Anda di halaman 1dari 70

SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Nursyamsi MD Kadsa,Amd Keb
Nip : 19890312 201001 2 001
Jabatan : Pengelola KIA/KB
Menerangkan bahwa :
Nama : Dra Hafsah Rauf,M.Kes.
Nip : 19490921 197609 2 001
Jabatan : Dosen Poltekkes Palu Jurusan Kebidanan
Telah melaksanakan manajemen kebidanan dan pengawasan pada ibu sejak masa
kehamilan 28 minggu, persalinan, post partum dan pengawasan bayi baru lahir melalui
kunjungan rumah (Home Visit) sejak tanggal 14 September 2013 s/d 28 Desember
2013 Pada :
Nama : Ny. S
Umur : 25 tahun
Alamat : Desa Pasokan Kec.Walea Besar Kab.Tojo Una-Una

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Pasokan ,28 Desember 2013


Mengetahui
Kepala Puskesmas Pasokan Pengelola KIA/KB

MUZNAH AM SALILUNG NURSYAMSI MD KADSA,Amd Keb


Nip.19680306 198901 2 004 Nip.19890312 201001 2 001
SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Winarni,AmdKeb
Nip : 19800104 200902 2 001
Jabatan : Pengelola KIA/KB
Menerangkan bahwa :
Nama : Siti Fatima Andi Mega
Nim : PO7124012 074
Jabatan : Mahasiswa Poltekkes Palu Jurusan Kebidanan
Telah melaksanakan manajemen kebidanan dan pengawasan pada ibu sejak masa
kehamilan 28 minggu, persalinan, post partum dan pengawasan bayi baru lahir melalui
kunjungan rumah (Home Visit) sejak tanggal 14 September 2013 s/d 28 Desember
2013 Pada :
Nama : Ny. S
Umur : 30 tahun
Alamat : Desa Dolong A Kec.Walea Kepulauan Kab.Tojo Una-Una

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Dolong ,28 Desember 2013


Mengetahui
Kepala Puskesmas Dolong Pengelola KIA/KB

MOH SAFRI M.LAUSELANG,SKM WINARNI,AmdKeb


Nip.19740426 19950310 1 005 Nip.19800104 200902 2 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kehendak dan
pertolongan-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas asuhan kebidanan
pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir An.Ny. S di Wilayah Kerja
Puskesmas Pasokan Kec.Walea Besar,Kab.Tojo Una-Una.
Dalam penyusunan asuhan kebidanan ini, penulis menyadari sepenuhnya
bahwa masih banyak kekurangan baik dalam bentuk penyusunan maupun isinya. Hal ini
disebabkan oleh karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu
diharapkan kritik dan saran-saran perbaikan demi sempurnanya Asuhan Kebidanan ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada bidan Nursyamsi MD Kadsa
atas bimbingan dan masukannya,juga teman-teman atas dorongan dan kerja samanya
serta semua pihak yang sudah membantu dalam penyusunan Manajemen Asuhan
Kebidanan ini.
Semoga Manajemen Asuhan Kebidanan ini dapat bermanfaat bagi pembaca
sekalian.

Pasokan, 28 Desember 2013

Penyusun

Dra Hafsah Rauf,M.Kes.


NiP.19490921 197609 2 001
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Misi dari pembangunan kesehatan adalah memenuhi hak setiap insan untuk
meraih derajat kesehatan setinggi-tingginya dengan kata lain kesehatan harus diPeroleh
setiap insan dan masyarakat.
Bidan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam melaksanakan misi
tersebut di atas khususnya dalam pemberian asuhan kepada ibu dan anak.
Dasar pemikiran yang melatar belakangi adalah bahwa kehamilan dan persalinan
merupakan peristiwa besar dimana memiliki arti penting bagi kaum wanita, keluarga
dan masyarakat. Proses ini memiliki resiko terhadap keselamatan ibu dan bayi dimana
jika proses sejak awalnya tidak teridentifikasi dengan baik maka/penyulit akan
berkembang kemudian berakibat fatal bagi kehidupan ibu maupun bayi. Manajemen
asuhan kebidanan pada ilmu pengetahuan yang unik dan menggabungkan dari berbagai
disiplin ilmu kesehatan masyarakat.
Manajemen asuhan kebidanan merupakan rangkaian yang tersusun secara
sistematis dan komprehensif guna memudahkan dalam proses pemecahan masalah klien
yang terdiri dari 7 langkah sbagai berikut :
1. Langkah I : Pengumpulan data
Untuk memperoleh semua informasi yang akurat dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
2. Langkah II : Analisa data
- Diagnosa medis
- Diagnosa masalah
- Diagnosa Kebutuhan
3. Langkah III : Identifikasi diagnosa atau masalah potensial
Diagnosa ini berdasarkan rangkaian data yang sudah
teridentifikasi
4. Langkah IV : Identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan
segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan, dokter
atau dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan lain sesuai dengan kondisi klien.
5. Langkah V : Rencana Asuhan
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh, yang
ditentukan oleh langkah sebelumnya dan merupakan kelanjutan
dari diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi.
6. Langkah VI : Pelaksanaan asuhan kebidanan
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh dilaksanakan secara
efisien dan aman, bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan sebagian
dapat dilakukan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.
7. Langkah VII : Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang
sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah telah terpenuhi sesuai dengan tujuan.
Langkah-langkah proses manajemen kebidanan pada umumnya merupakan
pengkajian yang memperjelas proses pemikiran yang mempengaruhi tindakan serta
berorientasi pada masalah dan kebutuhan klien.

B. Maksud dan Tujuan


Penyusunan Manajemen Asuhan Kebidanan ini dimaksudkan agar dapat dijadikan
pedoman dalam pelaksanaan pelayanan kebidanan secara profesional, bertanggung
jawab dan tetap berpedoman pada standar profesi kebidanan yang ada.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
ASUHAN KEBIDANAN PADA
IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS DAN BAYI BARU LAHIR DIMASYARAKAT

1. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil


Salah satu unsur yang penting untuk menurunkan angka kematian ibu dan
bayi adalah memelihara kesehatan ibu hamil. Bidan harus memiliki data ibu hamil
yang berada diwilayah kerjanya. Data ini dapat diperoleh dari pencatatan yang
dilakukan sendiri. Dari data tersebut dapat diatur strategi pemeliharaan kesehatan
ibu hamil.
Semua ibu hamil dianjurkan agar memeriksakan kesehatan dirinya sedini
mungkin. Anjuran tersebut disampaikan kepada masyarakat melalui kelompok ibu-
ibu atau pemimpin desa. Pemeriksaan kehamilan minimal dilakukan 4 kali, yaitu
pada trimester pertama 1 kali, trimester kedua 1 kali, trimester ketiga 2 kali.
Pada ibu hamil berisiko tinggi, pemeriksaan dilakukan lebih sering dan
intensif. Untuk itu bidan harus mengadakan pendekatan langsung kepada ibu hamil
atau pendekatan dapat dilakukan melalui dukun terlatih, kader posyandu atau kader
peminat KIA.
Melalui pemeriksaan secara teratur dapat diketahui perkembangan kondisi
kesehatan ibu. Bila ditemukan adanya gangguan kesehatan tindakan dapat dilakukan
sesegera mungkin.
Pemeriksaan kesehatan ibu dilakukan dengan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan. Didalam manajemen kebidanan pemeriksaan kesehatan
mencakup langkah identifikasi dan analisa masalah serta penentuan diagnosa.
Pemeriksaan dimulai dengan pengumpulan data subyektif yang dilakukan
dengan wawancara atau anamnesa.
a. Anamnesa (data subyektif)
1. Identitas
Hal yang penting ditanyakan tentang identitas pasien ini adalah sebagai
berikut :
 Nama pasien
 Umur dalam tahun, untuk menentukan resiko kehamian, bila usia kurang
dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, resiko kehamilan tinggi.
 Pendidikan, makin rendah pendidikan ibu resiko gangguan kesehatan ibu
dan bayi makin tinggi.
 Pekerjaan, pekerjaan ibu yang berat baik fisik maupun mental akan
membahayakan kehamilannya.

2. Riwayat kehamilan sekarang


Kepada ibu ditanyakan keluhan utamanya sehingga ia datang menemui
bidan. Keluhan utama ialah pernyataan pasien pertama tentang kehamilan
dan gangguan kesehatan yang menyebabkan ia datang minta bantuan.
Untuk selanjutnya pertanyaan diajukan berkaitan dengan kehamilan.
Tanyakan tanggal (hari pertama haid, bulan dan tahun) dan haid yang
diperoleh terakhir.
Hal ini perlu untuk menentukan usia kehamilan saat ini dan tafsiran partus.
Siklus haid perlu ditanyakan juga untuk perkiraan partus.
Bulan dan tahun saat persalinan terakhir perlu ditanyakan karena hal ini
penting untuk menentukan jarak persalinan terakhir. Bila jaraknya kurang
dari 2 tahun maka memungkinkan dapat timbul resiko pada ibu dan bayi.
a) Masalah-masalah penting yang perlu dipertanyakan ialah :
(1) Nafsu makan
Bila nafsu makan kurang, menyebabkan gizi ibu akan memburuk.
(2) Muntah
Muntah-muntah adalah gejala dari kehamilan muda, hiperemesis,
hipertensi.
(3) Pergerakan janin yang dirasakan oleh ibu
Gerakan janin yang aktif setelah kehamilan 20 minggu. Gerakan
merupakan pertanda janin yang sehat, bila gerakan janin jarang,
menunjukkan kemungkinan gangguan sirkulasi antara janin dan ibu
(kurang dari 4 gerakan dalam 20 menit).
(4) Nyeri perut
Bila ada nyeri perut dilakukan pmeriksaan lebih lanjut.
Kemungkinan nyeri disebabkan oleh kehamilan ektopik, kista
ovarium, apendixsitis dan lain-lain
(5) Udema
Bila udema hanya diatas tibia adalah gejala biasa. Tetapi bila udema
disertai dengan hipertensi dan proteinuria maka gejala ini merupakan
indikasi pre-eklampsia.
b) Penyakit-penyakit yang diderita pada kehamilan sekarang
Penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan atau
bertambah beratnya penyakit adalah sebagai berikut :
- Paru-paru
Batuk darah (TBC), sesak nafas, asma
- Penyakit jantung
- Penyakit hati : hepatitis, chirosis, dan sebagainya
- Malaria, perlu dilakukan pemeriksaan darah tepi
- Penyakit ginjal, kemungkinan batu saluran kemih, sistitis,
pielonefritis.
- Diabetes, perlu dilakukan pemeriksaan gula darah dan urine.
- Psikosis, gangguan jiwa
- Epilepsi (ayan)
c) Riwayat kesehatan keluarrga
Disini ditanyakan terutama tentang penyakit yang diderita keluarga. Dari
hasil pertanyaan ini dapat diidentifikasi kemungkinan adanya penyakit
keturunan yang berpengaruh terhadap kehamilan.
d) Kebiasaan-kebiasaan yang berpengaruh buruk terhadap kehamilan
Kebiasaan buruk tersebut adalah :
- Merokok, minum-minuman keras (alcohol)
- Minum obat-obat penenang, analgetik
- Narkotik, morfin, ganja

3. Riwayat kehamilan dan persalinan terdahulu


a) Kehamilan terdahulu
Riwayat kehamilan terdahulu merupakan informasi terpenting, karena
yang terdahulu dapat berulang lagi, misalnya perdarahan, hipertensi,
partus preaterm dan sebagainya.
Berapa kali ibu hamil melahirkan perlu ditanyakan, ibu yang pernah
melahirkan 4 kali atau lebih mempunyai risiko. Demikian pula dengan
abortus. Abortus spontan yang berulang 3 kali atau lebih merupakan
resiko bagi kehamilan berikutnya, abortus adalah perdarahan lewat
vagina yag terjadi sebelum usia kehamilan 28 minggu.
b) Berat Bayi
Berat bayi normal ialah antara 2500 – 4000 gram. Bila ibu pernah
melahirkan bayi lebih dari normal, tanyakan apakah persalinan (macet,
trauma). Berat bayi yang lebih dari normal perlu diselidiki adanya
diabetes (dilakukan pemeriksan gula darah dan reduksi).

