Diabetes tipe 2
Berikut ini adalah faktor-faktor risiko seseorang untuk menderita diabetes tipe 2.
•Genetik (riwayat keluarga menderita diabetes tipe 2)
•Hipertensi
•Dislipidemia
•Makanan tinggi lemak, tinggi kalori
•Gaya hidup tidak aktif (sedentary)
•Obesitas atau berat badan berlebih
•Merokok
•Riwayat diabetes melitus gestasional atau kelahiran neonatus> 4 kg berat badan
•Beberapa obat, seperti statin, tiazid, dan beta-blocker
•Stres psikososial dan depresi
•Status sosial ekonomi rendah
Sumber :
Andrew E. Uloko . Baba M. Musa, dkk. Prevalence and Risk Factors for Diabetes Mellitus in Nigeria: A Systematic Review and Meta-Analysis.2018. Diabetes Ther. 9:1307–1316
Dampak
• Meningkatnya resiko penyakit jantung dan stroke
• Neuropati (kerusakan saraf) di kaki yang meningkatk
an kejadian ulkus kaki dan infeksi
• Retiopati diabetikum, yang merupakan salah satu pen
yebab utama kebutaan
• Diabetes merupakan salah satu penyebab utama gagal
ginjal
Sumber :
Yan Zheng, Sylvia H. Ley2,4 and Frank B. Hu . 2018. Global aetiology and epidemiolo
gy of type 2 diabetes mellitus and its complications.
Metode Pengukuran
Metode Pengukuran Kadar Glukosa Darah
1. Glukosa darah sewaktu
Pemeriksaan glukosa darah yang dilakukan setiap waktu sepan
jang hari tanpa memperhatikan makanan terakhir yang dimaka
n dan kondisi tubuh orang tersebut.
2. Glukosa darah puasa dan 2 jam setelah makan.
Pemeriksaan glukosa darah puasa adalah pemeriksaan glukosa
yang dilakukan setelah pasien berpuasa selama 8-10 jam, seda
ngkan pemeriksaan glukosa 2 jam setelah makan adalah pemer
iksaan yang dilakukan 2 jam dihitung setelah pasien menyeles
aikan makan .
Metode Pengukuran
Hasil penelitian terbaru yang berkaitan dengan topik ini
Judul :
Prevalence and Risk Factors for Diabetes Mellitus in Nigeria: A Systematic Review an
d Meta-Analysis
Tahun :
2018
Metode :
Menggunakan data dari Medline, EMBASE, PubMed, PapersFirst, the Cochrane Library, Scop
us, Bioline, African Journals Online, Institute of Scientific Information, and Google Scholar fr
om the tahun1990 sampai 2017. Menggunakan istilah ‘‘ diabetes mellitus, Faktor risiko, preva
lensi, dan Nigeria sebagai variasi yang dicari. Terakhir penelitian dilakukan pada 26 Novemb
er 2017. Dengan memasukkan studi yang memanfaatkan tes glukosa plasma, tes glukosa plas
ma puasa, tes toleransi glukosa oral (OGTT), atau HbA1c untuk mendiagnosis DM. Total 23 st
.
udi (n = 14.650 orang) dievaluasi Dua penulis secara terpisah menilai kualitas studi m
enggunakan Kualitas NIH Alat Penilaian dengan Kohort dan Studi Cross-Sectional.
Hasil penelitian
Risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler secara signifikan lebih tinggi pada peserta dengan
diabetes dibandingkan mereka yang tidak menderita diabetes (usia dan jenis kelamin yang
disesuaikan dengan HR 1,66; 95% CI, 1.40e1.98).
Penyakit kardiovaskular, diabetes secara bermakna dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian
akibat penyakit jantung koroner (usia dan jenis kelamin yang disesuaikan dengan HR 2,21; 95%
CI, 1,54e3,16) dan stroke (HR 1,47; 95% CI, 1,12e1,92). Risikonya dari semua penyebab
kematian juga lebih tinggi pada subjek dengan diabetes (HR 1,38; 95% CI, 1.24e1.52).
Jurnal 3
Judul :
Dietary patterns are associated with type 2 diabetes mellitus among middle-aged adults
in Zhejiang Province, China
Tahun :
2017
Metode :
Populasi penelitian adalah bagian dari Nutrition and Health Study berbasis populasi
yang dilakukan di kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, Cina. Asupan makanan dinila
i dengan menggunakan Food Frequency Questionnaire (FFQ) yang divalidasi. Anal
isis regresi logistik multivariat digunakan untuk memperkirakan hubungan antara di
et pola dan risiko T2DM, menyesuaikan untuk pembaur potensial .
Hubungan antara pola diet utama dan risiko T2DM dengan analisis regresi logistik penyesuaian
untuk
•Model 1 jenis kelamin, usia,
•Model 2 pendidikan tingkat (<sekolah tinggi, sekolah menengah atas,> sekolah menengah atas),
tingkat aktivitas fisik (ringan, sedang, dan berat), status merokok (tidak pernah, saat ini,
sebelumnya), BMI
• Prevalensi kejadian diabetes melitus di Indonesia masih tinggi bahkan cenderung mening
kat. Dipengaruhi oleh beberapa faktor resiko seperti genetik, lingkungan, gaya hidup yan
g tidak sehat, obesitas , hipertensi, dislipidemia, dll. Dampak terjadinya DM yaitu resiko j
antung dan stroke, neuropati yang meningkatkan kejadian ulkus kaki dan infeksi, retiopa
ti diabetikum, dan gagal ginjal.
• Metode pengukuran dengan biokimia, yaitu pengukuran gula darah sewaktu,glukosa dara
h puasa dan 2 jam setelah makan.
• Dari hasil penelitian terbaru bahwa diet Pola makanan Barat dikaitkan dengan peningkat
an risiko T2DM, sedangkan pola diet sayuran-sayuran dikaitkan mengurangi risiko T2D
M di kalangan orang dewasa Cina berusia 45–59y. Dan telah ditambahkan semakin banya
k literatur yang menunjukkan lebih tinggi konsumsi biji-bijian utuh, umbi-umbian, dan sa
yuran bermanfaat untuk pencegahan T2DM.
DAFTAR PUSTAKA
Hirakawa, Yoichiro. 2017. Age-specific impact of diabetes mellitus on the risk of cardiovascular
mortality: An overview from the evidence for Cardiovascular Prevention from Observational Cohorts in
the Japan Research Group (EPOCH-JAPAN). Journal of Epidemiology. 27. 123-129
Perkeni. 2011. Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Melitus tipe 2 di Indonesia.
Andrew E. Uloko . Baba M. Musa, dkk. Prevalence and Risk Factors for Diabetes Mellitus in Nigeria: A
Systematic Review and Meta-Analysis.2018. Diabetes Ther. 9:1307–1316
Long Shu, Xiao-Ming Shen, Chun Li, Xiao-Yan Zhang and Pei-Fen Zheng. 2017. Dietary patterns are
associated with type 2 diabetes mellitus among middle-aged adults in Zhejiang Province, China.
10.1186/s12937