Anda di halaman 1dari 20

PENULISAN TANDA BACA DAN SERAPAN

ASING
ARIANTO,S.Pd.,M.Pd.
EJAAN
Secara pengertian leksikal ejaan berarti kaidah-kaidah, cara
menggambarkan bunyi-bunyi(kata, kalimat, dan lain sebagainya) dalam bentuk
tulisan serta penggunaan tanda bacanya. Kata dasar ejaan merupaka eja yang
artinya melafalkan secara fonetis huruf-huruf satu demi satu.
Di dalam penulisan ejaan yang digunaakan saat ini yaitu PUEBI terdapat
beberapa pedoman serta kaidah dalam menuliskan tanda baca, penulisan kata, dan
serapan asing.
Berikut pedoman mengenai penulisan tanda baca dalam PUEBI.
MACAM-MACAM TANDA BACA

1. Tanda Titik
Fungsi tanda titik bukan hanya digunakan sebagai
penanda berakhirnya kalimat. Melainkan dalam
penulisan bagan, ikhtisar, atau daftar, tanda titik
diletakkan dibelakang angka atau huruf, pemisah
angka jam, menit, dan detik, menunjukkan jangka
waktu, digunakan dalam penulisan sumber referensi,
memperjelas jumlah, tanda (.) tidak boleh digunakan
pada akhir judul, dan tidak boleh digunakan pada
kepala surat
1 Juni hari libur Nasional.
1. Pengertian Gizi
1.1 Demografi Permasalahan Gizi di Indonesia
Pukul 20.30.01 (Jarang diketahui, tanda titik juga dapat digunakan sebagai pemisah angka
jam, menit, dan detik. Hal ini disebabkan tanda tersebut sering digantikan oleh titik dua (:)
Penunjuk jangka waktu 3.45.12 (3 jam, 45 menit, 12 detik)
Fadilah. 2015. Keadaran Kebutuhan Gizi Ibu Dan Anak Sejak Dini. Malang: Generasi Edan
Media.
Rp 25.780.000 (dua puluh lima juta tujuh ratus delapan puluh ribu rupiah)
Pada penulisan judul tulisan dan kepala surat tanda titik tidak boleh digunakan
2. Tanda Koma
a. Tanda koma seringkali digunakan di tengah kalimat.
Tanda ini umumnya digunakan di antara unsur-unsur
dalam suatu perincian atau perbilangan. Letak
penempatan tanda koma (,) ada dibelakang kata yang
mengikutinya. Contohnya:
Garam, gula, penyedap rasa, dan cuka kamu beli.
b. tanda koma digunakan untuk memisahkan anak
kalimat dari induk kalimat, jika anak kalimat itu
mendahului induk kalimatnya. Contohnya:
Kalau tempat itu cukup luas, kita akan pakai tempat itu.
c. Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan
yang berkonjungsi (penghubung) seperti kata oleh karena
itu, maka dari itu, lagi pula, meskipun begitu, walaupun
begitu, namun, dan akan tetapi.
d. Tanda koma juga digunakan sebagai pemisah partikel dengan inti kalimat. Partikel tersebut
adalah kata sepertu o, ya, oiya, hmm, wah, aduh, kasihan, hati-hati, yasudah, dan segala macam
bentuk partikel. Cth: “yasudah, besok kami kesna”
e. Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contohnya:
– Kata Ayah, “Jangan lupa selalu jaga solat 5 waktunya”
f. Tanda koma dipakai dalam menulis identitas berurutan
Sdr. Fira Khairunnisa, Jalan Helvetia, Medan, Sumatera Utara.
g. Tanda koma digunakan dalam penulisan daftar pustaka, catatan kaki, penulisan nama orang
dan gelar akademik yang mengikutinya, dan membedakannya dari singkatan nama diri,
keluarga, atau marga, serta dalam penulisan bilangan.
Tanda koma digunakan untuk menghindari salahbaca (miss interpretation) di belakang
keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
3. Tanda Kurung ()
Tanda kurung digunakan untuk mengapit tambahan keterangan atau
penjelasan, yang biasa digunakan untuk menjelaskan abreviasi (bentuk
singkatan tertulis), Tanda kurung juga digunakan untuk mengapit
keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok
pembicaraan, digunakan untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci
satu urutan keterangan
4. Tanda Petik (“…”)
Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung contohnya Pasal 36 UUD 1945
berbunyi, “Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia.”, Tanda petik digunakan untuk
mengapit judul yang dipakai dalam kalimat, dan untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang
dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
5. Tanda Petik Tunggal (‘ … ‘)
Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan
lain.
“Kau denggar bunyi ‘ngiung-ngiung’ tadi kah?”
Tanda petik tunggal dalam teknik menulis digunakan untuk mengapit makna, terjemahan,
atau penjelasan kata ungkapan asing. Contohnya: rate of inflation ‘laju inflasi’
6. Tanda Seru
Tanda seru digunakan pada kalimat seruan atau perintah, baik perintah keras maupun tidak,
dalam ekspresi tulisan tanda ! Digunakan dalam ekspresi kaget,
7. Tanda Tanya
Tanda tanya digunakan pada akhir kalimat tanya ataupun frasa yang bertujuan untuk
menyanyakan sesuatu, dalam penggunaan lainnya tanda tanya digunakan dalam tanda kurung
(?) untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan
kebenarannya. Contohnya:
– Bumi tetap berbentuk bulat walau tanpa atmosfer (?)
8. Tanda Hubung (-)
Tanda hubung digunakan untuk menyambung suku-suku kata
dasar yang terpisah oleh pergantian baris jika dalam sebuah
tulisan suku kata yang akan ditulis tak cukup maka digunakan
tanda (-), Tanda hubung digunakan untuk menyambung
unsure-unsur kata ulang,
9. Tanda Pisah (– –)
Tanda pisah digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau
kalimat yang memberi penjelasan khusus di luar bangun
kalimat. contoh
Hukum di Indonesia – saya sangat ragu – dapat ditegakkan
oleh penegak hukum yang anti terhadap segala bentuk
penyuapan
Tanda pisah digunakan di antara dua bilangan atau tanggal
dengan arti ‘sampai’.
1930-1935, Medan-Aceh, Siang – malam.
10. Tanda Titik Dua (:)
Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti
suatu rangkaian yang berhubungan mengakar. Contoh. Kematangan
emosioanal individu dipengaruhi oleh beberapa faktor:
a) Faktor sosial
b) Faktor keluarga
c) Faktor pendidikan
Tanda : dapat digunakan jika meliputi kebutuhan identitas, dan
petunjuk dialog tokoh pada teks drama.
11. Tanda Titik Koma (;)
Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat
yang sejenis dan setara. Contohnya:
a) Faktor sosial; b) faktor keluarga; dan c) faktor pendidikan
Tanda titik koma digunakan sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
Ayah membaca koran diberanda; ibu memasak di dapur.
12. Tanda Elipsis/Titik-titik ( … )
Tanda tersebut digunakan dalam penulisan kalimat yang
terputus-putus. Contohnya: “Kalau begitu . . . ya, lebih baik kita
cari tempat makan lain.” Tanda ellipsis digunakan untuk
menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian
yang dihilangkan, Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri
sebuah kalimat, perlu dipakai empat buah titik ( …. ); tiga buah
untuk menandai penghilangan teks dan satu buah untuk
menandai akhir kalimat.
13. Tanda Kurung Siku atau Kurawal [ ]
Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau
kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat yang
ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau
kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli. Contoh,
Mahasiswa juga wajib berperan dalam pemberdaya[a]n
masyarakat.
14. Garis Miring /
Tanda garis miring dalam teknik menulis dipakai dalam nomor surat dan nomor pada kalimat
dan penandaan masa tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim/ penanggalan. Contohnya:
No. 036/Kep/DIKTI/2021
Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, 
15. Tanda Apostrof (‘)
Tanda penyingkat atau apostrof digunakan untuk menunjukkan penghilangan bagian kata
atau kata atau bagian angka tahun, Tanda apostrof dalam teknik menulis juga terkadang
digunakan dalam penulisan nama ataupun kata khusus serta serapan bahasa asing.

Jum’at, 29 Februari ’21 (’21 = 2021)


Surat Al-An’am
PENYESUAIAN EJAAN ASING
Istilah serapan adalah istilah yang berasal dari bahasa lain
(bahasa daerah atau bahasa luar negeri) yang kemudian ejaan,
ucapan, dan tulisannya disesuaikan dengan penuturan masyarakat
Indonesia untuk memperkaya kosa kata.
Masyarakat Indonesia telah sering menggunakan istilah asing
maupun, serapan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka
berpendapat bahwa menggunakan istilah serapa maupun asing
adalah suatu hal yang dapat menjadikannya sebagai orang yang
terpelajar, gaul, modern, dan lain-lain
Adopsi
Proses adopsi adalah proses terserapnya bahasa asing karena pemakai
bahasa tersebut mengambil kata asing yang memiliki makna sama secara
keseluruhan tanpa mengubah lafal atau ejaan dengan bahasa Indonesia.
Adaptasi
Proses adaptasi adalah proses diserapnya bahasa
asing akibat pemakai bahasa mengambil kata bahasa
asing, tetapi ejaan atau cara penulisannya berbeda
dan disesuaikan dengan aturan bahasa Indonesia.
Kreasi
Maksudnya bahasa asing ke dalam bahasa
Indonesia terjadi akibat pemakai bahasa
mengambil konsep dasar yang ada dalam
bahasa sumbernya, kemudian dicarkan
padanan katanya dalam bahasa Indonesia.
Cara ini dapat disebut juga dengan konsep
terjemahan saat kata serapan dihasilkan
dengan cara menerjemahkan kata atau istilah
tersebut tanpa mengubah makna tersebut.
TRANSKRIPSI DAN TRANSLITERASI
Transkripsi
pengalihan tuturan (yang berwujud bunyi) ke dalam bentuk tulisan;
penulisan kata, kalimat, atau teks dengan menggunakan lambang-lambang
bunyi. Mantra yang diucapkan seseorang dan kemudian ditranskripsikan ke
dalam bentuk lontar/kitab atau dalam bentuk tertulis lainnya,
Transliterasi
Transliterasi menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah penyalinan dengan
penggantian huruf dari abjad yang satu ke
abjad yang lain. Misal untuk mengetahui arti
pembunyian alfabet dalam bahasa inggris
dalam penyebutannya maka perlu dituliskan
sesuai dengan pelafalan bahasa Indonesia.
KATA SERAPAN BERIMBUHAN
Dalam bahasa Indonesia, terdapat begitu banyak
imbuhan yang masing-masing memiliki fungsi dan
kedudukan yang berbeda. Salah satunya adalah
imbuhan serapan. Imbuhan serapan adalah imbuhan
yang berasal dari kata asing dan memiliki fungsi
sebagai kata benda atau kata sifat. Hanya saja,
secara umum maknanya hanya untuk menandai kata
sifat saja.
PENULISAN UNSUR SERAPAN
Dalam perkembangannya bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai
bahasa, baik dari bahasa daerah, seperti bahasa Jawa, Sunda, dan Bali, maupun
dari bahasa asing, seperti bahasa Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, Cina, dan
Inggris.

Anda mungkin juga menyukai