c) Penolong Persalinan
Apakah persalinan yang lalu ditolong oleh dukun tidak terlatih. Dukun
tidak terlatih biasanya menggunakan alat tidak steril dan dapat terjadi
resiko infeksi tetanus.
Untuk pertolongan persalinan berikutnya agar dianjurkan ke bidan atau
dukun terlatih.
d) Cara Persalinan
Disini perlu ditanyakan apakah persalinan yang lalu normal, spontan,
letak kepala dan aterm atau lahir dengan letak sungsang atau lainnya.
Apakah pernah waktu bersalin menggunakan alat forsep atau vakum.
Bila ibu bersalin pernah ditolong dengan forsep, menunjukkan indikasi
kemungkinan terjadinya persalinan macet atau terulang. Kemudian
tanyakan apakah ibu pernah melahirkan melalui tindakan operasi
(seksio). Kelahiran dengan seksio memungkinkan terjadi rupture uteri
(kira-kira 1-50), sehingga ibu dianjurkan untuk melakukan persalinan
beikutnya dirumah sakit.
e) Keadaan Bayi
Tentang bayi yang dilahirkan sebelumnya perlu ditanyakan. Apakah
dalam keadaan sehat, apakah tidak ada kelainan fisik dan mentalnya.
Bila bayi sakit atau cacat tuliskan jenis penyakit-penyakit cacat atau
kelainannya. Bayi yang dilahirkan mati, sebab kematiannya seperti
tetanus, gangguan pernafasan, trauma lahir dan sebagainya.
f) Komplikasi
Beberapa komplikasi perlu ditanyakan sebagai berikut :
(a) Perdarahan pra persalinan ialah perdarahan lewat vagina yang terjadi
sesudah kehamilan 20 minggu.
(b) Perdarahan pasca persalinan ialah perdarahan setelah persalinan
lebih dari 500 ml.
(c) Hipertensi ialah lebih dari 145/90 mmHg
Hipertensi yang ditemukan pada trimester III menunjukkan
kemungkinan adanya penyakit hipertensi kronik. Hipertensi yang
timbul setelah trimester I kemungkinan disebabkan oleh kehamilan
itu sendiri.
(d) Infeksi
Perlu dituliskan apakah terjadi demam pada masa persalinan atau
nifas. Penyuluhan perilaku diberikan agar tidak terulang kembali.
(e) Partus lama/macet ialah persalinan yang lebih dari 18 jam mulai dari
kala I atau kala II lebih dari 2 jam. Partus lama ada hubungannya
dengan resiko kematian bayi.
(f) Partus preterm (prematur) ialah partus pada usia kehamilan kurang
dari 37 minggu. Kematian bayi amat tinggi sehingga kita perlu
mencegahnya.

b. Pemeriksaan Fisik (data obyektif)


1. Keadaan umum
a) Tingkat kepucatan
b) Pasien pucat ditunjukkan melalui observasi konjungtiva, telapak tangan
dan lidah. Keputihan menujukkan adanya anemia.
c) Kesadaran
d) Apakah komposmentis (kesadaan baik) atau kesadaran terganggu (apatis,
somnolen, sopor, koma).
e) Tinggi Badan
f) Diukur dalam cm tanpa sepatu, tinggi yang kurang dari 145 cm, ada
kemungkinan dapat mempengaruhi proses persalinan CPD (Cephalo
Pelvic Disproportion).
g) Berat Badan
h) Ukuran berat badan diukur dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian
yang seringan-ringannya.
i) Berat yang kurang dari 45 kg pada trimecter III atau dibawah kurve pada
KMS (Kartu Menuju Sehat) ibu hamil menyatakan ibu kurus, besar
kemungkinan ibu akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
Bila berat badan ibu berada diatas kurve pada KMS ibu hamil perlu
mencurigai adanya kemungkinan ibu melahirkan bayi besar yang dapat
menimbulkan kemacetan dalam persalinan.
j) Bentuk Tubuh
k) Perhatikan cara pasien berdiri dan berjalan. Bila tampak kelainan tulang
belakang dan panggul maupun tungkai, harus dicurigai kemungkinan
adanya kelainan tulang panggul yang dapat menyulitkan persalinan.
l) Tekanan darah
m) Tekanan darah normal 100/80 – 140/90 mmHg
n) Bila lebih dari 140/90 MmHg, hati-hati adanya eklampsia.
o) Nadi
p) Denyut nadi normal 100-160 x/menit
q) Bila abnormal mungkin adanya kelainan jantung dan paru-paru.
r) Pernafasan
s) Pernafasan normal 20-24 x/menit
t) Bila abnormal mungkin ada kelainan paru-paru atau jantung
u) Demam
v) Bila terasa demam dengan perabaan harap suhu diukur dengan
termometer (normal 36-37 ˚C) bila suhu lebih tinggi 37 ˚C mungkin
terjadi infeksi.
w) Kulit
x) Bila kulit kuning harus dicurigai adanya penyakit hati.

2. Fisik umum
a) Muka
Inspeksi apakah ada odema pada palpebra. Hal ini mungkin
menunjukkan gejala odema umum. Periksa konjungtiva untuk
mengetahui adanya anemia.
b) Mulut/gigi
Periksa apakah ada karies, gangrene pulpa, tonsillitis atau faringitis.
Keadaan tersebut menunjukkan adanya sumber infeksi.
c) Paru-paru
Lakukan inspeksi bentuk dada. Apakah simetris atau normal. Bila bentuk
dada abnormal kemungkinan adanya kelainan paru-paru. Bila lebih dari
2 minggu dicurigai adanya kelainan paru-paru.
d) Jantung
Bila tampak sesak, kemungkinan adanya kelainan jantung yang dapat
menimbulkan resiko baik ibu maupun bayinya.
e) Payudara
Inspeksi payudara apakah ada kemerahan (inspeksi) benjolan, putting
susu abnormal tertarik kedalam payudara dipalpasi apakah ada benjolan
(tumor mamae).
f) Hati
Lakukan palpasi untuk pemeriksaan hati. Bila hati membesar mungkin
ada kelainan hati dan merupakan resiko baik bagi ibu maupun bayinya.
g) Limpa
Pemeriksaan limpa dilakukan bila ditemukan pembesaran limpa disertai
dengan anemia ada gejala malaria.
h) Abdomen
Pada kehamilan, terjadi pembesaran perut yang normal karena
pembesaran uterus. Bila pembesaran perut itu berlebihan kemungkinan
terjadi asites, ileus dan lain-lain.
i) Tangan dan tungkai
Inspeksi dan palpasi pada tibia dan jari dilakukan untuk mengidentifikasi
apakah ada odema. Bila ditemukan odema pada tempat-tempat tersebut,
kemungkinan dugaan akan timbul preeklampsia.

3. Pemeriksaan khusus kebidanan


a) Bagian luar
(1) Tinggi fundus uteri
Pengukuran tinggi fundus mulai dari batas atas simfisis, tinggi
fundus dapat menentukan umur kehamilan.
Bila tinggi fundus kurang dari perhitungan umur kehamilan mungkin
terdapat gangguan pertumbuhan janin. Bila sebaliknya mungkin
terdapat gemeli, hidramnion atau mola.
(2) Bentuk uterus
Kelainan bentuk uterus terjadi karena tumor (mioma), kelainan
uterus, janin letak lintang, gemeli, dan sebagainya.
(3) Pemeriksaan Leopold
Pemeriksaan dilakukan untuk menentukan letak janin.
(4) Perabaan gerak janin
Setelah 20 minggu kehamilan gerakan janin aktif merupakan
pertanda janin sehat.
(5) Pemeriksaan auskultasi
Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan stetoskop lurus.
Denyut jantung normal 110-150 x/menit.
b) Bagian dalam
(1) Dilakukan inspekulo untuk mengetahui adanya :
a) Keputihan (vaginitis), servisitis, tumor/ CA cerviks
b) Bercak putih seperti kepala susu (kental) dan gatal
menunjukkan kondisi untuk dicurigai adanya infeksi jamur
kandida (kandidiasis).
c) Cairan encer kehijauan dan bercak merah, dapat dicurigai
adanya trichomoniasis.
d) Cairan kental seperti ingus, kuning dan berbau amis dapat
dicurigai adanya infeksi.

(2) Pelvimetri
Dilakukan oleh bidan/dokter pada usia kehamilan 34-36minggu pada
a) Primigravida
b) Multigravida dengan janin besar pada usia kehamilan 40 minggu.
c) Analisa dan diagnosa
Bila seluruh data telah tercatat maka bidan melakukan analisis,
data yang tercatat tersebut dihubngkan antara satu dengan lainnya dan
dicari sebab akibatnya. Masalah yang dialami oleh ibu hamil tercatat.
Pada akhirnya ditentukan suatu kesimpulan (diagnosa).
Diagnosa kebidanan menetapkan keadaan hamil saat ini, persalinan yang
lalu, keadaan janin, masalah penyakit yang diderita ibu, yang berkaitan
dengan kehamilan.
d) Rencana asuhan kebidanan dan tindakan
Berdasarkan diagnosa yang ditentukan maka bidan melakukan
rencana asuhan dan tindakan.
Rencana bidan mencakup tujuan yamg akan dicapai, rencana
pelaksanaan dan evaluasi.
(1) Rencana tindakan pada ibu hamil mencakup
(2) Upaya peningkatan kesehatan ibu hamil
(3) Upaya pencegahan terhadap penyakit tetanus dan terjadinya
perdarahan
(4) Upaya pengobatan bila ibu menderita penyakit atau kesehatannya
terganggu
(5) Kriteria keberhasilan bila tindakan dilakukan
(6) Tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan rencana yang telah
dibuat oleh bidan.
Pada umumnya tindakan yang dilakukan oleh bidan terhadap ibu
hamil sebagai berikut :
a) Pemberian imunisasi TT
Imunisasi TT diberikan 2x yaitu pada kunjungan pertama dan
kemudian interval 4 minggu, tanpa pandang usia kehamilan. Bila
pernah menerima TT 2x pada kehamilan terdahulu, maka hanya
diberikan TT 1x. Imunisasi TT bertujuan melindungi bayi dan ibu
terhadap penyakit tetanus.
b) Pemberian obat
(1) Fe tablet besi diberikan pada setiap ibu hamil sampai bayi
lahir.
(2)Obat cacing, diberikan bila ditemukan telur pada feces.
Pemberian ulang setelah 4 bulan.
(3)Obat malaria, diberikan obat yang tidak resisten.
c) Obat khusus
(1) Anti emesis, vitamin b6 atau dyphehydramin diberikan bila
terdapat emesis lebih dari 2 kali/hari.
(2) Anti pusing, carilah penyebab pusing. Bila pusing saja dapat
diberikan paracetamol. Bila influenza dapat diberikan obat
flu.
(3) Anti hipertensi, bila terdapat tensi systole 130-160 mmHg
dan diastol 85-100 mmHg dianjurkan berbaring dan diberi
minum luminal 3x30mg.
(4) Bila sudah seminggu tensi tetap tinggi diberikan methyldopa
3x125-500 mg/oral per hari atau nifedipin 3x10 mg oral/hari.
Bila tensi tetap tinggi atau lebih dari 160/100 mmHg pasien
perlu dirujuk kerumah sakit.
(5) Tokolisis, adalah obat untuk menghentikan his persalinan
kurang bulan yang diberikan bila ada indikasi, yaitu his
timbul kuat dan lebih dari 3x per jam pada usia kehamilan
kurang dari 35 minggu dan pembukaan kurang dari 3 cm,
obat yang tergolong B simpatomimetik (anti asthma) dapat
digunaka, misalnya tablet terbutalin 3x5 mg, tablet isoxuprin
3x20 mgatau obat asma lainnya misalnya aminopilin 3x300
mg per oral. Dengan pemberian obat-obat tersebut his
menghilang sehingga dapat dicegah terjadinya partus
preterm/premature sebesar 50%.
d) Nasehat pada ibu hamil
Pemberian nasehat termasuk dalam fase pelaksanaan atau tindakan
didalam manajemen kebidanan.
Nasehat yang diberikan meliputi :
(1) Gizi
Kebutuhan bahan makanan 1 hari untuk ibu haml.
Makanan/Baha Ukuran rumah Banyaknya Wanita Ibu
n Makanan Tangga (URT) Dewasa Kerja Hamil
Ringan
Nasi Piring 3½ 4
Daging Potong 1½ 1½
Tempe Potong 3 4
Sayur mayur Mangkok 1½ 2
Buah Potong 2 2
Susu Gelas - 1
Minyak Sendok 4 4
Gula Sendok 5 5
Air Gelas 4 6
Depkes RI 1998, Sehat Bayi Sehat, Ditjen Pembinaan Kemasyarakatan, Jakarta
(2) Kebersihan
Diperlukan kebersihan umum, misalnya mandi, sikat gigi secara teratur
minimal 2 kali sehari.
Bila perlu gigi diperiksa untuk mengetahui adanya sumber infeksi seperti
karies dentis. Hal ini perlu segera diobati.
(3) Olah raga
Seorang ibu hamil dapat melakukan olah raga ringan. Misalnya, jalan pagi
10 menit atau senam ringan 15 meit atau berenang 15 menit.
(4) Perawatan payudara
Sejak kehamilan 6 bulan payudara perlu diperhatikan untuk dirawat dalam
mempersiapkan laktasi. Putting yang masuk kedalam perlu ditarik keluar
dengan ringan secara teratur tiap hari.
(5)Pasien harus diberikan pengertian akan keuntungan laktasi yaitu :
(a) Memberi kekebalan pada bayi terhadap penyakit tertentu
(b) Mencegah infeksi
(c) Praktis
(d) Susu ibu cocok untuk bayi
(e) Ekonomis
(f) Memberi dukungan emosional
(g) Mencegah kehamilan dalam 3-4 bulan pertama setelah melahirkan
(h) Mengurangi resiko kanker payudara
(i) Ibu harus segera meneteki bayi segera setelah lahir dan seterusnya
sampai usia 2 tahun.
(6) Keluarga berencana
Seorang ibu harus diberitahukan mengenai penjarangan kehamilan yaitu
harus kebih dari 2 tahun dan hanya mempunyai 2 anak saja.
Karena interval terlalu dekat dan jumlah anak yang banyak dapat
mempengaruhi kematian ibu dan bayi. Cara KB yang dianjurkan pada post
partum yaitu IUD, suntikan, tubektomi, kondom atau pil progesterone
(exluton).
(7) Pekerjaan dan perilaku sehari-hari
Ibu hamil boleh bekerja ringan, misalnya memasak, menyapu dan
sebagainya. bagi pekerja kantor dapat sampai 2 minggu sebelum TPA
(Taksiran Persalinan Akhir), bagi yang bekerja berat dianjurkan untuk
bekerja ringan saja karena pekerjaan berat dapat menimbulkan partus
preterm (preterm) atau keguguran.
Hubungan seks sebaiknya dikurangi dan sebaiknya menggunakan kondom
untuk kebersihan dan menghindari infeksi istirihat cukup dan keluarga
dilibatkan, mendukung kesehatan ibu hamil.
Ibu hamil yang diperiksa ulang dicatat tentang keluhan utamanya.
Pemeriksaan fisik terutama dilakukan ialah keadaan umum berat badan,
tanda-tanda vital, pemeriksaan dalam dilakukan pada primigravida 36
minggu untuk menentukan timbangan feto pelvic. Pemeriksaan
laboratorium sesuai dengan indikasi. Pemberian imunisasi TT pertama dan
TT kedua setelah 4 minggu setelah pemberian TT pertama. Penyuluhan
dilakukan sesuai kebutuhan.

2. Pertolongan persalinan dirumah


Bila keluarga yang akan melahirkan menemui bidan untuk meminta
pertolongan, dan ibu tersebut pernah diperiksa maka ambilah kartu ibu dan
periksalah catatan tentang kunjungan terakhir.
Kalau ibu belum pernah diperiksa, nama dan alamatnya dicatat dan kemudian
ditanyakan tentang jumlah persalinan yang sudah dialami oleh ibu. Bila beberapa
informasi penting telah dicatat segera berangkat kerumah ibu yang hendak bersalin
dan membawa bidan Kit.
Setelah sampai dirumah pasien, bidan memberi salam kepada ibu dan
keluarganya.
Langkah pertama yang dilakukan oleh bidan ialah mengidentifikasi dan
menganalisa ibu yang melahirkan. Keadaan ibu ditanyakan tentang gejala berkaitan
dengan persalinan :
 Bagaimana perasaan ibu
 Kapan rasa nyeri (his) mulai dan frekuensi berapa kali dirasakan
 Adakah keluar darah dari vagina
 Bila ketuban sudah pecah, kapan hal ini terjadi
 Bagaiman keadaan kesehatan umum ibu
 Apakah ibu mengalami kesukaran persalinan yang lalu
Kemudian dilakukan pemeriksaan
 Tanda-tanda vital (suhu, nadi, tensi dan respirasi)
 Abdomen, inspeksi, palpasi
 Denyut jantung janin diperiksa
Analisis dilakukan untuk menentukan keadaan ibu, kala dan jalannya
persalinan. Hasil penentuan tersebut merupakan diagnosa, kemudian ditentukan
rencana tindakan.
Pengamatan seterusnya dilakukan selama 30 menit untuk menentukan kala dan
kecepatan perkembangan persalinan. Bidan dapat meninggalkan ibu dengan pesan
kepada keluarganya untuk memberitahukan jika persalinan mulai aktif bila
menunjukkan keadaan-keadaan seperti :
 Ibu baik, tampak dalam kondisi baik
 Ibu baru pertama kali akan melahirkan dan masih dalam permulaan kala I
 Jarak atau pengangkutan tidak merupakan hambatan bagi bidan untuk
segera datang kembali.

Jika tanda-tanda persalinan aktif mulai, maka tetaplah mendampingi ibu


a. Persiapan persalinan dirumah
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam fase persiapan yaitu :
1. Alalt-alat tersedia dan siap untuk dapat dipakai
 Perlengkapan yang diperlukan oleh ibu guna persalinan dirumah
 Perlengkapan yang diperlukan oleh bayi segera sesudah lahir
 Tempat tidur untuk bersalin
 Alat-alat dari bidan Kit
2. Persiapan ibu untuk bersalin
Pemeriksaan dan kegiatan terhadap ibu yang dilakukan mencakup :
 Observasi keadaan umum, suhu dan nadi
 Inspeksi, palpasi, dan auskultasi abdomen
 Pengukuran kecepatan denyut jantung janin
 Membersihkan daerah kemaluan ibu
 Memandikan ibu bila masih ada waktu
3. Persiapan bidan
 Memakai celemek plastic
 Mencuci tangan, bila ibu mulai meneran pada akhir kala I
4. Persiapan keluarga
Bantuan keluarga dimintakan mencakup :
 Menyiapkan ruangan untuk ibu bersalin beserta perabotnya
 Mengupayakan ruangan bersih, tidak gelap dan ada aliran udara
(ventilasi)
 Mendorong semangat ibu yang menghadapi persalinan dan menyiapkan
ketenangan
 Membantu bidan bila diminta
 Menyiapkan segala sesuatu bila pasien perlu dirujuk seperti menyiapkan
kendaraan, dan menyediakan biaya.

b. Persalinan
Persalinan adalah suatu hal yang hayati. Walaupun Demikian ibu dalam
masa persalinan memerlukan bantuan bidan. Kehadiran bidan sewaktu ibu
dalam masa persalinan adalah untuk menyelamatkan ibu dan bayinya melalui
bimbingan dan bantuan agar persalinan terjadi secara fisiologis didalam kondisi
lingkungan yang sehat.
1. Kala pertama
Awal kala pertama ditunjukkan dengan kontraksi uterus ringan. Rasa sakit
mulai dari punggung dan meluas keperut bawah. Kontraksi ini biasanya
terjadi setiap 10-15 menit dan berlangsung selama 30 detik.
Pemeriksaan abdomen dilakukan untuk menentukan letak dan denyut
jantung janin. Denyut jantung bayi diperiksa setiap ½ jam. Tekanan darah
setiap 4 jam dan suhu setiap 2 jam. Ibu diberi tahu bahwa persalinan mulai
dan upayakan agar ibu tetap tenang.
Bila ketuban belum pecah, ibu diperkenankan berjalan atau melakukan
pekerjaan biasa. Bila kontraksi uterus semakin kuat setiap 3-5 menit
pemeriksaan tanda vital dan denyut jantung bayi dilakukan setiap 15 menit
dan pemeriksaan dalampun dilakukan.
Dalam kondisi Demikian serviks membuka dari 3-8 cm. Diperiksa apakah
ketuban sudah pecah.
Ibu mungkin merasa cemas, sangat tidak enak, nyeri dan tekanan pada
panggul bertambah. Anjurkan untuk selalu berkemih, sacrum ibu ditekan
dengan tangan sewaktu uterus berkontraksi.
Alat persalinan disediakan demikan pula tempat tidur dan tempat tidur untuk
bayi.
Menjelang akhir kala I, kontraksi uterus semakin kuat, tiap 2-3 menit selama
50-60 detik. Darah campur lendir kluar desakan dalam rongga panggul
bertambah dan ada perasaan menegang dan nyeri. Ibu semakin gelisah
kadang-kadang tungkai dan tangan bergetar, dahi dan bahu atas ibu
berkeringat, muka kemerah-merahan, keinginan mengedan timbul sewaktu
kontraksi uterus dating. Serviks membuka 8-10 cm.
2. Kala II
Fase persalinan kedua ini biasanya berlangsung antara 2 sampai 6 menit
lebih.
Tanda-tanda kala II adalah
~ kontraksi uterus kuat
~ Ibu mengerang waktu mengedan
~ Lendir bercampur darah semakin banyak keluar dari vagina
~ Kaki dengan secara tidak sengaja ditarik keatas
~ Rektum dan perineum menonjol, labia terbuka
~ Pembukaan serviks 10 cm
Pada kala II bidan melakukan tindakan sebagai berikut :
~ Ibu diajari cara mengedan pada waktu datangnya kontraksi
~ Kepala diangkat dan mengedan dengan kekuatan otot dan perut. Pada
saat bersamaan ibu diminta mengendorkan otot dasar panggul. Ibu
mengedan selama kontraksi dan beristirahat bila kontraksi berhenti.
~ Kepala bayi disokong segera melintasi mulut vagina. Lendir dibersihkan
dari hidung dan mulut bayi.
~ Bayi disambut sampai keseluruhannya lahir dan kemudian diletakkan
diatas perut ibu. Tali pusat dipotong, bayi dikeringkan dan diselimuti.
~ Berilah ucapan selamat kepada ibu dan beritahu tentang keadaan dan
jenis kelamin bayinya.
3. Kala III
Periode waktu kala III berlangsung sekitar 1-20 menit. Kontraksi rahim dan
tidak nyeri. Tanda-tanda plasenta terlepas adalah uterus berkontraksi dan
berbentuk bulat, tali pusat memanjang. Ibu disuruh mengedan bila rahim
berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta. Darah keluar dari vagina.
4. Kala IV
Pada fase ini uterus teraba dan uterus berkontraksi secara berkala.
Perdarahan dari vagina keluar sehingga penggantian 2-3 kain.
Dalam fase ini ibu istirahat total ditempat tidur dan beri minum bila
kahausan. Perdarahan pervaginam selalu dijumpai, Demikian pula tanda-
tanda vital.

3. Asuhan masa nifas dan pasca pesalinan


Bidan tetap mendampingi ibu selam 2 jam setelah persalinan. Dalam masa nifas,
tanyakan tentang perasaan ibu. Biasanya merasa capek dan lemah. Keadaan fisiknya
diperiksa terutama uterus, tanda-tanda vital dan darah dari vagina. Bila keadaan ibu
tetap normal, dianjurkan menyeka seluruh badannya dan bayi harus segera diteteki.
Ibu dan bayi diberi kesempatan beristirahat. Kepada keluarga pasien diberitahukan
bahwa ibu boleh minum dan makan ringan setiap waktu, bangun bila mau kencing.
Ibu diberitahukan agar menjaga kebersihan perineum terutama waktu buang air
kecil dan besar.
Hari kedua setelah melahirkan, ibu boleh makan seperti biasa. Setiap hari
dianjurkan minum sebanyak 1 liter. Ibu diajari tentang cara meneteki dan
memelihara payudara. Ibu boleh duduk ditempat tidur dan jalan-jalan dirumah,
dianjurkan agar ibu mandi sendiri.
Tablet besi tiap hari diberikan untuk mengatasi kekurangan darah. Ibu boleh
keluar rumah pada hari ketiga. Lochia berwarna merah tua. Pada hari keempat
sampai ketujuh jahitan luka episiotomi (bila dilakukan) dapat diangkat.
Ibu boleh melakukan kegiatan sehari-hari pada hari ketujuh sampai hari
kesepuluh. Kesehatan ibu telah bertambah pulih. Buang air kecil dan besar sudah
normal. Lochia berkurang dan berwarna coklat. Warna lochia menjadi sedikit dan
berwarna coklat sampai kuning pada hari kesepuluh dan empat belas.
Pada minggu keenam, lochia sudah hilang. Senggama diperkenankan, suami
istri disarankan menjarangkan kehamilan dengan mengikuti keluarga berencana.
Keluarga secara aktif membantu ibu bila mendapat kesulitan dan menyampaikan
kepada bidan bila ada keluhan yang dirasakan oleh ibu.

4. Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal


Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai
42 minggu dan berat badan lahir 2500 sampai 4000 gram.
a. Ciri-ciri bayi normal
1) Berat badan 2500-4000 gram
2) Panjang badan lahir 48-52 cm, lingkar dada 30-38 cm, lingkar kepala 33-35
cm
3) Bunyi jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 180 x/menit kemudian
menurun sampai 120-140 x/menit.
4) Pernafasan pada menit-menit pertama cepat kira-kira 80 kali/menit
kemudian menurun kira-kira 40 x/menit
5) Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup terbentuk
dan diliputi verniks kaseosa.
6) Rambut lanugo telah tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
7) Kuku agak panjang dan lemas
8) Genitalia : labia mayora sudah menutupi labia minora (pada perempuan)
testis mulai turun (pada laki-laki)
9) Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
10) Refleks moro sudah baik bila bayi dikagetkan akan memperlihatkan
gerakan seperti memeluk
11) Graff refleks sudah baik, apabila diletakkan sesuatu benda diatas telapak
tangan bayi akan menggenggam
12) Eliminasi baik urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama,
mekonium akan berwarna kuning kecoklatan.
b. Perubahan-perubahan yang terjadi pada bayi baru lahir
1) Perubahan metabolisme
Dalam waktu 2 jam setelah lahir akan terjadi penurunan kadar gula darah,
untuk menambah energi pada jam-jam pertama setelah lahir diambil dari
metabolisme asam lemak, bila karena sesuatu hal misalnya bayi mengalami
hipotermi, metabolisme asam lemak tidak dapat memenuhi kebutuhan pada
neonatus maka kemungkinan besar bayi akan menderita hipoglikemia,
misalnya pada bayi BBLR, bayi dari ibu yang menderita DM dan lain-
lainnya.
2) Perubahan suhu tubuh
Ketika bayi lahir, bayi berada pada suhu lingkungan yang lebih rendah dari
suhu didalam rahim ibu. Apakah bayi dibiarkan dalam suhu kamar 25 ˚C
mak bayi akan kehilangan panas melalui konveksi, radiasi dan evaporasi
sebanyak 200 li/lg BB/menit.
Sedangkan produksi panas yang dihasilkan tubuh bayi hanya 1/10 nya.
Keadaan ini menyebabkan penurunan suhu tubuh sebanyak 2 ˚c dalam
waktu 15 menit, akibat suhu yang rendah metabolisme jaringan meningkat
dan kebutuhan oksigen pun meningkat.
3) Perubahan pernafasan
Selama dalam uterus janin mendapat O2 dari pertukaran gas melalui
plasenta. Setelah bayi lahir pertukaran gas melalui paru-paru bayi.
Rangsangan untuk gerakan pernafasan pertma ialah :
o Tekanan mekanis dari toraks sewaktu melalui jalan lahir
o Penurunan Pa CO2 merangsang kemoreseptor yang terletak
cisinsus karotis
o Refleks deflasi hering breur
Pernafasan pertama pada bayi baru lahir terjadi normal dalam waktu 30
detik setelah kelahiran, tekanan rongga dada bayi pada saat melalui jalan
lahir pervagina mengakibatkan cairan paru-paru bayi (pada bayi normal
jumlahnya 80-100 ml) kehilangan 1/3 dari jumlah caran tersebut, sehingga
cairan yang hilang ini diganti dengan udara.
Paru-paru berkembang sehingga rongga dada kembali pada bentuk semula
pernafasan pada neonatus terutama pernafasan diafragmatikdan abdominal
dan biasanya masih tidak teratur frekuensi dan dalamnya pernafasan.
4) Perubahan sirkulasi
Dengana berkembangnya paru-paru mengakibatkan tekanan O2 meningkat
dan tekanan CO2 menurun, hal ini mengakibatkan turunnya resisiteni
pembuluh darah paru sehingga aliran darh kealat tersebut meningkat, hal ini
menyebabkan darah dari arteri pulmonalis mengalir keparu-paru dan ductus
arteriosis menutup.
Dengan menciutnya arteri dan vena umbilikalis kemudian tali pusat
dipotong sehingga aliran darah dari plasenta melalui vena cava imferis dan
foramen ovale ke atrium terhenti. Sirkulasi janin sekarang berubah menjadi
sirkulasi bayi yang hidup diluar badan ibu.~ Peubahan alat-alat pencernaan,
seperti hati, ginjal dan alat lainnya mulai berfungsi.

c. Asuhan bayi baru lahir normal


1) Asuhan segera bayi baru lahir
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama jam pertama setelah kelahiran. Sebagian bayi yang baru
lahir akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dengan sedikit bantuan
atau gangguan.
Aspek-aspek penting dari asuhan segera pada bayi baru lahir :
o Menjaga agar abyi tetap hangat dan kering
o Usahakan adanya kontak antara kulit bayi dan kulit ibunya
sesegera mungkin.
Segera setelah melahirkan badan bayi
o Sambil secara cepat menilai pernafasannya, letakkan bayi dengan
handuk diatas perut ibu
o Dengan kain bersih dan kering atau dengan kasa lendir dan darah
iusap dari wajah bayi untuk mencegah jalan udaranya terhalang,
pernafasan bayi diperiksa kembali.
Sebagian besar bayi akan menangis atau bernafas secara spontan dalam
waktu 30 detik setelah lahir.
o Bila bayi menangis dan bernafas terlihat dari pergerakan dada
paling sedikit 3 kali bernafas dan bayi dibiarkan dengan ibunya.
o Bila bayi tidak bernafas dalam waktu 30 detik, segera mencari
bantuan dan mulai lakukan resusitasi.
Kebutuhan resusitasi dipersiapkan untuk setiap bayi dan mempersiapkan
rencana untuk meminta bantuan. Khususnya bila ibu tersebut memiliki
riwayat eklampsia, prdarahan, persalinan lama atau macet, persalinan
dengan infeksi.
Klem dan potong tali pusat
o Tali pusat diklem dan klem kedua dengan jarak 2 cm dari klem
pertama pada titik kira-kira 2 dan 3 cm dari pangkal pusat (tinggalkan
klem diantara kedua klem tersebut)
o Tali pusat dipotong diantara kedua klem sambil melindungi bayi
dengan tangan kiri
o Mempertahankan kebersihan pada saat memotong tali pusat.
Sarung tangan diganti bila sudah kotor. Memotong tali pusat dengan
pisau atau gunting yang didesinfeksi tingkat tinggi (DTT).
o Periksa tali pusat setiap 15 menit. Apabila masih terjadi
perdarahan dilakukan pengikatan ulang yang lebih ketat
Menjaga bayi agar tetap hangat
o Memastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi
dengan kulit ibu
o Mengganti pakaian bayi dan bayi dibungkus dengan selimut dan
memastikan kepala telah terlindungdengan baik untuk mencegah
kehilanan panas tubuh
o Memastikan bayi tetaphangat dengan memeriksa telapak kaki
bayi setiap 15 menit.
o Apabila telapak kaki bayi terasa dingin, periksa suhu aksila bayi
o Apabila suu bayi kurang dari 36,5 ˚C bayi segera dihangatkan
Kontak dini dengan ibu
o Bayi diberikan kepada bayinya secepat mungkin, kontak dini
antara ibu dan bayi sangat baik
o Kehangatan mempertahankan panas yang benar pada bayi baru
lahir
o Ikatan batin dan pemberian ASI
o Mendorong ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi telah siap
(dengan menunjukkan refleks rooting).

Pernafasan
Sebagian besar bayi akan bernafas secara spontan. Pernafasan bayi
sebaiknya diperiksa secara teratur untuk mengetahui adanya masalah.
 Pernafasan da wrna kulit diperiksa setiap 5 menit
 Jka bayi tidak segera bernafas dilakukan hal-hal berikut :
 Keringkan bayi dengan selimut atau handuk hangat
 Punggung bayi digosok dengan lembut
 Jika masih sianosis (kulit biru) atau sukar bernafas (frekuensi pernafasan
kurang dari 30 atau lebih dari 60 kali/menit) bayi diberi oksigen dengan
kateter nasal atau nasal prongs.
Perawatan mata
Obat mata eritromicin 0,5-5 atau tetrasiklin 1-5 dianjurkan untuk
pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual) obat
mata perlu diberikan pada jam pertama setelah persalinan.
2) Asuhan bayi baru lahir
Dalam waktu 24 jam, bila bayi tidak mengalami apapun berikanlah asuhan
berikut :
 Lanjutkan pengamatan suhu tubuh bayi
 Pertahankan suhu tubuh bayi
 Hindari memandikan bayi sehingga sedikitnya enam jam dan
hanya setelah itu jika tidak terdapat masalah medis dan jika suhunya
36,5 ˚C atau lebih
 Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat, kepala bayi harus
tertutup
 Pemeriksaan fisik bayi
Lakukan pemeriksaan fisik bayi yang lebih lengkap, ketika memeriksa
bayi baru lahir ingat butir-butir penting berikut :
 Dilakukan ditempat yang hangat dan bersih untuk pemeriksaan
 Mencuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan, menggunakan
sarung tangan dan bertindak lembut pada saat menangani bayi
 Melihat, mendengar dan merasakan tiap-tiap daerah, dimulai dari
kepala dan berlanjut secara sistematis menuju jari kaki
 Jiak ditemukan faktor resiko atau msalah, carilah bantuan lebih lanjut
yang memang diperlukan
 Rekam hasil pengamatan

 Identifikasi bayi
Alat pengenal untuk memudahkan identifikasi bayi perlu dipsang segera
pasca persalinan. Alat pengenal yang efektif harus diberikan kepada
setiap bayi baru lahir dan harus tepat ditempatnya sampai waktu bayi
dipulangkan.
Alat yang digunakan hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus tidak
mudah melukai, tidak mudah disobek dan tidak mudah lepas.

 Perawatan lain-lain
~ Perawatan tali pusat
 Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar
terkena udara dan tutupi dengan kain bersih secara longgar
 Popok dilipat dibawah sisa tali pusat
 Jika tali pusat terkena kotoran atau tinja, cui dengan sabun
dan air bersih dan dikeringkan betul-betul.
 Dalam waktu 24 jm dan sebelum ibu dan bayi dipulangkan
kerumah bayi diberi imunisasi BCG, polio oral dan hepatitis B.
 Beritahu orang tua agar merujuk bayi segera untuk
perawatan lebih lanjut jika ditemui tanda-tanda bahaya berikut :
 Pernafasan sulit atau lebih dari 60 x/menit
 Kehangatan terlalu panas (> 38 ˚C atau terlalu dingin
< 36 ˚C)
 Warna kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru,
pucat, memar.
 Pemberian makan : hisapan lemak, mengantuk
berlebihan, banyak muntah.
 Tali pusat : merah, bengkak, keluar cairan, bau
busuk, berdarah.
 Infeksi : suhu meningkat, erah, bengkak, keluar
cairan (nanah) bau busuk, pernfasan sulit
 Tinjah/kemih : tidak berkemih dalam 24 jam, tinja
cair, sering, warna hijau tua, ada lendir atau darah pada tinja.
 Aktivitas : menggigil atau tangis tidak bisa, sangat
mudah tersinggung, lemas, terlalu mengantuk, lunglai,
kejang-kejang halus, tidak bisa tenang, menangis terus
menerus.

 Mengajarkan pada orang tua cara meawat bayi mereka dan perawatan
harian untuk bayi baru lahir :
 Memberi ASI sesuai dengan kebutuhan
setiap 2-3 jam (paling sedikit setiap 4 jam) mulai dari pertama.
 Pertahankan agar bayi selalu dengan ibunya
 Jaga bayi dalam keadaan bersih, hangat dan
kering dengan mengganti popok dan selimut sesuai dengan
keperluan, pastikan bayi tidak trlalu panas dan terlalu dingin
 Jaga tali pusat dalam keadaan baik dan
kering
 Awasi masalah dan kesulitan pada bayi dan
inta bantuan jika perlu
 Peganglah, sayangi dan nikmati kehidupan
bersama bayi
 Jaga keamanan bayi terhadap trauma dan
penyakit/infeksi
 Ukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit atau
menyusui kurang baik
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS

Nama Mahasisiwa : SITI FATIMA ANDI MEGA


Nim : PO7124012074
No. Register : 0035
Tanggal pengkajian : 14- 09-2013

I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Identitas (biodata)
a. Ibu
- Nama : Ny. S
- Umur : 30 tahun
- Agama : Islam
- Suku bangsa : Togean / Indonesia
- Pend. Terakhir : SMP
- Pekerjaan : Urt
- Alamat : Desa Dolong A
b. Suami
- Nama : Tn. M
- Umur : 38 tahun
- Agama : Islam
- Suku/Bangsa : Togean / Indonesia
- Pend. Terakhir : SMP
- Pekerjaan : Petani
- Alamat : Desa Dolong A

2. Data Biologis/Fisiologis
a. Keluhan utama : Ibu mengatakan hamil 7 bulan, anak pertama.
Ibu mengatakan cemas dalam menjalani
kehamilannya.
b. Riwayat keluhan utama: -
c. Riwayat Kehamilan
 G I P 0 A0
 HPHT : 08-03-2013 , TP : 15-12-2013
 ANC : 8 kali, di Pkm Dolong
 Imunisasi : sudah (TT 2kali)
 Pergerakan janin dirasakan oleh ibu pertama kali pada umur kehamilan 20
minggu
 Rencana melahirkan di Puskesmas / bidan
d. Masalah-masalah selama kehamilan sekarang :
 Rasa lelah : tidak ada
 Mual dan muntah yang lama : tidak pernah
 Nyeri perut : tidak pernah
 Panas menggigil : tidak pernah
 Sakit kepala berat : tidak pernah
 Penglihatan kabur : tidak pernah
 Rasa nyeri/panas saat BAK : tidak pernah
 Pengeluaran cairan pervaginam : tidak pernah
 Rasa gatal pada vulva, vagina dan sekitarnya : tidak pernah
 Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : tidak pernah
 Oedema : tidak ada
e. Riwayat menstruasi
 Menarche : 15 tahun
 Siklus : 28 – 30 hari
 Teratur : teratur
 Lama : 7 hari
 Banyaknya : 2 x ganti softex
 Sifat darah : encer
 Bau / warna : khas/ merah segar
 Dismenorhoe : Tidak
f.. Riwayat Keluarga Berencana
 Pernah berKB : Belum
 Jenis Kontrasepsi : -
 Rencana KB : Ya. pil
g. Riwayat Kesehatan
 Riwayat penyakit yang pernah diderita atau sedang diderita
~ Tekanan darah tinggi : tidak pernah
~ Decompensasi Cordis : tidak pernah
~ Diabetes Melitus : tidak pernah
~ Anemia Berat : tidak pernah
~ Peny. Hub.Seksual HIV/AIDS : tidak pernah
~ Campak/Rubella : tidak pernah
~ Malaria : tidak pernah
~ Bronchitis : Pernah
~ Gangguan Mental : tidak pernah
~ Maag : tidak pernah
 Riwayat Operasi : tidak ada
 Perilaku kesehatan
~ Merokok : tidak pernah
~ Obat penenang : tidak pernah
~ Minuman keras : tidak pernah
~ Jamu / obat tradisional : tidak pernah

h. Riwayat Psikososial
 Kehamilan direncanakan dan diinginkan
 Jenis kelamin yang diinginkan anak laki-laki
 Status perkawinan 1 kali lamanya 1 tahun
 Ibu bertanya tentang kehamilannya, apakah normal atau tidak ?
 Susunan keluarga yang tinggal serumah

No Jenis Umur Hub. Pendidikan Pekerjaan Ket


Kelamin ( tahun ) Keluarga terahir
1 ♂ 28 Suami Smp Petani
2 ♀ 25 Istri SMP URT
3 ♀ 50 Orangtua SD -
4 ♂ 20 adik SD petani

 Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan


nifas yang lalu
 Apakah ibu mengikuti kelas perinatal (senam hamil) : tidak
 Riwayat kesehatan keluarga
~ Penyakit menular dalam keluarga : tidak ada
~ Penyakit keturunan dalam keluarga : tidak ada
~ Penyakit menahun dalam keluarga : tidak ada
~ Riwayat keturunan kembar : tidak ada
i. Pola kegiatan sehari - hari
 Nutrisi
~ Pola makan : 3 kali sehari
~ Frekuensi makan : 1 piring
~ Makanan kesukaan : Pisang Goreng
~ Makanan pantang : tidak ada
~ Nafsu makan : baik
~ Jumlah minum sehari : 8 – 10 gelas sehari
 Pola eliminasi
BAK (Buang Air Kecil)
~ Frekuensi : sering
~ Bau / warna : amoniak/kuning
~ Jumlah urine : tidak diukur
BAB (Buang Air Besar)
~ Frekuensi : 1 kali sehari
~ Bau / warna : khas / kuning kecoklatan
~ Konsistensi : Lunak
 Pola Istirahat
~ Siang : 14.30 – 17.00 wita
~ Malam : 22.00 – 05.00
~ Seksualitas : tidak dikaji
 Hygiene perorangan
~ Frekuansi mandi : 2 kali sehari
~ Memakai sabun : ya (Lifebuoy)
~ Frekuensi sikat gigi : 3 kali sehari
~ Memakai odol : ya (Pepsodent)
~ Mencuci rambut : 3 kali seminggu
~ Memakai shampoo : ya (Sunsilk)

B. Data Obyektif
1. Keadaan umum : baik, kesadaran Composmentis, keadaan emosional stabil
2. Tanda – Tanda Vital (TTV)
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36,5 ˚C
Pernafasan : 20 x/menit
3. Tinggi badan : 150 cm
BB : 54 kg
Lila : 25 cm
4. Pemeriksaan fisik
a. Muka
- Cloasma gravidarum : tidak ada
- Edema : tidak ada
- Pucat / tidak : tidak
b. Mata
- Kelopak mata : tidak edema
- Konjungtiva : tidak anemis
- Sclera : tidak ikterus
c. Mulut / Gigi
- Stomatitis : tidak ada
- Caries : tidak ada
- Feater ex oral : tidak ada
d. Leher
- Kelenjar thyroid : tidak membesar
- Kelenjar getah bening : tidak membesar
e. Dada
- Jantung : normal
- Paru : normal
- Payudara
~ Pembesaran : ada
~ Putting susu : menonjol
~ Benjolan/tumor : tidak ada
~ Pengeluaran : belum ada
~ Rasa nyeri : tidak ada
~ Lain – lain : tidak ada

f. Punggung dan pinggang


- Posisi tulang belakang : lordosis
- Nyeri pinggang : tidak ada
g. Ekstremitas atas dan bawah
- Edema : tidak ada
- Kekakuan sendi : tidak ada
- Kemerahan : tidak ada
- Varices : tidak ada
- Refleks : (+) ki – ka
h. Abdomen
- Bekas luka operasi : tidak ada
- Pembesaran : sesuai umur kehamilan
- Konsistensi : lunak
- Benjolan : tidak ada
- Pembesaran lien : tidak ada
- Palpasi
Leopold I : 3 jap ( 21 cm )
Leopold II : pu – ka
Leopold III : pres – kep
Leopold IV :U
Nyeri tekan : tidak ada
Gerakan janin : ada
TBJ : 1395 gram
- Auskultasi
BJF : (+)
Frekunsi : 138 x / menit
Teratur : teratur

i. Ano – genital
- Inspeksi
~ perineum : tidak ada varices
~ Vulva / vagina : tidak edema
~ Varices : tidak ada
~ Luka : tidak ada
~ Kemerahan : tidak ada
~ Nyeri : tidak ada
- Pengeluaran pervaginam
~ Konsistensi : tidak ada
~ Warna : tidak ada
~ Jumlah : tidak ada
- Kelenjar bartholini
~ Pembengkakan : tidak ada
~ Rasa nyeri : tidak ada
- Anus : tidak ada haemoroid
- Periksa dalam
~ Serviks dan vagina : tidak dilakukan
~ Dinding vagina : tidak dilakukan
~ Ukuran serviks : tidak dilakukan
~ Posisi serviks : tidak dilakukan
~ Mobilitas : tidak dilakukan
~ Konsistensi : tidak dilakukan
- Pelvimetri klinis
~ Promontorium : tidak dilakukan
~ Linea inominata : tidak dilakukan
~ Arcus pubis : tidak dilakukan
~ Spina ischiadica : tidak dilakukan
~ Ujung sacrum : tidak dilakukan
~ Kesan panggul : tidak dilakukan
~ IFP : tidak dilakukan
j. Pemeriksaan laboratorium : tidak dilakukan
II. PENDOKUMENTASIAN

Tanggal 14-09-2013
S: - Ibu mengatakan hamil yang pertama, hamil 7 bulan, haid terakhir 08-02-2013
tidak pernah abortus, pergerakan janin dirasakan pada umur kehamilan 4 bulan dan
merasa cemas dalam menjalani kehamilannya.

O : - Keadaan umum : baik, kesadaran Composmentis, keadaan emosional stabil


- TTV : Tekanan Darah : 120/70mmHg
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36,5 ˚C
Pernafasan : 20 x/menit
- Tinggi badan : 150 cm
BB : 54 kg
Lila : 25 cm
- TP : 15-11-2013
- Inspeksi : Perut membesar sesuai usia kehamilan
- Palpasi : Leopold I : 3 jari atas pusat
Leopold II : Pu-ka
Leopold III : Pres-kep
Leopold IV : U
- Auskultasi : bjf :138 x / mnt ( teratur)

A : - Diagnosa Aktual : Ny. S umur 30 tahun G I P0 A0 hamil 28 minggu


janin tunggal hidup, intra uterin
- Masalah Actual : Cemas suhubungan dengan kehamilannya
- Diagnosa Potensial : -
- Masalah potensial : -
- Tindakan segera :-

P : a. Perencanaan
- Jelaskan pada ibu semua hasil pemeriksaan
- Beri HE (Health Education) dan motivasi agar ibu mau melakukan
ANC (Antenatal Care) secara teratur
- .Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup ± 8 – 10 jam sehari
- Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi
- Berikan ibu tablet besi (Fe), Vit C
- Anjurkan ibu bila mengkonsumsi tablet besi (Fe) tidak bersamaan dengan
teh kopi, dan telur.
- Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet besi (Fe) bersama vitamin C
- Anjurkan ibu lebih mendekatkan diri pada Tuhan YME
b. Pelaksanaan ( 14 – 09 – 2013 )
- Menjelaskan hasil pemeriksaan yang diperoleh kepada ibu
- Memberi HE (Health Education) dan motivasi agar ibu mau
melakukan Antenatal Care (ANC) secara teratur
- Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup ± 8 – 10 jam sehari
- Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet besi (Fe)
- Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti
sayuran, buah – buahan dan ikan
- Menganjurkanibu lebih mendekatkan diri pada TuhanYME
c. Evaluasi ( 14 – 09 – 2013 )
- Hubungan interpersonal antara bidan dan ibu berlangsung dengan baik
- Proses pemeriksaan berlangsung dengan baik
- Ibu bersedia melaksanakan anjuran bidan

Catatan Perkembangan
Tanggal 21-09-2013
S: -
O : - Keadaan umum : baik, kesadaran Composmentis, keadaan emosional stabil
- TTV : Tekanan Darah : 120 / 70 mmHg
Nadi : 82 x / menit
Suhu : 36,5 ˚C
Pernafasan : 20 x/menit
- BB : 54,5 kg
- Palpasi : TFU 3 jap ( 22 cm ), Pu – Ka, Pres – Kep, Kepala belum masuk PAP
- Auskultasi : Djj ( + ) teratur 138/menit
A : - Diagnosa aktual : Ny.S umur 30 tahun GI P0 A0 hamil 30 minggu
janin tunggal hidup, intra uterin
- Masalah aktual :-
- Diagnosa Potensial : -
- Masalah Potensial :-
- Tindakan segera :-
P : a. Perencanaan
- Tetap anjurkan konsumsi makanan bergizi
- Motivasi ibu untuk memeriksakan kehamilannya
- Buat jadwal kunjungan ulang
- Anjurkan ibu menghubungi bidan bila ada keluhan keluar darah dari jalan
lahir, keluar air ketuban sebelum waktunya, kejang, gerakan janin berkurang
atau tidak ada, nyeri hebat diperut, sakit kepala atau kaki bengkak,
b. Pelaksanaan ( 21-09-2013 )
- Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan yang bergizi (nasi,
sayur, lauk pauk, buah, susu)
- Menganjurkan ibu untuk menghubungi bidan bila ada keluhan
- Memotivasi ibu untuk terus memeriksakan kehamilannya
- Membuat jadwal kunjungan ulang pada tanggal 05-10-2013
c. Evaluasi ( 21-09-2013 )
- Hasil pemeriksaan kehamilan berlangsung normal
- Ibu mengerti dan mau melaksanakan anjuran bidan

Tanggal 05-10-2013
S : - Ibu mengeluh sering kencing
O : - Keadaan umum : baik, kesadaran Composmentis, keadaan emosional stabil
- TTV : Tekanan Darah : 110 / 80 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Suhu : 36,0 ˚C
Pernafasan : 20 x / menit
- BB : 55 kg
- Palpasi : 4 jap ( 24 cm ), Pu – Ka, Pres – Kep, Kepala sudah masuk PAP
- Auskultasi : Djj ( + ) , 140 x / menit, teratur
A : - Diagnosa Aktual : Ny. S umur 30 tahun GI P0 A0 hamil 32 minggu
janin tunggal hidup, intra uterin
- Masalah Aktual : Perubahan pola eleminasi BAK
- Diagnosa Potencial : -
- Masalah Potencial : -
- Tindakan segera : -
P : a. Perencanaan
- Jelaskan penyebab sering kencing pada ibu
- Anjurkan ibu kurangi minum pada malam hari
- Anjurkan ibu menjaga personal hygiene terutama daerah genitalia
- Beri tablet SF , Vit C, Kalk , Bcomp
- Membuat jadwal kunjungan ulang pada tanggal 19-10-2013
b. Pelaksanaan ( 05-10-2013 )
- Menjelaskan penyebab sering kencing pada ibu dan hal itu merupakan hal
yang fisiologis
- Menganjurkan ibu kurangi minum pada malam hari, agar ibu dapat
cukup beristirahat
- Menganjurkan ibu menjaga personal hygiene terutama daerah genitalia
untuk mencegah terjadinya infeksi
- Memberikan tablet SF , Vit C, Kalk , Bcomp
- Membuat jadwal kunjungan ulang pada tanggal 19-10-2013
c. Evaluasi ( 05-10-2013 )
- Hasil pemeriksaan kehamilan berlangsung normal
- Ibu mengerti dan mau melaksanakan anjuran bidan

Tanggal 21-10-2013
S : - Ibu mengeluh gatal pada daerah genitalia
- Ibu mengeluh keluar lendir berwarna putih
- Ibu mengeluh masih sering kencing
O : - Keadaan umum : baik, kesadaran Composmentis, keadaan emosional stabil
- TTV : Tekanan Darah : 110 / 80 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Suhu : 36,0 ˚C
Pernafasan : 20 x / menit
- BB : 56 kg
- Palpasi : ½ px-pst ( 26 cm ), Pu – Ka, Pres – Kep, Kepala sudah masuk PAP
- Auskultasi : Djj ( + ) , 140 x / menit, teratur
A : - Diagnosa Aktual : Ny. S. umur 30 tahun GI P0 A0 hamil 34 minggu
janin tunggal hidup, intra uterin
- Masalah Aktual : Keputihan
- Diagnosa Potensial : -
- Masalah Potensial : -
- Tindakan segera : -
P : a. Perencanaan
- Jelaskan penyebab keputihan
- Anjurkan ibu menjaga personal hygiene terutama daerah genitalia
- Anjurkan ibu mengganti pakaian dalam bila basah dan memakai pakaian
dalam yang terbuat dari bahan katun
- Anjurkan ibu tetap mengkomsumsi makanan bergizi
- Beri tablet tablet Pegistin 1 x 1 ( Obat yang dimasukkan kedalam vagina )
- Membuat jadwal kunjungan ulang pada tanggal 03-06-2012
b. Pelaksanaan (19-10-2013)
- Menjelaskan pada ibu penyebab keputihan
- Menganjurkan ibu menjaga personal hygiene terutama daerah genitalia
untuk mencegah terjadinya infeksi
- Menganjurkan ibu mengganti pakaian dalam bila basah dan memakai
pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun
- Menganjurkan ibu tetap mengkomsumsi makanan yang bergizi
- Memberikan tablet Pegistin 1 x 1 untuk dimasukkan kedalam vagina
- Membuat jadwal kunjungan ulang pada tanggal 03-11-2013
c. Evaluasi ( 19-10-2013 )
- Hasil pemeriksaan kehamilan berlangsung normal
- Ibu mengerti dan mau melaksanakan anjuran bidan

Tanggal 03-11-2013
S : - Ibu mengeluh masih sering kencing
O : - Keadaan umum : baik, kesadaran Composmentis, keadaan emosional stabil
- TTV : Tekanan Darah : 110 / 80 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Suhu : 36,5˚C
Pernafasan : 20 x / menit
- BB : 57 kg
- Palpasi : ½ pst-px ( 28 cm ), Pu – Ka, Pres – Kep, Kepala sudah masuk PAP
- Auskultasi : Djj ( + ) , 140 x / menit, teratur
A : - Diagnosa Aktual : Ny. S umur 30 tahun GI P0 A0 hamil 36 minggu
janin tunggal hidup, intra uterin
- Masalah Actual :
- Diagnosa Potencia l : -
- Masalah Potencial :-
- Tindakan segera : -
P : a. Perencanaan
- Teruskan pemberian tablet Fe
- Beri tahu penyebab ibu sering kencing
- Jelaskan tanda-tanda persalinan
- Kebersihan diri tetap diperhatikan
- Konsumsi makanan bergizi diteruskan
- Anjurkan ibu untuk olah raga ringan ( jalan-jalan pagi )
b. Pelaksanaan (03-11-2013)
- Menganjurkan ibu untuk meneruskan tablet Fe
- Menjelaskan ibu penyebab sering kencing (rahim yang terus membesar
sehingg ada tekanan pada kandung kemih sehingga ibu merasa ingin kencing)
- Menjelaskan tanda-tanda persalinan (rasa mules semakin sering dan kuat,
Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir dan merasa mau buang air
besar)
- Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri dengan mandi
minimal 2 x sehari dan mengganti pakaian dalam bila terasa basah
- Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan bergizi seperti
kacang-kacangan dan sayuran hijau
- Menganjurkan ibu untuk olah raga ringan seperti jalan pagi/ngepel
c. Evaluasi (03-11-2013)
- Ibu mengerti tentang apa yang dijelaskan oleh bidan
- Ibu mau melaksanakan anjuran bidan

Tanggal 17-11-2013
S : - Ibu mengeluh masih sering kencing
O : - Keadaan umum : baik, kesadaran Composmentis, keadaan emosional stabil
- TTV : Tekanan Darah : 110 / 80 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Suhu : 36,5˚C
Pernafasan : 20 x / menit
- BB : 57 kg
- Palpasi : 4 jbpx ( 30 cm ), Pu – Ka, Pres – Kep, Kepala sudah masuk PAP
- Auskultasi : Djj ( + ) , 140 x / menit, teratur
A : - Diagnosa Aktual : Ny. S umur 30 tahun GI P0 A0 hamil 38 minggu
janin tunggal hidup, intra uterin
- Masalah Aktual :
- Diagnosa Potensial : -
- Masalah Potensial : -
- Tindakan segera : -
P : a. Perencanaan
- Periksa kehamilan
- Tetap anjurkan untuk mengkonsumsi makanan bergizi
- Tetap anjurkan untuk menjaga kebersihan
- Tetap anjurkan untuk bersalin ditenaga kesehatan
- Buat kunjungan ulang
- Anjurkan segera hubungi bidan bila ada keluhan
b. Pelaksanaan (17-11-2013)
- Menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan bergizi seperti sayuran hijau,
telur, buah – buahan, susu dan daging (bila ada)
- Menganjurkan untuk menjaga kebersihan diri dengan sering mengganti
pakaian dalam bila basah
- Menganjurkan ibu dan suami agar proses persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan
- Menganjurkan ibu segera menghubungi bidan bila sudah ada tanda-
tanda persalinan

c. Evaluasi (17-11-2013)
- Proses pemeriksaan kehamilan berlangsung baik
- Ibu dan suami mangerti dan mau melaksanakan anjuran bidan

Tanggal 24-11-2013
S : - Ibu mengeluh masih sering kencing
- Ibu mengatakan cemas menghadapi persalinan
O : - Keadaan umum : baik, kesadaran Composmentis, keadaan emosional stabil
- TTV : Tekanan Darah : 110 / 70 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Suhu : 36,5˚C
Pernafasan : 20 x / menit
- BB : 58 kg
- Palpasi : 4 jbpx ( 30 cm ), Pu – Ka, Pres – Kep, Kepala sdh masuk PAP
- Auskultasi : Djj ( + ) , 140 x / menit, teratur
A : - Diagnosa Aktual : Ny. S. umur 30 tahun GI P0 A0 hamil 40 minggu
janin tunggal hidup, intra uterin
- Masalah Aktual :
- Diagnosa Potensial : -
- Masalah Potensial : -
- Tindakan segera : -
P : a. Perencanaan
- Periksa kehamilan
- Tetap anjurkan untuk mengkonsumsi makanan bergizi
- Tetap anjurkan untuk menjaga kebersihan
- Tetap anjurkan untuk bersalin ditenaga kesehatan
- Anjurkan ibu segera hubungi bidan bila ada sudah ada tanda-tanda persalinan
b. Pelaksanaan (24-11-2013)
- Menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan bergizi seperti sayuran hijau,
telur, buah – buahan, susu dan daging (bila ada)
- Menganjurkan untuk menjaga kebersihan diri dengan sering mengganti
pakaian dalam bila basah
- Menganjurkan ibu dan suami agar proses persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan
- Menganjurkan ibu segera menghubungi bidan bila sudah ada tanda-
tanda persalinan
c. Evaluasi (24-11-2013)
- Proses pemeriksaan kehamilan berlangsung baik
- Ibu dan suami mangerti dan mau melaksanakan anjuran bidan

Tanggal 01-12-2013
Kala I (Kala Pembukaan)
S : - Ibu mengatakan sakit perut tembus belakang sejak tadi pagi
- Ibu mengatakan keluar lendir bercampur darah
- Ibu mengatakan gerakan janin ada
O : - Keadaan umum : baik
- TTV : Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
Suhu : 36,7˚c
Respirasi : 20 x/mnt
- DJJ : (+) 140 x/mnt
- Perika dalam : portio tipis / lunak, Ø 6 – 7 cm, ketuban (+), kepala H III
- Umur kehamilan 41 minggu
A : G1 P0 A0 dengan umur kehamilan 41 minggu, janin tunggal hidup, intra uterin, letak
memanjang, presentase kepala, KU baik, jalan lahir baik dengan persalinan kala I
P : a. Perencanaan
- Observasi tanda – tanda vital (TTV)
- Observasi denyut jantung janin (DJJ)
- Observasi kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf
- Observasi kontraksi uterus
- Dampingi ibu dan berikan asuhan sayang ibu dengan memberi makan /
minum dan mengajarkan ibu cara mengedan yang benar dan baik
- Siapkan alat persalinan
b. Pelaksanaan Jam 10.00
- Mengobservasi tanda – tanda vital (TTV)
- Mengobservasi denyut jantung janin (DJJ)
- Mengobservasi kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf
- Mengobservasi kontraksi uterus
- Memberi makan dan minum bila ibu minta
- Mengajarkan ibu untuk mengedan yang baik dan benar dengan cara ibu dalam
posisi dorsal recumbent, tangan menarik paha, kepala diangkat dan pandangan
keperut serta berkuat saat ada kontraksi
- Menyiapkan alat persalinan
c. Evaluasi Jam 12.25
- TTV : Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
Suhu : 37˚c
Respirasi : 22 x/mnt
- Ketuban pecah warna putih jernih
- Pembukaan lengkap, kepala H IV, portio tidak teraba
- DJJ : (+) 140 x/mnt
- His, interval 2 – 3 x/mnt, lamanya 50” – 55”
- Keadaan umum : baik

Kala II (Kala Pengeluaran)


S : - Ibu mengatakan sakit perutnya bertambah
- Klien mengatakan ingin buang air besar (BAB)
O : - Perineum menonjol
- Anus dan vulva membuka
- Klien nampak meringis kesakitan
- Kontraksi uterus : kuat, interval 1 – 2 menit lamanya 50” – 55”
- Ketuban pecah warna putih keruh
- Periksa dalam : pembukaan lengkap, ketuban tidak ada,kepala H IV
A : - GI P0 A0 Inpartu kala II
P : a. Perencanaan
- Pastikan kelengkapan alat
- Siapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan meneran
- Atur posisi pasien
- Pantau denyut jantung janin diantara kontraksi
- Pimpin ibu mengedan setiap ada kontraksi
- Bantu kelahiran bayi
b. Pelaksanaan
- Memastikan kelengkapan alat persalinan
- Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan meneran
- Mengatur posisi pasien untuk meneran
- Memantau denyut jantung janin diantara kontraksi
- Memimpin ibu mengedan dengan posisi dorsal recumbent jam 12.30
- Menolong kelahiran bayi
- Bayi lahir spontan letak belakang kepala, laki – laki, AS 8/9, anus (+)
platum (+)
c. Evaluasi Jam 12.40
- Bayi lahir spontan LBK, AS : 8 / 9, Jenis kelamin : laki-laki, anus (+)
palatum (+)
- Kala II berlangsung dengan baik, ibu dan bayi dalam keadaan sehat

Kala III (Kala Uri)


S : - Ibu mengatakan perutnya mules
O : - Bayi lahir spontan LBK, laki – laki, AS 8/9, anus palatum +/+
- Placenta belum lahir dan tampak tali pusat di jalan lahir
- Kontraksi uterus baik
- Uterus teraba bundar, TFU setinggi pusat
- Perdarahan pervaginam ± 100 cc
A : PI A0 inpartu kala III
P : a. perencanaan
- Palpasi uterus
- Beri suntikan oksitosin 10 unit
- Lakukan penegangan tali pusat terkendali
- Lahirkan placenta dan periksa kelengkapan placenta
- Lakukan masase uterus
b. Pelaksanaan Jam 12.40
- Memastikan kehamilan tunggal dengan melakukan palpasi pada uterus
- Menyuntik oxytosin 10 unit IM
- Melakukan penegangan tali pusat terkendali dengan cara tangan kanan
menegangkan tali pusat secara terkendali, tangan kiri mendorong uterus kearah
dorso cranial. Jika tali pusat tertarik kedalam tandanya plasenta belum lepas, jika
tali pusat tertarik keluar tandanya tali pusat sudah lepas.
- Melahirkan plasenta lengkap dengan selaput
- Melakukan masase uterus
c. Evaluasi Jam 12.50
- Kala III berlangsung baik, selama 10 menit
- Plasenta lahir lengkap dengan selaputnya
- Kontraksi uterus baik, perdarahan pervaginam ± 100 cc
- Perineum lecet.

Kala IV (Kala 2 jam post partum)


S : - Ibu mengatakan perutnya mules dan merasa lelah
- Ibu merasa nyeri pada jalan lahir
O : - Plasenta lahir lengkap
- Kontraksi uterus baik, TFU 2 jr-bpst
- Perdarahan sekitar 100 cc
- Perineum lecet
A : PI A0 kala IV
P : a. Perencanaan
- Ajarkan ibu dan keluarga cara masase uterus
- Anjurkan pada keluarga untuk memberi makan dan minum pada ibu
- Observasi kontraksi, perdarahan, kandung kemih, TD, N setiap 15 menit
pada 1 jam pertama post partum
- Bersihkan ibu dan ganti pakaian ibu yang basah dan kotor
- Observasi kontraksi, perdarahan, kandung kemih dan TTV setiap 30 menit
pada 2 jam kedua post partum.
- Beri kesempatan ibu untuk beristirahat
- Lengkapi partograf

b. Pelaksanaan Jam 12.50


- Mengajarkan ibu dan keluarga cara masase uterus
- Menganjurkan pada keluarga untuk memberi makan dan minum pada ibu.
- Mengobservasi kontraksi, perdarahan, kandung kemih, TD, N setiap 15
menit pada 1 jam pertama post partum.
- Membersihkan ibu dengan cara melap ibu, mengganti pakaian ibu dengan
yang bersih dan mengganti pembalut
- Mengobservasi Kontraksi, perdarahan, kandung kemih dan TTV setiap 30
menit pada 2 jam kedua post partum.
- Memberi kesempatan pada ibu untuk beristirahat
- Melengkapi partograf
- Catatan observasi :
 Jam 12.40 : Perdarahan pervaginam : sedikit
Kontraksi uterus : baik
Kandung kemih : kososng
TTV : Tekanan darah : 110/70 mmhg
Nadi : 84 x/mnt
 Jam 13.10 : Perdarahan pervaginam : sedikit
Kontraksi uterus : baik
Kandung kemih : kosong
TTV : Tekanan darah : 110/70 mmhg
Nadi : 84 x/mnt
 Jam 13.25 : Perdarahan pervaginam : sedikit
Kontraksi uterus : baik
Kandung kemih : kosong
TTV : Tekanan darah : 110/70 mmhg
Nadi : 84 x/mnt
 Jam 13.40 : Perdarahan pervaginam : sedikit
Kontraksi uterus : baik
Kandung kemih : kosong
TTV : Tekanan darah : 110/70 mmhg
Nadi : 84 x/mnt
 Jam 14.10 : Perdarahan pervaginam : sedikit
Kontraksi uterus : baik
Kandung kemih : kosong
TTV : Tekanan darah : 120/70 mmhg
Nadi : 84 x/mnt
Suhu : 36,8˚c
Respirasi : 20 x/mnt
c. Evaluasi Jam 14.40
- Kala IV berlangsung aman
- Kontraksi uterus baik
- Perdarahan pervaginam : sedikit
- TTV : Tekanan darah : 120/70 mmhg
Nadi : 84 x/mnt
Suhu : 36,8˚c
Respirasi : 20 x/mnt
Tanggal 02-12-2013
S : - Ibu mengatakan nyeri pada perut bagian bawah
- Ibu mengatakan bayinya sudah menyusui
O : - TTV : Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
Suhu : 36,5˚
Respirasi : 20 x/mnt
- TFU 2 jb pst
- Lochea rubra
- ASI (+) sedikit
A : Ibu nifas hari ke 2
P : a. Perencanaan
- Jelaskan after pain yang ringan merupakan keadaan normal
- Ajurkan ibu untuk makan makanan bergisi
- Anjurkan ibu vulva hygiene secara teratur
- Anjurkan ibu untuk menyusui setiap bayi menginginkan
- Ajarkan ibu cara perawatan payudara
- Ajarkan ibu cara merawat bayi / merawat tali pusat
b. Pelaksanaan
- Menjelaskan after pain yang ringan merupakan keadaan normal
- Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergisi
- Menganjurkan ibu vulva hygiene secara teratur
- Menganjurkan ibu untuk menyusui setiap bayi menginginkan
- Mengajarkan ibu cara perawatan payudara
- Mengajarkan ibu cara merawat bayi / merawat tali pusat
c. Evaluasi
- Ibu mau melaksanakan anjuran bidan
- KU Ibu Baik

Tanggal 07– 12–2013


S : - Ibu mengatakan ASI banyak keluar
- Ibu mengatakan pengeluaran dari jalan lahir cairan berwarna merah kuning
O : - TTV : Tekanan darah : 110/70 mmhg
Nadi : 80 x/mnt
Suhu : 36,5˚c
Respirasi : 20 x/mnt
- Muka tidak pucat, sclera tidak ikterus
- Payudara lunak, ASI banyak
A : - ibu nifas hari ke 7
P : a. Perencanaan
- Anjurkan ibu tetap mengkonsumsi makanan bergizi, cukup minum
- Anjurkan tetap memberikan ASI saja sampai usia bayi 6 bulan
- Ajarkan ibu mengenal tanda-tanda bahaya pada bayi
- Pastikan involusi berjalan dengan normal
b. Pelaksanaan
- Menganjurkan ibu tetap mengkonsumsi makanan bergizi, cukup minum
- Menganjurkan tetap memberikan ASI saja sampai usia bayi 6 bulan
- Mengajarkan ibu mengenal tanda-tanda bahaya pada bayi
- Memastikan involusio berjalan normal dengan meraba uterus : tidak teraba
c. Evaluasi
- Ibu mau melaksanakan anjuran bidan
- Involusio berjalan normal, tidak ada perdarahan abnormal
- KU : baik

Tanggal 28-12-2013
S : - Klien mengatakan tidak ada keluhan
- Klien mengatakan pengeluaran dari jalan lahir sudah tidak ada
O : - TTV : Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
Suhu : 37˚c
Respirasi : 22 x/mnt
- Konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterus
- TFU tidak teraba
A : ibu nifas 28 hari
P : a. Perencanaan
- Pastikan involusi uteri berlangsung dengan normal
- Berikan Konseling untuk KB secara dini
- Anjurkan ibu ke PKM / bidan bila ada yang ingin dikonsultasikan
b. Pelaksanaan
- Memastikan involusi berlangsung dengan normal
- Memberikan Konseling untuk KB secara dini
- Menganjurkan ke PKM / bidan bila ada yang ingin dikonsultasikan
c. Evaluasi
- Ibu mengerti dan mau memakai salah satu alat kontrasepsi
- Ibu telah diberikan alkon : Pil menyusui
B. ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
By. Ny. S

No. Register : 00709


Tgl. Pengkajian : 01 – 12 - 2013

I. PENGKAJIAN
A. Identitas (biodata)
1. Bayi
Nama : By. Ny. S
Tanggal/Jam lahir : 01-12-2013, Jam 12.40
Jenis kelamin : Laki - laki
Berat Badan : 3300 gram
Panjang Badan : 50 cm
2. Ibu
Nama : Ny. S
Umur : 30 tahun
Agam : Islam
Suku bangsa : Togean / Indonesia
Pend. Terakhir : SMP
Pekerjaan : URT
Alamat : Desa Dolong A
3. Suami
Nama : Tn. M
Umur : 38 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Togean / Indonesia
Pend. Terakhir : SMP
Pekerjaan : Petani
Alamat : Desa Dolong A
B. Riwayat kehamilan, Persalinan dan Nifas sekarang :
1. Riwayat kehamilan
a. Pemeriksaan kehamilan
~ Triwulan I : 1 kali
Tempat : poskesdes
Keluhan : Mual-mual
~ Triwulan II : 2 kali
Tempat : poskesdes
Keluhan : -
~ Triwulan III : 9 kali
Tempat : poskesdes
Keluhan : Sering kencing dan rasa lelah
b. Imunisasi selama kehamilan : 2 kali
c. Penyakit yang pernah diderita selama hamil : tidak ada
d. Riwayat penyakit kehamilan
~ Perdarahan : tidak ada
~ Pre-eklampsia : tidak ada
~ Eklampsia : tidak ada
~ Penyakit kelamin : tidak ada
~ Lain – lain : tidak ada
e. Kebiasaan ibu selama hamil
~ Persalinan ditolong oleh : bidan
~ Jenis persalinan : Spt Lbk
~ Tempat persalinan : poskesdes
~ Lama persalinan
 Kala I : 4 jam 30 menit
 Kala II : 20 menit
 Kala III : 10 menit
 Kala IV : 2 jam
Total : 7 jam
~ Masalah yang terjadi selama persalinan : tidak ada
~ Keadaan air ketuban : Putih keruh
~ Jumlah air ketuban : ± 300 cc
~ Komplikasi kehamilan
 Ibu : tidak ada
 Bayi : tidak ada

C. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Khusus
No. Kriteria 0 – 1 menit 4 – 5 menit
1 Denyut Jantung 2 2
2 Usaha bernafas 2 2
3 Tonus otot 1 2
4 Refleks 1 1
5 Warna kulit 2 2
Jumlah 8 9

2. Antopometri
a. Berat badan : 3300 gr
b. Panjang badan : 50 cm
c. Lingkar lengan : 12 cm
d. Lingkar kepala
 Fronto occipitalis : 34 cm
 Mento occipitalis : -
 Sub occipitalis : -
 Sub mento bregmatika : -
e. Lingkar dada : 33
3. Refleks
a. Moro : +/+
b. Palmar Graps : +/+
c. Rooting : +/+
d. Suckling : +
e. Plantar : +/+
f. Babinski : +/+
4. Menangis : kuat
5. Tanda – tanda vital
a. Suhu : 36.5˚c
b. Nadi : 128 x/mnt
c. Respirasi : 35 x/mnt
6. Kepala
a. Simetris : ya
b. Ubun – ubun besar : normal
c. Ubun – ubun kecil : normal
d. Caput succedaneum : ada
e. Cephal Hematom : tidak ada
f. Sutura : (l), molage : tidak ada
g. Luka di kepala : tidak ada
h. Kelainan yang dijumpai : tidak ada
7. Mata
a. Posisi : simetris ki-ka
b. Kotoran : tidak ada
c. Perdarahan : tidak ada
d. Sclera : putih
e. Bulu mata : ada
8. Hidung
a. Lubang hidung : (+) simetris
b. Cuping hidung : tidak menunjukkan pernafasan cuping hidung
c. Keluaran : lendir sedikit
9. Mulut
a. Simetris : (+) simetris
b. Palatum molle : (+)
c. Palatum durum : (+)
d. Saliva : (+) sedikit
e. Bibir : Simetris ki-ka, warna merah muda
f. Gusi : merah muda
g. Lidah bintik putih : tidak ada
10. Telinga
a. Simetris : (+) simetris
b. Daun telinga : simetris ki-ka
c. Lubang telinga : (+) simetris ki-ka
d. Keluaran : tidak ada
11. Leher
a. Kelainan : tidak ada
b. Pergerakan : bebas
12. Dada
a. simetris : (+) kiri dan kanan
b. Pernapasan : (+)< 35 x/mnt type abdominal
c. Retraksi : tidak ada
d. Denyut jantung : 128 x/mnt
13. Perut
a. Bentuk : datar
b. Bising usus : (+)
c. Kelainan : tidak ada
14. Tali pusat
a. Pembuluh darah : 1 vena, 2 arteri
b. Perdarahan : tidak ada
c. Kelainan tali pusat : tidak ada
15. Kulit
a. Warna : merah muda
b. Turgor : baik
c. Elastisitas : baik
d. Lanugo : banyak
e. Verniks caseosa : sedikit
f. Kelainan : tidak ada
16. Punggung
a. Bentuk : simetris kiri dan kanan
b. Kelainan : tidak ada
17. Ekstremitas
a. Tangan : simetris kiri dan kanan, tidak ada kelainan
b. Kaki : simetris ki-ka, tidak ada kelainan
c. Gerakan : aktif
d. Kuku : melewati jari, warna merah muda
e. Bentuk kaki : normal
f. Bentuk lengan : normal
g. Kelainan : tidak ada
18. Genetalia
a. Labium minus : telah ditutupi labium mayor
b. Pseudo menstruasi : sedikit
c. Kelainan : tidak ada
19. Eliminasi
a. Urine : (+)
b. Meconium : (+)
D. Pemriksaan Penunjang
1. Hb : tidak dilakukan
2. Golongan darah : tidak dilakukan

II. PENDOKUMENTASIAN
Tanggal 01-12-2013 Jam 12.50
S :
O : - BBL, Spt Lbk
- Apgar Score 8/9
- Respirasi 35 x/mnt, suhu badan 36,5˚c
- BBL : 3300gr
- PBL : 50 cm
- LK : 35 cm
- LD : 34 cm
- LL : 12 cm
A : - Diagnosa / masalah aktual : - Neonatal cukup bulan, sesuai masa
Kehamilan (NCB – SMK) dengan kelahiran
spontan lahir belakang kepala (LBK)
- Diagnosa / masalah potensial : - Gangguan pernafasan
- Tindakan segera : - Membersihkan jalan nafas
- Menjepit, memotong dan mengikat tali pusat
- Mengeringkan dan membungkus bayi segera setelah lahir
P : a. Perencanaan
- Jaga tubuh bayi tetap kering dan hangat
- Lakukan perawatan tali pusat dengan teknik aseptic dan antiseptic
menggunakan betadine
- Informasikan kepada orang tua tentang keadaan neonatus
- Jelaskan kebutuhan neonatus segera dan perawatan yang diberikan
- Susui bayi segera mungkin
b. Pelaksanaan
- Menjaga tubuh bayi tetap keiring dan hangat
- Melakukan perawatan tali pusat dengan teknik aseptic dan antiseptic
menggunakan betadine
- Memberi informasikan kepada orang tua tentang keadaan neonatus
- Menjelaskan kebutuhan neonatus segera dan perawatan yang diberikan
- Memberikan bayi pada ibunya untuk segera disusui

c. Evaluasi
Tanggal: 02-12-2012 Jam :13.30
- Adaptasi pernapasan, sirkulasi dan suhu tubuh baik
- Refleks isap dan refleks menelan
- Eliminasi baik BAK (+) dan BAB (-)

Catatan Perkembangan
Tanggal 02-12-2013 Jam 09.30
S : - Ibu mengatakan bayinya sehat
- Ibu mengatakan bayinya dapat mengisap dengan baik dan ASI-nya masih
sedikit
- Ibu mrengatakan bayinya sudah BAB dan BAK
O : - TTV : Suhu : 36,8˚c
Nadi : 120 x/mnt
Pernapasan : 34 x/mnt
- Refleks isap dan menelan tetap baik
- Pengeluaran feses kekuningan (+)
- Perut tidak kembung
- Tali pusat masih basah dan belum lepas, kondisi baik
- BB 3300 gr, turgor kulit baik, fontanela datar dan lembut
A : - Neonatus hari kedua
P : a. Perencanaan
- Anjurkan kepada ibu agar melakukan perawatan rutin
- Anjurkan ibu agar tidak memberi makan / minum apapun selain ASI sampai
bayi berumur 6 bulan
- Jelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi
- Anjurkan ibu agar secepat mungkin bayi diimunisasi
b. Pelaksanaan
- Menganjurkan ibu agar tetap melakukan perawatan rutin
- Menganjurkan ibu agar tidak memberi makan / minum apapun selain
ASI sampai bayi berumur 6 bulan
- Menjelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi (suhu tubuh diatas 37,5˚c
kejang, biru pada badan bayi, tubuh bayi teraba dingin, dll)
- Menganjurkan ibu agar secepat mungkin bayi diimunisasi BCG,
Hepatitis dan polio.
c. Evaluasi Jam 10.00
- Ibu mengerti tentang yang dijelaskan bidan
- Ibu mau melaksanakan anjuran bidan

Tanggal 07-12-2013 Jam 09.00


S : - Ibu mengatakan bayinya kuat menetek
- Ibu mngatakan bayinya belum diimunisasi BCG, dan Polio
- Ibu mengatakan tali pusat bayinya sudah lepas
- BAB kuning berbiji
- BAK sekitar 6 – 8 kali sehari
O : - TTV : S : 36,8˚c
N : 110 x/mnt
R : 30 x/mnt
- Gerakan bayi aktif
- Luka tali pusat sudah sembuh dengan baik
- Konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterus
A : - Neonatus hari ketujuh
P : a.Perencanaan
- Tetap anjurkan pada ibu bayinya hanya diberi ASI sampai bayi berumur 6
bulan tidak diberi makan / minum apapun
- Anjurkan ibu untuk imunisasi bayinya
b. Pelaksanaan
- Menganjurkan pada ibu bayinya hanya diberi ASI sampai bayi berumur 6
bulan tidak diberi makan / minum apapun
- Menganjurkan ibu untuk imunisasi BCG, Hepatitis dan polio
c. Evaluasi Jam 10.00 wita
- Ibu mengerti dan mau melaksanakan anjuran bidan

Tanggal 28-12-2013 Jam 09.45


S : - Ibu mengatakan bayinya sehat
- Bayi minum ASI saja tanpa diberi makanan lain
- Bayi BAB dan BAK lancar
- Ibu mengatakan bayinya sudah diimunisasi BCG, dan polio
O : - Gerakan bayi aktif
- Konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterus
- Berat badan 3500 gr
- TTV : S : 36.3˚c
N : 120 x/mnt
R : 30 x/mnt
A : - Neonatus 28 hari
P : a. Perencanaan
- Anjurkan ibu hanya memberi ASI saja sampai bayi berumur 6 bulan
dan melanjutkan ASI sampai umur 2 tahun
- Anjurkan ibu membawa bayinya ke Posyandu setiap bulan secara teratur
b. Pelaksanaan
- Menganjurkan ibu hanya memberi ASI saja sampai bayi berumur 6 bulan
dan melanjutkan ASI sampai umur 2 tahun
- Menganjurkan ibu membawa bayinya ke Posyandu setiap bulan secara
teratur
c. Evaluasi Jam 17.15 wita
- KU baik
- TTV : S : 36,3˚c
N : 120 x/mnt
R : 30 x/mnt
- Ibu bersedia mengikuti anjuran bidan
BAB III
P E N U T U P

A. Kesimpulan
Dalam penerapan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil, Bersalin, Nifas dan
Bayi Baru Lahir By. Ny. S di wilayah kerja puskesmas Dolong dapat disimpulkan
bahwa :
Asuhan kebidanan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan khususnya bidan yang
professional secara intensif, cepat dan tepat diharapkan dapat membantu Memperoleh
kesehatan ibu dan bayi yang optimal.

B. Saran -saran
1. Bagi Mahasiswa Politeknik Kesehatan Sulawesi Tengah Jurusan kebidanan perlu
lebih banyak berlatih untuk menerapkan asuhan kebidanan dalam praktik klinik
2. Bagi tenaga kesehatan khususnya bidan agar dapat menerapkan asuhan kebidanan
dalam pelaksanaan pelayanan kebidanan secara profesional, bertanggung jawab dan
tetap berpedoman pada standar profesi kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 2008, Ibu Sehat Bayi Sehat, Ditjen Pembinaan Kemasyarakatan, Jakarta

Doenges ME dan Moorhause M.F, 2009, Rencana Perawatan Maternal / Bayi, EGC,
Jakarta

Manuaba IBG, 2008. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta

POGI, IDAI, IDI, IBI, Depkes RI, 2007, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta

Pusdiknakes, 2008, Asuhan Kesehatan Anak dalam Kontes Keluarga, Depkes RI, Jakarta

Syahlan J.H, 2008, Kebidanan Komunitas, Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai