Disusun oleh :
Cindy Melinda Priantika
P1337424620020
Laporan ilmiah asuhan kebidanan balita fisiologis pada An. S umur 24 bulan dengan tumbuh
kembang normal telah diperiksa dan disahkan pada:
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ilmiah yang berjudul “Asuhan
Kebidanan pada Balita An. S Usia 24 Bulan dengan Tumbuh Kembang Normal”. Dalam
menyusun laporan ilmiah ini penulis banyak mendapatkan bantuan bimbingan dan dukungan dari
banyak pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Marsum, BE, S. Pd, MHP selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang
2. Ibu Sri Rahayu, S. Kep, Ns, Mkes selaku ketua jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Semarang
3. Ibu Dr. Krisdiana Wijayanti, M. Mid selaku ketua Program Pendidikan Kebidanan
Blora Program Diploma Tiga
4. Ibu Dina Dewi Anggaini, SST., M. Kes. selaku Dosen Pembimbing Akademik
5. Ibu Wulan Anjani, SST. selaku pembimbing lahan praktik yang telah bersedia
memberikan saran dalam menyusun laporan ilmiah
Penulis menyadari bahwa kekurangan pada laporan ilmiah ini sehingga kritik dan saran
sangat diharapkan penulis. Semoga laporan ilmiah ini bermanfaat untuk para pembaca pada
umumnya dan untuk tenaga kesehatan lain pada khususnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan....................................................................................................................i
Kata Pengantar...........................................................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A.Latar Belakang..............................................................................................................1
B.Tujuan Penulisan...........................................................................................................1
C.Manfaat Penulisan.........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................................3
A.Pertumbuhan dan Perkembangan..................................................................................3
B.Tahap Tumbuh Kembang Usia 0-6 Tahun....................................................................3
C.Pertumbuhan dan Perkembangan Setelah Lahir............................................................5
D.Imunisasi.......................................................................................................................9
BAB III TINJAUAN KASUS...................................................................................................12
BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................................................17
BAB V PENUTUP...................................................................................................................19
A.Kesimpulan...................................................................................................................19
B.Saran..............................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa lima tahun pertama kehidupanmerupakan masa yang sangat peka dan
berlangsung sangat pendek serta tidak dapat diulang, sehingga sering disebut “masa
keemasan” (golden period), jendela kesempatan (window of opportunity) dan masa kritis
(critical period). Oleh karena itu, investasi yang dimulai sejak dini yaitu masa anak-anak
dianggap paling menguntungkan di dalam pembangunan sumber daya manusia. Faktor
utama yang mempengaruhi tumbuh kembang anak adalah faktor gizi, kesehatan, dan
pengasuhan yang terkait satu sama lain (Suryaputri, 2016)
Pada tahun 2013 WHO melaporkan bahwa secara global masih terdapat 162 juta
anak balita stunting dan hampir 100 juta anak kurus. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan dalam Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013
melaporkan bahwa prevalensi balita stunting di Indonesia masih sebesar 37,2% dan kurus
sebesar 12,1%. Masalah gizi lainnya yang masih dialami Indonesia adalah gizi buruk
sebesar 5,7%, gizi kurang sebesar 13,9%, dan anak gemuk sebanyak 11,9% (Amaliah,
2018)
Pada tumbuh kembang anak masa balita, masa ini pertumbuhan dasar akan
mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya seperti perkembangan
otak saat usia 0-2 tahun dimana otak berkembang sangat pesat. Pada masa balita ini
perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional, dan
integelensi berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya
(Adriani & Wirjatmadi, 2012).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada balita fisiologis An. S usia 24
bulan dengan tumbuh kembang normal
1
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat Penulisan
Hasil penulisan dapat memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan untuk lebih
meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan selalu menjaga mutu
pelayanan
Agar klien mengetahui dan memahami perubahan fisiologis yang terjadi pada balita
4. Bagi penulis
Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan pengalaman dalam
melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung pada balita
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan intraseluler,
berarti bertambahnya ukuran fisik dan strukur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat
diukur dengan satuan panjang dan berat. (Kemenkes RI, 2016: 4). Pertumbuhan (growth) adalah
perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi pada tingkat
sel, organ, maupun individu (Soetjiningsih, 2015: 2).
Tumbuh kembang pada masa pascanatal dibagi ke dalam beberapa fase berikut:
a. Masa Neonatus (0-28 hari) Tumbuh kembang masa pascanatal diawali dengan
masa neonatus, yaitu dimana terjadinya kehidupan yang baru. Pada masa ini terjadi
proses adaptasi semua sistem organ tubuh, dimulai dari aktivitas pernafasan,
pertukaran gas dengan frekuensi pernapasan antara 35-50 kali permenit,
penyesuaian denyut jantung antara 120-160 kali permenit, perubahan ukuran
jantung menjadi lebih besar di bandingkan dengan rongga dada, kemudian gerakan
bayi mulai meningkat untuk memenuhi kebutuhan gizi.
3
b. Masa Bayi (29 hari – 1 tahun) Pada masa bayi, tahap tumbuh kembang dapat
dikelompokkan menjadi 3 tahap yaitu:
- Usia 1-4 bulan, tumbuh kembang pada tahap ini diawali dengan perubahan
berat badan. Bila gizi anak baik, maka perkiraan berat badan akan mencapai
700-1000 g/bulan. Pertumbuhan tinggi badan agak stabil, tidak mengalami
kecepatan dalam pertumbuhan tinggi badan.
- Usia 4-8 bulan, pertumbuhan pada usia ini ditandai dengan perubahan berat
benda pada waktu lahir. Rata-rata kenaikan berat benda adalah 500-600
g/bulan, apabila mendapatkan gizi yang baik. Sedangkan pertumbuhan tinggi
badan tidak mengalamikecepatan dan stabil berdasarkan pertambahan umur.
- Usia 8-12 bulan, pada usia ini pertumbuhan berat badan dapat mencapai tiga
kali berat badan lahir, pertambahan berat badan perbulan sekitar 350-450gram
pada usia 7-9 bulan, 250-350gram pada usia 10-12 bulan, bila memperoleh
gizi baik. Pertumbuhan tinggi badan sekitar 1,5 kali tinggi badan pada saat
lahir. Pada usia 1 tahun, pertambahan tinggi badan masih stabil dan
diperkirakan mencapai 75 cm.
c. Masa Anak (1-5 tahun) Pada masa ini, anak akan mengalami beberapa
perlambatan dalam pertumbuhan fisik. Pada tahun kedua, anak hanya mengalami
kenaikan berat badan sekitar 1,5 – 2,5 kg dan penambahan tinggi badan 6-10 cm.
Pertumbuhan otak juga akan mengalami perlambatan, kenaikan lingkar kepala
hanya 2 cm. untuk pertumbuhan gigi, terdapat tambahan 8 buah gigi susu,
termasuk gigi geraham pertama dan gigi taring, sehingga seluruhnya berjumlah 14-
16 buah. Pada usia 2 tahun, pertumbuhan fisik berat badan sudah mencapai 4x
berat badan lahir dan tinggi badan sudah mencapai 50 persen tinggi badan orang
dewasa. Menginjak usia 3 tahun, rata-rata berat badan naik menjadi 2-3 kg/tahun,
tinggi badan naik 6-8 cm/tahun, dan lingkar kepala menjadi sekitar 50 cm Pada
masa prasekolah, berat badan mengalami kenaikan rata-rata 2kg/tahun. Tubuh
anak terlihat kurus, akan tetapi aktivitas motorik tinggi dan sistem tubuh mencapai
kematangan dalam hal berjalan, melompat, dan lain-lain. Tinggi badan bertambah
4
rata-rata 6,75 – 7,5 cm setiap tahun. Pada masa ini anak mengalami proses
perubahan pola bakan, umumnya mengalami kesulitan untuk makan. Anak juga
mulai menunjukkan kemandirian pada proses eliminasi.
Pertumbuhan Perkembangan
Usia
Tinggi Badan Berat Badan Motorik Kognitif
5
dan koordinasi ketertarikan
mata semakin terhadap jenis-
baik. jenis benda, dan
mulai muncul
rasa ingin tahu
6
b. Ciri-ciri Psikologis
a. Ciri-ciri Fisik
Pertumbuhan Perkembangan
Usia
Tinggi Badan Berat Badan Motorik Kognitif
7
musik.
b. Ciri-ciri Psikologis
8
perintah gurunya. Mudah menghafal tetapi
juga mudah melupakan. Sifat keras kepala
mulai berkurang dan lebih dapat menerima,
pengertian karena kemampuan logikanya
mulai berkembang.
D. Imunisasi
Imunisasi telah terbukti dapat mencegah dan mengurangi kejadian sakit, cacat,
dan kematian akibat PD3I (Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) yang
diperkirakan 2 hingga 3 juta kematian tiap tahunnya. Cakupan imunisasi campak di
Indonesia adalah sebesar 84% dan merupakan negara dalam kategori sedang
(Kemenkes, 2016)
1. Imunisasi BCG
2. Imunisasi hepatitis B
9
3. Imunisasi polio
Imunisasi polio adalah tindakan memberi vaksin poli (dalam bentuk oral)
atau di kenal dengan nama oral polio vaccine (OPV) bertujuan memberi
kekebalan dari penyakit poliomelitis. Imunisasi dapat di berikan empat kali
dengan 4-6 minggu.
4. Imunisasi DPT
5. Imunisasi campak
b. Hepatitis B
d. Polio
e. Campak
pak jerman)
10
b. Hib (Haemophilus influenzae b)
c. Demam tifoid
d. Hepatitis A
11
ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA DENGAN TUMBUH KEMBANG NORMAL
DI PUSKESMAS JAPAH
PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
a. Identitas Bayi
Nama : An. S
Tanggal/Jam lahir : 23 Agustus 2020/ 03.00 WIB
Jenis kelamin : Perempuan
b. Identitas Orang tua
12
a. Dahulu: Ibu mengatakan anaknya tidak memiliki cacat bawaan, anak tidak pernah
menderita penyakit yang memerlukan penanganan khusus.
b. Sekarang: Ibu mengatakan saat ini anaknya dalam keadaan sehat, tidak mengalami
deman, batuk, pilek, diare, mual, muntah. Anak tidak pernah dirawat di rumah sakit.
c. Keluarga: Ibu mengatakan dalam keluarga anak tidak ada yang menderita penyakit
jantung, hipertensi, maupun Diabets Melitus. Dalam keluarga tidak ada riwayat
kembar maupun cacat bawaan.
3. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
Dahulu: -
Sekarang:
Tahun Persalinan : 2020
Hamil UK : 39 minggu
Penolong : Bidan
Tempat Persalinan : Puskesmas Japah
Jenis Persalinan : Spontan
Jenis Kelamin : Perempuan
BB : 3300 Gram
Komplikasi : tidak ada
4. Riwayat tumbang:
Pertumbuhan BB:
BB 1 bulan lalu : 10 kg
BB sekarang sekarang : 10,5 kg
Perkembangan anak : ibu mengatakan anak bermain dengan teman disekitarnya,
sudah dapat menendang bola kecil, melepas baju sendiri,
menggambar
Kelainan bawaan : Tidak ada kelainan bawaan
5. Riwayat Imunisasi:
IV. ANALISA
An. S usia 24 bulan dengan tumbuh kembang normal
Kebutuhan : Stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dengan KPSP
V. PENATALAKSANAAN
1. Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan bahwa anaknya dalam keadaan sehat dan
tumbuh kembangnya juga normal ditandai dengan BB : 10,5 kg dan TB : 87 cm
yang sesuai dengan usianya.
Hasil: ibu mengetahui bahwa tumbuh kembang anaknya baik dan ibu merasa senang
2. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga dan memenuhi kebutuhan nutrisi anaknya
dengan gizi seimbang dan diharapkan bulan depan berat badannya naik.
Hasil: ibu bersedia memberikan nutrisi terbaik untuk anaknya.
15
3. Menganjurkan ibu untuk selalu memantau dan memberikan stimulus untuk tumbuh
kembang anak sesuai usia perkembangannya
Hasil: Ibu bersedia untuk bersedia untuk memantau dan memberikan stimulus
tumbuh kembang anaknya.
4. Menganjurkan ibu untuk segera memeriksakan anaknya jika ditemui hal-hal yang
menyimpang dari tumbuh kembang anak.
Hasil: Ibu mengerti dengan penjelasan bidan
16
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah penulis melakukan pengkajian dan memberikan asuhan pada An. S Usia 24 bulan
dengan Tumbuh Kembang Normal di Puskesmas Japah, maka penulis mendapatkan data sebagai
berikut:
1. Pengkajian
Berdasarkan teori, jadwal imunisasi dasar lengkap yakni:
a. Hb 0 saat lahir sampai 1 minggu
b. BCG dan Polio I saat usia 1 bulan
c. DPT I/HB I dan Polio II saat usia 2 bulan
d. DPT II/ HB II dan polio III saat usia 3 bulan
e. DPT III/ HB III dan polio IV saat usia 4 bulan
f. Campak saat usia 9 bulan
Dalam kasus, setelah dilakukan anamnesa didapat bahwa An. S sudah mendapatkan
imunisasi dasar lengkap.
2. Analisa (Diagnosa)
Dalam teori, balita dapat dikatakan memiliki tumbuh kembang normal jika
pertumbuhannya sesuai arah dan perkembangannya sesuai dengan umurnya. Dalam teori,
hasil KPSP 9-10 menunjukkan perkembangan anak sesuai, 7- 8 meragukan, dan dibawah
7 kemungkinan ada penyimpangan. Dalam kasus, An. J pertumbuhannya sesuai arah
garis pertumbuhan dan perkembangannya sesuai dengan umurnya. Dalam kasus, hasil
KPSP An. J yaitu 10 yang artinya perkembangannya sesuai dengan umurnya.
3. Implementasi
Dalam teori Implementasi adalah merencanakan asuhan kebidanan komprehensif, efektif,
efisien aman berdasarkan evidance based kepada klien/ pasien dalam bentuk upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dan
rujukan. Dalam kasus, implementasi atau penatalaksanaan yang dilakukan kepada An. J,
yakni:
17
a. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan.
b. Melakukan KPSP pada anak, dan evaluasi hasil ibu.
c. Menganjurkan ibu untuk tetap menstimulasi perkembangan anaknya.
d. Menganjurkan ibu untuk memantau perkembangan anaknya di posyandu atau fasilitas
kesehatan terdekat.
e. Meganjurkan Ibu untuk memberikan gizi seimbang pada anaknya.
4. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan melihat keefektifan dari
asuhan yang sudah diberikan sesuai perubahan perkembangan kondisi klien
Dalam kasus, evaluasi dilaksanakan segera setelah selesai melaksanakan asuhan sesuai
kondisi klien, yakni berupa:
a. Ibu mengetahui keadaan anaknya.
b. Ibu bersedia untuk menstimulasi perkembangan anaknya.
c. Ibu bersedia memantau perkembangan anaknya di posyandu atau fasilitas kesehatan
terdekat.
d. Ibu bersedia untuk menjaga dan memberikan gizi seimbang pada anaknya.
18
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembahasan yang telah didapatkan dari pengkajian pada An. S Usia 24 bulan dengan
tumbuh kembang normal yang membahas mulai dari Usia 18 bulan dengan tumbuh
kembang normal, yang membahas mulai dari pengkajian data subyektif, obyektif,
penegakkan, diagnosa, perencanaan dan implementasi serta evaluasi maka pada
pembahasan asuhan kebidanan pada An. S dapat disimpulkan yaitu:
1. Pengkajian data subyektif telah dilakukan An. S Usia 24 bulan dengan tumbuh
kembang normal
2. Pengkajian data obyektif bahwa keadaan umum baik, kesadaran composmentis,
tanda-tanda vital normal, status present dalam batas normal, status obtetrik normal,
tumbuh kembang
3. Analisa berdasarkan pengkajian data subyektif dan obyektif dapat ditegakkan
diagnosa bahwa An. S Usia 24 bulan dengan tumbuh kembang normal.
4. Penalataksanaan yang telah dilakukan pada An. S diantaranya yaitu memberitahu
hasil pemeriksaan fisik dan status present, menjelaskan hasil pemeriksaan KPSP.
5. Berdasarkan pembahasan diatas dapat diperoleh pengkajian pada kasus, An. S
pertumbuhannya sesuai arah garis pertumbuhan dan perkembangannya sesuai dengan
umurnya.
B. Saran
Berdasarkan pelaksanaan asuhan kebidanan agar dapat dilakukan perbaikan kemudian
hari sebaiknya:
1. Tenaga kesehatan
Sebaiknya selalu memberikan pelayanan kesehatan berdasarkan standar operasional
prosedur serta sesuai dengan kebutuhan pasien secara aman dan memperhatikan
kenyamanan pasien agar dapat mencegah intervensi yang berlebihan.
2. Tenaga Kesehatan
Kualitas pelayanan kesehatan profesional dan komprehensif selalu dipertahankan
untuk diberikan kepada pasien dalam memberikan asuhan kebidanan.
19
3. Institusi pendidikan
Mutu pelayanan pendidikan yang berkualitas dan profesional diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pengetahuan dan ketrampilan serta komunikasi mahasiswa
lebih baik lagi. Sehingga dapat tercipta tenaga kesehatan yang inovatif, terampil dan
bermutu yang mampu memberikan asuhan secara komprehensif sesuai dengan kode
etik.
4. Penulis
Sebaiknya lebih memperdalam ilmu pengetahuan tentang keluarga
berencana sehingga dapat meningkatkan ketrampilan mahasiswa dalam memberikan
asuhan kebidanan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Adriani dan Wirjatmadi. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Kencana. Jakarta.
Amaliah, N. (2018). Pemakaian Aplikasi Mobile “Balita Sehat” Meningkatkan Pengetahuan dan
Sikap Ibu dalam Memantau Pertumbuhan dan Perkembangan Balita. Buletin Penelitian
Kesehatan, 46(3), 155–168. https://doi.org/10.22435/bpk.v46i3.880
Kementerian Kesehatan RI. 2016. INFODATIN Pusat Data dan Informasi Kementerian
Kesehatan RI Situasi Balita Pendek. Jakarta Selatan.
Kemenkes. 2017. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017
Tentang Penyelenggaraan Imunisasi, issued 2017
Soetjiningsih & IG. N. Gde Ranuh. (2015). Tumbuh Kembang Anak, Ed. 2. Jakarta: EGC.
Suryaputri IY, Rosha BC. Hubungan status gizi, gaya pengasuhan orangtua, dengan
keterlambatan perkembangan anak usia 2-5 tahun. Studi kasus di Kelurahan Kebon
Kalapa Kota Bogor. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2016; 15(1):56 -65.
21