Anda di halaman 1dari 56

HALAMAN PENGESAHAN

Asuhan kebidanan ada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir An Ny F
diwilayah kerja puskesmas Talise. Telah disetujui dan disyahkan oleh :

Mengetahui :
Kepala BPS

( Wy. Agustini, SKM )


NIP. 19700817 199203 2008

1
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Wy. Agustini, SKM
Nip : NIP. 19700817 199203 2008
Jabatan : Bidan koordinator
Menerangkan bahwa :
Nama : Fitrianti Hasanah
Nim : 105011124
Status : Mahasiswa akbid cendrawasih palu
Mengatakan telah melaksanakan menejemen asuhan kebidanan dan pengawasan pada
ibu sejak masa usia kehamilan 28 minggu 5 hari sampai pengawasan bayi baru lahir melalui
kunjungan rumah (home visit). Sejak tanggal 5 oktober 2013 sampai dengan 2 desember
2013, pada :
Nama : Fatmi
Umur : 26 tahun
Alamat : Jl Tanjung Satu

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Palu, 17 desember 2013


Bidan Koordinator

( Wy. Agustini, SKM )


NIP. 19700817 199203 2008

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Misi dari pembangunan kesehatan adalah memenuhi hak setiap insan untuk meraih
derajat kesehatan setinggi-tingginya dengan kata lain kesehatan harus diperoleh setiap
insan dan masyarakat.
Bidan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam melaksanakan misi tersebut
di atas khususnya dalam pemberian asuhan kepada ibu dan anak.
Dasar pemikiran yang melatar belakangi adalah bahwa kehamilan dan persalinan
merupakan peristiwa besar dimana memiliki arti penting bagi kaum wanita, keluarga dan
masyarakat. Proses ini memiliki resiko terhadap keselamatan ibu dan bayi dimana jika
proses sejak awalnya tidak teridentifikasi dengan baik maka/penyulit akan berkembang
kemudian berakibat fatal bagi kehidupan ibu maupun bayi. Manajemen asuhan kebidanan
merupakan angkaian yang tersusun secara sistematis dan komprehensif guna
memudahkan dalam proses pemecahan masalah klien yang terdiri dari 7 langkah sebagai
berikut :
1. Langkah I : Pengumpulan data
Untuk memperoleh semua informasi yang akurat dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
2. Langkah II : Analisa data
- Diagnosa medis
- Diagnosa masalah
- Diagnosa Kebutuhan
3. Langkah III : Identifikasi diagnosa atau masalah potensial
Diagnosa ini berdasarkan rangkaian data yang sudah teridentifikasi
4. Langkah IV : Identifikasi kebutuhan memerlukan penanganan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan, dokter atau
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan lain sesuai dengan kondisi klien.
5. Langkah V : Rencana Asuhan
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh, yang
ditentukan oleh langkah sebelumnya dan merupakan kelanjutan
dari diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi.
3
6. Langkah VI : Pelaksanaan asuhan kebidanan
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh dilaksanakan secara
efisien dan aman, bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan sebagian
dapat dilakukan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.
7. Langkah VII : Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah
telah terpenuhi sesuai dengan tujuan.
Langkah-langkah proses manajemen kebidanan pada umumnya merupakan
pengkajian yang memperjelas proses pemikiran yang mempengaruhi tindakan serta
berorientasi pada masalah dan kebutuhan klien.

B. Maksud dan Tujuan


Penyusunan Manajemen Asuhan Kebidanan ini dimaksudkan agar dapat dijadikan
pedoman dalam pelaksanaan pelayanan kebidanan secara profesional, bertanggung jawab
dan tetap berpedoman pada standar profesi kebidanan yang ada.

4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS DAN BAYI BARU
LAHIR DI MASYARAKAT

1. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil


Salah satu unsur yang penting untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi
adalah memelihara kesehatan ibu hamil. Bidan harus memiliki data ibu hamil yang
berada diwilayah kerjanya. Data ini dapat diperoleh dari pencatatan yang dilakukan
sendiri. Dari data tersebut dapat diatur strategi pemeliharaan kesehatan ibu hamil.
Semua ibu hamil dianjurkan agar memeriksakan kesehatan dirinya sedini
mungkin. Anjuran tersebut disampaikan kepada masyarakat melalui kelompok ibu-ibu
atau pemimpin desa. Pemeriksaan kehamilan minimal dilakukan 4 kali, yaitu pada
trimester pertama 1 kali, trimester kedua 1 kali, trimester ketiga 2 kali.
Pada ibu hamil berisiko tinggi, pemeriksaan dilakukan lebih sering dan
intensif. Untuk itu bidan harus mengadakan pendekatan langsung kepada ibu hamil
atau pendekatan dapat dilakukan melalui dukun terlatih, kader posyandu atau kader
peminat KIA.
Melalui pemeriksaan secara teratur dapat diketahui perkembangan kondisi
kesehatan ibu. Bila ditemukan adanya gangguan kesehatan tindakan dapat dilakukan
sesegera mungkin.
Pemeriksaan kesehatan ibu dilakukan dengan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan. Didalam manajemen kebidanan pemeriksaan kesehatan
mencakup langkah identifikasi dan analisa masalah serta penentuan diagnosa.
Pemeriksaan dimulai dengan pengumpulan data subyektif yang dilakukan
dengan wawancara atau anamnesa.
a. Anamnesa (data subyektif)
1. Identitas
Hal yang penting ditanyakan tentang identitas pasien ini adalah sebagai
berikut :
- Nama pasien
- Umur dalam tahun, untuk menentukan resiko kehamian, bila usia kurang
dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, resiko kehamilan tinggi.

5
- Pendidikan, makin rendah pendidikan ibu resiko gangguan kesehatan ibu
dan bayi makin tinggi.
- Pekerjaan, pekerjaan ibu yang berat baik fisik maupun mental akan
membahayakan kehamilannya.
2. Riwayat kehamilan sekarang
Kepada ibu ditanyakan keluhan utamanya sehingga ia datang menemui bidan.
Keluhan utama ialah pernyataan pasien pertama tentang kehamilan dan
gangguan kesehatan yang menyebabkan ia datang minta bantuan.
Untuk selanjutnya pertanyaan diajukan berkaitan dengan kehamilan. Tanyakan
tanggal (hari pertama haid, bulan dan tahun) dan haid yang diperoleh terakhir.
Hal ini perlu untuk menentukan usia kehamilan saat ini dan tafsiran partus.
Siklus haid perlu ditanyakan juga untuk perkiraan partus.
Bulan dan tahun saat persalinan terakhir perlu ditanyakan karena hal ini
penting untuk menentukan jarak persalinan terakhir. Bila jaraknya kurang dari
2 tahun maka memungkinkan dapat timbul resiko pada ibu dan bayi.

Masalah-masalah penting yang perlu dipertanyakan ialah :


* Nafsu makan
Bila nafsu makan kurang, menyebabkan gizi ibu akan memburuk.
* Muntah
Muntah-muntah adalah gejala dari kehamilan muda, hiperemesis,
hipertensi.
* Pergerakan janin yang dirasakan oleh ibu
Gerakan janin yang aktif setelah kehamilan 20 minggu. Gerakan
merupakan pertanda janin yang sehat, bila gerakan janin jarang,
menunjukkan kemungkinan gangguan sirkulasi antara janin dan ibu
(kurang dari 4 gerakan dalam 20 menit).
* Nyeri perut
Bila ada nyeri perut dilakukan pmeriksaan lebih lanjut. Kemungkinan
nyeri disebabkan oleh kehamilan ektopik, kista ovarium, apendixsitis
dan lain-lain
* Oedema

6
Bila oedema hanya diatas tibia adalah gejala biasa. Tetapi bila udema
disertai dengan hipertensi dan proteinuria maka gejala ini merupakan
indikasi pre-eklampsia.
Penyakit-penyakit yang diderita pada kehamilan sekarang
* Penyakit-penakit yang dapat mempengaruhi kehamilan atau bertambah
beratnya penyakit adalah sebagai berikut :
~ Paru-paru
Batuk darah (TBC), sesak nafas, asma
~ Penyakit jantung
~ Penyakit hati : hepatitis, chirosis, dan sebagainya
~ Malaria, perlu dilakukan pemeriksaan darah tepi
~ Penyakit ginjal, kemungkinan batu saluran kemih, sistitis,
pielonefritis.
~ Diabetes, perlu dilakukan pemeriksaan gula darah dan urine.
~ Psikosis, gangguan jiwa
~ Epilepsi (ayan)
Riwayat kesehatan keluarga
Disini ditanyakan terutama tentang penyakit yang diderita keluarga. Dari
hasil pertanyaan ini dapat diidentifikasi kemungkinan adanya penyakit
keturunan yang berpengaruh terhadap kehamilan.
Kebiasaan-kebiasaan yang berpengaruh buruk terhadap kehamilan
Kebiasaan buruk tersebut adalah :
- Merokok, minum-minuman keras (alcohol)
- Minum obat-obat penenang, analgetik
- Narkotik, morfin, ganja
3. Riwayat kehamilan dan persalinan terdahulu
Kehamilan terdahulu
Riwayat kehamilan terdahulu merupakan informasi terpenting, karena
yang terdahulu dapat berulang lagi, misalnya perdarahan, hipertensi, partus
preaterm dan sebagainya.
Berapa kali ibu hamil melahirkan perlu ditanyakan, ibu yang pernah
melahirkan 4 kali atau lebih mempunyai risiko. Demikian pula dengan
abortus. Abortus spontan yang berulang 3 kali atau lebih merupakan resiko

7
bagi kehamilan berikutnya, abortus adalah perdarahan lewat vagina yag
terjadi sebelum usia kehamilan 28 minggu.

Berat Bayi
Berat bayi normal ialah antara 2500 4000 gram. Bila ibu pernah
melahirkan bayi lebih dari normal, tanyakan apakah persalinan (macet,
trauma). Berat bayi yang lebih dari normal perlu diselidiki adanya diabetes
(dilakukan pemeriksan gula darah dan reduksi).
Penolong Persalinan
Apakah persalinan yang lalu ditolong oleh dukun tidak terlatih. Dukun
tidak terlatih biasanya menggunakan alat tidak steril dan dapat terjadi
resiko infeksi tetanis.
Untuk pertolongan persalinan berikutnya agar dianjurkan ke bidan atau
dukun terlatih.
Cara Persalinan
Disini perlu ditanyakan apakah persalinan yang lalu normal, spontan, letak
kepala dan aterm atau lahir dengan letak sungsang atau lainnya. Apakah
pernah waktu bersalin menggunakan alat forsep atau vakum. Bila ibu
bersalin pernahditolong dengan forsep, menunjukkan indikasi
kemungkinan terjadinya persalinan macet atau terulang. Kemudian
tinyakan apakah ibu pernah melahirkan melalui tindakan operasi (seksio).
Kelahiran dengan seksio memungkinkan terjadi rupture uteri (kira-kira 1-
50), sehingga ibu dianjurkan untuk melakukan persalinan beikutnya
dirumah sakit.
Keadaan Bayi
Tentang bayi yang dilahirkan sebelumnya perlu ditanyakan. Apakah dalam
keadaan sehat, apakah tidak ada kelainan fisik dan mentalnya. Bila bayi
sakit atau cacat tuliskan jenis penyakit-penyakit cacat atau kelainannya.
Bayi yang dilahirkan mati, sebab kematiannya seperti tetanus, gangguan
pernafasan, trauma lahir dan sebagainya.

Komplikasi
Beberapa komplikasi perlu ditanyakan sebagai berikut :
8
~ Perdarahan pra persalinan ialah perdarahan lewat vagina yang terjadi
sesudah kehamilan 20 minggu.
~ Perdarahan pasca persalinan ialah perdarahan setelah persalinan lebih
dari 500 ml.
~ Hipertensi ialah lebih dari 145/90 mmHg
Hipertensi yang ditemukan pada trimester menunjukkan kemungkinan
adanya penyakit hipertensi kronik. Hipertensi yang timbul setelah
trimester I kemungkinan disebabkan oleh kehamilan itu sendiri.
~ Infeksi
Perlu dituliskan apakah terjadi demam pada masa persalinan atau nifas.
Penyuluhan perilaku diberikan agar tidak terulang kembali.
~ Partus lama/macet ialah persalinan yang lebih dari 18 jam mulai dari
kala I atau kala II lebih dari 2 jam. Partus lama ada hubungannya
dengan resiko kematian bayi.
~ Partus preterm (prematur) ialah partus pada usia kehamilan kurang dari
37 minggu. Kematian bayi amat tinggi sehingga kita perlu
mencegahnya.

b. Pemeriksaan Fisik (data obyektif)


1. Keadaan umum
Tingkat kepucatan
Pasien pucat ditunjukkan melalui observasi konjungtiva, telapak tangan
dan lidah. Keputihan menujukkan adanya anemia.
Kesadaran
Apakah komposmentis (kesadaan baik) atau kesadaran terganggu (apatis,
samnolen, spoor, koma).
Tinggi Badan
Diukur dalam cm tanpa sepatu, tinggi yang kurang dari 145 cm, ada
kemungkinan dapat mempengaruhi proses persalina CPD (Cephalo Pelvic
Disproportion).
Berat Badan
Ukuran berat badan diukur dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian
yang seringan-ringannya.

9
Berat yang kurang dari 45 kg pada trimecter III atau dibawah kurve pda
KMS (Kartu Menuju Sehat) ibu hamil menyatakan ibu kurus, besar
kemungkinan ibu akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
Bila berat badan ibu berada diatas kurve pada KMS ibu hamil perlu
mencurigai adanya kemungkinan ibu melahirkan bayi besar yang dapat
menimbulkan kemacetan dalam persalinan.
Bentuk Tubuh
Perhatikan cara pasien berdiri an berjalan. Bila tampak kelainan tulang
belakang dan panggul maupun tungkai, harus dicurigai kemungkinan
adanya kelainan tulang panggul yang dapat menyulitkan persalinan.
Tensi
Tekanan darah normal 100/80 140/90 mmHg
Bila lebih dari 140/90 mmHg, hati-hati adanya eklampsia.
Nadi
Denyut nadi normal 100-160 x/menit
Bila abnormal mungkin adanya kelainan jantung dan paru-paru.
Pernafasan
Pernafasan normal 20-24 x/menit
Bila abnormal mungkin ada kelainan paru-paru atau jantung
Demam
Bila terasa demam dengan perabaan harap suhu diukur dengan termometer
(normal 36-37 C) bila suhu lebih tinggi 37 C mungkin terjadi infeksi.
Kulit
Bila kulit kuning harus dicurigai adanya penyakit hati.
2. Fisik umum
a. Muka
Inspeksi apakah ada udema pada palpebra. Hal ini mungkin menunjukkan
gejala udema umum. Periksa konjungtiva untuk mengetahui adanya
anemia.
b. Mulut/gigi
Periksa apakah ada karies, gangrene pulpa, tonsillitis atau farangitis.
Keadaan tersebut menunjukkan danya sumber infeksi.
c. Paru-paru

10
Lakukan inspeksi bentuk dada. Apakah simetris atau normal. Bila bentuk
dada abnormal kemungkinan adanya kelainan paru-paru. Bila lebih dari 2
minggu dicurigai adanya kelainan paru-paru.
d. Jantung
Bila tampak sesak, kemungkinan adanya kelainan jantung yang dapat
menimbulkan resiko baik ibu maupun bayinya.
e. Payudara
Inspeksi payudara apakah ada kemerahan (inspeksi) benjolan, putting susu
abnormal tertarik kedalam payudara dilapisi apakah ada benjolan (tumor
mamae).
f. Hati
Lakukan palpasi untuk pemeriksaan hati. Bila hati membesar mungkin ada
kelainan hati dan merupakan resiko baik bagi ibu maupun bayinya.
g. Limpa
Pemeriksaan limpa dilakukan bila ditemukan pembesaran limpa disertai
dengan anemia ada gejala malaria.
h. Abdomen
Pada kehamilan, terjadi pembesaran perut yang normal karena pembesaran
uterus. Bila pembesaran perut itu berlebihan kemungkinan terjadi asite,
ileus dan lain-lain.
i. Tangan dan tungkai
Inspeksi dan palpasi pada tibia dan jari dilakukan untuk mengidentifikasi
apakah ada udema. Bila ditemukan udema pada tempat-tempat tersebut,
kemungkinan dugaan akan timbul pre eklampsia.
3. Pemeriksaan khusus kebidanan
a. Bagian luar
~ Tinggi fundus uteri
Pengukuran tinggi fundus mulai dari batas atas simfisis, tinggi fundus
dapat menentukan umur kehamilan.
Bila tinggi fundus kurang dari perhitungan umur kehamilan mungkin
terdapat gangguan pertumbuhan janin. Bila sebaliknya mungkin
terdapat gemeli, hidramnion atau mola.
~ Bentuk uterus

11
Kelainan bentuk uterus terjadi karena tumor (mioma), kelainan uterus,
janin letakk lintang, gemeli, dan sebagainya.
~ Pemeriksaan Leopold
Pemeriksaan dilakukan untuk menentukan letak janin.
~ Perabaan gerak janin
Setelah 20 minggu kehamilan gerakan janin aktif merupakan pertanda
janin sehat.
~ Pemeriksaan auskultasi
Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan stetoskop lurus. Denyut
jantung normal 110-150 x/menit.
b. Bagian dalam
~ Dilakukan inspekulo untuk mengetahui adanya :
Keputihan (vaginitis), servisitis, tumor/ CA cerviks
Bercak putih seperti kepala susu (kental) dan gatal
menunjukkan kondisi untuk dicurigai adanya infeksi jamur kandida
(kandidiasis).
Cairan encer kehijauan dan bercak merah, dapat dicurigai
adanya trichomoniasis.
Cairan kental seperti ingus, kuning dan berbau amis dapat
dicurigai adanya infeksi.
~ Pelvimetri
Dilakukan oleh bidan/dokter pada usia kehamilan 34-36minggu pada
Primigravida
Multigravida dengan janin besar pada usia kehamilan 40
minggu.
c. Analisa dan diagnosa
Bila seluruh data telah tercatat maka bidan melakukan analisis,
data yang tercatat tersebut dihubngkan antara satu dengan lainnya dan
dicari sebab akibatnya. Masalah yang dialami oleh ibu hamil tercatat.
Pada akhirnya ditentukan suatu kesimpulan (diagnodsa). Diagnosa
kebidanan menetapkan keadaan hamil saat ini, persalinan yang lalu,
keadaan janin, masalah penyakit yang diderita ibu, yang berkaitan dengan
kehamilan.

12
d. Rencana asuhan kebidanan dan tindakan
Berdasarkan diagnosa yang ditentukan maka bidan melakukan
rencana asuhan dan tindakan.
Rencana bidan mencakup tujuan yamg akan dicapai, rencana
pelaksanaan dan evaluasi.
Rencana tindakan pada ibu hamil mencakup
Upaya peningkatan kesehatan ibu hamil
Upaya pencegahan terhadap penyakit tetanus dan terjadinya
perdarahan
Upaya pengobatan bila ibu menderita penyakit atau kesehatannya
terganggu
Kriteria keberhasilan bila tindakan dilakukan
Tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan rencana yang telah
dibuat oleh bidan.
Pada umumnya tindakan yang dilakukan oleh bidan terhadap ibu
hamil sebagai berikut :
1. Pemberian imunisasi TT
Imunisasi TT diberikan 2x yaitu pada kunjungan pertama dan
kemudian interval 4 minggu, tanpa pandang usia kehamilan. Bila
pernah menerima TT 2x pada kehamilan terdahulu, maka hanya
diberikan TT 1x. Imunisasi TT bertujuan melindungi bayi dan ibu
terhadap penyakit tetanus.
2. Pemberian obat
~ Fe tablet besi diberikan pada setiap ibu hamil sampai bayi lahir.
~ Obat cacing, diberikan bila ditemukan telur pada feces. Pemberian
ulang setelah 4 bulan.
~ Obat malaria, diberikan obat yang tidak resisten.
3. Obat khusus
~ Anti emesis, vitamin b6 atau dyphehydramin diberikan bila
terdapat emesis lebih dari 2 kali/hari.
~ Anti pusing, carilah penyebab pusing. Bila pusing saja dapat
diberikan paracetamol. Bila influenza dapat diberikan obat flu.

13
~ Anti hipertensi, bila terdapat tensi systole 130-160 mmHg dan
diastol 85-100 mmHg dianjurkan berbaring dan diberi minum
luminal 3x30mg.
Bila sudah seminggu tensi tetap tinggi diberikan methyldopa
3x125-500 mg/oral per hari atau nifedipin 3x10 mg oral/hari. Bila
tensi tetap tinggi atau lebih dari 160/100 mmHg pasien perlu
dirujuk kerumah sakit.
~ Tokolisis, adalah obat untuk menghentikan his persalinan kurang
bulan yang diberikan bila ada indikasi, yaitu his timbul kuat dan
lebih dari 3x per jam pada usia kehamilan kurang dari 35 minggu
dan pembukaan kurang dari 3 cm, obat yang tergolong B
simpatomimetik (anti asthma) dapat digunaka, misalnya tablet
terbutalin 3x5 mg, tablet isoxuprin 3x20 mgatau obat asma lainnya
misalnya aminopilin 3x300 mg per oral. Dengan pemberian obat-
obat tersebut his menghilang sehingga dapat dicegah terjadinya
partus preterm/premature sebesar 50%.
4. Nasehat pada ibu hamil
Pemberian nasehat termasuk dalam fase pelaksanaan atau tindakan
didalam manajemen kebidanan.
Nasehat yang diberikan meliputi :
~ Gizi
Kebutuhan bahan makanan 1 hari untuk ibu haml.
Makanan/Bah Ukuran rumah Banyaknya Ibu
an Makanan Tangga (URT) Wanita Dewasa Hamil
Kerja Ringan
Nasi Piring 3 4
Daging Potong 1 1
Tempe Potong 3 4
Sayur mayur Mangkok 1 2
Buah Potong 2 2
Susu Gelas - 1
Minyak Sendok 4 4
Gula Sendok 5 5
Air Gelas 4 6

