TINJAUAN PUSTAKA
ilmiah, temuan, keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk
diaplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi, setiap langkah tersebut bisa
masalah yang sistematis dan rasional, maka seluruh aktivitas atau tindakan yang
bersifat coba-coba yang akan berdampak kurang baik untuk klien (Varney, 2007).
mengevaluasi ibu dan bayi baru lahir. Data dasar ini meliputi pengkajian
proses perkembangan keperawatan saat ini atau catatan rumah sakit terdahulu,
dan meninjau kembali data hasil laboratorium dan laporan penelitian terkait
secara singkat, data dasar yang diperlukan adalah semua data yang berasal
dari sumber infomasi yang berkaitan dengan kondisi ibu dan bayi baru lahir.
Bidan mengumpulkan data dasar awal lengkap, bahkan jika ibu dan bayi baru
menyeluruh.
pengembangan masalah atau diagnosis yang diidentifikasi baik pada saat ini
dilakukan secara keseluruhan oleh bidan atau dilakukan sebagian oleh ibu,
orang tua, atau anggota tim kesehatan lainnya. Apabila tidak dapat
yang sudah diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan
aman.
7. Langkah VII : Evaluasi
Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal
1) Uterus
2) Payudara
Pola nutrisi yang terdiri dari makanan yaitu semua wanita hamil harus
menerima suplemen zat besi dalam bentuk zat besi ferro 30 mg per hari
fumaret) selama trimester kedua dan ketiga (Varney, 2008), dan cairan
resiko ISK (Penny, 2008). Gizi ibu hamil perlu mendapat perhatian
hamil yang mengalami KEK jika Lingkar Lengan Atas (LLA)< 23,5
cm. Ibu hamil dengan KEK berisiko melahirkan Bayi Berat Lahir
IMT (Indeks Masa Tubuh) dari berat badan dan tinggi badan ibu
Rumus Berat Badan Ideal Ibu Hamil : BBIH = BBI + (UH x 0,35)
(Darmawan, 2013).
MAP = D + 1/3 (S – D)
mmHg.
kehamilan ini uterus dapat diraba dari dinding perut dan untuk
(Depkes, 2012).
Tabel 1.1
Tinggi fundus uteri dalam cm, yang normal harus sesuai dengan
Tabel 1.2
Usia Kehamilan Berdasarkan TFU Dalam Bentuk (cm)
155 (konstanta)
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah mencegah
Tabel 1.3
Interval dan Lama Perlindungan Tetanus Toxoid
Imunisasi Selang Waktu Lama Perlindungan
TT minimal pemberian
Imunisasi TT
TT1 Langkah awal
- pembentukan kekebalan
tubuh terhadap penyakit
Tetanus
TT2 1 bulan setelah TT1 3 Tahun
TT3 6 bulan setelah TT2 6 Tahun
TT4 12 Bulan setelah 10 Tahun
TT3
TT5 12 Bulan setelah ≥25 Tahun
TT4
Sumber : Varney (2007)
f) Pemeriksaan Hb (T6)
atau lebih.
kehamilan 6 minggu.
Senam hamil membuat otot ibu hamil rileks dan tenang, rasa
kembang manusia.
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memiliki buku KIA dan selalu
1) ANC tidak hanya dilakukan oleh dokter, namun juga oleh bidan
rutin terkait gaya hidup sehat dan anjuran nutrisi untuk ibu hamil
saat persalinan. ANC WHO 2016 dari minimal 8 kali kontak dengan
petugas kesehatan;
untuk memisahkan kelompok ibu hamil tanpa faktor risiko dan dengan
faktor risiko, (Mausner, 1974). Dari tes skrining kedua dapat dipisahkan
Sedangkan kelompok yang lain adalah kelompok ibu hamil dengan risiko
sangat tinggi yang harus segera dirujuk dan ditangani dengan tindakan
pada waktu itu juga dalam usaha menyelamatkan jiwa ibu dan bayinya
suami dan keluarga sudah ada kesiapan baik mental, keputusan merujuk,
persalinan dan bahaya kematian/ kesakitan pada ibu dan atau bayi diberi
pembobotan/ diukur dengan menggunakanskorberupa angka. Skor dapat
diberikan pada tiap kondisi ibu hamil, yaitu umur, paritas dan faktor
prakiraan bahaya komplikasi dan hasil persalinan kepada ibu hamil, suami
dan keluarga dari semua tingkat pendidikan. Nilai skor bermanfaat dalam
bahaya pada saat persalinan, dengan kematian ibu dan atau bayinya bila
terencana.
2) Fungsi skor:
a) Alat komunikasi informasi dan edukasi/ KIE bagi klien/ ibu hamil,
3) Klasifikasi
tinggi
g) Letak sungsang
h) Letak lintang
a) Perdarahan antepartum
b) Preeklampsia berat atau eclampsia
a. Pengertian Persalinan
plasenta yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa
bantuan alat –alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya
2015).
b. Jenis Persalinan
luar.
jam (Manuaba,2013).
3. Passage, yaitu keadaan jalan lahir yang terdiri dari bagian keras tulang
ligament.
4. Psikologi, yaitu psikis ibu mempengaruhi proses persalinan dimana
persalinan.
bagi ibu dan bayi baru lahir. Hal ini merupakan suatu proses sistematik
hasil tindakan yang telah di berikan pada ibu dan bayi baru lahir
klinik adalah
terjadi/dihadapi
(Prawirohardjo, 2011).
5) Rujukan
Rujukan dalam kondisi optimal dan yang tepat waktu ke fasilitas yang
b) Tranfusi darah
d) Resusitasi bayi baru lahir dan asuhan lanjutan bayi baru lahir.
2011).
e. Fisiologi Persalinan
1) Tanda persalinan
bertambah.
b) Pengaluaran lendir dan darah (pembawa tanda).
pecah
c) Pengeluaran cairan.
2) Tahap persalinan
a) Kala I persalinan
menjadi 4 cm.
ekspulsi janin.
(Manuaba,2012) :
vagina dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan (brand
pusat.
Ahfeld).
d) Kala IV persalinan
f. Mekanisme Persalinan
tingginya.
dalam rongga panggul dan biasanya baru di mulai pada kala 2. Pada
atau adasar panggul. Akibat dari kekuatan dorongan dan tahanan ini
11) Putaran paksi dalam atau rotasi internal, pemutaran dari bagian
bagian yang terendah ialah daerah ubub-ubun kecil dan bagian inilah
dasar panggul.
panggul, terjadilah ekstensi atau defleksi dari kepala. Hal ini terjadi
pada saat lahir kepala, terjadi karena gaya tahanan dari dasar
atas.
14) Setelah sub occiput tertahan pada pinggir bawah simfisis maka yang
bawah panggul.
16) Ekspulsi, setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah
anak lahir searah dengan paksi jalan lahir mengikuti lengkung carrus
rektum anterior.
j. Rujukan
Jika ditemukan suatu masalah dalam persalinan, sering kali sulit untuk
melakukan upaya rujukan dengan cepat, hal ini karena banyak faktor yang
angka kematian ibu. Rujukan tepat waktu merupakan bagian dari asuhan
1) B (Bidan)
2) A (Alat)
3) K (Keluarga)
4) S (Surat)
5) 0 (Obat)
6) K (Kendaraan)
7) U (Uang)
8) Da (Darah)
k. Partograf
a. Pengertian
KR,2017).
b. Tujuan
partus lama.
dan asuhan atau tindakan yang diberikan dimana semua itu dicatatkan
secara rinci pada status atau rekam medik ibu bersalin dan bayi baru
c. Pengisian partograph
Kondisi ibu dan bayi juga harus dinilai dan dicatat dengan seksama, yaitu
a. Pengertian
Menurut DepKes RI (2010), Bayi baru lahir normal adalah bayi yang
lahir 2500 gram sampai 4000 gram. Pendapat DepKes RI ini didukung
oleh pendapat M. Soleh Kosim (2010) yang menyatakan bahwa Bayi baru
lahir normal adalah bayi berat lahir antara 2500 sampai 4000 gram, cukup
bulan, lahir langsung menangis dan tidak ada kelainan kongenital yang
berat.
b. Ciri-ciri NeonatusNormal
Menurut Tando (2016), ciri-ciri neonates normald sebagai berikut :
1) Berat badan 2500-4000 gram
10) Genetalia
12) Refleks morrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik
14) Refleks rootingmencari puting susu dengan rangsangan taktil pada pipi
minggu).
b) Neonatus cukup bulan (term infant) : 259 sampai 294 hari (37-42
minggu).
c) Neonatus lebih bulan (posterm infant) : lebih dari 294 (42 minggu)
atau lebih.
Lusiana. 2016):
a) Kecil Masa Kehamilan (KMK) adalah jika bayi lahir dengan berat
b) Sesuai Masa Kehamilan (SMK) adalah jika bayi lahir dengan berat
c) Besar Masa Kehamilan (BMK) adalah jika bayi lahir dengan berat
d. Reflek
1) Refleks moro
Jika bayi terkejut, bayi membuka telapak tangannya seperti
mengambil sesuatu.
2) Refleks menggenggam
3) Refleks glabella
4) Refleks hisap
mulut bayi pada langit bagian dalam gusi atas timbul isapan yang kuat
e. Kebutuhan Neonatus
1) Kebutuhan Nutrisi
ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi dan mengandung zat
kali minum.
2016)
2) Defekasi
defekasi 5-6 kali dalam sehari dan berkurang pada mnggu ke dua.
Apabila bayi tidak defekasi selama lebih dari 2 hari, segera hubungi
tenaga kesehtan.
3) Berkemih
Bayi berkemih sebanyak 4-8 kali dalam sehari. Pada awalnya, volume
perhari pada minggu pertama. Warna bayi keruh/ merah muda dan
4) Tidur
Sisa tali pusat sebaiknya di biarkan terbuka , di tutupi kain kasa bersih/
steril dan kering secara longgar, dan tidak memakai gurita. Jika di
pakaikan popok sebaiknya di lipat di bawah tali pusat. Jika tali pusat
terkena urin atau fases harus segera di cuci dengan air bersih dan
E. Diaper rush
1) Pengertian diaper rush
Diaper rash atau diapers dermatitis atau ruam popok adalah iritasi
kulit yang meliputi area diapers yaitu daerah lipatan paha, perut
bawah, paha atas pantat, dan area genital (Jennifa et al., 2014).
Diaper rash adalah kelainan kulit (ruam kulit) yang timbul akibat
radang pada daerah yang tertutup diapers, yaitu kemaluan, sekitar
dubur, bokong, lipat paha, dan perut bagian bawah. Penyakit ini
sering terjadi pada bayi dan anak balita yang menggunaka diapers,
biasanya pada usia kurang dari 3 tahun, paling banyak pada usia 9
sampai 12 bulan (Apriza, 2017).
2) Penyebab
3) Klasifikasi
derajat yaitu :
Derajat I (Ringan)
Menurut Meliyana & Hikmalia (2017) tanda dan gejala dari diaper
rash yaitum Gejala yang dapat dilihat pada diaper rash oleh kontak
dengan iritan yaitu kemerahan yang meluas dan berkilat, seperti luka
bakar, timbul bintik-bintik merah, lecet atau luka seperti bersisik,
basah dan bengkak pada daerah yang paling lama kontak dengan
diapers, seperti pada bagian dalam dan lipatan paha. Gejala yang
terlihat akibat gesekan yang berulang pada tepi diapers, yaitu bercak
kemerahan membentuk garis tepi batas diapers pada paha dan perut.
Gejala diaper rash disebabkan oleh jamur ditandai dengan bercak
atau bintik kemeraha berwarna merah terang, basah dengan lecet-
lecet pada selaput lendir dan kulit sekitar anus, dan terdapat lesi di
sekitarnya
F. Ikterik fisiologis
1) Pengertian
Ikterik fisiologis yaitu warna kuning yang timbul pada hari kedua atau
ketiga dan tampak jelas pada hari kelima sampai keenam dan
pengurangan usia sel darah merah : usia sel darah merah bayi baru
Pratiwi, 2016)
mg/dl/24 jam.
b) Timbul pada hari ke-2 sampai ke-3, biasanya berpuncak
antara hari ke-2 dan ke-4 dengan kadar bilirubin 5-6 mg/dl
dan ke-7
(Behrman, 2010)
yang terjadi pada usia 2-4 hari dan awitan lambat yang mulai
terjadi pada usia 4-7 hari. Pada bayi baru lahir yang mendapat
dan urin. Untuk itu bayi harus mendapat cukup ASI. Seperti
c) Pemberian fenobarbital
Pemberian fenobarbital untuk antikonvulsan, dosis muatan 15-
mg/kg oral, intravena, dosis rumatan untuk neonatus 3-4
d) Fototerapi
f. Kunjungan Neonatus
Cakupan kunjungan neonatal adalah pelayanan kepada neonatus pada
masa 6 jam sampai dengan 28 hari setelah kelahiran sesuai standart.
Standart pelayanan minimal :
1) Satu kali pada kunjungan 6-48 jam (KN 1)
2) Satu kali pada kunjungan 3-7 hari (KN 2)
3) Satu kali pada kunjungan 8-28 hari (KN 3)(Mochtar, 2012)
Pelayanan kesehatan neonatal dasar dilakukan secara komprehensif
dengan melakukan pemeriksaan dan perawatan bayi baru lahir dan
pemeriksaan menggunakan pendekatan Manajemen Terpadu Bayi
Muda (MTBM).
g. Imunisasi
Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk
mencegah terhadap penyakit tertentu. Vaksin adalah bahan yang dipakai
untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh
melalui suntikan, seperti vaksin BCG, DPT, campak dan melalui mulut,
seperti vaksin polio (Tando, 2016).
Imunisasi dasar di dapatkan untuk mendapatkan kekebalan secara aktif.
Imunisasi yang di wajibkan sesuai program pengembangan imunisasi
(PPI) adalah imunisasi BCG, Polio, Hepatitis B (HB), DPT, Campak.
a. Pengertian Nifas
Definisi masa nifas adalah masa di mana ibu melakukan adaptasi setelah
hamil. Masa ini di mulai setelah plasenta lahir dan sebagai penanda
1) Involusi
uterus dan otot dsar panggul juga kembali ke keadaan sebelum hamil.
mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam
hingga dua hari, tonus otot vagina kembali, celah vagina tidak lebar
partum.
4) PayudaraLaktasi
d) Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi, setidaknya
2. Gizi
3. Mobilisasi dini
Mobilisasi dini dilakukan oleh semua ibu post partum, baik ibu
setelah persalinan.
d) Personal hygiene
(2) Mandi
2009).
3) Istirahat
dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada
sendiri.
4) Seksualitas
2) Infeksi nifas: nyeri pelvic, demam 38,50C atau lebih, rabas vagian yang
penurunan uterus.
3) Kelainan payudara: bendungan air susu (payudara keras berbenjol-benjol),
dan nyeri)
6) Merasa sedih dan tidak mampu mengasuh bayinya dan dirinya sendiri
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas
yang dianjurkan. kunjungan masa nifas yaitu pada 6 jam–3 hari, 4 –28 hari,
Tujuannya:
pertama
Tujuannya :
Tujuannya :
Implat)
a. Pengertian
Keluarga Berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau
merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
b. Mekanisme Kerja
tempat nidasi.
c. Efektivitas
datang pada jadwal yang telah ditetapkan atau teknik penyuntikan yang
d. Kelebihan
perimenopause.
e. Keterbatasan
pemakaian.
3) Berat badan .
f. Indikasi
tinggi.
g. Kontra Indikasi
AKBK yaitu :
yaitu :
2) Pada ibu yang tidak haid atau dengan perdarahan tidak teratur,
seksual.
berikutnya.
segera diberikan, asal ibu tidak hamil dan pemberiannya tidak perlu
10) Sambil mengungkit kulit tusuk trokart dengan tangan san dengan
pinset
11) Masukkan kembali pendorong dan dorong kembali kapsul sampai ada
tahanan
12) Tarik trokart dan pendorongnya bersama- sama sampai batas ujung
trokart
dengan pola
17) Periksa daerah insisi untuk mengetahui seluruh kapsul berada jauh dari
insisi
20) Berikan petunjuk pada klien tentang perawatan luka insisi dirumah
21) Bila ada tanda - tanda infeksi segera kembali keklinik
metrorarghia.
3) Mual.
4) Kunang-kunang.
5) Sakit kepala.
6) Nervositas.
7) Penurunan libido.
8) Vagina kering.