TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2.1
Proses terjadinya kehamilan (Departemen of Health, 2009)
1) Fertilisasi
a) Tahap penembusan korona radiata
Dari 200-300 juta hanya 300-500 yang sampai di tuba faloppi yang bisa
menembuh korona radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi.
b) Penembusan zona pellusida
Spermatozoa lain ternyata bisa menempel di zona pellusida, tetapi hanya
satu terlihat mampu menembus oosit.
c) Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai
kromosom diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis
kelamin baru (XX untuk wanita dan XY untuk laki-laki.
2) Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (dalam 30 jam), 4
sel, 8 sel, sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk
sebuah gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel-sel tersebut membelah
cairan mulai menembus zona pellusida masuk kedalam ruang antar sel
blastokista (dalam 4-5hari). Sel bagian dalam disebut embrioblas dan sel luar
akhirnya bisa masuk ke endometrium dan siap berimplantasi (5-6 hari) dalam
3) Konsepsi
a) Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh karena radiata
d) Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba, tempat yang palimg luas
yang dindingnya penuh jonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia.
membentuk zigot.
4) Nidasi/implantasi
saat implantasi selaput lendiri rahim sedang berada di fase sekretorik (2-
3 hari setelah ovulasi). Pada saat inim kelenjar rahim dan pembuluh nadi
disebut nidasi atau implantasi terjadi pada hari ke-6 sampai hari ke-7
5) Plasentasi
(Saifuddin,2010:109)
6) Periode Embrionik
hidung, dan leher sudah terbentuk secara normal. Pada tahap ini juga