Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fatur Rahman

Kelas : 2016 Gizi

Mata Kuliah : Current Issue Gizi

Nutrigenomik Solusi Terobosan Diet Masa Kini

Semua manusia memiliki keinginan untuk bentuk fisik tubuh yang ideal. Olahraga,
mengatur pola makan dan diet menjadi pilihan untuk mencapai hal tersebut. Namun setiap
manusia memiliki perbedaan jumlah kebutuhan nutrisi, jenis olahraga yang dibutuhkan serta
risiko penyakit yang dimiliki dan diet yang cocok untuk pribadi masing masing. Oleh karena
itu program diet pun tidak ada satupun yang cocok untuk ke semua orang. Setiap tubuh
memiliki karakter gen masing masing yang tentunya berbeda beda. Gen berpengaruh pada di
sifat, fisik, kesehatan dan respon tubuh terhadap nutrisi, sebagai contohnya adalah ada yang
telah makan makanan yang banyak namun tidak gemuk dan ada pula yang sebaliknya atau
ada yang mengkonsumsi suatu makanan namun baik baik saja dan yang lain mengalami efek
samping jika mengkonsumsi makanan tersebut.

Nutrigenomik menjadi pilihan untuk menjadi solusi diet, dengan nutrigenomik kita
dapat mengatur pola asupan hingga nutrisi yang bisa masuk ke dalam tubuh secara tepat
tanpa mempengaruhi reaksi gen tubuh atau efek samping. Definisi nutrigenomik itu sendiri
adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara faktor genetik dengan nutrisi yang
memiliki komposisi spesifik dan yang mampu menginduksi ekspresi gen dalam tubuh.
Nutrigenomik merupakan aplikasi genomik dalam pengembangan teknologi baru, seperti
transkriptomik, proteomik, metabolomik, dan epigenomik berbasis pada analisis fungsi gen
dan ekspresinya(Chadwick, 2004; Burton dan Steward, 2004). Bidang ini memperoleh
banyak perhatian karena potensi pencegahan, mitigasi, pengobatan penyakit kronik dan
kanker melalui perubahan diet. Menurut Sumanto simon dan Charles Surjadi (2010) Lima
prinsip utama dari nutrigenomik yaitu :

1. Zat makanan berpengaruh pada gen manusia, walaupun pengaruhnya terjadi langsung
maupun tak langsung.
2. Pada kondisi tertentu, diet atau zat makanan yang dimakan adalah faktor risiko penyebab
timbulnya suatu penyakit.
3. Zat gizi yang terdapat pada makanan mempunyai pengaruh besar untuk membuat tubuh
sehat atau pun sakit, hal ini tergantung dengan susunan genetik masing-masing individu
4. Beberapa gen dalam tubuh, yang jumlah serta strukturnya diatur dan dipengaruhi oleh diet,
dapat mempengaruhi tingkat keparahan suatu penyakit kronis
5. Konsumsi makanan yang didasarkan dari kebutuhan masing-masing individu, ternyata
dapat digunakan untuk mencegah, mengatasi, serta menyembuhkan berbagai penyakit
kronis

Nutrigenomik sebenarnya masih menjadi kontroversi dalam bidang medis, karena


melibatkan gen masing-masing individu. Sebenarnya nutrigenomik adalah suatu terobosan
dibidang ilmu gizi dan genetika yang sangat baik, dengan adanya nutrigenomik kita dapat
mengukur dan mengetahui bagaimana kita mengatur pola makan serta asupan yang harus kita
makan. Selain dari itu kita pun dapat memperkirakan bagaimana cara mencegah, mengobati
penyakit yang ada ditubuh kita, selain mendapatkan tubuh yang ideal dengan diet yang tepat
disini juga dapat sebagai solusi menyehatkan untuk setiap individu. Namun nutrigenomik
harus dikaji lebih lanjut dan lebih mendalam agar tidak terjadi suatu hal yang tidak
diinginkan kedepannya.

Selain menjadi solusi diet, nutrigenomik juga bisa menjadi solusi untuk dunia farmasi
terlebih bagaimana untuk menyesuaikan komponan bioaktif dan alami untuk setiap individu
dan setiap penyakit yang diderita. Solusi ini bertujuan untuk mengurangi resiko gagal ginjal
akibat kesalahan meminum obat yang seharusnya tidak diperbolehkan diminum obat gen
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Chadwick R. 2004. Nutrigenomics, individualism and public health. Proceedings of the


Nutrition Society 63:161 - 166.

Burton H, dan Steward A. 2004. Nutrigenomics: Report of a workshop hosted by The


Nuffield Trust and organised by the Public Health Genetics Unit on 5 February
2004. The Nuffield Trust, Canbridge. 1-2

Simon, Sumanto dan Charles Sujardi. 2010. Kedokteran genomik: suatu harapan bagi
kemajuan kedokteran di Indonesia. Jakarta: Univerrsitas Katolik Indonesia Atma
Jaya

Anda mungkin juga menyukai