DEPARTEMEN MATERNITAS
“ANTENATAL CARE (ANC)”
Oleh :
Fitri Octavia Hadi Putri
115070201111015
Kelompok 2 Reguler
3. ADAPTASI KEHAMILAN
4. INDIKATOR PELAYANAN
1. Kunjungan pertama (K1)
K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang
mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan
komprehensif sesuai standar. Kontak pertama harus dilakukan sedini
mungkin pada trimester pertama, sebaiknya sebelum minggu ke 8.
Adapun tujuan pemeriksaan pertama pada perawatan antenatal adalah
sebagai berikut:
1) Mendiagnosis dan menghitung umur kehamilan.
2) Mengenali dan menangani penyulit - penyulit yang mungkin dijumpai
dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
3) Mengenali dan mengobati penyakit - penyakit yang mungkin diderita
sedini mungkin.
4) Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak.
5) Memberikan nasehat - nasehat tentang cara hidup sehari – hari dan
keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi.
Pada kunjungan pertama adalah kesempatan untuk mengenali faktor
risiko ibu dan janin. Ibu diberitahu tentang kehamilannya, perencanaan
tempat persalinan, juga perawatan bayi dan menyusui. Informasi yang
diberikan sebagai berikut :
1) Kegiatan fisik dapat dilakukan dalam batas normal.
2) Kebersihan pribadi khususnya daerah genitalia harus lebih dijaga karena
selama kehamilan terjadi peningkatan secret vagina.
3) Pemilihan makan sebaiknya yang bergizi dan serat tinggi.
4) Pemakaian obat harus dikonsultasikan dahulu dengan tenaga kesehatan.
Wanita perokok atau peminum harus menghentikan kebiasaannya.
2. Kunjungan ke-2 (K2)
Pada periode ini pemeriksaan dilakukan minimal 1 kali. Hendrawan
(2008) menuturkan mengingat manifestasi klinik kasus kegawatdaruratan
obstetric yang berbeda - beda dalam rentang yang cukup luas, maka perlu
dilakukan kunjungan ANC yang teratur. Pada trimester II, ibu hamil diajurkan
periksa kehamilan 1 bulan sekali sampai umur kehamilan 28 minggu. Adapun
tujuan pemeriksaan kehamilan di trimester II menurut Saifuddin (2002) ialah
sebagai berikut:
1) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
2) Penapisan preeklamsi gemelli, infeksi alat reproduksi dan saluran
perkemihan.
3) Mengulang perencanaan persalinan.
3. Kunjungan ke-4 (K4)
K4 adalah ibu hamil dengan kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga
kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan
terpadu dan komprehensif sesuai standar. Kontak 4 kali dilakukan sebagai
berikut: sekali pada trimester I (kehamilan hingga 12 minggu) dan trimester
ke-2 (>12 - 24 minggu), minimal 2 kali kontak pada trimester ke-3 dilakukan
setelah minggu ke 24 sampai dengan minggu ke 36. Kunjungan antenatal
bisa lebih dari 4 kali sesuai kebutuhan dan jika ada keluhan, penyakit atau
gangguan kehamilan. Kunjungan ini termasuk dalam K4.
4. Penanganan Komplikasi (PK)
PK adalah penanganan komplikasi kebidanan, penyakit menular maupun
tidak menular serta masalah gizi yang terjadi pada waktu hamil, bersalin dan
nifas. Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
kompetensi.AGB) dan kurang energi kronis (KEK).
k. KIE Efektif
KIE efektif dilakukan pada setiap kunjungan antenatal yang meliputi:
1) Kesehatan ibu
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan kehamilannya secara
rutin ke tenaga kesehatan dan menganjurkan ibu hamil agar beristirahat
yang cukup selama kehamilannya (sekitar 9-10 jam per hari) dan tidak
bekerja berat.
2) Perilaku hidup bersih dan sehat
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk menjaga kebersihan badan selama
kehamilan misalnya mencuci tangan sebelum makan, mandi 2 kali sehari
dengan menggunakan sabun, menggosok gigi setelah sarapan dan
sebelum tidur serta melakukan olah raga ringan.
3) Peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan persalinan
Setiap ibu hamil perlu mendapatkan dukungan dari keluarga terutama
suami dalam kehamilannya. Suami, keluarga atau masyarakat perlu
menyiapkan biaya persalinan, kebutuhan bayi, transportasi rujukan dan
calon donor darah. Hal ini penting apabila terjadi komplikasi kehamilan,
persalinan, dan nifas agar segera dibawa ke fasilitas kesehatan.
4) Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas serta kesiapan
menghadapi komplikasi
Setiap ibu hamil diperkenalkan mengenai tanda-tanda bahaya baik
selama kehamilan, persalinan, dan nifas misalnya perdarahan pada hamil
muda maupun hamil tua, keluar cairan berbau pada jalan lahir saat nifas,
dsb. Mengenal tanda-tanda bahaya ini penting agar ibu hamil segera
mencari pertolongan ke tenaga kesehtan kesehatan.
5) Asupan gizi seimbang
Selama hamil, ibu dianjurkan untuk mendapatkan asupan makanan yang
cukup dengan pola gizi yang seimbang karena hal ini penting untuk
proses tumbuh kembang janin dan derajat kesehatan ibu. Misalnya ibu
hamil disarankan minum tablet tambah darah secara rutin untuk
mencegah anemia pada kehamilannya.
6) Gejala penyakit menular dan tidak menular
Setiap ibu hamil harus tahu mengenai gejala-gejala penyakit menular
(misalnya penyakit IMS,Tuberkulosis) dan penyakit tidak menular
(misalnya hipertensi) karena dapat mempengaruhi pada kesehatan ibu
dan janinnya.
7) Penawaran untuk melakukan konseling dan testing HIV di daerah tertentu
(risiko tinggi)
Konseling HIV menjadi salah satu komponen standar dari pelayanan
kesehatan ibu dan anak. Ibu hamil diberikan penjelasan tentang risiko
penularan HIV dari ibu ke janinnya, dan kesempatan untuk menetapkan
sendiri keputusannya untuk menjalani tes HIV atau tidak. Apabila ibu
hamil tersebut HIV positif maka dicegah agar tidak terjadi penularan HIV
dari ibu ke janin, namun sebaliknya apabila ibu hamil tersebut HIV negatif
maka diberikan bimbingan untuk tetap HIV negatif selama kehamilannya,
menyusui dan seterusnya.
8) Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pemberian ASI ekslusif
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memberikan ASI kepada bayinya
segera setelah bayi lahir karena ASI mengandung zat kekebalan tubuh
yang penting untuk kesehatan bayi. Pemberian ASI dilanjutkan sampai
bayi berusia 6 bulan.
9) KB paska persalinan
Ibu hamil diberikan pengarahan tentang pentingnya ikut KB setelah
persalinan untuk menjarangkan kehamilan dan agar ibu punya waktu
merawat kesehatan diri sendiri, anak, dan keluarga.
10) Imunisasi
Setiap ibu hamil harus mendapatkan imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
untuk mencegah bayi mengalami tetanus neonatorum.
11) Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan (Brain booster)
Untuk dapat meningkatkan intelegensia bayi yang akan dilahirkan, ibu
hamil dianjurkan untuk memberikan stimulasi auditori dan pemenuhan
nutrisi pengungkit otak (brain booster) secara bersamaan pada periode
kehamilan.
5. PATHWAY (terlampir)
6. JENIS PELAYANAN
Pelayanan antenatal terpadu diberikan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten yaitu dokter, bidan dan perawat terlatih, sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Pelayanan antenatal terpadu terdiri dari :
a. Anamnesa
1) Identitas Pasien
Identitas umum, perhatian pada usia ibu, status perkawinan dan tingkat
pendidikan. Range usia reproduksi sehat dan aman antara 20-30 tahun.
Pada kehamilan usia remaja, apalagi kehamilan di luar nikah,
kemungkinan ada unsur penolakan psikologis yang tinggi. Usia muda
juga faktor kehamilan risiko tinggi untuk kemungkinan adanya komplikasi
obstetri seperti preeklampsia, ketuban pecah dini, persalinan preterm,
abortus.
2) Keluhan utama
Sadar/tidak akan kemungkinan hamil, apakah semata-mata ingin periksa
hamil, atau ada keluhan/ masalah lain yang dirasakan.
3) Riwayat kehamilan sekarang / riwayat penyakit sekarang
Ada/tidaknya gejala dan tanda kehamilan. Jika ada amenorea, kapan hari
pertama haid terakhir (HPHT), siklus haid biasanya berapa har Hal ini
penting untuk memperkirakan usia kehamilan dan memperkirakan saat
persalinan. Ditanyakan apakah sudah pernah periksa kehamilan ini
sebelumnya atau belum (jika sudah, berarti ini bukan kunjungan antenatal
pertama, namun tetap penting untuk data dasar inisial pemeriksaan kita).
Apakah ada keluhan / masalah dari sistem orga lain, baik yang
berhubungan dengan perubahan
fisiologis kehamilan maupun tidak.
