LAPORAN KOMPREHENSIF
Disusun Oleh
MEYKE POTUTU
P07124519026
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan ini.
Laporan ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Praktik Asuhan Kebidanan Holistik Kehamilan Sehat pada Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Laporan ini terwujud
atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu. Penulis pada kesempatan ini menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Bapak Joko Susilo, SKM., M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan dalam melakukan praktik,
2. Ibu DR. Yuni Kusmiyati, SST., MPH selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan dalam
melakukan praktik,
3. Ibu Hesty Widyasih, SST., M.Keb selaku Ketua Prodi Pendidikan Profesi
Bidan yang telah mendukung dalam seluruh proses praktik
4. Ibu Ana Kurniati, S.ST., M.Keb selaku pembimbing akademik yang telah
membimbing dan memberikan saran kepada penulis
5. Ibu Setyo Rini Wijayanti, S.Tr.Keb selaku pembimbing klinik yang telah
membimbing dan memberikan saran kepada penulis
6. Seluruh bidan di Puskesmas Tegalrejo yang telah membimbing dan
memberikan saran kepada penulis
7. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan semangat dan
dukungan baik material dan moral dalam penulisan laporan ini,
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Penulis menyadari banyak
kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Oleh karena itu sangat diharapkan
masukan dari pembaca baik berupa kritik maupun saran. Semoga laporan ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………………………….. i
Halaman Pengesahan ………………………………………………………… ii
Kata Pengantar ……………………………………………………………….. iii
Daftar Isi……………………………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………….. 1
B. Tujuan ………………………………………………………………… 3
C. Ruang Lingkup ……………………………………………………….. 3
D. Manfaat ……………………………………………………………….. 4
BAB II KAJIAN KASUS DAN TEORI
A. Kajian Masalah Kasus ………………………………………………… 5
B. Kajian Teori …………………………………………………………... 8
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengkajian …………………………………………………………….. 15
B. Analisis ………………………………………………………………... 15
C. Penatalaksanaan.………………………………………………………. 16
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………. 17
B. Saran …………………………………………………………………... 18
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 19
LAMPIRAN …………………………………………………………................ 20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia kasus Angka Kematian Ibu (AKI) masih tinggi jika
dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, yaitu sebesar 305 per 100.000
kelahiran hidup. Berdasarkan kesepakatan global Sustainable Development
Goals (SDGs) menargetkan AKI di Indonesia dapat turun menjadi 70 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Hal tersebut menunjukkan bahwa
Indonesia masih jauh dari target SDGs sehingga perlu upaya yang lebih besar
untuk menurunkan AKI agar mencapai target SDGs di tahun 2030. Hal
tersebut menunjukkan bahwa Indonesia masih jauh dari target SDGs sehingga
perlu upaya yang lebih besar untuk menurunkan AKI agar mencapai target
SDGs di tahun 2030 (Kemenkes, 2015). Menurut Profil Kesehatan
Yogyakarta tahun 2017, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki kasus
kematian ibu sebanyak 34 ibu di tahun 2017.
AKI merupakan salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan di
suatu negara. Kematian ibu hamil disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
faktor sosial, faktor budaya dan faktor ekonomi. Kemiskinan masyarakat akan
membawa kemiskinan pengetahuan dan informasi. Menurut World Health
Organization (WHO), persentase tertinggi penyebab kematian ibu adalah
perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat disebabkan anemia dan KEK. Di
berbagai negara kejadian ini berkisar kurang 10% sampai hampir 60%
(Prawirohardjo, 2006).
Sekitar 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia
pada kehamilan dan kebanyakan anemia pada kehamilan disebabkan oleh
perdarahan akut dan status gizi yang buruk. Ibu yang hamil dengan status gizi
yang buruk dapat menyebabkan terjadinya kekurangan energi kronis (KEK)
(WHO). Kontribusi dan terjadinya KEK pada ibu hamil akan mempengaruhi
tumbuh kembang janin antara lain dapat meningkatkan resiko terjadinya berat
bayi lahir rendah (BBLR). Ibu hamil dengan KEK memiliki resiko kesakitan
1
2
yang lebih besar terutama pada trimester III kehamilan sehingga dapat
mengakibatkan kelahiran BBLR pada bayinya. Oleh karena itu, diperlukan
pelayanan kebidanan prakonsepsi sebagai tindakan preventif komplikasi yang
mungkin muncul pada ibu dan bayi.
Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan suatu keadaan dimana status
gizi seseorang buruk disebabkan karena kurangnya konsumsi pangan sumber
energi yang mengandung zat gizi makro yang berlangsung lama atau menahun
(Rahmaniar et al, 2011)..Selanjutnya, Depkes (2002) menyatakan bahwa
kurang energi kronis pada kehamilan telah banyak diketahui memberikan
dampak negatif pada ibu hamil serta kepada janin yang dikandungnya. Salah
satu dampak negatif yang sangat menonjol adalah risiko kematian ibu saat
melahirkan dan bayi lahir dengan berat badan rendah. Ibu hamil yang
menderita KEK dan anemia mempunyai risiko kesakitan yang lebih besar
terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal.
Akibatnya mereka mempunyai risiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi
dengan BBLR, kematian saat persalinan, pendarahan, dan pasca persalinan
yang sulit karena lemah dan mudah mengalami gangguan kesehatan. Bayi
yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu meredam tekanan
lingkungan yang baru, sehingga dapat berakibat pada terhambatnya
pertumbuhan dan perkembangan, bahkan dapat mengganggu kelangsungan
hidupnya (Adriani dan Wirjatmadi, 2012).
Nutrisi merupakan satu dari banyak faktor yang ikut mempengaruhi asil
akhir kehamilan. Status nutrisi dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktorfaktor
yang membuat nutrisi seorang wanita berisiko, seperti kemiskinan, kurang
pendidikan, lingkungan yang buruk, kebiasaan makan yang aneh, dan kondisi
kesehatan yang buruk akan terus berpengaruh pada status gizi dan
pertumbuhan serta perkembangan janin. Ibu hamil dengan status gizi buruk
perlu mendapat perawatan khusus (Bobak et al, 2004).
Dengan demikan, bidan sebagai ujung tombak kesehatan ibu dan anak
memiliki peran penting dalam memberikan edukasi tetang perencanaan
kehamilan pada calon pengantin dalam asuhan kebidanan pranikah.
3
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengimplementasikan asuhan
kebidanan kehamilan dengan KEK (kurang energi kronis) menggunakan
pola pikir manajemen kebidanan serta mendokumentasikan hasil
asuhannya.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa dapat melaksanakan pengkajian pada kasus Ny. M Usia 17
Tahun G1P0A0 Hamil UK 16+5 dengan KEK.
b. Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa/masalah kebidanan
berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus Ny. 17 Usia
17 Tahun G1P0A0 Hamil UK 16+5 dengan KEK.
c. Mahasiswa dapat menentukan masalah potensial yang mungkin terjadi
pada kasus Ny. M Usia 17 Tahun G1P0A0 Hamil UK 16+5 dengan
KEK.
d. Mahasiswa dapat menentukan kebutuhan segera pada kasus Ny. M
Usia 17 Tahun G1P0A0 Hamil UK 16+5 dengan KEK.
e. Mahasiswa dapat merencanakan tindakan yang akan dilakukan pada
kasus Ny. M Usia 17 Tahun G1P0A0 Hamil UK 16+2 dengan KEK.
f. Mahasiswa dapat melaksanakan tindakan untuk menangani kasus Ny.
S Usia 23 Tahun G1P0A0 Hamil UK 16+5 dengan KEK.
g. Mahasiswa dapat melaksanakan evaluasi untuk menangani kasus Ny.
M Usia 17 Tahun G1P0A0 Hamil UK 16+5 dengan KEK.
h. Mahasiswa dapat melakukan pendokumentasian kasus Ny. M Usia 17
Tahun G1P0A0 Hamil UK 16+5 dengan KEK.
C. Ruang Lingkup
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman
secara langsung, sekaligus penanganan dalam menerapkan ilmu yang
diperoleh selama pendidikan. Selain itu, menambah wawasan dalam
menerapkan asuhan kebidanan pada kasus KEK.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Dapat memahami teori, memperdalam ilmu, dan menerapkan asuhan
yang akan diberikan pada kasus KEK pada wanita hamil.
b. Bagi Bidan Pelaksana di Puskesmas
Laporan komprehensif ini dapat memberikan informasi tambahan bagi
bidan pelaksana di puskesmas dalam upaya promotif dan preventif
dalam mencegah terjadinya KEK yang dapat dimulai dari pra nikah.
5
BAB II
TINJAUAN TEORI DAN KAJIAN MASALAH
A. KAJIAN KASUS
B. Tinjauan Teori
1. Kekurangan Energi Kronis (KEK)
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan
malnutrisi. Dimana keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang
berlangsung menahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan
kesehatan pada ibu secara relative atau absolut satu atau lebih zat gizi
(Helena, 2013).
Menurut Kemenkes RI (2012) menyatakan bahwa kurang energi
kronis merupakan keadaan dimana ibu penderita kekurangan makanan
yang berlangsung pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil.
Kurang gizi akut disebabkan oleh tidak mengkonsumsi makanan dalam
jumlah yang cukup atau makanan yang baik (dari segi kandungan gizi)
untuk satu periode tertentu untuk mendapatkan tambahan kalori dan
protein (untuk melawan) muntah dan mencret (muntaber) dan infeksi
lainnya. Gizi kurang kronik disebabkan karena tidak mengkonsumsi
makanan dalam jumlah yang cukup atau makanan yang baik dalam
periode/kurun waktu yang lama untuk mendapatkan kalori dan protein
dalam jumlah yang cukup, atau disebabkan menderita muntaber atau
penyakit kronis lainnya.
2. Etiologi
Keadaan KEK terjadi karena tubuh kekurangan satu atau beberapa
jenis zat gizi yang dibutuhkan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan
tubuh kekurangan zat gizi antara lain: jumlah zat gizi yang dikonsumsi
kurang, mutunya rendah atau keduanya. Zat gizi yang dikonsumsi juga
mungkin gagal untuk diserap dan digunakan untuk tubuh (Helena, 2013).
Akibat KEK saat kehamilan dapat berakibat pada ibu maupun janin yang
dikandungnya yaitu meliputi:
a. Akibat KEK pada ibu hamil yaitu :
1) Terus menerus merasa letih
2) Kesemutan
3) Muka tampak pucat
9
c. Beban kerja/Aktifitas
Aktifitas dan gerakan seseorang berbeda-beda, seorang dengan
gerak yang otomatis memerlukan energi yang lebih besar dari pada
mereka yang hanya duduk diam saja. Setiap aktifitas memerlukan
energi, maka apabila semakin banyak aktifitas yang dilakukan, energi
yang dibutuhkan juga semakin banyak. Namun pada seorang ibu hamil
kebutuhan zat gizi berbeda karena zat-zat gizi yang dikonsumsi selain
untuk aktifitas/ kerja zat-zat gizi juga digunakan untuk perkembangan
janin yang ada dikandungan ibu hamil tersebut. Kebutuhan energi rata-
rata pada saat hamil dapat ditentukan sebesar 203 sampai 263
kkal/hari, yang mengasumsikan pertambahan berat badan 10-12 kg dan
tidak ada perubahan tingkat kegiatan.
d. Penyakit /infeksi
Malnutrisi dapat mempermudah tubuh terkena penyakit infeksi dan
juga infeksi akan mempermudah status gizi dan mempercepat
malnutrisi, mekanismenya yaitu :
1) Penurunan asupan gizi akibat kurang nafsu makan, menurunnya
absorbsi dan kebiasaan mengurangi makanan pada waktu sakit.
2) Peningkatan kehilangan cairan atau zat gizi akibat diare, mual,
muntah dan perdarahan yang terus menerus.
3) Meningkatnya kebutuhan, baik dari peningkatan kebutuhan akibat
sakit atau parasit yang terdapat pada tubuh.
b. Pengetahuan ibu tentang Gizi
Pemilihan makanan dan kebiasaan diet dipengaruhi oleh
pengetahuan, sikap terhadap makanan dan praktek/ perilaku
pengetahuan tentang nutrisi melandasi pemilihan makanan. Pendidikan
formal dari ibu rumah tangga sering kali mempunyai asosiasi yang
positif dengan pengembangan pola-pola konsumsi makanan dalam
keluarga. Beberapa studi menunjukkan bahwa jika tingkat pendidikan
dari ibu meningkat maka pengetahuan nutrisi dan praktek nutrisi
bartambah baik. Usaha-usaha untuk memilih makanan yang bernilai
12
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Ny. M adalah ibu hamil berusia 17 Tahun. Ny. M datang ke Puskesmas
Tegalrejo beserta Tn. G suaminya untuk memeriksakan kehamilannya yang
pertama. Ibu mengatakan tidak merasakan adanya keluhan. Riwayat menikah
bulan Juni 2019. Riwayat status suntik Td adalah pada saat pra nikah yaitu T3.
Berdasarkan pengkajian riwayat menstruasi, siklus menstruasi Ny. M
teratur setiap bulannya, menarche usia 13 tahun dan HPHT tanggal 22 Juni
2019 seingga taksiran kelahiran bayi adalah 01 April 2020. Ny. M tidak
memiliki riwayat penyakit sistemik seperti jantung, asma, hipertensi dan
diabetes melitus.
Ny. M merupakan ibu dengan usia reproduksi sehat untuk kehamilan. Ny.
M dalam menyambut kehamilan pertamanya dengan cukup baik karena datang
ke pelayanan kesehatan saat senang melakukan pemeriksaan kehamilannya.
Sehingga dapat mengetahui masalah yang dimilikinya dan dapat memperbaiki
lebih dini. Ny. M memiliki LILA yaitu 22 cm dan IMT yaitu 20,1 kg/m2 (IMT
normal 18,5-24,5). Hal ini menunjukkan ada masalah pada gizi Nn. M.
Meskipun dari hasil lab Hb normal yaitu 12 g/dl.
Setelah dilakukan pengkajian, Ny. M mengatakan bahwa ia jarang makan
teratur. Menu yang ia pilih seringkali tidak bergizi seimbang karena jarang
makan sayuran hijau dan makan hanya 2-3 kali sehari dengan porsi yang
sedikit. Ny. M mengaku sudah terbiasa makan sedikit dan jarang. Akan tetapi
Ny. M tidak terobsesi untuk menjaga bentuk tubuhnya tetap kurus.
B. Analisa
mendapatkan kalori dan protein dalam jumlah yang cukup untuk keperluan
sehari-harinya. Selain itu Ny. M memerlukan konseling mengenai pemenuhan
gizi seimbang pada ibu hamil.
C. Penatalaksanaan
Dalam kasus ini, Ny. M dengan KEK dan Berat Badan Kurang telah
dilakukan program ANC terpadu berupa konseling dari berbagai bidang
seperti gizi, psikolog, umum, gigi dan KIA
Data dari petugas gizi adalah Ny. M telah diberikan konseling mengenai
pedoman gizi seimbang, diet dan nutrisi, gizi ibu hamil dan menyusui serta
pemberian PMT.
Pada kasus Ny. M ini bidan memberikan penatalaksanaan berupa KIE
mengenai KEK dan komplikasinya, KIE pemenuhan gizi seimbang, KIE
aktivitas fisik, KIE ketidaknyamanan TM 1 dan cara mengatasinya dan
komunikasi efektif. Kemudian bidan melakukan Asuhan Kebidanan yang lain
adalah persiapan ibu untuk menghadapi persalinan dengan mengisi buku KIA
bagian persiapan persalinan dan menganjurkan penempelan stiker P4K pada
jendela rumah.
Penanganan kasus KEK sudah sesuai dengan SOP yaitu memberikan
konseling mengenai gizi seimbang, dan pemberian PMT pada ibu hamil.
Dalam meningkatlan salah satu indikator mutu pelayanan di poli KIA maka
dilakukan pemantauan pada ibu hamil KEK dengan pengukuran lila ulang
pada kunjungan ANC berikutnya. Dalam pemenuhan gizi sesuai teori dapat
diberikan Fe, multivitamin, protein, dan lain sebagainya. Pemberian terapi di
Puskesmas Tegalrejo sudah sesuai dengan SOP yang ada yaitu pemberian
TTD dan Kalk.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kasus ini, kami memahami kasus secara nyata tentang asuhan
yang diberikan pada kasus KEK. Asuhan kebidanan yang diberikan pada
Ny. M di Puskesmas Tegalrejo berjalan sesuai teori. Selain itu dari
penatalaksanaan kasus ini kami dapat:
1. Asuhan kebidanan pada Ny. M dilakukan berdasarkan pengkajian dan
pemeriksaan fisik, sehingga penanganan yang diberikan berdasarkan
kebutuhan dan kewenangan bidan.
2. Asuhan kebidanan pada Ny. M dapat diidentifikasi diagnosa/masalah
kebidanan yaitu KEK dan Berat Badan Kurang
3. Asuhan kebidanan pada Ny. M dapat menentukan masalah potensial
yaitu keguguran, premature, BBLR, dan kematian bayi.
4. Asuhan kebidanan Ny. M dapat menentukan kebutuhan segera yaitu
dengan melakukan KIE mengenai kebutuhan gizi dan nutrisi .
5. Asuhan kebidanan Ny. M dengan merencanakan tindakan yang akan
dilakukan pada kasus yaitu dengan KIE komplikasi KEK, pemenuhan
gizi seimbang, KIE aktifitas fisik, dan pemberian TTD, B6 serta PMT.
6. Asuhan kebidanan Ny. M dengan melaksanakan tindakan untuk
menangani kasus dengan KIE komplikasi KEK, pemenuhan gizi
seimbang, KIE aktifitas fisik, dan pemberian TTD, B6 serta PMT.
7. Asuhan kebidanan Ny. M dengan melakukan evaluasi untuk
menangani kasus dengan memantau ibu melalui alat komunikasi atau
pada saat ANC berikutnya.
8. Asuhan kebidanan Ny. M dengan melakukan pendokumentasian
kasus.
17
18
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa lebih memperdalam ilmu dan teori tentang
KEK, sehingga dapat mengambil tindakan secara lebih cepat dan tepat.
Selain itu mahasiswa diharapkan dapat mengkaji setiap informasi yang
dapat menunjang analisa dengan rinci sehingga pendokumentasian dapat
dilakukan sesuai dengan managemen langkah varney.
2. Bagi Bidan Pelaksana di Puskesmas
Diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kebidanan dengan
konseling, informasi dan edukasi (KIE) tentang gizi yang diperlukan untuk
ibu hamil dengan KEK.
DAFTAR PUSTAKA
Adriani dan Wirjatmadi. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Kencana.
Jakarta
Aminin, Fidya. 2014. Pengaruh Kekurangan Energi Kronis (KEK) Dengan
Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil. Jurnal Kesehatan Vol. V, Nomor 2 :
167-172.
Kemenkes RI. 2010. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia N0.
1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian
Status Gizi Anak.
Prawirohardjo, S. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sumarmi, Sri. 2016. Maternal Short Stature and Neonatal Stunting: An Inter-
Generational Cycle of Malnutrition. Surabaya: Departement of Nutrition,
Faculty of Public Health Universitas Airlangga.
Helena, 2013. Gambaran pengetahuan Gizi Ibu hamil Trimester Pertama dan Pola
Makan Dalam Penentuan Gizi. www.repository.ucu.ac.id. 24 Oktober
2019 Pukul 18.00 WIB
Kusmiyati, Yuni. 2008. Perawatan Ibu Hamil : Asuhan Ibu Hamil. Yogyakarta :
Fitramaya
Supriasa, dkk.2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC
19
Lampiran
No register : 03.3369
Nama Pengkaji : MEYKE POTUTU
Tempat Pengkajian : Ruang KIA Puskesmas Tegalrejo
WaktuPengkajian : 17-10-2019/010.30 WIB
PENGKAJIAN DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
Perempuan Laki-laki
Nama : Ny. M Nama : Tn. G
Umur : 17 tahun Umur : 20 tahun
Suku Bangsa : Jawa/Indonesia Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Singosaren Lor Alamat : Singosaren Lor
20
Riwayat Penyakit : Tidak ada
4. Riwayat Kesehatan : Tidak memiliki riwayat penyakit
5. Riwayat Imunisasi
TT0 : Bayi
TT1 : SD Kelas 1
TT2 : SD Kelas 2
TT3 : Caten
6. Pola Aktivitas Sehari-hari
a. Diet
1) Nutrisi
a) Pola makan : 2-3x/hari porsi sedikit (ibu
mengatakan jarang makan)
b) Jenis makanan yang dikonsumsi : nasi, lauk, dan jarang makan
sayuran.
c) Makanan yang dipantang : tidak ada
d) Alergi terhadap makanan : tidak ada
2) Hidrasi
1) Jenis cairan yang diminum sehari : air putih, juz, dll
2) Jumlah cairan yang diminum sehari : ± 7 gelas/hari
b. Istirahat dan Tidur
Malam : ±6 Jam/hari Siang : ± 1 Jam/hari (istirahat kerja)
c. Personal Hygiene
Mandi : 2x/hari Gosok Gigi : 2x/hari
Ganti Pakaian : 2x/hari
d. Aktivitas Fisik
Ny. M bekerja sebagai karyawan di salah satu supermarket serta
melakukan pekerjaan rumah tangga. Olahraga jarang dilakukan.
e. Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan kehamilan ini diinginkan ibu dan keluarga, sehingga
keluarga senang ibu hamil dan sangat menyambut kehamilannya.
21
PENGKAJIAN DATA OBJEKTIF (O)
e. Pemeriksaan Fisik
1. Bentuk tubuh : Normal
2. Wajah : Normal
3. Mata : Normal, konjungtiva merah muda, sklera putih
4. Mulut : bibir tidak pucat, lembab
5. Dada : Tidak dilakukan
6. Abdomen : PALPASI
Leopold I : TFU Pertengan Pusat dan Sympisis
Leopold II : Balotement
Leopold III: Balotement
AUSKULTASI
DJJ= 140 x/menit
22
4. PITC : NR
5. Sifilis : NR
6. Urine lengkap : dbn
Analisa (A)
Diagnosa: Ny. M usia 17 tahun G1P0A0AH0 hamil 16 minggu 5 hari hamil
dengan KEK (Kurang Energi Kronik)
23
e. Menganjurkan ibu untuk mengkuti kelas ibu hamil yang diadakan di
Puskesmas ataupun fasilitas kesehatan lain.
Klien bersedia untuk mengikuti kelas ibu hamil.
f. Memberi KIE tentang perencanaan persalinan melalui program P4K
(Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi).
Klien bersedia untuk mulai merencakan persiapan persalinan
melalui program P4K.
g. Memberikan suplementasi tablet Fe dan kalk sebanyak 30 butir dan
KIE cara minumnya.
Klien mendapatkan supelemen hemafort dan kalk masing-
masing sebanyak 30 butir dan memahami cara meminumnya
h. Mendokumentasikan asuhan kebidanan pada kehamilan dengan ibu
hamil KEK
Dokumentasi asuhan telah dituliskan.
24