Anda di halaman 1dari 10

dr Lestari Rahmah, MKT

Sabtu, 01 Oktober 2016


ANATOMI FISIOLOGI HATI (HEPAR)

Pengertian Hati (Hepar)

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, beratnya sekitar 1 - 2,3 kg. Hati berada di bagian
atas rongga. Lipatan peritoneum membentuk ligamen penunjang yang melekatkan hati pada
permukaan inferior diafragma. Hati memiliki empat lobus. Dua lobus yang berukuran paling
besar dan jelas terlihat adalah lobus kanan yang berukuran besar, sedangkan lobus yang
berukuran lebih keil, berbentuk baji, adalah lobus kiri.

Dua lobus lainnya adalah lobus kaudatus dan kuadratus yang berada di permukaan posterior.
Hati juga merupakan organ tubuh yang paling besar dan paling kompleks. Berdasarkan
fungsinya, hepar juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hati berbentuk seperti baji dan merupakan
pabrik kimia pada tubuh manusia.

Hati manusia terbagi menjadi 2 bagian yaitu lobus kanan dan lobus kiri. abdomen yang
menempati bagian terbesar regio hipokondriak. Bagian atas dan anterior memiliki struktur yang
halus terpasang tepat di bawah permukaan diafragma, bagian posterior tampak tidak beraturan.
Hati terbungkus dalam kapsul tipis yang tidak elastis dan sebagian tertutupi oleh lapisan
peritoneumSebagai kelenjar, hati menghasilkan empedu yang mencapai ½ liter setiap hari.
Empedu berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu merupakan cairan
kehijauan dan terasa pahit. Zat ini disimpan di dalam kantong empedu . Empedu mengandung
kolestrol, garam mineral, garam empedu, pigmen bilirubin, dan biliverdin. Empedu yang
disekresikan berfungsi untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi
lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air.
Sel-sel darah merah dirombak di dalam hati. Hemoglobin yang terkandung di dalamnya dipecah
menjadi zat besi, globin, dan heme. Zat besi dan globin didaur ulang, sedangkan heme dirombak
menjadi bilirubin dan biliverdin yang bewarna hijau kebiruan.

Struktur Hati

Hati manusia dewasa mempunyai berat antara 1.3 - 3.0 kilogram. Ia adalah organ lembut
berwarna kelenjar terbesar dalam tubuh manusia. Ia terletak di bawah diafragma di sebelah
kanan badan manusia. Sebagian besar permukaan hati terletak di dalam sangkar toraks yang
melindunginya daripada kecederaan. ia juga menjadi alas bagi pundi empedu yang menyimpan
empedu. Secara anatomi, hati dapat dibagi menjadi empat lobus iaitu lobus kanan (right lobe),
lobus kiri (left lobe), caudate lobe, dan quadrate lobe. Unit fungsional utama dari hepar
dinamakan sebagai lobulus portal.

Lobulus portal dibatasi oleh 3 vena sentralis berbeda yang perang kemerahan. Hati merupakan
organ kedua terbesar manusia (organ terbesar adalah kulit) dan dikelompokkan sekitar sumbu
duktus biliaris interlobuler.

Lobulus portal terdiri atas bagian-bagian dari 3 lobulus klasik yang berdekatan yang melepaskan
sekret kedalam duktus biliaris interlobularis (sebagai pusatnya). Kerusakan hepar biasanya
berhubungan dengan perdarahannya dan suatu susunan unit yang lebih kecil yaitu asinus hepar,
merupakan konsep terbaru dari unit fungsional hepar terkecil. Unit ini terdiri atas sejumlah
parenkim hepar yang terletak di antara 2 vena sentralis dan mempunyai cabang terminal arteria
hepatika, vena porta dan sistem duktuli biliaris sebagai sumbunya. Jadi suatu asinus hepar
memperoleh darah dari cabang akhir arteria hepatika dan vena porta, serta mengeluarkan hasil
sekresi eksokrin kedalam duktuli biliaris.

Fungsi Hati

Hati merupakan pusat dari metabolisme seluruh tubuh, merupakan sumber energi tubuh
sebanyak 20% serta menggunakan 20 – 25% oksigen darah. Ada beberapa fung hati yaitu :

 Fungsi hati sebagai metabolisme karbohidrat.

Pembentukan, perubahan dan pemecahan KH, lemak dan protein saling berkaitan 1 sama
lain.Hati mengubah pentosa dan heksosa yang diserap dari usus halus menjadi glikogen,
mekanisme ini disebut glikogenesis. Glikogen lalu ditimbun di dalam hati kemudian hati akan
memecahkan glikogen menjadi glukosa. Proses pemecahan glikogen mjd glukosa disebut
glikogenelisis.Karena proses-proses ini, hati merupakan sumber utama glukosa dalam tubuh,
selanjutnya hati mengubah glukosa melalui heksosa monophosphat shunt dan terbentuklah
pentosa. Pembentukan pentosa mempunyai beberapa tujuan: Menghasilkan energi, biosintesis
dari nukleotida, nucleic acid dan ATP, dan membentuk/ biosintesis senyawa 3 karbon (3C)yaitu
piruvic acid (asam piruvat diperlukan dalam siklus krebs).

 Fungsi hati sebagai metabolisme lemak.

Hati tidabolk hanya membentuk/ mensintesis lemak tapi sekaligus mengadakan katabolisis asam
lemak Asam lemak dipecah menjadi beberapa komponen :

1. Senyawa 4 karbon – KETON BODIES.


2. Senyawa 2 karbon – ACTIVE ACETATE (dipecah menjadi asam lemak dan gliserol).
3. Pembentukan cholesterol.
4. Pembentukan dan pemecahan fosfolipid.

Hati merupakan pembentukan utama, sintesis, esterifikasi dan ekskresi kholesterol. Dimana
serum Cholesterol menjadi standar pemeriksaan metaisme lipid.

 Fungsi hati sebagai metabolisme protein.

Hati mensintesis banyak macam protein dari asam amino. dengan proses deaminasi, hati juga
mensintesis gula dari asam lemak dan asam amino.Dengan proses transaminasi, hati
memproduksi asam amino dari bahan-bahan non nitrogen. Hati merupakan satu-satunya organ yg
membentuk plasma albumin dan ∂ - globulin dan organ utama bagi produksi urea.Urea
merupakan end product metabolisme protein.∂ - globulin selain dibentuk di dalam hati, juga
dibentuk di limpa dan sumsum tulang β – globulin hanya dibentuk di dalam hati.albumin
mengandung ± 584 asam amino dengan BM 66.000.

 Fungsi hati sehubungan dengan pembekuan darah.

Hati merupakan organ penting bagi sintesis protein-protein yang berkaitan dengan koagulasi
darah, misalnya: membentuk fibrinogen, protrombin, faktor V, VII, IX, X. Benda asing menusuk
kena pembuluh darah – yang beraksi adalah faktor ekstrinsi, bila ada hubungan dengan katup
jantung – yang beraksi adalah faktor intrinsik.Fibrin harus isomer biar kuat pembekuannya dan
ditambah dengan faktor XIII, sedangakan Vit K dibutuhkan untuk pembentukan protrombin dan
beberapa faktor koagulasi.
 Fungsi hati sebagai metabolisme vitamin.

Semua vitamin disimpan di dalam hati khususnya vitamin A, D, E, K

 Fungsi hati sebagai detoksikas.

adalah pusat detoksikasi tubuh, Proses detoksikasi terjadi pada proses oksidasi, reduksi, metilasi,
esterifikasi Hati dan konjugasi terhadap berbagai macam bahan seperti zat racun, obat over dosis.

 Fungsi hati sebagai fagositosis dan imunitas.

kupfer merupakan saringan penting bakteri, pigmen dan berbagai bahan melalui proses
fagositosis. Selain itu sel kupfer juga ikut memproduksi ∂ - globulin sebagai imun livers
mechanism.

 Fungsi hemodinamik.

Hati menerima ± 25% dari cardiac output, aliran darah hati yang normal ± 1500 cc/ menit atau
1000 – 1800 cc/ menit. Darah yang mengalir di dalam a.hepatica ± 25% dan di dalam v.porta
75% dari seluruh aliran darah ke hati. Aliran darah ke hepar dipengaruhi oleh faktor mekanis,
pengaruh persarafan dan hormonal, aliran ini berubah cepat pada waktu exercise, terik matahari,
shock.Hepar merupakan organ penting untuk mempertahankan aliran darah.

Sistem Bilier

Fungsi utama dari system bilier adalah sebagai tempat penyimpanan dan saluran cairan empedu (
transportasi empedu dari hepar ke usus halus, mengatur aliran empedu, storage (penyimpanan)
dan pengentalan dari empedu ). Empedu di produksi oleh sel hepatosit sebanyak 500-1500
ml/hari. Empedu terdiri dari garam empedu, lesitin dan kolesterl merupakan komponen terbesar
(90%) cairan empedu. Sisanya adalah bilirubin, asam lemak dan garam anorganik. Di luar waktu
makan, empedu disimpan sementara di dalam kandung empedu dan di sini mengalami
pemekatan sekitar 50 %. Fungsi Empedu sendiri yaitu :

1. Berperan utk penyerapan lemak yaitu dalam bentuk emulsi, juga penyerapan mineral. Contoh :
Ca, Fe, Cu.
2. Merangsang sekresi enzim (Contoh: lipase pankreas).
3. Penyediaan alkalis utk menetralisir asam lambung di duodenum.
4. Membantu ekskresi bahan-bahan yang telah dimetabolisme di dalam hati.

Pengaliran cairan empedu diatur oleh 3 faktor , yaitu sekresi empedu oleh hati , kontraksi
kandung empedu dan tahanan sfingter koledokus. Dalam keadaan puasa produksi akan dialih-
alirkan ke dalam kandung empedu. Setelah makan, kandung empedu berkontraksi , sfingter
relaksasi dan empedu mengalir ke dalam duodenum. Aliran tersebut sewaktu-waktu seperti
disemprotkan karena secara intermiten tekanan saluran empedu akan lebih tinggi daripada
tahanan sfingter. Hormon kolesistokinin (CCK) dari selaput lendir usus halus yang disekresi
karena rangsang makanan berlemak atau produk lipolitik di dalam lumen usus, merangsang
nervus vagus , sehingga terjadi kontraksi kandung empedu. Demikian CCK berperan besar
terhadap terjadinya kontraksi kandung empedu setelah makan, Empedu yang dikeluarkan dari
kandung empedu akan dialirkan ke duktus koledokus yang merupakan lanjutan dari duktus
sistikus dan duktus hepatikus. Duktus koledokus kemudian membawa empedu ke bagian atas
dari duodenum, dimana empedu mulai membantu proses pemecahan lemak di dalam makanan.
Sebagian komponen empedu diserap ulang dalam usus kemudian dieksresikan kembali oleh hati.

Enzim Hati

 Alanine aminotransferase (ALT).

Adalah lebih spesifik untuk kerusakan hati. Enzim ini biasanya terkandung dalam sel-sel hati.
Jika hati terluka,sel-sel hati menumpahkan enzim-enzim kedalam darah, menaikan tingkat-
tingkat enzim dalam darah dan menandai kerusakan hati. Aminotransferase-aminotransferase
mengkatalisasi reaksi-reaksi kimia dalam sel - sel dimana suatu kelompok amino ditransfer dari
suatu molekul donor ke suatu molekul penerima. ALT adalah enzim yang dibuat dalam sel hati (
hepatosit ), jadi lebih spesifik untuk penyakit hati dibandingkan dengan enzim lain.
Biasanya peningkatan ALT terjadi bila ada kerusakan pada selaput sel hati. Setiap jenis
peradangan hati dapat menyebabkan peningkatan pada ALT. Peradangan pada hati dapat
disebabkan oleh hepatitis virus, beberapa obat, penggunaan alkohol, dan penyakit pada saluran
cairan empedu.

 AST (Enzim aspartate aminotransferase ).


Adalah enzim mitokondria yang juga ditemukan dalam jantung, ginjal dan otak. Jadi tes
inikurang spesifik untuk penyakit hati. Dalam beberapa kasus peradangan hati, peningkatan
ALTdan AST akan serupa.

 Fosfatase alkali.

Meningkat pada berbagai jenis penyakit hati, tetapi peningkatan ini juga dapatterjadi
berhubungan dengan penyakit tidak terkait dengan hati. Fosfatase alkali sebetulnya adalahsuatu
kumpulan enzim yang serupa, yang dibuat dalam saluran cairan empedu dan selaput dalam hati,
tetapi juga ditemukan dalam banyak jaringan lain. Peningkatan fosfatase alkali dapat terjadi bila
saluran cairan empedu dihambat karena alasan apa pun. Di antara yang lain, peningkatan pada
fosfatase alkali dapat terjadi terkait dengan sirosis dan kanker hati.

 GGT.

Sering meningkat pada orang yang memakai alkohol atau zat lain yang beracun pada hatisecara
berlebihan. Enzim ini dibuat dalam banyak jaringan selain hati. Serupa dengan fosfatasealkali,
GGT dapat meningkat dalam darah pasien dengan penyakit saluran cairan empedu. Namun tes
GGT sangat peka, dan tingkat GGT dapat tinggi berhubungan dengan hampir semua penyakit
hati, bahkan juga pada orang yang sehat. GGT juga dibuat sebagai reaksi pada beberapaobat dan
zat, termasuk alkohol, jadi peningkatan GGT kadang kala ( tetapi tidak selalu ) dapat
menunjukkan penggunaan alkohol. Penggunaan pemanis sintetis sebagai pengganti gula.

DAFTAR PUSTAKA

 urachmah, Elly., Rida Angriani. 2011. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: Salemba
Guyton & Hall. 2000. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC. Medika.
 Watson, Roger. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat eds 10. Jakarta : EGC.
 Evelyn C. Pearce. 2005. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT. Gramedia.
 Sheidel Edward, PhD. The Liver and Biliary Trac. In : Gastrointestinal System. Elsevier’s
Health Science. Philadelphia; 2002.
 Kahle, W. Sismtem PencernaanN. In : Atlas Berwarna & Teks Anatomi Manusia Alat-Alat
Dalam. Hipokrates. Jakarta.
 Guyton C. Artur, M.D. Hati Sebagai Suatu Organ. In Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Penerbit
Buku Kedokteran. EGC. Jakarta ; 1997.
 Luhulima. W. J. Dr. Prof. Viscera Abdominis. In : Anatomi II. Bagian anatomi Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin. 2001.
 Putz.R. Organ Dalam Perut Manusia. In : Atlas Anatomi Manusia SOBOTTA 2. Edisi 21.
Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta. 2000.
Diposting oleh Lestari Rahmah di 21.18
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
E. Fungsi Hati (liver) dan Kandung Empedu (vesika biliaris)
1. Fungsi Hati (liver)
a. Sekresi hati memproduksi empedu yang berperan dalam emulsifikasi dan absorbsi lemak.
b. Metabolisme hati memetabolisme protein, lemak, dan karbohidrat tercerna.
c. Hati berperan penting dalam mempertahankan homeostatik gula darah.
d. Hati menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan mengubahnya kembali menjadi glukosa
jika di perlukan tubuh.
e. Hati mengurai protein dari sel-sel tubuh dan sel darah merah yang rusak. Organ membentuk
urea dari asama amino erlebih dan sisa nitrogen.
f. Hati menyintesis lemak dari karbohidrat dan protein, dan terlibat dalam penyimpanan dan
pemakaian lemak.
g. Hati menyintesis unsur-unsur pokok membran sel (lipoproten, kolestrol dan fosfolipid)
h. Hati menyintesis protein plasma dan faktor-faktor pembekuan darah. Organ ini juga
menyintesis bilirubin dari produk penguraian hemoglobin dan mensekresinya ke dalam empedu.
i. Penympanan, hati menyimpan mineral, seperti zat besi dan tembaga, serta vitamn larut lemk
(A, D, E dan K), serta obat yang tidak dapat di uraikan dan di ekresikan
j . Detoksifikasi. Hati melakukan inaktivikasi hormon dn dektosifikasi toksin dan obat. Hati
memfagosit eritrosit dan zat asing yang terdistintegrasi dalam darah.
k. Produksi panas berbagai aktivitas kimia dalam hati menjadikan hati sebagai sumber utama
panas tubuh, terutama saat tidur.
l. Penyimpanan darah. Hati merupakan meservoar untuk sekitar 30% curah jantung dan,
bersama dengan limpa, mengatur volume darah yang diperluuakn tubuh.
(Sylvia Price Anderson 2006)
 Fungsi utama hati
Di bawah ini beberapa fungsi utama hati menurut Sylvia Price Anderson 2006 tercantum pada
tabel 2.1

Tabel 2.1
Fungsi Keterangan
Pembentukan dan ekskresi Garam empedu penting untuk pencernaan dan absorbsi lemak serta
empedu metabolisme garam vitamin larut – lemak di dalam usus.
empedu
Metabolisme pigmen empedu Bilirubin (pigmen empedu utama) meruapakan hasil akhir
metabolisme pemecahan eritrosit yang sudah tua:
proses konjugasi berlangsung dalam hati dan di ekresi ke dalam
empedu.
Metabolisme karbohidrat Hati berperan penting dalam mempertahankan kadar darah normal
glikogenesis, glikogenolisis, dan menyediakan energi untuk tubuh, karbohidrat di simpan dalam
glukoneogenesis hati sebagai glikogen.
Metabolisme protein sintesis Protein serum yang di sintesis oleh hati adalah albumin serta
protein globulin alfa dan beta (gamaglobulin tidak).
Faktor pembekuan darah yang disintesis oleh hati adalah fibrinogen
(I), protrombin (II), dan faktor V, VII, IX dan X. Vitamin K
merupakan kofaktor penting dalam sintesis semua faktor ini kecuali
faktor V.
Pembentukan urea Urea dibentuk semata-mata dalam hati dai amoniak (NH2), yang
penyimpanan protein (asam kemudian di eksresi dalam urin dan feses : NH3 dibentuk dari
amino) deaminasi asama amino dan kerja baktei usus terhadap asam amino

Metabolisme lemak ketogenesis Hidrolisis trigliserida, kolesterol, fosfolipid, dan lipproprotein (di
absorbsi dari usus) menjadi asam lemak dan gliserol.
Sintesis kolesterol penimbunan Hati memegang peranan utama dalam sintesis kolesterol sebagian
lema besar di ekskresi dalam empedu sebagai klosterol atau asam kolat.
Penimbunan vitamin dan Vitamin larut lemak (A, D, E, K) disimpan dalam hati: juga vitamin
mineral B12, tembaga dan besi.
Metabolisme steroid Hati menginaktifkan dan menyekresi aidosteron, glukokortikoid,
enstrogen, progesteron, testosteron.
Detoksifikasi Hati bertanggung jawab atas biotransformasi zat-zat berbahaya
(misal obat) menjadi zat-zat yang tidak berbahaya yang kemudian di
ekskresi oleh ginjal.
Gudang darah dan filtrasi Sinosoid hati merupakan depot darah yang mengalir kembali dari
vena kava ( gagal jantung kanan): kerja fagositik sel kupffer
membuang bakteri dan debris dari darah.

2. Fungsi Kandung Empedu


a. Kandung empedu menyimpan cairan empedu yang secara terus menerus di sekresi oleh sel – sel
hati, sampai diperlukan dalam duodenum. Diantara waktu makan, sfingter oddi menutup dan
cairan empedu mengalir ke dalam kandung empedu yang relaks. Pelepasan cairan ini dirangsang
oleh CCK.
b. Kandung empedu megkonsentrasi cairannya dengan cara mereabsorpsi air dan elektrolit dengan
demikian, kandung empedu mampu menampung hasil 12 jam sekresi empedu hati. (Sylvia Price
Anderson 2006)
c. Sebagai penentu keputusan, apabila kandung empedu lemah atau kurang maka penderita akan
sering menarik napas panjang, sering merasa resah dan tidak berani mengambil keputusan
d. Mensekresi cairan empudu (viva.co.id)

Anda mungkin juga menyukai