Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SELAPUT DARAH DARI PERSPEKTIF BUDAYA DAN ETIKOLEGAL


KEBIDANAN PADA PEMERIKSAAN REPRODUKSI REMAJA

Dosen Pembimbing : Sheilla Tania Marcelina, S.Keb.,Bd.,M.Kes

Disusun oleh :

1. Triska Ferdiana Permatasari (P17311183037)


2. Laila Fitria Rosidi (P17311183044)
3. Misna Kristina (P17311183047)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN KEBIDANAN MALANG
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
SELAPUT DARAH DARI PERSPEKTIF BUDAYA DAN ETIKOLEGAL
KEBIDANAN PADA PEMERIKSAAN REPRODUKSI REMAJA

I. Identitas SAP
Topik : Selaput Darah Dari Perspektif Budaya Dan
Etikolegal Kebidanan Pada Pemeriksaan
Reproduksi Remaja
Sub Pokok Bahasan : Konsep dasar perspektif budaya terhadap selaput
darah dan etikolegal kebidanan pada pemeriksaan
reproduksi remaja
a. Pengertian
b. Tipe tipe
c. Penyebab Kerusakan
d. Destruksi Pergaulan Remaja Perempuan
e. Selaput Darah Kaitannya Dengan
Keperawanan
Sasaran : Remaja akhir usia 18-21 tahun
Hari/Tanggal : Rabu, 21 September 2022
Waktu : 60 menit
Tempat : Lab Kebidanan
Penyuluh : Triska Ferdiana

II. Identifikasi Masalah


Arus globalisasi yang semakin kuat menyebabkan remaja menjadi
budak modernisasi yang mana menganggap keperawanan sebagai fitrah
yang yang tidak lagi berharga. Bahkan tidak asing lagi bahwa keperawanan
kini bisa dikomersilkan hanya untuk mengikuti lifestyle, parahnya lagi
model pacaran yang melewati batas seperti kissing, necking, petting dan
intercouse. Hal tersebut menjadi pemicu remaja perempuan memberikan
mahkota harga dirinya sebagai tanda cinta maupun pemuan nafsu sekejap
yang menyebabkan kehilangan keperawanannya (virginity). Anggapan
remaja sekarang bahwa keperawanan tidak lagi menjadi sebuah harga diri
maupun kehormatan kaum perempuan di dalam kehidupan bermasyarakat.
Namun bagi laki laki itu adalah hal teramat penting, karena wanita
yang tidak perawan lagi biasanya dinilai sebelumnya ada yang mendahului
dan hal ini akan menjadi obsesi yang berkepanjangan serta akan menjadi
pondasi keretakan rumah tangga. Bagi laki-laki sendiri, ia memiliki alasan
kuat untuk menceraikan istrinya. Banyak kisah perkawinan yang hanya
bertahan sehari, permasalahan utamanya adalah keperawanan.
Beberapa adat istiadat dan kebiasaan sosial telah memberikan
perhatian yang besar terhadap masalah keperawanan ini dan menjadikannya
tanda atas kehormatan seorang wanita dan sobeknya selaput dara sebelum
menikah menjadi tanda atas rusaknya wanita tersebut. Hal itu
mengakibatkan terjadinya reaksi dari para suami, keluarga si gadis dan
masyarakat. Ada yang hanya berupa sangkaan dan keraguan, dan ada pula
yang sampai menyebabkan hancurnya rumah tangga dan bencana atas gadis
yang dituduh tersebut.
Di negara-negara bagian timur (termasuk Indonesia), selaput dara
memang menjadi simbol kesucian seorang wanita. Pada umumnya laki-laki
hanya mau menikahi wanita yang masih utuh selaput daranya. Tandanya
adalah adanya darah yang keluar ketika berhubungan seksual pertama kali.
Darah itu berasal dari robekan selaput dara. Perspektif tersebut masih jauh
dari kata benar karena kurangnya pengetahuan mengenai selaput darah.
Untuk itu perlu adanya sebuah penyuluhan bagi remaja mengenai selaput
darah yang berkaitan dengan keperawanan seorang wanita.

III. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan remaja diharapkan mampu memahami
tentang selaput darah dari perspektif budaya dan etikolegal kebidanan pada
pemeriksaan reproduksi remaja.

