HATI
ANATOMI FISIOLOGI
D3 KEBIDANAN
struktur
1. Lobus (belahan)
-Lobus kanan (right lobe of liver)
-Lobus kiri (left lobe of liver)
-Lobus kaudatus
-Lobus kuadrat
3. Saluran empedu
4. Pembuluh darah
5. Lobulus
fungsi
hati mempunyai beberapa
fungsi yaitu:
a. Metabolisme
c. Metabolisme
b. Metabolisme
d. Fungsi lain
karbohidrat protein
lemak Fungsi hati yang lain
metabolisme karbohidrat
Fungsi hati yang berkaitan
adalah menyimpan
dengan metabolisme lemak,
besar, mengkonversi
asam lemak untuk menyuplai
menjadi glukosa,
lain, membentuk sebagian
glukoneogenesis, dan
besar kolesterol, fosfolipid
membentuk banyak
dan lipoprotein, membentuk
penimbun lemak). Sel hepatosit berderet secara radier dalam lobulus hati dan
membentuk lapisan sebesar 1-2 sel serupa dengan susunan bata. Lempeng sel ini
membentuk struktur seperti labirin dan busa. Celah diantara lempeng-lempeng ini
yang tidak teratur, dilapisi sel endotel bertingkat yang tidak utuh (sel endotel bernefestra).
Struktur yang berliku-liku memungkinkan pertukaran zat yang efisien antara hepatosit dan
darah. Sinusoid dibatasi oleh 3 macam sel, yaitu sel endotel (mayoritas) dengan inti pipih
gelap, sel kupffer yang fagositik dengan inti ovoid, dan sel stelat atau sel Ito atau liposit
ekstraseluler serta kolagen. Aliran darah di sinusoid berasal dari cabang terminal vena
portal dan arteri hepatik, membawa darah kaya nutrisi dari saluran pencernaan dan juga
Kelainan
Pada Hati
darah (parenteral)
hemochromatosis
hepatitis autoimun
Carcinoma
Klasifikasi Penyakit Hati
penyakit hepar atau hati yang ditemukan dalam lingkungan masyarakat dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu penyakit hati akut dan penyakit hati kronis. Penyakit hati akut disebabkan
karena virus, obat-obatan, alkohol dan keadaan iskemik. Sedangkan yang penyakit hati kronis
berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat – obatan, termasuk obat tradisional.
Virus hepatitis juga terdiri dari beberapa jenis yaitu hepatitis A, B, C, D, E, F dan G. hepatitis A, B
dan C adalah yang paling banyak ditemukan. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa
akut (hepatitis A), kronik (hepatitis B dan C) ataupun kemudian menjadi kanker hati.
2. Sirosis Hati
Setelah hati terjadi peradangan dan bengkak, hati mencoba memperbaiki dengan
membentuk bekas luka atau parut kecil. Parut ini disebut “fibrosis” yang membuat hati lebih
sulit melakukan fungsinya. Sewaktu kerusakan berjalan, semakin banyak parut terbentuk dan
mulai menyatu, dalam tahap selanjutnya disebut “sirosis”. Pada sirosis, area hati yang rusak
komplikasi akhir yang serius dari hepatitis kronis, terutama sirosis yang terjadi karena virus
dari separuh jaringan sel hati. Kelainan ini dapat timbul karena mengkonsumsi alkohol berlebihan
5. kolestasis dan jaundice
Kolestasis merupakan keadaan akibat kegagalan produksi dan pengeluaran empedu. Lamanya
menderita kolestasis dapat menyebabkan gagalnya perlemakan lemak dan vitamin A, D, E, K oleh
usus, juga adanya penumpukan asam empedu bilirubin dan kolesterol di hati
6. Hemochromatosis
Hemochromatosis merupakan kelainan metabolisme besi yang ditandai dengan adanya
pengendapan besi secara berlebihan di dalam jaringan. Penyakit ini bersifat genetik atau
keturunan.
7. Abses Hati
Abses hati dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau amoeba. Kondisi ini disebabkan karena
bakteri berkembang biak dengan cepat, menimbulkan gejala demam dan mengigil.
Terima Kasih