Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN ANATOMI FISIOLOGI

HEPAR (HATI, KANDUNG EMPEDU, PANKREAS)

Disusun Oleh :

ASSYFA NURULITA FARADIBA P07131222002

TIARA DIVA MAHARANI P07131222012

NOVAL YAHYA P07131222009

SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

JURUSAN GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA

TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hati adalah organ metabolik terbesar dan terpenting di tubuh, organ ini dapat
dipandang sebagai pabrik biokimia utama tubuh (Sherwood, 2012). Hati
menyumbang sekitar 2 persen berat tubuh total, atau sekitar 1,5 kg pada rata-rata
manusia dewasa. Hati manusia mengandung 50.000 – 100.000 lobulus (Guyton,
2012). Hati melakukan banyak fungsi penting yang berbeda-beda bergantung pada
sistem aliran darahnya yang unik dan sel-selnya yang sangat khusus (Corwin, 2010).
Hati dibagi menjadi 2 lobus utama yaitu lobus kanan yang lebih besar dan lobus kiri
yang ukurannya lebih kecil (Betts, 2013). Lobus kana terbagi lagi menjadi lobus
quadratus dan lobus caudatus dibatasi oleh vesica iliaris, fissura untuk ligamen teres
hepatis, vena cava inferior dan fissura untuk ligamen venosum (Snell, 2012). Lobus
kiri terletak di epigastrik dan hipokondrim bagian kiri (Gray, 2000).

Pankreas adalah organ kelenjar yang terletak di bagian perut dekat hati.


Kelenjar pankreas adalah bagian dari usus kecil. Fungsi pankreas sangat penting di
dalam tubuh. Kegunaan utamanya misalnya menghasilkan hormon untuk membantu
tubuh memecah makanan dalam sistem pencernaan. Pankreas adalah suatu organ
yang terdiri dari jaringan eksokrin dan endokrin. Bagian eksokrin mengeluarkan
larutan encer alkalis serta enzim pencernaan melalui duktus pankreatikus ke dalam
lumen saluran cerna. Diantara sel-sel eksokrin di seluruh pankreas tersebar
kelompok-kelompok atau “pulau” sel endokrin yang dikenal sebagai pulau (islets)
Langerhans. Sel endokrin pankreas yang terbanyak adalah sel β (beta), tempat
sintesis dan sekresi insulin, dan sel α (alfa) yang menghasilkan glukagon. Sel D
(delta), yang lebih jarang adalah tempat sintesis somatostatin (Sherwood L, 2009)

Secara anatomis, kantung empedu atau vesica fellea terletak di antara dua
lobus hepar. Vesica fellea merupakan tempat penyimpanan asam empedu yang
berbentuk kantung piriformis, memiliki panjang 7-10 cm dan lebar 3-4 cm, serta
dapat menampung sebanyak 30-50 mL empedu. Vesica fellea terdiri dari tiga bagian
yaitu korpus, fundus, infundibulum dan kolum. Fundus membentang hingga 1 cm tepi
bebas hepar. Korpus merupakan bagian terbesar. Infundibulum merupakan area
transisional antara corpus dan collum. Kantung Hartmann merupakan penonjolan
pada permukaan inferior infundibulum. Batu empedu dapat tersangkut disini dan
menyebabkan obstruksi duktus sistikus. Vesica fellea akan berakhir pada duktus
sistikus yang berdiameter 7 mm dan dengan mukosa yang memiliki valvula spiralis
(valves of Heister). Duktus sistikus akan mengalirkan empedu menuju duktus
koledokus, dimana duktus ini melalui caput pankreas akan berakhir pada sfingter
Oddi yang menembus dinding duodenum dan membentuk suatu bangunan yang
disebut ampula Vateri.
B. Tujuan
1. Mengetahui anatomi fisiologi hati.
2. Mengetahui proses metabolisme di hati.
3. Mengetahui macam, fungsi, dan pengaruh enzim yang dihasilkan oleh hati.
4. Mengetahui mekanisme pengendalian proses metabolisme di hati.
5. Mengetahui anatomi fisiologi kandung empedu.
6. Mengetahui fungsi getah empedu.
7. Mengetahui Anatomi Fisiologi Pankreas.
8. Mengetahui proses metabolisme di pankreas.
9. Mengetahui macam, fungsi, dan pengaruh enzim yang dihasilkan oleh
pankreas.
10. Mengetahui mekanisme pengendalian proses metabolisme pankreas.

C. Manfaat
1. Memahami anatomi fisiologi hati.
2. Memahami proses metabolisme di hati.
3. Memahami macam, fungsi, dan pengaruh enzim yang dihasilkan oleh hati.
4. Memahami mekanisme pengendalian proses metabolisme di hati.
5. Memahami anatomi fisiologi kandung empedu.
6. Memahami fungsi getah empedu.
7. Memahami Anatomi Fisiologi Pankreas.
8. Memahami proses metabolisme di pankreas.
9. Memahami macam, fungsi, dan pengaruh enzim yang dihasilkan oleh
pankreas.
10. Memahami mekanisme pengendalian proses metabolisme pankreas.
BAB II
HEPAR (HATI, KANDUNG EMPEDU, DAN PANKREAS)

A. ANATOMI FISIOLOGI HATI


1. Hati
Hati atau hepar adalah organ terbesar yang terletak di sebelah kanan atas
rongga abdomen. Hati terletak di bagian teratas dalam rongga abdomen di
sebelah kanan di bawah diafragma. Hati terbagi dalam memiliki empat lobus
dengan ukuran yang berbeda.
2. Lobus
- Lobus kanan Lobus kiri Lobus kanan merupakan bagian lobus paling
besar di hati. Ukurannya bisa mencapai 5-6 kali lebih besar daripada
lobus kiri. Fungsi dari lobus kanan adalah sebagai alat pemrosesan
utama di hati. Yang kemudian berfungsi menghasilkan empedu.
- Lobus kiri
Berbeda dengan lobus kanan, bagian hati yang satu ini berbentuk
lebih runcing dan kecil. Lobus kiri dan kanan dipisahkan oleh ligamen
falciform. Lobus kiri memiliki fungsi yang sama dengan lobus kanan
yaitu sebagai tempat pemrosesan utama.
- Lobus kaudratus Merupakan lobus kecil yang terletak pada
permukaan posterosuperior (posterior) hati pada lobus kanan hati.
Letaknya di belakang hati. Lobus kaudatus berperan dalam
pengangkutan darah yang terdeoksigenasi menuju lobus kanan pada
hati.
- Lobus kuadratus berada lebih rendah dan berada di sisi belakang
lobus kanan hingga membungkus kantong empedu. Lobus kuadratus
berfungsi untuk membantu proses metabolisme tubuh karena
mengandung sel-sel yang memproduksi enzim yang dibutuhkan untuk
proses metabolisme.
3. Fungsi hati
a) menghancurkan sel darah merah yang sudah tua
Sel darah merah diproduksi secara teratur di dalam tubuh, tepatnya
sumsum tulang. Sel darah ini umumnya memiliki usia sekitar 100–120
hari. Setelah itu, sel darah merah yang sudah tua akan diproses oleh
organ hati dan menghasilkan bilirubin.
b) membersihkan darah
Hati membersihkan darah dari senyawa berbahaya, mulai dari racun,
alkohol, hingga obat-obatan. Hati akan mengubah senyawa
berbahaya tersebut menjadi molekul yang larut dalam air dan akan
dikeluarkan melalui urine.
c) menyimpan cadangan energi dan nutrisi
Hati menyimpan energi untuk tubuh dalam bentuk glikogen dan
mengubahnya menjadi glukosa saat kadar glukosa darah rendah.
B. PROSES METABOLISME PADA HATI
1. Metabolisme karbohidrat
- Hati memiliki peran kunci pada metabolisme karbohidrat termasuk
penyimpanan glikogen, konversi galaktosa dan fruktosa menjadi
glukosa dan glukoneogenesis.
- Hati memiliki peran yang penting untuk mempertahankan konsentrasi
glukosa darah normal. Penyimpanan glikogen memungkinkan hati
mengambil kelebihan glukosa dari darah, menyimpannya, dan
kemudian mengembalikannya kembali ke darah bila konsentrasi
glukosa darah mulai turun terlalu rendah. Fungsi ini disebut fungsi
penyangga glukosa hati.
2. Metabolisme lemak
- Oksidasi asam lemak untuk menyuplai energi bagi fungsi tubuh yang
lain
- Sintesis kolesterol, fosfolipid, dan sebagian besar lipoprotein
- Sintesis lemak dari protein dan karbohidrat
3. Metabolisme protein
- Hati juga berperan dalam metabolisme protein. Jaringan utama yang
menyimpan protein di tubuh adalah hati.
- Apabila tidak ada lagi asam amino yang dapat disimpan sebagai
protein, maka hati melakukan deaminasi asam amino dan
menggunakannya sebagai sumber energi atau mengubahnya menjadi
glukosa, glikogen, atau asam lemak.
C. MACAM, FUNGSI, DAN PENGARUH ENZIM YANG DIHASILKAN DI HATI
- SGPT atau Serum Glutamic Pyruvic Transaminase merupakan enzim yang
sering ditemukan pada organ hati. Enzim ini memiliki fungsi untuk mencerna
protein di dalam tubuh.
- Selain enzim SGPT ada enzim SGOT atau Serum Glutamic Oxaloacetic
Transaminase yang juga dapat ditemukan di hati dan beberpa organ lainnya.
Enzim ini memiliki fungsi yang sama yaitu membantu organ hati dalam
mencerna protein dan lemak.
- Jumlah dari enzim ini harus berada normal, jika terjadi peningkatan
dikarenakan masalah pada ginjal akan menimbulkan gejala hingga penyakit.
Beberapa gejala yang diakibatkan adalah mual, muntah, kelelahan, dan
jaundice (penyakit kuning).
D. MEKANISME PENGENDALIAN PROSES METABOLISME DI HATI
Glukagon berperan merangsang proses glikogenolisis dan glukoneogenesis.
Insulin berperan untuk meningkatkan sintesis glikogen. Makanan yang banyak
mengandung Karbohidrat akan merangsang sekresi insulin dan mencegah sekresi
glukagon. Insulin berfungsi mempermudah dan mempercepat masuknya glukosa ke
dalam sel dengan meningkatkan afinitas molekul karier glukosa. Glukosa setelah
berada di dalam sel, oleh insulin akan disimpan atau disintesis menjadi glikogen baik
di hati, otot, atau jaringan lain.
E. GANGGUAN DAN PENYAKIT
1. Hepatitis
Hepatitis ditandai dengan peradangan pada hati. Penyakit ini umumnya
disebabkan oleh infeksi virus, tetapi juga bisa disebabkan oleh penggunaan
obat tertentu, konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, atau
menderita penyakit autoimun.
2. Sirosis
Sirosis merupakan penyakit hati akibat kerusakan hati dalam jangka waktu
panjang, sehingga terbentuk jaringan parut dalam organ hati. Biasanya,
gejala sirosis muncul setelah kerusakan hati sudah semakin parah. Gejalanya
berupa kelelahan, nyeri perut, berat badan menurun drastis, tidak nafsu
makan, berat badan menurun, serta telapak tangan memerah.
3. Perlemakan hati
Perlemakan hati atau hepatic steatosis terjadi saat organ hati menyimpan
terlalu banyak lemak. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko gangguan fungsi
hati, bahkan kerusakan pada sel hati.
4. Abses hati
merupakan penumpukan nanah dalam organ hati akibat infeksi bakteri atau
parasit jenis protozoa. Meski jarang terjadi, infeksi jamur juga dapat
menimbulkan abses pada organ liver.
5. Kanker hati
Penyakit ini terjadi ketika sel-sel di organ hati mengalami mutasi, sehingga
sel tumbuh secara tidak normal dan tidak terkendali. Risiko kanker hati
meningkat pada penderita perlemakan hati, sirosis, hepatitis B atau hepatitis
C, serta kebiasaan konsumsi minuman alkohol secara berlebihan.
F. CARA MENJAGA KESEHATAN HATI
1. Konsumsi air yang cukup
Air membantu melancarkan proses penyerapan nutrisi.
2. Konsumsi makanan yang bergizi
Membantu hati untuk mengatur lalu lintas metabolisme .
3. Olahraga
Melakukan aktivitas fisik dapat mengurangi penumpukan lemak.
4. Vaksinasi
Melakukan aktivitas fisik dapat mengurangi penumpukan lemak.
G. ANATOMI FISIOLOGI KANDUNG EMPEDU
- kandung empedu berbentuk seperti pir yang memiliki panjang 8-12cm
dengan daya tampung 40-70ml
- terletak pada permukaan inferior dari hati pada garis yang memisahkan lobus
kanan dan kiri, yang disebut dengan fossa kandung empedu.
- Bagian ekstrahepatik dari kandung empedu tertutupi oleh peritoneum.
- Kandung empedu menempel pada hati oleh jaringan ikat longgar , yang
memiliki vena dan saluran limfatik yang menghubungkan kandung empedu
dengan hati.
- kandung empedu dibagi menjadi empat area anatomi : fundus, korpus,
infundibulum, dan kolom menurut pearce 2008:
1. Fundus Vesika Felea Berbentuk bulat , ujung buntu dari kandung
empedu yang sedikit memanjang di atas tepi hati, dan sebagian besar
tersusun atas otot polos dan jaringan elastik dan merupakan tempat
penampungan empedu.
2. Korpus Vesika Felea Memiliki bentuk yang terbesar dari kandung
empedu dan ujungnya membentuk leher dari kandung empedu
3. Leher Kandung Empedu Merupakan leher dari kandung empedu yaitu
saluran yang pertama masuknya getah empedu ke badan kandung
empedu lalu menjadi pekat berkumpul dalam kandung empedu.
4. Duktus Sistikus Panjangnya + 3 ¾ cm berjalan dari leher kandung
empedu dan bersambung dengan duktus hepatikus membentuk
saluran empedu ke duodenum.
5. Duktus Hepatikus , merupakan Saluran yang keluar dari leher.
6. Duktus koledokus , merupakan Saluran yang membawa empedu ke
duodenum.
Menurut Pearce, 2006: 206, kandung empedu memiliki beberapa lapisan,
lapisan itu menyambung dengan saluran empedu yang berisikan sel epitel silinder
yang mengeluarkan sekret masin dan cepat mengabsorbsi air dan elektrolit, namun
tidak garam empedu atau pigmen maka dari itu empedunya menjadi pekat. Lapisan
itu adalah:
- Lapisan Serosa Peritoneal. Merupakan lapisan luar dari empedu
- Lapisan otot tak bergaris, Merupakan lapisan tengah dari empedu.
- Lapisan dalam mukosa atau membrane mukosa
Empedu jumlahnya untuk saat ini memiliki beberapa pendapat. Namun dari 3
pendapat dari Baughman(2000), Avunduk(2002) dan Syaifudin(2009) dapat saya
simpulkan empedu diproduksi oleh sel hepatosit sebanyak lebih dari 500-1000 ml
dalam sehari. Terdiri dari air, elektrolit, garam empedu, kolesterol, fosfolipid, bilirubin,
dan senyawa organik terlarut lainnya. Kandung empedu bertugas menyimpan dan
mengkonsentrasikan empedu. Pengaliran Cairan empedu memiliki tiga faktor, yaitu
sekresi empedu oleh hati, kontraksi kantung empedu, dan tahanan sfingter
koledokus. Empedu merupakan zat yang sangat diperlukan dalam proses
pencernaan dan penyerapan lemak, dan merupakan cairan yang diperlukan untuk
mensekresi zat yang tidak dapat disekresi oleh ginjal.
Menurut Saifuddin (2009) unsur - unsur cairan empedu yaitu:
1. Garam-garam empedu: Disintesis oleh hepar, berasal dari kolesterol,
merupakan suatu alkohol steroid yang banyak dihasilkan hati dan berfungsi
membantu pencernaan lemak dan mengemulsi lemak dengan kelenjar lipase
dari pankreas.
2. Sirkulasi Enterohepatik: Garam empedu (pigmen) diabsorpsi oleh usus halus
lalu masuk ke dalam vena paru dialirkan ke hati untuk digunakan ulang.
3. Pigmen empedu: Pigmen empedu merupakan hasil utama dari pemecahan
haemoglobin dari plasma mensekresikan ke dalam empedu Bakteri dalam
usus halus: Bakteri dalam usus halus mengubah bilirubin menjadi urobilin
yaitu satu zat yang direabsorpsi dari usus dan diubah menjadi sterkobilin
yang disekresi dalam feses sehingga berwarna kuning.
H. FUNGSI GETAH EMPEDU
1. Menyimpan dan mengkonsentrasikan cairan empedu dari hati diantara 2
waktu periode makan. Sebagai persediaan getah empedu dan membuat
getah empedu menjadi kental.
2. Getah empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh sel hati jumlah setiap hari
dari setiap orang dikeluarkan 500-1000 cc yang digunakan untuk mencerna
lemak yang tidak dapat dicerna ginjal.
3. Memberi warna feses dan sebagian diabsorbsi kembali oleh darah dan
membuat warna pada urin yang disebut urobilin
I. PENYAKIT PADA KANDUNG EMPEDU
1. batu empedu
2. kolesistitis
3. choledocholithiasis
4. penyakit kandung empedu acalculous
5. diskinesia empedu
6. sclerosing cholangitis
7. kanker kandung empedu
8. Gangren dari kantung empedu
9. Abses kantong empedu
10. Abses hasil kandung empedu
J. CARA MERAWAT KANDUNG EMPEDU
1. Mengontrol Berat Badan Olahraga secara teratur.
2. Lakukan program diet.
3. Kurangi konsumsi makanan yang berkalori tinggi.
4. Sering minum air putih.
5. Hindari tidur setelah makan.
6. Hindari penggunaan obat – obatan.
7. Hindari rokok dan minuman beralkohol.
8. Lakukan diet dan pengaturan pola makan.
K. MAKANAN YANG BAIK DIKONSUMSI UNTUK KESEHATAN KANDUNG EMPEDU
Makanan yang baik dikonsumsi untuk menjaga kandung empedu adalah
makanan yang mengandung serat, vitamin, antioksidan, mineral, tidak berkolestrol,
rendah lemak, seperti pada: Buah – buahan Apel, Pisang, Alpukat, Papaya Sayur –
sayuran Bayam, Kol, Brokoli, Wortel, sayuran hijau. Minyak Nabati Minyak zaitun,
Minyak canola, Minyak kelapa, bukan kelapa sawit. Kacang – kacangan Kacang
edamame, Kacang putih, Kacang merah, Kacang hijau, Kacang kedelai Biji – bijian
Beras merah, Gandum, Barley.
L. ANATOMI PANKREAS
Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang 12,5 cm
dan tebal + 2,5 cm. Mengatur metabolisme glukosa dan hormon hormon yang
disekresikan oleh sel-sel di pulau Langerhans. Hormon hormon ini dapat
diklasifikasikan sebagai hormon yang merendahkan kadar glukosa darah yaitu
glukagon. Pankreas Terdiri dari bagian utama seperti Kepala Pankreas, Badan
Pankreas, dan Ekor Pankreas.
M. FUNGSI PANKREAS
1. Fungsi Eksokrin
yaitu membentuk getah pankreas yang berisi enzim dan elektrolit. Enzim yg
dihasilkan:
- Proteolitik: tripsin,kimotripsin, karboksipeptidase, ribonuklease,
deoksiribonuklease.
- Enzim pencernaan: amilase, lipase.
2. Fungsi Endokrin
Yaitu dimana sekelompok kecil atau pulau langerhans, yang sama-sama
membentuk organ endokrin yang menghasilkan insulin dan glukagon.
Hormon yg dihasilkan:
- Glucagon, oleh sel Alpa
- Insulin, oleh sel Beta
- Somatostatin, oleh sel Delta
- Polipeptida pankreas, oleh sel F
3. Duktus Pankreatikus
Berfungsi menyalurkan enzim enzim yang dihasilkan pankreas untuk
membantu sistem pencernaan. terdapat dua saluran yang menyalurkan hasil
sekresi pankreas ke dalam duodenum :
- Ductus Wirsung
- Ductus Sartorini
4. jaringan utama pankreas
pankreas terdiri dari 2 jaringan utama, yaitu :
- Acini, menghasilkan enzim pencernaan
- Pulau Langerhans, untuk mensekresi insulin dan glukagon langsung
ke dalam darah.
5. Jenis sel penghasil hormon di pulau - pulau Langerhans:
- Sel alfa pankreas, menghasilkan hormon glukagon.
- Sel beta pankreas, menghasilkan hormon insulin.
- Sel F Pankreas (Sel Gamma Pankreas), menghasilkan Polipeptida
Pankreas.
- Sel Delta Pankreas, menghasilkan somatostatin.
N. PROSES METABOLISME PADA PANKREAS
- Selama proses pencernaan, pankreas berfungsi membuat cairan yang
disebut enzim. Enzim ini kemudian digunakan untuk memecah gula, lemak,
protein, dan pati.
- Saat makanan masuk ke perut, cairan pankreas ini dilepaskan ke sistem
saluran yang berujung di saluran pankreas utama (duktus). Duktus pankreas
bergabung dengan saluran empedu umum untuk membentuk ampula Vater
yang terletak di bagian pertama dari usus kecil (duodenum). Cairan pankreas
dan empedu yang dilepaskan ke duodenum kemudian digunakan untuk
membantu tubuh mencerna lemak, karbohidrat, dan protein.
- Sebagai salah satu kelenjar endokrin, Pankreas juga membantu sistem
pencernaan dengan membuat hormon. Dua hormon yang paling utama
adalah insulin dan glukagon. Insulin bertindak untuk menurunkan gula darah
dan glukagon bertindak untuk meningkatkan gula darah. Secara umum,
mekanisme kinerja kedua hormon tersebut berlawanan.
- Ketika kita makan, pankreas melepaskan hormon insulin yang
memungkinkan tubuh mengubah glukosa menjadi energi dan disebarkan di
seluruh tubuh. Hormon yang satu ini juga membantu tubuh menyimpan
energi tersebut.
O. MACAM, FUNGSI, DAN PENGARUH ENZIM YANG DIHASILKAN PANKREAS
1. Enzim Proteolitik Pankreas (Protase)
a. Tripsinogen
Tripsinogen yang disekresi pankreas diaktivasi menjadi tripsin oleh
enterokinase yang diproduksi usus halus. Tripsin mencerna protein
dan polipeptida besar untuk membentuk polipeptida dan peptida yang
lebih kecil.
b. Kimotripsin
Teraktivasi dari kimotripsinogen oleh tripsin kimotriptida memiliki
fungsi yang sama seperti tripsin terhadap protein.
c. Karboksipeptidase, aminopeptidase, dipeptidase.
enzim yang melanjutkan proses pencernaan protein untuk
menghasilkan asam amino bebas.
2. Enzim Lipase Pankreas
menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol setelah lemak
diemulsi oleh garam garam empedu.
3. Enzim amilase pankreas
menghidrolisis zat tepung yang tidak tercerna oleh amilase saliva menjadi
disakarida (maltosa, sukrosa, dan laktosa).
4. Ribonuklease dan Deoksiribonuklease
menghidrolisis RNA dan DNA menjadi blok-blok pembentuk nukleotidanya
P. MEKANISME PENGENDALIAN PROSES METABOLISME PANKREAS
Proses Metabolisme di Pankreas dikendalikan oleh enzim-enzim yang dihasilkan
cairan pankreas serta hormon-hormon pankreas.
1. Hormon Glukagon berfungsi untuk meningkatkan kadar gula dalam darah,
dan memecah cadangan gula dalam hati lalu membawanya ke darah.
2. Hormon Insulin berfungsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah, apabila
kadar gula dalam darah berlebihan, maka insulin akan menyimpan gula
berlebih tersebut dalam hati.
Mekanisme kerja hormon insulin dan glukagon
1. Hormon Polipeptida ini dapat berfungsi untuk memperlambat penyerapan
makanan, namun fungsi utamanya masih belum diketahui.
2. Hormon Somatostatin berfungsi untuk menghambat sekresi Glukagon oleh
sela Alfa pankreas, dan menghambat sekresi Insulin oleh sel beta pankreas,
serta menghambat produksi polipeptida oleh Sel F pankreas. Intinya Hormon
Somatostatin akan menghambat sekresi sel lainnya.
Q. GANGGUAN PADA PANKREAS
1. pankreatitis
terjadi jika saluran utama dari pankreas tersumbat oleh batu empedu atau
tumor.
2. kanker pankreas
Penyebab pastinya sering tidak diketahui, tetapi sering dikaitkan dengan
merokok atau minum alkohol secara berlebihan.
3. diabetes
disebabkan karena pankreas tidak bisa memproduksi insulin yang cukup.
4. fibrosis kistik
disebabkan oleh adanya gangguan genetik yang menimbulkan kelainan pada
pankreas dan paru-paru.
5. pseudokista pankreas
Rongga berisi cairan yang disebut dengan pseudokista dapat terbentuk
setelah terjadinya pankreatitis.
6. tumor islet pankreas
kondisi yang menyebabkan produksi hormon meningkat tajam, serta
pembesaran pankreas.
R. CARA MERAWAT PANKREAS
1. Rutin olahraga
2. menghindari rokok
3. makan sehat dan bergizi
Contohnya seperti ikan salmon, anggur merah, ubi jalar, bawang putih, jus
tanpa gula, yogurt, kunyit, brokoli, cherry, jamur reishi, akar manis, blueberry,
dan bayam.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Hati melakukan banyak fungsi penting yang berbeda-beda bergantung pada


sistem aliran darahnya yang unik dan sel-selnya yang sangat khusus (Corwin, 2010).
Hati dibagi menjadi 2 lobus utama yaitu lobus kanan yang lebih besar dan lobus kiri
yang ukurannya lebih kecil (Betts, 2013).

Sel endokrin pankreas yang terbanyak adalah sel β (beta), tempat sintesis dan
sekresi insulin, dan sel α (alfa) yang menghasilkan glukagon.Duktus sistikus akan
mengalirkan empedu menuju duktus koledokus, dimana duktus ini melalui caput
pankreas akan berakhir pada sfingter Oddi yang menembus dinding duodenum dan
membentuk suatu bangunan yang disebut ampula Vateri. Fungsi hati
menghancurkan sel darah merah yang sudah tua Sel darah merah diproduksi secara
teratur di dalam tubuh, tepatnya sumsum tulang.

Lobus kaudratus Merupakan lobus kecil yang terletak pada permukaan


posterosuperior (posterior) hati pada lobus kanan hati.Lobus kuadratus berfungsi
untuk membantu proses metabolisme tubuh karena mengandung sel-sel yang
memproduksi enzim yang dibutuhkan untuk proses metabolisme.

Setelah itu, sel darah merah yang sudah tua akan diproses oleh organ hati
dan menghasilkan bilirubin. menyimpan cadangan energi dan nutrisi Hati menyimpan
energi untuk tubuh dalam bentuk glikogen dan mengubahnya menjadi glukosa saat
kadar glukosa darah rendah. Metabolisme lemak Oksidasi asam lemak untuk
menyuplai energi bagi fungsi tubuh yang lain Sintesis kolesterol, fosfolipid, dan
sebagian besar lipoprotein Sintesis lemak dari protein dan karbohidrat Metabolisme
protein Hati juga berperan dalam metabolisme protein.Apabila tidak ada lagi asam
amino yang dapat disimpan sebagai protein, maka hati melakukan deaminasi asam
amino dan menggunakannya sebagai sumber energi atau mengubahnya menjadi
glukosa, glikogen, atau asam lemak. enzim SGPT ada enzim SGOT atau Serum
Glutamic Oxaloacetic Transaminase adalah enzim dalam hati (hepar) yang juga
dapat ditemukan di hati dan beberpa organ lainnya. Enzim ini memiliki fungsi yang
sama yaitu membantu organ hati dalam mencerna protein dan lemak.

kandung empedu berbentuk seperti pir yang memiliki panjang 8-12cm


dengan daya tampung 40-70ml terletak pada permukaan inferior dari hati pada garis
yang memisahkan lobus kanan dan kiri, yang disebut dengan fossa kandung
empedu. Kandung empedu menempel pada hati oleh jaringan ikat longgar , yang
memiliki vena dan saluran limfatik yang menghubungkan kandung empedu dengan
hati.

kandung empedu dibagi menjadi empat area anatomi : fundus, korpus,


infundibulum, dan kolom menurut pearce 2008: Fundus Vesika Felea Berbentuk
bulat , ujung buntu dari kandung empedu yang sedikit memanjang di atas tepi hati,
dan sebagian besar tersusun atas otot polos dan jaringan elastik dan merupakan
tempat penampungan empedu. Korpus Vesika Felea Memiliki bentuk yang terbesar
dari kandung empedu dan ujungnya membentuk leher dari kandung empedu Leher
Kandung Empedu Merupakan leher dari kandung empedu yaitu saluran yang
pertama masuknya getah empedu ke badan kandung empedu lalu menjadi pekat
berkumpul dalam kandung empedu.

Menurut Pearce, 2006: 206, kandung empedu memiliki beberapa lapisan,


lapisan itu menyambung dengan saluran empedu yang berisikan sel epitel silinder
yang mengeluarkan sekret masin dan cepat mengabsorbsi air dan elektrolit, namun
tidak garam empedu atau pigmen maka dari itu empedunya menjadi pekat.
Pengaliran Cairan empedu memiliki tiga faktor, yaitu sekresi empedu oleh hati,
kontraksi kantung empedu, dan tahanan sfingter koledokus. Empedu merupakan zat
yang sangat diperlukan dalam proses pencernaan dan penyerapan lemak, dan
merupakan cairan yang diperlukan untuk mensekresi zat yang tidak dapat disekresi
oleh ginjal. Menurut Saifuddin (2009) unsur - unsur cairan empedu yaitu:
Garam-garam empedu: Disintesis oleh hepar, berasal dari kolesterol, merupakan
suatu alkohol steroid yang banyak dihasilkan hati dan berfungsi membantu
pencernaan lemak dan mengemulsi lemak dengan kelenjar lipase dari
pankreas.Pigmen empedu: Pigmen empedu merupakan hasil utama dari pemecahan
haemoglobin dari plasma mensekresikan ke dalam empedu Bakteri dalam usus
halus: Bakteri dalam usus halus mengubah bilirubin menjadi urobilin yaitu satu zat
yang direabsorpsi dari usus dan diubah menjadi sterkobilin yang disekresi dalam
feses sehingga berwarna kuning. Getah empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh
sel hati jumlah setiap hari dari setiap orang dikeluarkan 500-1000 cc yang digunakan
untuk mencerna lemak yang tidak dapat dicerna ginjal. batu empedu kolesistitis
choledocholithiasis penyakit kandung empedu acalculous diskinesia empedu
sclerosing cholangitis kanker kandung empedu Gangren dari kantung empedu Abses
kantong empedu Abses hasil kandung empedu
Pankreas Terdiri dari bagian utama seperti Kepala Pankreas, Badan
Pankreas, dan Ekor Pankreas. Ketika kita makan, pankreas melepaskan hormon
insulin yang memungkinkan tubuh mengubah glukosa menjadi energi dan
disebarkan di seluruh tubuh. Enzim Proteolitik Pankreas (Protase) Tripsinogen
Tripsinogen yang disekresi pankreas diaktivasi menjadi tripsin oleh enterokinase
yang diproduksi usus halus. Proses Metabolisme di Pankreas dikendalikan oleh
enzim-enzim yang dihasilkan cairan pankreas serta hormon-hormon pankreas.
Hormon Somatostatin berfungsi untuk menghambat sekresi Glukagon oleh sela Alfa
pankreas, dan menghambat sekresi Insulin oleh sel beta pankreas, serta
menghambat produksi polipeptida oleh Sel F pankreas.

Fungsi Endokrin Yaitu dimana sekelompok kecil atau pulau langerhans, yang
sama-sama membentuk organ endokrin yang menghasilkan insulin dan
glukagon.Hormon yg dihasilkan: Glucagon, oleh sel Alpa Insulin, oleh sel Beta
Somatostatin, oleh sel Delta Polipeptida pankreas, oleh sel F Duktus Pankreatikus
Berfungsi menyalurkan enzim enzim yang dihasilkan pankreas untuk membantu
sistem pencernaan. terdapat dua saluran yang menyalurkan hasil sekresi pankreas
ke dalam duodenum : Ductus Wirsung Ductus Sartorini jaringan utama pankreas
pankreas terdiri dari 2 jaringan utama, yaitu : Acini, menghasilkan enzim pencernaan
Pulau Langerhans, untuk mensekresi insulin dan glukagon langsung ke dalam darah.
Cairan pankreas dan empedu yang dilepaskan ke duodenum kemudian digunakan
untuk membantu tubuh mencerna lemak, karbohidrat, dan protein.

B. SARAN

Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan dan jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah tersebut penulis
meminta kritik yang membangun dari para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai