Nama :
1. Akbar (202002096)
2. Indah (202002034)
MANAJEMEN
LIKUIDITAS
Pengertian Manajemen Likuiditas
adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajibannya, terutama kewajiban dana jangka
pendek. Dari sudut aktiva, likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah seluruh aset
menjadi bentuk tunai (cash), sedangkan dari sudut pasiva, likuiditas adalah kemampuan
bank memenuhi kebutuhan dana melalui peningkatan portofolio liabilitas.
Indikator likuiditas
Beberapa indikator/ukuran yang digunakan untuk mengetahui tingkat likuiditas
bank antara lain :
● Rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga
● Indikator ini untuk mengukur kemampuan alat likuid yang tersedia di bank untuk memenuhi
kebutuhan likuiditas akibat adanya penarikan dana pihak ketiga.
● Rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga ( loan to deposit ratio-LDR)
● Indikator ini untuk mengukur jumlah dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk
kredit. Rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga yang tinggi menunjukkan bahwa bank
yang bersangkutan dalam keadaan kurang likuid
● Rasio surat berharga jangka pendek terhadap total surat berharga
● Semakin tinggi surat berharga jangka pendek terhadap total surat berharga yang dimiliki
suatu bank, maka semakin tinggi pula tingkat likuiditas bank tersebut.
CASH RATIO
● Cash Ratio merupakan rasio yang menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi
hutang lancar. Rasio ini adalah rasio yang paling likuid. Semakin tinggi rasio ini
semakin tinggi pula kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan, namun dalam
praktek akan mempengaruhi profitabilitasnya. Menurut ketentuan Bank Indonesia, alat
likuid terdiri atas uang kas ditambah dengan rekening giro bank bersangkutan yang
disimpan pada Bank Indonesia. Komponen-komponen alat likuid untuk semua jenis
bank adalah sama, yaitu : Saldo Kas dan Saldo Rekening pada Bank Indonesia.
Sedangkan komponen-komponen kewajiban segera dapat ditagih atau segera harus
dibayar adalah : Giro, Deposito, Tabungan, dan Kewajiban jangka pendek lainnya.
Alat-alat likuid yang dikuasai bank
Alat-alat likuid yang dikuasai bank adalah bagian dari kekayaan bank berupa
uang tunai. Komponen alat likuid untuk semua jenis bank adalah sama yaitu :
saldo kas dan saldo rekening pada Bank Indonesia. Namun secara teoritis saldo
giro pada bank lain juga termasuk alat likuid.
Cash Ratio Valuta Asing cara menghitungnya sama dengan cash
ratio rupiah. Perbedaannya terletak pada komponennya yaitu :
Penguasaan cash reserve merupakan bagian penting dari tugas manajemen likuiditas karena
akan sangat menentukan apakah bank tersebut dapat merebut kepercayaan masyarakat atau
tidak. Banyak bank yang sukses karena mereka berhasil mengelola cadangan tunai ini dengan
dana yang baik.
Pengertian Cadangan Kas
Menurut bank Indonesia, cadangan bank adalah sejumlah uang tunai (rupiah dan
valuta asing) yang dicadangkan dan disimpan di dalam khasanah serta
diperhitungkan dalam pemenuhan kewajiban likuiditas minimum bank; serta
fasilitas kredit yang dapat diperpanjang disertai rekening koran yang
memperbolehkan nasabahnya untuk mencairkan ceknya dalam jumlah yang lebih
daripada saldo yang tersedia tanpa dibebani biaya karena cerukan.
Jenis-Jenis Cadangan Bank
Dana cadangan ini terbagi atas dua bagian, yaitu :
2. Cadangan Sekunder
Cadangan sekunder digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas yang jangka
waktunya kurang dari satu tahun yang sekaligus dimanfaatkan untuk mencari laba.
STRATEGI LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS
1. Strategi Likuiditas
Dalam menjalankan aktifitasnya manajemen dapat melakukan beberpa strategi
agar likuiditas bank tetap berjalan dengan baik, strategi tersebut diantaranya:
2. Strategi Preventif
Strategi prefentif adalah bahwa likuiditas dikelola dengan menjauhi unsur-unsur
spekulatif sehingga masalah likuiditas dapat dijauhi.
3. Strategi Profitabilitas
Profitabilitas perbankan adalah suatu kesanggupan atau kemampuan bank dalam
memperoleh laba.
HIGH LIQUIDITY RATIO
● Kebutuhan likuiditas itu biasa bersifat jangka pendek, siklis, dan biasa
berupa kebutuhan bersifat trend. Semua itu biasa dimanajemeni bank dengan
baik dan harus berusaha memperkirakannya seakurat mungkin. Pedoman
yang terbaik untuk ini adalah pengalaman bank yang bersangkutan dan
pengetahuan tentang kejadian yang mungkin akan terjadi yang erat
kaitannya dengan kebutuhan likuiditas.
SEKIAN & TERIMA KASIH