Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA MATARAM

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KARANG TALIWANG
Jl. Ade Irma Suryani No : 60 Telp : 0370-635974

KERANGKA ACUAN
KUNJUNGAN IBU NIFAS RESIKO TINGGI

I. PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan
pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan Anak, terutama pada kelompok yang
paling rentan kesehatan yaitu ibu bersalin dan bayi pada masa perinatal. Hal ini ditandai
dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Angka kematian Ibu sebesar 228/ 100.000 Kelahiran Hidup dan Angka kematian
Bayi sebesar 34/1000 Kelahiran Hidup berdasarkan data SDKI 2007, menunjukkan
bahwa derajat kesehatan Ibu dan Bayi rawan, dimana keadaan ini menggambarkan
derajat Kesehatan secara umum pada suatu wilayah yang perlu dicari alternatif
pemecahan masalahnya karena permasalahan ini sangat menentukan kualitas sumber
daya manusia untuk masa yang akan datang.

II. LATAR BELAKANG


Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-
kira 6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3
bulan (Yetti Anggraini, 2010 : 1). Periode pascapersalinan meliputi masa transisi kritis
bagi ibu, bayi dan keluarganya secara fisiologis, emosional dan social. Baik di Negara
maju maupun Negara berkembang, perhatian utama bagi ibu dan bayi terlalu banyak
tertuju pada masa kehamilan dan persalinan, sementara keadaan yang sebenarnya justru
merupakan kebalikannya, oleh karena kesakitan dan kematian ibu serta bayi lebih sering
terjadi pada masa pascapersalinan. Semakin meningkatnya angka kematian ibu di
Indonesia pada saat nifas (sekitar 60%) mencetuskan pembuatan program dan kebijakan
teknis yang lebih baru mengenai jadwal kunjungan masa nifas. Paling sedikit empat kali
dilakukan kunjungan masa nifas untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, juga untuk
mencegah, mendeteksi, dan menangani masalah-masalah yang terjadi.
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu
mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga kesehatan .Untuk deteksi dini
komplikasi pada ibu nifas deperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas
dengan melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan ketentuan waktu :
1. Kunjungan nifas pertama pada masa 6 jam sampai dengan 3 hari setelah
persalinan .
2. Kunjungan nifas ke dua pada waktu 2 minggu setelah persalinan
( 8 – 14 hari )
3. Kunjungan nifas ke tiga dalam waktu 6 minggu telah persalinan
( 36 – 42 hari ).
Pelayanan yang diberikan adalah :
1. Pemeriksaan tekanan darah ,nadi,respirasi dan suhu.
2. Pemeriksaan tinggi fundus uteri ( involusi uterus )
3. Pemeriksaan lockhia dan pengeluaran pervaginam lainnya.
4. Pemeriksaanpayudara dan anjuran ASI eklusif 6 bulan.
5. Pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali pertama
segera setelah melahirkan, kedua diberikan setelah 24 jam pemberian
kapsul Vitamin A pertama.
6. Pelayanan KB pasca salin.

Namun dalam pelaksanaan kunjungan masa nifas sangat jarang terwujud


dikarenakan oleh beberapa sebab seperti karena kurangnya pengetahuan dan
pengalaman. Pengetahuan atau  kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang (overt behaviour) (Notoatmodjo S, 2007 : 144). Tinggi
rendahnya pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh karakteristik individu seperti
umur dan pendidikan. Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan
pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.
Pengetahuan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap
nilai-nilai yang baru.Sehingga diperlukan melakukan kunjungan rumah pada kasus kasus
yang tidak datang melakukan pemeriksaan di Pusksmas.
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk Skrining / Deteksi Dini Resiko Tinggi Ibu Nifas di wilayah kerja Puskesmas
Karang Taliwang.
b. Tujuan Khusus
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.
2. Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini, mengobati atau
merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,
 KB,cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan
bayi sehari-hari.
4. Memberikan pelayanan keluarga berencana.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemberian pelayanan sesuai dengan kebutuhan
4. Pencatatan hasil pemeriksaan
5. Memberi penyuluhan dalam bentuk Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)

V. CARA MELAKUKAN KEGIATAN


Kegiatan kunjungan rumah pada ibu nifas resiko tinggi, Kegiatan di luar gedung
dilaksanakan pada waktu yang ditentukan. Kunjungan rumah dilakukan oleh bidan di
desa atau pemegang wilayah setempat.

VI. SASARAN
Ibu – ibu dalam masa nifas dari periode awal nifas 6- 8 jam sampai 42 hari masa nifas.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kunjungan rumah di tentukan oleh Bidan Desa pemegang wilayah dan
dilaksanakan bila terdapat resiko tinggi ibu nifas di wilayah tersebut.
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Sasaran terlayani dengan baik, target penjaringan ibu nifas resti dapat tercapai,
cakupan target komplikasi ibu nifas resti terpenuhi.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI


Dilaksanakan sesuia dengan prosedur yaitu di catata dalam kohor ibu hami
diberikan tanda merah bahwa ibu dalam pengawasan yang ketat. pelaporan melalui PWS
KIA bulanan, dilakukan evaluasi yang bertujuan menilai kemajuan atau perubahan yang
terjadi pada ibu hamil yang di lakukan sehingga dapat mengambil suatu tindakan yang
pasti sesuaia dengan tujuan yang diharapkan.

Karang Taliwang, 4 Januari 2016


Kepala Puskesmas Karang Taliwang

dr. Hj. Wiwin Nurhasida


NIP 19700213 200112 2 00

Anda mungkin juga menyukai