T
UMUR 26 TAHUN DI UPTD PUSKESMAS NGAWEN
KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA
Disusun Oleh:
NADIA NUR SALSABILA
P1337424619001
Hari : Rabu
Pembimbing
i
HALAMAN PENGESAHAN
depan dewan penguji pada tanggal 19 Mei 2022 dan dinyatakan telah memenuhi
Penguji
Mengetahui
Ketua Program Studi D-III Kebidanan Blora
Poltekkes Kemenkes Semarang
NIM : P1337424619001
Angkatan : 2019
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirabbil’alamin.
Segala puji dan syukur senantiasa saya ucapkan kepada Allah SWT yang
Maha Pengasih dan Maha Penyayang, karena atas limpahan rahmat-Nya saya bisa
Ayahanda Pawit yang selama ini selalu mendukung dan memberikan doa
sehingga saya bisa menyelesaikan pendidikan saya. Juga untuk kedua adik, saya,
Untuk dosen pembimbing Laporan Tugas Akhir saya Ibu Dr. Krisdiana
banyak Ibu krisdiana semoga ibu sehat selalu dan Allah membalas kebaikan ibu
Untuk teman seperjuangan saya Jawa Sunda Rafa, Amelia, Arum, Dilla,
Hema, dan Sheryn terimakasih banyak selalu meluangkan waktu untuk selalu
memberikan semangat dan motivasi agar bisa lulus tepat waktu bersama, semoga
persahabatan ini terus berlanjut meskipun kita dipisahkan karena mengejar impian
Nurul, Farashyella, Anita, Putri, Adinda, Eka, Nuy. Terimakasih untuk selalu
iv
Segala puji dan syukur diucapkan kepada Allah SWT, yang selalu
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung
1. Dr. Marsum, BE, S.Pd, MHP selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang.
2. Sri Rahayu, S.Kp. Ns, S.Tr.Keb, M.Kes., selaku Ketua Jurusan Kebidanan.
Blora Program Diploma Tiga serta pembimbing yang telah menuntun dan
5. Semua teman Angkatan 2019 yang bersama dari awal perkuliahan hingga saat
ini.
6. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
v
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan tugas akhir ini masih
jauh dari sempurna dan menyadari kesempurnaan hanya milik Allah semata.
Penulis sangat menyambut saran atau umpan balik sebagai rujukan untuk
vi
Poltekkes Kemenkes Semarang
Program Studi Kebidanan Blora Program Diploma III
2022
ABSTRAK
Nadia Nur Salsabila1, Krisdiana Wijayanti2
Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. T Umur 26 Tahun di Wilayah
Puskesmas Ngawen, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora
xii + 120 halaman + 10 tabel + 9 lampiran
Proses kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir adalah proses
fisiologis. Dalam proses ini tidak sedikit ibu mengalami problem Kesehatan yang
dapat meningkatkan jumlah morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. AKI dan
AKB di Indonesia masih tinggi. Tujuan dari studi kasus yaitu memberikan asuhan
secara komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, nifas dan KB, bayi baru
lahir.
Penulisan Laporan Tugas Akhir ini dalam bentuk studi kasus dengan
menggunakan pendekatan proses kebidanan menggunakan 5 langkah varney dan
dokumentasi kebidanan menggunakan metode SOAP.
Hasil studi kasus ini diperoleh diagnosis G2P1A0 usia kehamilan 37
minggu fisiologis dengan keluhan nyeri punggung, memberikan Pendidikan
Kesehatan cara mengatasi ketidaknyamanan yang dirasa, tanda bahaya kehamilan,
tanda-tanda persalinan, dengan persalinan fisiologis yang diikuti masa nifas
fisiologis, dan bayi baru lahir fisiologis.
Asuhan yang diberikan dari masa kehamilan tidak ditemukan kesenjangan,
pada prosen persalinan ditemukan kesenjangan yaitu tidak memakai APD sesuai
60 Langkah APN, nifas, KB, dan bayi baru lahir tidak ditemukan kesenjangan
antara teori dan praktik. Diharapkan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan untuk
menerapkan asuhan Continuity of Care ini di lapangan dan di masyarakat dalam
membantu menurunkan AKI dan AKB di Indonesia.
vii
Health Polytechnic Ministry Health of Semarang
Midwifery Study Program Diploma III Program
2022
ABSTRACT
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... v
ABSTRAK....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Tujuan.............................................................................................. 6
C. Ruang Lingkup................................................................................. 7
D. Manfaat............................................................................................ 8
F. Sistematika Penulisan....................................................................... 9
ix
BAB III METODE.......................................................................................... 48
A. Rancangan........................................................................................ 48
B. Subyek.............................................................................................. 48
D. Masalah Etika................................................................................... 52
A. Tinjauan Kasus................................................................................. 53
B. Pembahasan...................................................................................... 96
A. Kesimpulan...................................................................................... 105
B. Saran................................................................................................. 106
LAMPIRAN.................................................................................................... 111
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
risiko kematian bagi ibu pada waktu hamil, melahirkan dan nifas. Selain
dan 2017 rasio kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup turun sekitar
selama atau setelah kehamilan dan persalinan pada tahun 2017 sebanyak
penyakit tidak menular. AKI dan AKB dapat di turunkan dengan upaya
1
2
2018).
dilihat berdasarkan tinggi rendahnya AKI dan kematian bayi (AKB). AKI
dan AKB di Indonesia cukup tinggi oleh karena itu bidan berperan penting
untuk menurunkan AKI dan AKB di Indonesia. Kesehatan ibu dan anak
saat kini, Indonesia termasuk dalam negara dengan AKI dan AKB
ini tidak hanya mampu menilai program kesehatan ibu dan anak, tetapi
darah, gangguan metabolik dan lain-lain. Pada tahun AKI dan AKB
32/1000 KH. Pada tahun 2019 AKI dan AKB masih sama dengan tahun
3
2018. Penyebab terbanyak kematian bayi disebabkan oleh bayi berat lahir
KH, sedangkan AKB sebanyak 4.189 kasus atau 7,79/1.000 KH. Penyebab
utama AKN dan AKB yaitu BBLR, asfiksia dan infeksi. Untuk
Tengah, 2021).
yaitu BBLR (bayi berat lahir rendah), asfiksia, dan kelainan kongenital
masalah tingginya AKI dan AKB yang bekerja sama dengan Pemerintah
meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi lahir serta menurunkan AKI
ibu dan bayi dengan meningkatkan tiga langkah baru yaitu meningkatkan
hubungan timbal balik yang baik antara tenaga kesehatan dengan pasien.
diberikan secara menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, bayi baru lahir,
hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir meliputi universal precaution
Blora.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
kebidanan meliputi:
komprehensif.
komprehensif.
6
secara komprehensif.
C. Ruang Lingkup
1. Sasaran
>23,5cm, TB : > 145cm, HbSAg : (-), Sifilis (-), B-20 : (-), GDS :
2. Tempat
3. Waktu
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
berencana.
2. Bagi Klien
4. Bagi Institusi
pendidikan.
head to toe, status obstetrik seperti leopold I-IV, dan pemeriksaan hasil
dokumen seperti rekam medik pasien, buku KIA pasien yang bisa
F. Sistematika Penulisan
manajemen asuhan kebidanan bayi baru lahir. Kemudian Bab III Metode
yaitu berisi rancangan, subyek studi kasus, metode pengumpulan data, dan
analisa data serta masalah etik. Pada Bab IV berisi tinjauan kasus dan
dari hasil studi kasus dan saran yang dapat diberikan penulis. Daftar
dengan kebutuhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kepada pengunjung untuk mencuci tangan dengan air keran dan sabun,
Jaga jarak minimal 1 meter dari pasien, pendamping dan tim medis
9
10
2020).
a. Data subjektif
70% ibu hamil mengalami sakit pinggang low back pain (LBP)
12
b. Data Objektif
membesar atau tidak. Pada abdomen apakah terlihat ada luka bekas
(Prawiroharjo, 2016).
2018).
14
2016).
yaitu jika urine jernih maka urine protein negatif (Rukiyah dan
Yulianti, 2017).
15
2. Interpretasi Data
4. Penatalaksanaan
(Subiyatin, 2017).
16
nyeri punggung yang dialami ibu. Menurut Varney (2016) bahwa hal
ini umum terjadi pada kehamilan Trimester III karena berat rahim
pijatan ringan yang penting dilakukan ibu hamil pada masa prenatal.
ibu beserta suami pada saat usia kehamilan di atas 36 minggu, karena
Lalu, minta suami untuk mengelus permukaan kulit pada lengan ibu
atas kemudian turun hingga pada lengan bawah. Lakukan hal ini
secara perlahan dan lembut, dan ganti pada tangan lainnya setelah
beberapa menit. Hal ini dapat dilakukan pada bagian tubuh lainnya
seperti bahu, punggung, leher, dan juga paha. (Novita, Wita & Desy,
2020).
dirinya dan Gerakan janin, jika dirasa terdapat tanda bahaya maka
mengonsumsi makanan yang bergizi, senam ibu hamil atau yoga dan
darah sesuai dosis yang diberikan oleh bidan (Kemenkes RI, 2020).
5. Evaluasi
masalah dan keluhan ibu. Recana tersebut bisa dianggap efektif jika
al, 2020).
dan janin turun kedalam jalan lahir kemudian berakhir dengan pengeluaran
bayi yang cukup bulan atau hampr cukup bulan atau dapat hidup diluar
tubuh ibu melalui jalan lahir, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan
dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tindakan pertolongan buatan dan
a. Data Subjektif
cairan dari jalan lahir, terdapat lendir bercampur darah, his yang
sampai perut bagian depan. Hal ini sesuai dengan teori Yuni
b. Data Objektif
waktu sekitar 18-24 jam, dibagi menjadi 2 tahap yaitu fase laten (8
jam) dari pembukaan 0-3cm, dan fase aktif (7jam) dari pembukaan
20
4-10cm. Dalam fase aktif dibagi menjadi 3 tahapan lain yaitu fase
c. Analisa
d. Penatalakasanaan
Mengajarkan pada ibu cara meneran yang benar yaitu saa ada
21
partus set, bahan habis pakai, dan obat esensial untuk proses
2021).
sehingga ibu dapat merasa sedikit lega dan lebih tenang dalam
proses persalinan, semakin rileks ibu maka tidak lagi fokus pada
2020).
tekanan.
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II pada
a. Data Subjektif
kala II yaitu ibu mengatakan ingin meneran. Hal ini sesuai dengan
teori menurut Yuni & Widi (2018) dimana kala II adalah tahap
23
b. Data Objektif
2019).
panggul, dan ibu merasa ingin buang air besar (Saputri, Rosita, &
Dewi, 2020).
c. Analisa
lengkap dan terlihat bagian kepala janin pada interoitus vagina atau
24
d. Penatalaksanaan
Menurut Azizah (2017) salah satu asuhan sayang ibu pada saat
kala II yang lebih singkat, laserasi yang lebih sedikit, dan nilai APGAR
score yang lebih baik pada bayi. Pada saat persalinan, bidan dapat
teknik mengejan yang benar yaitu pada saat terjadi kontraksi ibu
miring kiri . Lama kala II pada posisi setengah duduk adalah 26,87
Karena ibu merasa lebih nyaman dan efektif untuk meneran, juga
salah.
a. Data Subyektif
b. Data Objektif
c. Analisa
ibu hamil yaitu Ny… umur … tahun P..A.. Inpartu Kala III.
28
d. Penatalaksanaan
detik (JNPK-KR,2016).
cadangan zat besi sampai usia enam bulan. Hal ini telah dibuktikan
darah. Penjahitan perineum dilakukan jika ada robekan dan adanya luka
a. Data Subjektif
sudah lahir, perutnya terasa mules, ibu merasa lelah dan capek,
KR, 2016).
b. Data Objektif
dapat disebabkan oleh faktor ibu (paritas, jarak kelahiran dan berat
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Purperium yaitu
kata pur yang artinya bayi dan parous melahirkan. Jadi, puerperium artinya
berarti masa setelah melahirkan bayi yaitu masa pulih kembali, mulai dari
Sekitar 50% kematian ibu terjadi dalam 24 jam pertama post partum
pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi (Rini &
Susilo,2017).
a) Data Subjektif
b) Data objektif
pada ibu meliputi TTV (suhu, nadi, pernapasan, tekanan darah) dan
c) Analisa
umur, P... A... 6 jam post partum fase taking in (Maryunani 2016).
d) Penatalaksanaan
2016).
a) Data subjektif
saat ini, pada tahap nifas ini ibu sedang berada di fase taking hold,
2019).
b) Data Objektif
peradangan, jahitan, pus atau nanah, infeksi) dan tungkai atau betis
c) Analisa
kebidanan ibu hamil yaitu Ny… umur … tahun P..A.. 6 hari post
d) Penatalaksanaan
bayi, perawatan tali pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan
durasi waktu 3-5 menit atau sampai ibu merasa nyaman sesuai
a) Data Subjektif
mengatakan ASI sudah keluar banyak dan bayi minum ASI dengan
b) Data Objektif
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
mengenai asuhan pada bayi, jaga bayi agar tetap hangat dan
manfaat ASI.
a) Data Subjektif
2020).
b) Data Objektif
(Maryunani,2016).
39
c) Analisa
2021).
d) Penatalaksanaan
yang berarti penuh atau hampir penuh selama 24 jam dalam sehari
termasuk malam hari. Ibu harus menyusui bayi selama 8 kali sehari
tidak ingin anak lagi tetapi tidak menggunakan alat atau cara
dan dukungan suami terhadap kejadian unmet need KB. Mini pil,
mengenai imunisasi dasar yang wajib diberikan untuk bayi, hal ini
yang baru saja mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri
minggu atau 28 hari sesudah kelahiran. Neonatus yaitu bayi baru lahir atau
berumur 0 sampai dengan usia satu bulan sesudah lahir. Masa neonatus
terdiri dari neonatus dini yaitu bayi berusia 0-7 hari, dan neonatus lanjut
Bayi muda adalah bayi berusia 1 hari – 2 bulan. Pada usia ini, bayi
bayi umur 1 hari – 2 bulan, baik yang sehat maupun yang sakit, baik yang
(MTBM) diberikan tidak hanya sesaat setelah lahir saja, namun hingga
bayi mencapai usia 2 bulan bila suatu waktu mengalami keluhan tertentu
a) Data Subyektif
bayi menyusu), BAK dan BAB, pola tidur. Dalam pola minum
dengan kehendak bayi atau keinginan bayi setiap 2-3 jam (paling
(Marmi, 2018).
b) Data Obyektif
hidung maupun retraksi dinding dada, dan bayi bisa BAK dan
c) Analisa
kebidanan bayi baru lahir adalah mulai dari nama bayi, umur bayi,
fase …
d) Penatalaksanaan
ASI sesuai kebutuhan bayi yaitu tiap 2-3 jam sekali dan bergantian
kepada ibu dan keluarga bahwa bayinya dan kondisi sehat dan
a) Data Subyektif
ASI pada bayinya. Biasanya bayi umur 6 hari sudah mulai banyak
menyusu, dan sering buang air kecil serta buang air besar masih
b) Data Obyektif
pusat dan tanda vital bayi, mendeteksi adanya tanda bahaya pada
bayi yang salah satunya ada pada keadaan tali pusat, dan
(Kholilawati, 2017).
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
usia 4-6 hari membutuhkan ASI sebanyak 45-60ml dalam satu kali
maupun BAB, melatih bayi bahwa malam hari adalah waktu untuk
tidur dan siang hari adalah waktu untuk bangun, dan memberitahu
ibu apa saja tanda bahaya pada bayi yaitu sulit bernapas dengan
a) Subyektif
(Marmi, 2018).
b) Obyektif
nadi bayi, pernapasan bayi, dan suhu tubuh bayi. Pemeriksaan fisik
dari ujung kepala hingga kaki atau secara head to toe, serta
160 gram pada minggu berikutnya atau minimal 300 gram pada
tiap 2-3 jam atau 8-12 kali dalam sehari. Kenaikan berat badan
bayi yang mendapat cukup ASI pada minggu pertama yaitu antara
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
2020).
maka segera cuci dengan air bersih dan sabun, kemudian keringkan
bayi tidak perlu dimandikan dan keramas setiap hari, cukup 2-3x
lembut dan tak lupa untuk perhatikan lipatan leher dan sela-sela
48
bayi buang air besar maka segera bersihkan daerah bokong bayi,
lembut. Tak hanya itu, penting bagi ibu untuk menggunting kuku
bayi, untuk menjaga agar kuku bayi baru lahir tetap pendek adalah
hal yang penting untuk perlindungan bayi itu sendiri. Selama bayi
dengan rata. Seiring dengan makin besarnya bayi, kuku jari yang
bayi atau sesuai keinginan ibu (jika payudara penuh) atau sesuai
kebutuhan bayi setiap 2-3 jam (paling sedikit 4 jam), dan berikan
yang harus diberikan pada bayi berusia 8-28 hari yaitu BCG.
dasar lengkap HB-0 satu kali, BCG satu kali, DPT-HB tiga kali,
METODE
A. Rancangan
metode studi kasus. Studi kasus yang dilakukan berfokus pada satu sample
baru lahir.
B. Subjek
Subyek yang diambil pada laporan tugas akhir ini adalah ibu hamil
masa kehamilan, persalinan, nifas dan keluarga berencana, serta bayi baru
lahir. Adapun kriteria inklusi dan ekslusi dari sempel yang diambil, yaitu:
1. Kriteria inklusi
2015). Kriteria inklusi dalam studi kasus ini adalah sebagai berikut :
36 minggu
50
51
d. LILA >23,5cm
e. HB >11,5 gr/dL
g. HbsAg (-)
h. Sifilis (-)
2. Kriteria ekslusi
2015). Kriteria eksklusi dalam studi kasus ini adalah ibu hamil yang
1. Sumber Data
data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
lain seperti dokumen, dalam hal ini artinya data sekunder berupa data
(Febriansyah, 2017).
2. Prosedur Pengumpulan
menjelaskan maksud dan tujuan pada studi kasus ini. Apabila subjek
persalinan, asuhan nifas dan pelayanan KB, serta asuhan bayi baru
53
SOAP.
3. Pengolahan Data
4. Analisis Data
pembahasan.
persetujuan dari pasien atau keluarga terhadap tindakan medis yang akan
dari tenaga medis. Tujuan dari Informed Consent adalah untuk melindungi
telah, sedang, dan akan dilakukan, kecuali jika pasien mengizinkan atau
A. Tinjauan kasus
a. Data Subyektif
kehamilannya
hari lalu
55
56
3. Riwayat :
Kesehatan
jantung.
jantung.
2. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Haid
Darah coklat
Lama : 7 hari
Pemberian Fe : 90 tablet
TT : 3 kali
Vaksin Covid-19 :
suami baik.
4. Riwayat KB
Pola Nutrisi
putih ± 8 gelas/hari.
putih ± 10 gelas/hari.
Pola Eliminasi
Pola Aktivitas
Pola Sexual
seksual 3x/minggu
seksual 1x/minggu
61
Pola Hygiene
2x/hari
3x/hari
jamu
bahaya kehamilan.
62
1. PEMERIKSAAN FISIK:
a. Pemeriksaan Umum:
Keadaan umum : Baik Tensi : 110/60 mmHg
Kesadaran : Composmentis Nadi : 80 x/mnt
BB Sebelum/Selama : 60/74 kg Suhu /T : 36,5 °C
TB : 160 cm RR : 20 x/mnt
2. PEMERIKSAAN PENUNJANG:
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
I. INTERPRETASI DATA
A. Diagnosa
B. Masalah
C. Kebutuhan
trimester III
trimester 3
4. Anjurkan ibu untuk tetap menjaga asupan nutrisi, cairan, dan istirahat
yang cukup
III. PELAKSANAAN
normal
N : 80 x/menit T : 36,5oC
benar, yaitu : posisi saat tidur sebaiknya miring kiri dengan perut
berdiri.
dan semakin lama, keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir, dan
pendonor darah.
minggu lagi atau ibu dapat ke fasilitas kesehatan jika ada keluhan.
IV. EVALUASI
2. Ibu paham tentang cara mengatasi nyeri punggung dan akan mengikuti
anjuran bidan
67
3. Ibu paham tentang tanda bahaya trimester III dan akan segera ke fasilitas
4. Ibu akan tetap menjaga makanan dengan gizi seimbang, istirahat cukup,
komplikasi
8. Ibu bersedia jika dilakukan kunjungan ke rumah 1 minggu lagi atau segera
Tempat,
CATATAN PERKEMBANGAN KEHAMILAN
Tanggal/Jam
Rumah Ny. T S Ibu mengatakan tidak ada keluhan, nyeri punggung bagian bawah sudah
14 Februari berkurang
2022/15.30 WIB O Tanda-tanda vital
TD : 110/80 mmHg RR : 20x/menit
N : 100x/menit S : 36,6°C
Status Obstetrik
1. Inspeksi
Muka : Simetris, tidak pucat, tidak edema
Mammae : Pembesaran simetris, ada hiperpigmentasi
areola, kolostrum belum keluar, putting
menonjol
Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi SC dan
pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan
Vulva : Tidak edema, tidak ada varises, tidak ada flour
albus
2. Palpasi
Leopold I : Bagian fundus teraba satu bagian bulat,
lunak, tidak melenting. TFU teraba
pertengahan PX dan pusat
Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba satu bagian
keras dan memanjang (punggung). Bagian
kiri perut ibu teraba satu bagian kecil-kecil
(ekstremitas)
68
Status Obstetrik
1. Inspeksi
Muka : Simetris, tidak pucat, tidak edema
Mammae : Pembesaran simetris, ada hiperpigmentasi
areola, kolostrum belum keluar, putting
menonjol
Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi SC dan
pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan
Vulva : Tidak edema, tidak ada varises, tidak ada flour
albus
3. Palpasi
Leopold I : Bagian fundus teraba satu bagian bulat, lunak,
tidak melenting. TFU teraba pertengahan PX
dan pusat
Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba satu bagian
keras dan memanjang (punggung). Bagian kiri
perut ibu teraba satu bagian kecil-kecil
(ekstremitas)
Leopold III : Bagian terbawah perut ibu teraba satu bagian
bulat, keras, melenting dan tidak dapat
digoyangkan
Leopold IV : Divergen (kepala sudah masuk pintu atas
panggul)
4. TFU : 31 cm
5. TBJ : (31-11) x 155 = 3.100 gram
6. DJJ : Punctum maksimum di kanan bawah perut
ibu dengan frekuensi DJJ 140x/menit
7. Pemeriksaan Dalam (3 Maret 2022/18.00 WIB)
Serviks
Keadaan : Lunak, tipis
Pembukaan : 6 cm
Effacement : 50%
Ketuban : KK (+)
Presentasi : Kepala
POD : UUK
Penurunan
kepala : Hodge II
Moulage : 0
Bagian : Tidak ada
menumbung
8. Pemeriksaan Penunjan:
Rapid COVID-19: Non Reaktif
A Ny. T G2P1A0 umur 26 tahun hamil 39 minggu, janin tunggal, hidup
intrauterine, letak membujur, preskep, puka, inpartu kala I fase aktif dilatasi
maksimal
Tanggal/Jam: 23 Februari 2022/15.40 WIB
P 1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan
janinnya normal
Hasil: Ibu senang dengan hasil pemeriksaan
2. Mengajari ibu cara mengatasi nyeri saat kontraksi berlangsung yaitu
dengan tarik napas yang panjang dan dalam, ambil nafas dari hidung dan
keluarkan dari mulut.
Hasil: Ibu paham dengan teknik relaksasi pernapasan
3. Memberikan kompres hangat pada bagian nyeri, kompres hangat
menggunakan bantalan pemanas dengan suhu 40-45°C pada punggung ibu
selama 20 menit untuk mengurangi intensitas nyeri yang di rasakan ibu
Hasil: Ibu bersedia diberikan kompres hangat pada punggung bagian
bawahnya.
4. Mengajari ibu teknik relaksasi sebagai manajemen nyeri yaitu tarik nafas
dalam dari hidung lalu dikeluarkan lewat mulut saat ada kontraksi,
kemudian mengajarkan keluarga untuk melakukan pijatan lembut pada
punggung, dan menganjurkan ibu untuk miring kiri untuk mempercepat
pembukaan.
Hasil : Ibu paham dengan penjelasan bidan.
5. Mengajari ibu cara meneran yang benar yaitu ketika ada kontraksi, dagu
ditempelkan ke arah dada, kaki ditekuk ke arah dada, tangan memegang
tungkai kaki, kencangkan otot perut dan mulai mengejan seperti BAB
Hasil: Ibu paham cara meneran yang benar
6. Memberitahu keluarga untuk menemani ibu dan memberikan dukungan
pada ibu
Hasil: Keluarga memberi dukungan pada ibu
7. Menyiapkan partus set, bahan habis pakai, dan obat esensial
Hasil: Semua alat telah disiapkan
8. Mengobservasi kemajuan persalinan
Jam KU TD N RR S DJJ HIS PPV VT Bundle
Ring
14.00 Baik 120/ 80 20 36,5 140 3x10’ Lendir Portio tipis, Ø 6 (-)
70 X40’’ darah cm,
KK (+), hodge
II
14.30 Baik 90 20 140 3x10’ Lendir
X40’’ darah
71
KALA II
Tempat,
CATATAN PERKEMBANGAN PERSALINAN
Tanggal/Jam
Puskesmas S Ibu mengatakan merasakan perutnya mules dan ingin mengejan
Ngawen, 23 seperti BAB. Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada
Februari vagina dan jalan lahir
2022/16.30 WIB O 1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
N : 85 x/menit
S : 36,4°C
RR : 20 x/menit
DJJ : 140 x/menit
3. Pemeriksaan Dalam
Vulva/Vagina : Tidak oedema, tidak ada
pembesaran kelenjar Bartolini,
tidak ada varises, ada, ada PPV
lender darah, perineum menonjol,
vulva dan vagina membuka, ada
tekanan pada spincter anus
Perineum : menonjol
Pembukaan : 10 cm
Efficement : 0%
Ketuban : KK (-)
Presentasi : Kepala bagian belakang
POD : UUK
Penurunan kepala : Hodge IV
Moulage : 0
Bagian menumbang : Tidak ada
A Ny. T umur 26 tahun G 2P1A0 umur kehamilan 39+2 minggu, janin
tunggal, hidup, intrauterine, puka, preskep, divergen, inpartu kala II.
P Tanggal/Jam : 23 Februari 2022/16.00 WIB
1. Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan esensial siap
digunakan. Mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan
menempatkan tabung suntik steril sekali pakai didalam partus set
serta memakai APD level 2 yaitu topi, googleglass, masker N95,
handscoon, gown, dan alas kaki.
Hasil : perlengkapan telah disiapkan dan telah memakai APD
72
lengkap.
2. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, pastikan
sebelum mencuci tangan seluruh perhiasan maupun jam tangan
yang dipakai dilepas terlebih dahulu, setelah itu keringkan
tangan , menggunakan kain/ handuk kering
Hasil : mencuci tangan sudah dilakukan dan tangan sudah
dikeringkan.
3. Memakai sarung tangan steril untuk melakukan pemeriksaan
dalam untuk mengetahui pembukaan ibu
Hasil : telah memakai sarung tangan
4. Menghisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik (dengan
memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril) dan
meletakkan kembali di partus set/wadah disinfeksi tingkat tinggi
atau steril tanpa mengontaminasi tabung suntik).
Hasil : oksitosin 10 IU telah di spuit
5. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-
hati dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau
kasa yang sudah dibasahi air disinfeksi tingkat tinggi. Jika mulut
vagina, perineum atau anus terkontaminasi oleh kotoran ibu,
membersihkannya dengan seksama dengan cara menyeka dari
depan ke belakang. Membuang kapas atau kasa yang
terkontaminasi dalam wadah yang benar. Mengganti sarung
tangan jika terkontaminasi (meletakkan kedua sarung tangan
tersebut dengan benar di dalam larutan dekontaminasi.
Hasil : ibu telah dilakukan vulva hygiene
6. Menggunakan teknik aseptik, melakukan pemeriksaan dalam
untuk memastikan bahwa pembukaan serviks sudah lengkap.
Hasil : pembukaan 10 cm dan ketuban sudah pecah
7. Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan
tangan yang masih memakai sarung tangan kotor ke dalam
larutan klorin 0,5% dan kemudian melepaskannya dalam keadaan
terbalik serta merendamnya di dalam larutan klorin 0,5% selama
10 menit dan mencuci kedua tangan.
Hasil : telah dilakukan dekontaminasi dan mencuci kedua tangan
8. Memeriksa Denyut Jantung Janin (DJJ) setelah kontraksi
berakhir untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120
– 160 kali / menit) dan mendokumentasikan hasil-hasil
pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil-hasil penilaian serta
asuhan lainnya pada partograf.
Hasil : DJJ bayi 140x/menit dan telah di dokumentasikan dalam
patograf.
9. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
baik. Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai
keinginannya.
Menunggu hingga ibu mempunyai keinginan untuk meneran.
Melanjutkan pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu serta
janin sesuai dengan pedoman persalinan aktif dan
mendokumentasikan temuan-temuan.
Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka dapat
mendukung dan memberi semangat kepada ibu saat ibu mulai
meneran.
Hasil : DJJ bayi 140x/menit
10. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu utuk
meneran. (Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah
duduk dan pastikan ia merasa nyaman). Posisi setengah duduk
73
KALA III
Tempat,
CATATAN PERKEMBANGAN PERSALINAN
Tanggal/Jam
Puskesmas S Ibu mengatakan lega bayinya sudah lahir dan mengatakan perutnya
Ngawen, 23 masih mulas
Februari O Tanda-tanda vital
2022/16.45 WIB KU : Baik Kesadaran : Composmentis
TD : 120/70 RR : 20x/menit
N : 100x/menit S : 36,6°C
KALA IV
Tempat,
CATATAN PERKEMBANGAN PERSALINAN
Tanggal/Jam
Puskesmas S Ibu mengatakan lega bayi dan plasentanya sudah lahir secara normal
Ngawen, 23 dan lengkap
Februari O Tanda-tanda vital
2022/17.05 WIB KU : Baik Kesadaran : Composmentis
TD : 111/70 RR : 20x/menit
N : 80x/menit S : 36,6°C
PPV : 30 cc
A Ny. T umur 26 tahun P2A0 inpartu kala IV.
P Tangal/Jam : 23 Februari 2022/17.15 WIB
1. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervaginam, tekanan darah, nadi, suhu, dan tfu
normal, serta kandung kemih kosong.
Hasil : Ibu dalam kondisi baik dan normal, dengan hasil
pemeriksaan tercantum dalam partograf.
2. Mengajarkan pada ibu dan keluarga cara masase uterus sambal
melanjutkan IMD
Hasil : Ibu dan keluarga dapat melakukan masase uterus sambil
melanjutkan IMD
3. Memeriksa jumlah perdarahan.
Hasil : PPV 40cc
4. Memeriksa laserasi pada vagina dan evaluasi perdarahan.
Hasil : Terdapat robekan perineum derajat 1
5. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin
0,5% untuk dekontaminasi
Hasil : Telah di rendam dalam larutan klorin
6. Membuang bahan-bahan yang telah terkontaminasi ke tempat
sampah yang sesuai.
Hasil : Bahan-bahan yang terkontaminasi telah dibuang.
7. Membersihkan ibu dengan air DTT dan mengganti pakaian ibu
yang kotor dengan pakaian yang bersih.
Hasil : Ibu merasa bersih dan nyaman.
8. Membersihkan peralatan dan tempat persalinan.
Hasil : Peralatan dan tempat persalinan telah bersih kembali.
9. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
76
Tempat,
CATATAN PERKEMBANGAN NIFAS
Tanggal/Jam
Puskesmas S Ibu mengatakan perutnya masih sedikit mulas dan senang bayi sudah lahir
Ngawen, 23 secara normal dan lengkap
Februari 2022/ Pola Kebutuhan Sehari-hari
23.00 WIB 1. Pola Nutrisi
Ibu mengatakan sudah makan 2x dengan nasi, sayur, lauk telur dan
tempe, minum air putih 5 gelas
2. Pola Elininasi
Ibu mengatakan belum BAB dan sudah BAK 1 kali warna kuning
jernih
3. Pola Istirahat
Ibu mengatakan pasca melahirkan baru tidur 2 jam
4. Pola Hygiene
Ibu mengatakan sudah mandi, ganti pakaian, dan ganti pembalut 2 kali
5. Psikologi
a. Ibu mengatakan merasa senang bayinya lahir
b. Ibu selalu menceritakan proses persalinan yang dialami
O 1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,5°C
RR : 20 x/menit
3. Pemeriksaan
obstetri
a. Muka
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
Edema wajah : Tidah ada
b. Abdomen
Pembesaran : Membesar simetris
mammae
Areolla mammae : Hiperpigmentasi areolla
77
ASI lancar.
Hasil: ibu sudah makan 1 kali makan nasi dengan telur dan sayur, serta
minum 3 gelas air putih.
4. Mengingatkan kembali ibu untuk istirahat dan tidur yang cukup dan
memberitahu pada ibu tentang cara mengatasi pola istirahat dan tidur
yang menjadi kurang karena terganggu oleh bayi yaitu dengan cara
ikut tidur saat bayi tertidur.
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran yang disarankan
5. Menganjurkan kepada ibu untuk menghabiskan obat yang telah
diberikan (Fe 1x1 60mg).
Hasil : Ibu bersedia menghabiskan tablet Fe yang diberikan.
6. Memberitahukan kepada ibu bahwa akan dilakukan kunjungan rumah
kembali pada tanggal 13 Maret 2022, tetapi apabila ibu merasa ada
keluhan ibu dapat menemui bidan atau ke tempat pelayanan kesehatan
kapan saja.
Hasil : Ibu mengerti dan akan kunjungan ulang, serta akan ke bidan
atau ke tempat pelayanan kesehatan apabila merasa ada
keluhan
Catatan Perkembangan Nifas 10 Hari
Tempat,
CATATAN PERKEMBANGAN NIFAS
Tanggal/Jam
Rumah Ny. T, 4 S Keluhan Utama
Maret 2022/ 1. Ibu mengatakan tidak ada keluhan, dan sudah mampu melakukan
15.30 WIB aktivitas sehari –hari.
2. Ibu mengatakan masih mengeluarkan darah berwarna kuning kecoklatan
3. Ibu mengatakan ASI sudah lancar setelah di lakukan pijat oksitosin pada
kunjungan sebelumnya.
Pola Kebutuhan Sehari-hari
1. Pola Nutrisi
Ibu mengatakan makan 3x/hari dengan nasi, sayur, lauk telur dan
tempe, minum air putih 12 gelas/hari dan belum mengetahui makanan
apa saja yang sebaiknya di konsumsi pada masa nifas
2. Pola Elininasi
Ibu mengatakan BAB 1x/hari dan BAK 5-6x/hari
3. Pola Istirahat
Ibu mengatakan pola istirahat mengikuti pola istirahat bayi.
4. Pola Hygiene
Ibu mengatakan mandi 2x/hari, ganti pembalut 3x/hari, gosok gigi
3x/hari
5. Pola Menyusui
Ibu mengatakan ASI nya lancar, menyusui setiap 2 jam atau saat bayi
menangis
6. Pola Psikologi
Ibu mengatakan berusaha merawat bayinya sendiri, ibu masih terlihat
masih dibantu keluarga dalam merawat bayinya
O 1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-tanda vital
TD : 115/69 mmHg
N : 67 x/menit
S : 36,5°C
RR : 20 x/menit
81
3. Pemeriksaan obstetri
a. Muka
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
Edema wajah : Tidah ada
b. Abdomen
Pembesaran : Membesar simetris
mammae
Areolla mammae : Hiperpigmentasi areolla
Putting susu : Menonjol
ASI : Keluar, Lancar
c. Abdomen
Pembesaran : TFU tidak teraba diatas simfisis
Bekas luka : Tidak ada
Kontraksi Uterus : Keras
d. Genetalia
PPV : Darah
Jenis lochea : Serosa
Warna : Kuning kecoklatan
Bau : Anyir
Keadaan luka : Sudah kering tidak ada infeksi
hecting
A Ny. T umur 26 tahun P2A0 postpartum 10 hari fase letting go
P Tanggal/Jam : 4 Maret 2022/ 15.30 WIB
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa saat
ini ibu dalam keadaan baik.
Hasil : ibu mengerti dan merasa senang dengan keadaannya sekarang.
2. Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi
dengan baik, tidak ada perdarahan abnormal.
Hasil : Involusi uteri normal, tidak ada perdarahan abnormal.
3. Menganjurkan ibu untuk memperhatikan pola makan seperti makan
tepat waktu dan mengkonsumsi makanan secukupnya berupa sayuran,
daging, kacang-kacangan, buah-buahan, susu dan air putih.
Penambahan jumlah air yang harus dikonsumsi ibu menyusui adalah
850-1000 ml per hari atau setara dengan 12-13 gelas. Menu makanan
yang wajib dikonsumsi adalah porsi tidak berlebihan dan teratur, dan
berfungsi untuk mempercepat pemulihan kekuatan dan kesehatan.
Hasil : ibu bersedia melakukan anjuran bidan.
4. Mengingatkan kembali ibu untuk istirahat dan tidur yang cukup dan
memberitahu pada ibu tentang cara mengatasi pola istirahat dan tidur
yang menjadi kurang karena terganggu oleh bayi yaitu dengan cara
ikut tidur saat bayi tertidur.
Hasil : ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran yang disarankan
5. Melakukan intervensi pendidikan kesehatan tentang ASI Eksklusif
selama 6 bulan dengan menjelaskan kepada ibu pentingnya ASI
Eksklusif bagi bayi, selain bermanfaat sebagai nutrisi bayi, ASI
Eksklusif juga terbukti meningkatkan kecerdasan anak dan ikatan
batin ibu dan anak.
Hasil : Ibu paham dengan penjelasan bidan.
6. Memberitahukan kepada ibu bahwa akan dilakukan kunjungan rumah
kembali pada tanggal 25 Maret 2022, tetapi apabila ibu merasa ada
82
Tempat,
CATATAN PERKEMBANGAN NIFAS
Tanggal/Jam
Rumah Ny. T, 25 S Ibu mengatakan darah nifas sudah tidak keluar, hanya ada lendir putih
Maret 2022/ 15.30 jernih, ibu merasa bahagia
WIB Pola Kebutuhan Sehari-hari
1. Pola Nutrisi
Ibu mengatakan makan 3x/hari dengan nasi, sayur, lauk telur dan
tempe, minum air putih 12 gelas/hari
2. Pola Elininasi
Ibu mengatakan BAB 1x/hari dan BAK 5-6x/hari
3. Pola Istirahat
Ibu mengatakan pola istirahat mengikuti pola istirahat bayi.
4. Pola Hygiene
Ibu mengatakan mandi 2x/hari, ganti pembalut 3x/hari, gosok
gigi 3x/hari
5. Pola Menyusui
Ibu mengatakan ASI nya lancar, menyusui setiap 2 jam atau saat
bayi menangis
6. Pola Psikologi
Ibu mengatakan dapat merawat bayinya sendiri dengan bahagia
O Tanda – tanda vital
KU : Baik Kesadara : Composmentis
n
TD : 120/80 mmHg RR : 20 x/menit
N : 80 x/menit S : 36,5oC
Status Obstetrik
Muka : Simetris, tidak pucat, tidak edema
Mammae : Pembesaran simetris, ada hiper pigmentasi
areola, putting menonjol, ASI lancar
Abdomen : TFU tidak teraba
Genetalia : PPV lendir putih jernih (lochea alba)
83
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Bayi
A. DATA SUBJEKTIF
1) Merokok
2) Konsumsi alcohol
obat-obatan bebas.
4. Riwayat Natal
BB : 3100 gram
PB : 50 cm
Tunggal/gemeli : Tunggal
5. Riwayat Perinatal
Tabel 4.6 Nilai APGAR Score
Appearance Pulse Grimace Activity Respiratory Score
1 Menit
2 2 2 1 2 9
5 Menit ke-1
2 2 2 2 2 10
5 Menit ke-2
2 2 2 2 2 10
a. Pola Nutrisi
b. Pola Eliminasi
BAK : Bayi sudah BAK dalam 30 menit pertama (warna kuning jernih,
c. Pola Istirahat
d. Pola aktivitas
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
b) Kesadaran : Composmentis
87
c) Vital Sign
d) Pengukuran antropometri :
BB : 3.100 gram
PB : 50 cm
Lingkar Kepala : 31 cm
Lingkar Dada : 30 cm
Lingkar Lengan : 11 cm
e) Status Present
baik.
88
bentuk sejajar.
bentuk sesuai.
7) Jantung
8) Abdomen
basah.
peristaltik normal.
maupun epispadia.
tulang normal.
kelainan.
12) Ekstremitas
dengan baik
baik.
13) Kulit
Warna : Kemerah-merahan
14) Reflek
dilakukan IMD.
memiringkan kepala.
I. INTERPRETASI DATA
3. Berikan vitamin K dengan dosis 0,5ml pada bayi di paha kiri anterolateral
4. Lakukan perawatan tali pusat yaitu membungkusnya dengan kassa steril tanpa
5. Hangatkan bayi dengan dibedong dan dipakaikan sarung tangan, kaki dan topi
bayi.
II.PENATALAKSANAAN
anterolateral
dalam satu ruangan dengan tempat tidur bayi yang bersebelahan dengan
tempat tidur ibu. Waktu pelaksanaan rooming in yaitu selama perawatan masa
III. EVALUASI
2. Telah diberikan salep mata antibiotika 0,5% pada kedua mata bayi
3. Telah memberikan vitamin K dengan dosis 0,5ml pada bayi di paha kiri
92
anterolateral
Tempat,
CATATAN PERKEMBANGAN BBL
Tanggal/Jam
Puskesmas S Ibu mengatakan bayinya tertidur setelah IMD dan bayinya dapat
Ngawen, 23 menghisap dengan baik namun ASI nya belum lancar
Februari 2022/ Pola kebiasaan sehari-hari
23.00 WIB 1. Pola nutrisi
Ibu mengatakan bayi telah mendapatkan kolostrum namun ASI
ibu belum lancar
2. Pola eliminasi
Ibu mengatakan bayi sudah BAK 2 kali dan BAB 1x
3. Pola istirahat
Ibu mengatakan saat ini bayi tertidur
4. Pola aktifitas
Ibu mengatakan bayi menangis keras, gerakan aktif
O KU : Baik Kesadaran : Composmentis
N : 100x/menit BB/PB : 3100 gr/50 cm
RR : 42x/menit LK/LD : 34/30 cm
S : 36,7°C Lila : 11 cm
MTBM
1. Memeriksa kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi
bakteri
Hasil : mungkin bukan infeksi
2. Apakah bayi diare
Hasil : bayi tidak diare
3. Memeriksa ikterus
Hasil : bayi tidak ikterus
4. Memeriksa kemungkinan berat badan rendah dan atau masalah
pemberian ASI
Hasil : berat badan bayi normal
5. Penilaian tentang cara meneteki
93
Tempat,
CATATAN PERKEMBANGAN BAYI BARU LAHIR
Tanggal/Jam
Rumah Ny. T, 27 S Ibu mengatakan bayinya sehat dan tidak ada keluhan
Februari 2022/ Pola kebiasaan sehari-hari
15.30 WIB 1. Pola nutrisi
Ibu mengatakan bayi telah mendapatkan ASI dan bayi sudah
menyusu
2. Pola eliminasi
Ibu mengatakan bayi sudah BAK 2 kali dan BAB 1x
3. Pola istirahat
Ibu mengatakan saat ini bayi tertidur
4. Pola aktifitas
Ibu mengatakan bayi menangis keras, gerakan aktif
O KU : Baik Kesadaran : Composmentis
N : 105x/menit BB/PB : 3.200gr/50 cm
RR : 40x/menit LK/LD : 34/30 cm
S : 36,7°C Lila : 11 cm
MTBM
1. Memeriksa kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi
bakteri
Hasil: mungkin bukan infeksi
2. Apakah bayi diare
Hasil: bayi tidak diare
3. Memeriksa icterus
Hasil: bayi tidak ikterus
4. Memeriksa kemungkinan berat badan rendah dan atau masalah
pemberian ASI
Hasil: berat badan bayi normal
5. Penilaian tentang cara meneteki
Hasil: ibu dapat meneteki dengan benar
A By. Ny. T usia 3 bayi normal
Tempat,
CATATAN PERKEMBANGAN BAYI BARU LAHIR
Tanggal/Jam
Rumah Ny. T, 4 S Ibu mengatakan bayinya sehat dan tidak ada keluhan, tali pusat telah
Maret 2022/ 15.30 lepas pada hari keempat
WIB Pola kebiasaan sehari-hari
1. Pola nutrisi
Ibu mengatakan bayi telah mendapatkan ASI dan bayi sudah
menyusu
2. Pola eliminasi
Ibu mengatakan bayi sudah BAK 2kali dan BAB 1x
3. Pola istirahat
Ibu mengatakan saat ini bayi tertidur
4. Pola aktifitas
Ibu mengatakan bayi menangis keras, gerakan aktif
O KU : Baik Kesadaran : Composmentis
N : 111x/menit BB/PB : 4100 gr/50 cm
RR : 42x/menit LK/LD : 34/30 cm
S : 36,6°C Lila : 11 cm
Tali pusat : telah lepas dan kering
A By. Ny. T usia 10 hari bayi normal
P 1. Memberitahukan bahwa bayi dalam keadaan sehat dan normal
Hasil : Ibu telah mengetahui seluruh hasil pemeriksaan dan ibu
merasa senang.
2. Mengkaji nutrisi pada bayi dengan cara menyusukan bayi ke ibu.
Hasil : Bayi dapat menyusu dengan aktif dan baik, seluruh areola
masuk ke mulut bayi dan dagu bayi menempel pada
payudara ibu.
3. Menyampaikan kepada ibu tentang kebesihan bayi baru lahir,
diantaranya bayi tidak perlu keramas setiap hari, cukup 2-3x
seminggu karena jika setiap hari maka akan menyebabkan kulit
kepala bayi kering, menjaga daerah bokong agar tetap kering dan
bersih karena jika daerah bokong lembab maka bayi akan mudah
mengalami lecet di daerah bokong, terakhir penting bagi ibu
untuk menggunting kuku bayi untuk melindungi diri ibu dan bayi
Hasil :ibu paham penjelasan bidan dan bersedia melakukannya
4. Memastikan kembali agar ibu tetap menyusui bayinya secara on
demand
Hasil : Ibu bersedia melakukannya.
5. Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu mengenai imunisasi
96
II. PEMBAHASAN
mengeluh nyeri punggung pada bagian bawah. Menurut Suryani & Handayani
(2018), nyeri punggung pada kehamilan trimester III adalah hal yang normal.
Hal ini disebabkan karena janin dalam kandungan ibu semakin membesar,
berat badan ibu meningkat menyebabkan peningkatan tinggi fundus uteri yang
arah belakang, membentuk postur tubuh lordosis. Hal ini yang menyebabkan
pijatan ringan yang penting dilakukan ibu hamil pada masa prenatal. Pijatan
punggungnya berkurang. Hal ini sesuai dengan teori (Saputri, Rosita, & Dewi,
2020).
samping ibu, kemudian tarik nafas secara perlahan dan hembuskan dengan
permukaan kulit pada lengan ibu dengan lembut menggunakan jari tangan
suami. Dimulai dari lengan atas kemudian turun hingga pada lengan bawah.
Lakukan secara perlahan dan lembut, dan ganti pada tangan lainnya setelah
beberapa menit. Hal ini sesuai dengan teori Novita, Wita & Desy (2020)
Visual Analogue Scale (VAS) yaitu skala berupa garis lurus yang panjangnya
nyeri), 2-3 mm (nyeri ringan), 4-7 mm (nyeri sedang), 8-9 mm (nyeri berat),
angka yang menurut ibu paling tepat dalam mendeskripsikan tingkat nyeri
yang dirasakan. Skala nyeri sebelum diberikan endorphine massage adalah 4-7
dialami Ny. T.
1x trimester II, dan 3x pada trimester III. Hal ini sesuai dengan Kemenkes RI
mengetahui adanya kelainan pada ibu dan janin, pemeriksaan trimester II yaitu
untuk mengetahui adanya kelainan pada ibu dan janin, pada trimester III ibu
sekolah dasar, TT2 pada saat capeng 2018, TT3 pada saat 6 bulan setelah
capengg , TT4 didapatkan pada hamil pertama tahun 2019 dan TT5 pada
kehamilan kedua pada Trimester II. Menurut Desta dan Anik (2021) interval
pemberian TT2 dengan TT3 adalah 6 bulan dan jarak antara TT3 dan TT4
setelah TT4 lama perlindungan 25 tahun atau seumur hidup, apabila imunisai
99
diberikan pada ibu hamil fisiologis maka tidak akan mengalami kontra
indikasi akibat jarak pemberian imunisasi TT. Pada kasus ini Ny. T jarak
malam hari. Menurut Nova dan Irawati, (2021) tablet tambah darah dapat
dimana hemoglobin normal pada ibu hamil yaitu ≥11gr/dl. Hal ini dibuktikan
perdarahan.
memiliki IMT normal. Berdasarkan teori Ekowati (2020) IMT normal yaitu
Kenaikan berat badan perlu dipantau pada saat hamil untuk memantau status
gizi ibu agar mempunyai gizi yang cukup. Jika ibu tidak mendapat gizi yang
kekurangan gizi. Jadi, bayi akan lahir dengan 95 berat badan dibawah 2500 gr
dengan berat badan lahir pada By. Ny. T normal yaitu 3100 gr. Sehingga
100
pukul 12.00 WIB. Data subyektif didapatkan keluhan Ny. T perutnya terasa
perut bagian bawah menjalar kepinggang. Keluhan yang dialami ibu sesuai
dengan teori Kurniarum (2016) bahwa tanda dan gejala inpartu yang dirasakan
ibu antara lain : nyeri melingkar dari punggung memancar ke perut bagian
depan, kontraksi uterus semakin kuat, teratur, durasinya lama keluar cairan
ketuban.
belakang dan dilakukan selama 20 menit. Hal ini sesuai dengan pendapat
Sulistiawati dan Desi (2020) kompres hangat dapat mengurangi nyeri yang
tekanan. Setelah dilakukan kompres hangat, nyeri punggung yang dialami Ny.
yaitu skala nyeri yang hanya dilihat menggunakan ekspresi wajah pasien saat
bertatap muka. Nilai 0 tidak merasa sakit, 2 sakit sedikit, 4 agak mengganggu,
era pandemi seharusnya menggunakan APD level 2 yang terdiri dari penutup
kepala, googleglass, masker N95, handscoon, gown, dan alas kaki. Kenyataan
di lahan penulis tidak menggunakan APD yang sesuai yaitu tidak memakai
masker KF94 untuk menahan cipratan yang keluar sewaktu petugas kesehatan
bicara, batuk, bersin, dan juga untuk mencegah cipratan darah. Petugas
setengah duduk dilakukan dengan cara posisi ibu duduk dengan tubuh
membentuk sudut lebih dari 45 dari tempat tidur, kaki ditekuk, dan paha
perineum saat kepala keluar, dan posisi ini memberikan kenyamanan pada ibu.
Hal ini sesuai dengan teori Indah & Santy (2021) posisi setengah duduk pada
perinium. Hasil dari asuhan tersebut, Ny. T mengalami robekan jalan lahir
robekan perinium.
pemotongan tali pusat, penundaan penjepitan tali pusat satu sampai 2 menit
dapat mencegah anemia sampai usia dua bulan dan meningkatkan cadangan
zat besi sampai usia enam bulan. Hal ini telah dibuktikan dalam penelitian
yang dilakukan oleh Agustini dan Roeslani (2016) yang mengatakan bahwa
penundaan penjepitan tali pusat dapat mencegah anemia pada bayi baru lahir.
103
Demikian pada saat dilakukan pemeriksaan pada bagian konjungtiva By. Ny.
Kala IV asuhan yang dilakukan yaitu melakukan IMD pada bayi selama
minimal 1 jam untuk mengurangi jumlah perdarahan kala IV. Hal ini sesuai
dengan teori Setiyani & Nana (2021) ibu bersalin yang melakukan IMD
Hasilnya perdarahan kala IV pada Ny. T yaitu 40 cc, hal ini berarti IMD
pukul 23.00 WIB. Pada data subyektif didapatkan ibu mengeluh perutnya
masih terasa mulas dan nyeri pada bekas jahitan, ibu mengatakan dalam
pada keadaan dirinya dan masih terkenang pengalaman saat melahirkan. Hal
ini sesuai dengan teori Handayani & Triwik (2017) yang ada bahwa ibu dalam
waktu 6 jam post partum termasuk dalam fase taking in, ditandai dengan
keluhan ibu bahwa ibu belum mampu merawat bayinya. Ny. T mengatakan
bagi semua sistem tubuh, terutama pemulihan fungsi tubuh. Hal itu juga
kemajuan ibu dari ketergantungan peran nyeri dan sakit menjadi sehat.
dan istirahat. Dalam 2 jam setelah bersalin ibu harus sudah bisa miring kanan
atau kiri terlebih dahulu, kemudian duduk dan berangsur-angsur untuk berdiri
dan jalan. Ny. T melakukan mobilisasi 2-4x dalam satu hari. Hasil dari
penyembuhan luka perineum Ny. T berangsur cepat yaitu dalam waktu 4 hari.
Hal ini sesuai dengan teori Marbun (2019) yaitu mobilisasi dini dapat
luka perineum derajat 1 dengan mobilisasi dini lebih cepat 2-3 hari dari
suami untuk memberikan ASI Eksklusif. Hal ini dibuktikan dengan hasil
terutama pada perubahan fisik dan emosional ibu menyusui, misalnya dengan
memberikan perhatian dan kasih sayang, mendorong ibu agar memberikan ASI
eksklusif selama 6 bulan. Evaluasi dari dukungan yang diberikan suami Ny. T
105
didapatkan bahwa ASI ibu lancar dan lebih semangat menyusui karena kasih
ASI. Pijat ini dilakukan dengan cara memposisikan ibu senyaman mungkin,
memberikan pijatan pada kedua sisi tulang belakang dengan menggunakan ibu
jari, memijat dengan gerakan melingkar, memijat kembali sisi tulang belakang
ke arah bawah sampai sebatas dada sampai tulang belikat dengan durasi waktu
3-5 menit atau sampai ibu merasa nyaman. Hasilnya setelah diberikan pijat
oksitosin asi nya lancar. Berdasarkan teori Ani, Novita & Septalia (2017) pijat
oksitosin bertujuan untuk meningkatkan 102 produksi asi. Hasilnya asi Ny. T
keluar lancar, hal ini dibuktikan dengan berat badan By. Ny. T mengalami
peningkatan 100 gram dari 3100 gram menjadi 3200 gram. Dimana berat
badan bayi umumnya turun pada 5 hari pertama setelah lahir. Sehingga pijat
Pada kunjungan nifas ketiga pada tanggal 4 Maret 2022 pukul 15.30
WIB. Ny. T mengatakan tidak ada keluhan, badannya sudah lebih sehat, sudah
makanan apa saja yang sebaiknya di konsumsi pada mssa nifas ini. Asuhan
yang dilakukan yaitu memberikan KIE nutrisi ibu nifas yang dapat dipenuhi
yang harus dikonsumsi ibu menyusui adalah 12-13 gelas per gelas. Hasilnya
Ny. T merasa badannya lebih sehat dan produksi ASI lancar. Hal ini sesuai
Pada kunjungan nifas terakhir pada tanggal 25 Maret 2022 pukul 15.30
WIB. Hasil amamnesa menunjukan bahwa darah nifas sudah tidak keluar dan
dengan jurnal penelitian (Asmaul dan Nuzulul, 2020) konseling tentang alat
Pemakaian alat kontrasepsi merupakan salah satu cara dari keluarga untuk
kebutuhan anak baik secara fisik maupun emosional secara maksimal. Alat
hingga 10 tahun (Tcu 380A). IUD juga tidak mengganggu aktivitas seksual
dan menyusui, sehingga ibu dapat melakukan ASI Eksklusif sesuai dengan
teori Mulyani (2019). Ny. T berencana akan memakai IUD pada tanggal 1
Februari 2022 Pukul 18.00 WIB. Pada data subyektif penulis mendapatkan
informasi bayinya tertidur setelah menyusu dan bayi dapat menyusu dengan
baik, baik lahir dengan riwayat kehamilan dan persalinan tanpa penulit.
Pengkajian data yang dilakukan oleh penulis sudah sesuai dengan teori
Pelaksanaan asuhan yang diberikan pada By. Ny. T umur 1 jam yaitu
pemberian imunisasi vitamin K pada 1 jam setelah bayi baru lahir. Manfaat
pada bayi. Menurut Casnuri dan Sari (2018) untuk mencegah terjadinya
pada paha kiri setelah satu jam kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi selesai
menyusu. Sehingga diberikan vitamin K pada By. Ny. T setelah 1 jam bayi
23.00 WIB, asuhan yang diberikan pada By. Ny. T yaitu pemberian imunisasi
HB0 pada By. Ny. T dimana pemberian imunisasi HB0 sebanyak 0,5 ml di
108
Ginting, Melva & Tri (2016) bahwa efektivitas proteksi pemberian imunisasi
HB0 pada bayi yaitu 85%- 95% dalam mencegah infeksi virus hepatitis B dan
Sehingga pemberian HB0 pada By. Ny. T setelah 6 jam bayi lahir normal
karena efektifitas pemberian HB0 yaitu 12 jam setelah lahir dengan tujuan
pukul 15.30 memberikan pendidikan kesehatan asi ekslusif yaitu asi yang
diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 bulan diberikan secara terus
menerus setiap 2 jam sekali tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan
makanan atau minuman lain, termasuk air putih. Hal ini sesuai dengan teori
bayi atau sesuaidengan kebutuhan bayi setiap 2-3 jam dan berikan secara
bergantian pada payudara kanan dan kiri agar kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi
kenaikan 100 gram dari 3100 menjadi 3200 gram dimana biasanya bayi
mengalami penurunan berat badan pada hari ke-5. Dan pada kunjungan ketiga
berat badan bayi menjadi 3350, yang artinya By. Ny. T mengalami kenaikan
berat badan 800 gram dari berat lahir. Hal ini membuktikan bahwa asupan
nutrisi pada bayi telah terpenuhi. Hal ini sesuai dengan teori Siregar & Sukhri
(2020) bahwa pertumbuhan bayi yang mendapatkan asi sebagian besar adalah
109
normal terutama bayi yang mendapat asi eksklusif. Hal ini disebabkan karena
kandungan nutrisi yang terdapat pada asi sudah memenuhi kebutuhan dari
pukul 15.30 WIB di rumah Ny. T. Hasil anamnesa menunjukkan bahwa bayi
sehat, tidak ada keluhan, tali pusat telah lepas pada hari keempat. Ibu
imunisasi BCG pada tanggal 2 April 2022 dimana usia bayi telah mencapai 1
bulan. Hal ini sesuai dengan teori Ririn (2021) bahwa imunisasi BCG
PENUTUP
A. Kesimpulan
dilakukan pada Ny. T umur 26 tahun dimulai dari hamil, bersalin, nifas,
nyeri.
pada Ny. T G2P1A0, umur 26 tahun hamil 39+2 minggu dengan normal
dan tidak ada penyulit atau komplikasi. Pada kala II tidak terdapat
110
111
T umur 26 tahun mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, BBL dan KB.
B. Saran
1. Bagi Penulis
2. Bagi Pasien
bayi baru lahir, nifas dan KB agar lebih optimal dan meningkatkan
5. IPTEK
Agrippina, S. Y. (2017). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester III Di Bpm
Sri Kabupaten Jombang. Jurnal ilmiah Kebidanan.
Ani, M., Novita, I. W. & Septalia, I. (2017). Efektifitas Pijat untuk Merangsang
Hormon Oksitosin pada Ibu Nifas Primipara. Jurnal Kebidanan Vol. 6
Azizah, N., & Rosyidah, R. (2019). Buku ajar mata kuliah asuhan kebidanan
nifas dan menyusui. Sidoarjo: Umsida Press.
Dewi, P. A. (2020). Peran Serta Suami Dan Perilaku Ibu Hamil Dalam
Perawatan Kehamilan Di Puskesmas Wirosari I. Jurnal Ilmiah Ilmu
Kebidanan Dan Kesehatan Volume 11 No 1, 01-08.
Dinkes Blora. (2018). Profil kesehatan kabupaten blora. Kabupaten Blora: Dinas
Kesehatan Kabupaten Blora.
Dinkes. (2018). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah . semarang: Dinkes.
Erawati E, W. R. (2014). Partisipasi Suami dalam Pemberian ASI. Magelang:
Jurnal Kebidanan.
Erna. (2020). Pedoman Bagi Ibu Hamil, Ibu Nifas, dan Bayi Baru Lahir Selama
Social Distancing. Jakarta: Kemenkes RI.
Handayani, S. R. & Triwik, S. M. (2017). Dokumentasi Kebidanan. Jakarta:
Pusdik SDM Kesehatan.
Kemenkes (2017). Profil Kesehatan RI. Jakarta:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatanindonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf.2018.
Kemenkes RI. (2017). Pedoman Bagi Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, dan Bayi Baru
Lahir di Era Pandemi COVID-19. Jakarta: Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.
Kemenkes RI. (2019). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI. (2020b). Pedoman Pelayanan Antenatal, Persalinan, Nifas dan
Bayi Baru Lahir di Era Adaptasi Kebiasaan Baru. Kementerian Kesehatan
RI.
Kemenkes RI. (2020). Pedoman bagi ibu hamil, ibu, nifas, dan bayi baru lahir
selama social distancing .
Kholilawati. (2017). Respon Ibu terhadap Implementasi Tatalaksana Anak Sakit
oleh Kader di Wilayah Kerja Puskesmas Purwokerto Selatan. Skripsi
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Univesitas
Muhammadiyah Purwokerto.
Kusumayanti, N., & Nindya, T. S. (2018). Hubungan dukungan suami dengan
pemberian asi eksklusif di daerah perdesaan. Media Gizi Indonesia, 12(2),
98. https://doi.org/10.20473/mgi.v12i2.98-106
Rahmawati, D. A. (2017). Perawatan bayi baru lahir (BBL) pada ibu usia
perkawinan kurang dari 18 tahun. Jurnal Kebidanan Dharma Husada Vol.
6.
Rohana, A. S. (2020). Pelaksanaan pelayanan neonatal berdasarkan standar
pelayanan minimal kesehatan bayi baru lahir di puskesmas dukuhseti
kabupaten pati. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Volume 8,
Nomor 1.
i
Lampiran 2. Berita Acara
BERITA ACARA PERBAIKAN LAPORAN TUGAS AKHIR
Nama bayi :By Ny. T L / P Nama Orang Tua :Ny. T Alamat : Ny. T
MEMERIKSA HIPOTERMI
Suhu tubuh < 35,5 0C
Suhu tubuh antara 35,5 C – 36 0C
Seluruh tubuh teraba dingin disertai :
Mengantuk/letargis
Bayi tidak
Ada bagian tubuh bayi berwarna merah Lakukan asuhan dasar bayi
hipotermi
dan mengeras (Sklerema) muda
Kaki tangan teraba dingin disertai gerakan
bayi kurang dari normal
Tidak ada
keluhan
Lampiran 8. Dokumentasi
Kunjungan Nifas Pertama
Kunjungan Nifas ke 2