TINJAUAN PUSTAKA
kesehatan ibu dan bayi demi kualitas hidup yang lebih baik. Setiap wanita
minggu)
c. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan
a. Kunjungan awal
Kunjungan awal dilakukan pertama kali saat ibu hamil. Hal yang harus
antara lain:
10
11
b. Kunjungan lanjutan
diagnosa
perkembangan kehamilan
care dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu dan motivasi keluarga. Bila
yang dapak diukur dengan LILA bukan merupakan faktor risiko utama
LILA dapat menjadi alat deteksi dini kejadian preeklampsia pada ibu
hamil.
kehamilan 24 minggu.
pada trimester III bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala belum
masuk panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau ada
masalah lain.
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapatkan
tablet tambah darah (tablet zat besi) dan Asam Folat minimal 90 tablet
selama kehamilan, satu tablet setiap hari (satu tablet zat besi
15
posyandu.
(2010) Hb minimal ibu hamil 11 gr/dL, protein dalam urin, kadar gula
i. Tatalaksana/penanganan Kasus
a. Pengkajian data
identitas baik ibu maupun suami, data subjektif dan data objektif.
1) Data subjektif
2010).
kelamin, HIV/AIDS.
19
penghasilan keluarga.
e) Imunisasi TT
tepat waktu; takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul
menurun.
2) Data objektif
pembuluh limfe.
(Kusmiyati, 2010).
(cairan/darah, luka).
2) Pemeriksaan laboratorium
HIV.
usia kehamilan dalam minggu, keadaan janin, dan normal atau tidaknya
23
Berikut beberapa kebutuhan dasar ibu hamil trimester III antara lain
1) Kebutuhan Oksigenasi
(Yulaikhah, 2008).
2) Nutrisi
3) Eliminasi (BAB/BAK)
makanan tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama ketika
Jika ibu sudah mengalami dorongan, maka segeralah untuk buang air
Keluhan yang sering muncul dari perubahan ini adalah rasa pegal di
punggung dan kram kaki ketika tidur malam hari. Untuk mencegah
dan mengurangi keluhan ini perlu adanya sikap tubuh yang baik.
memakai sepatu dengan hak rendah/ tanpa hak dan jangan terlalu
tegak dan pastikan beban terfokus pada lengan; tidur dengan posisi
duduk atau berdiri terlalu lama (ganti posisi secara bergantian untuk
seluruh asuhan sendiri, tetapi dia tetap memiliki tanggung jawab untuk
janin
kehamilan
trimester III
10) Deteksi dini komplikasi yang terjadi pada trimester III dan
kesejahteraan janin.
trimester III
keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi
berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika
pusat (standar 11), dan penanganan kala II dengan gawat janin melalui
aman selama persalinan dan setelah bayi baru lahir (Sumarah, 2009).
yang bersih, aman, terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang
yang optimal, serta dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang
(10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi, kala III persalinan dimulai
setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput
ketuban, dan kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua
a. Pengkajian data
pemeriksaan dalam.
penyulit. Hal yang perlu dikaji lainnya yaitu apakah ibu diperbolehkan
show)
7) Ikterus
8) Anemia berat
29
9) Tanda atau gejala infeksi (suhu > 38˚C, menggigil, nyeri abdomen,
kehamilan ganda)
12) Gawat janin. DJJ kurang dari 100 atau lebih dari 180 x/menit pada
13) Primipara dalam fase aktif kala satu persalinan dengan penurunan
belakang kepala.
18) Syok. Tanda dan gejala berupa nadi cepat, lemah (lebih dari
sesungguhnya dan jika benar demikian, dalam kala I serta fase berapa
ibu sekarang.
tidak ada perubahan pada serviks, rasa nyeri tidak teratur, tidak ada
bagian depan, tidak ada perubahan rasa nyeri dengan berjalan, tidak
ada lendir darah, tidak ada kemajuan penurunan bagian terendah janin,
1) Kala I
penurunan.
bersalin.
kaca mata.
0,5%.
160 x/menit).
bimbingan meneran
keadaan janin baik, meminta ibu untuk meneran saat ada his
untuk meneran (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi
bokong ibu.
bahu belakang.
aktif?
ibu.
berkontraksi baik.
arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal
(31) Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit
(35) Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi
tali pusat.
mengulangi prosedur.
tekana dorsokranial).
selaput ketuban.
j) Menilai perdarahan
perdarahan aktif.
perdarahan pervaginam.
yang sesuai.
0,5%.
bersih.
42 hari. Asuhan masa nifas diperlukan karena merupakan masa kritis baik
kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi
paling sedikit 4 kali kunjungan untuk menilai status ibu dan bayi baru
persalinan.
a. Pengkajian Data
1) Riwayat Kesehatan
e) Perasaan ibu saat ini yang berkaitan dengan kelahiran bayi dan
sehari-hari
3-10 hari setelah melahirkan. Pada fase ini, ibu merasa khawatir
2) Pemeriksaan Fisik
2011).
kembali normal. Pola makan ibu nifas tidak akan seperti biasa
dalam beberapa hari dan perineum ibu akan terasa sakit untuk
pada anus.
2) Perawatan perineum,
harus rutin dilakukan. Caranya setiap selesai buang air kecil cebok
(Saifuddin, 2006).
2011).
penglihatan
f) Demam, muntah, rasa sakit waktu buang air kecil, atau merasa
7) Kebutuhan ambulasi
jam (ibu boleh miring ke kiri atau kanan untuk mencegah adanya
Normalnya ibu dapat BAK spontan setiap 3-4 jam. Dan BAB
2011).
bersama.
nifas antara lain melakukan evaluasi keadaan ibu secara terus menerus,
atonia uteri, pemberian ASI awal, melakukan hubungan antara ibu dan
bayi baru lahir, serta menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah
Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
2009).
ibu atau bayi alami dan memberikan konseling untuk KB secara dini
(Syaifuddin, 2009).
terutama ibu.
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan
pada bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran. Aspek penting
dari asuhan segera bayi baru lahir adalah menjaga agar bayi tetap kering
dan hangat, serta mengusahatan adanya kontak antara kulit bayi dengan
kali yaitu pada usia 6-48 jam (kunjungan neonatal 1), pada usia 3-7 hari
dan konseling perawatan bayi baru lahir termasuk ASI eksklusif dan
perawatan tali pusat. Pada kunjungan neonatal pertama (KN1), bayi baru
a. Pengkajian data
antara lain:
1) Pemeriksaan umum
(Dewi, 2013).
(Dewi, 2013).
BBL adalah mulai dari diam hingga sadar penuh dan dapat
2) Pemeriksaan fisik
haematoma, hodrosefalus.
kesimetrisan
kepala
omfalokel.
(Dewi, 2013).
56
(Muslihatun, 2010).
antara lain:
perut ibu. Membersihkan jalan napas dengan kain bersih atau kasa.
4) Melakukan kontak dini (skin to skin) antara ibu dan bayi selain
statik.
7) Identifikasi bayi
dan prinsip continuity of care dalam upaya peningkatan derajat Kesehatan Ibu
kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang mataang dengan sel
formula dan makanan pendamping. Belum haid sejak masa nifas selesai.
Pil KB yang cocok untuk ibu menyusui adalah pil progestin(mini pil)
karena sangat efektif pada masa laktasi. Waktu mulai menggunakan minipil,
apabila menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan pasca persalinan dan tidak
haid, minipil dapat dimulai setiap saat. Bila menyusui penuh tidak
perempuan dalam usia reproduksi, serta cocok untuk masa laktasi karena
2015).
plasenta atau dalam 20 menit setelah plasenta keluar. Pemasangan juga dapat
dilakukan menunggu Rahim pulih (4-6 minggu post partum). IUD tidak
a. Pengkajian data
ulang.
berhenti
60
kelamin
istirahat
lain:
penanganan segera
2010).
c. Penatalaksanaan asuhan
langkah berikut.
(Saifuddin, 2006).
KB dan minat ibu untuk menjadi akseptor KB. Untuk ibu diharapkan,
F. Pendokumentasian
SOAP. Catatan SOAP merupakan catatan yang tertulis singkat, lengkap dan
sebagai catatan kemajuan perkembangan klien dari awal smpai akhir. Catatan
perkembangan ini sangat sesuai digunakan oleh bidan sebagai bukti tertulis
asuahn yang telah dilakukannya, karena bentuk asuhan yang diberikan secara
of care).
63
S (Subjektif) : Dicatat semua keluhan ibu selama kala I, II, III, dan IV
III, dan IV
telah dilakukan