Anda di halaman 1dari 2

INI BAHANNYA,KALO SIMPELNY DIPPT YG AKU KIRIM

Transpoertasi

Monosakarida yang telah diserap ke dalam sel ephitel usus, diteruskan, kedalam cairan limphatik
kemudian masuk kedalam kapiler darah dan dialirkan lebih lanjut melalui vena portae ke dalam
hati. Didalam sel hati, semua monosakarida mengalami transformasi menjadi glukosa.

Kadar glukosa didalam darah diatur secara otomatis oleh sel-sel hati. Kalau kadar glukosa darah
meningkat, maka sel hati akan mengubahnya sebagian menjadi glikogen dan disimpan didalam
sel-sel tersebut, sehingga kadar glukosa darah menurun kembali mencapai kadar normal 80-100
mg%.

Sebaliknya bila kadar glukosa darah menurun, sebagian glikogen hati diubah kembali menjadi
glukosa dan dikeluarkan kedalam sirkulasi darah.

Juga sel-sel otot ikut memegang peranan dengan menimbun sebagian glikogen didalam sel-sel
otot tersebut, dan bila otot memerlukan energy, glikgen otot ini dipecah menjadi glukosa dan
diolah lebih lanjut menjadi energy dalam bentuk ATP disiklus KREBS.

Konsentrasi glikogen didalam otot sebenarnya lebih rendah daripada konsentrasinya didalam
hati, tetapi karena massa otot menjadi lebih banyak dibandingkan dengan jumlah total didalam
hati.

Transport glukosa didalam darah terdapat dalam bentuk bebas, tidak terikat kepada ikatan kimia
lain sebagai transport carrier.

http://www.infogizi.com/1276/transportasi-dan-penimbunan-karbohidrat-di-dalam-tubuh.html

Utilisasi Karbohidrat dalam Tubuh


Fungsi karbohidrat didalam sel terutama sebagai penghasil energy, dan didalam hati dipergunakan pula
untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.
Karbohidrat didalam tubuh yang mengalami metabolisme untuk energy, melalui bentuk glukosa. Jalur
katabolisme glukosa melalui dua phase, ialah phase anaerobic yang disebut jalur Embden-Meyerhoff,
dan phase aerobic yang disebut siklus KREBS (siklus asam sitrat, siklus asam trikarboksilat).
Hasil akhir dari pengubahan karbohidrat menjadi energy adalah Adenosine Triphosphat (ATP), yang
mengandung energy kimia tinggi (7 kal/Mol).

ATP merupakan cadangan energy yang dapat dipergunakan langsung didalam reaksi-reaksi biokimia
yang memerlukan energy. Dalam proses ini, ATP berubah menjadi ADP (adenosine diphosphat),
sambil melepaskan gugusan asam phosphate dan energy, yang dilanjutkan kedalam reaksi biokimia
yang terjadi.
Didalam sel yang memerlukan persediaan energy dalam jumlah besar yang siap pakai, seperti otot
skelet, simpanan energy ini diperbesar dengan pembentukan metabolit berenergi tinggi lain, yaitu Creatin
Phosphat (phosphocreatine, phosphagen).
Creatinphosphat mendapatkan energinya dari ATP diatas. Kalau energy ini diperlukan lagi,
phosphocreatin melepaskan kembali gugusan phosphate dan energinya, yang dipergunakan
membentuk ATP dari ADP. Dari ATP energy tersebut diteruskan kepada reaksi biokimia yang
memerlukannya.
Jadi ATP dan Creatinphosphat merupakan metabolit berenergi tinggi sebagai timbunan energy yang
siap pakai, dengan perbedaan bahwa energy dari ATP dapat langsung diberikan kepada reaksi biokimia
yang memerlukannya, sedangkan energy dari Phosphocreatin harus diberikan dahulu kepada
pembentukan ATP, dan baru kemudian diteruskan kepada reaksi yang memerlukannya.

http://www.infogizi.com/1279/utilisasi-karbohidrat-dalam-tubuh.html

Ekskresi Karbohidrat
Zat sisa (waste Product) dari pembakaran karbohidrat ialah CO2 dan H2O. Sebagian dari CO2diubah
menjadi gugusan asam karbonat (HCO3) yang larut dalam cairan tubuh, sedangkan sebagian lagi tetap
berbentuk gas CO2 yang kemudian diikat oleh hemoglobin didalam sel darah merah, untuk dibawa ke
paru-paru.
Didalam paru-paru, gas CO2 dilepaskan oleh hemoglobin untuk ditukar dilepaskan kedalam udara
didalam vesikel paru-paru, untuk kemudian dikeluarkan bersama udara pernapasan.

Gugusan asam karbonat yang larut didalam cairan tubuh, kemudian dialirkan melalui sirkulasi darah
keginjal, dan disini dibuang sebagai garam karbonat didalam urine. Garam karbonat mungkin pula
terdapat didalam air keringat dan tinja, meskipun jumlahnya hanya sedikit.

Air sisa metabolisme dibuang keluar tubuh melalui empat jalan: yang terbanyak melalui urine, kemudian
melalui air keringat melalui udara pernapasan dan melalui pembuangan tinja.

Telah dikemukakan bahwa karbohidrat melalui bentuk metabolite tertentu berfungsi sebagai bahan
detoksifikasi, dikonjugasikan dengan zat yang bersifat toksik, hasil metabolisme tubuh, sehingga
meniadakan toksisitasnya. Dalam bentuk terkonjugasi tersebut kemudian diekskresikan, umumnya
melalui ginjal didalam urine.

Akhirnya karbohidrat yang tidak dapat dicerna dan tidak dipecah oleh mikroflora usus, memberikan
massa kepada tinja dan diekskresikan.

http://www.infogizi.com/1282/ekskresi-karbohidrat.html

Anda mungkin juga menyukai