Anda di halaman 1dari 5

LIPOPROTEIN

1. Pengertian lipoprotein.
Lipoprotein adalah gabungan molekul lipida dan protein yang disintesis di dalam hati. Tiap jenis
lipoprotein berbeda beda dalam ukuran, densitas, dan mengangkut berbagai jenis lipida dalam
jumlah yang berbeda pula (sunita almatsier,2002)
Partikel lipoprotein memiliki sifat khusus dan berbeda dalam proses pembentukan artheroklorosis
(imam soeharto,2004).
2. .Fungsi lipoprotein.
Lipoprotein mempunyai fungsi mengangkat lipid dalam plasma ke jaringan jaringan yang
membutuhkan sebagai sumber energy dan sebagai komponen membrane sel (sunita
almatsier,2002)

3. Penggolongan lipoprotein.
Partikel partikel lipoprotein tersebut anatara lain adalah :
a) LDL ( Low Density Lipoprotein)
Merupakan lipoprotein yang mengangkut paling banyak kolesterol dalam darah. Kadar LDL yang
tinggi menyebabkan pengendapan kolesterol dalam arteri. Berkuran lebih kecil dari VLDL, LDL
dihasilkan oleh katabolisme VLDL melalui pembentukan LDL.
b) HDL (High Density Lipoprotein)
Merupakan lipoprotein yang mengangkut kolesterol yang lebih sedikit. HDL sering disebut
kolesterol baik karena dapat membuang kelebihan kolesterol di pembuluh arteri kembali ke liver
untuk diproses dan dibuang. Jadi HDL mencegah kolesterol mengendap dalam pembuluh darah
arteri dan melindungi dari artherosklerosis. HDL merupakan lipoprotein terkecil dan terpadat
>50% protein berfungsi untuk membawa kolesterol ester dari jaringan dan lipoprotein lain
kembali ke hati.
c) VLDL ( Very Low Density Lipoprotein.
Lipoprotein yang membawa sebagian besar trigliserida dalam darah. Dalam proses sebagian
VLDL berubah menjai LDL. VLDL kaya akan trigliserida dan memiliki ukuran lebih kecil dari
kilomikron. Berfungsi untuk mentransport lipid dari hati ke jaringan.
d) Trigliserida.
Trigliserida adalah jenis lemak dalam darah yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol dalam
darah.
e) Kilomikron
Adalah lipoprotein yang kaya akan trigliserida sekitar 85 % . partikel sangat besar dengan
densitas rendah. Kilomikron berfungsi untuk mentransport lipid dari usus ke hati pada kedaan
setelah makan.

4. Metode analisa
a) Analisa kualitatif.
- Uji kelarutan.
Lipid dan senyawa derivatnya memiliki karakteristik kelarutan yang berbeda. Lipid tidak
larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organic seperti aseton,alcohol,kloroform atau
benzene.
- Uji kobalt asetat.
Uji ini digunakan untuk membedakan lipid yang terdiri atas aasam lemak jenuh dan tak
jenuh. Uji ini dilakukan dengan mencampurkan beberapa tetes lipid ke dalam 3 ml dietil
eter dan ditambahkan 3 ml kobalt asetat 1%. Campuran dibiarkan membentuk inversi
tanpa dikocok sampai embentuk 2 lapisan. Jika lipid yang diuji mengandung asam lemak
jenuh maka lapisan atas akan jernih dan akan membentuk endapan pada lapisan bawah.
Sedangkan asam lemak tak jenuh akan membentuk lapisan atas berwarna biru kehijauan
dan lapisan bawah tidak berwarna.
b) Analisa kuantitatif.
- Penentuan trigliserol secara enzimatik-colorimetry
Metode ini berdasarkan hidrolisis enzimatik triasilgliserol dalam serum atau plasma
menjadi gliserol dan asam lemak (FFA) oleh lipoprotein lipase (LPL). Giliserol akan
mengalami proses fosforilasi oleh ATP dengan bantuan Glyserokinase(GK) untuk
membentuk gliserol-3-fosfat(G-3-P) dan ADP. G-3-P kemudian akan dioksidasi oleh
gliserolfosfat oksida (GPO) untuk membentuk dihidroksiaseton fosfat (DHAP) dan
hydrogen peroksida (H2O2). Hydrogen peroksida akan bereaksi dengan 4-aminoantiprine
(4-AA) dengan fenol dengan bantuan peroksidase (PO) untuk menghasilkan senyawa
berwarna merah yang terbentuk memiliki proporsi yang sama dengan trigliserida pada
sampel dan dapat dianalisis dengan fotometer.

Trigliserida + ATP  gliserol + 3FFA


Gliserol + ATP  gliserol-3-P + ADP
Gliserol-3-P + O2  DHAP + H2O2
H2O2 + 4-AA + 4 fenol  Quinoneimine (red) + H2O
- Penentuan kolesterol total secara enzimatik-colorimetry
Kolesterol ester dapat dianalisis secara kuantitatif dapat menggunakan hidrolisis dengan
cholesterol esterase (CHE) menjadi kolesterol bebas dan asam lemak (FFA). Adanya
oksigen menyebabkan oksidasi oleh cholesterol oksidase (CHO) menjadi cholesten-4-
ene-3-one dan hydrogen peroksida (H2O2). Hydrogen peroksida akan bereaksi dengan 4-
cholestrophenol dan 4 – aminoantriphine dengan bantuan peroxidase (POD) membentuk
zat warna quinoneimine. Warna yang terbentuk setara denganmonsentrasi kolesterol dan
dapat dihitung dengan fotometer pada panjang gelombang antara 480-520 nm.

Cholesterol ester+ H2O  cholesterol + FFA


Cholesterol + O2  cholesten-4-ene-3-one + H2O2
2 H2O2 + 4-chlorophenol + 4-aminoantipyrine  quinoneimine (red) +4H2O
- Penentuan konsentrasi secara fotoelektrometri.
Fosfolipid dapat diendapkan dengan pengendapan asam trikloroasetat dengan protein.
Endapan yang terbentuk ditambahkan dengan mineral dan garam fosfat anorgganik.
Sampel yang akan dianalisis ditambahkan dengan TCA 10% kemudian endapan
diperoleh dengan cara centrifuge. Larutan ditambahkan dengan asam klorit,ammonium
molibdat dan amino-naftol-asam sulfonat kemudian larutan dianalisis dengan FEC (Final
Enrichment Culture) pada panjang gelombang 670 nm dengan menggunakan kuvet 10
nm.
DAFTAR PUSTAKA
Http: //diploma.chemistry.uii.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/4.-lipid.pdf
Http://eprints.undip.ac.id/44891/3/To%2CLidwina_prillya_220101101208_Bab2KTI.pdf
Http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=1825
Http://digilib.unila.ac.id/2293/10/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai