Tingkat kemampuan 3 (shows): Terampil melakukan atau keterampilan
menerapkan di bawah supervisi. Lulusan perawat mampu melaksanakan keterampilan/tindakan keperawatan di bawah supervisi atau koordinasi dalam tim, dan merujuk untuk tindakan lebih lanjut. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 3 dengan menggunakan Objective Structured Clinical Examinaton (OSCE). Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 1 : Bayi baru lahir (neonatus) usia 0- 28 hari Tingkat kemampuan ahli madiyah kebidanan 3 : No. 8 Penilaian kesesuaian gestasi dengan kondisi bayi baru lahir Gestasi adalah Penilaian kesesuaian gestasi dengan kondisi bayi baru lahir No. 9 Pemeriksaan refleks pada bayi baru lahir Pemeriksaan refleks adalah pemeriksaan objektif dari pemeriksaan neurologis yang membantu dalam membantu menentukan tingkat kerusakan pada sistem saraf. Refleks adalah respons motorik dari sistem saraf, berupa kontraksi otot, yang berlangsung singkat yang dicetuskan oleh sebuah stimulus. No. 13 Pemantauan tumbuh kembang No. 19 Identifikasi bayi baru lahir bermasalah No. 29 Pemberian minum pada bayi baru lahir dengan kondisi khusus (labio skizis, bayi besar, dan kondisi lainnya Labioskizis atau yang dikenal dengan bibir sumbing adalah deformitas(kelainan) daerah mulut berupa celah atau sumbing atau pembentukan yang kurang sempurna semasa embrional berkembang, dengan tanda bibir atas bagian kanan dan bagian kiri tidak tumbuh bersatu dan seringkali disertai dengan munculnya celah Makrosomia adalah istilah medis bagi bayi yang lahir dengan berat badan di atas rata-rata. Kondisi ini bisa menyebabkan proses persalinan menjadi lebih sulit dan berbahaya bagi ibu maupun bayi. Pada umumnya, bayi lahir dengan berat badan 2,6–3,8 kilogram (BAYI BESAR) No. 37 Therapi Blue light Dilansir dari Medical News Today, blue light therapy adalah pengobatan non- invasif dengan menggunakan cahaya untuk membunuh bakteri di kulit. Cahaya tersebut mampu membunuh Propionibacterium acnes (P. acnes) yang menyebabkan jerawat, dengan efek samping yang relatif sedikit No. 38 MTBM Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) merupakan suatu pendekatan yang terpadu dalam tatalaksana bayi umur 1 hari – 2 bulan, baik yang sehat maupun yang sakit, baik yang datang ke fasilitas rawat jalan maupun yang dikunjungi oleh tenaga kesehatan pada saat kunjungan neonatal No. 43 Identifikasi kebutuhan Rujukan Contoh : IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASIEN SELAMA PROSES RUJUKAN No.Dok:308/SOP/UKP/MKP/2018 No. Revisi : 00 SOP Tanggal Terbit : 11/04/2018 Halaman PUSKESMAS MEKARPURA 1. Pengertian : 1/2 Hj. Idawati,S.S.T.Keb NIP.19700816 199101 2 002 Identifikasi kebutuhan pasien selama proses rujukan adalah proses menilai dan menentukan kebutuhan pasien selama dirujuk. 2. Tujuan Terlaksananya prosedur identifikasi atau monitoring pasien selama proses rujukan dengan benar, untuk keamanan dan keselamatan pasien pada waktu dirujuk. 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala No.001/SK/UKP/MKP/2018 Puskesmas tentang Kebijakan Mekarpura Pelayanan Klinis Mekarpura 4. Referensi Permenkes nomor 75 tahun 2009 tentang puskesmas 5. Langkah-langkah 1. Petugas mengidentifikasi pasien yang akan dirujuk ke rumah sakit, 2. Petugas unit layanan memberikan penjelasan alasn pasien dirujuk 3. Petugas meminta persetujuan kepada pasien dan keluarga untuk dirujuk dan menandatangani inform concent 4. Petugas unit layanan menghubungi rumah sakit yang dituju (untuk pasien emergensi) 5. Petugas menayakan jaminan kesehatan yang digunakan (BPJS, Jamsoskes, Umum), Form rujukan terlampir. 6. Petugas melengkapi administrasi rujukan, mengisi data-data pasien dalam form rujukan terlampir. 7. Petugas mendokumentasi kebuku register rujukan. 8. Petugas unit layanan membawa memonitoring pasien selama dirujuk (untuk pasien emergensi). 9. Diagram Alir ( Petugas mengidentifikasi pasien Bila perlu ) Memberikan alasan pasien di rujuk 10. Unit Terkait Semua unit layanan 11. Rekaman No Historis Perubahan Yang diubah Isi Perubahan Tanggal
Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 2 : Bayi, Balita dan Anak
1. No. 4 Tingkat 3 pemberian pengganti air susu ibu (PASI) berupa susu formula. Rasio jumlah laktosa dalam ASI dan PASI adalah 7:4 sehingga ASI terasa lebih manis dibandingkan dengan PASI. Hal ini menyebabkan bayi yang sudah mengenal ASI dengan baik cenderung tidak mau minum PASI.
2. No. 7 tingkat 3 Pemeriksaan Tumbuh kembang bayi dan balita
menggunakan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284/Menkes/SK/III/2004 tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak menetapkan bahwa Buku KIA merupakan satu-satunya alat pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak sejak ibu hamil, melahirkan dan selama nifas, hingga bayi yang dilahirkan berumur 5 tahun, termasuk pelayanan KB, imunisasi, gizi dan tumbuh kembang anak.
3. no. 8 tingkat 3 Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK) merupakan program pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang pada masa lima tahun pertama kehidupan.
4. no. 11 tingkat 3 Fasilitasi Kelas Ibu Balita
Fasilitas Kelas Ibu Balita adalah kegiatan yang harus dipersiapkan sebaik mungkin. Persiapan ini dilaksanakan dalam ruang lingkup yang lebih kecil (kecamatan/desa/kelurahan) dengan melibatkan sejumlah unsur lokal seperti Poskesdes/Polindes/Puskesmas, bidan, kader Posyandu, dan tokoh masyarakat, PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) , Guru TK.
5. no. 12 tingkat 3 Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
merupakan suatu pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana bayi dan balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan di pelayanan kesehatan dasar. Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 5 : Masa kehamilan No 5 penilaian pembesaran uterus normal selama kehamilan Ex : TFU No 7 pengidentifikasian masalah pada payudara pada masa hamil No 18 mengidentifikasi masalah gizi pada ibu hamil Ex : Masalah gizi yang sering terjadi pada ibu hamil adalah Kurang Energi Kronis (KEK), Anemia, dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium. Masalah gizipada ibu hamil berdampak pada kesehatan ibu dan bayinya. Bayi yang dilahirkan dapat mengalami keterlambatan pertumbuhan fisik dan perkembangan mental serta penurunan kecerdasan. No 19 penentuan status gizi pada ibu hamil Ex : Status gizi ibu hamil adalah keadaan kesehatan ibu hamil yang dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan minuman pada beberapa waktu sebelum hamil. Status gizi dapat diketahui melalui perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan pengukuran lingkar lengan atas No 20 edukasi nutrisi pada ibu hamil No 20 pemberian makanan tambahan pada ibu hamil kurang energi kronik (KEK) Ex : Orang juga bertanya Bagaimana Cara Mengobati ibu hamil yang menderita kekurangan energi kronis? Cara mengatasi KEK pada ibu hamil dan Pencegahannya Pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil. Ketersediaan pangan yang memadai di rumah tangga. Penyuluhan mengenai pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi kehamilan. Perubahan kebiasaan atau pola makan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh. No 22 konseling adaptasi kehamilan Ex : Perubahan yang terjadi pada ibu hamil perlu adanya adaptasi yang disebut dengan adaptasi maternal. Adaptasi maternal merupakan hasil dari kerja hormon kehamilan dan tekanan mekanis uterus yang terus membesar serta adanya jaringan lain yang ikut andil dalam proses adaptasi ini No 27 penggunaan cardiotocografhy Ex : Cardiotocography (CTG) merupakan sebuah alat yang digunakan oleh dokter kandungan untuk memantau denyut jantung dan kontraksi rahim saat bayi berada di dalam kandungan. Biasanya, bayi di dalam kandungan memiliki detak jantung antara 110 dan 160 denyut per menit dan meningkat ketika bayi bergerak No 31 skrining kehamilan resiko tinggi Ex : Wanita yang menjalani kehamilan di usia 30–40 tahun rentan mengalami berbagai komplikasi kehamilan, seperti diabetes gestasional dan preeklamsia. Risiko ini akan semakin meningkat bila pernah mengalami kondisi serupa pada kehamilan sebelumnya. No 34 KIE kehamilan remaja No 35 identifikasi kelainan dengan kehamilan Ex : 1. Anemia. Meski terdengar sepele, anemia pada ibu hamil benar- benar tidak boleh dianggap remeh dan perlu mendapat penanganan segera. 2. TORCH. 3. Keputihan.4.kepatitisB..5.PlasentaPrevia..6.Diabetes Gestasional.7.andidiasis.8.Sembelit No 38 Tatalaksana pada kehamilan dengan penyulit obstetrik (hiperemesis gravidarum, hipertensi, infeksi) obstertik adalah tempat bedah kedokteran Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, tetapi kondisi ini sering kali dikaitkan dengan tingginya kadar hormon human chorionic gonadotropin (HCG) dalam darah. Hormon ini dihasilkan oleh ari-ari (plasenta) sejak trimester pertama kehamilan dan kadarnya terus meningkat sepanjang masa kehamilan No 39 Tatalaksana awal kasus kegawatdaruratan pada kehamilan (Kehamilan Ektopik Terganggu,Mola Hidatidosa, Abortus Imminen, Solutio Placenta, Placenta Previa, preeklamsi, kejang, henti nafas, penurunan kesadaran, syok, henti jantung). Mola hidatidosa : Hamil anggur atau yang dikenal juga sebagai mola hidatidosa adalah kelainan kehamilan yang jarang terjadi. Kondisi ini terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi dan plasenta tidak berkembang secara normal. Abortus imminen : Abortus imminens atau yang juga dikenal dengan threatened abortion dan threatened miscarriage, merupakan istilah yang mengacu pada peringatan akan bahaya keguguran. Kata “abortus” dapat diartikan sebagai keluarnya fetus secara tiba-tiba Solusio plasenta adalah pelepasan plasenta dari tempat implantasi normalnya di rahim sebelum kelahiran dan merupakan salah satu penyebab perdarahan ibu hamil pada trimester ketiga yang terkait dengan kematian ibu dan janin Plasenta previa adalah komplikasi kehamilan yang terjadi ketika posisi plasenta berada di bagian bawah rahim. Preeklamsi : Seorang ibu hamil bisa dikatakan mengalami preeklamsia bila memiliki tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih atau tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih pada dua kali pemeriksaan dengan jarak minimal 4 jam No 46 fasilitas kelas ibu hamil Fasilitator kelas ibu hamil adalah bidan atau petugas kesehatan yang telah mendapat pelatihan fasilitator kelas ibu hamil (atau melalui on the job training) dan setelah itu diperbolehkan untuk melaksanakan fasilitasi kelas ibu hamil Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 6 : masa persalinan No 3 penentuan inpartu Inpartu adalah satu istilah medis yang mengacu pada keadaan seorang wanita yang sedang ada pada tahap persalinan. Sedangkan persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau uri) yang telah cukup bulan, dan memungkinkan janin untuk bertahan hidup di luar No 7 Penilaian kesesuaian antara panggul dan janin dari hasil pemeriksaan palpasi dan panggul dalam Ex : Pemeriksaan panggul mengharuskan dokter atau perawat dengan menggunakan sarung tangan memasukkan jari ke vagina, selagi mereka menekan bagian bawah perut di bagian luar. Intinya untuk melihat kesehatan organ reproduksi wanita, termasuk ukuran dan posisi organ di bagian perut No 12 Anastesi Perineum Perineum adalah otot, kulit, dan jaringan yang ada diantara kelamin dan anus. Dan urogenitale. Diafragma pelvis terdiri dari muskulus levator ani dan muskulus koksigeus di bagian posterior serta selubung fasia dari otot-otot ini. No 13 Episiotomi Episiotomy adalah sebuah irisan bedah melalui perineum yang dilakukan unuk memperlebar vagina dengan maksud untuk membantu proses kelahiran bayi. Perlebaran ini dapat dilakukan di garis tengah atau dari sebuah sudut dari ujung belakang dari vulva, dilakukan di bawah bius lokal dan dijahit kembali setelah melahirkan No 21 Pemeriksaan luka jalan lahir No 26 Pemasangan IUD pasca Plasenta Pemasangan IUD post plasenta yaitu pemasangan IUD yang dilakukan 10 menit setelah plasenta lahir atau 48 jam sampai empat minggu pasca persalinan. Pemasangan IUD/AKDR post plasenta relatif tidak sakit, sebab pemasangan dilakukan tidak lama setelah plasenta lahir No 35 konseling keluarga berencana Konseling keluarga berencana merupakan salah satu pelayanan yang diberikan dari awal kehamilan trimester III hingga masa nifas oleh tenaga kesehatan untuk mensukseskan program pemerintah yakni MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang). No 48 Tatalaksana awal kasus kegawatdaruratan tersering pada persalinan (eklamsia, perdarahan pasca persalinan) No 49 Tata laksana awal kegawatdaruratan dasar pada ibu bersalin (henti jantung dan henti nafas, syok, kejang, sesak nafas, pingsan) No 50 Asistensi tindakan bedah obstetric per vagina No 53 Asuhan pada pre dan post operasi obstetri ginekologi Yang harus dipersiapkan sebelum operasi medis Menjalani gaya hidup sehat. ... Puasa sebelum operasi medis. ... Pemeriksaan kesehatan sebelum operasi. ... Jangan membawa atau memakai aksesori apapun. ... Bawa baju ganti yang nyaman. ... Minta dukungan orang-orang terdekat Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 8 : nifas No 1 Identifikasi masalah dan Gangguan pada masa nifas Perdarahan berlebihan pascamelahirkan. Perdarahan pascamelahirkan dapat menjadi tanda bahaya. ... Demam tinggi lebih dari 38°C. ... Sakit kepala hebat. ... Nyeri tak tertahankan pada betis. ... Kesulitan bernapas dan nyeri dada. ... Gangguan buang air kecil. ... Merasa sedih terus-menerus. No 3 Pemeriksaan terfokus pada ibu Nifas Pemeriksaan yang dilakukan dimulai dari wawancara kondisi ibu nifas secara umum, mengukur tekanan darah, suhu tubuh, pernapasan, dan nadi, memeriksa lokhia dan perdarahan, kondisi jalan lahir dan tanda infeksi, payudara, kontraksi rahim, memberikan Vitamin A, konseling, pelayanan kontrasepsi dan pemberian nasihat No 13 Perawatan luka operasi sesar Bersihkan luka sayatan secara teratur. Selalu menjaga kebersihan luka operasi sangat penting dilakukan untuk mencegah risiko infeksi dan mempercepat proses pemulihan. Hindari aktivitas fisik berat. Konsumsi obat penghilang rasa sakit No 15 Pemberian suplemen vitamin dan mineral Selain itu, jangan minum suplemen mineral bersamaan dengan suplemen multivitamin atau vitamin antioksidan. Konsumsi suplemen mineral di atas paling baik dilakukan setelah makan, atau tidak dalam kondisi perut kosong No 22 Konseling Keluarga Berencana Konseling keluarga berencana merupakan salah satu pelayanan yang diberikan dari awal kehamilan trimester III hingga masa nifas oleh tenaga kesehatan untuk mensukseskan program pemerintah yakni MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang). Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 10 : pelayanan keluarga berencana KB No 3 Konseling Keluarga berencana Konseling keluarga berencana merupakan salah satu pelayanan yang diberikan dari awal kehamilan trimester III hingga masa nifas oleh tenaga kesehatan untuk mensukseskan program pemerintah yakni MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang). No 8 Pemasangan Intrauterine Device (IUD) IUD alias KB spiral adalah salah satu alat kontrasepsi yang sudah terbukti 99% efektif mencegah kehamilan. Terdapat dua jenis KB spiral, baik hormonal maupun yang non-hormonal. Nah, alat kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina No 9 Pencabutan Intrauterine Device IUD hormonal bekerja dengan cara melepas hormon progestin sedikit demi sedikit setiap hari. Hormon ini kemudian akan mengentalkan cairan di bagian leher rahim sehingga sperma jadi lebih sulit untuk bisa masuk ke dalam rahim No 10 Pemasangan implan pemasangan KB implan akan dimulai dengan penyuntikan bius lokal pada bagian bawah lengan atas Anda. Kemudian, dokter atau bidan akan memasukkan KB implan dengan menggunakan alat khusus. Setelah proses pemasangan KB implan selesai, dokter atau bidan akan memerban lokasi pemasangan KB tersebut No 11 Pencabutan implan mengeluarkan implan atau susuk, kulit Anda akan dibius lagi kemudian dibuat sayatan kecil untuk menarik implan keluar. Anda sebenarnya tak perlu menunggu sampai tiga tahun untuk mengganti atau mengeluarkan KB implan.Jadi, kapan pun Anda ingin melepas KB susuk, bisa segera dilakukan Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 13: Keterampilan DasarPraktik Klinis Kebidanan No 2 Perencanaan kebutuhan alat dan bahan No 5 Setting Alat dalam pelayanan No 8 Pengelolaan jaringan No 9 Pengambilan dan Pengelolaan specimen No 10 Pemasangan Elektrokardiogram (EKG) Cara memasang EKG Pasang semua komponen/kabel-kabel pada mesin EKG. Nyalakan mesin EKG. Baringkan pasien dengan tenang di tempat tidur yang luas. ... Bersihkan dada, kedua pergelangan kaki dan tangan dengan kapas alcohol (kalau perlu dada dan pergelangan kaki dicukur) Keempat electrode ektremitas diberi jelly. No 16 Pemantauan tingkat kesadaran Tingkat kesadaran seseorang umumnya dapat dinilai dari tiga aspek, yaitu mata (kemampuan membuka mata), suara (kemampuan bicara), dan gerakan tubuh. Tiga aspek ini dinilai melalui pengamatan, kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan angka GCS No 19 Pemeriksaan laboratorium sederhana (Hb, darah rutin, golongan darah, dll) No 22 Penggunaan speculum untuk Pemeriksaan kebidanan No 24 Pengukuran status nutrisi dan indeks masa tubuh No 25 Manajemen hidrasi dan rehidrasi (Keseimbangan intake dan output cairan) No 31 Manajemen nyeri No 33 Pertolongan pertama pada kasus kecelakaan No 46 Pemberian motivasi No 52 Dukungan pada proses kehilangan dan kesedihan (loss and grief) Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 14 : Bayi Baru Lahir (Neonatus) usia 0-28 hari Penilaian awal bayi baru lahir No 8 enilaiann kesesuaian gestasi Dengan kondisi bayi baru lahir No 9 pemeriksaan refleks pada bayiBaru lahir No 13 Pemantauan tumbuh kembang No 19 Identifikasi bayi baru lahir bermasalah No 29 Pemberian minum pada bayi baru lahir dengan kondisi khusus (labio skizis, bayi besar, dan kondisi lainnya No 37 Therapi Blue light Mengenal blue light therapy Dilansir dari Medical News Today, blue light therapy adalah pengobatan non- invasif dengan menggunakan cahaya untuk membunuh bakteri di kulit. Cahaya tersebut mampu membunuh Propionibacterium acnes (P. Acnes) yang menyebabkan jerawat, dengan efek samping yang relatif sedikit No 38 MTBM Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) merupakan suatu pendekatan yang terpadu dalam tatalaksana bayi umur 1 hari – 2 bulan, baik yang sehat maupun yang sakit, baik yang datang ke fasilitas rawat jalan maupun yang dikunjungi oleh tenaga kesehatan pada saat kunjungan neonatal No 43 Identifikasi kebutuhanRujukan Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 15 : Bayi, Balita dan Anak Prasekolah No 4 Pemberian Pengganti Air Susu Ibu (PASI) No 7 Pemeriksaan Tumbuh kembang bayi dan balita menggunakan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA No 8 Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) No 11 Fasilitasi Kelas Ibu Balita No 12 Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 18 : masa kehamilan No 1 pemeriksaan tanda –tanda Kehamilan No 2 Tes kehamilan No 3 Pemeriksaan fisik terfokus pada ibu hamil No 4 Inspeksi abdomen No 5 Penilaian pembesaran uterus normal selama kehamilan No 6 Melakukan Palpasi Abdomen dalam pemeriksaan kehamilan No 7 Mengidentifikasi masalah pada payudara pada masa hamil No 8 Perawatan payudara No 9 Pemeriksaan denyut jantung janin stetoskop dan doppler Doppler adalah alat pemeriksaan kesehatan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk memantau kondisi aliran darah dan pembuluh darah. USG Doppler merupakan salah satu pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis maupun mengevaluasi kondisi pasien. No 10 Pemeriksaan perkusi pada ekstremitas No 11 Penghitungan usia kehamilan No 13 Identifikasi status TT No 14 Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid sesuai program No 15 Penghitungan tafsiran berat janin No 17 Pemberian suplemen vitamin dan mineral No 18 Identifikasi masalah gizi pada ibu hamil No 19 Penentuan status gizi ibu hamil No 20 Edukasi nutrisi pada ibu hamil No 20 Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) No 21 Memfasilitasi senam hamil No 22 Konseling adaptasi kehamilan No 23 Konseling perencanaanPersalinan Dan Pencegahan Komplikasi No 24 Konseling Keluarga Berencana No 25 Pemberian pendidikan kesehatan pada perempuan, keluarga dan masyarakat tentang perkembangan kehamilan, gejala dan tanda bahaya serta tindakan yang dilakukan ketika terdapat tanda bahaya No 26 Pemberian pendidikan kesehatan pada Ibu dan keluarga untuk persiapan persalinan dan kelahiran. No 27 Penggunaan Cardiotocography (CTG) No 31 Skrining kehamilan risiko tinggi No 33 KIE Tanda Bahaya Kehamilan No 34 KIE Kehamilan Remaja No 35 Identifikasi kehamilan dengan kelainan No 38 Tatalaksana pada kehamilan dengan penyulit obstetrik (hiperemesis gravidarum, hipertensi, preeklamsi, infeksi) No 39 Tatalaksana awal kasus kegawatdaruratan pada kehamilan (Kehamilan Ektopik Terganggu,Mola Hidatidosa, Abortus Imminen, Solutio Placenta, Placenta Previa, kejang, henti nafas, penurunan kesadaran, syok, henti jantung). No 46 Fasilitasi Kelas Ibu Hamil Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 19 : Masa Persalinan No1 Pemeriksaan fisik terfokus dalam persalinan No 2 Penapisan awal persalinan No 3 Penentuan inpartu No 4 Dukungan fisik dan psikologis dalam persalinan No 5 Pemantauan persalinan dengan partograph No 7 Penilaian kesesuaian antara panggul dan janin dari hasil pemeriksaan palpasi dan panggul dalam No 8 Asuhan persalinan Kala I normal No 9 Tehnik mengurangi nyeri secara nonfarmakologi selama persalinan dan kelahiran No 11 Amniotomi saat kala II No 12 Anastesi Perineum No 13 Episiotomi No 14 Pertolongan persalinan Kala II normal No 15 Jepit, potong dan ikat tali pusat No 16 Inisiasi Menyusu Dini No 17 Pertolongan persalinan Kala III normal No 18 Manajemen Aktif kala III 4 3 19 Pemeriksaan placenta (kotiledon, selaput dan kelainan) No 21 pemeriksaan luka jalan lahir No 22 penjahitan Luka Jalan Lahir derajat 1 dan 2 No 26 Pemasangan IUD pasca plasenta No 35 Konseling Keluarga Berencana No 50 Asistensi tindakan bedah obstetric per vaginam Bedah obstetric adalah tindakan bedah yang dilakukan untuk membantu / mengatasi masalah-masalah yang terjadi selama proses persalinan. No 53 Asuhan pada pre dan post operasi obstetri ginekolog Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 21: Masa Nifas No 1 Identifikasi masalah dan gangguan pada masa nifas No 2 KIE Tanda bahaya nifas No 3 Pemeriksaan terfokus pada ibu nifas No 5 Melakukan edukasi tentang menyusui No 6 Pijat Oksitosin No 7 Tatalaksana pada ibu menyusui No 8 Pemeriksaan involusi Involusi adalah perubahan yang merupakan proses kembalinya alat kandungan atau uterus dan jalan lahir setelah bayi dilahirkan hingga mencapai seperti sebelum hamil. No Pemberian suplemen vitamin dan mineral No 21 Pemeriksaan pada kunjungan nifas sesuai standar dan kebutuhan ibu nifas No 22 Konseling Keluarga Berencana No 27 kunjungan nifas Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 23 : Pelayanan Keluarga Berencana (KB) No 1 Pemanfaatan Kriteria Kelayakan Medis Dalam Penggunaan Kontrasepsi No 2 Pemeriksaan fisik terfokus pada ibu yang ingin mendapatkan pelayanan Keluarga Berencana No 3 Konseling Keluarga berencana No 8 Pemasangan Intrauterine Device (IUD) No 9 Pencabutan Intrauterine Device (IUD) No 10 Pemasangan implan No 11 Pencabutan implan Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 26 : Keterampil an Dasar Praktik Klinis Kebidanan No 1 Setting pelayanan kebidanan di fasyankes 4 No 2 Perencanaan kebutuhan alat dan bahan No 3 Melakukan anamnesis No 4 Pemantauan tanda-tanda vital No 5 Setting Alat dalam pelayanan kebidanan sesuai kebutuhan No 6 Pengendalian dan Pencegahan Infeksi dalam setiap tindakan No 7 Penerapan patient safety pada setiap tindakan No 8 Pengelolaan jaringan No 9 Pengambilan dan Pengelolaan specimen Pengambilan spesimen merupakan salah satu dari serangkaian proses yang dilakukan sebelum melakukan pemeriksan laboratorium. Supaya spesimen memenuhi syarat untuk diperiksa, maka proses pengambilan spesimen harus dilakukan dengan mengikuti kaidah yang benar. No 10 Pemasangan Elektrokardiogram (EKG) Pemasangan EKG dianjurkan untuk pasien trauma atau memiliki riwayat gangguan/kelainan jantung. Tujuan pemasangan EKG adalah untuk mengetahui keadaan irama jantung. Untuk mendapatkan rekaman irama jantung, maka harus dipasang elektroda-elektroda di kulit pada tempat-tempat tertentu. No 11 Pemasangan Infus No 13 Pemasangan urine kateter No 14 Memproses Sterilisasi ruangan dengan sinar UV/chlorin No 15 Pemeriksaan fisik No 16 Pemantauan tingkat kesadaran No 17 Pemeriksaan obstetri No 19 Pemeriksaan laboratorium sederhana (Hb, darah rutin, golongan darah, dll) No 22 Penggunaan speculum untuk pemeriksaan kebidanan No 23 Pemberian obat atas instruksi dokter dengan berbagai cara (topical, oral, inhalasi, subpositoria, Injeksi intravena, injeksi intramuscular, injeksi sub-kutan, injeksi intrakutan) No 24 Pengukuran status nutrisi dan indeks masa tubuh No 25 Manajemen hidrasi dan rehidrasi (Keseimbangan intake dan output cairan) No 27 Pemasangan oksigen No 28 Pengaturan posisi pasien No 29 Perawatan luka post operasi obstetrik ginekologi No 30 Ambulasi dan mobilisasi No 31 Manajemen nyeri No 33 Pertolongan pertama pada kasus kecelakaan No 36 Pemasangan Orogastric Tube (OGT) OGT Biasa dipakai pada bayi prematur, dipasangkan orogastric tube (OGT) yang hampir sama dengan NGT, namun selang masuk melalui mulut bukan ke hidung. Selang OGT ini juga dapat digunakan untuk membantu mengeluarkan udara dari perut bayi. No 37 Pemasangan Nasogastric Tube (NGT) Nasogastric tube berbentuk tipis dan fleksibel adalah selang plastik lunak yang dipasang melalui hidung (nasal) menuju lambung (gaster). Agar tidak berpindah posisi, selang akan direkatkan ke kulit di dekat hidung dengan pita perekat.Pemasangan selang nasogastrik atau nasogastric tube (NGT) sering dilakukan untuk memberikan makanan dan obat kepada pasien, atau untuk mengosongkan lambung. No 46 pemberian motivasi No 48 pengelolaan vaksin No 51 Anticipatory guidance Anticipatory guidance merupakan pedoman yang diberikan kepada orangtua dalam mengatasi masalah yang mungkin dapat terjadi pada anak yaitu salah satunya adalah risiko cedera yang dapat terjadi pada anak usia toddler.Anak usia toddler merupakan anak yang berada antara rentang usia 12-36 bulan (Soetjiningsih dan Gde Ranuh, 2013). Masa ini juga merupakan masa golden age/masa keemasan untuk kecerdasan dan perkembangan anak (Loeziana Uce, 2015). No 52 Dukungan pada proses kehilangan dan kesedihan (loss and grief) No 59 Pendampingan klien menjelang ajal dan meninggal dunia (Dokumentasi Diskusi kelompok)