Anda di halaman 1dari 26

Pengertian Lemak, Fungsi Lemak, Struktur Kimia Lemak, Pembagian lemak, Sumber Lemak,

dan Proses metabolisme lemak dalam tubuh manusia. Itulah yang akan saya bagikan pada
postingan kali ini.Semoga bermanfaat bagi sobat sobat semua.Langsung aja ya
(softilmu.blogspot.com)

A.PENGERTIAN LEMAK
Lemak (Lipid) adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air.Namun lemak
dapat larut dalam pelarut organik seperti kloroform,eter dan benzen.
B.STRUKTUR KIMIA LEMAK
Unsur penyusun lemak antara lain adalah Karbon(C),Hidrogenn(H),Oksigen(O) dan kadangkadang Fosforus(P) serta Nitrogen(N).
Molekul lemak terdiri dari empat bagian,yaitu satu molekul gliserol dan tiga molekul asam
lemak.Asam lemak terdiri dari rantai Hidrokarbon(CH) dan gugus Karboksil(-COOH).Molekul
gliserol memiliki tiga gugus Hidroksil(-OH) dan tiap gugus hidroksil berinteraksi dengan gugus
karboksil asam lemak.

Lemak
C.PEMBAGIAN LEMAK
Berdasarkan komposisi kimianya lemak terbagi atas tiga,yaitu:
1.Lemak Sederhana

Lemak sederhana tersusun oleh trigliserida, yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam
lemak.Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin(wax) malam atau plastisin(lemak sederhana
yang padat pada suhu kamar),dan minyak(lemak sederhana yang cair pada suhu kamar).
2.Lemak Campuran
Lemak Campuran merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak.Contoh
lemak
campuran
adalah
lipoprotein(gabungan
antara
lipid
dan
denganprotein),Fosfolipid(gabungan antara lipid dan fosfat),serta fosfatidilkolin(yang merupakan
gabungan antara lipid,fosfat dan kolin).
3.Lemak Asli(Derivat Lemak)
Deriwat lemak merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid.misalnya
kolesterol dan asam lemak.Berdasarkan ikatan kimianya asam lemak dibedakan menjadi 2,yaitu:

Asam lemak Jenuh,bersifat non-esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan pada
umumnya berwujud padat pada suhu kamar.Asam lemak jenuh berasal dari lemak
hewani,misalnya mentega.

Asam lemak tidak jenuh, bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan
umunya berwujud cair pada suhu kamar.Asam Lema tidak jenuh berasal dari lemak
nabati,misalnyya minyak goreng.

.SUMBER LEMAK
Berdasarkan asalnya,sumber lemak dapat dibedakan menjadi 2,yaitu

Lemak yang berasal daari tumbuhan(disebut lemak Nabati).Beberapa bahan yang


mengandung lemak nabati adalah kelapa,kemiri,zaitun,kacang tanah,mentega,kedelai,dll.

Lemak yang berasal dari hewan(disebut lemak hewani).Beberapa bahan yang


mengandung lemak hewani adalah daging,keju,susu,ikan segar,telur,dll.

E.FUNGSI LEMAK

Banyaknya lemak yang dibutuhkan oleh tubuh manusia umumnya berbeda-beda tetapi umumnya
berkisar antara 0,5-1gram lemak per 1kg berat badan per hari.Orang yang tinggal di daerah
bersuhu dingin dan orang yang bekerja berat membutuhkan lemak lebih banyak.Di dalam tubuh
kita,lemak memppunyai beberapa fungsi penting,diantaranya adalah:

Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah

Sebagai pelarut vitamin A,D,E dan K

Sebagai pelindung alat-alat tubuh vital(antara lain jantung dan lambung),yaitu sebagai
bantalan lemak

Sebagai penghasil energi tertingggi

Penahan rasa lapar,karena adanya lemak akan memperlambat pencernaan.Bila


pencernaan terlalu cepat maka akan cepat pula timbulnya rasa lapar.

Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel

sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin(khususnya untuk sterol)

Sebagai salah satu bahan penyusun empedu,asam kholat (di dalam hati),dan hormon
seks(khususnya untuk kolesterol.Pembawa zat-zat makan esensial

F.PROSES PENCERNAAN LEMAK DALAM TUBUH


Pencernaan lemak tidak terjadi di mulut dan lambung karena di tempat tersebut tidak terdapat
enzim lipase yang dapat menghidrolisis atau memecah lemak.Pencernaan lemak terjadi di dalam
usus,karena usus mengandung lipase.
Lemak keluar daari lambung masuk ke dalam usus sehingga merangsang hormon
kolesistokinin.Hormon kolesistokinin menyebabkan kantung empedu berkontraksi sehingga
mengeluarkan cairan empedu ke dalam duodenum(usus dua belaas jari).Empedu mengandung
garam empedu yang memegang peranan penting dalam mengemulsikan lemak.Emulsi Lemak
merupakan pemecahan lemak yang berukuran besar menjadai butiran lemak yang berukuran
lebih kecil.ukuran lemak yang lebih kecil (trigliserida) yang teremulsi akan memudahkan
hidrolisis lemak oleh lipase yang dihasilkan dari penkreas.Lipase pankreas akan menghidrolisis
lemak teremulsi menjadi campuran asam lemak dan monoligserida (gliserida
tunggal).Pengeluaran cairan penkreas dirancang oleh hormon sekretin yang berperan dalam

meningkatkan jumlah elektrolit (senyawa penghantar listrik) dan cairan pankreas,serta


pankreoenzim yang berperan untuk merangsang pengeluaran enzim-enzim dalam cairan
pankreas.

