
unit produk. Jika produk yang dihasilkan semakin sesuai dengan mutu
rancangan (spesifikasi produk) mutu kesesuaian semakin tinggi
• Tambahan karakteristik fitness for use untuk
produk yang berusia panjang
a. Quality of availability
b. Quality of reliability
c. Quality of maintainability
• Model Konsep Mutu David Grain
1. Performance (Kinerja)
Karakteristik ini tidak dapat ditawar lagi (harus dipenuhi) jika ingin
diterima konsumen. Contohnya:
• Televisi: gambar, warna, dan suara baik.
• Mobil: laju kencang, aman, dan nyaman dikendarai.
2. Feature (Ciri Khas)
Karakteristik yang menjadi ciri khas dan keunggulan yang ditawarkan
oleh produk yang bersangkutan
3. Reliability (Keterandalan)
Pada produk pangan, konsistensi rasa produk dari waktu ke waktu masa
produksi. Produksi bulan ini sama dengan bulan kemarin.
4. Durability (Daya Tahan) = Semakin lama
produk dapat digunakan tanpa ada perubahan
fungsi, produk tersebut semakin disukai konsumen.
1. Karakteristik fisik/tampak, meliputi penampilan yaitu warna, ukuran, bentuk dan cacat fisik; kinestika yaitu
tekstur, kekentalan dan konsistensi; flavor yaitu sensasi dari kombinasi bau dan cicip
2. Karakteristik tersembunyi, yaitu nilai gizi dan keamanan mikrobiologis. Berdasarkan karakteristik
tersebut, profil produk pangan umumnya ditentukan oleh ciri organoleptik kritis, misalnya kerenyahan
pada keripik. Namun, ciri organoleptik lainnya seperti bau, aroma, rasa dan warna juga ikut menentukan.
Pada produk pangan, pemenuhan spesifikasi dan fungsi produk yang bersangkutan dilakukan menurut
standar estetika (warna, rasa, bau, dan kejernihan), kimiawi (mineral, logam–logam berat dan bahan
kimia yang ada dalam bahan pangan), dan mikrobiologi ( tidak mengandung bakteri Eschericia coli dan
1. Kementerian Kesehatan
2. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
3. Kementerian Pertanian
4. Kementerian Perindustrian dan Perdagangan
Dasar Hukum Pengawasan Mutu Pangan
harus dipenuhi oleh produsen untuk mencegah terjadinya kontaminasi terhadap bahan pangan.
Tujuan SSOP -> agar setiap karyawan teknis maupun administrasi memahami:
• bahwa program higiene dan sanitasi akan meningkatkan kualitas sehingga tingkat keamanan produk
• persyaratan minimum penggunaan klorine pads air pendingin (khusus industri pengolahan pangan)
• masalah potensial yang timbul jika sanitasi dan higiene tidak dijalankan.
Manfaat SSOP Menjamin Sistem Keamanan Produksi Pangan :
• Mencegah pemborosan biaya atau kerugian yang mungkin timbul karena masalah keamanan produk
Keuntungan Menggunakan HACCP bagi Industri Pangan
• meningkatkan keamanan pangan pada produk makanan yang
dihasilkan
• meningkatkan kepuasan konsumen sehingga keluhan konsumen
akan berkurang
• memperbaiki fungsi pengendalian,
• mengubah pendekatan pengujian akhir yang bersifat retrospektif
kepada pendekatan jaminan mutu yang bersifat preventif, dan
• mengurangi limbah dan kerusakan produk atau waste.
3. GMP merupakan kelayakan dasar yang harus dapat
dilaksanakan secara baik sebelum dapat menerapkan
HACCP, tujuan utama penerapan GMP adalah
menghasilkan produk pangan sesuai standar mutu dan
memberikan jaminan keamanan pangan.
Prinsip GMP
• Proses manufaktur secara jelas didefinisikan dan dikendalikan. Semua proses kritis divalidasi untuk
• Proses manufaktur dikendalikan, dan setiap perubahan pada proses dievaluasi. Perubahan yang
• Instruksi dan prosedur ditulis dalam bahasa yang jelas dan tidak ambigu, sebagai bentuk Praktek
Dokumentasi Baik.
• Record dibuat, secara manual atau dengan instrumen, selama manufaktur yang menunjukkan bahwa
semua langkah yang diperlukan oleh prosedur dan instruksi pada kenyataannya yang diambil dan
bahwa kuantitas dan kualitas produk itu seperti yang diharapkan. Penyimpangan yang diteliti dan
didokumentasikan.
• Terimakasih