Anda di halaman 1dari 50

Anatomi Fisiologi

Hati, Kandung
Empedu, dan
Pankreas

by:
Alfeus Manuntung

HATI
Adalah kelenjar terbesar dalam tubuh,

dengan berat 1,5 kg atau lebih.


Hati secara luas dilindungi oleh iga-iga.
Hati adalah salah satu organ vital pada
manusia yang terletak di sebelah kanan
atas rongga perut, di bawah diafragma.
Hati juga disebut liver atau hepar.

Anatomi hati manusia dibagi menjadi dua

lobus (lobus kanan dan lobus kiri) ketika


dilihat dari depan. Namun dibaliknya
terdapat dua lobus lain (lobus kaudatus
dan lobus kuadrat) sehingga hati memiliki
empat lobus.
Ligamen berbentuk sabit membatasi lobus
kiri dan lobus kanan yang berukuran lebih
besar. Pada lapisan dalam, terdapat dua
lobus tambahan yang terletak di antara
lobus kanan dan kiri.

Terdapat sebuah garis yang

melintang dari sebelah kiri vena cava


dan kemudian memisahkan hati dan
kantung empedu. Garis tersebut
disebut Cantlies line.
Terdapat pula beberapa ligamen lain
seperti venosum ligamentum dan
ligamentum teres yang membagi sisi
kiri hati menjadi dua bagian.

Pada lapisan diafragmatik yang terhubung

dengan diafragma, hati dilapisi oleh membran


tipis berlapis dua yang disebut peritoneum.
Fungsi peritoneum adalah untuk mengurangi
gesekan dengan organ lain. Lapisan ini melapisi
bentuk cembung dari kedua lobus yang juga
memberikan bentuk pada diafragma.
Peritoneum membentuk lipatan untuk
membentuk ligamen berbentuk sabit (falciform
ligament) dan ligamen segitiga kanan dan kiri.

Ligamen segitiga (triangular ligaments)

fungsinya belum diketahui. Namun,


falciform ligament berfungsi untuk
melekatkan hati ke dinding tubuh bagian
posterior dan anterior.
Permukaan visceral (di bawah) tidak rata
dan cekung. Permukaan ini dilapisi dengan
peritoneum yang juga berfungsi
melekatkan kantung empedu dan porta
hepatika.

Bentukan pada Hati


Manusia
Terdapat beberapa bentukan (impression) pada

permukaan hati yang mengikuti struktur dan


bentuk organ yang berdekatan.
Di bawah lobus kanan dan sebelah kanan kantung
empedu, terdapat dua bentukan yang dipisahkan
oleh sebuah lekukan.
Satu yang di atas dan yang paling dalam disebut
bentukan renal (renal impression) yang mendukung
bentuk ginjal kanan dan kelenjar suprarenal.
Satunya yang di bawah dan lebih condong ke
depan adalah bentukan colic ( colic impression).

Bentukan suprarenal adalah area berbentuk

segitiga kecil pada hati. Letaknya berada di


dekat lobus kaudatus dan di atas bentukan
renal. Sebagian besar bentukan suprarenal
tidak memiliki peritoneum dan menempel
pada kelenjar suprarenal kanan.
Bagian kiri bentukan renal sedikit menekuk
hingga ke leher kantung empedu. Ini
dikarenakan pengaruh dari duodenum.
Tekukan tersebut disebut bentukan duodenal.
Pada permukaan belakang dari lobus kiri
terdapat bentukan lambung.

PEMBULUH DARAH PADA


HATI
Arteri Hepatica: merupakan pembuluh darah yang

keluar dari aorta dan memberi seperlima darah


kepada hati. Darah ini mempunyai kejenuhan
oxygen 95-100%
Vena Portal: terbentuk dari vena lienalis dan vena
menseterika posterior, memberi 4/5 darah ke hati
dengan kejenuhan oxygen 70%
Vena Hepatica: mengembalikan darah dari ke vena
kava inferior.
Saluran Empedu: terbentuk dari penyatuan kapilerkapiler empedu dari sel hati.

Cabang vena portal, arteri hepatica dan

saluran empedu di bungkus bersama oleh


sebuah jaringan ikat yang disebut kapsul
glisson dan membentuk saluran portal. Darah
yang berasal dari vena portal bersentuhan erat
dengan sel hati.
Pembuluh darah hilus berjalan di antara lobula
hati disebut vena interlobular, pembuluh darah
ini menuangkan isinya ke dalam vena lain
(vena sub lobuler), Vena ini bergabung
membentuk beberapa vena hepatica dan
bergabung langsung ke dalam vena cava
inferior.

FUNGSI HATI
Fungsi sistem Vascular Hepar:

merupakan salah satu penyimpanan


darah utama, dimana jika terjadi
perdarahan dalam sistem sirkulasi
sebagian besar darah normal di
sinusoid hati mengalir ke sirkulasi
untuk membantu mengembalikan
darah yang hilang.

Fungsi metabolik Hepar: memberikan


substansi dan energi dari satu sistem
metabolisme terhadap lainnya
dengan jalan mengolah dan
mensintesa berbagai zat yang di
angkut ke seluruh tubuh melalui
fungsi metabolisme yang lazim
seperti:

1.Metabolisme karbohirat
Menyimpan Glikogen
Mengubah galaktosa dan fructose
menjadi glucose
Glukoneogenesis
Membentuk senyawa kimia dari hasil
perantara metabolisme karbohidrat

2.Metabolisme Protein
Deaminasi asam amino
Pembentukan ureum dan mengeluarkan
amonia dari cairan tubuh
Pembentukan plasma protein
Interkonvensi di antara asam amino
yang berbeda dan ikatan yang penting
untuk proses metabolisme tubuh.

Fungsi metabolik yang lain


seperti:
Menyimpan vitamin
Koagulasi darah (pembentukan zat-zat fibrinogen,

prothombin, accelerator globulin, faktor tujuh)


Penyimpanan zat besi (disimpan dalam bentuk feritin
sebagai penyangga besi darah dan media
penyimpanan besi)
Pengeluaran atau eksresi obat -obatan dan zat lain
(detoksikasi dan ekskresi berbagai obat-obatan
akibat pengaruh hormon-hormon khususnya hormon
steroid yang disekresi oleh kelenjar endokrin dan
diubah secara kimia oleh hati)

Hati juga berperan dengan isi normal


darah
Hati membentuk sel darah merah pada masa
hidup janin
Berperan dalam penghancuran sel darah
merah
Menyimpan hematin yang diperlukan untuk
penyempurnaan sel darah merah yang baru.
Membersihkan bilirubin dalam darah
Menghasilkan prothombin dan fibrinogen
yang perlu untuk koagulasi darah

EMPEDU
DEFINISI
Kandung empedu adalah sebuah kantong
berbentuk terung dan merupakan membran
berotot.
Kandung empedu mudah terkena infeksi, yang
dapat merupakan penyebaran dari hati, usus, atau
aliran darah.
LETAK
Kandung empedu terletak di dalam lekukan
sebelah permukaan bawah hati.

UKURAN
Panjang : 8-12 cm
Isi : kira-kira 60 cc
Empedu terdiri dari:
Fundus
Badan
Leher

Selaput pembungkus empedu terdiri dari:


Serosa peritoneal (bagian luar)
Jaringan otot(bagian tengah)
Membran mukosa (membran mukosa)
terdiri dari: sel-sel epitel silinder yang
mengeluarkan sekret musin.
Duktus sisticus: panjang 3,5 cm terletak
pada leher empedu dan bersambung
dengan duktus hepaticus dan membuat
saluran empedu ke duodenum.

FUNGSI KANTONG EMPEDU


Sebagai tempat produksi getah
empedu.
Memekatkan getah empedu.
Dalam waktu jam setelah makanan
masuk, sphincter oddi mengendor -- >
getah empedu masuk ke duodenum,
kandung empedu berkontraksi.

SUSUNAN GETAH EMPEDU


Terdiri dari:
Cairan bersifat alkali yang disekresikan oleh sel hati,
jumlah produksi: 500-1000 cc/hr. Sekresi ini dipercepat
bila terjadi pencernaan lemak.
80% getah empedu terdiri dari air, garam empedu,
pigment, cholesterol, musin dan zat-zat lain.
Pigmen empedu terbentuk dalam system reticule
endothelium yang berasal dari pecahan hemoglobin
eritrosit yang rusak dan disalurkan ke hati.
Diekskresikan dalam empedu.
Garam empedu: bersifat digestive.

FUNGSI GETAH EMPEDU


Saat pencernaan lemak terjadi, lemak dipecahkan dalam bagian

- bagian kecil dan membantu kerja lipase, sifatnya alkali untuk


menetralkan makanan yang bersifat asam dari lambung.
Fungsi choleretik: menambah sekresi empedu.
Fungsi cholagogi: menyebabkan kandung empedu
mengosongkan diri.
Pigmen empedu: Masuk ke usus halus menjadi sterkobilin,
memberi warna feces, sebagian diabsobsi kembali oleh aliran
darah dan membuat warna pada urine yaitu urobilin.
Garam Empedu: bersifat digestive dalam melancarkan ensim
lipase untuk memecah lemak dan membantu absorbsi lemak
yang telah di cerna (glycerin dan asam lemak) dengan cara
menurunkan tegangan permukaan dan memperbesar daya
tembus endothelium yang menutupi villi usus.

Pankreas
Sebagai organ, pankreas memiliki 2 fungsi yang
penting, yaitu fungsi eksokrin yang memegang
peranan penting dalam fungsi pencernaan, dan fungsi
endokrin yang menghasilkan hormon insulin,
glukagon, somatostatin dan pankreatik polipeptida.
Fungsi endokrin adalah untuk mengatur berbagai
aspek metabolisme bahan makanan yang terdiri dari
karbohidrat, lemak dan protein.
Komponen endokrin pankreas terdiri dari kurang lebih
0,7 sampai 1 juta sel endokrin yang dikenal sebagai
pulau-pulau langerhans.

Sel pulau dapat dibedakan sebagai:


a. Sel alfa (lebih kurang 20% dari sel pulau) yang
menghasilkan glukagon
b. Sel beta (lebih kurang 80 % dari sel pulau) yang
menghasilkan hormon insulin dari proinsulin.
Proinsulin berupa polipeptida yang berbentuk rantai
tunggal dengan 86 asam amino. Proinsulin berubah
menjadi insulin dengan kehilangan 4 asam amino dan
dengan rantai asam amino dari ke-33 sampai ke-63
yang menjadi peptida penghubung (connecting
peptide)
c.Sel D (lebih kurang 3-5% dari sel pulau ) yang
menghasilkan somatostatin.
d.Sel PP yang menghasilkan pankreatik polipeptida

Sekresi insulin umumnya dipacu oleh asupan

glukosa dan disfosforisasi dalam sel beta pankreas.


Karena insulin adalah protein, degradasi pada
saluran cerna jika diberikan peroral.
Karena itu perparat insulin umumnya diberikan
secara suntikan subkutan.
Gejala hipoglikemia merupakan reaksi samping
insulin yang paling serius dan umum dari kelebihan
dosis insulin, reaksi samping lainnya berupa
lipodistropi dan reaksi alergi.

Manfaat insulin:
1. Menaikkan pengambilan glukosa ke
dalam sel-sel sebagian besar jaringan
2. Menaikkan penguraian glukosa
secara oksidatif
3. Menaikkan pembentukan glikogen
dalam hati dan juga dalam otot dan
mencegah penguraian glikogen
4. Menstimulasi pembentukan protein
dan lemak dari glukosa

Tes Fungsi Hati, Kandung


Empedu, dan Pankreas
Tes laboratorium sering kali digunakan untuk

memastikan diagnosis serta untuk memantau penyakit


dan pengobatan.
Banyak tes laboratorium untuk mengukur kadar enzim.
Ini karena bila jaringan rusak, sel mati dan enzim
dilepas ke dalam darah. Kadar enzim ini diukur, dan
tes ini sering kali disebut tes fungsi hati.
Sistem organ yang serumit hati akan sering dinilai
dengan menggunakan beberapa tes. Ini karena lebih
dari satu sistem dapat melepaskan enzim yang sama
bila jaringan rusak.

Tes fungsi hati yang umum adalah AST ( aspartate

transaminase), yang di Indonesia lebih sering disebut


sebagai SGOT (serum glutamic-oxaloacetic
transaminase), dan ALT (alanine transaminase) yang
biasanya di Indonesia disebut sebagai SGPT ( serum
glutamic-pyruvic transaminase).
SGOT dan SGPT akan menunjukkan jika terjadi
kerusakan atau radang pada jaringan hati. SGPT lebih
spesifik terhadap kerusakan hati dibanding SGOT.
Adalah hal yang biasa bila terjadi sedikit peningkatan
(hingga dua kali angka normal) kadar SGOT dan
SGPT. Namun, kadar SGOT dan SGPT lebih dari dua
kali angka normal, umumnya dianggap bermakna
dan membutuhkan pemeriksaan lebih jauh.

Alkaline phosphatase adalah tes lain yang

mungkin dilakukan jika ada perhatian mengenai


hati, dan dapat menunjukkan sumbatan dalam
sistem saluran pembuangan dari empedu.
LDH (lactic acid dehydrogenase) adalah enzim
non-spesifik yang dapat meningkat bila hati
rusak.
GGT (gamma glutamyl transferase) adalah enzim
yang kadarnya diukur untuk skrining penyakit
hati dan untuk memantau sirosis (pengerasan
atau parut/sikatrik pada hati, terutama akibat
kecanduan alkohol). Ini juga bermanfaat untuk
mendiagnosis sumbatan pada saluran yang
mengalirkan cairan empedu dari hati ke usus.

Selain itu, bilirubin juga dipakai untuk menilai hati.

Bilirubin bukanlah enzim. Senyawa ini adalah hasil


penguraian sel darah merah oleh hati. Kadar
bilirubin dapat meningkat jika hati tidak berfungsi
atau ada kelebihan sel darah merah yang
dihancurkan. Kadarnya juga dapat meningkat jika
ada sumbatan pada saluran yang mengalirkan
cairan empedu dari hati.
Tes air seni terhadap urobilinogen, hasil sampingan
dari metabolisme bilirubin dalam saluran
pencernaan, dapat bermanfaat untuk menentukan
apakah gejala yang dirasakan berhubungan
dengan penghancuran sel darah merah, penyakit
hati atau saluran yang tersumbat.

Tes virus hepatitis (A, B, C dan D) dapat dilakukan

untuk menyingkirkan infeksi virus. Tes ini mencari


virus dan antibodi dalam darah. Sementara tes
laboratorium melihat apa yang terjadi dalam sel,
tes pemotretan digunakan untuk melihat anatomi
organ.

Ultrasonografi (memotret dengan memakai

getaran bunyi di atas batas pendengaran


manusia) sering kali digunakan untuk mencari
batu empedu dan radang hati dan kantung
empedu. Ini juga dapat mendeteksi gumpalan
yang mungkin ada dalam atau di sekitar hati.
Demikian pula, CT (computerized tomography)
Scan memberikan gambaran di dalam tubuh.

Biopsi digunakan untuk memeriksa jaringan

secara langsung dengan mengambil potongan


kecil dan memeriksanya dengan mikroskop.

Anda mungkin juga menyukai