Disusun Oleh :
JURUSAN GIZI
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hati adalah organ metabolik terbesar dan terpenting di tubuh, organ ini dapat
dipandang sebagai pabrik biokimia utama tubuh (Sherwood, 2012). Hati
menyumbang sekitar 2 persen berat tubuh total, atau sekitar 1,5 kg pada rata-rata
manusia dewasa. Hati manusia mengandung 50.000 – 100.000 lobulus (Guyton,
2012). Hati melakukan banyak fungsi penting yang berbeda-beda bergantung pada
sistem aliran darahnya yang unik dan sel-selnya yang sangat khusus (Corwin, 2010).
Hati dibagi menjadi 2 lobus utama yaitu lobus kanan yang lebih besar dan lobus kiri
yang ukurannya lebih kecil (Betts, 2013). Lobus kana terbagi lagi menjadi lobus
quadratus dan lobus caudatus dibatasi oleh vesica iliaris, fissura untuk ligamen teres
hepatis, vena cava inferior dan fissura untuk ligamen venosum (Snell, 2012). Lobus
kiri terletak di epigastrik dan hipokondrim bagian kiri (Gray, 2000).
Secara anatomis, kantung empedu atau vesica fellea terletak di antara dua
lobus hepar. Vesica fellea merupakan tempat penyimpanan asam empedu yang
berbentuk kantung piriformis, memiliki panjang 7-10 cm dan lebar 3-4 cm, serta
dapat menampung sebanyak 30-50 mL empedu. Vesica fellea terdiri dari tiga bagian
yaitu korpus, fundus, infundibulum dan kolum. Fundus membentang hingga 1 cm tepi
bebas hepar. Korpus merupakan bagian terbesar. Infundibulum merupakan area
transisional antara corpus dan collum. Kantung Hartmann merupakan penonjolan
pada permukaan inferior infundibulum. Batu empedu dapat tersangkut disini dan
menyebabkan obstruksi duktus sistikus. Vesica fellea akan berakhir pada duktus
sistikus yang berdiameter 7 mm dan dengan mukosa yang memiliki valvula spiralis
(valves of Heister). Duktus sistikus akan mengalirkan empedu menuju duktus
koledokus, dimana duktus ini melalui caput pankreas akan berakhir pada sfingter
Oddi yang menembus dinding duodenum dan membentuk suatu bangunan yang
disebut ampula Vateri.
B. Tujuan
1. Mengetahui anatomi fisiologi hati.
2. Mengetahui proses metabolisme di hati.
3. Mengetahui macam, fungsi, dan pengaruh enzim yang dihasilkan oleh hati.
4. Mengetahui mekanisme pengendalian proses metabolisme di hati.
5. Mengetahui anatomi fisiologi kandung empedu.
6. Mengetahui fungsi getah empedu.
7. Mengetahui Anatomi Fisiologi Pankreas.
8. Mengetahui proses metabolisme di pankreas.
9. Mengetahui macam, fungsi, dan pengaruh enzim yang dihasilkan oleh
pankreas.
10. Mengetahui mekanisme pengendalian proses metabolisme pankreas.
C. Manfaat
1. Memahami anatomi fisiologi hati.
2. Memahami proses metabolisme di hati.
3. Memahami macam, fungsi, dan pengaruh enzim yang dihasilkan oleh hati.
4. Memahami mekanisme pengendalian proses metabolisme di hati.
5. Memahami anatomi fisiologi kandung empedu.
6. Memahami fungsi getah empedu.
7. Memahami Anatomi Fisiologi Pankreas.
8. Memahami proses metabolisme di pankreas.
9. Memahami macam, fungsi, dan pengaruh enzim yang dihasilkan oleh
pankreas.
10. Memahami mekanisme pengendalian proses metabolisme pankreas.
BAB II
HEPAR (HATI, KANDUNG EMPEDU, DAN PANKREAS)
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sel endokrin pankreas yang terbanyak adalah sel β (beta), tempat sintesis dan
sekresi insulin, dan sel α (alfa) yang menghasilkan glukagon.Duktus sistikus akan
mengalirkan empedu menuju duktus koledokus, dimana duktus ini melalui caput
pankreas akan berakhir pada sfingter Oddi yang menembus dinding duodenum dan
membentuk suatu bangunan yang disebut ampula Vateri. Fungsi hati
menghancurkan sel darah merah yang sudah tua Sel darah merah diproduksi secara
teratur di dalam tubuh, tepatnya sumsum tulang.
Setelah itu, sel darah merah yang sudah tua akan diproses oleh organ hati
dan menghasilkan bilirubin. menyimpan cadangan energi dan nutrisi Hati menyimpan
energi untuk tubuh dalam bentuk glikogen dan mengubahnya menjadi glukosa saat
kadar glukosa darah rendah. Metabolisme lemak Oksidasi asam lemak untuk
menyuplai energi bagi fungsi tubuh yang lain Sintesis kolesterol, fosfolipid, dan
sebagian besar lipoprotein Sintesis lemak dari protein dan karbohidrat Metabolisme
protein Hati juga berperan dalam metabolisme protein.Apabila tidak ada lagi asam
amino yang dapat disimpan sebagai protein, maka hati melakukan deaminasi asam
amino dan menggunakannya sebagai sumber energi atau mengubahnya menjadi
glukosa, glikogen, atau asam lemak. enzim SGPT ada enzim SGOT atau Serum
Glutamic Oxaloacetic Transaminase adalah enzim dalam hati (hepar) yang juga
dapat ditemukan di hati dan beberpa organ lainnya. Enzim ini memiliki fungsi yang
sama yaitu membantu organ hati dalam mencerna protein dan lemak.
Fungsi Endokrin Yaitu dimana sekelompok kecil atau pulau langerhans, yang
sama-sama membentuk organ endokrin yang menghasilkan insulin dan
glukagon.Hormon yg dihasilkan: Glucagon, oleh sel Alpa Insulin, oleh sel Beta
Somatostatin, oleh sel Delta Polipeptida pankreas, oleh sel F Duktus Pankreatikus
Berfungsi menyalurkan enzim enzim yang dihasilkan pankreas untuk membantu
sistem pencernaan. terdapat dua saluran yang menyalurkan hasil sekresi pankreas
ke dalam duodenum : Ductus Wirsung Ductus Sartorini jaringan utama pankreas
pankreas terdiri dari 2 jaringan utama, yaitu : Acini, menghasilkan enzim pencernaan
Pulau Langerhans, untuk mensekresi insulin dan glukagon langsung ke dalam darah.
Cairan pankreas dan empedu yang dilepaskan ke duodenum kemudian digunakan
untuk membantu tubuh mencerna lemak, karbohidrat, dan protein.
B. SARAN
Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan dan jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah tersebut penulis
meminta kritik yang membangun dari para pembaca.