14
Depkes RI 1998, Sehat Bayi Sehat, Ditjen Pembinaan Kemasyarakatan, Jakarta
~ Kebersihan
Diperlukan kebersihan umum, misalnya mandi, sikat gigi secara teratur
minimal 2 kali sehari.
Bila perlu gigi diperiksa untuk mengetahui adanya sumber infeksi seperti
karies dentis. Hal ini perlu segera diobati.
~ Olah raga
Seorang ibu hamil dapat melakukan olah raga ringan. Misalnya, jalan pagi 10
menit atau senam ringan 15 meit atau berenang 15 menit.
~ Perwatan payudara
Sejak kehamilan 6 bulan payudara perlu diperhatikan untuk dirawat dalam
mempersiapkan laktasi. Putting yang masuk kedalam perlu ditarik keluar
dengan ringan secara teratur tiap hari.
~ Pasien harus diberikan pengertian akan keuntungan laktasi yaitu :
Memberi kekebalan pada bayi terhadap penyakit tertentu
Mencegah infeksi
Praktis
Susu ibu cocok untuk bayi
Ekonomis
Memberi dukungan emosional
Mencegah kehamilan dalam 3-4 bulan pertama setelah melahirkan
Mengurangi resiko kanker payudara
Ibu harus segera meneteki bayi segera setelah lahir dan seterusnya sampai
usia 2 tahun.
~ Keluarga berencana
Seorang ibu harus diberitahukan mengenai penjarangan kehamilan yaitu harus
kebih dari 2 tahun dan hanya mempunyai 2 anak saja.
Karena interval terlalu dekat dan jumlah anak yang banyak dapat mempengaruhi
kematian biu dan bayi. Cara KB yang dianjurkan pada post partum yaitu IUD,
suntikan, tubektomi, kondom atau pil progesterone (exluton).
~ Pekerjaan dan perilaku sehari-hari
Ibu hamil boleh bekerja ringan, misalnya memasak, menyapu dan sebagainya.
Bagi pekerja kantor dapat sampai 2 minggu sebelum TPA (Taksiran Persalinan

15
Akhir), bagi yang bekerja berat dianjurkan untuk bekerja ringan saja karena
pekerjaan berat dapat menimbulkan partus preterm (preterm) atau keguguran.
Hubungan seks sebaiknya dikurangi dan sebaiknya menggunakan kondom untuk
kebersihan dan menghindari infeksi istirihat cukup dan keluarga dilibatkan,
mendukung kesehatan ibu hamil.
Ibu hamil yang diperiksa ulang dicatat tentang keluhan utamanya. Pemeriksaan
fisik terutama dilakukan ialah keadaan umum berat badan, tanda-tanda vital,
pemeriksaan dalam dilakukan pada primigravida 36 minggu untuk menentukan
timbangan feto pelvic. Pemeriksaan laboratorium sesuai dengan indikasi.
Pemberian imunisasi TT pertama dan TT kedua setelah 4 minggu setelah
pemberian TT pertama. Penyuluhan dilakukan sesuai kebutuhan.

2. Pertolongan persalinan dirumah


Bila keluarga yang akan melahirkan menemui bidan untuk meminta pertolongan,
dan ibu tersebut pernah diperiksa maka ambilah kartu ibu dan periksalah catatan
tentang kunjungan terakhir.
Kalau ibu belum pernah diperiksa, nama dan alamatnya dicatat dan kemudian
ditanyakan tentang jumlah persalinan yang sudah dialami oleh ibu. Bila beberapa
informasi penting telah dicatat segera berangkat kerumah ibu yang hendak bersalin
dan membawa bidan Kit.
Setelah sampai dirumah pasien, bidan memberi salam kepada ibu dan
keluarganya.
Langkah pertama yang dilakukan oleh bidan ialah mengidentifikasi dan
menganalisa ibu yang melahirkan. Keadaan ibu ditanyakan tentang gejala berkaitan
dengan persalinan :
Bagaimana perasaan ibu
Kapan rasa nyeri (his) mulai dan frekuensi berapa kali dirasakan
Adakah keluar darah dari vagina
Bila ketuban sudah pecah, kapan hal ini terjadi
Bagaiman keadaan kesehatan umum ibu
Apakah ibu mengalami kesukaran persalinan yang lalu
Kemudian dilakukan pemeriksaan
Tanda-tanda vital (suhu, nadi, tensi dan respirasi)

16
Abdomen, inspeksi, palpasi
Denyut jantung janin diperiksa
Analisis dilakukan untuk menentukan keadaan ibu, kala dan jalannya
persalinan. Hasil penentuan tersebut merupakan diagnosa, kemudian ditentukan
rencana tindakan.
Pengamatan seterusnya dilakukan selama 30 menit untuk menentukan kala dan
kecepatan perkembangan persalinan. Bidan dapat meninggalkan ibu dengan pesan
kepada keluarganya untuk memberitahukan jika persalinan mulai aktif bila
menunjukkan keadaan-keadaan seperti :
Ibu baik, tampak dalam kondisi baik
Ibu baru pertama kali akan melahirkan dan masih dalam permulaan kala I
Jarak atau pengangkutan tidak merupakan hambatan bagi bidan untuk segera
datang kembali.
Jika tanda-tanda persalinan aktif mulai, maka tetaplah mendampingi ibu
a. Persiapan persalinan dirumah
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam fase persiapan yaitu :
1. Alalt-alat tersedia dan siap untuk dapat dipakai
~ Perlengkapan yang diperlukan oleh ibu guna persalinan dirumah
~ Perlengkapan yang diperlukan oleh bayi segera sesudah lahir
~ Tempat tidur untuk bersalin
~ Alat-alat dari bidan Kit
2. Persiapan ibu untuk bersalin
Pemeriksaan dan kegiatan terhadap ibu yang dilakukan mencakup :
~ Observasi keadaan umum, suhu dan nadi
~ Inspeksi, palpasi, dan auskultasi abdomen
~ Pengukuran kecepatan denyut jantung janin
~ Membersihkan daerah kemaluan ibu
~ Memandikan ibu bila masih ada waktu
3. Persiapan bidan
~ Memakai celemek plastic
~ Mencuci tangan, bila ibu mulai meneran pada akhir kala I
4. Persiapan keluarga
Bantuan keluarga dimintakan mencakup :

17
~ Menyiapkan ruangan untuk ibu bersalin beserta perabotnya
~ Mengupayakan ruangan bersih, tidak gelap dan ada aliran udara (ventilasi)
~ Mendorong semangat ibu yang menghadapi persalinan dan menyiapkan
ketenangan
~ Membantu bidan bila diminta
~ Menyiapkan segala sesuatu bila pasien perlu dirujuk seperti menyiapkan
kendaraan, dan menyediakan biaya.
b. Persalinan
Persalinan adalah suatu hal yang hayati. Walaupun Demikian ibu
dalam masa persalinan memerlukan bantuan bidan. Kehadiran bidan sewaktu ibu
dalam masa persalinan adalah untuk menyelamatkan ibu dan bayinya melalui
bimbingan dan bantuan agar persalinan terjadi secara fisiologis didalam kondisi
lingkungan yang sehat.
1. Kala pertama
Awal kala pertama ditunjukkan dengan kontraksi uterus ringan. Rasa sakit
mulai dari punggung dan meluas keperut bawah. Kontraksi ini biasanya terjadi
setiap 10-15 menit dan berlangsung selama 30 detik.
Pemeriksaan abdomen dilakukan untuk menentukan letak dan denyut jantung
janin. Denyut jantung bayi diperiksa setiap jam. Tekanan darah setiap 4 jam
dan suhu setiap 2 jam. Ibu diberi tahu bahwa persalinan mulai dan upayakan
agar ibu tetap tenang.
Bila ketuban belum pecah, ibu diperkenankan berjalan atau melakukan
pekerjaan biasa. Bila kontraksi uterus semakin kuat setiap 3-5 menit
pemeriksaan tanda vital dan dunyut jantung bayi dilakukan setiap 15 menit
dan pemeriksaan dalampun dilakukan.
Dalam kondisi Demikian serviks membuka dari 3-8 cm. Diperiksa apakah
ketuban sudah pecah.
Ibu mungkin merasa cemas, sangat tidak enak, nyeri dan tekanan pada
panggul bertambah. Anjurkan untuk selalu berkemih, sacrum ibu ditekan
dengan tangan sewaktu uterus berkontraksi.
Alat persalinan disediakan demikan pula tempat tidur dan tempat tidur untuk
bayi.
Menjelang akhir kala I, kontraksi uterus semakin kuat, tiap 2-3 menit selama
50-60 detik. Darah campur lendir kluar desakan dalam rongga panggul
18
bertambah dan ada perasaan menegang dan nyeri. Ibu semakin gelisah
kadang-kadang tungkai dan tangan bergetar, dahi dan bahu atas ibu
berkeringat, muka kemerah-merahan, keinginan mengedan timbul sewaktu
kontraksi uterus dating. Serviks membuka 8-10 cm.

2. Kala II
Fase persalinan kedua ini biasanya berlangsung antara 2 sampai 6 menit lebih.
Tanda-tanda kala II adalah
~ kontraksi uterus kuat
~ Ibu mengerang waktu mengedan
~ Lendir bercampur darah semakin banyak keluar dari vagina
~ Kaki dengan secara tidak sengaja ditarik keatas
~ Rektum dan perineum menonjol, labia terbuka
~ Pembukaan serviks 10 cm
Pada kala II bidan melakukan tidakan sebagai berikut :
~ Ibu diajari cara mengedan pada waktu datangnya kontraksi
~ Kepala diangkat dan mengedan dengan kekuatan otot dan perut. Pada saat
bersamaan ibu diminta mengendorkan otot dasar panggul. Ibu mengedan
selam kontraksi dan beristirahat bila kontraksi berhenti.
~ Kepala bayi disokong segera smelintas mulut vagina. Lendir dibersihkan
dari hidung dan mulut bayi.
~ Bayi disambut sampai keseluruhannya lahir dan kemudian diletakkan
diatas perut ibu. Tali pusat dipotong, bayi dikeringkan dan diselimuti.
~ Berilah ucapan selamat kepada ibu dan beritahu tentang keadaan dan jenis
kelamin bayinya.
3. Kala III
Periode waktu kala III berlangsung sekitar 1-20 menit. Kontraksi rahim dan
tidak nyeri. Tanda-tanda plasenta terlepas adalah uterus berkontraksi dan
berbentuk bulat, tali pusat memanjang. Ibu disuruh mengedan bila rahim
berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta. Darah keluar dari vagina.
4. Kala IV
Pada fase ini uterus teraba dan uterus berkontraksi secara berskala. Perdarahan
dari vagina keluar sehingga penggantian 2-3 kain.

19
Dalam fase ini ibu istirahat total ditempat tidur dan beri minum bila kahausan.
Perdarahan pervaginam selalu dijumpai, Demikian pula tanda-tanda vital.
3. Asuhan masa nifas dan pasca pesalinan
Bidan tetap mendampingi ibu selam 2 jam setelah persalinan. Dalam masa nifas,
tanyakan tentang perasaan ibu. Biasanya merasa capek dan lemah. Keadaan fisiknya
diperiksa terutama uterus, tanda-tanda vital dan darah dari vagina. Bila keadaan ibu
tetap normal, dianjurkan menyeka seluruh badannya dan bayi harus segera diteteki.
Ibu dan bayi diberi kesempatan beristirahat. Kepada keluarga pasien diberitahukan
bahwa ibu boleh minum dan makan ringan setiap waktu, bangun bila mau kencing.
Ibu diberitahukan agar menjaga kebersihan perineum terutama waktu buang air kecil
dan besar.
Hari kedua setelah melahirkan, ibu boleh makan seperti biasa. Setiap hari
dianjurkan minum sebanyak 1 liter. Ibu diajari tentang cara meneteki dan memelihara
payudara. Ibu boleh duduk ditempat tidur dan jalan-jalan dirumah, dianjurkan agar
ibu mandi sendiri.
Tablet besi tiap hari diberikan untuk mengatasi kekurangan darah. Ibu boleh
keluar rumah pada hari ketiga. Lochia berwarna merah tua. Pada hari keempat sampai
ketujuh jahitan luka episiotomi (bila dilakukan) dapat diangkat.
Ibu boleh melakukan kegiatan sehari-hari pada hari ketujuh sampai hari
kesepuluh. Kesehatan ibu telah bertambah pulih. Buang air kecil dan besar sudah
normal. Lochia berkurang dan berwarna coklat. Warna lochia menjadi sedikit dan
berwarna coklat sampai kuning pada hari kesepuluh dan empat belas.
Pada minggu keenam, lochia sudah hilang. Senggama diperkenankan, suami istri
disarankan menjarangkan kehamilan dengan mengikuti keluarga berencana. Keluarga
secara aktif membantu ibu bila mendapat kesulitan dan menyampaikan kepada bidan
bila ada keluhan yang dirasakan oleh ibu.
4. Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai
42 minggu dan berat badan lahir 2500 sampai 4000 gram.
a. Ciri-ciri bayi normal
~ Berat badan 2500-4000 gram
~ Panjang badan lahir 48-52 cm, lingkar dada 30-38 cm, lingkar kepala 33-35
cm

20
~ Bunyi jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 180 x/menit kemudian
menurun sampai 120-140 x/menit.
~ Pernafasan pada menit-menit pertama cepat kira-kira 80 kali/menit kemudian
menurun kira-kira 40 x/menit
~ Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup terbentuk
dan dilipti verniks kaseosa.
~ Rambut lanugo telah tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
~ Kuku agak panjang dan lemas
~ Genitalia : labia mayora sudah menutupi labia minora (pada perempuan) testis
mulai turun (pada laki-laki)
~ Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
~ Refleks moro sudah baik bila bayi dikagetkan akan memperlihatkan gerakan
seperti memeluk
~ Graff refleks sudah baik, apabila diletakkan sesuatu benda diatas telapak
tangan bayi akan menggenggam
~ Eliminasi baik urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama,
mekonium akan berwarna kuning kecoklatan.
b. Perubahan-perubahan yang terjadi pada bayi baru lahir
~ Perubahan metabolisme
Dalam waktu 2 jam setelah lahir akan terjadi penurunan kadar gula darah,
untuk menambah energi pada jam-jam pertama setelah lahir diambil dari
metabolisme asam lemak, bila karena sesuatu hal misalnya bayi mengalami
hipotermi, metabolisme asam lemak tidak dapat memenuhi kebutuhan pada
neonatus maka kemungkinan besar bayi akan menderita hipoglikemia,
misalnya pada bayi BBLR, bayi dari ibu yang menderita DM dan lain-lainnya.
~ Perubahan suhu tubuh
Ketika bayi lahir, bayi berada pada suhu lingkungan yang lebih rendah dari
suhu didalam rahim ibu. Apakah bayi dibiarkan dalam suhu kamar 25 C mak
bayi akan kehilangan panas melalui konveksi, radiasi dan evaporasi sebanyak
200 li/lg BB/menit.
Sedangkan produksi panas yang dihasilkan tubuh bayi hanya 1/10 nya.
Keadaan ini menyebabkan penurunan suhu tubuh sebanyak 2 c dalam waktu
15 menit, akibat suhu yang rendah metabolisme jaringan meningkat dan
kebutuhan oksigen pun meningkat.
21
~ Perubahan pernafasan
Selama dalam uterus janin mendapat O2 dari pertukaran gas melalui plasenta.
Setelah bayi lahir pertukaran gas melalui paru-paru bayi.
Rangsangan untuk gerakan pernafasan pertma ialah :
Tekanan mekanis dari toraks sewaktu melalui jalan lahir
Penurunan Pa CO2 merangsang kemoreseptor yang terletak cisinsus
karotis
Refleks deflasi hering breur
Pernafasan pertama pada bayi baru lahir terjadi normal dalam waktu 30 detik
setelah kelahiran, tekanan rongga dada bayi pada saat melalui jalan lahir
pervagina mengakibatkan cairan paru-paru bayi (pada bayi normal jumlahnya
80-100 ml) kehilangan 1/3 dari jumlah caran tersebut, sehingga cairan yang
hilang ini diganti dengan udara.
Paru-paru berkembang sehingga rongga dada kembali pada bentuk semula
pernafasan pada neonatus terutama pernafasan diafragmatikdan abdominal dan
biasanya masih tidak teratur frekuensi dan dalamnya pernafasan.
~ Perubahan sirkulasi
Dengana berkembangnya paru-paru mengakibatkan tekanan O2 meningkat
dan tekanan CO2 menurun, hal ini mengakibatkan turunnya resisiteni
pembuluh darah paru sehingga aliran darh kealat tersebut meningkat, hal ini
menyebabkan darah dari arteri pulmonalis mengalir keparu-paru dan ductus
arteriosis menutup.
Dengan menciutnya arteri dan vena umbilikalis kemudian tali pusat dipotong
sehingga aliran darah dari plasenta melalui vena cava imferis dan foramen
ovale ke atrium terhenti. Sirkulasi janin sekarang berubah menjadi sirkulasi
bayi yang hidup diluar badan ibu.~ Peubahan alat-alat pencernaan, seperti
hati, ginjal dan alat lainnya mulai berfungsi.
c. Asuhan bayi baru lahir normal
~ Asuhan segera bayi baru lahir
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama jam pertama setelah kelahiran. Sebagian bayi yang baru lahir
akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dengan sedikit bantuan atau
gangguan.
Aspek-aspek penting dari asuhan segera pada bayi baru lahir :
22
Menjaga agar abyi tetap hangat dan kering
Usahakan adanya kontak antara kulit bayi dan kulit ibunya sesegera
mungkin.
Segera setelah melahirkan badan bayi
Sambil secara cepat menilai pernafasannya, letakkan bayi dengan handuk
diatas perut ibu
Dengan kain bersih dan kering atau dengan kasa lendir dan darah iusap
dari wajah bayi untuk mencegah jalan udaranya terhalang, pernafasan bayi
diperiksa kembali.
Sebagian besar bayi akan menangis atau bernafas secara spontan dalam waktu
30 detik setelah lahir.
Bila bayi menangis dan bernafas terlihat dari pergerakan dada paling
sedikit 3 kali bernafas dan bayi dibiarkan dengan ibunya.
Bila bayi tidak bernafas dalam waktu 30 detik, segera mencari bantuan dan
mulai lakukan resusitasi.
Kebutuhan resusitasi dipersiapkan untuk setiap bayi dan mempersiapkan
rencana untuk meminta bantuan. Khususnya bila ibu tersebut memiliki riwayat
eklampsia, prdarahan, persalinan lama atau macet, persalinan dengan infeksi.
Klem dan potong tali pusat
Tali pusat diklem dan klem kedua dengan jarak 2 cm dari klem pertama
pada titik kira-kira 2 dan 3 cm dari pangkal pusat (tinggalkan klem
diantara kedua klem tersebut)
Tali pusat dipotong diantara kedua klem sambil melindungi bayi dengan
tangan kiri
Mempertahankan kebersihan pada saat memotong tali pusat. Sarung
tangan diganti bila sudah kotor. Memotong tali pusat dengan pisau atau
gunting yang didesinfeksi tingkat tinggi (DTT).
Periksa tali pusat setiap 15 menit. Apabila masih terjadi perdarahan
dilakukan pengikatan ulang yang lebih ketat
Menjaga bayi agar tetap hangat
Memastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan
kulit ibu

23
Mengganti pakaian bayi dan bayi dibungkus dengan selimut dan
memastikan kepala telah terlindungdengan baik untuk mencegah kehilanan
panas tubuh
Memastikan bayi tetaphangat dengan memeriksa telapak kaki bayi setiap
15 menit.
Apabila telapak kaki bayi terasa dingin, periksa suhu aksila bayi
Apabila suu bayi kurang dari 36,5 C bayi segera dihangatkan
Kontak dini dengan ibu
Bayi diberikan kepada bayinya secepat mungkin, kontak dini antara ibu
dan bayi sangat baik
Kehangatan mempertahankan panas yang benar pada bayi baru lahir
Ikatan batin dan pemberian ASI
Mendorong ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi telah siap (dengan
menunjukkan refleks rooting).
Pernafasan
Sebagian besar bayi akan bernafas secara spontan. Pernafasan bayi sebaiknya
diperiksa secara teratur untuk mengetahui adanya masalah.
Pernafasan da wrna kulit diperiksa setiap 5 menit
Jka bayi tidak segera bernafas dilakukan hal-hal berikut :
Keringkan bayi dengan selimut atau handuk hangat
Punggung bayi digosok dengan lembut
Jika masih sianosis (kulit biru) atau sukar bernafas (frekuensi
pernafasan kurang dari 30 atau lebih dari 60 kali/menit) bayi diberi
oksigen dengan kateter nasal atau nasal prongs.
Perawatan mata
Obat mta eritromisin 0,5-5 atau tetrasiklin 1-5 dianjurkan untuk pencegahan
penyakit amta karena klamidia (penyakit menular seksual) obat mata perlu
diberikan pada jam pertama setelah persalinan.
~ Asuham bayi baru lahir
Dalam waktu 24 jam, bila bayi tidak mengalami apapun berikanlah asuhan
berikut :
Lanjutkan pengamatan suhu tubuh bayi
Pertahankan suhu tubuh bayi

24
Hindari memandikan bayi sehingga sedikitnya enam jam dan hanya
setelah itu jika tidak terdapat masalah medis dan jika suhunya 36,5
C atau lebih
Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat, kepala bayi harus
tertutup

Pemeriksaan fisik bayi


Lakukan pemeriksaan fisik bayi yang lebih lengkap, ketika memeriksa
bayi baru lahir ingat butir-butir penting berikut :
Dilakukan ditempat yang hangat dan bersih untuk pemeriksaan
Mencuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan, menggunakan
sarung tangan dan bertindak lembut pada saat menangani bayi
Melihat, mendengar dan merasakan tiap-tiap daerah, dimulai dari
kepala dan berlanjut secara sistematis menuju jari kaki
Jiak ditemukan faktor resiko atau msalah, carilah bantuan lebih lanjut
yang memang diperlukan
Rekam hasil pengamatan

Identifikasi bayi
Alat pengenal untuk memudahkan identifikasi bayi perlu dipsang segera
pasca persalinan. Alat pengenal yang efektif harus diberikan kepada setiap
bayi baru lahir dan harus tepat ditempatnya sampai waktu bayi
dipulangkan.
Alat yang digunakan hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus tidak
mudah melukai, tidak mudah disobek dan tidak mudah lepas.
Perawatan lain-lain
~ Perawatan tali pusat
Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar
terkena udara dan tutupi dengan kain bersih secara longgar
Popok dilipat dibawah sisa tali pusat
Jika tali pusat terkena kotoran atau tinja, cui dengan sabun dan
air bersih dan dikeringkan betul-betul.

25
Dalam waktu 24 jm dan sebelum ibu dan bayi dipulangkan
kerumah bayi diberi imunisasi BCG, polio oral dan hepatitis B.
Beritahu orang tua agar merujuk bayi segera untuk perawatan
lebih lanjut jika ditemui tanda-tanda bahaya berikut :
Pernafasan sulit atau lebih dari 60 x/menit
Kehangatan terlalu panas (> 38 C atau terlalu dingin <
36 C)
Warna kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru,
pucat, memar.
Pemberian makan : hisapan lemak, mengantuk
berlebihan, banyak muntah.
Tali pusat : merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk,
berdarah.
Infeksi : suhu meningkat, erah, bengkak, keluar cairan
(nanah) bau busuk, pernfasan sulit
Tinjah/kemih : tidak berkemih dalam 24 jam, tinja cair,
sering, warna hijau tua, ada lendir atau darah pada tinja.
Aktivitas : menggigil atau tangis tidak bisa, sangat
mudah tersunggung, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang-
kejang halus, tidak bisa tenang, menangis terus menerus.

Mengajarkan pada orang tua cara meawat bayi mereka dan perawatan
harian untuk bayi baru lahir :
Memberi ASI sesuai dengan kebutuhan setiap
2-3 jam (paling sedikit setiap 4 jam) mulai dari pertama.
Pertahankan agar bayi selalu dengan ibunya
Jaga bayi dalam keadaan bersih, hangat dan
kering dengan mengganti popok dan selimut sesuai dengan keperluan,
pastikan bayi tidak trlalu panas dan terlalu dingin
Jaga tali pusat dalam keadaan baik dan kering
Awasi masalah dan kesulitan pada bayi dan inta
bantuan jika perlu

26
Peganglah, sayangi dan nikmati kehidupan
bersama bayi
Jaga keamanan bayi terhadap trauma dan
penyakit/infeksi
Ukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit atau
menyusui kurang baik

TINJAUAN KASUS
A. MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL, PERSALINAN, NIFAS
DAN BBL
Nama : Atika Puspitasari
Nim : 105011124
No reg : TU 754
Tanggal pengkajian : 10/09/2013
Pukul : 20.00 wita
Tempat : PKM Talise
I. Pengkajian
A. Data Subjektif
1. Identitas ( biodata )
a. Pasien ( istri )
- Nama : Ny. F
- Umur : 26 tahun
- Agama : Islam
- Suku/Bangsa : Kaili /Indonesia

27
- Pendidikan terakhir : SMA
- Pekerjaan : URT
- Alamat : Jl Tng Satu
b. Suami
- Nama : Tn. A
- Umur : 26 tahun
- Agama : Islam
- Suku/Bangsa : Kaili/Indonesia
- Pendidikan terakhir : SMA
- Pekerjaan : Swasta
- Alamat : Jl Tjg satu

2. Data biologis dan fisiologis


a. Keluhan utama : Ibu dtang ke puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya
b. Masalah masalah selama kehamilan
Rasa lelah : ya
Mual dan mutah : tidak
Nyeri perut : tidak
Panas menggigil : tidak
Sakit kepala berat : tidak
Penglihatan kabur : tidak
Rasa panas : tidak
Rasa gatal pada vulva : tidak
Pengeluaran cairan pervaginam : tidak
Kemerahan, tegang tungkai : tidak
Oedema : tidak
c. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Tgl/thn Tempat Umur anak
n penolon
persalina persalina kehamila keadaa
o g JK BB PB
n n n n
1 2010 BPS aterm bidan Laki- 2900 50 baik
laki gr cm
2 Hamil ini

d. Riwayat menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Banyaknya : 2-3 x ganti pembalut
Lamanya : 7 hari
Sifat darah : encer
Dismenoroe : tidak

28
e. Riwayat keluarga berencana
Pernah ber KB : ya
Jenis Kontrasepsi : pil
Rencana KB : ya (pil)
f. Riwayat kesehatan
1. Riwayat penyakit yang pernah diderita atau sedang diderita
a. Tekanan darah tinggi: tidak ada
b. DM : tidak ada
c. anemia berat : tidak ada
d. HIV/AIDS : tidak ada
e. Campak rubella : tidak ada
f. Malaria : tidak ada
g. Tuberculosis : tidak ada
h. Gangguan mental : tidak ada
2. Riwayat operasi : tidak ada
3. Prilaku kesehatan
a. Merkok : tidak pernah
b. Obat penenang : tidak pernah
c. Minuman keras : tidak pernah
d. Jamu tradisional : tidak pernah
i. riwayat psikososial
Kehamilan direncanakan dan diinginkan : ya
Jenis kelamin anak yang diinginkan : laki-laki
Status perkawinan : sah
Susunan keluarga yang tinggal di rumah
Hubunga
n Jenis pendidika
umur n pekerjaan ket
o kelamin n
keluarga
Wiraswast
1 Laki-laki 26 tahun Suami Sma Serumah
a
Perempua
2 26 tahun istri Sma URT Serumah
n
perempua
3 3 tahun anak - - serumah
n

j. riwayat kesehatan keluarga


penyakit menular : tidak ada
penyakit keturunan : tidak ada
penyakit menahun : tidak ada
keturunan kembar : tidak ada
k. Pola kegiatan sehari-hari
a. nutrisi
pola makan : 3x sehari
frekuansi makan : 1 piring
makanan kesukaan :-
makanan pantang : tidak ada

29
frekuansi minum : 8-10 gelas
b. pola eliminasi
BAK
frekuansi : 3-4 kali sekari
Bau/warna : amoniak / kuning muda
jumlah urin : tidak diukur
BAB
frekuansi : 1 kali sehari
Bau / warna : khas/ kuning muda
konsistensi : lembek
c. pola istirahat tidur
siang : 13.30-15.30 wita
malam : 21.30-05.30
d. personal hygienen
frekuansi mandi : 2-3 kali sehari
memakai sabun : ya
frekuansi sikat gigi : 2 kali sehari
memakai odol : pepsodent
mencuci rambut : 3 kali seminggu
memakai sampo : ya
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum

Keadaan umum : baik


Kesadaran : composmentis
Tanda tanda vital
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Suhu : 36,5 o C
Nadi : 80 x / menit
Respirasi : 20 x / menit
TB : 147 cm
BB : 58 KG
LILA : 27 cm
2. Pemeriksaan fisik

a. Muka

Cloasma Gravidarum : tidak ada


Oedema : tidak
pucat : tidak
b. Mata

kelopak mata : tidak oedema


Konjungtifa : tidak anemis
Sclera : tidak ikterus
Bentuknya : Simetris
c. Hidung

30
Simetris : ya
Secret hidung : tidak ada
d. Mulut Dan Gigi

Stomatitis : Tidak Ada


Caries : Tidak Ada
Gigi Palsu : Tidak Ada
e. Leher

Vena Jugularis : tidak ada pembesaran


Kelenjar tyroid : tidak ada pembesaran
f. Dada

Payudara :Simetris
Jantung : normal
Paru-paru : normal
Benjolan : tidak ada
g. Punggung dan pinggang

Posisi tulang belakan : lordosis gravidarum


Nyeri pinggang : tidak
h. Ekstremitas atas dan bawah

Oedema : Tidak ada


Kekakuan sendi : Tidak ada
Kemarahan : Tidak ada
Varises : Tidak ada
i. Abdomen

Bekas operasi : tidak ada


pembesaran : sesuai umur kehamilan
konsistensi : lunak
benjolan : tidak ada
pembesaran uterus : tidak ada
kontraksi : belum ada
Leopold I : 3 jari atas pusat
Leopold II : pu-ka
Leopold III : pres - kep
Leopold IV : konvergen
nyeri tekan : tidak ada
TBJ : 1550 gram
Gerakan janin :+
BJF :+
Frekuansi : 132 x/m
j. anogenetalia

31
inspeksi : tidak ada varises
perineum : tidak oedema
vulva/vagina : tidak ada
luka : tidak ada
kemerahan : tidak ada
nyeri :tidak ada
pengeluaran pervaginam
konsistensi : tidak ada
warna : tidak ada
jumlah : tidak ada
kelenjar bartolini
pembengkakan : tidak ada
rasa nyeri : tidak ada
anus : tidak hemoroid
pemeriksaan dalam : tidak dilakukan
k. Pemeriksaan penunjang

Darah HB : 10 mg/dl
Golongan Darah :A
Protein urin : tidak dilakukan
Reduksi :-
KLASIFIKASI DATA
NY F dengan GII PI A0 UK 28 minggu 5 hari, janin tunggal hidup intrauterin
dasar :
DS
1. Ibu mengatakan hamil anak kedua
2. Ibu mengatakan umur kehamilannya 7 bulan
3. Ibu mengatakan haid terakhir 03-03-2013
4. Ibu mengatakan pergerakan janinnya dirasakan pada umur 4 bulan sampai sekarang.
5. Ibu mengatakan sering buang air kecil.

DO
HPHT : 03-03-2013
TP : 10-12-2013
KU : baik
TTV :
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Suhu : 36,5 o C
Nadi : 80 x / menit
Respirasi : 20 x / menit
TB : 147 cm
BB : 58 KG
LILA : 27 cm
Palpasi
Leopold I : 3 jari atas pusat
Leopold II : pu-ka

32
Leopold III : pres - kep
Leopold IV : konvergen
Auskultasi , BJF (+) frekuansi 130 x/m, teratur
Perkusi, refleks patella (+)

III. DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL


Tidak ada
IV. TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 5 Oktober 2013
S
1. Ibu mengatakan bahwa sudah diimunisasi tetanus toxoid di puskesmas pada tanggal 16
Agustus 2013.
2. Ibu mengatakan sering buang air kecil.

O
KU : baik
Kesadaran : komposmentis
TTV :
Tekanan Darah: 100/70 mmHg
Suhu : 36,5 o C
Nadi : 80 x / menit
Respirasi : 20 x / menit
Palpasi :
Leopold I : 3 jari atas pusat
Leopold II : pu-ka
Leopold III : pres - kep
Leopold IV : konvergen
Auskultasi : DJJ (+), frekuansi 132 x/m, teratur
Ekstremitas : Oedema (-), varises (-)
Laboratorium : HB:10 mg/dl,Gol darah : A,Protein urin: tidak dilakukan, reduksi : (-)
A
Ny. F G2P1A0 janin tunggaal hidup intra uterin UK : 30 Mg 6 hari
P
1. Menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering, dan hindari makan coklat,
perbanyak makan buah dan sayur. Ibu mengerti dan akan melakukannya.
2. Menganjurkan ibu untuk tetap melanjutkan mengkonsumsi tablet Fe 1x1 tiap malam
sebelum tidur. Ibu bersedia mengkonsumsinya.
3. Menyampaikan pada ibu bahwa ibu akan dikunjungi ulang 2 minggu yang akan datang.
Ibu bersedia untuk dikunjungi.
4.

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 19 Oktober 2013
S
3. Ibu mengatakan sering sakit perut dan sakit bagian belakang.
4. Ibu mengatakan sering buang air kecil.

33
O
KU : baik
Kesadaran : komposmentis
TTV :
Tekanan Darah: 100/70 mmHg
Suhu : 36,5 o C
Nadi : 80 x / menit
Respirasi : 20 x / menit
BB : 59 Kg
Wajah : pucat (-), oedema (-)
Mata : konjungtifa tidak anemis, sclera tidak ikterus
Palpasi :
Leopold I : 3 jari atas pusat
Leopold II : pu-ka
Leopold III : pres - kep
Leopold IV : konvergen
Auskultasi : DJJ (+), frekuansi 136 x/m, teratur
Ekstremitas atas dan bawah : Oedema (-), varises (-)

A : Ny. F G2P1A0 janin tunggaal hidup intra uterin UK : 32 Mg 6 hari


P : jam 19.00 wita
1. Memberithu hasil pemeriksaan,
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Suhu : 36,5 o C
Nadi : 80 x / menit
Respirasi : 20 x / menit

2. Menjelaskan kepada ibu tentang fisiologi kehamilan yang berhubungan dengan sakit
perut dan sakit belakang pada kehamilan ibu bahwa pada usia kehamilan tua atau
mendekati proses persalinan, berat janin semakin bertambah, besar perut semakin
bertambah, sehingga terjadi penekanan pada perut bagian bawah dan punggung. Ibu
paham dan mengerti tentang penjelasan yang diberikan.
3. Menganjurkan ibu untuk tetap memakan makanan yang bergizi seperti sayuran,
buah, ikan , tahu , tempe. Ibu bersedia mengkonsumsinya.
4. Menyampaikan kepada ibu bahwa akan dikunjungi satu minggu yang akan datang.
Ibu bersedia di kunjungi.

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 26 Oktober 2013
S
1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah.
2. Ibu mengatakan keputihan tidak berbau dn tidak berwarna.
O
KU : baik
34
Kesadaran : komposmentis
TTV :
Tekanan Darah: 110/80 mmHg
Suhu : 36,5 o C
Nadi : 80 x / menit
Respirasi : 20 x / menit
BB : 59 Kg
Wajah : pucat (-), oedema (-)
Mata : konjungtifa tidak anemis, sclera tidak ikterus
Palpasi :
Leopold I : 28 cm
Leopold II : pu-ka
Leopold III : pres - kep
Leopold IV : konvergen
Auskultasi : DJJ (+), frekuansi 134 x/m, teratur
Ekstremitas atas dan bawah : Oedema (-), varises (-)
A : Ny. F G2P1A0 janin tunggaal hidup intra uterin UK : 33 Mg 5 hari
P : jam 19.00 wita
1. Memberithu hasil pemeriksaan,
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Suhu : 36,5 o C
Nadi : 80 x / menit
Respirasi : 20 x / menit
2. Menjelaskan kepada ibu tentang keputihan yang normal, bahwa ciri-ciri keputihan
yang normal yaitu keputihan yang tidak berbau, tidak berwarna, tidak gatal. Ibu tidak
lagi cemas.
3. Menganjurkan kepada ibu untuk olahraga ringan seperti jalan pagi. Ibu mengerti dan
akan melakukannya.
4. Menganjurkan kepada ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe 1x1 setiap malam
sebelum tidur. Ibu akan melakukannya.
5. Menyampaikan kepada ibu bahwa akan dikunjungi satu minggu yang akan datang.
Ibu bersedia di kunjungi.

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 2 November 2013
S
1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah.
O
KU : baik
Kesadaran : komposmentis
TTV :
Tekanan Darah: 110/70 mmHg
Suhu : 36,5 o C
Nadi : 80 x / menit
Respirasi : 20 x / menit
BB : 59 Kg
Wajah : pucat (-), oedema (-)
35
Mata : konjungtifa tidak anemis, sclera tidak ikterus
Palpasi :
Leopold I : 30 cm
Leopold II : pu-ka
Leopold III : pres - kep
Leopold IV : konvergen
TBJ : 2592
Auskultasi : DJJ (+), frekuansi 136 x/m, teratur
Ekstremitas atas dan bawah : Oedema (-), varises (-)
A : Ny. F G2P1A0 janin tunggaal hidup intra uterin UK : 34 Mg 6 hari
P : jam 19.00 wita
1. Memberithu hasil pemeriksaan,
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Suhu : 36,5 o C
Nadi : 80 x / menit
Respirasi : 20 x / menit
2. Menganjurkan kepada ibu untuk mempersiapkan persalinan diantaranya;
tempersalinan, penolong persalinan, perlengkapan bayi dan ibu saat persalinan,
transportasi, dll. Ibu bersedia menyiapkannya.
3. Menjelaskan pada ibu tentang salah satu tanda persalinan seperti nyeri perut semakin
bertambah, keluar lendir atau darah, keluar air, dll. Ibu paham dan mengerti.
4. Menganjurkan pada ibu untuk segera datang ke bidan apabila terdapat salah satu
tanda-tanda persalinan yang telah dijelaskan. Ibu bersedia melakukannya.
5. Menganjurkan pada ibu untuk tetap makan-makanan yang bergizi seperti
sayuran,buah,ikan,tahu,tempe,dll. Ibu bersedia mengkonsumsinya.
6. Menyampaikan kepada ibu bahwa akan dikunjungi satu minggu yang akan datang.
Ibu bersedia di kunjungi.

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 9 November 2013, jam 13.45 wita
S
1. Ibu mengatakan sakit perut tembus belakang sejak tadi pagi jam 09.00 wita.
2. Ibu mengatakan gerakan janin masih ada.
O
KU : baik
Kesadaran : komposmentis
TTV :
Tekanan Darah: 110/80 mmHg
Suhu : 36,5 o C
Nadi : 80 x / menit
Respirasi : 20 x / menit
BB : 59 Kg
Wajah : pucat (-), oedema (-)
Mata : konjungtifa tidak anemis, sclera tidak ikterus
Palpasi :
Leopold I : pusat px (22cm)

36
Leopold II : pu-ka
Leopold III : pres - kep
Leopold IV : divergen, H III
Kontraksi : (+)
DJJ : (+), frekuansi 138 x/m
Perikasa dalam pembukaan 6 cm, portio tebal, ketuban (+), kesan panggul normal, UK
36 minggu
A : Ny. F G2P1A0 janin tunggaal hidup intra uterin, letak memanjang,presentasi kepala,
Ku bauk, jalan lahir baik, dengan inpartu kala 1 fase aktif.
P : jam 19.00 wita
1. Memberithu hasil pemeriksaan,
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Suhu : 36,5 o C
Nadi : 80 x / menit
Respirasi : 20 x / menit
2. Menganjurkan ibu untuk BAK, supaya kandung kemih kosong dan memudahkan
proses persalinan. Ibu sudah BAK.
3. Menganjurkan ibu untuk miring kiri setiap datang sakit. Ibu sudah miring kiri.
4. Menganjurka pada ibu untuk tarik nfas dalam dan keluarkan lewat mulut setiap kali
datang sakit. Ibu telsh melakukannya.
5. Mengobservasi DJJ,His, dan TTV setiap 30 menit.
Jam 13.45 wita
DJJ (+), frekuansi 140 x/m
Kontraksi uterus (+), frekuansi 4 x dalam 10 menit, durasi d5 detik, interval 3
menit.
PD setiap 4 jam pembukaan 6 cm, portio tebal, Ket (+), kep HIII

Jam 14.15
Memantau TTV, Tekanan Darah : 120/90 mmHg, Suhu: 36,5 o C, Nadi : 80 x /
menit Respirasi: 22 x / menit.
Memantu DJJ, DJJ (+), frekuansi 140 x/m
Memantau kontraksi uterus, kontraksi (+), frekuansi 4x dalam 10 menit, durasi 35
detik, interval 3 menit.

Jam 14.45
Memantau TTV, Tekanan Darah : 120/90 mmHg, Suhu: 36,7 o C, Nadi : 80 x /
menit Respirasi: 22 x / menit.
Memantu DJJ, DJJ (+), frekuansi 148 x/m
Memantau kontraksi uterus, kontraksi (+), frekuansi 4x dalam 10 menit, durasi 45
detik, interval 2 menit.
Posisi tetap miring

Jam 15.15
Memantau TTV, Tekanan Darah : 120/90 mmHg, Suhu: 36,5 o C, Nadi : 80 x /
menit Respirasi: 22 x / menit.

37
Memantu DJJ, DJJ (+), frekuansi 138 x/m
Memantau kontraksi uterus, kontraksi (+), frekuansi 4x dalam 10 menit, durasi 45
detik, interval 2 menit.
Ketuban pecah spontan warna jernih.
PD pembukaan lengkap, portio tidak teraba, ket (-), kepala HIV

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 9 November 2013, jam 15.15 wita
S
1. Ibu mengatakan perutnya sakit.
2. Ibu mengatakan rasa ingin BAB.
3. Ibu mengatakan nyeri pada jalan lahir.
O
KU : baik
Kesadaran : komposmentis
Ibu tampak meringis
Kontraksi uterus, kontraksi (+), frekuansi 5 x dalam 10 menit, interval 2 menit,durasi
45 detik.
Ketuban sudah pecah spontan warna jernih
VT jam 15.15 pembukaan lengkap, portio tidak teraba, ket (-), kepala H IV
Tampak perinium menonjol dan vulva membuka
A : Ny. F G2P1A0 inpartu kala II
P :
1. Mendekatkan alat alat persalinan, alat sudah didekatkan.
2. Mengajarkan ibu cara mengedan yang baik, bahwa meletakkan kedua tangn pada paha
bagian dalam (merangkul). Kepala dan pandangan mata kearah perut, dan mengedan
saat ada kontraksi. Ibu sudah mengedan dengan baik.
3. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang diinginkan seperti : posisi
miring,berjongkok, merangkak, berdiri, dan terlentang. Ibu dalam posisi terlentang
(dorsal recumbant).
4. Memimpin ibu mengedan setiap kali ada kontraksi.ibu sudah mengedan saat ada his
5. Membantu kelahiran bayi
Jam 15.25 bayi lahir spontan LBK, jenis kelamin perempuan, A/S 7/9, BB 2500 gram,
PB 47 cm, LK 31 cm, LILA 10 cm, anpal +/+.
6. Melakukan kala III aktif dengan injeksi ixytosin 1 amp. Ibu sudah di suntik.
7. Memantau perdarahan, perdarahan 100 cc.
8. Memantau kontraksi uterus, kontraksi uterus baik.

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 9 November 2013, jam 15.35 wita
S
1. Ibu mengeluh sakit perut bagian bawah.
2. Ibu mengatakan sakit pada jalan lahir dan meras adanya keluar darah.
O

38
Jam 15.25 bayi lahir spontan LBK, jenis kelamin perempuan, A/S 7/9, BB 2500 gram,
PB 47 cm, LK 31 cm, LILA 10 cm, anpal +/+.
Melakukan pengetesan tanda-tanda pelepasan plasenta
1. Tali pusat bertambah panjang
2. Adanya semburan darah tiba-tiba
3. Uterus menjad bulat
4. TFU setinggi pusat
A : Ny. F P2A0 inpartu kala III
P :
1. Melahirkan plasenta dengan teknik PTT dengan menekan kearah dorso kranial pada
uterus.
Jam 15.35 wita, plasenta lahir lengkap dan selaputnya, berat plasenta 500 gram
2. Melihat apakah ada robekan jalan lahir. Tidak ada robekan jalan lahir.
3. Mengajarkan ibu dan keluarga untuk melakukan pengusapan pada daerah perut
(masase fundus) agar kontraksii bberjalan baik. Ibu sudah melakukannya.

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 9 November 2013, jam 15.50 wita
S
1. Ibu mengatakan perutnya mules..
O
KU : baik
Kesadaran : komposmentis
TTV : Tekanan Darah : 120/90 mmHg, Suhu: 36,5 o C, Nadi : 86 x / menit
Respirasi: 20 x / menit.
TFU : 2 jari bawah pusat
Kontraksi uterus baik
Kandung kemih kosong
Tidak ada ruptur perineum
A : Ny. F P2A0 inpartu kala IV
P :
1. Memantau kontraksi uterus, kontraksi uterus baik
2. Memantau perdarahan. Perdarahan sedikit.
3. Memantau TTV, Tekanan Darah : 120/80 mmHg, Suhu: 36,5 o C, Nadi : 86 x / menit
Respirasi: 20 x / menit.
4. Memberi ibu makan dan minum dan melanjutkan IMD.
Jam 16.05
1. Memantau kontraksi uterus, kontraksi uterus baik
2. Memantau perdarahan. Perdarahan sedikit.
3. Memantau TTV, Tekanan Darah : 120/80 mmHg, Suhu: 36,5 o C, Nadi : 86 x / menit
Respirasi: 20 x / menit.
4. Memantau TFU, TFU 2 jari bawah pusat.
5. Melanjutkan IMD
Jam 16.20
1. Memantau kontraksi uterus, kontraksi uterus baik
2. Memantau perdarahan. Perdarahan sedikit.

39
3. Memantau TTV, Tekanan Darah : 120/80 mmHg, Suhu: 36,5 o C, Nadi : 86 x / menit
Respirasi: 20 x / menit.
4. Memantau TFU, TFU 2 jari bawah pusat.
5. Melanjutkan IMD
Jam 16.35
1. Memantau kontraksi uterus, kontraksi uterus baik
2. Memantau perdarahan. Perdarahan sedikit.
3. Memantau TTV, Tekanan Darah : 120/80 mmHg, Suhu: 36,5 o C, Nadi : 86 x / menit
Respirasi: 20 x / menit.
4. Memantau TFU, TFU 2 jari bawah pusat.
5. Melanjutkan pemberian ASI
Jam 17.05
1. Memantau kontraksi uterus, kontraksi uterus baik
2. Memantau perdarahan. Perdarahan sedikit.
3. Memantau TTV, Tekanan Darah : 120/80 mmHg, Suhu: 36,5 o C, Nadi : 86 x / menit
Respirasi: 20 x / menit.
4. Memantau TFU, TFU 2 jari bawah pusat.
Jam 17 . 35
1. Memantau kontraksi uterus, kontraksi uterus baik
2. Memantau perdarahan. Perdarahan sedikit.
3. Memantau TTV, Tekanan Darah : 120/80 mmHg, Suhu: 36,5 o C, Nadi : 86 x / menit
Respirasi: 20 x / menit.
4. Memberikan HE tentang ASI eksklusif bahwa hanya memberikan ASI hingga usia 6
bulan tanpa makanan pendamping apapun.
5. Memberikan HE tentangperawatan talipusat agar tetap kering tanpa bubuhan apapun.

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 11 November 2013, jam 19.00 wita
S
1. Ibu mengatakan masih nyeri ringan pada perut bagian bawah.
2. Ibu mengatakan payudara terasa penuh tapi tidak nyeri
3. Ibu mengatakan sudah BAK tapi belum BAB
4. Ibu mengatakan bayinya menyusui
5. Ibu mengatakan ASInya masih kurang
O
KU : baik
Kesadaran : komposmentis
TTV : Tekanan Darah : 120/90 mmHg, Suhu: 36,5 o C, Nadi : 86 x / menit
Respirasi: 20 x / menit.
TFU : 2 jari bawah pusat
Payudara tampak membesar dan tegang, tidak kemerahan
Puting susu menonjol
Lochea rubra
Ibu sudah berjalan, mandi dan dapat melakukan perawatan pada bayinya.
ASI (+) tapi sedikit.
A : ibu nifas normal hari ke 2

40
P :
o
1. Memberitahu hasil pemeriksaan, Tekanan Darah : 120/90 mmHg, Suhu: 36,5 C,
Nadi : 86 x / menit, Respirasi: 20 x / menit.
2. Mengajarkan ibu cara menyusui yang benar, kriterianya daerah hitam pada payudara
masuk semua ke mulut bayi dan saat menyusui tidak terdengar bunyi. Ibu paham dan
mengerti.
3. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya setiap 2 jam. Ibu mengerti dan akan
melakukannya.
4. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti, buah, sayur,
tahu, ikan, tempe,dll. Ibu paham dan mengerti.
5. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan termasuk daerah sekitar
kemaluannya, mengganti pembalut setiap kali basah. Ibu mengerti dan akan
melakukannya.
6. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi obat yang telah diberikan. Ibu mengerti dan
akan mengkonsumsinya.
7. Menjelaskan pada ibu bahwa pengeluaran ASI masih berkurang sampai kurang lebih
hari ke tiga. Ibu paham dan mengerti.

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 18 November 2013, jam 19.00 wita
S
1. Ibu mengatakan perutnya sudah tidak nyeri.
2. Ibu mengatakan asinya sudahh banyak.
3. Ibu mengatakan sudah BAB dan BAK.
O
KU : baik
Kesadaran : komposmentis
TTV : Tekanan Darah : 120/90 mmHg, Suhu: 36,5 o C, Nadi : 86 x / menit
Respirasi: 20 x / menit
Mata : konjungtiva tidak pucat, sclera tidak anemis
Payudara : teraba lunak
Kontraksi uterus baik
TFU : pertengahan pusat sympisis
Lochea : serosa
A : ibu nifas normal hari ke sembilan

P :
1. Menganjurkan ibu untuk makan-makanan bergizi seperti buah, sayur, ikan, tahu,
tempe. Ibu bersedia dan akan mengkonsumsinya.
2. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI saja sampai usia bayi 6 bulan. Ibu paham
dan akan melakukannnya.
3. Menganjurkan ibu untuk mengikuti keluarga berencana. Ibu bersedia dan akan
melakukannya.
41
4. Memberi HE tentang metode kontrasepsi seperti suntik, pil, implant,/susuk,iud. Ibu
paham dan tertarik dengan metode IUD / spiral.

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 25 November 2013, jam 19.00 wita
S
1. Ibu mengatakan ASI banyak
2. Ibu mengatakan pengeluaran dari jalan lahir berwarna putih.
O
KU : baik
Kesadaran : komposmentis
TTV : Tekanan Darah : 110/70 mmHg, Suhu: 36,5 o C, Nadi : 80 x / menit
Respirasi: 20 x / menit
Mata : konjungtiva tidak pucat, sclera tidak anemis
Payudara : lunak, ASI banyak
TFU : tidak teraba di atas sympisis
Lochea : alba
A : ibu nifas normal hari ke enambelas

P :
1. Menganjurkan ibu untuk makan-makanan bergizi seperti buah, sayur, ikan, tahu,
tempe. Ibu bersedia dan akan mengkonsumsinya.
2. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri termasuk daerah sekitar
kemaluannya. Menjaganya tetap bersih dan kering dengan mengganti ceana dalam
setiap kali basah. Ibu paham dan akan melakukannya.
3. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI saja sampai usia bayi 6 bulan. Ibu paham
dan akan melakukannnya.

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 2 Desember 2013, jam 19.00 wita
S
1. Ibu mengatakan tidak ada keluhan
2. Ibu mengatakan sudah tidak ada pengeluaran ari jalan lahir.
3. Ibu mengatakan ingin memakai kontrasepsi suntik.
O
KU : baik
Kesadaran : komposmentis
TTV : Tekanan Darah : 110/80 mmHg, Suhu: 36,5 o C, Nadi : 80 x / menit
Respirasi: 20 x / menit
Mata : konjungtiva tidak pucat, sclera tidak anemis
Payudara : lunak, ASI banyak
TFU : tidak teraba di atas sympisis
A : ibu nifas normal hari ke duapuluh tiga
P :

42
1. Menjelaskan cara kerja kontrasepsi suntik, keuntungan, kerugian,kekurangan dn
jangka waktu memakainya, bahwa kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi hormonal,
keuntungannya tidak mmengganggu proses hubungan seksual, sangat efektif,
kerugiannya, bertambahnya berat badan, terjadi kehamilan jika lupa akan jadwal
suntik kembali, jangka waktunya sendiri ada yang 1 dan 3 bulan. Ibu paham dan
mengerti.
2. Menganjurkan ibu keklinik KB bidan bila ada yng ingin di konsultasikan.ibu
mengerti dan akan melakukannya.
3. Menganjurkan ibu untuk memberi ASI saja sampai usia bayi 6 bulan. Ibu akan
melakukannya.

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 8 desember 2013, jam 19.00 wita
S
1. Ibu mengatakan tidak ada keluhan
2. Ibu mengatakan sudah menggunakan KB suntik 1 bulan
O
KU : baik
Kesadaran : komposmentis
TTV : Tekanan Darah : 110/70 mmHg, Suhu: 36,5 o C, Nadi : 80 x / menit
Respirasi: 20 x / menit
Mata : konjungtiva tidak pucat, sclera tidak anemis
Payudara : lunak, ASI banyak
TFU : tidak teraba di atas sympisis
Injeksi cycloferm 1 vial, IM
A : ibu nifas normal hari ke duapuluh sembilan

P :
1. Menganjurkan ibuuntuk memberi ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan dan terus
diberi ASI sampai dengan berumur 2 tahun. Ibu bersedia dan akan melakukannya.
2. Beritahu ibu bahwa hubungan suami istri sudah bisa dilakukan apabila ibu sudah bisa
memasukan 1-2 jari dalam vagina dan ibu tidak merasa nyeri. Ibu paham dan
mengerti.
3. Anjurkan ibu untuk selalu mengkonsumsi makanan bergizi seperti sayur, buah, ikan,
tahu, tempe, agr produksi ASI ibu tetap terjaga. Ibu ppaham dan akan melakukannnya.

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 19 Desember 2013, jam 19.00 wita
S
1. Ibu mengatakan tidak ada keluhan
O
KU : baik

43
Kesadaran : komposmentis
TTV : Tekanan Darah : 110/70 mmHg, Suhu: 36,5 o C, Nadi : 80 x / menit
Respirasi: 20 x / menit
Mata : konjungtiva tidak pucat, sclera tidak anemis
Payudara : lunak, ASI banyak
TFU : tidak teraba di atas sympisis

A : ibu nifas normal hari ke 40


P :
4. Menganjurkan ibuuntuk memberi ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan dan terus
diberi ASI sampai dengan berumur 2 tahun. Ibu bersedia dan akan melakukannya.
5. Beritahu ibu bahwa hubungan suami istri sudah bisa dilakukan apabila ibu sudah bisa
memasukan 1-2 jari dalam vagina dan ibu tidak merasa nyeri. Ibu paham dan
mengerti.
6. Anjurkan ibu untuk selalu mengkonsumsi makanan bergizi seperti sayur, buah, ikan,
tahu, tempe, agr produksi ASI ibu tetap terjaga. Ibu ppaham dan akan melakukannnya.
7. Memberitahu ibu untuk selalu mengingat tanggal kembali untuk ber-KB kembali. Ibu
paham dan akan mengingatnya, yaitu tanggal 5 Januari 2014.

44
ASUHANKEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR BAYI NY.F
No register :
Tanggal pengkajian :
I. PENGKAJIAN

A. identitas

1. Bayi

Nama : by. F
Tanggal/ jam lahir : 9 november 2013 jam 15.25
Jenis kelamin : perempuan
Berat badan : 2500 gram
Panjang badan : 47 cm
2. Ibu

Nama : Ny.F
Umur : 26 tahun
Agama : islam
Suku/ bangsa : kaili/ Indonesia
Pend. Terakhir : SMA
Pekerjaan : URT
Alamat : Jl. Tanjung satu
3. Ayah

Nama : Tn. A
Umur : 26 tahun
Agama : islam

45
Suku/ bangsa : kaili/ Indonesia
Pend.terkhir : SMA
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : Jl. Tanjung Satu
B. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifassekarng

1. Pemeriksaan kehamilan

- Trimester I

Tempat : BPS
Keluhan : sering sakit perut
- Trimester II

Tempat : BPS
Keluhan : sering sakit perut
- Trimester III

Tempat : BPS
Keluhan : sakit perut bagian bawah
- HPHT : 03-03-2013

- TP : 10-12-2013

- Usia Kehamilan : 36 minggu

- Jenis persalinan : SPT LBK

- Penolong : bidan

- Komplikasi : tidak ada

- Ketuban :+

- Keadaan plasenta :baik

- Apgar score :7/9

2. Imunusasi selama kehamilan : 2 kali

3. Penyakit yang pernah diderita : tidak ada

4. Riwayat penyakit kehamilan

46
- Perdarahan : pernah

- Pre eklamsia : tidakpernah

- Eklamsia : tidak pernah

- Penyakit kelamin : tidak pernah

- Lain-lain : tidak pernah

5. Kebiasaan ibu waktu hamil

- Makanan : porsi sedang frekuensi 3x sehari

- Obat-obatan : tidak ada

- Merokok/ miras : tidak pernah

- Lain-lain : tidak ada

6. Riwayat persalinan

Ditolong oleh : bidan


Jenis persalinan : SPT LBK
Tempat persalinan : Bps
Lama persalinan
- Kala I : 2 jam 15 menit

- Kala II : 25 menit

- Kala III : 10 menit

- Kala IV : 4 jam 45 menit

7. Masalah yang terjadi selama persalinan : tidak ada

8. Keadaan Air ketuban : putih jernih

9. Jumlah air ketuban : 200 cc

10. Komplikasi persalinan

- Ibu : tidak ada

- Bayi : tidak ada

47
C. Pemeriksaan fisik

1. Pemeriksaan khusus

No Kriteria 0-1 menit >5 menit 10 menit


1 Denyut jantung 2 2 2
2 Usaha nafas 2 2 2
3 Tonus otot 1 2 2
4 Refleks 1 1 2
5 Warna kulit 1 2 2
Jumlah 7 9 10
2. Antropometri

- Berat badan : 2500 gram

- Panjang badan : 47 cm

- Lingkar lengan : 10 cm

- Lingkar kepala

Fronto oksipito :34 cm


Mentooksipito : 33 cm
Sub oksipito breghmatika : 31cm
Sub mento breghmatika : 31cm
- Lingkar dada : 33 cm

- Lingkar perut : 30 cm

3. Refleks

- Morro :+

- Graps :+

- Rooting :+

- Suchkling :+

4. Menangis : kuat

5. Tanda-tanda vital

Suhu : 36,5 oC

48
Nadi : 136 x/m
Pernapasan : 44 x/m
6. Kepala

Simetris : ya
UUB : baik,datar
UUK : baik, cembung
Caput : tidak ada
Cephal :tidak ada
Sutura : (-) baik, moulage : tidak ada
Luka kepala : tidak ada
Kelainan : tidak ada
7. Mata

Posisi : simetris
Kotoran : tidak ada
Perdarahan : tidak ada
Sclera : putih
Bulu mata : ada
8. Hidung

Lubang hidung : ada, simetris


Cuping hidung : tidak ada
Keluaran : lendir sedikit
9. Mulut

Simetris :+
Pallatum molle :+
Saliva :+
Bibir : simetris kiri dan kanan ,warna merah muda
Gusi : merah muda
Lidah : normal
10. Telinga

Simetris : ya, warna merah muda


Daun telinga : simetris kanan dan kiri
Lubang telinga : normal
Keluaran : tidak ada
11. Leher

Kelainan : tidak ada


Pergerakan : babas
12. Dada

Simetris : kiri dan kanan

49
Pernapasan : 34 x/m
Retraksi : tidak ada
Denyut jantung : 136 x/m
13. Perut

Bentuk : datar,lembut
Bising usus :+
Kelainan : tidak ada
14. Tali pusat

Pembuluh darah : vena 1, arteri 2


Perdarahan : tidak ada
Kelainan : tidak ada
15. Kulit

Warna : merah muda


Tugor : baik
Elastisitas : baik
Lanugo : sedikit
Verniks : ada
Kelainan :tidak ada
16. Punggung

Bentuk : simetris kiri dan kanan


Kelainan : tidak ada
17. Ekstremitas

Tangan : simetris kiri dan kanan


Kaki : simetris kiri dan kanan
Gerakan : aktif
Kuku : melewati jari, warna merah muda
Bentuk kaki : normal
Bentuk tangan : normal
Kelainan : tidak ada
18. Genitalia

Labia : labia mayora menutupi labia minora


Kelainan : tidak ada
Pengeluaran : tidak ada
19. Eliminasi

Miksi :+
Mekonium :+
D. Pemeriksaan menunjang

50
HB : tidak dilakukan
Gol Darah : tidak dilakukan

II. INTERPRETASI DATA

Diagnosa
Data Dasar
DS :
- Ibu mengatakan melahirkan dengan usia 9bulan, dengan BB lahir 2500
gram

- Ibu mengatakan anaknya lahir perempuan

- Ibu mengatakan baru melahirkan

- Ibu mengatakan bayinya menangis kuat

- Ibu mengatakan bayinya sudah menyusui

DO :
- Keadaan umum : baik

- TTV

Suhu : 36,5 oC
Nadi : 136 x/m
Respirasi :
- BBL

- PBL

- AS

- Pemeriksaan antropometri

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Dapat terjadi hipotermi

IV. TINDAKAN SEGERA

51
Mengeringkan dan membungkus tubuh bayi dengan kain kering dan bersih

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal 11 november 2013 jam 19.00 wita


S :
- Ibu mengatakan tali pusat anaknya belum lepas

- Ibu mengatakan bayinya sehat

- Ibu mengatakan bayinya dapat menghisap dengan baik

- Ibu mengatakan bayinya sudah BAK dan BAB

O :
- KU baik

- Kesadaran composmentis

- TTV

N : 120 x/m
R : 30 x/m
S : 36,7 oC
- Refleks hisap

- Tali pusat belum lepas

- BAK & BAB (+/+)

- Fontanel datar dan lembut

A : BBL hari kedua


P :
1. Memantau tanda-tanda vital N : 120 x/m, R: 30 x/m, S : 36,7 oC

2. Mengkaji pola eliminasi BAK & BAB (+/+)

3. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan tali pusat agar tetap
kering dengan cara tidak membubuhi apapun pada tali pusat termasuk
menutup dengan kassa. Ibu paham dan mengerti

52
4. Menganjurkan pada ibu untuk memberika ASI setiap 2 jam tanpa makanan
pendamping apapun. Ibu akan melakukannya

5. Mengajnurkan pada ibu untuk menjaga kebersihan bayinya dengan


memandikan bayinya setiap hari, mengganti popoknya setiap kali BAK dan
BAB. Ibu mengerti dan akan melakukannya

6. Membertitahu ibu tanda-tanda bahaya pada bayi seperti : sesak atau sukar
bernafas, suhu bayi terlalu panas atau terlalu dingin, badan bayi berwarna
kebiruan atau pucat, bayi menghisap lemah, sering mengantuk, dan bayi
merintih. Ibu mengerti

7. Menganjurkan pada ibu untuk membawa bayinya ke fasilitas kesehatan jika


terdapat salah satu tanda-tanda bahaya pada bayinya. Ibu bersedia
melakukannya

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 18 november 2013 jam 19.00 wita

S :
- Ibu mengatakan tali pusat anaknya sudah lepas

- Ibu mengatakan bayinya sehat

- Ibu mengatakan bayinya kuat menetek

O :
- KU baik

- Kesadaran composmentis

- TTV

N : 120 x/m
R : 36 x/m
S : 36,9 oC
- Tali pusat sudah lepas

A : neonatus hari ke 9

53
P :
1. Menganjurkan pada ibu untuk menjaga kebersihan bayinya dengan
memandikan bayinya setiap hari, mengganti popoknya setiap kali BAK dan
BAB. Ibu mengerti dan akan melakukannya

2. Menganjurkan pada ibu untuk memberika ASI setiap 2 jam tanpa makanan
pendamping apapun. Ibu akan melakukannya

3. Menganjurkan pada ibu untuk membawa bayinya keposyandu secara teratur


untukmemantau pertumbuhan dan perkembangan bayinya. Ibu bersedia
melakukannya

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 25 november 2013 jam 19.00 wita

S :
- Ibu mengatakan bayinya sehat

- Ibu mengatakan bayinya kuat menetek

O :
- KU baik

- Kesadaran composmentis

- TTV

N : 120 x/m
R : 36 x/m
S : 36,9 oC
- ASI +, banyak

A : neonatus hari ke 16
P :
1. Menganjurkan pada ibu untuk memberikan ASI saja selama 6 bulan
setelah 6 bulan bru diberikan bubur saring. Ibu paham dan mengerti

54
2. Menganjurkan pada ibu untuk membawa bayinya keposyandu secara
teratur untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayinya. Ibu
bersedia melakukannya

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 2 desember 2013 jam 19.00 wita
S :
- Ibu mengatakan bayinya sehat

- Ibu mengatakan bayinya kuat menetek

O :
- KU baik

- Kesadaran composmentis

- TTV

N : 120 x/m
R : 36 x/m
S : 36,8 oC
- ASI +, banyak

A : neonatus hari ke 23
P :
1. Menganjurkan pada ibu untuk memberikan ASI saja selama 6 bulan
setelah 6 bulan bru diberikan bubur saring. Ibu paham dan mengerti

2. Menganjurkan pada ibu untuk membawa bayinya keposyandu secara


teratur untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayinya. Ibu
bersedia melakukannya

55
56

Anda mungkin juga menyukai