Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI

HATI, KANTONG EMPEDU DAN PANKREAS

Disusun Oleh :

Ditya Rengganingsih NIM. P07131122074

Shendy Aulia Eka Sputri NIM. P07131122080

Alifah Nurapliana Isyaharani NIM. P07131122098

Iwithe Risya Pratami Simangunsong NIM. P07131122100

PRODI DIPLOMA III

JURUSAN GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA

TAHUN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hati adalah organ kelenjar terbesar dalam tubuh berat kira-kira
1200-1500 gram. Terdapat di abdomen kuadrat kanan atas menyatu
dengan saluran bilier dan kandung empedu. Hati menerima pendarahan
dari sirkulasi sistemik melalui arteri hepatika dan menampung aliran
darah dari sistem porta yang mengandung
zat makanan yang diabsorbsi usus. Secara mikroskopis, hati tersusun
atas banyak lobulus dengan struktur serupa yang terdiri dari hepatosit,
saluran sinusoid yang dikelilingi oleh endotel vaskuler dan sel kupffer
yang merupakan bagian dari sistem retikuloendotelial (Sherlock, et al.,
2002 dan Dufour, 2006). Organ ini terlibat dalam metabolisme zat
makanan, sebagian besar obat dan toksika.Salah satu fungsi hati ialah
sebagai tempat mendetoksifikasi atau penetralisir racun.
Hati mempunyai sel khusus yang dapat mendetoksifikasi racun
dari zat-zat kimia ataupun organik yang masuk kedalam tubuh, yang
menyebabkan kerusakan atau menganggu fungsi hati dalam tubuh.
Walaupun demikian sel hati juga memiliki kapasitas penetralan terhadap
racun, sehingga ketika terus terpapar racun ataupun zat-zat toksik
berbahaya maka kerja hatipun akan meningkat bahkan melebihi
kapasitasnya yang lama kelamaan menyebabkan terjadinya kerusakan
sel-sel hati yang secara umum menyebabkan penurunan fungsi hati
(Reza, 2016). Bila terjadi kerusakan pada sel hati maka sel-sel hati akan
mengalami lisis yang mengakibatkan komponen atau zat-zat berupa
enzim yang terdapat didalam sel hati akan terlepas ke dalam sirkulasi
sistemik. Hati mampu mensekresikan enzim khusunya enzim-enzim
transaminase saat selnya mengalami gangguan. Transaminase
merupakan indicator yang peka pada kerusakan sel- sel hati (Husadha,
1996). SGPT (Serum Glutamic Piruvic Transaminase) termasuk kedalam
enzim transaminase yang banyak ditemukan di dalam hepatosit
B. TUJUAN
1. Mengetahui Anatomi fisiologi Hati
2. Mengetahui proses metabolisme pada Hati
3. Mengetahui enzim enzim yang berada pada hati
4. Mengetahui Anatomi fisiolog kandung empedu
5. Mengetahui Anatomi fisiologi Pankreas
6. Mengetahui jenis jenis enzim yang ada di pancreas
7. Mengetahui Mekanisme pengendalian proses metabolisme
pancreas
8. Mengetahui Mekanisme pengendalian proses metabolisme Hati
9. Mengetahui gangguan pada hati
10. Mengetahui ganguan pada pankreas
11. Mengetahui gangguan pada kandung empedu
C. MANFAAT
1. Dapat memahami Anatomi fisiologi Hati
2. Dapat memahami proses metabolisme pada Hati
3. Dapat memahami enzim enzim yang berada pada hati
4. Dapat memahami Anatomi fisiologi kandung empedu
5. Dapat memahami Anatomi fisiologi Pankreas
6. Dapat memahami jenis jenis enzim yang ada di pancreas
7. Dapat memahami Mekanisme pengendalian proses metabolisme
pancreas
8. Dapat memahami Mekanisme pengendalian proses metabolisme
Hati
9. Dapat mengatahui gangguan pada hati
10. Dapat mengetahui gangguan pada pankreas
11. Dapat mengatahui gangguan pada kandung empedu
BAB II

