TINJAUAN PUSTAKA
merupakan akar dari gagasan bidan memberikan arahan atau kerangka kerja
solusi khusus bidan untuk masalah kesehatan ibu dan anak dalam pemberian
10
11
informasi yang akurat dan lengkap dari seumber yang berkaitan. Untuk
(Dartiwen, 2019).
akibat perubahan tubuh yang sering terjadi adalah sering buang air
kecil, insomnia, konstipasi, kram kaki, keputihan, dan nyeri ulu hati.
hamil sering mengalami rasa tidak nyaman akibat sering ibu air
wajar bagi ibu, dan sering dirasakan oleh ibu hamil pada trimester
ketiga, hal ini disebabkan ginjal bekerja lebih keras dari biasanya
seperti tekanan darah, suhu, nadi dan pernafasan, pemeriksaan dada, paru,
samapai ujung kaki harus dilakukan dengan benar (Aulia, Anjani, &
Utami, 2022).
13
riwayat pada hari pertama haid terakhir (HPHT) dan kapan gerakan janin
berada dikanan atau kiri perut ibu, Leopold ketiga untuk menentukan
apakah kepala atau bokong janin, untuk menentukan apakah kepala janin
sudah masuk ke pintu atas panggul (PAP) atau belum masuk pintu atas
yang meliputi pemeriksaan Hb, protein urin dan reduksi urin, golongan
kehamilan, satu kali pada trimester pertama dan satu kali pada trimester
dan sikap. Pengetahuan yang baik dan sikap yang positif mendukung
pada akhirnya ibu hamil dapat terdorong untuk rutin minum tablet besi
Tes protein urin adalah tes protein menggunakan asam asetat 5%, jika urin
Kriteria keluhan protein urin adalah urin jernih dan protein urine negative
mulai dari nama ibu kemudian GPA (Gestasi, Paritas, Abortiom) umur
dari klien dan masalah yang ditemukan, komponen dalam asuhan ini
merupakan hal yang umum terjadi pada kehamilan Trimester III, dan
15
2022).
2022).
air kecil yang dialami ibu. Menurut Sari (2021) bahwa hal ini umum
membesar dan disebabkan oleh kepala janin yang mulai masuk ke rongga
sering buang air kecil, menganjurkan kepada ibu untuk tidak menahan
BAK, kosongkan kandung kemih pada saat terasa ingin BAK. Perbanyak
minum pada malam hari agar tidak sering kekamar kecil untuk BAK.
lebih sering buang air kecil, sehingga akan lebih baik ibu mengurangi
16
atau menghindari minuman tersebut dan lebih banyak konsumsi air putih
(Sari, 2021).
kesehatan jika ibu tidak menjaga kebersihan organ genetalia seperti organ
genetalia menjadi lecet atau organ genetalia akan terasa gatal dan panas
karena organ genetalia tidak bersih dan dibiarkan lembab. Keluarga harus
atau tisu bersih sesudah buang air kecil, dan menggunakan celana dalam
berbahan katun, serta mengganti celana dalam jika celana dalam sudah
dapat berdampak kepada penyebab ibu sering buang air kecil. Saat tubuh
merasakan suhu yang dingin, tubuh merespon bahwa tubuh telalu banyak
air pada aliran darah dan hal ini membuat kadar air pada sel tubuh dan
membuang cairan yang berlebih dengan berkemih atau buang air kecil
(Sari, 2021).
senam kegel, senam kegel adalah terapi non farmakologi yang dapat
ibu hamil dam tidak menganggu kehidupan dirahim (Ziya & Damayanti,
2021).
komplikasi (P4K) diisi oleh bidan melalui media komunikasi. Ibu hamil
harus membaca buku Kesehatan Ibu dan Anak dengan seksama dan
bergizi, olahraga dan yoga untuk ibu hamil, serta menjaga kebersihan diri
dengan baik. Ibu hamil harus minum tablet penambah darah sesuai dengan
dosis yang diberikan oleh bidan yang dirancang untuk membantu ibu
pemerintahan yaitu Gerakan Bumil Sehat, tujuan dari program ini selama
seimbang dan mengonsumsi tablet penambah darah (TTD) rutin, ibu hamil
janin serta mengetahui sejak dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi
turun kedalam jalan lahir dan diakhiri dengan keluarnya bayi cukup bulan
atau hamper cukup bulan dapat hidup diluar kandungan, diikuti oleh plasenta
dan janin yang dikeluarkan diluar rahim melalui jalan lahir dengan kekuatan
sendiri atau tanpa bantuan. Pada kehamilan aterm (usia kehamilan 37-42
dan seluruh proses kelahiran berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa
1. Asuhan Kala 1
a. Data Subjektif
Keluhan yang biasanya dialami oleh ibu seperti keluar cairan dari
jalan lahir, terdapat lendir bercampur darah, his yang semakin sering,
adanya rasa nyeri yang menjalar dari punggung sampai perut bagian
depan. Hal ini sesuai dengan teori Yuni & Widi (2019), dimana kala I
fase aktif ditandai dengan adanya kontraksi yang adekuat, serviks yang
b. Data Objektif
19
Pada kala 1 proses ini memakan waktu yang sangat lama sekitar 18-24
jam, dibagi menjadi 2 tahap yaitu fase laten (8 jam) dari pembukaan 0-3
cm, dan fase aktif (7 jam ) dari pembukaan 4-10cm. dalam fase aktif
waktu 2 jam pembukaan 3-4 cm, fase dilatasi maksimal, yaitu dalam
waktu 2 jam pembukaan langsung sangat cepat dari 4-9 cm, dan
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
dirasakan ibu. Memberikan anjuran pada ibu tidur miring ke kiri untuk
meneran yang benar yaitu saat ada kontraksi dagu ditempelkan kearah
kencengkan otot perut dan mulai mengejan seperti BAB. Memberi tahu
Menyiapkan partus set, bahan habis pakai, dan obat esensial untuk
2021).
adalah sentuhan ringan atau tulang belakang mulai dari costa (tulang
Sulastriningsih, 2022)
dukungan yang baik akan membantu ibu mengurangi rasa sakit yang
harus mereka alami. Dukungan suami akan membuat ibu terasa lebih
maka tidak ada lagi fokus pada nyeri persalinan. Selain itu dukungan
(Podungge, 2020).
Intensitas nyeri kala I fase aktif pada ibu bersalin dapat diberikan
baring miring kiri untuk mempercepat penurunan kepala janin. Selain itu,
a. Data Subjektif
yaitu ibu mengatakan ingin meneran. Hal ini sesuai dengan teori
menurut Yuni & Widi (2019) dimana kala II adalah tahap yang dimulai
vulva membuka, kepala turun ke dasar panggul, ibu merasa ingin buang
b. Data Objektif
c. Analisa
bagian kepala janin pada interoitus vagina atau sudah tampak di vulva.
d. Penatalaksanaan
APN dengan cepat dan tepat yaitu dengan mengenali gejala dan tanda
Menurut Irnawati dan Marbun (2022) salah satu asuhan sayang ibu
sedikit dan nilai APGAR score yang lebih baik pada bayi. Pada saat
ibu untuk melakukan teknik mengejan yang benar yaitu pada saat
setengah duduk dan miring ke kiri. Lama kala II pada posisi setengah
duduk adalah 26,87 menit, sedangkan lama kala II posisi miring kiri
ibu merasa lebih nyaman dan efektif untuk meneran, juga membantu
lahir.
berbaring miring atau setengah duduk, lutut ditarik kearah dada dan
untuk membantu persalinan, ibu harus tetap tenang dan rileks, bidan
biaanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir (Alvani dan Aprilliani,
2022).
a. Data subjektif
b. Data objektif
plasenta yaitu adanya semburan darah, uterus yang globuler, tali pusat
memanjang, dan TFU setinggi pusat (Kurniawati, 2022) Pada kala III,
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
(JNPK-KR, 2022).
zat besi sampai usia enam bulan. Hal ini telah dibutikan dalam
baru lahir.
meletakkan bayi baru lahir tengkurap di dada ibu dalam waktu minima
1 jam hingga menimbulkan kontak kulit ibu dan kulit bayi sampai dapat
bayi di puting susu dan sekitarnya, emutan dan jilatan bayi pada puting
pernapasan, suhu, nadi, TFU, konraksi, kandung kemih, dan jumlah darah.
a. Data subjektif
lahir, perutnya masih terasa mules, ibu mudah merasa lelah dan capek,
29
namun ibu merasa bahagia karena anaknya telah lahir secara normal
b. Data Objektif
(Sulfianti, (2020).
c. Analisa
&Triwik, 2018).
d. Penatalaksanaan
mengurangi volume darah selama kala IV. Hal ini disebabkan oleh efek
hormone oksitosin dan ditandai dengan rasa mulas pada perut ibu akibat
jilatan bayi.
busuk dari vagina, pusing yang hebat, lemas, kontraksi yang hebat,
setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti
tetapi, seluruh alat genital baru pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil
a. Data Subjektif
Masa nifas pada 6 jam - 2 hari disebut juga fase taking in yaitu
empatik agar ibu dapat melewati fase ini dengan baik dan dukungan
dirasakan saat ini, biasanya ibu masih merasa mules, nyeri pada jahitan,
b. Data Objektif
(simetris atau tidak simetris, sudah keluar asi atau belum keluar asi),
c. Analisa
2019).
d. Penatalaksanaan
Asuhan kasih sayang yang diberikan pada ibu nifas pada fase
taking in (6-8 jam) yaitu mencegah perdarahan pada masa nifas karena
atonia uteri, memberikan ASI awal, menjaga bayi tetap sehat dengan
attachment adalah kontak awal antara ibu dan bayi setelah kelahiran,
terhadap bayinya maka akan terbentuk ikatan batin antara ibu dan bayi
sebelum hamil, mobilisasi dapat membuat proses involusi pada ibu post
hamil.
Sofiana, 2021).
terbuat dari daun papaya misalnya minuman jus, daun papaya juga
a. Data Subjektif
gizi serta istirahat yang cukup, memastikan ibu menyusui yang baik dan
35
benar dan memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi,
perawatan tali pusat dan merawat bayi sehari-hari (Hidayah et al, 2022).
Masa nifas pada hari ke 3-10 disebut juga fase taking hold yaitu
dirasakan saat ini, biasanya ibu mengatakan nyeri luka bekas jahitan
yang sudah berkurang dan ibu mengatakan ASI nya sudah keluar tetapi
b. Data Objektif
gumpulan darah pada otot yang menyebakan nyeri pada tungkai kaki
(Maryunani, 2019).
c. Analisa
nifas. Analisa yang bisa ditegakkan yaitu Ny… Umur… P..A… 6 hari
d. Penatalaksanaan
ada perdarahan yang abnormal dan tidak berbau), menilai adanya tanda-
pada bayi, perawatan tali pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan
ibu menyusui bayinya dengan baik. Teknik marmet adalah cara untuk
membutuhkan waktu 5-7 menit untuk ASI dapat keluar. Cara ini sering
disebut juga dengan back to natur karena caranya sederhana dan tidak
a. Data Subjektif
Pada masa nifas ini biasanya ibu mengatakan sudah merasa segar,
Masa nifas pada hari ke 8-28 hari disebut juga fase letting go yaitu
pada fase ini ibu sudah mulai menyesuaikan diri dengan ketergantungan
2019).
b. Data Objektif
(Maryunani, 2019).
c. Analisa
38
d. Penatalaksanaan
menangani asuhan pada bayi, jaga bayi agar tetap hangat dan merawat
makanan, minuman yang bregizi, dan istirahat yang cukup, tidak ada
2019).
dipenuhi mellaui istirahat malam dan siang. Kurang istirahat atau tidur
2019).
a. Data Subjektif
39
Ibu nifas pada masa ini, sudah terbiasa dengan peran barunya
tanpa bantuan orang lain. Pada fase ini disebut fase letting go (Febi et
al, 2020).
b. Data Objektif
peradangan, jahitan, pus atau nanah), dan tungkai atau betis (tanda-
(Maryunani, 2019).
