Anda di halaman 1dari 8

kelompok 7

HATI
ANATOMI FISIOLOGI
D3 KEBIDANAN
struktur
1. Lobus (belahan)
-Lobus kanan (right lobe of liver)
-Lobus kiri (left lobe of liver)
-Lobus kaudatus
-Lobus kuadrat

2. Jaringan ikat pemisah (ligamen)


-Falciform ligament
-Coronary ligament
-Triangular ligament
-Lesser omentum

3. Saluran empedu

4. Pembuluh darah

5. Lobulus
fungsi
hati mempunyai beberapa
fungsi yaitu:

a. Metabolisme
c. Metabolisme

b. Metabolisme
d. Fungsi lain
karbohidrat protein
lemak Fungsi hati yang lain

Fungsi hati dalam

Fungsi hati dalam


diantaranya hati merupakan

metabolisme karbohidrat
Fungsi hati yang berkaitan

metabolisme protein adalah


tempat penyimpanan

adalah menyimpan
dengan metabolisme lemak,

deaminasi asam amino, vitamin, hati sebagai tempat

glikogen dalam jumlah


antara lain: mengoksidasi

pembentukan ureum untuk


menyimpan besi dalam

besar, mengkonversi
asam lemak untuk menyuplai

mengeluarkan amonia dari


bentuk feritin, hati

galaktosa dan fruktosa


energi bagi fungsi tubuh yang

cairan tubuh, pembentukan


membentuk zat-zat yang

menjadi glukosa,
lain, membentuk sebagian

protein plasma, dan


digunakan untuk koagulasi

glukoneogenesis, dan
besar kolesterol, fosfolipid

interkonversi beragam asam


darah dalam jumlah banyak

membentuk banyak
dan lipoprotein, membentuk

amino dan membentuk


dan hati mengeluarkan atau

senyawa kimia yang


lemak dari protein dan

senyawa lain dari asam


mengekskresikan obat-

penting dari hasil perantara


karbohidrat.
amino. obatan, hormon dan zat lain.
metabolisme karbohidrat.
Histologi
Sel–sel yang terdapat di hati antara lain: hepatosit, sel
endotel, dan sel makrofag yang disebut sebagai sel kuppfer, dan sel ito (sel

penimbun lemak). Sel hepatosit berderet secara radier dalam lobulus hati dan

membentuk lapisan sebesar 1-2 sel serupa dengan susunan bata. Lempeng sel ini

mengarah dari tepian lobulus ke pusatnya dan beranastomosis secara bebas

membentuk struktur seperti labirin dan busa. Celah diantara lempeng-lempeng ini

mengandung kapiler yang disebut sinusoid hati .


Sinusoid hati merupakan saluran darah yang berliku–liku dan melebar, memiliki diameter

yang tidak teratur, dilapisi sel endotel bertingkat yang tidak utuh (sel endotel bernefestra).

Struktur yang berliku-liku memungkinkan pertukaran zat yang efisien antara hepatosit dan

darah. Sinusoid dibatasi oleh 3 macam sel, yaitu sel endotel (mayoritas) dengan inti pipih

gelap, sel kupffer yang fagositik dengan inti ovoid, dan sel stelat atau sel Ito atau liposit

hepatik yang berfungsi untuk menyimpan vitamin A dan memproduksi matriks

ekstraseluler serta kolagen. Aliran darah di sinusoid berasal dari cabang terminal vena

portal dan arteri hepatik, membawa darah kaya nutrisi dari saluran pencernaan dan juga

kaya oksigen dari jantung .


Infeksi virus hepatitis, dapat

Kelainan

ditularkan melalui selaput

mukosa, hubungan seksual atau

Pada Hati
darah (parenteral)

Zat – zat toksik, seperti alkohol

atau obat – obat tertentu

Genetik atau keturunan, seperti

hemochromatosis

Ganguan imunologis, seperti

hepatitis autoimun

Kanker, seperti Hepatocellular

Carcinoma
Klasifikasi Penyakit Hati
penyakit hepar atau hati yang ditemukan dalam lingkungan masyarakat dapat dibedakan

menjadi 2 yaitu penyakit hati akut dan penyakit hati kronis. Penyakit hati akut disebabkan

karena virus, obat-obatan, alkohol dan keadaan iskemik. Sedangkan yang penyakit hati kronis

yaitu hepatitis kronis, sirosis hati, dan hepatoma.


1. Hepatitis
Istilah “hepatitis” dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati penyebabnya dapat

berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat – obatan, termasuk obat tradisional.

Virus hepatitis juga terdiri dari beberapa jenis yaitu hepatitis A, B, C, D, E, F dan G. hepatitis A, B

dan C adalah yang paling banyak ditemukan. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa

akut (hepatitis A), kronik (hepatitis B dan C) ataupun kemudian menjadi kanker hati.
2. Sirosis Hati
Setelah hati terjadi peradangan dan bengkak, hati mencoba memperbaiki dengan

membentuk bekas luka atau parut kecil. Parut ini disebut “fibrosis” yang membuat hati lebih

sulit melakukan fungsinya. Sewaktu kerusakan berjalan, semakin banyak parut terbentuk dan

mulai menyatu, dalam tahap selanjutnya disebut “sirosis”. Pada sirosis, area hati yang rusak

dapat menjadi permanen.


3. Kanker Hati
Kanker hati yang banyak terjadi adalah Hepatocellular carcinoma (HCC). HCC merupakan

komplikasi akhir yang serius dari hepatitis kronis, terutama sirosis yang terjadi karena virus

hepatitis B dan hepatitis C


4. Perlemakan Hati
Perlemakan hati terjadi bila penimbunan lemak melebihi 5% dari berat hati atau mengenai lebih

dari separuh jaringan sel hati. Kelainan ini dapat timbul karena mengkonsumsi alkohol berlebihan
5. kolestasis dan jaundice
Kolestasis merupakan keadaan akibat kegagalan produksi dan pengeluaran empedu. Lamanya

menderita kolestasis dapat menyebabkan gagalnya perlemakan lemak dan vitamin A, D, E, K oleh

usus, juga adanya penumpukan asam empedu bilirubin dan kolesterol di hati
6. Hemochromatosis
Hemochromatosis merupakan kelainan metabolisme besi yang ditandai dengan adanya

pengendapan besi secara berlebihan di dalam jaringan. Penyakit ini bersifat genetik atau

keturunan.
7. Abses Hati
Abses hati dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau amoeba. Kondisi ini disebabkan karena

bakteri berkembang biak dengan cepat, menimbulkan gejala demam dan mengigil.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai