Anda di halaman 1dari 32

Pengertian Hati

Hati adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh,


berwarna merah kecoklatan, yang mempunyai berbagai macam fungsi,
termasuk perannya dalam membantu pencernaan makanan dan
metabolisme zat gizi dalam sistem pencernaan.
Hati yaitu organ yang terbesar yang terletak di sebelah kanan atas
rongga perut di bawah diafragma, di kedua sisi kuadran atas, yang
sebagian besar terdapat pada sebelah kanan. Beratnya 1.500 gram
atau 2,5% dari berat badan orang dewasa normal.

Pada kondisi hidup berwarna merah tua karena kaya akan persediaan
darah. Hati terbagi menjadi lobus kiri dan lobus kanan yang
dipisahkan oleh ligamentum falciforme. Lobus kanan hati lebih besar
dari lobus kirinya dan mempunyai 3 bagian utama yaitu: lobus kanan
atas, lobus caudatus, dan lobus quadratus.

Hati manusia dewasa normal memiliki massa sekitar 1,4 Kg atau


sekitar 2.5% dari massa tubuh. Letaknya berada di bagian teratas
rongga abdominal, disebelah kanan, dibawah diagfragma dan
menempati hampir seluruh bagian dari hypocondrium kanan dan
sebagian epigastrium abdomen. Permukaan atas berbentuk cembung
dan berada dibawah diafragma, permukaan bawah tidak rata dan
memperlihatkan lekukan fisura transverses. Permukaannya dilapisi
pembuluh darah yang keluar masuk hati.

Secara fisiologis, fungsi utama dari hati


Hati atau hepar merupakan kelenjar yang terbesar dan salah satu
kelenjar terpenting dalam tubuh manusia. Hati ada yang berwarna
merah tua dan ada juga yang berwarna merah kecoklatan. Pada orang
dewasa beratnya sekitar 2 kg. Hati terletak di dalam rongga perut
sebelah kanan tepat dibawah diafragma atau sekat rongga dada.

DIABETES RELIEF

Diabetes Bukan Karena Makanan Manis! Kenali Musuh Utama Diabetes

PELAJARI LEBIH

Hati merupakan pabrik bahan kimia yang melakukan lebih dari 500
ragam proses. Hati memperoleh darah dari usus melalaui vena porta.
Pada waktu keluar dari hati, darah telah dibersihkan dari racun dan
kotoran. Hati pun menyimpan beberapa vitamin dan mineral untuk
digunakan oleh kita bila diperlukan. Seseorang tidak dapat hidup
lebih dari 24 jam jika hatinya berhenti bekarja.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Sistem Pencernaan
Dan Organ Pada Manusia Dan Hewan Beserta Gambarnya

Anatomi Fisiologi Hati


Hati merupakan kelenjar terbesar di tubuh, beratnya 1-2,3 kg. Hati
berada di bagian atas rongga abdomen yang menempati bagian
terbesar region hipokondriak di bawah diafragma. Setiap lobus
tersusun dari lobulus yang berbentuk polihedral (segi banyak).

Tiap lobulus terdiri atas sel-sel hati yang di gabung bersama oleh
jaringan hati. Bagian depan dilindungi oleh iga-iga. Hati merupakan
kelenjar terbesar di dalam tubuh.Hati terbungkus dalam kapsul tipis
yang tidak elastic dan sebagian tertutupi oleh lapisan peritoneum.
Lapisan peritoneum membentuk ligament penunjang yang
melekatkan hati pada permukaan inferior diafragma. Hati memiliki
empat lobus. Dua lobus yang berukuran paling besar dan jelas terlihat
adalah lobus kanan yang berukuran lebih besar, sedangkan lobus yang
berukuran lebih kecil, berbentuk baji, adalah lobus kiri. Dua lobus
lainnya adalah lobus kaudatus dan kuadratus yang berada di
permukaan posterior. Fisura porta merupakan nama yang diberikan
untuk permukaan posterior hati dimana banyak struktur yang masuk
dan keluar kelenjar.

Lobulus merupakan penyusun lobus hati yang berbentuk heksagonal


atau segi enam di bagian luarnya dan dibentuk oleh hepatosit yang
berbentuk kubus disusun dalam pasangan kolom sel yang menyebar
pada vena sentral. Sinusoid (pembuluh darah dengan dinding yang
tidak lengkap) memiliki 2 pasang yang berisi campuran darah dari
cabang – cabang kecil vena porta dan arteri hepatica. Susunan ini
memungkinkan darah arteri dan darah vena porta (dengan
konsentrasi nutrien yang tinggi) bercampur dan berdekatan dengan
sel hati. Diantara sel yang melapisi sinusoid, terdapat makrofag
(sel Kupffer) yang memiliki fungsi menelan dan menghancurkan sel
darah yang rusak dan partikel asing yang ada di aliran darah yang
menuju hati.

Darah mengalir dari sinusoid ke vena sentral dan vena sentrylobular


yang bergabung dengan vena dari lobulus lain, membentuk vena besar
hingga akhirnya vena ini membentuk vena hepatica, yang
meninggalkan hati menuju vena cava inferior. Ini berarti bahwa tiap
kolum hepatosit memiliki sinusoid darah pada salah satu sisi dan
kalikili di sisi lainnya. Duktus hepatica kiri dan kanan dibentuk
kanalikuli bilier yang bergabung untuk mengalirkan empedu dari hati.
Di tiap lobulus juga memiliki jaringan limfoid dan sistem pembuluh
limfe. Hati juga mengubah zat buangan dan bahan racun untuk
dibuat mudah untuk ekskresi ke dalam empedu dan urine.

Metabolisme protein terdiri atas tiga proses:


 Deaminasi asam amino melibatkan beberapa proses:
menyingkirkan bagian nitrogen dari asam amino yang tidak
diperlukan untuk membentuk protein baru, pemecahan asam
nukleat menjadi asam urat, yang disebut asam nukleat.
 Transaminasi merupakan penyingkiran bagian nitrogen asam
amino dan melekatkan asam amino pada molekul karbohidrat
untuk membentukasam amino non-esensial.
 Sintesis protein plasma dan sebagian besar factor pembekuan
darah dari asam amino.

Pengaruh hati terhadap darah

1. Hati membentuk sel darah merah pada masa janin.


2. Hati menghancurkan sebagian sel-sel darah merah yang sudah
tua(± 100 hari).
3. Hati menyimpan hematin yang diperlukan untuk
menyempurnakan sel darah merah baru.
4. Hati membuat sebagian besar protein
plasma(albumin&globulin).
5. Hati membersihkan bilirubin dari darah.
6. Hati membuat protrombin dan fibrinogen yang berperan pada
penggumpalan darah.

Enzim Hati

 Alanine aminotransferase ( ALT )


ALT lebih spesifik untuk kerusakan hati. Enzim ini biasanya
terkandung dalam sel-sel hati. Jika hati terluka,sel-sel hati
menumpahkan enzim-enzim kedalam darah, menaikan tingkat-
tingkat enzim dalam darah dan menandai kerusakan hati.
Aminotransferase-aminotransferase mengkatalisasi reaksi-reaksi
kimia dalam sel – sel dimana suatu kelompok amino ditransfer
dari suatu molekul donor ke suatu molekul penerima. ALT
adalah enzim yang dibuat dalam sel hati ( hepatosit ), jadi lebih
spesifik untuk penyakit hati dibandingkan dengan enzim lain.
Biasanya peningkatan ALT terjadi bila ada kerusakan pada
selaput sel hati. Setiap jenis peradangan hati dapat
menyebabkan peningkatan pada ALT. Peradangan pada hati
dapat disebabkan oleh hepatitis virus, beberapa obat,
penggunaan alkohol, dan penyakit pada saluran cairan empedu.

AST (Enzim aspartate aminotransferase )


Enzim mitokondria yang juga ditemukan dalam jantung, ginjal
dan otak. Jadi tes ini kurang spesifik untuk penyakit hati. Dalam
beberapa kasus peradangan hati, peningkatan ALTdan AST akan
serupa.

Fosfatase alkali
Meningkat pada berbagai jenis penyakit hati, tetapi peningkatan
ini juga dapat terjadi berhubungan dengan penyakit tidak terkait
dengan hati. Fosfatase alkali sebetulnya adalah suatu kumpulan
enzim yang serupa, yang dibuat dalam saluran cairan empedu
dan selaput dalam hati, tetapi juga ditemukan dalam banyak
jaringan lain. Peningkatan fosfatase alkali dapat terjadi bila
saluran cairan empedu dihambat karena alasan apa pun. Di
antara yang lain, peningkatan pada fosfatase alkali dapat terjadi
terkait dengan sirosis dan kanker hati.

GGT
Sering meningkat pada orang yang memakai alkohol atau zat lain
yang beracun pada hatisecara berlebihan. Enzim ini dibuat
dalam banyak jaringan selain hati. Serupa dengan Fosfatase
Alkali, GGT dapat meningkat dalam darah pasien dengan
penyakit saluran cairan empedu. Namun tes GGT sangat peka,
dan tingkat GGT dapat tinggi berhubungan dengan hampir
semua penyakit hati, bahkan juga pada orang yang sehat. GGT
juga dibuat sebagai reaksi pada beberapaobat dan zat, termasuk
alkohol, jadi peningkatan GGT kadang kala (tetapi tidak selalu)
dapat menunjukkan penggunaan alkohol. Penggunaan pemanis
sintetis sebagai pengganti gula.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Sistem Pencernaan


Dan Organ Pada Manusia Dan Hewan Beserta Gambarnya

Anatomi dan Fisiologi Kandung Empedu

 Anatomi Kandung Empedu


Kandung empedu bentuknya seperti pir, panjangnya sekitar 7 – 10 cm.
Kapasitasnya sekitar 30-50 cc dan dalam keadaan terobstruksi dapat
menggembung sampai 300 cc. Organ ini terletak dalam suatu fosa
yang menegaskan batas anatomi antara lobus hati kanan dan kiri.
Bagian ekstrahepatik dari kandung ampedu ditutupi oleh peritoneum.
(yayan 2008) Menurut Pearce ( 2006) bagian-bagian kandung
empedu yaitu:

1. Fundus Vesikafelea
Bentuknya bulat, ujung buntu dari kandung empedu yang sedikit
memanjang di atas tepi hati, dan sebagian besar tersusun atas
otot polos dan jaringan elastik merupakan tempat penampungan
empedu.
2.

Korpus Vesikafelea
Bentuknya terbesar dari kandung empedu dan ujungnya
membentuk leher dari kandung empedu

3.

Leher Kandung Empedu


Merupakan leher dari kandung empedu yaitu saluran yang
pertama masuknya getah empedu ke badan kandung empedu
lalu menjadi pekat berkumpul dalam kandung empedu.

4.

Duktus Sistikus
Panjangnya + 3 ¾ cm berjalan dari leher kandung empedu dan
bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran
empedu ke duodenum
5.

