Anda di halaman 1dari 20

kelompok 1&2 (SHOW)

 Ania Aulia Salwa


 Dwita Puspitasari
 Dzakiyah firyaal
 Fyrensha Fathia
 Putri indah
 Salwa zuhriyah
 Sri Wahyuni
 Yulia oktapiani

Tingkat kemampuan 3 (shows): Terampil melakukan atau keterampilan


menerapkan di bawah supervisi. Lulusan perawat mampu melaksanakan
keterampilan/tindakan keperawatan di bawah supervisi atau koordinasi dalam tim,
dan merujuk untuk tindakan lebih lanjut. Pengujian keterampilan tingkat
kemampuan 3 dengan menggunakan Objective Structured Clinical Examinaton
(OSCE).
Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 1 : Bayi baru lahir (neonatus) usia 0-
28 hari
Tingkat kemampuan ahli madiyah kebidanan 3 :
No. 8 Penilaian kesesuaian gestasi dengan kondisi bayi baru lahir
Gestasi adalah Penilaian kesesuaian gestasi dengan kondisi bayi baru lahir
No. 9 Pemeriksaan refleks pada bayi baru lahir
Pemeriksaan refleks adalah pemeriksaan objektif dari pemeriksaan neurologis
yang membantu dalam membantu menentukan tingkat kerusakan pada sistem
saraf. Refleks adalah respons motorik dari sistem saraf, berupa kontraksi otot,
yang berlangsung singkat yang dicetuskan oleh sebuah stimulus.
No. 13 Pemantauan tumbuh kembang
No. 19 Identifikasi bayi baru lahir bermasalah
No. 29 Pemberian minum pada bayi baru lahir dengan kondisi khusus (labio
skizis, bayi besar, dan kondisi lainnya
Labioskizis atau yang dikenal dengan bibir sumbing adalah deformitas(kelainan)
daerah mulut berupa celah atau sumbing atau pembentukan yang kurang
sempurna semasa embrional berkembang, dengan tanda bibir atas bagian kanan
dan bagian kiri tidak tumbuh bersatu dan seringkali disertai dengan munculnya
celah
Makrosomia adalah istilah medis bagi bayi yang lahir dengan berat badan di atas
rata-rata. Kondisi ini bisa menyebabkan proses persalinan menjadi lebih sulit dan
berbahaya bagi ibu maupun bayi. Pada umumnya, bayi lahir dengan berat badan
2,6–3,8 kilogram (BAYI BESAR)
No. 37 Therapi Blue light
Dilansir dari Medical News Today, blue light therapy adalah pengobatan non-
invasif dengan menggunakan cahaya untuk membunuh bakteri di kulit. Cahaya
tersebut mampu membunuh Propionibacterium acnes (P. acnes) yang
menyebabkan jerawat, dengan efek samping yang relatif sedikit
No. 38 MTBM
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) merupakan suatu pendekatan yang
terpadu dalam tatalaksana bayi umur 1 hari – 2 bulan, baik yang sehat maupun
yang sakit, baik yang datang ke fasilitas rawat jalan maupun yang dikunjungi oleh
tenaga kesehatan pada saat kunjungan neonatal
No. 43 Identifikasi kebutuhan Rujukan
Contoh :
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PASIEN SELAMA PROSES RUJUKAN
No.Dok:308/SOP/UKP/MKP/2018 No. Revisi
: 00
SOP Tanggal Terbit : 11/04/2018 Halaman PUSKESMAS MEKARPURA 1.
Pengertian
: 1/2 Hj. Idawati,S.S.T.Keb NIP.19700816 199101 2 002
Identifikasi kebutuhan pasien selama proses rujukan adalah proses menilai dan
menentukan kebutuhan pasien selama dirujuk.
2. Tujuan
Terlaksananya prosedur identifikasi atau monitoring pasien selama proses rujukan
dengan benar, untuk keamanan dan keselamatan pasien pada waktu dirujuk.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala No.001/SK/UKP/MKP/2018 Puskesmas
tentang Kebijakan Mekarpura Pelayanan Klinis Mekarpura
4. Referensi Permenkes nomor 75 tahun 2009 tentang puskesmas
5. Langkah-langkah
1. Petugas mengidentifikasi pasien yang akan dirujuk ke rumah sakit,
2. Petugas unit layanan memberikan penjelasan alasn pasien dirujuk
3. Petugas meminta persetujuan kepada pasien dan keluarga untuk dirujuk dan
menandatangani inform concent
4. Petugas unit layanan menghubungi rumah sakit yang dituju (untuk pasien
emergensi)
5. Petugas menayakan jaminan kesehatan yang digunakan (BPJS, Jamsoskes,
Umum), Form rujukan terlampir.
6. Petugas melengkapi administrasi rujukan, mengisi data-data pasien dalam form
rujukan terlampir.
7. Petugas mendokumentasi kebuku register rujukan.
8. Petugas unit layanan membawa memonitoring pasien selama dirujuk (untuk
pasien emergensi).
9. Diagram Alir ( Petugas mengidentifikasi pasien Bila perlu )
Memberikan alasan pasien di rujuk
10. Unit Terkait Semua unit layanan
11. Rekaman No Historis Perubahan Yang diubah Isi Perubahan Tanggal

Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 2 : Bayi, Balita dan Anak


1. No. 4 Tingkat 3 pemberian pengganti air susu ibu (PASI)
berupa susu formula. Rasio jumlah laktosa dalam ASI dan PASI
adalah 7:4 sehingga ASI terasa lebih manis dibandingkan dengan PASI.
Hal ini menyebabkan bayi yang sudah mengenal ASI dengan baik
cenderung tidak mau minum PASI.

2. No. 7 tingkat 3 Pemeriksaan Tumbuh kembang bayi dan balita


menggunakan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
284/Menkes/SK/III/2004 tentang Buku Kesehatan Ibu dan
Anak menetapkan bahwa Buku KIA merupakan satu-satunya alat
pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak sejak ibu hamil, melahirkan
dan selama nifas, hingga bayi yang dilahirkan berumur 5 tahun, termasuk
pelayanan KB, imunisasi, gizi dan tumbuh kembang anak.

3. no. 8 tingkat 3 Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang


(SDIDTK)
merupakan program pembinaan tumbuh kembang anak secara
komprehensif dan berkualitas melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan
intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang pada masa lima
tahun pertama kehidupan.

4. no. 11 tingkat 3 Fasilitasi Kelas Ibu Balita


Fasilitas Kelas Ibu Balita adalah kegiatan yang harus dipersiapkan
sebaik mungkin. Persiapan ini dilaksanakan dalam ruang lingkup yang
lebih kecil (kecamatan/desa/kelurahan) dengan melibatkan sejumlah unsur
lokal seperti Poskesdes/Polindes/Puskesmas, bidan, kader Posyandu, dan
tokoh masyarakat, PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) , Guru TK.

5. no. 12 tingkat 3 Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)


merupakan suatu pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana bayi dan
balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan di pelayanan
kesehatan dasar.
Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 5 : Masa kehamilan
No 5 penilaian pembesaran uterus normal selama kehamilan
Ex : TFU
No 7 pengidentifikasian masalah pada payudara pada masa hamil
No 18 mengidentifikasi masalah gizi pada ibu hamil
Ex : Masalah gizi yang sering terjadi pada ibu hamil adalah Kurang
Energi Kronis (KEK), Anemia, dan Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium. Masalah gizipada ibu hamil berdampak pada kesehatan ibu dan
bayinya. Bayi yang dilahirkan dapat mengalami keterlambatan
pertumbuhan fisik dan perkembangan mental serta penurunan kecerdasan.
No 19 penentuan status gizi pada ibu hamil
Ex : Status gizi ibu hamil adalah keadaan kesehatan ibu hamil yang
dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan minuman pada beberapa waktu
sebelum hamil. Status gizi dapat diketahui melalui perhitungan Indeks
Massa Tubuh (IMT) dan pengukuran lingkar lengan atas
No 20 edukasi nutrisi pada ibu hamil
No 20 pemberian makanan tambahan pada ibu hamil kurang energi kronik
(KEK)
Ex : Orang juga bertanya Bagaimana Cara Mengobati ibu hamil yang
menderita kekurangan energi kronis? Cara mengatasi KEK pada ibu hamil
dan Pencegahannya Pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu
hamil. Ketersediaan pangan yang memadai di rumah tangga. Penyuluhan
mengenai pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi kehamilan. Perubahan
kebiasaan atau pola makan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh.
No 22 konseling adaptasi kehamilan
Ex : Perubahan yang terjadi pada ibu hamil perlu adanya adaptasi yang
disebut dengan adaptasi maternal. Adaptasi maternal merupakan hasil dari
kerja hormon kehamilan dan tekanan mekanis uterus yang terus
membesar serta adanya jaringan lain yang ikut andil dalam proses
adaptasi ini
No 27 penggunaan cardiotocografhy
Ex : Cardiotocography (CTG) merupakan sebuah alat yang digunakan
oleh dokter kandungan untuk memantau denyut jantung dan kontraksi
rahim saat bayi berada di dalam kandungan. Biasanya, bayi di dalam
kandungan memiliki detak jantung antara 110 dan 160 denyut per
menit dan meningkat ketika bayi bergerak
No 31 skrining kehamilan resiko tinggi
Ex : Wanita yang menjalani kehamilan di usia 30–40 tahun rentan
mengalami berbagai komplikasi kehamilan, seperti diabetes
gestasional dan preeklamsia. Risiko ini akan semakin meningkat bila
pernah mengalami kondisi serupa pada kehamilan sebelumnya.
No 34 KIE kehamilan remaja
No 35 identifikasi kelainan dengan kehamilan
Ex : 1. Anemia. Meski terdengar sepele, anemia pada ibu hamil benar-
benar tidak boleh dianggap remeh dan perlu mendapat penanganan
segera. 2. TORCH. 3.
Keputihan.4.kepatitisB..5.PlasentaPrevia..6.Diabetes
Gestasional.7.andidiasis.8.Sembelit
No 38 Tatalaksana pada kehamilan dengan penyulit obstetrik
(hiperemesis gravidarum, hipertensi, infeksi)
obstertik adalah tempat bedah kedokteran
 Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, tetapi
kondisi ini sering kali dikaitkan dengan tingginya kadar
hormon human chorionic gonadotropin (HCG) dalam darah. Hormon
ini dihasilkan oleh ari-ari (plasenta) sejak trimester pertama kehamilan
dan kadarnya terus meningkat sepanjang masa kehamilan
 No 39 Tatalaksana awal kasus kegawatdaruratan pada kehamilan
(Kehamilan Ektopik Terganggu,Mola Hidatidosa, Abortus Imminen,
Solutio Placenta, Placenta Previa, preeklamsi, kejang, henti nafas,
penurunan kesadaran, syok, henti jantung).
Mola hidatidosa : Hamil anggur atau yang dikenal juga sebagai mola
hidatidosa adalah kelainan kehamilan yang jarang terjadi. Kondisi ini
terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi dan plasenta tidak
berkembang secara normal.
Abortus imminen : Abortus imminens atau yang juga dikenal dengan
threatened abortion dan threatened miscarriage, merupakan istilah
yang mengacu pada peringatan akan bahaya keguguran. Kata “abortus”
dapat diartikan sebagai keluarnya fetus secara tiba-tiba
Solusio plasenta adalah pelepasan plasenta dari tempat implantasi
normalnya di rahim sebelum kelahiran dan merupakan salah satu
penyebab perdarahan ibu hamil pada trimester ketiga yang terkait
dengan kematian ibu dan janin
Plasenta previa adalah komplikasi kehamilan yang terjadi ketika posisi
plasenta berada di bagian bawah rahim.
Preeklamsi : Seorang ibu hamil bisa dikatakan mengalami preeklamsia
bila memiliki tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih atau tekanan
darah diastolik 90 mmHg atau lebih pada dua kali pemeriksaan dengan
jarak minimal 4 jam
No 46 fasilitas kelas ibu hamil
Fasilitator kelas ibu hamil adalah bidan atau petugas kesehatan yang
telah mendapat pelatihan fasilitator kelas ibu hamil (atau melalui on
the job training) dan setelah itu diperbolehkan untuk melaksanakan
fasilitasi kelas ibu hamil
Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 6 : masa persalinan
No 3 penentuan inpartu
Inpartu adalah satu istilah medis yang mengacu pada keadaan seorang wanita
yang sedang ada pada tahap persalinan. Sedangkan persalinan adalah suatu
proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau uri) yang telah cukup bulan, dan
memungkinkan janin untuk bertahan hidup di luar
No 7 Penilaian kesesuaian antara panggul dan janin dari hasil pemeriksaan
palpasi dan panggul dalam
Ex : Pemeriksaan panggul mengharuskan dokter atau perawat dengan
menggunakan sarung tangan memasukkan jari ke vagina, selagi mereka
menekan bagian bawah perut di bagian luar. Intinya untuk melihat kesehatan
organ reproduksi wanita, termasuk ukuran dan posisi organ di bagian perut
No 12 Anastesi Perineum
Perineum adalah otot, kulit, dan jaringan yang ada diantara kelamin dan anus.
Dan urogenitale. Diafragma pelvis terdiri dari muskulus levator ani dan
muskulus koksigeus di bagian posterior serta selubung fasia dari otot-otot ini.
No 13 Episiotomi
Episiotomy adalah sebuah irisan bedah melalui perineum yang dilakukan unuk
memperlebar vagina dengan maksud untuk membantu proses kelahiran bayi.
Perlebaran ini dapat dilakukan di garis tengah atau dari sebuah sudut dari
ujung belakang dari vulva, dilakukan di bawah bius lokal dan dijahit kembali
setelah melahirkan
No 21 Pemeriksaan luka jalan lahir
No 26 Pemasangan IUD pasca Plasenta
Pemasangan IUD post plasenta yaitu pemasangan IUD yang dilakukan 10
menit setelah plasenta lahir atau 48 jam sampai empat minggu pasca
persalinan. Pemasangan IUD/AKDR post plasenta relatif tidak sakit, sebab
pemasangan dilakukan tidak lama setelah plasenta lahir
No 35 konseling keluarga berencana
Konseling keluarga berencana merupakan salah satu pelayanan yang diberikan
dari awal kehamilan trimester III hingga masa nifas oleh tenaga kesehatan
untuk mensukseskan program pemerintah yakni MKJP (Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang).
No 48 Tatalaksana awal kasus kegawatdaruratan tersering pada persalinan
(eklamsia, perdarahan pasca persalinan)
No 49 Tata laksana awal kegawatdaruratan dasar pada ibu bersalin (henti
jantung dan henti nafas, syok, kejang, sesak nafas, pingsan)
No 50 Asistensi tindakan bedah obstetric per vagina
No 53 Asuhan pada pre dan post operasi obstetri ginekologi
Yang harus dipersiapkan sebelum operasi medis
Menjalani gaya hidup sehat. ...
Puasa sebelum operasi medis. ...
Pemeriksaan kesehatan sebelum operasi. ...
Jangan membawa atau memakai aksesori apapun. ...
Bawa baju ganti yang nyaman. ...
Minta dukungan orang-orang terdekat
Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 8 : nifas
No 1 Identifikasi masalah dan Gangguan pada masa nifas
Perdarahan berlebihan pascamelahirkan. Perdarahan pascamelahirkan dapat
menjadi tanda bahaya. ...
Demam tinggi lebih dari 38°C. ...
Sakit kepala hebat. ...
Nyeri tak tertahankan pada betis. ...
Kesulitan bernapas dan nyeri dada. ...
Gangguan buang air kecil. ...
Merasa sedih terus-menerus.
No 3 Pemeriksaan terfokus pada ibu Nifas
Pemeriksaan yang dilakukan dimulai dari wawancara kondisi ibu nifas secara
umum, mengukur tekanan darah, suhu tubuh, pernapasan, dan nadi,
memeriksa lokhia dan perdarahan, kondisi jalan lahir dan tanda infeksi,
payudara, kontraksi rahim, memberikan Vitamin A, konseling, pelayanan
kontrasepsi dan pemberian nasihat
No 13 Perawatan luka operasi sesar
Bersihkan luka sayatan secara teratur. Selalu menjaga kebersihan luka operasi
sangat penting dilakukan untuk mencegah risiko infeksi dan mempercepat
proses pemulihan. Hindari aktivitas fisik berat. Konsumsi obat penghilang
rasa sakit
No 15 Pemberian suplemen vitamin dan mineral
Selain itu, jangan minum suplemen mineral bersamaan dengan suplemen
multivitamin atau vitamin antioksidan. Konsumsi suplemen mineral di atas
paling baik dilakukan setelah makan, atau tidak dalam kondisi perut kosong
No 22 Konseling Keluarga Berencana
Konseling keluarga berencana merupakan salah satu pelayanan yang diberikan
dari awal kehamilan trimester III hingga masa nifas oleh tenaga kesehatan
untuk mensukseskan program pemerintah yakni MKJP (Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang).
Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 10 : pelayanan keluarga berencana
KB
No 3 Konseling Keluarga berencana
Konseling keluarga berencana merupakan salah satu pelayanan yang diberikan
dari awal kehamilan trimester III hingga masa nifas oleh tenaga kesehatan
untuk mensukseskan program pemerintah yakni MKJP (Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang).
No 8 Pemasangan Intrauterine Device (IUD)
IUD alias KB spiral adalah salah satu alat kontrasepsi yang sudah terbukti
99% efektif mencegah kehamilan. Terdapat dua jenis KB spiral, baik
hormonal maupun yang non-hormonal. Nah, alat kontrasepsi ini dimasukkan
ke dalam rahim melalui vagina
No 9 Pencabutan Intrauterine Device
IUD hormonal bekerja dengan cara melepas hormon progestin sedikit demi
sedikit setiap hari. Hormon ini kemudian akan mengentalkan cairan di bagian
leher rahim sehingga sperma jadi lebih sulit untuk bisa masuk ke dalam rahim
No 10 Pemasangan implan
pemasangan KB implan akan dimulai dengan penyuntikan bius lokal pada
bagian bawah lengan atas Anda. Kemudian, dokter atau bidan akan
memasukkan KB implan dengan menggunakan alat khusus. Setelah proses
pemasangan KB implan selesai, dokter atau bidan akan memerban lokasi
pemasangan KB tersebut
No 11 Pencabutan implan
mengeluarkan implan atau susuk, kulit Anda akan dibius lagi kemudian
dibuat sayatan kecil untuk menarik implan keluar. Anda sebenarnya tak perlu
menunggu sampai tiga tahun untuk mengganti atau mengeluarkan KB
implan.Jadi, kapan pun Anda ingin melepas KB susuk, bisa segera dilakukan
Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 13: Keterampilan DasarPraktik
Klinis Kebidanan
No 2 Perencanaan kebutuhan alat dan bahan
No 5 Setting Alat dalam pelayanan
No 8 Pengelolaan jaringan
No 9 Pengambilan dan Pengelolaan specimen
No 10 Pemasangan Elektrokardiogram (EKG)
Cara memasang EKG
Pasang semua komponen/kabel-kabel pada mesin EKG.
Nyalakan mesin EKG.
Baringkan pasien dengan tenang di tempat tidur yang luas. ...
Bersihkan dada, kedua pergelangan kaki dan tangan dengan kapas alcohol
(kalau perlu dada dan pergelangan kaki dicukur)
Keempat electrode ektremitas diberi jelly.
No 16 Pemantauan tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran seseorang umumnya dapat dinilai dari tiga aspek, yaitu
mata (kemampuan membuka mata), suara (kemampuan bicara), dan gerakan
tubuh. Tiga aspek ini dinilai melalui pengamatan, kemudian dijumlahkan
untuk mendapatkan angka GCS
No 19 Pemeriksaan laboratorium sederhana (Hb, darah rutin, golongan darah,
dll)
No 22 Penggunaan speculum untuk Pemeriksaan kebidanan
No 24 Pengukuran status nutrisi dan indeks masa tubuh
No 25 Manajemen hidrasi dan rehidrasi (Keseimbangan intake dan output
cairan)
No 31 Manajemen nyeri
No 33 Pertolongan pertama pada kasus kecelakaan
No 46 Pemberian motivasi
No 52 Dukungan pada proses kehilangan dan kesedihan (loss and grief)
Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 14 : Bayi Baru Lahir (Neonatus) usia
0-28 hari Penilaian awal bayi baru lahir
No 8 enilaiann kesesuaian gestasi Dengan kondisi bayi baru lahir
No 9 pemeriksaan refleks pada bayiBaru lahir
No 13 Pemantauan tumbuh kembang
No 19 Identifikasi bayi baru lahir bermasalah
No 29 Pemberian minum pada bayi baru lahir dengan kondisi khusus (labio
skizis, bayi besar, dan kondisi lainnya
No 37 Therapi Blue light
Mengenal blue light therapy
Dilansir dari Medical News Today, blue light therapy adalah pengobatan non-
invasif dengan menggunakan cahaya untuk membunuh bakteri di kulit.
Cahaya tersebut mampu membunuh Propionibacterium acnes (P. Acnes) yang
menyebabkan jerawat, dengan efek samping yang relatif sedikit
No 38 MTBM
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) merupakan suatu pendekatan yang
terpadu dalam tatalaksana bayi umur 1 hari – 2 bulan, baik yang sehat maupun
yang sakit, baik yang datang ke fasilitas rawat jalan maupun yang dikunjungi
oleh tenaga kesehatan pada saat kunjungan neonatal
No 43 Identifikasi kebutuhanRujukan
Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 15 : Bayi, Balita dan Anak
Prasekolah
No 4 Pemberian Pengganti Air Susu Ibu (PASI)
No 7 Pemeriksaan Tumbuh kembang bayi dan balita menggunakan buku
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA
No 8 Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
No 11 Fasilitasi Kelas Ibu Balita
No 12 Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 18 : masa kehamilan
No 1 pemeriksaan tanda –tanda Kehamilan
No 2 Tes kehamilan
No 3 Pemeriksaan fisik terfokus pada ibu hamil
No 4 Inspeksi abdomen
No 5 Penilaian pembesaran uterus normal selama kehamilan
No 6 Melakukan Palpasi Abdomen dalam pemeriksaan kehamilan
No 7 Mengidentifikasi masalah pada payudara pada masa hamil
No 8 Perawatan payudara
No 9 Pemeriksaan denyut jantung janin stetoskop dan doppler
Doppler adalah alat pemeriksaan kesehatan menggunakan gelombang suara
berfrekuensi tinggi untuk memantau kondisi aliran darah dan pembuluh darah.
USG Doppler merupakan salah satu pemeriksaan penunjang untuk
mendiagnosis maupun mengevaluasi kondisi pasien.
No 10 Pemeriksaan perkusi pada ekstremitas
No 11 Penghitungan usia kehamilan
No 13 Identifikasi status TT
No 14 Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid sesuai program
No 15 Penghitungan tafsiran berat janin
No 17 Pemberian suplemen vitamin dan mineral
No 18 Identifikasi masalah gizi pada ibu hamil
No 19 Penentuan status gizi ibu hamil
No 20 Edukasi nutrisi pada ibu hamil
No 20 Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil Kurang Energi Kronik
(KEK)
No 21 Memfasilitasi senam hamil
No 22 Konseling adaptasi kehamilan
No 23 Konseling perencanaanPersalinan Dan Pencegahan Komplikasi
No 24 Konseling Keluarga Berencana
No 25 Pemberian pendidikan kesehatan pada perempuan, keluarga dan
masyarakat tentang perkembangan kehamilan, gejala dan tanda bahaya serta
tindakan yang dilakukan ketika terdapat tanda bahaya
No 26 Pemberian pendidikan kesehatan pada Ibu dan keluarga untuk
persiapan persalinan dan kelahiran.
No 27 Penggunaan Cardiotocography (CTG)
No 31 Skrining kehamilan risiko tinggi
No 33 KIE Tanda Bahaya Kehamilan
No 34 KIE Kehamilan Remaja
No 35 Identifikasi kehamilan dengan kelainan
No 38 Tatalaksana pada kehamilan dengan penyulit obstetrik (hiperemesis
gravidarum, hipertensi, preeklamsi, infeksi)
No 39 Tatalaksana awal kasus kegawatdaruratan pada kehamilan (Kehamilan
Ektopik Terganggu,Mola Hidatidosa, Abortus Imminen, Solutio Placenta,
Placenta Previa, kejang, henti nafas, penurunan kesadaran, syok, henti
jantung).
No 46 Fasilitasi Kelas Ibu Hamil
Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 19 : Masa Persalinan
No1 Pemeriksaan fisik terfokus dalam persalinan
No 2 Penapisan awal persalinan
No 3 Penentuan inpartu
No 4 Dukungan fisik dan psikologis dalam persalinan
No 5 Pemantauan persalinan dengan partograph
No 7 Penilaian kesesuaian antara panggul dan janin dari hasil pemeriksaan palpasi
dan panggul dalam
No 8 Asuhan persalinan Kala I normal
No 9 Tehnik mengurangi nyeri secara nonfarmakologi selama persalinan dan
kelahiran
No 11 Amniotomi saat kala II
No 12 Anastesi Perineum
No 13 Episiotomi
No 14 Pertolongan persalinan Kala II normal
No 15 Jepit, potong dan ikat tali pusat
No 16 Inisiasi Menyusu Dini
No 17 Pertolongan persalinan Kala III normal
No 18 Manajemen Aktif kala III 4 3 19 Pemeriksaan placenta (kotiledon, selaput
dan kelainan)
No 21 pemeriksaan luka jalan lahir
No 22 penjahitan Luka Jalan Lahir derajat 1 dan 2
No 26 Pemasangan IUD pasca plasenta
No 35 Konseling Keluarga Berencana
No 50 Asistensi tindakan bedah obstetric per vaginam
Bedah obstetric adalah tindakan bedah yang dilakukan untuk membantu /
mengatasi masalah-masalah yang terjadi selama proses persalinan.
No 53 Asuhan pada pre dan post operasi obstetri ginekolog
Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 21: Masa Nifas
No 1 Identifikasi masalah dan gangguan pada masa nifas
No 2 KIE Tanda bahaya nifas
No 3 Pemeriksaan terfokus pada ibu nifas
No 5 Melakukan edukasi tentang menyusui
No 6 Pijat Oksitosin
No 7 Tatalaksana pada ibu menyusui
No 8 Pemeriksaan involusi
Involusi adalah perubahan yang merupakan proses kembalinya alat kandungan
atau uterus dan jalan lahir setelah bayi dilahirkan hingga mencapai seperti
sebelum hamil. 
No Pemberian suplemen vitamin dan mineral
No 21 Pemeriksaan pada kunjungan nifas sesuai standar dan kebutuhan ibu nifas
No 22 Konseling Keluarga Berencana
No 27 kunjungan nifas
Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 23 : Pelayanan Keluarga Berencana
(KB)
No 1 Pemanfaatan Kriteria Kelayakan Medis Dalam Penggunaan Kontrasepsi
No 2 Pemeriksaan fisik terfokus pada ibu yang ingin mendapatkan pelayanan
Keluarga Berencana
No 3 Konseling Keluarga berencana
No 8 Pemasangan Intrauterine Device (IUD)
No 9 Pencabutan Intrauterine Device (IUD)
No 10 Pemasangan implan
No 11 Pencabutan implan
Lingkup asuhan ahli madya kebidanan 26 : Keterampil an Dasar Praktik
Klinis Kebidanan
No 1 Setting pelayanan kebidanan di fasyankes 4
No 2 Perencanaan kebutuhan alat dan bahan
No 3 Melakukan anamnesis
No 4 Pemantauan tanda-tanda vital
No 5 Setting Alat dalam pelayanan kebidanan sesuai kebutuhan
No 6 Pengendalian dan Pencegahan Infeksi dalam setiap tindakan
No 7 Penerapan patient safety pada setiap tindakan
No 8 Pengelolaan jaringan
No 9 Pengambilan dan Pengelolaan specimen
Pengambilan spesimen merupakan salah satu dari serangkaian proses
yang dilakukan sebelum melakukan pemeriksan laboratorium. Supaya spesimen
memenuhi syarat untuk diperiksa, maka proses pengambilan spesimen harus
dilakukan dengan mengikuti kaidah yang benar.
No 10 Pemasangan Elektrokardiogram (EKG)
Pemasangan EKG dianjurkan untuk pasien trauma atau memiliki riwayat
gangguan/kelainan jantung. Tujuan pemasangan EKG adalah untuk mengetahui
keadaan irama jantung. Untuk mendapatkan rekaman irama jantung, maka harus
dipasang elektroda-elektroda di kulit pada tempat-tempat tertentu.
No 11 Pemasangan Infus
No 13 Pemasangan urine kateter
No 14 Memproses Sterilisasi ruangan dengan sinar UV/chlorin
No 15 Pemeriksaan fisik
No 16 Pemantauan tingkat kesadaran
No 17 Pemeriksaan obstetri
No 19 Pemeriksaan laboratorium sederhana (Hb, darah rutin, golongan darah, dll)
No 22 Penggunaan speculum untuk pemeriksaan kebidanan
No 23 Pemberian obat atas instruksi dokter dengan berbagai cara (topical, oral,
inhalasi, subpositoria, Injeksi intravena, injeksi intramuscular, injeksi sub-kutan,
injeksi intrakutan)
No 24 Pengukuran status nutrisi dan indeks masa tubuh
No 25 Manajemen hidrasi dan rehidrasi (Keseimbangan intake dan output cairan)
No 27 Pemasangan oksigen
No 28 Pengaturan posisi pasien
No 29 Perawatan luka post operasi obstetrik ginekologi
No 30 Ambulasi dan mobilisasi
No 31 Manajemen nyeri
No 33 Pertolongan pertama pada kasus kecelakaan
No 36 Pemasangan Orogastric Tube (OGT)
OGT Biasa dipakai pada bayi prematur, dipasangkan orogastric tube (OGT) yang
hampir sama dengan NGT, namun selang masuk melalui mulut bukan ke hidung.
Selang OGT ini juga dapat digunakan untuk membantu mengeluarkan udara dari
perut bayi.
No 37 Pemasangan Nasogastric Tube (NGT)
Nasogastric tube berbentuk tipis dan fleksibel adalah selang plastik lunak yang
dipasang melalui hidung (nasal) menuju lambung (gaster). Agar tidak berpindah
posisi, selang akan direkatkan ke kulit di dekat hidung dengan pita
perekat.Pemasangan selang nasogastrik atau nasogastric tube (NGT) sering
dilakukan untuk memberikan makanan dan obat kepada pasien, atau
untuk mengosongkan lambung.
No 46 pemberian motivasi
No 48 pengelolaan vaksin
No 51 Anticipatory guidance
Anticipatory guidance merupakan pedoman yang diberikan kepada orangtua
dalam mengatasi masalah yang mungkin dapat terjadi pada anak yaitu salah
satunya adalah risiko cedera yang dapat terjadi pada anak usia toddler.Anak usia
toddler merupakan anak yang berada antara rentang usia 12-36
bulan (Soetjiningsih dan Gde Ranuh, 2013). Masa ini juga merupakan masa
golden age/masa keemasan untuk kecerdasan dan perkembangan anak (Loeziana
Uce, 2015).
No 52 Dukungan pada proses kehilangan dan kesedihan (loss and grief)
No 59 Pendampingan klien menjelang ajal dan meninggal dunia
(Dokumentasi Diskusi kelompok)

Anda mungkin juga menyukai