IV. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan remaja mampu menjelaskan :
a. Pengertian Selaput Darah
b. Tipe tipe Selaput Darah
c. Penyebab Kerusakan Selaput Darah
d. Destruksi Pergaulan Remaja Perempuan
e. Selaput Darah Kaitannya Dengan Keperawanan

V. Materi
a. Pengertian Selaput Darah
b. Tipe tipe Selaput Darah
c. Penyebab Kerusakan Selaput Darah
d. Destruksi Pergaulan Remaja Perempuan
e. Selaput Darah Kaitannya Dengan Keperawanan

VI. Metode
Ceramah

VII. Media
a. Power Point
b. Leaflet

VIII. Kegiatan Penyuluhan


No. Tahapan Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. Pendahuluan 10 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam


2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan
diri dan
3. Membagikan lembar memperhatikan
pretest 3. Mengisi lembar
pretest

2. Inti 40 menit 1. Menyampaikan 1. Mendengarkan


materi : dan
a. Pengertian memperhatikan
Selaput Darah dengan seksama
b. Tipe tipe 2. Bertanya terkait
Selaput Darah materi yang belum
c. Penyebab dipahami
Kerusakan
Selaput Darah
d. Destruksi
Pergaulan
Remaja
Perempuan
e. Selaput Darah
Kaitannya
Dengan
Keperawanan
2. Membuka sesi tanya
jawab

3. Penutup 10 menit 1. Menyampaikan 1. Mendengarkan


kesimpulan dari dengan baik
materi penyuluhan 2. Menjawab salam
(ada evaluasi) 3. Mengisi lembar
2. Mengucapkan salam post test
3. Membagikan lembar
post test

IX. Evaluasi
a. Struktur
1. Pemberitahuan kepada pihak Puskesmas bahwa akan dilakukan
penyuluhan mengenai selaput darah dari perspektif budaya dan
etikolegal kebidanan pada pemeriksaan reproduksi remaja.
2. Materi, media penyuluhan tersedia
3. Konsultasi kepada dosen pembimbing sebelum penyuluhan
4. Tempat pelaksanaan yang sudah sesuai dengan SAP

b. Proses
1. Remaja kooperatif selama penyuluhan
2. Penyuluhan dilakukan sesuai materi dan waktu yang telah ditetapkan
3. Mahasiswa bertugas sesuai perannya
4. Para remaja aktif dalam sesi tanya jawab
c. Program
Remaja mampu menyebutkan :
1. Pengertian Selaput Darah
2. Tipe tipe Selaput Darah
3. Penyebab Kerusakan Selaput Darah
4. Destruksi Pergaulan Remaja Perempuan
5. Selaput Darah Kaitannya

X. Pengorganisasian
Penanggung jawab : Misna Kristina
Moderator : Misna Kristina
Pemateri : Triska Ferdiana
Dokumentasi : Laila Fitria
Fasilitator : Laila Fitria

XI. Penataan Tempat


XII. Daftar Pustaka
Pranoto, N. 2005. Virgin? Sex and teens. Yayasan Obor Indonesia.
Putri, P. P. 2019. Stereotip Makna Keperawanan (Virginity) Remaja Perempuan
Dalam Masyarakat Pedesaan. Martabat, 3(2), 225-46.
Rambe, P. R. 2018. Pandangan ulama kota medan terhadap hukum operasi
selaput dara (studi kasus di rumah sakit Columbi Asia Medan) (Doctoral
dissertation, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara).
Lampiran 1 : Materi

MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Selaput Dara


a) Ditinjau dari sudut Medis
Selaput dara atau dalam bahasa ingrisnya lebih di kenal dengan
sebutan “hymen” adalah suatu lipatan membranosa atau “selaput”
tipis, yang menutupi seluruh atau sebagian ofisium eksternal vagina.
Bentuknya biasaanya bulat sebagaimana bentuk liang vagina, tetapi
juga memunyai bentuk yang berbeda-beda. Konsistensi selaput dara
juga berbeda-beda, ada yang kaku sampai yang lunak, letaknya hanya
1-2 cm dari bibir vagina. Didalam buku lain selaput dara atau disebut
juga hymen adalah lipatan selaput lendir yang menutupi pintu liang
senggama untuk sebagian. Jika keperawanan sudah diidentikkan
dengan selaput dara maka keperawanan itu juga sama dengan anggota
tubuh lainnya, bisa tertimpa kerusakan, baik secara keseluruhan atau
sebagian, dikarenakan oleh kecelakaan yang disengaja atau yang tidak
disengaja, karena perbuatan manusia yang memang itu perbuatan
maksiat atau yang bukan maksiat. Biasanya, selaput dara itu robek
begitu zakar laki-laki masuk ke dalam vagina untuk pertama kali.
terobeknya selaput dara ini disebut deflorasi.
Selaput dara inilah yang sering diidentikkan dengan keperawanan
seorang wanita. Dengan kata lain keperawanan merupakan petunjuk
anatomis yang memperlihatkan keutuhan selaput dara ini. Fungsi
selaput dara secara biologis sampai sekarang masih belum ada
kepastian, dan hanya terdapat pada manusia. Para ilmuwan
mengadakan penelitian bahwa selaput dara itu dapat melindungi bayi
dalam rahim dari infeksi, melalui selaut dara ini pula, darah haid
keluar saat perempuan itu menstruasi, sedangkan secara sosial
berfungsi sebagai lambang keperawanan seorang wanita.

b) Ditinjau dari Hukum Islam


Istilah “perawan” adalah wanita yang belum pecah selaput daranya
karena hubungan seksual dan belum pernah disentuh laki-laki. Dalam
fikih dinyatakan bahwa perawan adalah wanita yang belum pernah
kehilangan keperawanannya melalui hubungan seksual baik itu dalam
ikatan yang halal, haram ataupun yang syubhat.
Dikatakan bahwa jika seorang wanita kehilangan keperawanannya
sebab jatuh, keluarnya darah haid yang berlebihan, memasukkan jari
dan semisalnya, seperti berhubungan seksual pada dubur, maka wanita
tersebut masih dikatakan perawan, karena dia tidak melakukan
hubungan seksual di tempat keperawanan. Dari pengertian kata
"perawan" di atas, dapat disimpulkan bahwa status keperawanan
seseorang itu dapat dilihat dari dua segi, yakni secara biologis
(anatomi) dan secara sosiologis. Secara biologis status keperawanan
itu dapat dilihat dari pecah atau tidaknya selaput dara. Sedangkan
secara sosiologis, wanita dikatakan masih perawan jika ia belum
pernah melakukan hubungan sekaual dengan lawan jenisnya.
Keperawanan seringkali dipahami secara dangkal oleh sebagian
masyarakat. Dan kehilangan keperawanan (dalam pengertian anatomis)
telah dipandang sebagai hal yang paling menakutkan, bahkan lebih
menakutkan dari kehilangan nilai-nilai moral itu sendiri. Selembar
selaput dara seakan-akan identik dengan sebuah kehormatan. Islam
tidak mengenal paradigma moral yang penuh pelecehan seperti di atas.
Aturan tentang perilaku seksual seorang muslim tidak bergantung pada
biologi selaput dara. Artinya, batasan-batasan moral dalam perilaku
seksual seorang muslim, tidak dimulai dan didahului dengan selembar
kain yang ternoda dara dari selaput dara seorang perawan. Islam
mengharuskan pemeluknya, baik laki-laki maupun perempuan, untuk
senantiasa menjaga kehormatannya dan tidak menyerahkan
kesuciannya, kecuali pada pasangan hidup yang sah menurut ajaran
agama. Jadi setiap wanita wajib menjaga keperawanannya dan hanya
boleh menyerahkannya pada suami. Sementara setiap laki-laki wajib
menjaga keperjakaannya dan hanya boleh menyerahkannya pada istri.
Moral islam lebih bertumpu pada nilai-nilai spiritual yang tercermin
dalam tingkah laku kehidupan sehari-hari. Tuduhan yang dapat
merusak kehormatan atau nama baik seorang perempuan atas dasar
seperti itu sama sekali tidak dapat diterima oleh islam.

2. Tipe-Tipe Selaput Dara


Ternyata tidak hanya tubuh yang bisa dilihat bentuknya, selaput dara
pun mempunyai bentuk dengan derajat kelembutan dan fleksibilitas yang
berbeda-beda. Berikut bentuk variasi selaput dara:
a) Annular atau circular, adalah jenis yang berbentuk gelang, di mana
selaput dara membentuk suatu cincin.
b) Denticular, selaput dara dengan lubang yang ditepinya bergerigi.
c) Lunar hymen, selaput dara yang berbentuk seperti bulan.
d) Bifenestratus, selaput dara dengan dua lubang yang saling
berdampingan dengan sebuah septum lebar diantara keduanya.
e) Septate, selaput dara dengan lubang yang terbagi oleh septum yang
sempit.
f) Cribriform, selaput dara yang ditembus oleh lubang-lubang kecil tidak
memiliki selaput dara.
g) Microperforate, hampir sepenuhnya menutup tetapi ada lubang kecil.
h) Imperforate, selaput dara yang menutup seluruh ofisium vagina.
Umumnya selaput dara robek ditandai dengan keluarnya darah. Tapi
sebagian kecil wanita justru tidak mengeluarkan darah, ini disebabkan
karena sesungguhnya selaput dara itu sangat sedikit mengandung
pembuluh darah. Biasanya semakin tipis selaput dara seseorang maka
darah yang keluar juga sedikit sehingga tidak kelihatan.
Selaput dara juga mempunyai sifat-sifat yang berbeda antara yang satu
dengan yang lain. Umumnya selaput dara itu tipis, sekalipun demikian ada
sebagian wanita yang memiliki selaput dara tebal sehingga sekalipun
pernah berhubungan intim, selaput daranya tidak robek. Secara medis,
robeknya selaput dara tidak harus diikuti dengan keluarnya bercak darah.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, karena tiap-tiap selaput
dara memiliki sifat-sifat yang berbeda diantaranya:
a. Terlalu rapuh
Bisa jadi selaput dara itu sudah robek sebelumnya karena terlalu rapuh.
Biasanya beberapa jenis olah raga seperti berkuda, beladiri, bersepeda
dan sebagainya bisa menjadi penyebab robeknya selaput dara. Apalagi
kalau selaput daranya termasuk jenis yang rapuh.
b. Kelewat elastis
Tidak adanya bercak darah pada malam pertama mungkin saja
disebabkan belum robeknya selaput dara karena sifatnya sangat elastis.
Harap diketahui, membran ini sangat fleksibel. Pada beberapa kasus
ditemukan bahwa elastisitas selaput dara memungkinkannya tidak
robek pada waktu pertama kali berhubungan seksual, atau hanya
merobek sebagian kecil dari selaput dara.
c. Darahnya tidak banyak
Karena terlalu tipisnya selaput dara, maka darah yang keluar juga
sangat sedikit sehingga tidak kelihatan oleh mata, karena
sesungguhnya selaput dara itu sangat sedikit mengandung pembuluh
darah. Banyak orang yang mengira kalau selaput dara robek akan
keluar banyak darah. Padahal karena sedemikian tipisnya, selaput dara
yang robek tidak selalu menyebabkan keluar darah dalam jumlah
banyak.
d. Tidak punya selaput dara
Perkembangan teknologi memungkinkan dilakukannya penelitian
tentang selaput dara secara mendalam. Hasilnya ternyata sangat
mengejutkan karena dalam penelitian yang dilakukan para seksolog,
ditemukan beberapa wanita yang sejak lahir memang tidak memiliki
membrane ini. Dokter harus memeriksa vulva dari bayi perempuan
segera setelah kelahiran untuk memastikan bahwa selaput daranya
tidak tertutup

3. Penyebab Kerusakan Selaput Dara


Biasanya selaput dara itu robek begitu zakar laki-laki masuk ke dalam
vagina untuk pertama kalinya (deflorasi),30 tetapi selaput dara yang tidak
utuh bukan merupakan indikasi pasti pernah melakukan hubungan seksual.
Untuk mengetahui beberapa penyebab robeknya selaput dara, maka disini
akan dibagi ke dalam 2 jenis, yakni :
a. Sebab selain hubungan seksual
Yaitu rusaknya selaput dara karena kecelakaan yang tidak
disengaja, misalnya karena jatuh, mengeluarkan darah haid terlalu
banyak, kesalahan dalam sebagian operasi di tempat selaput dara. Hal
lain misalnya, terjadi karena kecelakaan yang menimbulkan trauma
atas selaput dara seperti olah raga lari, loncat tinggi, naik sepeda, naik
kuda dan penggunaan tampon (pembalut) juga dapat merusak selaput
dara.
b. Sebab hubungan seksual
Yaitu rusaknya selaput dara disebabkan karena hubungan seksual
baik itu dalam ikatan perkawinan, atau di luar nikah, berupa paksaan
atau tidak, sesekali atau berulang kali. Dalam hal ini juga termasuk
perkosaan. Termasuk juga hubungan seksual yang dilakukan dengan
masturbasi. Secara medis, ada perbedaan mencolok pada bentuk
selaput dara akibat kecelakaan dengan rusaknya selaput dara akibat
persetubuhan. Selaput dara yang rusak akibat kecelakaan atau
perkosaan jumlah robekannya banyak dan bentuknya tidak teratur.
Sedangkan yang rusak akibat hubungan intim jumlah robekannya
tunggal. Keperawanan hanya dapat diperiksa oleh dokter, khususnya
dokter ahli kandungan melalui pembuatan visum. Pada pemeriksaan
melalui dubur, dokter akan melihat selaput dara lalu menentukan jenis
robekannya, apakah sebab hubungan seksual atau sebab yang lain.

4. Selaput Darah dengan Keperawanan (Virginity)


Virgin dapat diartikan gadis atau perawan, berasal dari bahasa Latin
dan Yunani di mana memiliki keterkaitan dengan istilah virga yang berarti
baru, ranting muda yang sering dipakai untuk istilah beberapa golongan
dewi yang suci dalam mitologi Yunani. Perawan merupakan label
kekuatan dan kebebasan. Keperawanan disebut sebagai simbol kebebasan
dan kekuatan yang menempati titik terpenting dalam identitas perempuan,
dalam buku karya Asri Supatmiati mengungkapkan keperawanan sebagai
sebuah kondisi seorang perempuan yang belum sama sekali melakukan
hubungan seksual sebelum menikah sehingga selaput dara masih utuh dan
belum robek sampai perempuan tersebut melakukan aktivitas seksual
dengan pasangan hidupnya yang sah.
Selaput dara (hymen) menjadi salah satu bagian dalam organ
reproduksi perempuan yang ternyata memiliki fungsi status sosial yang
tinggi di masyarakat dibandingkan dari fungsi anatominya. Maksudnya
adalah robeknya selaput dara berpengaruh sangat penting pada label
keperawanan yang melekat dalam lingkungan sosial daripada fungsi
anatomis karena robeknya hymen tidak mempengaruhi kesehatan
perempuan.
Perempuan yang masih perawan dalam beberapa kebudayaan merujuk
kepada seorang wanita muda atau wanita dewasa yang belum menikah dan
belum melakukan hubungan seksual dengan seorang laki- laki. Umumnya
pada masyarakat yang kuat akan budaya dan tradisi keperawanan terkait
dengan identitas kesucian. Stigma masyarakat Indonesia yang terbentuk
tentang status keperawanan seorang wanita ditentukan dengan ada
tidaknya pendarahan yang terjadi saat hubungan seksual pertama kalinya
saat menikah. Padahal hal itu tidak dapat dijadikan sebuah ukuran perawan
atau tidaknya seorang perempuan karena adanya perbedaan jenis selaput
dara setiap perempuan.
Jika jenis selaput dara tebal maka akan susah sekali robek bahkan
membutuhkan waktu hingga melahirkan, sebaliknya jika selaput dara tipis
maka akan muda sekali robek atau rusak karena aktivitas yang berat atau
akibat kecelakaan kecil sekalipun. Jadi pada dasarnya pengeluaran darah
pada hubungan seksual di malam pertama tidaklah dapat dijadikan dasar
untuk menentukan keperawanan seorang wanita.

5. Destruksi Pergaulan Remaja Perempuan


Kehidupan remaja masa kini diyakini telah bergeser dari aturan dan
moral yang berlaku, menganggap nilai keperawanan tidak lagi sakral. Hal
ini diperkuat dengan gempuran aspek teknologi, informasi dan budaya
asing yang sangat berpengaruh besar dalam perubahan sosial remaja
diakibatkan penyebaran konten porno dan seksualitas melalui media massa
maupun online tanpa batas. Keluarnya remaja perempuan dari rumah
mereka, pergaulan bebas, merajalelanya pornografi membuat keadaan
rangsangan seksual semakin parah dan tidak terkendali. Media pun pada
realitasnya semakin gencar secara visual menampilkan tontonan seperti
berpelukan, berciuman, bersentuhan, kencan, tidur bersama. Hal ini
memiliki peran mendasar untuk mendorong diterimanya perilaku semacam
itu sebagai norma.
Kebanyakan korban berasal dari kelompok perempuan dan remaja
perempuan. Keserbabolehan seksual telah menjadi gaya hidup yang
modern dan menyebar dan menjadi sebuah kebiasaan yak dinikmati siapa
saja. Namun dalam masyarakat pedesaan tag keperawanan pada remaja
perempuan sangat dibelenggu dan dijadikan standar tersendiri untuk status
perempuan. Keperawanan menjadi sebuah pembatas dan penghambat
kebahagiaan, keperawanan menjadi sebuah mitos dan imajinasi yang
disejajarkan dengan realitas maupun adat istiadat.

Lampiran 2 : Presensi Peserta

DAFTAR HADIR PERSETA PENYULUHAN


Selaput Darah Dari Perspektif Budaya Dan Etikolegal Kebidanan Pada
Pemeriksaan Reproduksi Remaja

NO NAMA TTD

10

11

12

13

14

15
16

17

18

19

20
Lampiran 3 : Dokumentasi Kegiatan
Lampiran 4 : Lembar Pretest Posttest

SOAL PRE DAN POST TEST


SOAL SELAPUT DARAH DARI PERSPEKTIF BUDAYA DAN
ETIKOLEGAL KEBIDANAN PADA PEMERIKSAAN
REPRODUKSI REMAJA

Pilihlah jawaban di bawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada lembar
jawaban yang Ibu anggap benar, pilihan jawaban dapat lebih dari satu!

1. Apa yang dimaksud dengan selaput darah/hymen?


a. Lipatan selaput lendir yang menutupi pintu liang senggama untuk
sebagian
b. Pengeluaran cairan dari organ reproduksi
c. Darah akibat menstruasi
2. Robekan selaput darah disebut?
a. Deflorasi b. malflorasi c. Diflorasi
3. Dibawah ini salah satu pernyataan seseorang dikatakan perawan jika?
a. Belum berhubungan seksual
b. Belum pernah disentuh laki-laki
c. Melakukan hubungan seksual dengan lawan jenis
4. Berikut pernyataan yang benar terkait keperawanan?
a. Setiap wanita wajib menjaga keperawanannya dan hanya boleh
menyerahkan nya pada suami
b. Hubungan seksual dilakukan sebelum menikah
c. Pernikahan dini tidak memiliki resiko
5. Tipe-tipe selaput dara kecuali…
a. Annular
b. Denticular
c. kromosom
6. Berikut ini pernyataan yang benar terkait luner hymen..
a. Berbentuk bulam b.bergerigi c. berbentuk cincin
7. Seseorang dapat mengalami kerusakan selaput dara jika?
a. Kecelakaan
b. Mengkonsumsi minuman keras
c. Merokok
8. Dikatakan selaput darah robek ditandai dengan?
a. Keluar darah dari hidung
b. Keluar darah dari vagina
c. Tidak tahu
9. Kata lain dari gadis atau perawan?
a. Virgin
b. Tidak tahu
c. Vergen
10. Penyebab perubahan sosial remaja?
a. Teknologi yang sangat mempengaruhi
b. Kurangnya pemahaman tentang media sosial
c. introvert
KUNCI JAWABAN SOAL PRE TEST & POST TEST
1. A
6. A
2. A
7. A
3. A 8. B
4. A 9. A
5. C 10. A

Anda mungkin juga menyukai