Disusun Guna Memenuhi Praktik Klinik Kebidanan Gadar Maternal Neonatal dan
Kolaborasi Kasus Patologi dan Komplikasi
Disusun Oleh :
Siti Sri Wahyuningsih
NIM. P17312215182
Persepti,
Menyetujui,
Perseptor Akademik
lebih setelah kala III selesai setelah plasenta lahir). Fase dalam persalinan
tetapi terus menerus dan ini juga berbahaya karena akhirnya jumlah
B. Jenis Perdarahan
C. Etiologi
kelompok utama:
(Sulfianti, 2021).
perdarahan masih ada dan mencapai 500-1000 cc, tinggi fundus uteri
(Saifuddin, 2014).
Pencegahan atonia uteri adalah dengan melakukan manajemen
peroral 2-3 tablet (400-600 mcg) segera setelah bayi lahir (Sulfianti,
2021).
2014).
nadi dan tekanan darah untuk mengalami perubahan besar sampai terjadi
rendah, denyut nadi cepat dan kecil, ekstrimitas dingin, dan lain-lain
(Wiknjosastro, 2017).
- Plasenta belum lahir setelah 30 menit - Tali pusat putus - Retensio Plasenta
- Perdarahan segera (P3) akibat traksi
berlebihan
- Uterus kontraksi baik
3. - Inversio uteri
akibat tarikan
- Perdarahan
lanjutan
- Plasenta atau sebagian selaput - Uterus - Tertinggalnya
(mengandung pembuluh darah) tidak berkontraksi sebagian plasenta
lengkap tetapi tinggi
4.
fundus tidak
- Perdarahan segera (P3) berkurang
- Uterus tidak teraba - Syok neurogenik - Inversio uteri
- Lumen vagina terisi - Pucat dan
massa limbung
5. - Tampak tali pusat (jika plasenta belum
lahir)
- Perdarahan segera (P3)
- Nyeri sedikit atau berat
- Sub-involusi uterus - Anemia - Perdarahan
- Nyeri tekan perut bawah - Demam terlambat
- Perdarahan lebih dari 24 jam setelah - Endometritis atau
persalinan. Perdarahan sekunder atau sisa plasenta
6.
P2S. (terinfeksi atau
tidak)
- Perdarahan bervariasi
(ringan atau berat, terus
F. Penatalaksanaan
(Edhi, 2013).
disarankan pada kasus perdarahan yang sulit diatasi atau perdarahan tetap
terkait trauma. Jika terdapat perdarahan yang terusmenerus dan sumber
Jika kala tiga berlangsung lebih dari 30 menit, peregangan tali pusat
terkendali dan pemberian oksitosin (10 IU) IV/IM dapat digunakan untuk
(WHO, 2012).
G. Pencegahan
(Prawirohardjo, 2014).
segera setelah bayi lahir, peregangan tali pusat terkendali, dan melahirkan
yang terlatih dalam menangani persalinan. Penarikan tali pusat lebih awal
yaitu kurang dari satu menit setelah bayi lahir tidak disarankan (WHO,
2012).
H. Faktor Predisposisi
1) Usia
(Saifuddin, 2014).
2) Paritas
telah pernah melahirkan satu kali satu janin atau lebih yang telah
jumlah janin yang dilahirkan. Paritas tidak lebih besar jika wanita
yang 23 bersangkutan melahirkan satu janin, janin kembar, atau janin
kembar lima, juga tidak lebih rendah jika janinnya lahir mati. Uterus
4) Riwayat persalinan
sectio caesarea, persalinan sulit atau lama, janin besar, infeksi dan
5) Bayi makrosomia
Bayi besar adalah bayi lahir yang beratnya lebih dari 4000 gram.
6) Kehamilan ganda
Edhi. (2013). Post Partum Hemorrhage: Cause and Management. BMC Research
Notes. 6, pp 236