Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEBIDANAN DENGAN BROKEN HOME & KEKERASAN

DALAM RUMAH TANGGA

Dosen Pembimbing : Asworoningrum Yulindahwati, SST., M.Keb

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemberdayaan Perempuan dalam


Asuhan Kebidanan

Oleh:
Kelompok 5

Nama Anggota:
Eryna Rezki Adella (P17312215160)
Dewi Dahliana (P17312215162)
Rahmi (P17312215184)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
TINGKAT I
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
ASUHAN KEBIDANAN TERHADAP BROKEN HOME
DI PMB ARUMI BANJARMASIN TAHUN 2021

PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Selasa/16-03-2021
Pukul : 20.20 WITA
No.RMK : 987xxxx

IDENTITAS
IBU (Kepala Keluarga) ANAK
Nama Ny.V.T Nn. M.M
Umur 40 tahun 15 tahun
Agama Islam Islam
Suku/Bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Pendidikan SMA SMP
Pekerjaan PNS Pelajar
Alamat Jl. Perdagangan Jl.Perdagangan
                   
PROLOG
Ibu dan anak datang ke PMB Arumi pada 16-03-2021 Ibu menceritakan
permasalahannya Keluarga ini terdiri dari 3 orang, Ayah (Tn B), Ibu (Ny V) dan
anak semata wayang (M). Pada mulanya keluarga ini hidup harmonis selama 15
tahun pertama. Masalah mulai muncul pada saat Tn B dan Ny V mulai merasakan
ketidaknyamanan karena perbedaan pendapat, awalnya mudah saja diselesaikan
akan tetapi lama kelamaan semakin sulit saja perbedaan itu dihilangkan. Karena
perbedaan yang tak bisa dipersatukan inilah yang akhirnya menimbulkan
perpisahan (cerai) antara suami istri ini, dan berimbas pada suasana hati anaknya
(M). Dari keputusan persidangan hak asuh atas anak mereka jatuh pada Ny.V.
perceraian ini sudah terjadi sejak 5 tahun yang lalu. Semenjak tinggal berpisah
dengan Ayahnya, si anak mulai merasa kurang kasih sayang dan perhatian dari
kedua orang tuanya, dia pun sempat berpikir untuk menarik diri dari lingkungan
pergaulannya. Hal ini pula yang membuat pendidikan si anak terganggu. sebelum
bercerai aktivitas rekreasi aktif ( jalan-jalan keluar kota), pasca perceraian
aktivitas rekreasi masih aktif tapi tanpa Ayah. : Ny Vmengambil keputusan
sendiri dalam mengatasi masalah keluarga (semenjak cerai) kecuali untuk
kepentingan pendidikan anak mereka masih melakukan musyawara.

SUBJEKTIF
Ibu merasa cemas karena si anak kehilangan sosok ayah dan berpengaruh terhadap
pendidikannya

OBJEKTIF
Ny. V :KU baik, kesadaran compos mentis, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak
ikterik. TD 120/80 mmHg, S: 36,5°C, N 82x/m, R: 20x/m. Ny. V Terlihat Putus
asa kehilangan kepercayaan terhadap nilai yang ada.
Nn. M :KU baik, kesadaran compos mentis, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak
ikterik. TD 110/80 mmHg, S: 36,6°C, N 80x/m, R: 20x/m. Nn.M terlihat pendiam
dan tidak banyak bicara

ANALISA
Anak mengalami Broken Home

PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan diberikan kepada ibu dan anaknya, bahwa
keadaan umum Ny. V TD 120/80 mmHg, S: 36,5°C, N 82x/m, R: 20x/dan
Nn. M : TD 110/80 mmHg, S: 36,6°C, N 80x/m, R: 20x/m. Ibu dan anak
mengerti
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa anak merasa kehilangan sosok ayah bisa
disebut broken home artinya adalah suatu kondisi di mana keluarga
mengalami perpecahan atau adanya kesenjangan dalam rumah tangga,
Ketahui dampaknya bagi anak. Ibu mengerti
3. Mendiskusikan dengan ibu tentang masalah yang dihadapi. mengatasi
masalah yang ibu alami
4.  Menjelaskan ibu cara mengatasi permasalahan ini yaitu jangan
memperlihatkan permasalahan di depan anak, ajaklah untuk berpikiran positif
dalam segala kondisi, jangan sampai membiarkan anak menyalahkan diri
ataupun menyesali dirinya sendiri. Ajaklah anak untuk mencoba hal-hal yang
baru, masalah yang terjadi pada anda dan pasangan, janganlah sampai
mempengaruhi peran anda sebagai orang tua. Jangan membiarkan anak
merasakan beban tersebut sendirian. Cobalah untuk selalu menjaid tempat
berbagi untuk anak, sehingga segala keluh kesah yang anak rasakan dapat
tersalurkan dengan baik dan tidak menyebabkan anak mencari perhatian di
tempat lainnya. Ibu mengerti
5. Memberikan motivasi bagi ibu untuk menjalani kehidupannya sebagai single
parent bukanlah hal yang buruk ibu tidak sendirian bisa menceritakan
permasalahan ke keluarga terdekat yang dipercaya untuk memberikan solusi,
ibu adalah orang yang kuat bisa mendidik anak, mengingatkan kembali pada
ibu tentang ajaran-ajaran agama dan   Pemberian pemahaman dapat
mempermudah Ayah dan anaknya mendapat izin untuk bertemu,
Mempertemukan Ayah dan anak dapat lebih mendekatkan mereka, Ny. V
mengerti dan kembali percaya diri
6. Memberikan motivasi bagi anak untuk selalu terbuka segala permasalahan
nya kepada ibu dan ayah agar orang tua bisa memberikan solusi terbaik, dan
memberikan motivasi agar anak dapat menjadi kebanggaan orang tua. Nn. M
mengerti
7. Beri masukan bagi Ibu bagaimana cara mengasuh yang baik dan
menganjurkan Ibu untuk selalu memperhatikan anaknya. Ibu mengerti dan
akan melakuakannya
8. Melakukan kolaborasi dengan menganjurkan ibu ke dokter psikolog untuk
mendapat penanganan yang lebih lanjut. Ibu mengerti dan bersedia

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. A DENGAN KDRT


DI PMB ARUMI BANJARMASIN TAHUN 2021
PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Jum’at/21-05-2021
Pukul : 17.00 WITA
No.RMK : 887xxx

IDENTITAS
Istri
Nama Ny. A
Umur 30 tahun
Agama Islam
Suku/Bangsa Banjar/Indonesia
Pendidikan SMA
Pekerjaan IRT
Alamat Jl. Sultan Adam
                   
PROLOG
Ny. A bersama ibunya mendatangi BPM pada tanggal 21-05-2021 pukul 17.00
WITA. Ny. A menceritakan bahwa Suaminya sering memukuli istri dengan
tangan atau benda-benda disekitarnya, Perilaku dan ucapan kasar dari suami kerap
kali dilontarkan pada sang istri, Suami sering memukuli bila istri tidak memenuhi
kebutuhan suami, Suami yang bekerja sebagai tukang becak sudah sering tidak
bekerja karena sepi penumpang, maka istri tidak menerima nafkah lagi dari
suaminya

SUBJEKTIF
Ibu dari Ny. A mengatakan jika anaknya merasa tidak kuat lagi dengan tindakan
suaminya yang sering memukulinya.

OBJEKTIF
Keadaan Umum: Compos mentis, TTV: TD: 140/90 mmHg, R: 20x/m, N: 99 x
/m, Pemeriksaan Luka: Terdapat luka lebam/memar disekujur tubuh dan terdapat
luka gigitan di tubuh bagian depat klien. Psikososial: Klien tampak sering
menangis dan ketakutan, sering menyendiri dan tampak murung, Status mental:
Penampilan agak sedikit kotor, pembicaraan lambat, aktivitas motorik klien
tampak gelisah, interaksi selama wawancara kontak mata kebawah

ANALISA
Ny. A mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)

PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan diberikan kepada Ny. A bahwa keadaan
umum Ny. A kesadaran: Compos mentis, TTV: TD: 140/90 mmHg R: 19x/m
N: 99 x /m. Ny. A dan ibunya mengerti.
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa anaknya mengalami KDRT dimana kekerasan
dalam rumah tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama
perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan, atau penderitaan secara
fisik, seksual psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga, termasuk
ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan
kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga. Ny. A
dan ibunya mengerti.
3. Mendiskusikan dengan Ny. A dan ibunya masalah yang dihadapi.
Menjelaskan cara mengatasi permasalahan ini yaitu Sapa klien dengan ramah,
baik verbal maupun nonverbal (lakukan komunikasi terpetik), Yakinkan klien
dalam keadaan aman dan bidan siap menolong dan mendampinginya. Bidan
memberikan Pendampingan dengan proses pemberian kemudahan (fasilitas)
yang diberikan pendamping kepada klien dalam mengidentifikasi kebutuhan
dan memecahkan masalah serta mendorong tumbuhnya inisiatif dalam proses
pengambilan keputusan, sehingga kemandirian klien secara berkelanjutan
dapat diwujudkan
4. Yakinkan bahwa kerahasiaan klien akan tetap terjaga, Tunjukkan sikap
terbuka dan jujur, Perhatikan kebutuhan dasar dan beri bantuan untuk
memenuhinya, Kurangi stimulus lingkungan dan batasi interaksi klien dengan
klien lain, diskusikan semua masalah yang dialami klien, berikan penjelasan
dan respon positif terhadap masalah klien, Berikan perhatian dan penghargaan
positif terhadap klien, Dengarkan klien dengan empati : berikan kesempatan
bicara (jangan ter buru-buru), tunjukkan bidan mengikuti pembicaraan klien,
Bicara dengan klien penyebab sering menyendiri, Diskusikan akibat yang
dirasakan dari menarik diri, Diskusikan keuntungan berinteraksi dengan orang
lain, Bantu klien mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki klien untuk
bergaul, Lakukan interaksi sering dan singkat dengan klien.
5. Motivasi / temani klien untuk berinteraksi dengan orang yang dipercaya dan
mampu membantu permasalahan klien, Bantu klien melakukan aktivitas
hidup sehari-hari dengan interaksi. Fasilitasi hubungan klien dengan keluarga
secara terapeutik, Diskusikan dengan klien setiap selesai interaksi atau
kegiatan Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannnya
6. Menjelaskan terapi untuk menurunkan tekanan darah ibu merilekskan pikiran
ibu bisa dengan mengatur nafas, istirahat bida mengkonsumsi, obat-obatan
herbal alami yang mampu menurunkan tekanan darah seperti bawang putih,
jahe, kayu manis dan seledri dan untuk menurunkan tekanan darah tanpa obat
ibu bisa latihan nafas, meditasi, yoga dan mendengarkan musik untuk
merilekskan pikiran ibu agar tekanan darah bisa menurun. Ibu mengerti
7. Menganjurkan Ny.A dan ibunya jika ada permasalahan, bisa datang kembali.
Ny.A mengerti dan merasa tenang

Anda mungkin juga menyukai