4) Usia kehamilan
1. Tafsiran Persalinan menurut
Rumus Naegele :
Hari Pertama Haid Terakhir(HPHT)
Hari Bulan Tahun
+7 –3 +1
2. Rumus McDonal’s :
Tinggi fundus (cm) x 2/7 = usia kehamilan dalam bulan\Tinggi fundus
(cm) x 8/7 = usia kehamilan dalam minggu
3. Gerakan janin (Quickening) pada minggu ke 17 – 19
4. Tinggi fundus uteri (McLennan and Sandberg)
5. USG
b. Pemeriksaan
Pemeriksaan dalam pelayanan antenatal terpadu, meliputi berbagai jenis
pemeriksaan termasuk menilai keadaan umum (fisik) dan psikologis
(kejiwaan) ibu hamil.
1) Status obstetricus / pemeriksaan khusus obstetrik
Abdomen
- Inspeksi : membesar/tidak (pada kehamilan muda pembesaran
abdomen mungkin belum nyata).
- Palpasi : tentukan tinggi fundus uteri (pada kehamilan muda dilakukan
dengan palpasi bimanual dalam, dapat diperkirakan ukuran uterus -
pada kehamilan lebih besar, tinggi fundus dapat diukur dengan pita
ukuran sentimeter, jarak antara fundus uteri dengantepi atas simfisis
os pubis).
- Palpasi Leopold I – IV
- Pada kehamilan aterm, perkiraan berat janin dapat menggunakan
rumus cara Johnson-Tossec yaitu :
tinggi fundus (cm) - (10/11/12/13)* x 155 gram.
*(10/11 jika sebagian besar msk PAP, 12 jika sebagian kecil msk
PAP, 13 jika belum msk PAP)
- Auskultasi : dengan stetoskop kayu Laennec atau alat Doppler atau
funandoscope yang ditempelkan di daerah punggung janin, dihitung
frekuensi selama satu menit. Frekuensi denyut jantung janin normal
adalah 120-160 x /menit.
Pelvimetri
- Distansia Spinarum (± 24 – 26 cm)
Jarak antara kedua spina iliaca anterior superior sinistra dan dextra
- Distansia Cristarum (± 28 – 30 cm)
Jarak terpanjang antara dua tempat yang simetris pada crista iliaca
sinistra dan dextra
- Conjugata Eksterna (Boudeloque) ± 18 cm
Jarak antara bagian atas symphisis ke prosessus spinosus lumbal 5
8. ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1) Aktifitas dan istirahat
Tekanan darah lebih rendah dari pada normal pada 8-12 minggu
pertama. Kembali pada tingkat normal pada separuh waktu kehamilan
akhir
Denyut nadi meningkat 10-15x/menit
Mur-mur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan
peningkatan volume darah
Varises pada ekstremitas bawah dan edema terutama pada trimester
III
Episode sinkope
2) Integritas Ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
Body image rendah
3) Eliminasi
Perubahan pada konsistensi dan frekuensi defekasi
Peningkatan frekuensi berkemih
Peningkatan berat jenis urin
Timbulnya hemoroid
4) Makanan dan Cairan
Mual, muntah terutama pada trimester I, nyeri uluh hati sering terjadi
Peningkatan berat badan 2-4 Kg pada trimester I, 11-12 Kg pada
trimester II &III
Membran mukosa kering, hipertropi jaringan, gusi mudah terjadi
perdarahan
Hb dan Ht rendah, mungkin di temui anemia fisiologis
Glukus dan edema
5) Nyeri dan Ketidaknyamanan
Kram kaki
Nyeri tekan dan bengkak pada payudara
Kontraksi brakson hicks setelah 28 minggu
Nyeri punggung
6) Pernafasan
Mukosa nampak lebih merah dari biasanya
Frekwensi pernafasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran / tinggi
uterus
Pernafasan thorakal
7) Keamanan
Suhu tubuh 36 – 37ºC
DJJ terdengar pada usia kehamilan 17 –20 minggu
Gerakan janin terasa pada usia kehamilan 20 minggu
Quickening pada usia kehamilan 16 – 20 minggu
Ballotement ada pada bulan ke 4 dan ke 5
8) Sexualitas
Berhentinya menstruasi
Perubahan respon / aktifitas seksual
Leukhorea
Peningkatan secara progresif ukuran uterus
Payudara membesar, hiperpigmentasi pada areola
Perubahan pigmentasi kloasma, lineanigra, palmaleritema,
spindernevi, strie gravidarum
Tanda-tanda hegar, chadwick positif
9) Interaksi sosial
Bingung atau meragukan perubahan peran yang diantisipasi
Tahap maturasi / perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan
stressor kehamilan
Respon anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan
mendukung sampai disfungsional
10) Penyuluhan/ Pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan persalinan, melahirkan tergantung
pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman, paritas, keinginan terhadap
anak, dan keadaan ekonomi
11) Pemeriksaan Diagnostik
Darah : Hb, golongan darah, skrening HIV, hepatitis
Skrening untuk TBC paru, tuberubela
Tes serum HSG
B. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : Perubahan fisiologis Mual
Mengatakan mual, ↓
muntah, mengatakan Peningkatan HCG
tidak nafsu makan, ↓
lemas dan pusing Mual muntah
DO : ↓
Muntah, tampak Sulit makan / tidak nafsu makan
lemas, kulit pucat ↓
Mual
DS : Kehamilan pertama Defisiensi
Mengatakan tidak ↓ Pengetahuan
tahu persiapan dan Perubahan fisiologis dan
hal yang harus psikologis kehamilan
diperhatikan ibu ↓
hamil, mengatakan Kurang pajanan informasi
tidak mengetahui ↓
pentingnya menjaga Tidak mengetahui hal-hal yang
tekanan darah, harus diperhatikan pada ibu
nutrisi dan aktivitas hamil
untuk ibu hamil ↓
DO : Defisiensi Pengetahuan
Jarang periksa
kehamilan, tidak
mengetahui berat
badan dan tinggi
badan, tidak mampu
menyebutkan tanda
bahaya umum
kehamilan
DS : Kehamilan trimester ketiga Ansietas
Mengatakan takut ↓
akan proses Mendekati persalinan
persalinan, ↓
mengatakan tidak Cemas menghadapi proses
bisa tidur, sering persalinan
banyak pikiran ↓
DO : Ansietas
Raut wajah tampak
khawatir, tampak
bingung, sulit
berkonsentrasi
C. PRIORITAS DIAGNOSA
1. Mual berhubungan dengan kehamilan ditandai dengan kurang nafsu
makan, melaporkan mual
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang pajanan
informasi ditandai dengan melaporkan adanya masalah tentang
pengetahuan tentang kehamilan
3. Ansietas berhubungan dengan status kesehatan (kehamilan), stress
ditandai dengan melaporkan kecemasan terhadap persalinan,
bingung
D. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Mual Setelah dilakukan tindakan NIC : Fluid Management
keperawatan selama 1x15 menit, - Monitor status hidrasi
klien dapat mengatasi mual dengan (Kelembaban membran mukosa,
kriteria hasi : vital sign adekuat)
NOC : Comfort Level, Nutritional - Anjurkan untuk makan pelan-
Status pelan
- Klien dapat mengidentifikasi hal- - Jelaskan untuk menggunakan
hal yang mengurangi mual napas dalam untuk menekan
- Nutrisi klien dapat terjaga adekuat reflek mual
- Klien dapat melaporkan bebas dari - Batasi minum 1 jam sebelum, 1
mual jam sesudah dan selama makan
- Instruksikan untuk menghindari
bau makanan yang menyengat
2 Defisiensi Setelah dilakukan tindakan NIC :
Pengetahuan keperawatan selama 1 x 30 menit, - Kaji tingkat pengetahuan klien
klien dapat bertambah dan keluarga
pengetahuannya dengan kriteria hasil - Jelaskan perubahan pada
: kehamilan dan tanda bahaya
NOC : Knowledge : Health Behaviour umum
- Klien mampu mengenali - Gambarkan tanda dan gejala
perubahan pada saat kehamilan yang muncul terkait kehamilan
- Klien mampu melaksanakan - Identifikasi kemungkinan
prosedur yang dijelaskan secara penyebab
benar - Sediakan informasi pada klien
- Klien mampu menjelaskan kembali tentang kondisi dengan cara
apa yang dijelaskan perawat/tim yang tepat
kesehatan lain - Sediakan informasi bagi
keluarga tentang kemajuan
klient
- Diskusikan pilihan terapi yang
tepat untuk klien
3 Ansietas Setelah dilakukan tindakan NIC : Anxiety Reduction
keperawatan selama 1x 30 menit, - Nyatakan dengan jelas harapan
klien dapat mengetahui cara terhadap perilaku klien
mengatasi kecemasan dengan kriteria - Jelaskan semua prosedur
hasil : menghadapi persalinan dan
NOC : Anxiety Control, Coping persiapan yang diperlukan
- Klien mampu mengidentifikasi dan - Berikan informasi factual
mengungkapkan gejala cemas mengenai tindakan
- Klien mampu mengungkapkan dan - Libatkan keluarga untuk
menunjukkan tehnik untuk mendampingi klien
mengontrol cemas - Bantu klien mengenal situasi
- Postur tubuh, ekspresi wajah, yang menimbulkan kecemasan
bahasa tubuh dan tingkat - Dorong klien untuk
Trimester I
Trimester III
Mual/muntah kapasitas VU
Trimester III
Mual Perubahan pola
eliminasi
Uterus semakin Perubahan tubuh
membesar semakin tampak
Perubahan nutrisi
membesar
kurang dari kebutuhan
Diafragma
Penekanan pada
terdorong ke atas
saluran kemih Body image
(ureter)
Distensi paru-paru
Urin terhambat
Berikan informasi
tentang gaya hidup
yang baik