HATI, KANTUNG EMPEDU DAN PANKREAS

A. ANATOMI FISIOLOGI HATI


Hati adalah kelenjar terbesar yang ada di dalam tubuh, yang
terletak di rongga perut sebelah kanan atas, di bawah sekat rongga
badan atau diafragma. Hati secara luas dilindungi oleh tulang iga, berat
hati 1500 gr atau 2,5% berat tubuh pada orang dewasa normal. Hati
terbagi dalam dua belahan utama, kanan dan kiri. Permukaan atas
berbentuk cembung dan terletak di bawah diafragma, permukaan bawah
tidak rata dan memperlihatkan lekukan disebut fisura tranversum. Fisura
longitudinal memisahkan belahan kanan dan kiri di permukaan bawah,
sedangkan ligamen falsiformis memisahkan belahan kanan dan kiri di
permukaan atas hati.Hati juga mempunyai fungsi yaitu menetralkan racun
dan makanan.
Sesuai dengan fungsinya, hati melaksanakan fungsi pencernaan
terhadap sebagian besar bahan kimia melalui aktifitas enzim yang
beraneka ragam. Hati juga menduduki urutan pertama dalam hal jumlah,
kerumitan dan ragam fungsi. Hati sangat penting untuk mempertahankan
fungsi hidup dan berperan dalam hampir setiap metabolisme dan
bertanggung jawab atas lebih dari 500 aktivitas berbeda. Salah satu
fungsi hati ialah sebagai tempat mendetoksifikasi atau penetralisir racun.
Hati mempunyai sel khusus yang dapat mendetoksifikasi racun dari zat-
zat kimia ataupun organik yang masuk kedalam tubuh, yang
menyebabkan kerusakan atau menganggu fungsi hati dalam tubuh.
Walaupun demikian sel hati juga memiliki kapasitas penetralan
terhadap racun, sehingga ketika terus terpapar racu ataupun zat-zat
toksik berbahaya maka kerja hatipun akan meningkat bahkan melebihi
kapasitasnya yang lama kelamaan menyebabkan terjadinya kerusakan
sel-sel hati yang secara umum menyebabkan penurunan fungsi hati
(Reza, 2016). Bila terjadi kerusakan pada sel hati maka sel-sel hati akan
mengalami lisis yang mengakibatkan komponen atau zat-zat berupa
enzim yang terdapat didalam sel hati akan terlepas ke dalam sirkulasi
sistemik. Hati mampu mensekresikan enzim khusunya enzim-enzim
transaminase saat selnya mengalami gangguan.
Transaminase merupakan indikator yang peka pada kerusakan sel- sel
hati (Husadha, 1996). SGPT (Serum Glutamic Piruvic Transaminase)
termasuk kedalam enzim transaminase yang banyak ditemukan di dalam
hepatosit.
B. ANATOMI FISIOLOGI KANDUNG EMPEDU
Kandung empedu adalah sebuah kantung berbentuk seperti buah
pir, yang terletak pada permukaan inferior dari hati pada garis yang
memisahkan lobus kanan dan kiri, yang disebut dengan fossa kandung
empedu. Ukuran kandung empedu pada orang dewasa adalah 7cm
hingga 10 cm dengan kapasitas lebih kurang 30mL. Kandung empedu
menempel pada hati oleh jaringan ikat longgar , yang mengandung vena
dan saluran limfatik yang menghubungkan kandung empedu dengan hati.
Kandung empedu dibagi menjadi empat area anatomi: fundus, korpus,
infundibulum, dan kolum (Avunduk, 2002). Saluran biliaris dimulai dari
kanalikulus hepatosit, yang kemudian menuju ke duktus biliaris. Duktus
yang besar bergabung dengan duktus hepatikus kanan dan kiri, yang
akan bermuara ke duktus hepatikus komunis di porta hepatis. Kandung
Empedu Fungsi kandung empedu yaitu sebagai berikut:
1. Menyimpan dan mengkonsentrasikan cairan empedu yang berasal
dari hati di antara dua periode makan
2. Berkontraksi dan mengalirkan garam empedu yang merupakan
turunan kolesterol, dengan stimulasi oleh kolesistokinin,ke
duodenum sehingga membantu proses pencernaan lemak.
C. ANATOMI FISIOLOGI PANKREAS
Pankreas adalah suatu organ yang terdiri dari jaringan eksokrin
dan endokrin. Bagian eksokrin mengeluarkan larutan encer alkalis serta
enzim pencernaan melalui duktus pankreatikus ke dalam lumen saluran
cerna. Dia antara sel-sel eksokrin diseluruh pankreas tersebar kelompok-
kelompok atau “pulau” sel endokrin yang dikenal sebagai pulau (islets)
Langerhans. Sel endokrin pankreas yang terbanyak adalah sel β (beta),
tempat sintesis dan sekresi insulin, dan sel α (alfa) yang menghasilkan
glukagon. Sel D (delta), yang lebih jarang adalah tempat sintesis
somatostatin (Sherwood L,2009) Insulin melaksanakan banyak fungsinya
dengan mempengaruhi transpor nutrien darah spesifik masuk ke dalam
sel atau mengubah aktivitas enzim-enzim yang berperan dalam jalur-jalur
metabolik tertentu.
D. PROSES METABOLISME DALAM HATI
Hati merupakan organ metabolisme terpenting dalam proses sintesis,
penyimpanan, metabolisme dan klirens banyak senyawa endogen,
Metabolisme lemak oleh hati meliputi :
1. Oksidasi asam lemak untuk menyuplai energi bagi fungsi tubuh
yang lain,
2. Sintesis kolesterol, fosfoliid, dan sebagian besar lipoprotein,
3. Sintesis lemak dari protein dan karohidrat (Guyton, 2012).
Fungsi hati yang paling penting dalam metabolisme protein adalah:
deaminasi asam amino, hal ini dibutuhkan sebelum asam amino dapat
dipergunakan untuk energi. pembentukan ureum untuk mengeluarkan
amonia dari cairan tubuh. pembentukan protein plasma.
E. ENZIM ENZIM PADA HATI
1. Alanin Transaminase (ALT)
ALT merupakan enzim yang berfungsi membantu mengolah
protein. Kadar senyawa ini akan tinggi saat hati mengalami cedera
atau peradangan, seperti hati pengidap hepatitis.
2. Gamma-Glutamyl Transferase (GGT)
Meski enzim CGT diproduksi oleh hati, tapi enzim ini juga terdapat
di organ tubuh lainnya. Contohnya, pankreas, ginjal, atau otak.
Pemeriksaan ini dilakukan bersama dengan komponen uji fungsi hati
lain. Pemeriksaan fungsi hati ini bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya gangguan pada saluran hati atau empedu.
3. Aspartat aminotransferase (AST)
Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan enzim AST yang ada di
dalam hati. Kadar AST yang tinggi bisa menandai adanya masalah
pada liver. Pemeriksaan fungsi hati tidak hanya melalui tes darah saja
tapi juga bisa melalui tes pencitraan. Tes ini merupakan tes diagnostik
lain yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit hati. Metode ini
digunakan terutama untuk memeriksa ukuran tumor atau jaringan
parut di hati.
Alanine transaminase: 7–55 unit per liter
Aspartate transaminase: 8–48 unit per liter
Protein total: 6,3–7,9 gram per desiliter
Bilirubin: 0,1–1,2 miligram per desiliter
4. Albumin
Protein yang mengalir dalam darah. Karena dibuat oleh hati dan
dikeluarkan pada darah, albumin adalah tanda yang peka dan
petunjuk yang baik terhadap beratnya penyakit hati.Tingkat albumin
dalam darah menun- jukkan bahwa hati tidak membuat albumin dan
tidak berfungsi sebagaimana mesti- nya. Tingkat ini biasanya normal
pada penyakit hati yang kronis, sementara meningkat bila ada sirosis
atau kerusakan berat pada hati. Ada banyak protein lain yang dibuat
oleh hati, namun albumin mudah diukur.
F. ENZIM ENZIM PADA PANKREAS
Pankreas mengandung kelenjar eksokrin yang menghasilkan
enzim penting untuk pencernaan. Enzim ini termasuk tripsin dan
kimotripsin untuk mencerna protein, amilase untuk pencernaan
karbohidrat dan lipase untuk memecah lemak. Fungsi enzim pankreas
pada tubuh berperan penting dalam proses pencernaan. Pankreas adalah
organ kelenjar yang terletak di perut. Organ ini adalah bagian dari sistem
pencernaan dan menghasilkan insulin dan enzim serta hormon penting
lainnya untuk membantu memecah makanan.
Pankreas sendiri adalah organ sepanjang 6 sampai 8 inci yang
memanjang secara horizontal di perut. Bagian terbesarnya terletak di sisi
kanan perut tempat perut menempel pada bagian pertama dari usus kecil,
duodenum. Dalam menjalankan fungsinya, pankreas dibantu oleh enzim-
enzim yang dihasilkannya. Enzim-enzim yang dihasilkan oleh kelenjar
pankreas ini adalah lipase, amilase, dan protease. Masing-masing enzim
ini memiliki fungsi tersendiri. Dan dalam artikel kali ini, kami akan jelaskan
setiap fungsi enzim pankreas tersebut.
1. Amilase
Pertama, fungsi enzim pankreas amilase. Penyerapan nutrisi, atau
malabsorpsi, memainkan peran kunci dalam kesehatan kita secara
keseluruhan. Untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan semua
nutrisi yang dibutuhkan dari makanan yang Anda makan, dibutuhkan
enzim untuk membantu prosesnya. Di sinilah amilase berperan.
Karena fungsi enzim pankreas ini sangat penting untuk memecah
karbohidrat.
2. Lipase
Lipase adalah enzim pencernaan yang penting karena, dalam
banyak kasus, ada kesalahpahaman tentang lemak apa yang harus
Anda makan dan apa yang mereka lakukan pada tubuh Anda. Inilah
bagaimana lipase terlibat ke dalam masalah ini.Seperti pada enzim
lainnya, lipase diproduksi secara alami oleh tubuh, tepatnya di
pankreas. Saat Anda mengonsumsi makanan dengan kandungan
lemak, lemak tersebut tidak dapat diserap oleh tubuh dalam bentuk
aslinya. Fungsi enzim pankreas ini berperan penting untuk memecah
lemak menjadi asam lemak dan gliserol, produk yang dapat dibawa
dalam cairan berbasis air seperti darah dan getah bening. Komponen-
komponen ini digunakan di seluruh tubuh untuk menyediakan energi.
3. Protease
Protein dikenal sebagai salah satu “pembangun” dari tubuh
manusia, dan menjadi komponen penting dalam banyak struktur
tubuh serta proses tubuh. Namun, seperti setiap jenis nutrisi lainnya,
kita harus mengekstraknya dari makanan atau sumber lain. Cara
utamanya adalah melalui enzim, dan dalam kasus protein, enzim
utama yang menyelesaikannya adalah protease.Yang utama dari
fungsi enzim pankreas ini adalah untuk membantu proses tubuh dan
menyerap lemak, tetapi ilmu pengetahuan mulai menunjukkan bahwa
ada fungsi lain yang mungkin datang dari protease. Salah satu yang
paling penting dari fungsi enzim 6.
G. MEKANISME PENGENDALIAN PROSES METABOLISME PANKREAS
1. Sekretin
Sekretin adalah hormon yang diproduksi oleh "sel S" duodenum
sebagai respons terhadap kimus (chyme) lambung yang
mengandung konsentrasi atom hidrogen tinggi (keasaman tinggi)
yang dilepaskan ke dalam aliran darah. Setelah kembali ke saluran
pencernaan, sekresi mengurangi pengosongan lambung,
meningkatkan sekresi sel duktus pankreas, serta merangsang sel
asinar pankreas untuk melepaskan jus zimogeniknya.
2. Cholecystokinin (CCK)
Cholecystokinin (CCK) adalah peptida unik yang dikeluarkan oleh
"sel I" duodenum untuk mengatasi kimus (chyme) yang mengandung
lemak atau protein yang tinggi. Tidak seperti secretin, yang
merupakan hormon endokrin, CCK benar-benar bekerja melalui
stimulasi rangkaian neuron, hasil akhirnya adalah stimulasi sel asinar
untuk melepaskan isinya. CCK juga meningkatkan kontraksi
kandungan empedu. Cairan empedu membantu penyerapan lemak
dengan mengemulsinya, dan meningkatkan permukaan serapnya.
Cairan empedu dihasilkan oleh hati, kemudian ditampung di dalam
kantong empedu.
3. Gastric inhibitory peptide (GIP)
Sebagai penghambat aktivitas lambung (GIP) yang diproduksi
oleh sel duodenum mukosa sebagai respon untuk mengatasi
kimus (chyme) yang mengandung karbohidrat, protein, dan asam
lemak yang tinggi . Fungsi utama GIP adalah mengurangi
pengosongan lambung.
4. Somatostatin
Somatostatin adalah hormon yang diproduksi oleh sel mukosa
duodenum dan juga "sel delta" pankreas. Somatostatin memiliki efek
penghambatan, termasuk menghambat produksi pankreas.
H. MEKANISME PENGENDALIAN PROSES METABOLISME HATI
Empedu mulai bekerja pada saat kita mengkonsumsi makanan
berlemak. Saat lemak tersebut mencapai organ pencernaan, hormon kita
memberikan sinyal ke kandung empedu untuk melepas empedu. Empedu
pertama kali akan dilepas ke duodenum, di mana sebagian besar proses
pencernaan berlangsung. Di duodenum, empedu melakukan perannya
dalam proses pemecahan dan pencernaan lemak. Setelah proses
mencerna makanan selesai, kandung empedu akan menjadi kosong dan
kempes Kembali.
I. GANGGUAN PADA HATI
1. Penyakit kuning
Penyakit ini disebabkan oleh kadar bilirubin (pigmen empedu) dalam
aliran darah yang melebihi batas normal. Tingkat bilirubin menjadi
tinggi karena adanya kelainan sel atau peradangan pada hati.”
2. Kanker hati
Kanker hati terjadi ketika sel hati mengalami mutasi sehingga tumbuh
secara tidak terkendali. Dalam beberapa kasus, infeksi kronis akibat
virus hepatitis B dan C bisa menyebabkan kanker hati. Selain
beberapa penyebab yang telah disebutkan di atas, gangguan hati
juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, toksin atau racun, dan
kelainan genetik.
3. Sirosis hati
Sirosis merupakan kondisi terbentuknya luka atau jaringan parut di
hati yang bersifat kronis. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan
hati yang sulit diobati dan memicu kegagalan hati. Kebiasaan minum
minuman beralkohol dan infeksi virus hepatitis merupakan penyebab
paling umum sirosis.
4. Kolestastis
Kolestatis terjadi ketika aliran cairan empedu dari hati berkurang atau
tersumbat. Cairan empedu dihasilkan hati guna membantu proses
pencernaan. Aliran empedu yang terhambat ini dapat menyebabkan
penumpukan bilirubin dan memicu penyakit kuning.
5. Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan pada hati atau liver. Kondisi ini bisa
disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi virus, kebiasaan
mengonsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit
autoimun, dan infeksi cacing hati. Jika disebabkan oleh infeksi virus,
hepatitis bisa menular ke orang lain
J. GANGGUAN PADA PANKREAS
1. Diabetes mellitus tipe 1
Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh akan menyerang dan
menghancurkan sel-sel penghasil insulin pada pankreas. Seseorang
dengan diabetes mellitus tipe 1 akan membutuhkan suntikan insulin
untuk mengontrol kadar gula darah.
2. Diabetes mellitus 2
Pankreas dalam kondisi ini mengalami kehilangan kemampuan untuk
menghasilkan dan melepaskan insulin dengan tepat. Tidak hanya
pankreas, insulin juga menjadi kebal dan menyebabkan kenaikan gula
darah.
3. Pankreatitis
Peradangan terjadi pada pankreas karena bahan-bahan pada sistem
pencernaan. Salah satu yang umum diduga sebagai penyebabnya
adalah konsumsi alkohol berlebihan.
4. Cystic fibrosis
Suatu kelainan genetic yang mempengaruhi beberapa sistem tubuh
termasuk paru-paru dan pankreas. Kondisi ini dapat menyebabkan
masalah pada pencernaan dan diabetes.
5. Kanker pancreas
Pankreas memiliki beberapa jenis sel, dimana masing-masing sel
dapat menimbulkan jenis tumor yang berbeda. Tumor atau kanker
paling umum muncul dari sel-sel yang melapisi saluran pankreas.
Kanker pankreas tidak menimbulkan gejala atau hanya gejala ringan
sehingga umumnya ketika ditemukan sudah dalam kondisi yang
parah. 
K. GANGGUAN PADA KANDU NG EMPEDU
1. Pembesaran prostat
Pembesaran prostat jinak sering dialami pria mulai usia 40 tahun dan
meningkat seiring bertambahnya usia
- Keluhan penyimpanan (storage symptoms)
- Sering ke toilet
- Bangun malam hari untuk berkemih
- Perasaan ingin berkemih mendadak
- Mengompol
2. Kanker prostat
Kanker prostat terdiagnosis pada usia rata-rata 66 tahunBila
terdeteksi dini, peluang keberhasilan pengobatan cukup tinggi
- Bisa tidak bergejala atau minimal
- Kesulitan berkemih
- Sering berkemih siang atau malam hari
- Pancaran urin lemah atau terputus-putus
- Terdapat darah pada urin atau cairan semen
- Nyeri saat berkemih
- Nyeri pada tulang
3. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih biasanya lebih banyak dialami oleh wanita.
- Nyeri berkemih atau anyang-anyangan
- Berkemih tidak tuntas
- Urin berwarna keruh atau merah
- Nyeri perut, nyeri pinggang
- Mual, muntah, demam
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Hati adalah kelenjar terbesar yang ada di dalam tubuh, yang
terletak di rongga perut sebelah kanan atas, di bawah sekat rongga
badan atau diafragma. Kandung empedu adalah sebuah kantung
berbentuk seperti buah pir, yang terletak pada permukaan inferior dari
hati pada garis yang memisahkan lobus kanan dan kiri, yang disebut
dengan fossa kandung empedu.
Pankreas adalah suatu organ yang terdiri dari jaringan eksokrin dan
endokrin.
B. SARAN
Masing-masing dari organ tersebut memiliki fungsi dan perannya.
Maka dari itu, kita harus pintar menjaga agar tidak kehilangan
keseimbangan fungsi dan perannya.

Anda mungkin juga menyukai