DISUSUN OLEH :
ASTARI WAHYUNI
2015901002
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesempatan dan kesehatan kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah seminar ini. Dan tidak lupa pula kami panjatkan
syukur kami kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kami dari
alam kebodohan menjadi alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti
sekarang ini. Makalah ini berisikan tentang “Asuhan Kebidanan
Berkelanjutan Continuity Of Care Pada Ny.A Di PMB Fifi Yanti Z,
S.Tr Keb”. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Dosen pembimbing kami, Ibu Indreswati, S.ST, M.Keb yang telah
memberikan ilmu dalam makalah ini.
2. Kepada Ibu Fifi Yanti Z, S.Tr Keb selaku pembimbing dilapangan
yang telah memberikan ilmu dalam makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
LatarBelakang...................................................................................1
Tujuan Penulisan...............................................................................2
Kesimpulan........................................................................................37
Saran..................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA
DOKUMENTASI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Continuity of care adalah pelayanan yang dicapai ketika terjalin hubungan
yang terus menerus antara seorang wanita dan bidan. Asuhan yang berkelanjutan
yang berkaitan dengan tenaga profesional kesehatan, pelayanan kebidanan
dilakukan mulai prakonsepsi, awal kehamilan, selama semua trimester, kelahiran,
sampai 6 minggu pertama postpartum. Tujuannya adalah untuk membantu upaya
percepatan penurunan AKI[ CITATION Leg18 \l 1033 ]
Menurut WHO (2017) terdapat kurang lebih 529.000 ibu meninggal karena
komplikasi selama kehamilan. Di Indonesia, AKI masih sangat tinggi meskipun
telah terjadi penurunan kasus kematian ibu dari tahun sebelumnya. Hingga tahun
2019 AKI di Indonesia masih mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup. Pada
tahun 2019 penyebab kematian terbanyak adalah perdarahan (1.280 kasus),
hipertensi dalam kehamilan (1.066 kasus), infeksi (207 kasus). Hal ini
menunjukkan jika AKI di Indonesia masih sangat jauh dari target tujuan
pembangunan berkelanjutan atau Suistainable Development Goals (SDGs) yaitu
70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030[CITATION Kem20 \l 1033 ].
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik AKB di Indonesia juga menunjukkan
penurunan dari 32/1.000 kelahiran hidup pada tahun 2012, dan pada tahun 2017
menunjukan AKB di Indonesia menjadi 24/100.000 kelahiran hidup[CITATION Kem
\l 1033 ].
Data Profil Kesehatan Kota Bukittinggi (2019) menunjukkan bahwa angka
kematian ibu ada 2 jiwa yang disebabkan gangguan metabolik saat nifas dan
hipertensi dalam kehamilan. Dan dari data tersebut ditemukan bahwa data angka
kematian bayi yakni 3,2 per 1000 kelahiran hidup.
Upaya percepatan penurunan AKI dan AKB juga dilakukan pemerintah
dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan yang
berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca
persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi
komplikasi, kemudahan mendapatkan cuti hamil dan melahirkan dan pelayanan
keluarga berencana dengan konsep pelayanan yang berkesinambungan (continuity
of care) sehingga memberikan dampak besar bagi kesehatan ibu dan anak.
[ CITATION Kem17 \l 1033 ]
Berdasarkan dari uraian masalah diatas, penulis tertarik dalam melaksanakan
asuhan kebidanan komprehensif pada Ny “A” mulai dari kehamilan trimester III,
Persalinan nifas, bayi baru lahir dan kontrasepsi,dengan pendokumentasian
asuhan menggunakan manajemen varney dan SOAP. Diharapkan melalui
kegiatan ini penulis mendapatkan pengalaman dan keterampilan agar mampu
memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny “A” pada masa
kehamilan, bersalin, nifas, BBL, dan pelayanan KB di PMB Fifi Yanti Z, S.Tr
Keb ?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Setelah pelaksanaan asuhan komprehensif ini diharapkan penulis
mampu mengetahui dan menerapkan asuhan kebidanan secara komprehensif
dan bermutu tinggi meliputi asuhan ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, dan
pelayanan KB dengan metode 7 langkah Varney dengan mengunakan
pendokumentasian SOAP
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data dalam memberikan
asuhan kebidanan ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, dan pelayanan KB pada
Ny. “A”
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi penulis dalam
mendokumentasikan dan memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas , Bayi Baru Lahir (BBL) dan pelayanan Keluarga
Berencana (KB).
2. Bagi Klien
Mendapatkan Asuhan Kebidanan yang komprehensif selama
kehamilan trimester III, persalinan , nifas, Bayi Baru Lahir (BBL) , dan KB
(Keluarga Berencana). Dan Menambah pengetahuan serta wawasan Ny. “A”
tentang kehamilannya, persalinan, nifas, BBL, dan KB (Keluarga Berencana)
3. Bagi Institusi
TINJAUAN PUSAKA
A. Asuhan Kehamilan
1. Kehamilan
a. Uterus
Terjadinya hipertrofi dan hiperplasia mengakibatkan rahim atau uterus
semakin meningkat beratnya, otot rahim semakin besar, lunak serta isthmus
uteri (rahim) menjadi lebih panjang serta lunak.[ CITATION Man101 \l 1033 ]
b. Traktus Urinarius
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada
hamil tua, terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering berkemih. Desakan
tersebut menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh. [ CITATION
Man101 \l 1033 ]
f. Ovarium
g. Payudara / Mamae
i. Kardiovaskuler
Kehamilan pada trimester ketiga sering disebut sebagai fase penantian dengan
penuh kewaspadaan. Pada periode ini ibu hamil mulai menyadari kehadiran bayi
sebagai mahluk yang terpisah sehingga dia menjadi tidak sabar dengan kehadiran
seorang bayi. Ibu hamil kembali merasakan ketidaknyamanan fisik karena merasa
canggung, merasa dirinya tidak menarik lagi. Sehingga dukungan dari pasangan
sangat dibutuhkan. Peningkatan hasrat seksual yang pada trimester kedua menjadi
menurun karena abdomen yang semakin membesar menjadi halangan dalam
berhubungan. [ CITATION Rus16 \l 1033 ]
a. Nutrisi
Kecukupan gizi ibu hamil di ukur berdasarkan kenaikan berat badan. Kalori
ibu hamil 300-500 kalori lebih banyak dari sebelumnya. Kenaikan berat badan juga
bertambah pada trimester ini antara 0,3-0,5 kg/minggu. Kebutuhan protein juga 30
gram lebih banyak dari biasanya. [ CITATION Rus16 \l 1033 ]
b. Seksual
Hubungan seksual pada trimester 3 tidak berbahaya kecuali ada beberapa riwayat
berikut yaitu:
Pernah mengalami arbotus sebelumnya
Riwayat perdarahan pervaginam sebelumnya
Terdapat tanda infeksi dengan adanya pengeluaran cairan disertai rasa nyeri dan
panas pada jalan lahir. [ CITATION Rus16 \l 1033 ]
c. Istirahat Cukup
Istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani, rohani,
untuk kepentingan kesehatan ibu sendiri dan tumbuh kembang janinya di dalam
kandungan. Kebutuhan tidur yang efektif yaitu 8 jam/ hari. [ CITATION Rus16 \l 1033 ]
d. Personal hygine
Penting bagi ibu menjaga kebersihan dirinya selama hamil, hal ini dapat
mempengaruhi fisik dan psikologis ibu. kebersihan lain yang juga penting di jagayaitu
persiapan laktsi, serta penggunaan bra yang longgar dan menyangga membantu
memberikan kenyamanan dan keamanan bagi ibu. [ CITATION Rus16 \l 1033 ]
Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan
kecil pada servik.
Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
Pada pemeriksaan dalam servik mendatar dan pembukaan telah ada. [ CITATION
Rus16 \l 1033 ]
5. Ketidaknyamanan TM III dan cara mengatasinya
A. Sesak nafas disebabkan diafragma terdorong ke atas. Cara mengatasi nya : posisi
badan bila tidur menggunakan ekstra bantal.
B. Insomnia disebabkan gerakan janin menguat, kram otot dan sering buang
air kecil. Cara mengatasinya : sering berkomunikasi dengan kerabat/suami.
C. Rasa khawatir dan cemas disebabkan penyesuaian hormonal dan khawatir
berperan sebagai ibu setelah melahirkan. Cara mengatasinya : relaksasi,masase
perut, minum susu hangat tidur dengan ekstra bantal (ganjal bagian punggung
agar nyaman).
D. Rasa tidak nyaman dan tertekan pada bagian perineum disebabkan
pembesaran uterus terutama waktu berdiri dan jalan serta akibat gemeli. Cara
mengatasinya : istirahat dan relaksasi.
E. Rasa lelah yang berlebihan pada punggung disebabkan bayi tumbuh
semakin besar dan beratnya mengarah ke depan membuat punggung berusaha
menyeimbangkan posisi tubuh. Cara mengatasinya : memijat otot yang kaku.
F. Bengkak pada mata kaki atau betis disebabkan rahim yang besar akan
menekan pembuluh darah utama dari bagian bawah tubuh ke atas tubuh,
menyebabkan darah yang mau mengalir dari bagian bawah menjadi terhambat.
Cara mengatasinya : asupan cairan dibatasi hingga berkemih secukupnya saja.
Istirahat posisi kaki lebih tinggi dari kepala.
G. Napas lebih pendek disebabkan ukuran bayi semakin besar di dalam rahim
akan menekan diafragma (otot di bawah paru-paru) menyebabkan aliran napas
agak berat , sehingga secara otomatis tubuh akan meresponnya dengan napas
yang lebih pendek. Cara mengatasinya : posisi duduk dan yang nyaman , tidur
menyamping dan lakukan olharga aerobic untuk meringankan
ketidaknyamanan.
H. Payudara semakin membesar disebabkan oleh kelenjer susu yang melai
penuh dengan susu. Pada saat tertentu akan keluar tetesan-tetesan air susu di
bra ibu hamil, terutama setelah bulan ke-9. Penambahan berat payudara
berkisar antara 1/2 – 2 kg. [ CITATION Sut18 \l 1033 ].
6. Tanda- Tanda Bahaya Kehamillan
1. Perdarahan Pervaginam