Anda di halaman 1dari 14

Metabolisme Lemak pada Manusia

Vilda Anastasia

102014167

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Alamat Korespondensi: Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510

Email: anastasiavilda@gmail.com

Abstrak
Lipid umumnya bersifat hidrofobik, oleh karena itu diperlukan protein pengangkut yang
disebut apoprotein. Senyawa lipid bersama apoprotein disebut lipoprotein. Kompleks
lipoprotein diperlukan agar lipid dapat disalurkan ke dan dari jaringan tubuh untuk
menghasilkan energi. Lipoprotein dapat dibedakan berdasarkan densitas yaitu kilomikron,
VLDL, IDL, LDL, HDL, dan Lp(a). Terdapat tiga jalur metabolisme lipoprotein, yaitu: jalur
eksogen yang menghasilkan kilomikron; jalur endogen yang menghasilkan VLDL, IDL, dan
LDL; dan reverse cholesterol transport yang menghasilkan HDL.
Kata kunci: lipoprotein, lipid, apoprotein

Abstract
Lipid is a hydropobic substance. Thence, it needs a transporter protein called apoprotein.
This lipid together with its apoprotein is called lipoprotein which is needed to deliver lipids to
and from body tissues to produce energy. Based on their density, there are six types of
lipoproteins: chylomicron, VLDL, IDL, LDL, HDL, and Lp(a). The metabolism of
lipoproteins consists of three pathways: the exogenic pathway that produces chylomicron; the
endogenic pathway that produces VLDL, IDL, and LDL; and the reverse cholesterol
transport that produces HDL.
Keywords: lipoprotein, lipid, apoprotein
Pendahuluan

Lipid didefinisikan sebagai senyawa yang tak larut dalam air yang diekstrak dari
organisme hidup menggunakan pelarut yang kepolarannya lemah atau pelarut nonpolar.
Definisi ini berdasarkan atas sifat fisik, berlawanan dengan definisi protein, karbohidrat,
maupun asam nukleat yang berdasarkan atas struktur kimianya. Istilah lipid mencakup
berbagai macam kelompok senyawa yang berbeda-beda strukturnya.1

Lipid dalam makanan manusia yang utama adalah trasigliserol, sterol, membrane
fosfolipid yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Proses metabolisme lipid membentuk dan
mendegradasi simpanan lipid dan memproduksi karakteristik struktur dan fungsi lipid dalam
jaringan tertentu.1

Lipid berfungsi sebagai sumber energi; insulator panas di jaringan subkutan cadangan
energi (trigliserida); prekursor hormon adrenal dan steroid gonadal serta asam empedu
(kolesterol). Lipid umumnya bersifat hidrofobik;1-3 oleh karena itu dibutuhkan suatu pelarut
yaitu apoprotein. Senyawa lipid bersama apoprotein disebut lipoprotein. Lipoprotein
merupakan partikel berbentuk bola yang berfungsi mentranspor lipid dalam da-rah, antara lain
kolesterol dan trigliserida.2

Lipid

Lipid atau lemak merupakan kelompok molekul senyawa organik yang terbentuk dari
bahan-bahan dengan komposisi dan struktur yang bervariasi. Tidak seperti karbohidrat yang
diklasifikasikan berdasarkan struktur molekulnya, namun pada lemak bahan-bahanya
diklasifikasikan berdasarkan kelarutannya. Dimana lemak tidak larut dalam air, namun larut
dalam pelarut non-polar misalnya alhohol. Lemak merupakan senyawa yang waxy, greasy,
atau oily yang terdapat pada tanaman dan hewan. Lemak kaya akan energy dan memiliki
berat jenis yang relative rendah, hal tersebut menyebabkan lemak dipakai sebagai energi
simpanan pada tumbuhan dan hewan. Lemak akan disimpan di jaringan adipose, dimana pada
tempat tersebut juga berfungsi sebagai insulator panas di jaringan subkutan dan disekitar
organ tertentu.3

Kombinasi antara lipid dan protein merupakan konstituen penting yang terdapat dalam
membran sel maupun di mitokondrida, dan juga berfungsi sebagai alat pengangkut lipid
dalam darah. Lipid dapat dibagi menjadi lipid sederhana yang merupakan ester asam lemak
dengan berbagai alkohol, sedangkan lipid kompleks merupakan ester asam lemak yang
mengandung gugus-gugus selain alkohol dan asam lemak.3
Pada asam lemak sederhana molekul asam lemaknya terdiri dari rantai hidrokarbon
dengan gugus fungsional karboksil (-COOH) di ujungnya. Rantai hidrokarbon memiliki
panjang bervariasi beserta ikatan rangkap. Asam lemak tanpa ikatan rangkap disebut asam
lemak jenuh, sedangkan yang memiliki ikatan rangkap disebut asam lemak tak jenuh.
Semakin banyak ikatan rangkap yang dimiliki maka, semakin tinggi juga derajat
ketidakjenuhan. Asam lemak jenuh biasanya terdapat pada produk hewani (daging, telur, dan
produk susu), sedangkan asam lemah tidak jenuh lebih sering terdapat pada produk tanaman
(padi-padian, sayuran, beserta buah-buahan). Lemak sederhana yang disebut fats (lemak) dan
oils (minyak) dibentuk oleh reaksi antara gugus karboksil tiga asam lemak dan tiga gugus
alkohol gliserol, dimana gliserol ditemukan paling sering pada alcohol sederhana yang
merupakan tiga gugus fungsional alcohol (-OH). Dari penggabungan tersebut terbentuk
trigliserida.4 (Lihat gambar 1)

Gambar 1: Komponen dan struktur gliserol, asam lemak jenuh, asam lemak tak jenuh, dan
trigliserida4

Lemak kompleks memiliki lebih dari dua jenis komponen, tapi ada juga yang mengandung
tiga atau lebih komponen yang terdiri dari gliserol, asam lemak, gugus fosfat, alcohol di luar
gliserol dan karbohidrat. Pada steroid memiliki fitur struktural unit berupa suatu sistem cincin
karbon terfusi yang mengandung tiga cincin beranggotakan 6 atom karbon dan satu cincin
beranggotakan 5 atom (lihat gambar 2). Pada kolesterol merupakan bagian dari steroid yang
paling banyak ditemukan di tubuh, dan merupakan komponen membran sel yang digunakan
oleh tubuh untuk menghasilkan steroid penting lain yang mencakup garam empedu, hormon
seks pria dan wanita, dan hormone adrenokorteks.4
Gambar 2: Contoh senyawa-senyawa steroid4

Simpanan Lemak

Jaringan Adiposa

Sejumlah lemak lebih sering disimpan dalam dua jaringan tubuh utama, jaringan
adiposa dan hati. Jaringan adipose biasanya dinamakan deposit lemak, atau singkatnya depot
lemak. Fungsi utama jaringan adipose adalah menyimpan trigliserida sampai zat ini
dibutuhkan untuk menyediakan energi di tempat lain dalam tubuh. Akan tetapi, fungsi
tambahannya adalah menyediakan isolasi panas bagi tubuh.5

Sel-sel lemak jaringan adiposa merupakan modifikasi fibroblast yang mampu


menyimpan trigliserida hampir murni dalam jumlah setara 80-90% volumenya. Sel lemak
juga dapat mensintesis sejumlah kecil asam lemak dan trigliserida dari karbohidrat, fungsi ini
merupakan tambahan sintesis lemak dalam hati. Lipase dalam jumlah besar terdapat dalam
jaringan adiposa. Sebagian enzim ini mengkatalisis penyimpanan trigliserida dari kilomikron
dan lipoprotein lain. Lainnya, bila diaktifkan oleh hormone menyebabkan pemecahan
trigliserida sel lemak untuk mengeluarkan asam lemak bebas. Karena pertukaran asam lemak
yang cepat, trigliserida dalam sel lemak diperbaharui kira-kira sekali dalam setiap dua sampai
tiga minggu. Jadi berarti bahwa lemak yang disimpan dalam jaringan hari ini tidak sama
dengan lemak yang disimpan bulan lalu, yang menekankan dinamika penyimpanan lemak.5
Lipid Hati

Fungsi utama hati pada metabolisme lipid adalah:

1. Mendegradasi asam lemak menjadi senyawa-senyawa kecil yang dapat digunakan


untuk energi.
2. Mensintesis trigliserida terutama dari karbohidrat dan dalam arti sempit dari
protein.
3. Mensintesis lipid lain dari asam lemak khususnya kolesterol dan fosfolipid.

Sel-sel hati selain mengandung trigliserida mengandung fosfolipid dan kolesterol


dalam jumlah besar, yang secara terus menerus disintesis oleh hati. Sel hati juga jauh lebih
mampu daripada jaringan lain untuk mendesaturasi asam lemak sehingga trigliserida hati
dalam keadaan normal jauh lebih baik tidak jenuh daripada trigliserida jaringan adipose.
Kemampuan hati ini untuk desaturasi asam lemak ini tampaknya secara fungsional penting
bagi semua jaringan tubuh, karena banyak struktur anggota semua sel mengandung lemak
tidak jenuh dalam jumlah yang cukup besar, dan sumber utamanya adalah hati. Desaturasi ini
disempurnakan oleh dehidrogenase dalam sel hati.5

Metabolisme Lemak

Lemak adalah substansi yang esensial bagi kehidupan manusia. Secara kimia, lemak
(lipid) adalah senyawa yang menghasilkan asam lemak setelah hidrolisis atau suatu kompleks
alcohol yang bergabung dengan asam lemak untuk membentuk ester.6

Beberapa fungsi lemak antara lain adalah untuk penyimpanan energi dan sumber
bahan bakar metabolic, membantu pencernaan, sebagai hormon atau prekursor hormone,
sebagai komponen fungsional dan structural pada membrane sel, membentuk insulasi untuk
konduksi elektrif pada sel saraf, serta untuk mencegah kehilangan panas.6

Karena lipid bersifat tidak larut pada lingkungan air, maka transport lipid dalam
plasma terjadi melalui suatu bentuk kompleks makromolekul yang disebut lipoprotein.
Partikel lipoprotein berbentuk sferis dan terdiri dari banyak banyak molekul lemak dan
protein, yang diikat oleh ikatan nonkovalen. Lemak utama dari lipoprotein adalah kolesterol,
trigliserida, dan fosfolipid.6

Lipoprotein

Lipoprotein merupakan kompleks makromolekul yang mengangkut lipid hidrofobik


(khususnya trigliserida dan kolesterol) dalam cairan tubuh (plasma, cairan interstisial, dan
limf) ke dan dari jaringan.2
Lipoprotein berbentuk sferis dan mempunyai inti trigliserida dan kolesterol ester,
dikelilingi lapisan permukaan yang diben-tuk oleh fosfolipid amfipatik dan sedikit kolesterol
bebas dengan apoprotein yang terdapat pada permukaan lipoprotein (Gambar 3).2

Gambar 3. Bentuk molekul lipoprotein.2

Pada manusia dapat dibedakan 6 jenis lipoprotein, yaitu high density lipoprotein
(HDL atau α-lipoprotein) sebagai pengangkut kolesterol; very low density lipoprotein (VLDL
atau pre β-lipoprotein) yang berasal dari hati untuk mengeluarkan trigliserida; intermediate
density lipo-protein (IDL) yang sebagian besar trigliseridanya sudah dikeluarkan; low density
lipoprotein (LDL atau β-lipo-protein) yang merupakan tahap akhir katabolisme VLDL
dimana hampir semua trigliserida telah dikeluarkan; kilomikron yang berasal dari penyerapan
trigliserida di usus; dan lipoprotein a kecil [Lp(a)] yang di dalamnya terdapt apo(a) protein
yang kaya karbohidrat dan satu apoB-100 yang keduanya saling berikatan kovalen.2

Apoprotein

Apoprotein mengaktifkan enzim pen-ting dalam metabolisme lipoprotein dan


berfungsi sebagai ligan untuk reseptor permukaan sel. ApoA-I ialah apoprotein utama dari
HDL, dan juga terdapat di kilomikron. Jenis ini merupakan apoprotein terbanyak dalam
serum, dan kofaktor untuk lecithin cholesterol acyltransferase (LCAT).8 ApoA-I diproduksi
oleh usus dan hati dan juga ditemukan pada permukaan remnan lipoprotein selama lipolisis.
ApoA-II merupakan apoprotein HDL terbanyak kedua setelah ApoA-I. ApoA-IV berikatan
dengan kilomikron. ApoA-V menjadi aktif di dalam hepatosit dan juga terdapat dalam HDL.2

ApoB merupakan protein utama dari kilomikron, VLDL, IDL, dan LDL. ApoB tidak
berpindah dari satu lipoprotein ke lipoprotein lain. Hati mensintesis apoB-100 sedangkan usus
apoB-48, yang diturunkan dari gen yang sama oleh mRNA editing. Terdapat 3 jenis
apolipoprotein dari seri-C (apoC-I, apoC-II, dan apoC-III) yang berperan dalam metabolisme
lipoprotein kaya trigliserida. ApoC merupakan protein dengan berat molekul rendah yang
merupa-kan kofaktor untuk enzim lipase.2

ApoE terdapat pada kilomikron, VLDL, dan IDL, dan berperan penting dalam
metabolisme partikel yang kaya trigliserida. Terdapat 3 jenis apoE yaitu: apoE II-IV yang
diproduksi dari gen alel.ApoE-II tidak mengandung ligan fung-sional dari reseptor LDL.2

Metabolisme Lipoprotein

Metabolisme lipoprotein dibagi atas tiga jalur yaitu jalur metabolisme eksogen,
endogen, dan jalur reverse cholesterol transport. Kedua jalur pertama berhu-bungan dengan
metabolis mekolesterol LDL dan trigliserida, sedangkan jalur reverse cholesterol transport
dikhususkan ke metabolisme kolesterol-HDL.2

Gambar 4. Jalur kerja reseptor LDL.2

Jalur Metabolisme Eksogen

Dalam makanan, lipid yang terbanyak yaitu trigliserida serta sejumlah kecil fosfolipid,
kolesterol, dan ester kolesterol. Selain dari makanan, kolesterol juga berasal dari hati. Lipid
dalam usus yang berasal dari makanan disebut lipid eksogen. Dalam lambung, lipid
mengalami emulsifikasi oleh empedu menjadi partikel lebih kecil sehingga enzim pencernaan
dapat bekerja. Trigliserida dihidrolisis di dalam usus oleh lipase pankreas dan lipase usus
menjadi asam lemak bebas dan monogliserida. Bersama empedu, asam lemak bebas dan
monogliserol dalam bentuk miselus masuk ke brush border enterosit untuk diabsorbsi.
Empedu dilepas kembali untuk didaur ulang dalam proses pengangkutan.2

Dalam enterosit, asam lemak bebas akan diubah lagi menjadi trigliserida, sedangkan
kolesterol akan mengalami esterifikasi menjadi kolesterol ester; keduanya bersama dengan
fosfolipid dan apopro-tein B-48 akan membentuk lipoprotein yang disebut kilomikron
nascent.2
Kilomikron diakumulasi di apparatus Golgi dan disekresi ke sisi lateral enterosit,
masuk ke saluran limfe dan akhirnya melalui duktus torasikus akan masuk ke dalam aliran
darah. Kilomikron nascent memiliki apoB-48, apoA-1, apoA-IV, dan mendapat apoC-II dan
apoE dari HDL di kelenjar limfe dan darah. Trigliserida dalam kilomikron akan di hidrolisis
oleh enzim lipoprotein lipase (LPL, diaktifkan oleh apoC-II) yang berasal dari endotel kapiler
di jaringan adiposa, jantung, serta otot rangka, dan melepaskan asam lemak bebas (free fatty
acid, FFA). Asam lemak bebas yang dilepaskan diambil oleh miosit dan adiposit, dioksidasi
untuk menghasilkan energi atau diesterifikasi dan disimpan sebagai trigliserida dalam
jaringan adiposa. Bila asam lemak bebas terdapat dalam jumlah besar, sebagian akan diambil
oleh hati menjadi bahan pembentuk trigliserida. Kilomikron yang kehilangan sebagian besar
trigliseridanya akan menjadi kilomikron remnan yang mengandung kolesterol ester dan akan
dibawa ke hati melalui ligan apoE.2 (Gambar 5)

Gambar 5. Jalur metabolisme kilomikron.2

Remnan kilomikron kaya akan kolesterol ester, dan merupakan komponen lipid utama
pada lesi aterosklerosis, yang dapat masuk ke subendotel dan selanjutnya difagositosis oleh
makrofag. Remnan kilomikron dibersihkan dari plasma oleh reseptor lipoprotein dan akhirnya
diambil dan didegradasi oleh hepatosit. Pember-sihan plasma termasuk sekuestrasi dalam
celah Disse oleh heparan sulfat proteo-glikan, keterlibatan LPL dalam proses lebih lanjut dan
mengikat sel permukaan, dan internalisasi yang dimediasi oleh heparan sulfat proteoglikan.2

Jalur Metabolisme Endogen

Deposit lipid dalam hepatosit dimeta-bolisme menjadi trigliserida dan kolesterol


ester.5 Packaging trigliserida hati dengan komponen lain VLDL nascent dimediasi o-leh
enzim microsomal triglyceride transfer protein (MTP). Trigliserida dan fosfolipid yang
digunakan untuk pembentukan VLDL disintesis dalam retikulum endoplasma, selanjutnya
masuk ke aparatus Golgi, menyatu dengan permukaan lumen hepato-sit, melepaskan VLDL
ke celah Disse, dan masuk ke kapiler jaringan adiposa dan otot sebagai lipoprotein VLDL
nascent dengan apoB-100.2
Lipoprotein VLDL terdiri dari 85-90% lipid (55% trigliserida, 20% kolesterol, 15%
fosfolipid) dan 10-15% protein.2

Apoprotein apoB-100 merupakan bentuk hepatik dari apoB. Selain itu, VLDL juga
berisi apoE dan apoCs yang didapat dari HDL dalam sirkulasi. Trigliserida VLDL akan
dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase (LPL) dan hepatic lipase (HL) menjadi asam lemak
bebas. Lipoprotein VLDL dikonversi ke IDL yang hanya mengandung apoB dan apoE.
Lipoprotein IDL dapat diambil oleh reseptor LDL (LRP, low density lipoprotein receptor-
related proteins) di hati. Lipoprotein IDL dengan apoE normal dihidrolisis oleh LPL dan HL
menjadi LDL.2

Lipoprotein LDL merupakan lipo-protein yang paling banyak mengandung kolesterol


dan merupakan produk akhir dari hidrolisis VLDL yang dimediasi lipase. Sekitar 70%
kolesterol plasma total terdapat di dalam LDL. Lipoprotein LDL terdiri dari 75% lipid (35%
kolesterol ester, 10% kolesterol bebas, 10% trigliserida, 20% fosfolipid) dan 25% protein.2

Sebagian kolesterol LDL akan dibawa ke hati dan jaringan steroidogenik lainnya
seperti kelenjar adrenal, testis, dan ovarium yang mempunyai reseptor kolesterol-LDL,
dimediasi oleh apoB-100. Lipoprotein LDL didegradasi di hepatosit dan akan melepaskan
kolesterol yang digunakan untuk biosintesis VLDL dan sintesis mem-bran atau menjadi
prekursor biosintesis asam empedu. Asam empedu dan koles-terol bebas dibawa ke kantong
empedu. Sebagian kecil kolesterol-LDL masuk ke subendotel, mengalami oksidasi, ditangkap
oleh reseptor scavenger-A (SR-A) makro-fag, dan difagositosis oleh makrofag yang akan
menjadi sel busa (foam cell). Makin banyak kadar kolesterol-LDL dalam plas-ma, maka
makin banyak yang akan mengalami oksidasi dan ditangkap oleh makrofag. Jumlah kolesterol
yang akan teroksidasi tergantung dari kadar kolesterol yang terkandung dalam LDL (Gambar
6).2
Gambar 6. Jalur metabolisme eksogen dan endogen.2

Metabolisme HDL dan Reverse Cholesterol Transport

HDL merupakan partikel paling kecil yang disintesis dalam hati dan usus, dan
mengandung 50% lipid dan 50/% protein, dengan apoprotein apoA-I dan apoA-II, dimana
HDL dapat dibagi berdasarkan densitasnya menjadi HDL2 dan HDL3. Hepatosit dan enterosit
dapat menge-luarkan kolesterol dari tubuh melalui saluran empedu dan usus. Di hati,
kolesterol diekskresi ke empedu secara langsung atau sesudah konversi ke asam empedu.
Kolesterol dalam sel-sel perifer ditranspor dari membran sel perifer ke hati dan usus melalui
proses reverse cholesterol transport yang difasilitasi oleh HDL.2

Lipoprotein HDL nascent disintesis dalam usus dan hati. HDL dilepaskan sebagai
partikel kecil yang miskin kolesterol, berbentuk gepeng, dan mengan-dung apoA-I, apoC, dan
apoE. HDL nascent akan mengambil kolesterol dari makrofag; untuk itu, kolesterol di bagian
dalam makrofag harus dibawa ke permukaan membran makrofag oleh transporter adenosine
triphosphate-binding cassette A-1 (ABCA-1). Proses ini menghasilkan bentuk cakram HDL
dan mendapat tambahan kolesterol unesterified dari perifer. Dalam HDL, kolesterol
diesterifikasi oleh lecitin-cholesterol acyl-transferase (LCAT) menjadi kolesterol ester.
Kolesterol ester yang lebih hidrofobik akan pindah ke inti HDL, dan HDL yang telah
mendapat lebih banyak kolesterol ester menjadi bentuk sferis. Tambahan apoprotein dan lipid
ditransfer ke HDL dari permukaan kilomikron dan VLDL selama lipolisis.2

Kolesterol HDL ditranspor ke hepa-tosit secara langsung dan tidak langsung.


Kolesterol ester HDL ditransfer ke lipoprotein yang berisi apoB (VLDL, IDL, LDL) untuk
pertukaran dengan trigliserida oleh cholesterol ester transfer protein (CETP) (Gambar 7).
Kolesterol ester ditranspor ke hati setelah konversi VLDL ke IDL dan ke LDL, kemudian
diambil oleh reseptor LDL. Jalur ini bekerja tidak langsung karena transfer kolesterol ester
lipoprotein-apoB menghasilkan partikel kaya kolesterol yang mungkin diambil oleh sel busa
dalam plak aterosklerosis sebelum dibersihkan oleh hati dan dibersihkan dari sirkulasi melalui
endositosis yang di-mediasi reseptor LDL. HDL kolesterol dapat juga diambil secara
langsung oleh hepatosit melalui scavenger receptor class BI (SR-BI), yaitu reseptor
permukaan sel yang memediasi transfer selektif dari lipid ke dalam sel.2

Lipoprotein HDL mengalami re-modeling dalam plasma oleh berbagai protein transfer
lipid dan lipase. Protein transfer fosfolipid berefek pada transfer fosfolipid dari lipoprotein
lain ke HDL. Setelah pertukaran lipid yang dimediasi CETP (Gambar 7,8), HDL yang kaya
trigliserida menjadi substrat yang lebih baik dari lipase hati, yang menghidrolisis trigli-serida
dan fosfolipid untuk menghasilkan smaller HDL. Enzim yang berperan yaitu endothelial
lipase menghidrolisis fosfolipid HDL, dan menghasilkan smaller HDL yang dikatabolisme
lebih cepat. Remodeling HDL memengaruhi metabolisme, fungsi, dan konsentrasi HDL
plasma.2

Gambar 7 Metabolisme HDL dan reverse cholesterol transfer.2

Reverse cholesterol transport memerlukan HDL. HDL mengantar kolesterol ke hati


melalui tiga mekanisme, yaitu: 1) Sebagian besar kolesterol ester HDL ditransfer dari HDL
ke VLDL, IDL, LDL oleh cholesterol ester transfer protein (CETP), dan VLDL, IDL, dan
LDL remnan diambil oleh hati. Secara tidak langsung, HDL mengantar kolesterol ester ke
hati. 2) HDL dapat terikat ke reseptor SR-BI, yang memfasilitasi pemindahan langsung koles-
terol dari HDL oleh hati. 3) Reseptor hepatosit dapat berinteraksi dengan HDL untuk
memindahkan HDL dari plasma (Gambar 8).2

Gambar 8. Jalur reverse cholesterol transfer.2

Kolesterol Total

Nilai kolesterol lebih tinggi 8% pada musim dingin dibanding musim panas. Nilai
kolesterol lebih rendah 5% pada pasien duduk dibanding pasien berdiri, dan berbeda 10-15%
pada pasien tidur dibanding pasien berdiri. Bila memakai sampel plasma harus dikali 1.03
nilai untuk mendapatkan nilai kolesterol serum yang ekuivalen.6

Peningkatan nilai kolesterol total serum dapat terjadi akibat hiperkolesterolemia


idioptik, hiperlipoproteinemia, obtruksi bilier, penyakit von Gierke, hipotiroidisme, nefrosis,
penyakit pankreas (DM, total pankreatektomi, pankreatitis kronik), kehamilan, dan obat-
obatan.6

Trigliserida

Beberapa penyebab peningkatan trigliserida serum yaitu hiperlipidemia genetic,


penyakit hati, sindrom nefrotik, hipotiroidisme, diabetes mellitus, alkoholisme, gout,
pankreatitis, penyakit von Gierke, infark miokard akut, obat-obatan misalnya kontrasepsi oral,
estrogen dosis tinggi, beta-bloker, hidroklorotiazid, steroid anabolic, kortikosteroid, serta
gestasi.6

Trigliserida serum rendah dapat disebabkan oleh keadaan abetalipoproteinemia,


malnutrisi, perubahan diet,dalam 3 minggu, kehilangan berat badan, latihan fisik, obat-obatan,
bloker alfa-1 reseptor.6

Kolesterol HDL

Penyebab peningkatan K-HDL serum adalah latihan fisik, peningkatan bersihan


trigliserida, konsumsi alkohol sedang, terapi insulin, terapi estrogen oral, penyakit lipid
familial, hiperfalipoproteinemia (kelebihan LDL), hipobetalipoproteinemia.6

Penurunan K-HDL dapat terjadi karena stress dan penyakit seperti infark miokard
akut, stroke, bedah, trauma; starvasi, obesitas, kurang latihan fisik, merokok, diabtes mellitus,
hipotiroid dan hipertiroid, penyakit hepar akut dan kronik., nefrosis, uremia, anemia kronik,
dan penyakit mieloproliferatif, obat-obatan misalnya steroid anabolic, progestin, beta-bloker
antihipertensi, tiazida, neomisin, fenotiazin,. Kadar HDL yang rendah dapat juga karena
penyakit genetic seperti pada hipertrigliseridemia familial, hipoalfalipoproteinemia familial,
penyakit Tangier homozigot, defisiensi LCAT dan penyakit ‘fish eye’, penyakit Niemann-
Pick nonneuropatik, defisiensi HDL dengan xantoma planar, defisiensi Apo A-I dan apo c-III
varian I dan II.6

Kolesterol LDL

Seperti pengukuran kadar K-HDL, beberapa metode juga tersedia untuk penentuan K-
LDL seperti metode ultrasentrifungsi (metode rujukan), elektroforesis lipoprotein, presipitasi,
kalkulasi (rumus Friedewald) dan metode homogeny direk. Menurut Friedewald, dari nilai
kolesterol total, K-HDL, dan trigliserida dapat diperoleh nilai K-LDL dengan rumus :

K-LDL = total kolesterol - (K-HDL) – (trigliserida/5)6

Kadar K-VLDL diperkirakan dari trigliserida yaitu trigliserida/5. Terdapat


keterbatasan pada rumus ini sehingga rumus ini tidak akurat bila kadar trigliserida > 400
mg/Dl atau terdapat dislipoproteinemia, kelainan tipe I atau tipe III. Pada keadaan ini,
diusulkan rumus deLong dimana Tg/6. Karena banyak ketidaktepatan dalam menentukan
nilai K-LDL dengan rumus maupun metode tidak langsung, maka sekarang dianjurkan
metode langsung homogen ( direct homogenous assays).6

Penyebab peningkatan K-LDL antara lain adalah hiperkolesterolemia familial,


hiperlipidemia kombinasi familial, diabetes mellitus, hipotiroidisme, syndrome nefrotik, gagal
ginjal kronik, diet tinggi kolesterol total dan lemak jenuh, kehamilan, mielomia multiple,
disgammaglobulinnemia, porfiria, anorexia nervosa, serta obat-obatan seperti steroid
anabolic, beta-bloker antihipertensi, progestin, karbamazepin. Penurunan K-LDL dapat terjadi
karena penyakit berat, abetalipoproteinemia dan terapi estrogen oral.6

Gambar 9.6 Kadar glukosa darah.

Kesimpulan

Terdapat tiga jalur metabolisme lipoprotein yaitu jalur eksogen, jalur endogen, dan
jalur transport HDL (reverse cholesterol transport). Ketiga jalur ini saling berhubungan satu
sama lain. Yang di dalamnya melibatkan berbagai jenis lipoprotein. Ketika terjadi kadar atau
jumlah yang abnormal dalam jenis lipoprotein tersebut maka akan mengakibatkan kelainan di
berbagai organ dalam tubuh.
Daftar Pustaka
1. Ngili Y. Biokimia dasar edisi revisi. Bandung: Rekayasa Sains;2013. h.575
2. Jim EL. Metabolisme lipoprotein. Jurnal biomedik November 2013;5(3):1-6.
3. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Ed 27. Jakarta:
EGC;2009
4. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Ed 8. Jakarta: EGC;2014
5. Hall JE. Guyton dan hall buku ajar fisiologi kedokteran. Ed 12. Singapore:
Elsevier;2014
6. PAPDI. Ilmu penyakit dalam. Jilid 1, Ed 5-6. Jakarta : Interna Publishing; 2014

Anda mungkin juga menyukai