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
kurang mengenai ASI ekslusif adalah salah satu faktor utama yang
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada umur
neonatus adalah umur bayi baru lahir dari 0 sampai 28 hari (Saputri, Rosita &
41
Dewi, 2020). Asuhan utama pada bayi baru lahir adalah menjaga suhu tubuh
bayi agar tetap hangat, dengan car mengeringkan bayi dari sisa air ketuban
dimulai dari kepala, seluruh badan dan ekstermitas bayi. Kemudian menjepit
tali pusat dengan menggunakan klem sekitar 2 cm dari pusar lalu dorong isi
tali pusar dan jepit menggunakan klem kedua sekitar 2-3cm dari klem
pertama, lalu potong tali pusar. Setelah itu melakukan IMD selama 1 jam
(Podungge, 2020).
a. Data Subjektif
kondisi bayi baru lahir. Pengumpulan data meliputi data subjektif dan
jawab pada ibu dan keluarga bayi meliputi riwayat kehamilan ibu,
riwayat natal dan perinatal yang terdiri dari tanggal lahir, berat badan
dan panjang badan, jenis kelamin, bayi tunggal atau gemelli, lama
b. Data Objektif
Dua hal yang selalu ingin diketahui orang tua tentang bayinya adalah
jenis kelamin dan berat badan bayinya. Pengukuran Panjang lahir tidak
dalam posisi lurus dan ekstermitas dalam keadaan ekstensi. Akan tetapi,
c. Analisa
dari nama bayi, umur bayi, normal atau tidak dengan penulisan Analisa
d. Penatalaksanaan
Asuhan utama bayi baru lahir adalah menjaga suhu tubuh agar
tetap hangat, dengan cara mengeringkan bayi dari sisa air ketuban
dan dorong tali pusat dan jepit menggunakan klem kedua sekitar 2-3 cm
dari klem pertama, lalu potong tali pusat. Setelah itu melakukan IMD
43
nama bayi dan nama ibu yang diletakkan pada pergealangan tangan atau
kaki. Setelah itu, memberikan salep mata guna untuk mecegah infeksi
(Marmi, 2019).
sepintas, mengeringkan bayi dari sisa ketuban untuk menjaga suhu ayi
perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam Rahim dan terjadi
pematangan organ hampir pada semua sistem. Bayi hingga usia kurang
idealnya dilakukan 3 kali pada umur 6-48 jam, umur 3-7 hari dan umur
(Dinkes, 2022).
a) Data Subjektif
riwayat natal dan perinatal yang terdiri dari tanggal lahir, berat
2022).
b) Data Objektif
hidung maupun retraksi dinding dada, dan bayi bias BAK dan
c) Analisa
nama bayi, umur bayi, neonatal cukup umur atau kurang umur
d) Penatalaksanaan
memberikan ASI sesuai kebutuhan bayi yaitu 2-3 jam sekali dan
setiap 4 jam sekali dan apabila basah, dan menjelaskan kepada ibu
sehat dan normal, dan perawata tali pusat, dalam perawatan tali
yang baru, kassa tidak perlu diberi betadine atau cairan apapun,
46
menjelaskan pada ibu untuk untuk ruitn mengganti kassa pada tali
pusat ketika basah dan setelah mandi agar tidak terjadi infeksi
(Sinaga, 2017).
bayi dan Panjang tubuh bayi, lingkar kepala, lengan dan dada.
al, 2022).
2019)
a) Data Subjektif
b) Data Objektif
tanda vital bayi termasuk pemeriksaan tali pusat dan tanda vital
bayi sudah diberi ASI atau belum (Chairunnisa & Juliarti, 2022).
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
yang basah setelah BAK dan BAB, melatih bayi bahwa malam
hari adalah waktu untuk tidur dan siang hari adalah waktu untuk
a) Data Subjektif
b) Data Objektif
fisik dari ujung kepala hingga kaki atau secara head to toe, serta
2-3 jam atau 8-12 kali sehari. Kenaikan berat badan bayi yang
c) Analisa
50
d) Penatalaksanaan
2020).
kali, DPT-HB tiga kali, polio empat kali dan campak satu kali