Absorpsi hasil pencernaan lemak sebagian besar (70%) terjadi di usus halus.Pada waktu asam
lemak dan monogliserida di absorpsi melalui sel-sel mukosa pada dinding usus,keduanya di ubah
kembali menjadi lemak (trigliserida dengan bentuk partikel-partikel kecil(jaringan lemak.Saar
dibutuhkam,timbunan lemak tersenit akan diangkut menuju hati.

BAB I

PENDAHULUAN

Hubungan antara proses biologi dan kimia pada makhluk hidup saling berkaitan erat. Hal
tersebut dapat dilihat, misalnya dari proses pencernaan makanan dalam tubuh yang tidak lepas
dari kedua proses tersebut. Metabolisme kimiawi dalam sistem pencernaan makanan memiliki
peranan penting dalam tiap prosesnya. Reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam sistem pencernaan
dapat membantu pemecahan molekul-molekul makanan menjadi molekul yang lebih sederhana,
sehingga dapat diserap oleh tubuh.

Seperti halnya karbohidrat dan protein, lipida atau yang lebih sering disebut lemak juga
merupakan sumber energi dalam proses metabolime yang terjadi di dalam tubuh. Besarnya
energi yang dihasilkan setiap gram lemak adalah lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh 1
gram karbohidrat atau 1 gram protein. 1gram lemak menghasilkan 9 kal, sedangkan karbohidrat
atau protein hanya menghasilkan 4 kal/gram.

Lemak dalam makanan merupakan campuran lemak heterogen yang sebagian besar terdiri dari
trigliserida. Trigliserida disebut lemak jika pada suhu ruangan berbentuk padatan, dan disebut
minyak jika pada suhu ruang berbentuk cairan. Trigliserida merupakan campuran asam-asam
lemak, biasanya dengan panjang rantai karbon sebanyak 12 sampai 22 dengan jumlah ikatan
rangkap dari 0 sampai 4. Dalam lemak makanan juga terdapat sejumlah kecil fosfolipid,
sfingolipid, kolesterol, dan fitosterol. Lemak netral merupakan dari gliserol dan asam lemak.
Gliserol mempunyai tiga gugusan hidroksil di mana masing-masing akan mengikat satu molekul
asam lemak yang disebut trigliserol.

Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh
manusia. Selain itu lemak dan minyak juga merupakan sumber energi yang lebih efektif
dibanding dengan karbohidrat dan protein. Minyak atau lemak, khususnya minyak nabati,
mengandungg asam-asam lemak esensial seperti asam linoleat, linolenat, dan arakidonat yang
dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol. Minyak dan lemak
juga berfungsi sebagai sumber dan pelarut bagi vitamin-vitamin A, D, E, K. Lemak dan minyak
terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan kandungan yang berbeda-beda. Lemak

hewani banyak mengandung sterol yang disebut kolesterol, sedangkan lemak nabati banyak
mengandung fitosterol dan lebih bayak mengandung asam lemak asam lemak tak jenuh sehingga
umumnya berbentuk cair.

Kekeruhan dalam darah akan hilang dan darah akan menjadi jernih kembali apabila darah telah
mengalir melalui beberapa organ tubuh atau jaringan-jaringan, karena terjadinya proses hidrolisis
lemak oleh enzim lipoprotein lipase. Lipoprotein lipase terdapat dalam sebagian besar jaringan
dan dalam jumlah yang banyak dalam jaringan adiposa dan otot jantung. Sebagian besar lemak
yang diabsorbsi diangkut ke hati. Disini lemak diubah menjadi fosforlipid dan diangkut ke
organ-organ dan jaringan-jaringan.

Pada proses oksidasi 1 gram lemak dihasilkan energi sebesar 9 kkal, sedangkan 1 gram
karbohidrat maupun protein hanya menghasilkan 4 kkal. Lemak juga merupakan salah satu
bahan makanan yang mengndung vitamin A, D, E, dan K
Pencernaan lemak terutama terjadi dalam usus, karena dalam mulut dan lambung tidak terdapat
enzim lipase yang tidak dapat menghidrolisis lemak. Dalam usus lemak diubah dalam bentuk
emulsi, sehingga dengan mudah berhubungan denganenzim steapsin dalam cairan pankreas.
Hasil akhir proses pencernaan lemak ialah asam lemak, gliserol,monogliserol,digliserida serta
sisa trigliserida. Pegeluaran cairan pankreas dirangsang oleh hormon sekretin dan pankreozimin.

Lemak yang keluar dari lambung masuk ke usus merangsang pengeluaran hormon kolesistokinin
yang pada gilirannya menyebabkan kantung empedu berkontraksi hingga mengeluarkan cairan
empedu ke dalam duodenum. Lipid lainnya yang dapat terhidrolisis oleh cairan pankreas antara
lain adalah lesitin oleh fosfolipase, fosfatase, dan esterase. Ester kolesterol dan kolesterol
esterase dihidrolisis menjadi kolesterol dan asam lemak.

BAB II

METABOLISME LIPID

Lipid adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut di dalam pelarutpelarut organik. Lipid juga dikenal oleh masyarakat awam sebagai minyak (organik, bukan
minyak mineral atau minyak bumi), lemak, dan lilin. Istilah lipid mengacu pada golongan
senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan hidrofob yang esensial dalam menyusun struktur dan
menjalankan fungsi sel hidup. Karena nonpolar, lipida tidak larut dalam pelarut polar, seperti air
atau alkohol, tetapi larut dalam pelarut nonpolar, seperti eter atau kloroform.

Metabolisme merupakan proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup atau
sel, metabolisme disebut juga reaksi enzimatis karena metabolisme terjadi selalu menggunakan
katalisator enzim. Oleh karena itu, metabolisme lipida berarti proses pembakaran lipid atau
lemak, ataupun proses penguraian atau perombakan lemak di dalam tubuh.

Metabolisme lipid atau lemak dalam tubuh terjadi dalam hati / hepar. Dilakukan oleh lipase yang
terdapat pada getah usus dan getah pankreas, dengan pH optimum 7,5 8 lipid yang kita peroleh
sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol
dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan
gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol
masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat
melalui jalur ini.

Struktur miselus. Bagian polar berada di sisi luar, sedangkan bagian non polar berada di sisi
dalam

Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam air, maka diangkut oleh
miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan ke dalam sel epitel usus (enterosit).
Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan

berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya kilomikron


ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava, sehingga bersatu
dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan
adiposa.

Struktur kilomikron. Perhatikan fungsi kilomikron sebagai pengangkut trigliserida

Simpanan trigliserida pada sitoplasma sel jaringan adiposa

Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi asam-asam lemak
dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi
simpanan trigliserida. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid, trigliserida
dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk
dioksidasi menjadi energi. Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam
lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai
asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).

Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami esterifikasi
yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka
panjang. Jika sewaktu-waktu tidak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak
dioksidasi. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein,
asetil KoA dari jalur ini pun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi.
Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis
menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.

Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami kolesterogenesis
menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis membentuk steroid. Asetil
KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto
asetat, hidroksibutirat dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat
menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik.

Ikhtisar metabolisme lipid


Gliserol

Kolesterol
Aseto asetat
hidroksi butirat
Aseton
Steroid
Steroidogenesis
Kolesterogenesis
Ketogenesis
Diet
Lipid
Karbohidrat
Protein
Asam lemak
Trigliserida
Asetil-KoA
Esterifikasi
Lipolisis
Lipogenesis
Oksidasi beta
Siklus asam sitrat
ATP
CO2
H2O
+ ATP
Lipid yang terdapat dalam makanan sebagian besar berupa lemak, oleh karena itu metabolisme
yang akan dibahas terutama adalah metabolisme lemak. Pada umumnya lipid merupakan
konduktor panas yang jelek, sehingga lipid dalam tubuh mempunyai fungsi untuk mencegah

terjadinya kehilangan panas dari tubuh. Makin banyak jumlah lemak, makin baik fungsinya
mempertahankan panas dalam tubuh.

Pada proses oksidasi 1 gram lemak dihasilkan energi sebesar 9 kkal, sedangkan 1 gram
karbohidrat maupun protein hanya menghasilkan 4 kkal. Selain itu lemak mempunyai fungsi
melindungi organ-organ tubuh tertentu dari kerusakan akibat benturan atau goncangan, sumber
energi, dan sebagai pelarut vitamin A, D, E, K. Lemak juga merupakan salah satu bahan
makanan yang mengandung vitamin A, D, E, dan K.

Metabolisme lipid atau lemak dalam tubuh terjadi dalam hati/hepar. Dalam darah lemak
berbentuk kolesterol, metabolismenya memerlukan uraian yang sangat panjang. Yang penting
untuk diketahui dalam rangka menjaga kesehatan tubuh adalah kadar kolesterol dalam darah,
total kolesterol agar diusahakan tidak melebihi angka 200. Kadar HDL (disebut kolesterol baik)
agar lebih dari 45 dan LDL (sering disebut kolesterol jahat) tidak melebihi 110.

Kelebihan kolesterol berpotensi menimbulkan plak di pembuluh darah koroner pada jantung,
sehingga pembuluh akan tersumbat, kemudian sel-sel jantung bisa mati (iskemia) dan akhirnya
penyakit jantung koroner yang bisa membawa kematian. Ada lemak lain dalam darah yang
disebut Trigliserid, ini sintesa dari molekul glukosa/gliserol yang diikat oleh dua asam lemak.
Untuk menjaga kesehatan, maka kadar trigliserid dalam darah juga agar diusahakan di bawah
200.

Ada beberapa fungsi Lipida berfungsi yaitu :

a)

Sumber Energi

Lemak menghasilkan 9 kkal/gram


Lemak tubuh disimpan sbb : 50% di subkutan, 45% disekeliling organ dalam rongga perut, 5%
di jaringan intramuskuler.

b)

Sumber Asam Lemak Esensial

Sumber lemak esensial linoleat dan linolenat.

c)

Alat Angkut Vitamin Larut Lemak

Lemak membantu transportasi dan absorbsi vitamin larut lemak

d)

Memberi Rasa Kenyang dan Kelezatan

Menghambat sekresi as lambung dan memperlambat pengosongan lambung sehingga lemak


memberi rasa kenyang lebih lama. Lemak juga memberi kelezatan khusus pada makanan.

e)

Sebagai Pelumas

Lemak merupakan pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan.

f)

Memelihara Suhu Tubuh

Lapisan lemak dibawah kulit mengisolasi tubuh dan mencegah kehilangan panas tubuh secara
cepat, jadi lemak berfungsi dalam memelihara suhu tubuh.

g)

Pelindung Organ Tubuh

Melindungi ginjal, jantung dan hati dengan membantu menahan organ-organ tersebut tetap
ditempatnya dan melindungi dari benturan.

Klasifikasi lipida yang penting dalam ilmu gizi adalah :

Lipida sederhana
a)

Lemak netral : monogliserida, dan trigliserida (ester asam lemak dengan

b)
Ester asam lemak dengan alcohol berberat molekul tinggi (ester sterol,
nonsterol, ester vitamin A dan ester vitamin D)

Lipida majemuk (Compound lipids)


a)

Fosfolipida

gliserol)

ester

b)

Lipoprotein

Lipida turunan (Derived lipids)


a)

Asam lemak

b)

Sterol (kolesterol dan ergosterol, hormon steroid, vitamin D dan garam

c)

Karotenoid dan vitamin A, vitamin E, vitamin K)

empedu)

Klasifikasi lipida menurut fungsi biologiknya didalam tubuh adalah

Lemak simpanan (lemak simpanan energi paling utama didalam tubuh)


Lemak struktural yang terutama terdiri atas fosfolipida dan kolesterol.

Transpor Lipida
Pada umumnya 2,5 hingga 3 jam setelah orang makan-makanan yang mengandung banyak
lemak, kadar lemak dalam darah akan kembali normal. Dalam darah lemak diangkut dalam tiga
bentuk, yaitu berbentuk kilomikron, partikel lipoprotein yang sangat kecil, dan bentuk asam
lemak yang terikat dalam albumin. Kilomikron yang menyebabkan darah tampak keruh, terdiri
atas lemak 81-82%, Protein 2%, fosfolipid 7% dan kolesterol 9%. Kekeruhan akan hilang dan
darah menjadi jernih kembali apabila darah telah mengalir melalui beberapa organ tubuh atau
jaringan-jaringan, karena terjadinya proses hidrolisis lemak oleh enzim lipoprotein lipase.
Lipoprotein lipase terdapat dalam sebagian besar jaringan, terdapat dalam jumlah banyak pada
jaringan adipose dan otot jantung. Sebagian besar lemak yang diabsorbsi diangkut ke hati. Disini
lemak diubah menjadi fosfolipid yang kemudian diangkut ke organ-organ maupun ke jaringanjaringan tubuh. Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus
umum dari asam lemak adalah:

CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH

Oksidasi Asam Lemak Jenuh (Saturated fatty acid)


Proses hidrolisis lemak mengalami oksidasi dan menghasilkan asetil koenzim A yang salah
satunya hipotesis yang dapat diterima ialah bahwa asam lemak terpotong 2 atom karbon setiap
kali oksidasi. Oleh karena oksidasi terjadi pada atom karbon oksidasi. Asam lemak jenuh hanya
memiliki ikatan tunggal diantara atom-atom karbon penyusunnya. Asam lemak jenuh bersifat
lebih labil.

Dalam makanan yang gurih lezat biasanya terkumpul lemak makanan. Klasifikasi lemak
makanan bermacam-macam. Bisa dilihat dari sumbernya, yaitu yang berasal dari hewan dan
tumbuh-tumbuhan. Dapat juga dibedakan berdasarkan penglihatan, yaitu lemak yang jelas-jelas
terlihat (seperti minyak, mentega) dan yang tidak terlihat (misalnya dalam susu, telur).

Ada lagi penggolongan lain, yaitu berdasarkan susunan unit-unit atom karbon. Mungkin di antara
kita masih ada yang ingat kalau lemak atau minyak secara kimiawi tersusun atas unit-unit asam
lemak. Suatu lemak atau minyak tersusun atas macam-macam asam lemak. Jadi, tidak ada yang
tersusun hanya oleh satu macam asam lemak.

Susunan ini yang sangat mempengaruhi sifat dari lemak tersebut. Sebagai contoh, minyak kelapa
lebih banyak mengandung asam lemak larut, yaitu suatu asam lemak jenuh, minyak kelapa sawit
mempunyai kandungan asam lemak jenuh (palmitat) hampir sama banyaknya dengan kandungan
asam lemak tidak jenuh (oleat). Pada dasarnya ada lemak jenuh, lemak tidak jenuh tunggal, dan
lemak tidak jenuh ganda. Jenuh di sini artinya seluruh atom karbon sudah berikatan dengan atom
hidrogen. Sebaliknya, tidak jenuh artinya atom karbonnya ada yang memiliki ikatan rangkap
dengan atom karbon di sebelahnya dan masih bisa dijenuhkan atau diikatkan dengan atom
hidrogen.

Lemak jenuh mempunyai sifat yang tidak menyenangkan, yaitu menyebabkan darah menjadi
lengket dengan dinding pembuluh darah, sehingga darah menjadi mudah menggumpal. Selain
itu, lemak jenuh memudahkan terjadinya pengerasan dinding pembuluh darah. Lemak jenuh
banyak terdapat pada lemak nabati (minyak kelapa), lemak susu (mentega), lemak daging, dan
lain lain.

Struktur asam lemak jenuh

Oksidasi Asam Lemak Tidak Jenuh (Unsaturated fatty acid)


Oksidasi asam lemak tak jenuh reaksinya sama seperti reaksi oksidasi asam lemak jenuh. Hanya
diperlukan tambahan dua enzim lagi yaitu isomerase dan reduktase untuk memecah asam-asam
lemak tak jenuh. Tahap pertama oksidasi asam lemak tidak jenuh adalah pembentukan
asilkoenzim A. Selanjutnya molekul asil koenzim A dari asam lemak tidak jenuh tersebut
mengalami pemecahan melalui proses oksidasi seperti molekul asam lemak jenuh, terbentuk
senyawa sis-sis-asil KoA atau tran-sis-asil KoA, yang tergantung pada letak ikatan rangkap
pada molekul tersebut. Untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh dari proses oksidasi ini
kan diberikan contoh oksidasi linoleat. Lemak tidak jenuh tunggal mempunyai sifat netral, tidak
terlalu jahat, tetapi juga tidak terlalu menguntungkan

Jenis asam lemak yang tidak jenuh yang banyak terdapat dalam alam adalah asam beratom C
sebanyak 18 yaitu asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat, dengan ikatan rangkap sis-9
dan sis 12. Tahapan reaksi dalam oksidasi asam lemak tak jenuh yaitu linoleat KoA yang
terbentuk pada tahap pertama, kemudian dipecah melalui proses oksidasi, sehingga
menghasilkan 3 molekul asetil KoA dan sis- 6 sis-dieonil KoA, yang oleh enzim isomerase
diubah menjadi -trans- -dieonil KoA. Senyawa ini kemudian mengalami proses oksidasi
sehingga menghasilkan 2 molekul asetil KoA dan sis-eonil KoA yang oleh enzim hidratase
diubah menjadi D(-) hidroksiasil KoA. Senyawa ini kemudian mengalami proses oksidasi
dan dengan terbentuknya 4 molekul asetil KoA maka selesailah rangkaian reaksi kimia pada
proses oksidasi asam linoleat tersebut. Dari 1 molekul asam linoleat terbentuk 9 molekul asetil
KoA.

Struktur asam lemak tak jenuh

Contoh trigliserida lemak tak jenuh.

Metabolisme Senyawa Keton


Asetil koenzim A yang dihasilkan oleh reaksi oksidasi asam lemak dapat ikut dalam siklus asam
sitrat apabila penguraian lemak dan karbohidrat seimbang. Asetil KoA mengalami
kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis
membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi menghasilkan
badan-badan keton (aseto asetat, hidroksibutirat dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis.
Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa yang dinamakan
asidosis metabolik.

Senyawa keton terjadi dari asetil koenzim A apabila penguraian lemak terdapat dalam keadaan
berlebihan. Dalam keadaan normal, jaringan dalam tubuh menggunakan senyawa keton dengan
jumlah yang sama dengan yang dihasilkan oleh hati. Konsentrasi senyawa keton dalam darah
sangat rendah (kurang dari 1 mg per 100 ml darah) dan kurang dari 0,1 gram yang dikeluarkan
bersama urine setiap hari. Pada penderita diabetes yang parah, konsentrasi senyawa keton dapat
mencapai 80 mg per 100 ml darah. Hal ini disebabkan oleh karena produksi senyawa keton lebih
besar daripada penggunaan. Penimbunan senyawa keton dalam darah disebut ketosis dan
pengeluaran melalui urine dapat mencapai 100 gram atau lebih tiap (ketonuria).

Sintesis Asam Lemak


Sintesis asam lemak bukan berarti kebalikan dari jalur penguraian asam lemak, artinya
pembentukan asam lemak sebagian besar berlangsung melalui jalur metabolik lain, walaupun ada
sebagian kecil asam lemak yang dihasilkan melalui kebalikan dari reaksi penguraian asam lemak
dalam mitokondria.

Pada hakikatnya sintesis asam lemak berasal dari asetil KoA. Enzim yang bekerja sebagai katalis
adalah kompleks enzim-enzim yang terdapat pada sitoplasma, sedangkan enzim pemecah asam
lemak terdapat pada mitokondria. Beberapa ciri penting jalur biosintesis asam lemak adalah :

Sintesis berlangsung di luar mitokondria, oksidasi terjadi di dalam matriks mitokondria.


Zat antara pada sintesis asam lemak berikatan kovalen dengan gugus sulfhidril pada protein
pembawa asil (ACP), sedangkan zat antara pada pemecahan asam lemak berikatan dengan
koenzim A.
Enzimenzim pada sintesis asam lemak pada organisme yang lebih tinggi tergabung dalam suatu
rantai polipeptida tunggal, yang disebut sintase asam lemak. Sebaliknya, enzim-enzim
pemecahan tampaknya tidak saling berikatan.
Rantai asam lemak yang sedang tumbuh, diperpanjang dengan cara penambahan berturutturut
unit dua karbon yang berasal dari asetil KoA. Donor aktif unit dua karbon pada tahap
perpanjangan adalah malonil-ACP. Reaksi perpanjangan dipacu oleh pelepasan CO2.
Reduktor pada sintesis asam lemak adalah NADPH, sedangkan oksidator pada pemecahan asam
lemak adalah NAD dan FAD.
Perpanjangan rantai oleh kompleks sontase asam lemak terhenti setelah terbentuknya palmitat
(C16).Perpanjangan rantai lebih lanjut dan penyisipan ikatan rangkap oleh system enzim yang
lain.
Makanan bukan satu-satunya sumber lemak kita. Semua organisme dapat mensintesis asam
lemak sebagai cadangan energi jangka panjang dan sebagai penyusun struktur membran. Pada
manusia, kelebihan asetil KoA dikonversi menjadi ester asam lemak. Sintesis asam lemak sesuai
dengan degradasinya (oksidasi beta).

Sintesis asam lemak terjadi di dalam sitoplasma. ACP (Acyl Carrier Protein) digunakan selama
sintesis sebagai titik pengikatan. Pengikatan ini terjadi pada ujung molekul yang mengandung
gugus-SH, yaitu gugus fosfopantoteinat. Gugus ini terdapat pula pada molekul koenzim A.

Semua sintesis terjadi di dalam kompleks multi enzim-fatty acid synthase. NADPH digunakan
untuk sintesis.

Tahap-tahap sintesis asam lemak ditampilkan pada skema berikut.

Biosintesis Trigliserida
Nama lain untuk golongan senyawa ini adalah lemak netral dan trigliserida. Fungsi dasar dari
trigliserida adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Senyawa golongan ini
dari gliserol dan tiga molekul asam lemak yang terikat secara ester. Setiap gliserol mungkin
berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1
asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan
jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan
energi penting dari sumber lipid.

Tahap pertama sintesis trigliserida ialah pembentukan gliserofosfat, baik dari gliserol maupun
dari dihidroksi aseton fosfat. Reaksi pada gliserol berlangsung dalam hati dan ginjal sedangkan
pada dihidroksi aseton fosfat berlangsung dalam mukosa usus serta dalam jaringan adipose.
Selanjutnya gliserofosfat yang telah terbentuk bereaksi dengan 2 mol asil koenzim A membentuk
suatu asam fosfatidat. Tahap berikutnya adalah reaksi hidrolisis asam fosfatidat ini dengan
fosfatase sebagai katalis dan menghasilkan suatu 1, 2-digliserida. Asilasi terhadap 1, 2digliserida ini merupakan reaksi pada tahap akhir karena molekul asil koenzim A akan terikat
pada atom C nomor 3, sehingga terbentuk trigliserida.

Struktur trigliserida sebagai lemak netral

Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah sebuah gliserida, yaitu
ester dari gliserol dan tiga asam lemak. Trigliserida merupakan penyusun utama minyak nabati
dan lemak hewani.

Struktur kimia trigliserida yaitu

Struktur umum trigliserida

Rumus kimia trigliserida adalah CH2COOR-CHCOOR-CH2-COOR, dimana R, R dan R


masing-masing adalah sebuah rantai alkil yang panjang. Ketiga asam lemak RCOOH, RCOOH

dan RCOOH bisa jadi semuanya sama, semuanya berbeda ataupun hanya dua diantaranya yang
sama.

Panjang rantai asam lemak pada trigliserida yang terdapat secara alami dapat bervariasi, namun
panjang yang paling umum adalah 16, 18, atau 20 atom karbon. Asam lemak alami yang
ditemukan pada tumbuhan dan hewan biasanya terdiri dari jumlah atom karbon yang genap
disebabkan cara asam lemak dibiosintesis dari asetil KoA. Sekalipun begitu, bakteri memiliki
kemampuan untuk menyintesis asam lemak dengan atom karbon ganjil ataupun rantai bercabang.
Kebanyakan lemak alami memiliki campuran kompleks dari berbagai macam trigliserida karena
ini, lemak mencair pada suhu yang berbeda-beda.

Pada sel, trigliserida (atau lemak netral) dapat melalui membran sel dengan bebas, tidak seperti
molekul lainnya, karena karakteristiknya yang non-polar sehingga tidak bereaksi dengan lapisan
ganda fosfolipid pada membran.

New

eranan Hati pada Metabolisme Lipid


Metabolisme lipid di dalam tubuh merupakan perkiraan hak istimewa hati. Jaringan mempunyai
kemampuan untuk mengoksidasi asam lemak sampai tuntas. Jaringan adiposa memiliki sifat
metabolisme yang aktif untuk memodifikasi terhadap peranan hati yang bersifat sentral dan unit
di dalam metabolisme lipid merupakan konsep yang penting.
Hati melaksanakan sejumlah fungsi utama berikut ini pada metabolisme lipid :
1.Hati memfasilitasi pencernaan dan penyerapan lipid melalui produksi
empedu yang mengandung kolesterol serta garam-garam empedu yang
disintesis didalam hati secara de novo atau ambilan kolesterol lipid.
2.Hati mempunyai sistem enzim yang aktif untuk sintesis serta oksidas asam
lemak dan untk sintesis triasilgliserol serta fosfilipid.
3.Hati mengonversi asam lemak menjadi badan keton (KETOGENESIS)
4.Hati memainkan peranan integral dadalam sintesis serta metabolisme
lipoprotein plasma.
Metabolisme Lemak

Proses metabolisme di dalam tubuh baik yang berasal dari karbohidrat, protein, dan lemak
berfungsi untuk menghasilkan energi tubuh untuk bergerak dan memenuhi kebutuhan energi di
dalam sel. karena itu semua proses metabolisme tersebut, asetil Ko A memiliki peranan yang
sangat besar dalam menghasilkan energi.
Metabolisme Lemak merupakan proses tubuh untuk menghasilkan energi dari asupan lemak
setelah masuk menjadi sari-sari makanan dalam tubuh. dalam memetabolisme lemak menjadi
energi kita membutuhkan bantuan glukosa dari karbohidrat. karena itu, tubuh kita cenderung
menuntut makan yang manis-manis setelah makan makanan yang kaya akan lemak. lemak dalam
tubuh kita akan masuk ke dalam proses metabolisme setelah melewati tahapan penyerapan,
sehingga bentukan lemak yang memasuki jalur metabolisme lemak dalam bentukan trigliserida.
(trigliserida adalah bentuk simpanan lemak tubuh).
Dalam bentuk trigliserida, lemak disintesis menjadi asam lemak dan glliserol, seperti yang
dijelaskan pada gambar dibawah. asam lemak dan gliserol ini lah yang masuk kedalam proses
metabolisme energi.
pada prosesnya, gliserol dan asam lemak memerlukan glukosa untuk memasuki siklus krebs atau
biasanya dikenal dengan TCA, dengan memasuki siklus ini gliserol dan asam lemak dapat
diubah menjadi energi, seperti dijelaskan pada gambar jalur metabolisme lemak di bawah ini.
asam lemak hasil sintesis lemak hanya terdiri dari pecahan 2-karbon, karena itu sel tubuh tidak
dapat membentuk glukosa dari asam lemak, begitupun dengan gliserol, karena gliserol hanya
merupakan 5% dari lemak. dengan demikian, sel tubuh tidak dapat membentuk glukosa dari
lemak. karena tubuh tidak dapat membentuk glukosa dari lemak maka organ tubuh tertentu
seperti sistem saraf tidak dapat mendapat energi dari lemak, dan karena hal itu pula proses
pembakaran lemak tubuh membutuhkan proses yang panjang, salah satunya harus membutuhkan
bantuan glukosa.
berikut ini adalah gambaran proses metabolisme lemak menjadi energi

metabolisme lemak
gambar diatas menjelaskan bahwa asam lemak dan gliserol yang merupakan hasil sintesis lemak
memasuki proses metabolisme energi dengna bantuan proses glikolisis .

PENGARUH HIPERINSULIN TERHADAP METABOLISME KARBOHIDAT ASAM


AMINO DAN LIPID DI DALAM HATI
Posted by indahtrisusilowati in Biokimia.
Tagged: Insulin, karbohidrat, lipid, metabolisme, protein. Leave a comment
Sel hidup memerlukan sumber bahan bakar yang konsisten. dari bahan bakar tersebut akan
didapat ATP yang digunakan untuk mempertahankan fungsi dan pertumbuhan sel normal. oleh
karena itu harus tercapai keseimbangan antara asupan karbohidrat, lemak, dan protein,

penyimpanan bahan-bahan tersebut apabila terdapat dalam jumlah yang melebihi kebutuhan
segera, dan mobilitas serta sintesis bahan-bahan tersebut apabila dibutuhkan. keseimbangan
antara kebutuhan dan ketersediaan disebut sebagai homeostasis metabolik. terdapat tiga cara
utama yang diperlukan oleh integrasi antar jaringan agar homeostasis metabolik dapat tercapai:

Konsentrasi zat gizi atau metabolit dalam darah mempengaruhi kecepatan penggunaan
dan penyimpanan zat-zat tersebut dalam jaringan yang berbeda.
Hormon membawa pesan untuk masing-masing jaringan mengenai status fisiologis
tubuh dan pasokan atau kebutuhan gizi
Sistem saraf pusat menggunakan sinyal saraf untuk mengontrol metabolisme jaringan,
secara langsung melalui pelepasan hormon.

Insulin dan glukagon adalah dua hormon utama yang mengatur penyimpanan dan mobilitas
bahan bakar. insulin adalah hormon anabolik utama dalam tubuh. insulin mendorong
penyimpanan bahan bakar dan pengunaan bahan bakar untuk pertumbuhan. Insulin mendorong
penyimpanan zat gizi: penyimpanan glukosa sebagai glikogen di hati dan otot, perubahan
glukosa menjadi triasilgliserol di hati dan penyimpanan di jaringan adipose, serta penyerapan
asam amino dan sintesis protein di otot rangka (Gbr.1). Hormon ini juga meningkatkan sintesis
albumin dan protein darah lainya oleh hati. insulin meningkatkan penggunaan glukosa sebagai
bahan bakar dengan merangsang transport glukosa ke dalam otot dan jaringan adipose. Pada saat
yang sama, insulin bekerja menghambat mobilitas bahan bakar.

Gambar 1. Tempat utama kerja insulin pada metabolisme bahan bakar. (+) dirangsang
oleh insulin; (-) dihambat oleh insulin
Glukagon adalah hormon utama yang memobilisasi bahan bakar dengan mempertahankan
ketersediaan bahan bakar apabila tidak tesedia glukosa makanan dengan merangsang pelepasan
glukosa dari glikogen hati, dengan merangsang glukoneogenesis dari laktat, gliserol, dan asam
amino, dan bersama-sama dengan penurunan insulin, dengan memobilisasi asam lemak dari
triasilgliserol adipose sebagai sumber bahan bakar alternatif (Gbr. 2). Tempat kerjanya terutama
di hati dan jaringan adipose; hormon ini tidak memiliki pengaruh terhadap metabolisme otot

rangka. hormon lain, misalnya epinefrin, dikeluarkan sebagai respon sistem saraf pusat terhadap
hipoglikemia, olahraga, atau stress fisiologis jenis lain. epinefrin dan hormon stres lain juga
meningkatkan ketersediaan bahan bakar (Gbr. 3). Sedangkan hormon-hormon yang bekerja
melawan insulin ditunjukkan pada gambar 4.

Gambar 2. Tempat utama kerja glukagon pada metabolisme bahan bakar. (+) jalur
yang dirangsang oleh glukagon; (-) jalur yang dihambat oleg glukagon.

Gambar 3. Sinyal yang mengatur homeostasis metabolik. Hormon stres yang utama
adalah epinefrin dan kortisol.

Gambar 4. Hormon utama yang melawan kerja insulin. Stres yang ditimbulkan oleh
rendahyan kadar glukosa memperantarai pelepasan hormon yang melawan kerja insulin
melalui sinyal neutron. Hipoglikemia adalah salah satu sinyal stres yang merangsang
pelepasan kortisol, epinefrin dan norepinefrin. Hormon adrenokortikotropik (ACTH)
dilepas dari hipofisis dan merangsang pelepasan kortisol (suatu glukokartikoid) dan
kortek adrenal. Sinyal syaraf merangsang pelepasan epinefrin dari medula adrenal dan
norepinefrin dari ujung syaraf. Sinyal saraf juga memegang sedikit peranan pada
pelepasan glukagon. Walaupun norepinefrin dan hormon pertumbuhan memiliki kerja
yang melawan efek insulin. Keduanya bukan hormon utama yang melawan kerja insulin.
Pelepasan insulin ditentukan oleh kadar glukosa darah, dan kadar tertinggi insulin terjadi sekitar
30-45 menit setelah makan makanan tinggi karbohidrat (Gbr. 5). kadar insulin kembali ke tingkat
basal seiring dengan penurunan kadar glukosa darah, sekitar 120 menit setelah makan. di pihak
lain, pelepasan glukagon dikontrol terutama melalui suspensi oleh glukosa dan insulin. oleh
karena itu, kadar terendah glukagon terjadi setelah makan makanan tinggi karbohidrat. karena
semua efek glukagon dilawan oleh insulin, perangsang pelepasan insulin yang diserap penekanan
sekresi glukagon oleh makanan tinggi karbohidrat menghasilkan kontrol metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein yang terintegrasi.

Gambar 5. Kadar glukosa, insulin, dan glukagon dalam darah setelah makan makanan
tinggi karbohidrat.
Peran khusus glukosa dalam homeostasis metabolik ditentukan oleh kenyataan bahwa banyak
jaringan (misal, otak, sel darah merah, lensa mata, medula ginjal, otot rangka yang bekerja)
bergantung pada glikolisis untuk memenuhi semua atau sebagian kebutuhan akan energi dan
secara terus menerus memerlukan akses yang tidak terganggu terhadap glukosa atas dasar detikke-detik untuk memenuhi tingginya kecepatan penggunaan ATP. pada orang dewasa, setiap hari
diperlukan 190 g glukosa; sekitar 150 g untuk otak dan 40 g untuk jaringan lain. penurunan
bermakna glukosa darah di bawah 60 mg/dL akan membatasi metabolisme glukosa di otak dan
mencetuskan timbulnya gejala hipoglikemia, yang diperkirakan karena proses keseluruhan fluks
glukosa melalui sawar darah-otak, ke dalam cairan interstisium, dan kemudian ke dalam sel
neutrion, berlangsung lambat dan memiliki Km yang relatif tinggi. Pasien yang mengalami
hiperinsulin memiliki kecenderungan rasa lelah yang berlebih dan kadang-kadang diikuti oleh
penglihatan yang kabur dan rasa lapar yang berlebihan dan tidak lazim gejala tersebut disebut
dengan neuroglikopenik (gejala neurologis yang timbul akibat pasokan glukosa ke otak yang
tidak adekuat untuk menghasilkan ATP), gejala yang lain yang merupakan respon bagian dari
respon adregonik terhadap stres hipoglikemik. Rangsangan terhadap sistem saraf simpatis
(karena rendahnya kadar glukosa yang mencapai otak) menyebabkan pelepasan epinefrin, suatu
dari modula hormon stres, dari medula adrenal. peningkatan kadar epinefrin, menimbulkan
takikardia, berdebar-debar, kecemasan, gemetar, pucat, dan berkeringat. Selain gejala diatas

penderita dapat merasakan kebingungan, kepala terasa ringan, sakit kepala, perilaku
menyimpang, penglihatan kabur, hilang kesadaran, atau kejang. Pesan yang dibawa oleh insulin
kepada jaringan adalah bahwa glukosa berlimpah- limpah; glukosa dapat digunakan sebagai
bahan bakar dan diubah bentuknya agar dapat disimpan. mobilitas bahan bakar lain atau prekusor
glukosa tidak perlu, dan pasokan bahan bakar cukup untuk pertumbuhan. karena insulin
merangsang ambilan glukosa ke dalam jaringan dan penyimpanan serta oksidasinya, insulin
merupakan kadar glukosa darah. oleh karena itu, salah satu kemungkinan penyebab hipoglikemia
pada pasien adalah insulinoma, suatu tumor yang menghasilkan insulin berlebih. Apabila suatu
kelenjar endokrin secara terus-menerus melepaskan hormonya walaupun terdapat sinyal yang
dalam keadaan normal akan menekan sekresi hormon yang bersangkutan, pelepasan tersebut
disebut sebagai autonom. Neoplasma sekretorik kelenjar endokrin pada umumnya
menghasilkan hormon secara autonom. Hipersekresi autonom insulin dari tumor sel B pankreas
(suatu insulinoma) dapat dibuktikan melalui beberapa cara. pemeriksaan yang paling sederhana
adalah dengan mengambil darah untuk pemeriksaan kadar insulin dan glukagon sekaligus pada
saat penderita secara sepontan mengalami gejala adrenergik dan/atau neuroglikopenik khas. pada
pemeriksaan tersebut, kadar glukosa pasien akan turun dibawah normal, dan rasio insulin
terhadap glukosa jauh lebih tinggi daripada normal
Jawaban Pertanyaan :
1. Apakah pengaruh hiperinsulin terhadap metabolism karbohidrat, asam amino dan lipid di
dalam hati?
Insulin mendorong penyimpanan bahan bakar dan pengunaan bahan bakar untuk pertumbuhan.
Insulin mendorong penyimpanan zat gizi: penyimpanan glukosa sebagai glikogen di hati dan
otot, perubahan glukosa menjadi triasilgliserol di hati dan penyimpanan di jaringan adipose, serta
penyerapan asam amino dan sintesis protein di otot rangka. Hormon ini juga meningkatkan
sintesis albumin dan protein darah lainya oleh hati. insulin meningkatkan penggunaan glukosa
sebagai bahan bakar dengan merangsang transport glukosa ke dalam otot dan jaringan adipose.
Pada saat yang sama, insulin bekerja menghambat mobilitas bahan bakar.
2. jika gejala yang timbul dibiarkan mengapa bisa menimbulkan kerusakan otak?
Pasien yang mengalami hiperinsulin memiliki kecenderungan rasa lelah yang berlebih dan
kadang-kadang diikuti oleh penglihatan yang kabur dan rasa lapar yang berlebihan dan tidak
lazim gejala tersebut disebut dengan neuroglikopenik (gejala neurologis yang timbul akibat
pasokan glukosa ke otak yang tidak adekuat untuk menghasilkan ATP), dan apabila dibiarkan
maka akan menimbulkan kerusakan otak. Gejala yang lain yang merupakan respon bagian dari
respon adregonik terhadap stres hipoglikemik. Rangsangan terhadap sistem saraf simpatis
(karena rendahnya kadar glukosa yang mencapai otak) menyebabkan pelepasan epinefrin, suatu
dari modula hormon stres, dari medula adrenal. peningkatan kadar epinefrin, menimbulkan

takikardia, berdebar-debar, kecemasan, gemetar, pucat, dan berkeringat. Selain gejala diatas
penderita dapat merasakan kebingungan, kepala terasa ringan, sakit kepala, perilaku
menyimpang, penglihatan kabur, hilang kesadaran, atau kejang. Pesan yang dibawa oleh insulin
kepada jaringan adalah bahwa glukosa berlimpah- limpah; glukosa dapat digunakan sebagai
bahan bakar dan diubah bentuknya agar dapat disimpan. mobilitas bahan bakar lain atau prekusor
glukosa tidak perlu, dan pasokan bahan bakar cukup untuk pertumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai