Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alat ekskresi pada manusia adalah ginjal, paru-paru, dan hati. Ginjal
merupakan alat ekskresi karena mengeluarkan urin. Kulit mengeluarkan keringat,
paru-paru mengeluarkan karbon dioksida, sedangkan hati mengeluarkan empedu.
Dengan adanya hal-hal tersebut maka saya memilih “HATI MERUPAKAN SALAH
SATU ORGAN EKSKRESI” sebagai judul makalah ini agar para pembaca dan
pemakalah khususnya dapat mempelajari seberapa pentignya hati sebagai organ
ekskresi dalam tubuh manusia. Sistem ekskresi pada manusia adalah Sistem yang
bertanggung jawab dalam proses pengeluaran zat sisa metabolisme dalam tubuh
manusia. sisa metabolisme yang dikeluarkan antara lain urine, keringat, empedu,
dan dan karbondioksida. sisa tersebut haruslah dikeluarkan. jika tidak, maka zat
tersebut akan mengendap dan menjadi racun bagi tubuh .
Salah satu zat sisa yang dikeluarkan oleh sistem ekskresi adalah empedu.
Empedu dihasilkan oleh hati. Empedu mengandung Urea dan amonia yang
merupakan hasil dari perombakan sel darah merah dan protein. Sebenarnya fungsi
hati manusia banyak sekali dan bermanfaat bagi berbagai sistem organ yang lain
seperti sistem peredaran darah dan sistem pencernaan pada manusia. Banyak dari
kita Yang bertanya-tanya kenapa urine bisa berbau Pesing dan berwarna kuning.
Urine bisa berbau karena amonia yang merupakan hasil perombakan dari protein.
Sedangkan urine bisa berwarna kuning karena zat warna empedu hasil dari
perombakan sel darah merah (Hemoglobin eritrosit).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan hati (hepar)?
2. Apa saja bagian dalam hati (hepar)?
3. Apa saja fungsi hati ?
4. Bagaimana proses Pembentukan empedu pada hati ?
5. Apa saja penyakit gangguan pada hati ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari hati.
2. Untuk mengetahui bagian pada hati.
3. Untuk mengetahui fungsi dari hati.

1
4. Untuk mengetahui proses pembentukan empedu pada hati.
5. Untuk mengetahui apa saja penyakit / kelainan yang dapat menyerang hati.

2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia. Hati merupakan satu
organ yang dapat menghasilkan sel baru untuk menggantikan sel yang rusak.
Apabila hati mengalami kerusakan berulang kali dalam jangka waktu yang panjang
misalnya mengkonsumsi alkohol dan merokok secara terus menerus, hal ini akan
menyebabkan hati mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
Menurut wikipedia Hati adalah kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak
dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma berwarna
kecoklatan. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini
dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa
yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan
memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh
hati disebut proses detoksifikasi.
Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan
pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula
hepatica). Hati terdapat pembuluh darah dan empedu yang dipersatukan selaput
jaringan ikat (capsula glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah
yang telah tua disebut histiosit.
Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan
jernih kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam
empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. Zatr warna empedu
terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap histiosit
selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas.
2. Bagian dalam Hati
- Kantong Empedu

3
Kantong empedu adalah organ kecil yang terletak di dekat pertengahan perut
daerah tubuh. Empedu memiliki peranan penting dalam sistem pencernaan
dan sistem ekskresi manusia. Secara ada 2 fungsi empedu dalam tubuh
manusia yaitu membantu penyerapan lemak ke dalam tubuh dan membantu
kerja hati dalam sistem ekskresi atau proses pengeluaran zat sisa
metabolisme berupa zat cair dan zat gas dari dalam tubuh.
- Lobus Kanan
Lobus kanan adalah bagian terbesar di hati yang ukurannya 5 sampai 6 kali
lebih besar daripada lobus kiri.
- Lobus Kiri
Lobus kiri adalah bagian hati yang punya bentuk lebih runcing dan kecil
ketimbang lobus kanan. Lobus kiri dan kanan dipisahkan oleh ligamen
falciform.
- Lobus Kaudatus
Lobus kaudatus berukuran lebih kecil dibanding dua lobus sebelumnya.
Letaknya memanjang dari sisi belakang lobus kanan dan membungkus
pembuluh darah balik utama (vene cava inferior).
- Lobus Kuadrat
Lobus kuadrat berada lebih rendah dari lobus kaudatus dan terletak dari sisi
belakang lobus kanan hingga membungkus kantong empedu. Lobus kuadrat
dan kaudatus jarang terlihat pada gambar anatomi karena letaknya yang
berada di belakang lobus kiri dan kanan.
3. Fungsi Hati
Hati merupakan organ yang memiliki banyak fungsi. Ilmuwan telah
menemukan sekitar 500 fungsi hati manusia dengan peran yang berbeda. Fungsi
hati mungkin akan semakin bertambah seiring penelitian yang masih terus dilakukan
untuk mengeksplorasi organ hati dan menemukan fungus hati lainnya.
Berikut ini adalah beberapa fungsi hati yang utama bagi setiap manusia :
- Menghancurkan sel darah merah yang tua
Fungsi hati adalah menghancurkan sel-sel darah merah yang sudah tua dan
rusak. Sel-sel darah merah yang beredar di dalam tubuh akan mencapai
masa akhirnya. Semakin lama, sel-sel darah merah yang lebih dari tiga bulan
akan menjadi tua dan perlu dihancurkan. Begitu pun dengan sel-sel darah
merah yang sudah rusak juga harus dihancurkan.
4
- Membentuk sel darah merah baru
Tidak hanya menghancurkan sel darah merah, fungsi hati juga untuk
memproduksi sel darah merah baru. Caranya adalah dengan menyerap
kembali zat besi yang telah dilepaskan oleh hemoglobin pada sel darah
merah yang sudah rusak. Zat besi inilah yang bisa digunakan kembali untuk
menjadi sel darah merah baru.
- Memproduksi cairan empedu
Fungsi hati manusia juga menghasilkan cairan empedu. Cairan empedu
adalah cairan yang terdiri dari garam empedu, air, kolesterol, bilirubin, dan
elektrolit. Cairan empedu sangat diperlukan oleh usus kecil untuk suatu
tujuan. Usus kecil bisa menyerap berbagai zat-zat gizi seperti vitamin, lemak,
kolesterol, dan lainnya dengan adanya cairan empedu.
- Menyaring darah
Fungsi hati selanjutnya adalah untuk menyaring darah. Selain di ginjal, darah
juga bisa disaring di hati. Tujuan dari penyaringan darah yang dilakukan di
dalam organ hati adalah untuk menyaring beberapa senyawa tubuh dan
menghilangkan senyawa tertentu baik senyawa yang berasal dari dalam
tubuh seperti hormon maupun senyawa luar tubuh.
- Mendukung pembekuan darah
Ternyata fungsi hati bisa juga untuk mendukung pembekuan darah. Kok
bisa? Hati yang berfungsi menghasilkan cairan empedu sangat berperan
terhadap penyerapan vitamin K. Vitamin K diperlukan untuk membentuk jenis
koagulan tertentu. Koagulan tersebut lah yang memengaruhi proses
penggumpalan atau pembekuan darah.
- Menjadikn tubuh memiliki kekebalan
Organ hati merupakan bagian dari sistem fagosit mononuklear. Sistem
fagosit mononuklear ini mengandung sejumlah sel Kupffer yang tinggi. Sel
Kupffer ini terlibat dalam sistem kekebalan tubuh. Melalui sel Kupffer inilah
agen-agen pembawa penyakit seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit
lainnya akan dihancurkan.
- Metabolisme karbohidrat
Hati juga memiliki fungsi untuk melakukan metabolisme karbohidrat.
Karbohidrat yang tersimpan di dalam organ hati nantinya akan dipecah
menjadi glukosa. Hasil dari pemecahan karbohidrat, yakni glukosa akan
5
masuk ke dalam aliran darah. Fungsi glukosa adalah untuk mempertahankan
kadar glukosa agar tetap normal.
Glukosa akan disimpan dalam bentuk glikogen di hati. Glikogen yang ada di
dalam hati akan dirilis apabila tubuh sangat memerlukan energi yang banyak
dan cepat. Apabila tubuh memerlukan glukosa, maka tubuh akan mengambil
cadangan glukosa yang tersimpan di dalam hati dalam bentuk glukogen.
- Metabolisme lemak
Fungsi hati manusia bisa untuk melakukan metabolisme lemak. Cairan
empedu yang dihasilkan oleh hati akan membantu untuk memecah lemak
agar lemak lebih mudah dicerna tubuh. Lemak yang telah dipecah oleh hati
bisa disimpan menjadi lemak di hati dan juga bisa dikeluarkan dalam bentuk
energi.
- Metabolisme protein
Selain karbohidrat dan lemak, ternyata fungsi hati juga bisa untuk melakukan
metabolisme protein. Sama seperti lemak, protein juga membutuhkan cairan
empedu untuk bisa memecah protein. Pemecahan protein akan mengubah
gugus amino atau asam-asam amino dilakukan dengan tujuan untuk
menghasilkan energi atau diubah kembali menjadi karbohidrat dan lemak.
- Menyimpan vitamin dan mineral
Tidak hanya zat-zat gizi makro seperti karbohidrat, lemak, dan protein saja
yang disimpan di dalam hati. Fungsi hati adalah untuk menyimpan zat-zat
gizi mikro yakni vitamin dan mineral. Hati menyimpan beberapa vitamin larut
lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K.
Selain itu, vitamin B12 juga bisa disimpan di dalam hati. Selain itu, organ hati
juga memiliki fungsi untuk menyimpan mineral seperti zat besi, tembaga, dan
lainnya. Zat besi disimpan dalam bentuk ferritin untuk kemudian membantu
proses pembuatan sel darah merah baru. Pada beberapa kasus,
penyimpanan ini tahan untuk beberapa tahun.
- Sintesis protein plasma
Tidak hanya sampai metabolisme protein, fungsi hati bisa untuk melakukan
sintesis hampir semua protein plasma seperti albumin, fibrinogen, dan
protombin. Sintesis protein plasma berupa albumin cukup penting karena
albumin berfungsi mengangkut asam lemak dan hormon steroid yang
berfungsi mencegah kebocoran pembuluh darah.
6
- Sintesis angiotensinogen
Fungsi hati yang lain adalah untuk melakukan sintesis angiotensinogen. Apa
itu angiotensinogen? Angiotensinogen adalah sebuah hormon di dalam tubuh
yang berguna untuk meningkatkan tekanan darah. Hormon ini meningkatkan
tekanan darah dengan cara mempersempit pembuluh darah.
- Mengubah ammonia menjadi urea
Protein yang telah dipecah oleh hati menghasilkan produk sampingan yakni
berupa amonia yang merupakan racun bagi tubuh apabila dalam jumlah
besar. Fungsi hati bisa untuk mengubah amonia menjadi urea. Urea akan
dilepaskan oleh hati ke dalam darah yang kemudian disaring ginjal dan
dikeluarkan melalui urine.
- Mendetoksifikasi tubuh
Selain mengubah amonia menjadi urea, fungsi hati manusia juga untuk
melakukan detoksifikasi lainnya. Fungsi hati dalam hal detoksifikasi adalah
dengan cara memecah obat-obatan dan alkohol yang mengandung sejumlah
racun yang membahayakan tubuh. Racun-racun tersebut akan diubah oleh
hati menjadi bentuk lain yang kemudian dibuang ke luar tubuh.
- Sebagai eksresi hati
Fungsi hati juga sebagai alat eksresi. Hal ini, seperti dilansir Wikipedia,
dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa
senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat
dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan
senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.
4. Proses Pembentukan Empedu pada Hati

- Sel-sel darah merah dirombak dalam hati.


- hemoglobin yang terkandung didalamnya dipecah menjadi zat besi, globin,
dan hemin.

7
- zat besi dan globin didaur ulang dikirim kesumsum merah tulang
belalkangmenjadi darah baru, sedangkan hemin dirombak menjadi bilirubin
dan biliverdin dan kirim keempedu.
- didalam usus zat-zat empedu mengalami osidasimenjadi urobilin sehingga
warna fases dan urine kekuningan.
- apabila saluran empedu dihati tersumbat, empedu masuk ke peredaran
darah sehingga kulit penderita menjadi kekuningan.
- orang yang demikian dikatakan menderita penyakit kuning atau dikenal
dengan hepatitis.
5. Penyakit / Gangguan pada Hati
Berbagai macam kondisi dan penyakit dapat mengganggu fungsi hati. Jenis-
jenis gangguan hati tersebut antara lain :
- Penyakit Kuning
Di Indonesia, kondisi kulit dan mata yang menguning dikenal dengan
penyakit kuning. Padahal kondisi ini sebenarnya merupakan gejala dari
gangguan hati yang ditandai dengan perubahan warna kuning pada kulit dan
mata. Hal ini disebabkan oleh kadar bilirubin (pigmen empedu) dalam aliran
darah yang melebihi rentang normal. Tingkat bilirubin menjadi tinggi karena
terjadi kelainan sel atau peradangan pada hati.
- Kolestasis
Kolestasis merupakan kondisi terhambatnya cairan empedu. Cairan hati
guna pencernaan. Aliran empedu yang terhambat ini menyebabkan
penumpukan bilirubin.
- Hepatitis
Hepatitis merupakan kondisi peradangan pada hati. ada tiga jenis hepatitis
yaitu: hepatitis A, hepatitis B dan hepatitis C. Hepatitis A ditularkan lewat
Fecal-oral , Iya itu melalui perantara makanan yang terkontaminasi kotoran
penderita sebelumnya. Sedangkan Hepatitis B dan C ditularkan lewat cairan
tubuh, terutama darah. Walaupun saat ini hepatitis A dan B dapat dicegah
menggunakan vaksinisasi, sayangnya belum ada vaksin untuk Hepatitis C.
- Perlemakan Hati Akibat Kegemukan
Kondisi ini terjadi akibat penumpukan sel-sel lemak pada hati.
Umumnya kondisi ini tidak menimbulkan gejala, atau dapat menimbulkan
gejala tidak khas seperti: lemas lesu, dan nyeri perut kanan atas. Bila
8
kondisi ini terjadi terus-menerus, maka dapat mengganggu fungsi dan
struktur hati.
- Perlemakan Hati Akibat Konsumsi Alkohol
Hati merupakan organ yang bertugas untuk mendeteksifikasi alkohol.
Bila konsumsi alkohol berlebihan, maka fungsi normal hati akan terganggu
dan tidak mampu lagi mencerna lemak secara baik. Lama-kelamaan, sel
lemak akan menumpuk di hati Hingga menyebabkan terjadinya radang
(hepatitis alkoholik) dan bisa berakhir kanker hati maupun kematian.
- Sirosis
Sirosis merupakan kerusakan hati tahap akhir. Biasanya terjadi bila telah
terdapat kerusakan jangka panjang terhadap hati, hingga timbul jaringan
parut yang permanen. Berbagai yang dapat menyebabkan sirosis,
diantaranya Hepatitis B dan C, kelebihan berat badan serta konsumsi alkohol
secara berlebihan. Saat terjadi sirosis, penderita mungkin saja
membutuhkan transplantasi hati.
- Kanker Hati
Kanker hati yang disebabkan karena sel hati itu sendiri jarang ditemukan.
Namun hati sering menjadi tempat pertumbuhan kanker dari organ lain. Ini
disebabkan karena hati memiliki banyak pembuluh darah terkait dengan
fungsinya untuk menyaring dan memproses zat berbahaya dari darah.
Adapun kanker hati yang murni berasal dari sel-selnya, seringkali
disebabkan oleh hepatitis B dan Hepatitis C. Vaksinisasi Hepatitis B dapat
membantu menurunkan kemungkinan menderita kanker hati.
Konsumsi alkohol secara berlebihan, sirosis, dan obesitas, juga
meningkatkan risiko terjadinya kanker hati.

9
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga
perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Hati ini juga merupaka organ
tubuh yang paling besar dan paling kompleks. Berdasarkan fungsinya, hati juga
termasuk sebagai alat ekskresi. Hati berbentuk seperti baji dan merupakan
pabrik kimia pada tubuh manusia. hati manusia terbagi menjadi dua bagian yaitu
lobus kanan dan lobus kiri.
Secara anatomi, hati dapat di bagikan kepada 4 lobus yaitu lobus kanan
(right lobe), lobus kiri (left lobe), caudate lobe, dan quadrate lobe.
Fungsi hati adalah Hati menghasilkan empedu (bilus) yang mengandung
zat sisa dari perombakan eritosit di dalam limpa, menyimpan gula dalam bentuk
glikogen, mengatur kadar gula darah, tempat pembentukan urea dari
amonia, menawarkan racun, membentuk vitamin A dari provitamin A dan
Tempat pembentukan fibrinogen protrombin.
Fungsi utama dari sistem bilier adalah sebagai tempat penyimpanan dan
saluran cairan empedu.
Pada hati yaitu alanine aminotransferase (ALT), AST( enzim aspartate
aminotransferase), fosfatase alkali, GGT.
Bila hati tidak dapat berfungsi dengan baik akan menyebabkan penyakit.
Gaya hidup yang sehat adalah salah satu cara untuk menjaga hati.
2. Saran
Kita harus menjaga organ tubuh kita dengan baik dengan cara mengatur
gaya hidup kita. sebaiknya kita mengkonsumsi makanan yang menyehatkan
tubuh kita, khususnya hati kita. Karena mencegah itu lebih baik daripada
mengobati. Dan apabila hati kita sudah terkena penyakit maka lebih baik segera
periksakan ke dokter. Agar tidak sampai parah.
Untuk itu, kepada penulis khususnya dan pembaca pada umumnya pandai-
pandailah dalam menjaga tubuh kita. Karena kesehatan sangat penting bagi
kita.

10

Anda mungkin juga menyukai