Selaput ketuban yang membatasi rongga amnion terdiri atas amnion dan korion yang
sangat erat ikatannya. Selaput ketuban berfungsi menghasilkan air ketuban dan melindungi janin
terhadap infeksi. Dalam keadaan normal, selaput ketuban pecah dalam proses persalinan.
Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan. Bila ketuban
pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu disebut ketuban pecah dini pada kehamilan prematur.1
Ketuban pecah dini (KPD) merupakan masalah yang penting dalam obstetri berkaitan
dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi korioamnionitis sampai sepsis, yang
meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal dan menyebabkan infeksi ibu.
Pada kehamilan preterm, insidensinya 1% dari semua kehamilan dan bertanggung jawab
atas sepertiga dari semua kelahiran prematur. insidensinya 8 – 10%. Etiologi ketuban pecah dini
antara lain infeksi, faktor sosial seperti merokok, alkohol, dan keadaan sosial ekonomi yang
rendah, kelainan genetik, rendahnya vitamin C dan ion Cu dalam serum, overdistensi uterus yang
dikarenakan kehamilan kembar atau hiramniion, adanya sefalopelvik disproposi, servix
inkompeten,trauma, dan sebagian lagi tidak diketahui penyebabnya. Pecahnya selaput ketuban
dikarenakan perubahan biokimia yang menyabakan selaput ketuban inferior menjadi rapuh dan
juga dapat dikarenakan perubahan struktur, jumlah sel, dan katabolisme kolagen yang
menyebabkan aktivitas kolagen beruban sehingga selaput ketuban pecah.