Duktus Hepatikus, Saluran yang keluar dari leher

6. Duktus koledukus, Saluran yang membawa empedu ke


duodenum

Pasokan darah ke kandung empedu adalah melalui arteri akan terbagi


menjadi arteria dan posterior secara khas merupakan cabang dari
arteri hepatica kanan, tetapi asal dari arteri sistika bervariasi.
Menurut Pearce, 2006: 206, kandung empedu mempunyai beberapa
lapisan yaitu:

 Lapisan Serosa Peritoneal. Merupakan lapisan luar dari empedu


 Lapisan otot tak bergaris, Merupakan lapisan tengah dari
empedu.
 Lapisan dalam mukosa atau membrane mukosa

Merupakan lapisan yang bersambung dengan lapisan saluran empedu


yang memuat sel epitel silinder yang mengeluarkan sekret masin dan
cepat mengabsorpsi air dan elektrolit, tetapi tidak garam empedu atau
pigmen karena itu empedunya menjadi pekat.

 Fisiologi Kandung Empedu


Empedu diproduksi oleh sel hepatosis sebanyak 500-1500 ml per hari.
Di luar waktu makan, empedu disimpan sementara di dalam kandung
empedu. Dan disini mengalami pemekatan sekitar 50 persen.
Pengaliran cairan empedu di atur tiga faktor, yaitu sekresi empedu
oleh hati, kontraksi kandung empedu dan tahanan sfingter koledukus.
(Baughman,2000).
Cairan empedu merupakan cairan yang kental yang berwarna kuning
keemasan kehijauan yang dihasilkan secara terus menerus oleh sel
hepar + 500-1000 ml sehari. Empedu merupakan zat esensial yang
diperlukan dalam pencernaan dan penyerapan lemak. Cairan empedu
merupakan suatu media untuk menyekresi zat tertentu yang tidak
dapat disekresi oleh ginjal. (Syaifuddin, 2009). Menurut Syaifuddin
(2009) unsur-unsur cairan empedu yaitu:

1.

Garam-garam empedu
Disintesis oleh hepar, berasal dari kolesterol, suatu alcohol
steroid yang banyak dihasilkan hati dan berfungsi membantu
pencernaan lemak dan mengemulsi lemak dengan kelenjar lipase
dari pankreas

2.

Sirkulasi Antero Hepatik


Garam empedu (pigmen) diabsorpsi oleh usus halus masuk ke
dalam vena partu di alirkan ke hati untuk digunakan ulang

3.

Pigmen Empedu
Pigmen empedu merupakan hasil utama dari pemecahan
haemoglobin dari plasma mensekresinya ke dalam empedu

4.
Bakteri Dalam Usus Halus
Bakteri dalam usus halus mengubah billirubin menjadi urobilin
yaitu satu zat yang direabsorpsi dari usus dan di ubah menjadi
sterkobilin yang disekresi dalam feses sehingga berwarna
kuning.

 Fungsi empedu
1. Sebagai persediaan getah empedu, membuat getah empedu
menjadi kental
2. Getah empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh sel hati jumlah
setiap hari dari setiap orang dikeluarkan 500-1000 cc yang
digunakan untuk mencerna lemak
3. Memberi warna feses dan sebagian diabsorpsi kembali oleh
darah dan membuat warna pada urin yang disebut urobilin

Menyimpan dan memekatkan empedu. Kandung empedu mampu


menyimpan sekitar 40-60 ml empedu. Empedu hati tidak dapat
segera masuk ke deudenum; akan tetapi setelah melewati duktus
hepatikus, empedu masuk ke duktus sistikus dan kandung empedu.
Dalam kandung empedu, pembuluh limfe dan bembuluh darah
mengabsorbsi air dan garam-garam anorganik, sehingga empedu
dalam kandung empedu kira-kira 5 kali lebih pekat dibandingkan
dengan empedu hati. Secara berkala kandung empedu mengosongkan
isinya kedalam duodenum melalui kontraksi simultan lapisan otot nya
dan relaksasi sfingter oddi. Hormone kolesistokinin (CCK) dilepaskan
dari sel duodenal akibat hasil pencernaan dari protein dan lipid dan
hal ini merangsang terjadinya kontraksi kandung empedu.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Penjelasan Organel


Sel Beserta Fungsi Menurut Para Ahli
Anatomi Pankreas

Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang


dantebal sekitar 12,5 cm dan tebal + 2,5 cm (pada manusia). Pankreas
terbentang dariatas sampai ke lengkungan besar dari perut dan
biasanya dihubungkan oleh duasaluran ke duodenum (usus 12 jari),
terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum
sehingga termasuk organ retroperitonial kecuali bagian kecilcaudanya
yang terletak dalam ligamentum lienorenalis. Strukturnya lunak
dan berlobulus.

 Bagian Pankreas
1. Caput Pancreatis, berbentuk seperti cakram dan terletak di
dalam bagian cekung duodenum. Sebagian caput meluas di kiri
di belakang arteri dan vena mesenterica superior serta
dinamakanProcessus Uncinatus.
2. Collum Pancreatis, merupakan bagian pancreas yang mengecil
danmenghubungkan caput dan corpus pancreatis. Collum
pancreatisterletak di depan pangkal vena portae hepatis dan
tempatdipercabangkannya arteria mesenterica superior dari
aorta.
3. Corpus Pancreatis, berjalan ke atas dan kiri, menyilang
garistengah. Pada potongan melintang sedikit berbentuk
segitiga.
4. Cauda Pancreatis, berjalan ke depan menuju
ligamentumlienorenalis dan mengadakan hubungan dengan
hilum lienale.

 Fisiologi Pankreas
1. Eksokrin
Getah pankreas mengandung enzim -enzim untuk pencernaan
ketiga jenis makanan utama : protein, karbohidrat , dan lemak. Ia juga
mengandung ion bikarbonat dalam jumlah besar, yang memegang
peranan penting dalam menetralkan kimus asam yang keluarkan oleh
lambung ke dalam duodenum.

Enzim-enzim proteolitik adalah tripsin, kimotripsin,


karboksi peptidase, ribonuklease, deoksiribonuklease.Tiga enzim
pertama memecahkan keseluruhan dan secara parsial protein yang
dicernakan,sedankan neklease memecahkan kedua jenis asam nukleat
: asam ribunokleat dan deoksinukleat.

Enzim pencernaan untuk karbohidrat adalah amilase pankreas yang


menghidrolisis pati,glikogen dan sebagian besar karbvohidrat lain
kecuali selulosa untuk membentuk karbohidrat,sedangkan enzim-
enzin untuk pencernaan lemak adalah : lipase pancreas yang
menghidrolisis lemak netral menjadi gliserol,asam lemak dan
kolesterol esterase yang menyebabkan hidrolisis ester-ester kolesterol.

Enzim-enzim protoeletik waktu disintesis dalam sel-sel pancreas


berada dalam bentuk tidak aktif : tripsinogen,kimotripsinogen, dan
prokarboks peptidase,yang semuanya secara enzimitik tidak aktif.zat-
zat ini hanya akan menjadi aktif setelah mereka disekresi ke dalam
saluran cerna.tripsinogen diaktifkan oleh suatu enzim yang
dinamakan enterkinase yang disekresi oleh mukosa usus ketike kimus
mengadakan kontak dengan mukosa. Tripsinogen juga dapat
diaktifkan oleh tripsin yang telah dibentuk. Kimotripsinogen
diaktifkan olehtripsin menjadi kimotripsin, dan prokarboksipeptidase
diaktifkan dengan beberapacara yang sama.

Penting bagi enzim-enzim proteolitik getah pankreas tidak


diaktifkansampai mereka disekresi ke dalam usus halus, karena
tripsin dan enzim-enzim lainakan mencernakan pankreas sendiri. Sel-
sel yang sama, yang mensekresi enzim-enzim proteolitik ke dalam
asinus pankreas serentak juga mensekresikan tripsininhibitor. Zat ini
disimpan dalam sitoplasma sl-sel kelenjar sekitar granula-
granulaenzim, dan mencegah pengaktifan tripsin di dalam sel
sekretoris dan dalam asinusdan duktus pankreas.

pankreas rusak berat atau bila saluran terhambat, sjumlah besar


sekret pankreas tertimbun dalam daerah yang rusak dari pankreas.
Dalam keadaan ini,efek tripsin inhibitor kadang-kadang kewalahan,
dan dalam keadaan ini sekret pankreas dengan cepat diaktifkan dan
secara harfiah mencernakan seluruh pankreas dalam beberapa jam,
menimbulkan keadaan yang dinamakan pankreatitis akut. Hal ini
sering menimbulkan kematian karena sering diikutisyok, dan bila
tidak mematikan dapat mengakibatkan insufisiensi pankreas
selamahidup.

Enzim-enzim getah pankreas seluruhnya disekresi oleh asinus


kelenjar pankreas. Namun dua unsur getah pankreas lainnya, air dan
ion bikarbonat,terutama disekresi oleh sel-sel epitel duktulus-
duktulus kecil yang terletak didepan asinus khusus yang berasal dari
duktulus. Bila pankreas dirangsang untuk mengsekresi getah pankreas
dalam jumlah besar ± yaitu air dan ion bikarbonatdalam jumlah besar
± konsentrasi ion bikarbonat dapat meningkat sampai 145mEq/liter.

Setiap hari pankreas menghasilkan 1200-1500 ml pancreatic juice,


cairan jernih yang tidak berwarna. Pancreatic juice paling banyak
mengandung air, beberapa garam, sodium bikarbonat, dan enzim-
enzim. Sodium bikarbonatmemberi sedikit pH alkalin (7,1-8,2) pada
pancreatic juice sehingga menghentikan gerak pepsin dari lambung
dan menciptakan lingkungan yangsesuai bagi enzim-enzim dalam
usus halus.

Enzim-enzim dalam pancreatic juice termasuk enzim


pencernaankarbohidrat bernama pankreatik amilase; beberapa enzim
pencernaan proteindinamakan tripsin, kimotripsin,
karboksipeptidase; enzim pencernaan lemak yangutama dalam tubuh
orang dewasa dinamakan pankreatik lipase; enzim pencernaanasam
nukleat dinamakan ribonuklease dan deoksiribonuklease.Seperti
pepsin yang diproduksikan dalam perut dengan bentuk inaktifnyaatau
pepsinogen, begitu pula enzim pencernaan protein dari pankreas. Hal
inimencegah enzim-enzim dari sel-sel pencernaan pankreas.
Enzim tripsin yang aktif disekresikan dalam bentuk inaktif
dinamakantripsinogen. Aktivasinya untuk tripsin diselesaikan dalam
usus halus oleh suatuenzim yang disekresikan oleh mukosa usus halus
ketika bubur chyme ini tibadalam kontak dengan mukosa. Enzim
aktivasi dinamakan enterokinase.Kimotripsin diaktivasi dalam usus
halus oleh tripsin dari bentuk inaktifnya,kimotripsinogen.
Karboksipeptidase juga diaktivasi dalam usus halus oleh
tripsin.Bentuk inaktifnya dinamakan prokarboksipeptidase.

2. Endokrin
Tersebar di antara alveoli pankreas, terdapat kelompok-kelompok
kecil selepitelium yang jelas terpisah dan nyata. Kelompok ini adalah
pulau-pulau kecil/kepulauan Langerhans yang bersama-sama
membentuk organ endokrin. Hormon-hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin adalah :

 Insulin
Insulin adalah suatu polipeptida yang mengandung dua rantai
asam aminoyang dihubungkan oleh jembatan disulfida. Terdapat
perbedaan kecil dalamkomposisi asam amino molekul dari satu
spesies ke spesies lain. Perbedaan ini biasanya tidak cukup besar
untuk dapat mempengaruhi aktivitas biologi suatuinsulin pada
spesies heterolog tetapi cukup besar untuk menyebabkan insulin
bersifat antigenik.

Insulin dibentuk di retikulum endoplasma sel B. Insulin


kemudian dipindahkan ke aparatus golgi, tempat ia mengalami
pengemasan dalam granula-granula berlapis membran. Granula-
granula ini bergerak ke dinding sel melaluisuatu proses yang
melibatkan mikrotubulus dan membran granula berfusi dengan
membran sel, mengeluarkan insulin ke eksterior melalui
eksositosis.
Insulin kemudian melintasi lamina basalis sel B serta kapiler dan
endotel kapiler yang berpori mencapai aliran darah.Waktu paruh
insulin dalam sirkulasi pada manusia adalah sekitar 5
menit.Insulin berikatan dengan reseptor insulin lalu mengalami
internalisasi. Insulindirusak dalam endosom yang terbentuk
melalui proses endositosis. Enzim utamayang berperan adalah
insulin protease, suatu enzim di membran sel yangmengalami
internalisasi bersama insulin. Efek insulin pada berbagai
jaringan:

a) Jaringan Adiposa
• Meningkatkan masuknya glukosa
• Meningkatkan sintesis asam lemak
• Meningkatkan sintesis gliserol fospat
• Menungkatkan pengendapan trigliserida
• Mengaktifkan lipoprotein lipase
• Menghambat lipase peka hormone
• Meningkatkan ambilan K+

b) Otot
• Meningkatkan masuknya glukosa
• Meningkatkan sintesis glikogen
• Meningkatkan ambilan asam amino
• Meningkatkan sintesis protein di ribosom
• Menurunkan katabolisme protein
• Menurunkan pelepasanasam-asam amino glukoneogenik
• Meningkatkan ambilan keton
• Meningkatkan ambilan K+
c) Hati
• Menurunkan ketogenesis
• Meningkatkan sintesis protein
• Meningkatkan sintesis lemak
• Menurunkan pengeluaran glukosa akibat
penurunanglukoneogenesis dan peningkatan sintesis glukosa
Pada orang normal, pankreas mempunyai kemampuan untuk
menyesuaikan jumlah insulin yang dihasilkan dengan intake
karbohidrat, tetapi pada penderita diabetes fungsi pengaturan
ini hilang sama sekali.

Glukagon
Molekul glukagon adalah polipepida rantai lurus yang
mengandung 29nresidu asam amino dan memiliki molekul
3485. Glukagon merupakan hasil darisel-sel alfa, yang
mempunyai prinsip aktivitas fisiologis meningkatkan kadar
glukosa darah. Glukagon melakukan hal ini dengan
mempercepat konversi dariglikogen dalam hati dari nutrisi-
nutrisi lain, seperti asam amino, gliserol, danasam laktat,
menjadi glukosa (glukoneogenesis). Kemudian hati
mengeluarkan glukosa ke dalam darah, dan kadar gula darah
meningkat.
Sekresi dari glukagon secara langsung dikontrol oleh kadar gula
darahmelalui sistem feed-back negative. Ketika kadar gula darah
menurun sampai di bawah normal, sensor-sensor kimia dalam
sel-sel alfa dari pulau Langerhans merangsang sel-sel untuk
mensekresikan glukagon. Ketika gula darah meningkat,tidak
lama lagi sel-sel akan dirangsang dan produksinya diperlambat.

Jika untuk beberapa alasan perlengkapan regulasi diri gagal dan


sel-selalfa mensekresikan glukagon secara berkelanjutan,
hiperglikemia (kadar guladarah yang tinggi) bisa terjadi.
Olahraga dan konsumsi makanan yangmengandung protein bisa
meningkatkan kadar asam amino darah jugamenyebabkan
peningkatan sekresi glukagon. Sekresi glukagon dihambat
olehGHIH (somatostatin).Glukagon kehilangan aktivitas
biologiknya apabila diperfusi melewati hatiatau apabila
diinkubasi dengan ekstrak hati, ginjal atau otot. Glukagon
jugadiinaktifkan oleh inkubasi dengan darah. Indikasinya ialah
bahwa glucagon dihancurkan oleh sistem enzim yang sama
dengan sistem yang menghancurkan insulin dan protein-protein
lain.

Somatostatin
Somatostatin dijumpai di sel D pulau langerhans pankreas.
Somatostatin menghambat sekresi insulin, glukagon, dan
polipeptida pankreas dan mungkin bekerja lokal di dalam pulau-
pulau pankreas. Penderita tumor pancreas somatostatin
mengalami hiperglikemia dan gejal-gejala diabete lain yang
menghilang setelah tumor diangkat.Para pasien tersebut juga
mengalami dyspepsia akibat lambatnya pengosongan lambung
dan penurunan sekresi asam lanmbung,dan batu empedu ,yang
tercetus oleh penurunan kontraksi kandung empedu.

Sekresi somatostatin pancreas meningkat oleh beberapa


rangsangan yang juga merangsang insulin yakni glukosa dan
asam amino ,terutama arginin dan leusin.sekresi juga
ditingkatkan oleh CCK.Somatostatin dikeluarkan dari pancreas
dan saluran cerna ke dalam darah perifer.

Polipeptida Pankreas
Polipeptida pancreas manusia merupakan suatu polipeptida
linear yang dibentuk oleh sel F pulau langerhans.Hormon ini
berkaitan erat dengan polipeptida YY (PYY), yang ditemukan di
usus dan mungkin hormon salurancerna; dan neuropeptida Y,
yang ditemukan di otak dan sistem saraf otonom.

Sekresi polipeptida ini meningkat oleh makanan yang


mengandung protein, puasa, olahraga, dan hipoglikemia akut.
Sekresinya menurun olehsomatostatin dan glukosa intravena.
Pemberian infus leusin, arginin, dan alanintidak
mempengaruhinya, sehingga efek stimulasi makanan berprotein
mungkindiperantarai secara tidak langsung. Pada manusia,
polipeptida pankreasmemperlambat penyerapan makanan, dan
hormon ini mungkin memperkecilfluktuasi dalam penyerapan.
Namun, fungsi faal sebenarnya masih belumdiketahui.

 Enzim dalam pancreas


Getah pankreas mengandung enzim-enzim untuk pencernaan ketiga
jenis makanan utama : protein, karbohidrat, dan lemak. Ia juga
mengandung ion bikarbonat dalam jumlah besar, yang memegang
peranan penting dalam menetralkan kimus asam yang dikeluarkan
oleh lambung ke dalam duodenum. Enzim-enzim proteolitik adalah
tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase, ribonuklease,
deoksiribonuklease. Tiga enzim petama memecahkan keseluruhan dan
secara parsial protein yang dicernakan, sedangkan neklease
memecahkan kedua jenis asam nukleat : asam ribonukleat dan
deoksinukleat.

Enzim pencernaan untuk karbohidrat adalah amilase pankreas, yang


menghidrolisis pati, glikogen, dan sebagian besar karbohidrat lain
kecuali selulosa untuk membentuk karbohidrat, sedangkan enzim-
enzim untuk pencernaan lemak adalah lipase pankreas, yang
menghidrolisis lemak netral menjadi gliserol, asam lemak dan
kolesterol esterase, yang menyebabkan hidrolisis ester-ester
kolesterol.

Enzim-enzim proteolitik waktu disintesis dalam sel-sel pankreas


berada dalam bentuk tidak aktif ; tripsinogen, kimotripsinogen, dan
prokarboksipeptidase, yang semuanya secara enzimtik tidak aktif. Zat-
zat ini hanya menjadi aktif setelah mereka disekresi ke dalam saluran
cerna. Tripsinogen diaktifkan oleh suatu enzim yang dinamakan
enterokinase, yang disekresi oleh mukosa usus ketike kimus
mengadakan kontak dengan mukosa. Tripsinogen juga dapat
diaktifkan oleh tripsin yang telah dibentuk. Kimotripsinogen
diaktifkan oleh tripsin menjadi kimotripsin, dan prokarboksipeptidase
diaktifkan dengan beberapa cara yang sama.

Penting bagi enzim-enzim proteolitik getah pankreas tidak diaktifkan


sampai mereka disekresi ke dalam usus halus, karena tripsin dan
enzim-enzim lain akan mencernakan pankreas sendiri. Sel-sel yang
sama, yang mensekresi enzim-enzim proteolitik ke dalam asinus
pankreas serentak juga mensekresikan tripsin inhibitor. Zat ini
disimpan dalam sitoplasma sl-sel kelenjar sekitar granula-granula
enzim, dan mencegah pengaktifan tripsin di dalam sel sekretoris dan
dalam asinus dan duktus pankreas.

Bila pankreas rusak berat atau bila saluran terhambat, sejumlah besar
sekret pankreas tertimbun dalam daerah yang rusak dari pankreas.
Dalam keadaan ini, efek tripsin inhibitor kadang-kadang kewalahan,
dan dalam keadaan ini sekret pankreas dengan cepat diaktifkan dan
secara harfiah mencernakan seluruh pankreas dalam beberapa jam,
menimbulkan keadaan yang dinamakan pankreatitis akuta. Hal ini
sering menimbulkan kematian karena sering diikuti syok, dan bila
tidak mematikan dapat mengakibatkan insufisiensi pankreas selama
hidup.

Enzim-enzim getah pankreas seluruhnya disekresi oleh asinus


kelenjar pankreas. Namun dua unsur getah pankreas lainnya, air dan
ion bikarbonat, terutama disekresi oleh sel-sel epitel duktulus-
duktulus kecil yang terletak di depan asinus khusus yang berasal dari
duktulus. Bila pankreas dirangsang untuk mengsekresi getah pankreas
dalam jumlah besar – yaitu air dan ion bikarbonat dalam jumlah besar
– konsentrasi ion bikarbonat dapat meningkat sampai 145 mEq/liter
(Ari, 2009).

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Organ Pernapasan


Manusia – Pengertian, Jenis, Hidung, Tenggorokan, Bronkiolus,
Alveolus, Diafragma, Paru-Paru

Struktur Hati
Pada hati terdapat bagian-bagian, diantaranya.

1. Vena hepatica
2. Lobus kiri
3. Jaringan ikat
4. Saluran hepatica
5. Kantung empedu
6. Saluran sairan empedu
 Pembagian hati
Lobus sinistra: di sebelah kiri bidang median
Lobus dekstra: di sebelah kanan bidang median
Lobus kaudatus: di belakang berbatasan dengan pars pilorika,
ventrikula, dan duodenum superior

Permukaan hati
Fasies superior: permukaan yang mengahadap ke atas dan ke
depan berbentuk cembung dan terletak di bawah diafragma.
-Fasies inferior: permukaan yang menghadap ke bawah dan ke
belakang, mempunyai permukaan tidak rata karena terdapat
lekukan fisura transversus.
-Fasies posterior: permukaan bagian belakangnya terlihat
beberapa alur berbentuk garis melintang yang disebut porta
hepatis.
-Fasies lobus sinistra: berhubungan dengan esofagus dekat lobus
kaudatus dan berhubungan dengan permukaan depan gaster.

Pembuluh darah hati


Arteri hepatika propia: berjalan ke dalam ligamentum hepato
duodelae bersama dengan vena porta dan duktus koledokus
menjadi arteri gastrika.
Arteri gastrika: menuju ke kurvatura minor gaster
beranastomosis dengan arteri gastrika sinistra.

Pembuluh limfe hati


Hati menghasilkan cairan limfe sekitar 1⁄3-1⁄2 cairan limfe.
Pembuluh limfe meninggalkan hati masuk ke dalam kelenjar
limfe.

Persarafan hati
Persarafan hati berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis
yang melewati koliakus.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Tips Ampuh Menjaga


Organ Ekskresi Agar Tetap Sehat

Fungsi Hati
1. Membantu dalam metabolisme karbohidrat
Fungsi hati menjadi penting, karena hati mampu mengontrol
kadar gula dalam darah. Misalnya, pada saat kadar gula dalam
darah tinggi, maka hati dapat mengubah glukosa dalam darah
menjadi glikogen yang kemudian disimpan dalam hati
(Glikogenesis), lalu pada saat kadar gula darah menurun, maka
cadangan glikogen di hati atau asam amino dapat diubah
menjadi glukosa dan dilepakan ke dalam darah
(glukoneogenesis) hingga pada akhirnya kadar gula darah
dipertahankan untuk tetap normal. Hati juga dapat membantu
pemecahan fruktosa dan galaktosa menjadi glukosa dan serta
glukosa menjadi lemak.
2.

Membantu metabolisme lemak


Membantu proses Beta oksidasi, dimana hati mampu
menghasilkan asam lemak dari Asetil Koenzim A. Mengubah
kelebihan Asetil Koenzim A menjadi badan keton (Ketogenesis).
Mensintesa lipoprotein-lipoprotein saat transport asam-asam
lemak dan kolesterol dari dan ke dalam sel, mensintesa
kolesterol dan fosfolipid juga menghancurkan kolesterol menjadi
garam empedu, serta menyimpan lemak.

3.

Membantu metabolisme Protein


Fungsi hati dalam metabolisme protein adalah dalam deaminasi
(mengubah gugus amino, NH2) asam-asam amino agar dapat
digunakan sebagai energi atau diubah menjadi karbohidrat dan
lemak. Mengubah amoniak (NH3) yang merupakan substansi
beracun menjadi urea dan dikeluarkan melalui urin (ammonia
dihasilkan saat deaminase dan oleh bakteri-bakteri dalam usus),
sintesis dari hampir seluruh protein plasma, seperti alfa dan beta
globulin, albumin, fibrinogen, dan protombin (bersama-sama
dengan sel tiang, hati juga membentuk heparin) dan
transaminasi transfer kelompok amino dari asam amino ke
substansi (alfa-keto acid) dan senyawa lain.
4.

Menetralisir obat-obatan dan hormon


Hati dapat berfungsi sebagai penetralisir racun, yakni pada obat-
obatan seperti penisilin, ampisilin, erythromisin, dan
sulfonamide juga dapat mengubah sifat-sifat kimia atau
mengeluarkan hormon steroid, seperti aldosteron dan estrogen
serta tiroksin.

5.

Mensekresikan cairan empedu


Bilirubin, yang berasal dari heme pada saat perombakan sel
darah merah, diserap oleh hati dari darah dan dikeluarkan ke
empedu. Sebagian besar dari bilirubin di cairan empedu di
metabolisme di usus oleh bakteri-bakteri dan dikeluarkan di
feses. Dalam proses konjugasi yang berlangsung di dalam
retikulum endoplasma sel hati tersebut, mekanisme yang terjadi
adalah melekatnya asam glukuronat (secara enzimatik) kepada
salah satu atau kedua gugus asam propionat dari bilirubin. Hasil
konjugasi (yang kita sebut sebagai bilirubin terkonjugasi) ini,
sebagian besar berada dalam bentuk diglukuronida (80%), dan
sebagian kecil dalam bentuk monoglukuronida.

Penempelan gugus glukuronida pada gugus propionat terjadi


melalui suatu ikatan ester, sehingga proses yang terjadi disebut
proses esterifikasi. Proses esterifikasi tersebut dikatalisasi oleh
suatu enzim yang disebut bilirubin uridin-difosfat glukuronil
transferase (lazimnya disebut enzim glukuronil transferase saja),
yang berlokasi di retikulum endoplasmik sel hati.
Akibat konjugasi tersebut, terjadi perubahan sifat bilirubin.
Perbedaan yang paling mencolok antara bilirubin terkonjugasi
dan tidak terkonjugasi adalah sifat kelarutannya dalam air dan
lemak. Bilirubin tidak terkonjugasi bersifat tidak larut dalam air,
tapi mempunyai afinitas tinggi terhadap lemak. Karena sifat
inilah, bilirubin tak terkonjugasi tidak akan diekskresikan ke
urin. Sifat yang sebaliknya terdapat pada bilirubin terkonjugasi.
Karena kelarutannya yang tinggi pada lemak, bilirubin tidak
terkonjugasi dapat larut di dalam lapisan lemak dari membran
sel. Peningkatan dari bilirubin tidak terkonjugasi dapat
menimbulkan efek yang sangat tidak kita inginkan, berupa
kerusakan jaringan otak. Hal ini terjadi karena otak merupakan
jaringan yang banyak mengandung lemak.

6. Mensintesis garam-garam empedu


Garam-garam empedu digunakan oleh usus kecil untuk
mengemulsi dan menyerap lemak, fosfolipid, kolesterol, dan
lipoprotein.
7.

Sebagai tempat penyimpanan


Selain glikogen, hati juga digunakan sebagai tempat menyimpan
vitamin (A, B12, D, E, K) serta mineral (Fe dan Co). Sel-sel hati
terdiri dari sebuah protein yang disebut apoferritin yang
bergabung dengan Fe membentuk Ferritin sehingga Fe dapat
disimpan di hati. Fe juga dapat dilepaskan jika kadarnya didarah
turun.

8.

Sebagai fagosit
Sel-sel Kupffer’s dari hati mampu memakan sel darah merah dan
sel darah putih yang rusak serta bakteri.
9.

Mengaktifkan vitamin D
Hati dan ginjal dapat berpartisipasi dalam mengaktifkan vitamin
D.

10.

Menghasilkan kolesterol tubuh


Hati menghasilkan sekitar separuh kolesterol tubuh, sisanya
berasal dari makanan. Sekitar 80% kolesterol yang dibuat di hati
digunakan untuk membuat empedu. Kolesterol

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 10 Organ Sistem Alat


Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya

Gangguan atau penyakit Fungsi Hati


Penyakit yang menyerang hati pada anak-anak

1. Kanker hati, yaitu penyakit yang dapat berasal dari kanker pada
bagian tubuh lainnya yang telah menyebar kehati
2.

Alagille’s syndrome, yaitu suatu kondisi dimana saluran empedu


menyempit dan memburuk, terutama pada tahun pertama
kehidupan

3.
Hepatitis aktif kronis, yaitu suatu peradangan hati yang
menyebabkan luka yang meninggalkan parut dan gangguan
fungsi hati

4.

Galactosemia, yaitu suatu penyakit keturunan dimana tubuh


tidak dapat mentoleransi gula-gula tertentu didalan susu

5.

Tyrosinemia, yaitu suatu kelainan yang menyebabkan persoalan


serius pada metabolisme tubuh

Penyakit yang menyerang hati pada orang dewasa


a. Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh virus
hepatitis. Virus hepatitis ada 7 jenis, yaitu A,B,C,D,E,F,G

1. Hepatitis A disebabkan oleh infeksi hepatitis A Virus (HAV).


Dapat menular melalui makanan, air, dan peralatan yang
terkontaminasi HAV. Pencegahan hepatitis a yaitu dengan
pemberian vaksin ISG (Immune Serum Globin)
2.

Hepatitis B disebabkan oleh infeksi Hepatitis B Virus (HBV).


Hepatitis B dapat menular melalui darah, misalnya melalui
transfuse darah, penggunaan jarum suntikyang terkontaminasi
virus hepatitis B atau saling berganti sikat gigi dengan penderita
hepatitis B. Pencegahan hepatitis B dapat di cegah dengan
pemberian vaksin HBIG (Hepatitis B Immune Globin)
3.

Hepatitis C disebabkan oleh virus yang belumdiketahui secara


pasti,namun bukan virus hepatitis A maupun hepatitis B.
Pencegahan dapat dilakukan dengan memeriksakan darah yang
di donorkan pada seseorang yang mendapat transfuse darah.

Gejala-gejala umum hepatitis A,B dan C sama, yaitu:

 Seperti gejala terserang flu. Misalnya, demam, mual, muntah,


rasa sakit dibagian perut, dan urin berwarna gelap

Kulit tampak pucat kekuningan, bagian putih mata berwarna


kekuningan, dan kuku-kuku jari tangan \nya juga berwarna
kuning.

b. Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus merupakan penyakit karena adanya peningkatan
glukosa didalam darah, adanya glukosa dalam urin, dan meningkatnya
produksi urin. Penyakit ini mentebabkan sipenderita sering merasa
haus, sering merasa ingin buang air kecil, dan makan yang berlebihan.
Biabetes mellitus dibagi menjadi 2 tipe, yaitu:

1.

Diabetes tipe I
Diabetes tipe I umumnya menyerang orang berusia 20 tahun.
Penyakit ini akan diderita sepanjang hidupnya dan diatasi
dengan menyuntikan insulin secara teratur.
2.

Diabetes Tipe II
Diabetes tipe II didetita oleh orang yang berusia 40 tahun,
khususnya yang memiliki kelebihan berat badan. Penyakit ini
disebabkan kurangnya insulin yang diekskresikan atau sel tubuh
tidak dapat bereaksi pada kadar insulin yang normal.

c. Batu empedu,
yaitu penyakit yang menyumbat saluran empedu.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Pembuluh


Limfatik Dalam Biologi

Faktor mempengaruhi kerusakan hati


Penyebab kita terkena kelainan pada hati adalah:

1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang


2. Tidak buang air di pagi hari
3. Pola makan yang terlalu berlebihan
4. Tidak makan pagi
5. Terlalu banyak mengkonsumsi obat
6. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan,
zat pewarna, dan pemanis buatan
7. Mengkonsumsi minyak goring yang tidak sehat
8. Mengkonsumsi masakan mentah juga menambah beban hati
9. Infeksi-infeksi virus dan bakteri
10. Kekurangan gizi
11.Keracunan oleh racun

Anda mungkin juga menyukai