Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 5

Nama :
1. Akbar (202002096)
2. Indah (202002034)
MANAJEMEN
LIKUIDITAS
Pengertian Manajemen Likuiditas

Manajemen likuiditas adalah kemampuan manajemen bank


dalam menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi semua
kewajiban-kewajiban maupun komitmen yang telah dikeluarkan
kepada nasabahnya setiap saat.
Pengelolaan likuiditas tersebut dilakukan untuk memenuhi pekerjaan-pekerjaan sebagai
berikut:

1. Kemampuan untuk memprediksi kebutuhan dana di masa yang akan datang.

2. Mencari sumber dana untuk mencukupi jumlah yang dibutuhkan.

3. Melakukan penatausahaan untuk arus dana yang masuk dan keluar.


ASET YANG LIKUID
Aset yang likuid (asset lancar) adalah uang tunai dan saldo rekening giro di bank serta
kekayaan-kekayaan lain yang dapat diharapkan bisa di cairkan menjadi uang tunai atau
rekening giro bank, atau dijual maupun dipakai habis dalam operasi perusahaan, dalam
jangka pendek (satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan). Yang termasuk
dalam aset yang likuid (asset lancar) yakni: kas (saldo uang tunai pada tanggal neraca),
Bank (saldo rekening giro di bank pada tanggal neraca), Surat berharga jangka pendek,
piutang, persediaan (barang berwujud yang tersedia untuk dijual, diproduksi, atau masih
dalam proses), serta Beban di bayar dimuka.
fungsi dari likuditas secara umum untuk :

1. menjalankan transaksi bisnisnya sehari-hari;

2. mengatasi kebutuhan dana yang mendesak;

3. memuaskan permintaan nasabah akan pinjaman dan memberikan

4. fleksibiltas dalam meraih kesempatan investasi menarik yang menguntungkan.


Pengertian likuiditas bank

adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajibannya, terutama kewajiban dana jangka
pendek. Dari sudut aktiva, likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah seluruh aset
menjadi bentuk tunai (cash), sedangkan dari sudut pasiva, likuiditas adalah kemampuan
bank memenuhi kebutuhan dana melalui peningkatan portofolio liabilitas.
Indikator likuiditas
Beberapa indikator/ukuran yang digunakan untuk mengetahui tingkat likuiditas
bank antara lain :
● Rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga
● Indikator ini untuk mengukur kemampuan alat likuid yang tersedia di bank untuk memenuhi
kebutuhan likuiditas akibat adanya penarikan dana pihak ketiga.
● Rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga ( loan to deposit ratio-LDR)
● Indikator ini untuk mengukur jumlah dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk
kredit. Rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga yang tinggi menunjukkan bahwa bank
yang bersangkutan dalam keadaan kurang likuid
● Rasio surat berharga jangka pendek terhadap total surat berharga
● Semakin tinggi surat berharga jangka pendek terhadap total surat berharga yang dimiliki
suatu bank, maka semakin tinggi pula tingkat likuiditas bank tersebut.
CASH RATIO
● Cash Ratio merupakan rasio yang menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi
hutang lancar. Rasio ini adalah rasio yang paling likuid. Semakin tinggi rasio ini
semakin tinggi pula kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan, namun dalam
praktek akan mempengaruhi profitabilitasnya. Menurut ketentuan Bank Indonesia, alat
likuid terdiri atas uang kas ditambah dengan rekening giro bank bersangkutan yang
disimpan pada Bank Indonesia. Komponen-komponen alat likuid untuk semua jenis
bank adalah sama, yaitu : Saldo Kas dan Saldo Rekening pada Bank Indonesia.
Sedangkan komponen-komponen kewajiban segera dapat ditagih atau segera harus
dibayar adalah : Giro, Deposito, Tabungan, dan Kewajiban jangka pendek lainnya.
Alat-alat likuid yang dikuasai bank

Alat-alat likuid yang dikuasai bank adalah bagian dari kekayaan bank berupa
uang tunai. Komponen alat likuid untuk semua jenis bank adalah sama yaitu :
saldo kas dan saldo rekening pada Bank Indonesia. Namun secara teoritis saldo
giro pada bank lain juga termasuk alat likuid.
Cash Ratio Valuta Asing cara menghitungnya sama dengan cash
ratio rupiah. Perbedaannya terletak pada komponennya yaitu :

● Komponen alat likuid valuta asing


● Saldo kas (valas)
● Saldo valas di Bank Indonesia
● Giro pada bank lain di luar negeri
● Deposito on call bank koresponden di luar negeri
● Komponen kewajiban yang segera dibayar (valas)
● Giro (valas)
- Deposito on call
- Deposito berjangka
- Tabungan
- Sertifikat deposito
- Setoran jaminan impor
- Pinjaman yang diterima
- Kewajiban lain yang segera dapat dibayar
CASH RESERVE (CADANGAN KAS)

Untuk mempertahankan likuiditasnya manajemen bisnis perbankan membentuk cadangan kas.


Dilihat dari strategi untuk mempertahankan likuiditas, cadangan dalam perbankan dapat
dibedakan dalam cadangan primer dan cadangan sekunder. Cash reserve adalah dana
cadangan yang berbentuk tunai dan digunakan untuk menjaga keselamatan bank, baik jangka
panjang maupun jangka pendek.

Penguasaan cash reserve merupakan bagian penting dari tugas manajemen likuiditas karena
akan sangat menentukan apakah bank tersebut dapat merebut kepercayaan masyarakat atau
tidak. Banyak bank yang sukses karena mereka berhasil mengelola cadangan tunai ini dengan
dana yang baik.
Pengertian Cadangan Kas

Menurut bank Indonesia, cadangan bank adalah sejumlah uang tunai (rupiah dan
valuta asing) yang dicadangkan dan disimpan di dalam khasanah serta
diperhitungkan dalam pemenuhan kewajiban likuiditas minimum bank; serta
fasilitas kredit yang dapat diperpanjang disertai rekening koran yang
memperbolehkan nasabahnya untuk mencairkan ceknya dalam jumlah yang lebih
daripada saldo yang tersedia tanpa dibebani biaya karena cerukan.
Jenis-Jenis Cadangan Bank
Dana cadangan ini terbagi atas dua bagian, yaitu :

1. Cadangan Primer (Primary Reserve)


Primary reserve diperlukan untuk memenuhi permintaan efektif dari para nasabah
yang muncul secara tiba-tiba

2. Cadangan Sekunder
Cadangan sekunder digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas yang jangka
waktunya kurang dari satu tahun yang sekaligus dimanfaatkan untuk mencari laba.
STRATEGI LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS

1. Strategi Likuiditas
Dalam menjalankan aktifitasnya manajemen dapat melakukan beberpa strategi
agar likuiditas bank tetap berjalan dengan baik, strategi tersebut diantaranya:
2. Strategi Preventif
Strategi prefentif adalah bahwa likuiditas dikelola dengan menjauhi unsur-unsur
spekulatif sehingga masalah likuiditas dapat dijauhi.
3. Strategi Profitabilitas
Profitabilitas perbankan adalah suatu kesanggupan atau kemampuan bank dalam
memperoleh laba.
HIGH LIQUIDITY RATIO

Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar


kewajiban jangka pendek selama satu tahun atau kurang (yaitu, seberapa
cepat aset dapat dikonversi menjadi uang tunai).
MEMPERKIRAKAN KEBUTUHAN LIKUIDITAS

● Kebutuhan likuiditas itu biasa bersifat jangka pendek, siklis, dan biasa
berupa kebutuhan bersifat trend. Semua itu biasa dimanajemeni bank dengan
baik dan harus berusaha memperkirakannya seakurat mungkin. Pedoman
yang terbaik untuk ini adalah pengalaman bank yang bersangkutan dan
pengetahuan tentang kejadian yang mungkin akan terjadi yang erat
kaitannya dengan kebutuhan likuiditas.
SEKIAN & TERIMA KASIH

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon, infographics & images by Freepik and content by Eliana
Delacour

Anda mungkin juga menyukai