Anda di halaman 1dari 96

MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN

Suhartono, SE. M.Si.


BUKU ACUAN

 DAHLAN SIAMAT (2005)


MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN
EDISI KELIMA, PENERBIT : FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS INDONESIA
Topik Bahasan
Topik Lembaga Keuangan Topik Lembaga Keuangan Bukan
Perbankan Bank :
 Pengertian Lembg Keuangan  Pasar Uang
 Sistim Keuangan Indonesia  Pasar Modal
 Bank Indonesia (BI)  Lembaga Pembiayaan
 Lembaga Penjamin Simpanan  Manajemen Modal Ventura
 Manajemen Bank Umum  Manajemen Asuransi
 Manajemen Bank Syariah  Manajemen Dana Pensiun
 Pegadaian
Asset (kekayaan )

Finansial

Asset

Non Finansial
LEMBAGA KEUANGAN
 Adalah badan usaha yang kekayaannya
sebag besar dlm bentuk asset finansial.

Ciri – ciri asset FINANSIAL :

1. Menjanjikan suatu pendapatan pada waktu yang akan


datang
2. Dapat dijadikan alat penyimpan nilai
3. Tidak dapat didepresiasi karena tdk habis pakai
4. Kondisi fisiknya tdk dpt dinilai unt menentukan nilai
pasarnya
5. Dapat meningkatkan kemampuan daya beli
6. Biaya transportasi/penyimpanan murah
7. Umumnya berbentuk sertifikat atau informasi yg
disimpan dalam komputer
Peran lembaga intermediasi keuangan

LEMBAGA
INTERMEDIASI Unit
Unit
KEUANGAN : Defisit
Surplus
•Bank Umum
•LKBB
Peran Lembaga Keuangan dalam
Proses Intermediasi
 Intermediasi keuangan : proses pembelian
surplus dana dari unit ekonomi yaitu sektor
usaha, pemerintah, dan individu, untuk
disalurkan kepada unit ekonomi defisit.
 Proses intermediasi dilakukan oleh lembg
keuangan dg cara membeli sekuritas
primer yg diterbitkan oleh unit defisit dan
dlm waktu yg sama lembg keuangan
mengeluarkan sekuritas sekunder kpd unit
surplus
 Sekuritas primer : saham,obligasi,
commercial paper
 Sekuritas sekunder : giro, tabungan,
deposito
JENIS ASSET FINANSIAL

 Uang tunai
 Simpanan pada bank
 Saham
 Surat utang
 Unit penyertaan/reksadana
 Instrumen derivatif
Sistim Keuangan
Indonesia

Lembaga Keuangan
Perbankan
Bukan Bank

Departemen Keuangan Bank Indonesia


Perbankan Indonesia

 Bank yg beroperasi di
Indonesia dikelompokkan
menjadi
1. Bank Umum
2. BPR
 Bank Indonesia ( BI) sbg bank
sentral
Berdasarkan kepemilikan
bank dibagi menjadi

 Bank Persero ( Pemerintah)


 Bank Umum Swasta Nasional
 Bank Asing
 Bank Pemerintah Daerah
 Bank Campuran
Bank Perkreditan Rakyat
(BPR)
 Bank yg hanya menerima simpanan
dalam bentuk deposito berjangka,
tabungan, atyau bentuk lain yang
dipersamakan dengan itu
 Modal disetor pendirian BPR : Rp 2
M untuk Jabotabek, Rp 1 M untuk
ibukota propinsi, Rp 500 juta diluar
Jabotabek dan ibukota propinsi
 Bentuk hukum : perusahaan daerah,
koperasi, PT
Bank Indonesia (BI)
 Tujuan BI: single objective : mencapai
dan memelihara kestabilan Rupiah 
 1. thd barang & jasa  laju inflasi
 2. thd mata uang neg lain 
perkembangan  nilai tukar rupiah

Tugas BI:
 1.menetapkan & melaks kebijakan
 moneter
 2. mengatur & menjaga kelancaran
 sistim pembayaran
 3. mengatur dan mengawasi bank
Bank Indonesia (BI)

 BI sebagai Lender of the Last Resort


 BI memiliki Dewan Gubernur BI , terdiri
dari Gubernur BI, Deputi Gubernur
Senior, dan Deputi Gubernur
 Pengangkatan Dewan Gubernur
melalui suatu prosedur khusus.
 Independensi BI dpt dilihat dari 9 aspek
: yuridis, personalia, institusi,
tujuan, tugas, manajemen,
anggaran, transparansi,
akuntabilitas
Lembaga Penjamin Simpanan
(LPS)
 Adalah badan hukum independen,
berdasarkan UU No 24 Tahun 2004,
yg ditetapkan pd tgl 22 Sept 2004
 Berfungsi untuk menjamin simpanan
nasabah di bank konvensional
(tabungan, deposito, giro, sertifikat
deposito) dan bank syariah (giro
wadiah, tabungan wadiah, tabungan
mudharabah, deposito mudharabah)
MANAJEMEN BANK UMUM
Sumber-sumber dana utama bank
 1. Giro

 2. Tabungan

 3. Deposito Berjangka

 4. Sertifikat Deposito

 4. Pasar Uang Antar Bank


MANAJEMEN BANK UMUM

 Penggunaan dana bank :


berdasarkan :
1. prioritas penggunaan dana:
 - cadangan primer : untuk
 keperluan sehari-hari
 - cadangan sekunder : untuk
 memenuhi kebut dg jk waktu
 kurang dari 1 tahun
 - kredit,
 - investasi

Penggunaan dana bank berdasarkan

 2. sifat aktiva bank :


 * aktiva tidak produktif :
 1. alat likuid : kas,giro pd bank
 sentral (BI)
 2.akt tetap & inventaris
 * aktiva produktif :
 1.kredit yg diberikan
 2.penempatan pd bank lain
 3.surat-surat berharga
MANAJEMEN BANK UMUM

Jasa – jasa bank :


1. Kliring
penyelesaian utang piutang antara bank-
bank
peserta kliring dlm bentuk warkat di suatu
tempat tertentu
2. Inkaso
penagihan yg dilakukan bank atas suatu
warkat kliring
dg perintah nasabahnya
3. Letter of Credit (L/C)
jasa bank yg diberikan nasabah untuk
mempermudah
transaksi jual beli barang terutama dlm
transaksi
internasional
MANAJEMEN BANK UMUM

Jasa – jasa bank :


4. Bank Garansi
jaminan yg diberikan bank atas
permintaan nasabah untuk
memenuhi kewajibannya kpd pihak
lain apabila nasabah yang
bersangkutan tidak memenuhi
kewajibannya. Bank meminta
setoran jaminan 10-30% dari total
objek yang dijamin, bank akan
mengenakan provisi dan bunga
atas jumlah nilai jaminan
5. Transfer
pengiriman uang baik dalam
negeri/luar negeri
Manajemen Aktiva Pasiva

 Adalah proses perencanaan &


pengawasan operasi perbankan
yg dilakukan sec terkoordinasi
terpadu antara kedua sisi neraca
bank.
 Pengelolaan aktiva pasiva 
ALCO (Asset Liability Committee)
 Pendekatan :
 1.Pool of Fund Approach
 2.Asset Allocation Approach
Pool of Fund Approach
 Didasarkan pd asumsi semua kewajiban
bank yg berasal dr sumber digabung sec
bersama-sama dan dijadikan sbg sumber
dana tunggal tanpa mengenal &
membedakan sumber-sumber dan bentuk
dana tsb sec individual 
giro,tabungan,deposito,sertifikat deposito,
dan modal sudah tidak dpt diidentifikasi
lagi.
 Dana kemudian dialokasikan berdasarkan
prioritas penggunaannya
Asset Allocation Approach
 Sumber-sumber dana harus
dialokasikan secara individual dg
mempertimbangkan karakteristik
masing-masing sumber dana
 Dana yg memiliki sifat perputaran
yang cukup tinggi  diprioritaskan
untuk cad primer dan sekunder
 Dana yg perputarannya relatif rendah
 pemberian kredit dan aktiva jangka
panjang
Manajemen Likuiditas Bank

Sumber-sumber kebut likuiditas :


 1.ketentuan likuiditas wajib : minimum
5% dari total dana pihak ketiga.
 2.saldo rekening minimum pd bank
koresponden
 3. penarikan simpanan dalam
operasional
 4. permintaan kredit
Manajemen Kredit
Penggolongan kredit berdasarkan
 waktu: pendek, menengah,
panjang
 barang jaminan : dg jaminan, tanpa
jaminan
 tujuan : komersiil, konsumtif,
produktif
 penggunaan : modal kerja,
investasi
Manajemen Kredit

 Prinsip-prinsip perkreditan : 5-C :


 1. Character
 2. Capacity
 3. Collateral
 4. Capital
 5. Condition of economy
KUALITAS KREDIT
• 1. LANCAR
• - pembayaran angsuran pokok + bunga
• atau bagi hasil tepat waktu
• - bagian dr kredit yg dijamin agunan
• tunai
• 2 DALAM PERHATIAN KHUSUS
• - terdpat tunggakan pokok + bunga/bg hasil
• yg belum
• melampaui 90 hari
• - jarang terjadi pelanggaran thd kontrak
• 3. KURANG LANCAR
• - terdpt tunggakan pokok + bunga / bg hsl yg
• melampaui 90 hari tetapi kurang dr 180 hari
Kualitas Kredit
• 4. DIRAGUKAN
• - terdpt tunggakan pokok + bunga/bg hsl telah
• melampaui 180 hari, kurang dr 270 hari
• - terjadi kapitalisasi bunga
• 5. MACET
• - terdpt tunggakan pokok + bunga/bg hsl melampaui
• 270 hari
• - kerugian operasional ditutup dg pinjaman baru
• - dari segi hukum atau pasar, jaminan tak dpt dicairkan
• pd nilai wajar
KREDIT BERMASALAH
(Non Performing Loan)
 Adalah pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan, akibat adanya
faktor kesengajaan dan atau karena faktor diluar kendali debitur
 Penyelamatan kredit bermasalah :
 1. Rescheduling
 Perubahan persayaratan kredit yg menyangkut jadual
pembayaran dan atau jangka waktu kredit
 2. Reconditioning
 Perubahan sebagian atau seluruh syarat-syarat kredit yg
tidak terbatas pd jadual pembayaran dan waktu. Debitur
diberi keringanan pembebasan sebag bunga tertunggak
 3. Restructuring
 Perub syarat-syarat kredit yg menyangkut penambahan dana
bank, konversi sebag bunga menjadi pokok kredit atau
konversi seluruh mkredit menjadi penyertaan dalam
perusahaan
 4. Eksekusi barang jaminan
Manajemen Bank Syariah
 Adalah bank yang menjalankan
usahanya berdasarkan prinsip-prinsip
syariah Islam, misalnya dg menjauhi
praktek-praktek yang mengandung
unsur riba.
 Dalam struktur organisasinya wajib
memiliki Dewan Pengawas
Syariah(DPS) yg ditempatkan di
kantor pusat bank tersebut
 Anggota DPS para pakar bidang
syariah muamalah
Produk dan Jasa Bank
Syariah
 Penghimpunan dana
Tabungan wadiah, tabungan
dan deposito mudhorobah
 Penyaluran dana
Jual beli, sewa, bagi hasil, akad
pelengkap
 Jasa bank : ijarah, sharf
Skema Akad
AKAD

Transaksi Sosial Transaksi Komersial


( Tabarru’) ( Tijarah )

Qordh, wadiah, wakalah


Kafalah,rahn, hibah, Pasti Tidak pasti
waqaf

Murabahah, salam, Musyarakah,


Istishna’, ijarah Mudharabah, dll
Akad Tabarru
Qordh

Meminjamkan Rahn
harta
Hiwalah

Wakalah
Meminjamkan
Tabarru ‘
jasa Wadiah

Kafalah

Memberikan
sesuatu Hibah.dll
Pasti

 Ada 2 macam :
 1. Akad jual beli
a. Al bai’ naqdan
b. Al bai’ muajjal
c. Al bai’ taqsith
d. Salam
e. Isthisna’
 2. Akad sewa menyewa
 Ijarah
 Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT)
Akad Jual Beli

Al Bai’ Naqdan
Rp
Akad Jual Beli

Al Bai’ Muajjal
Rp
Akad Jual Beli

Al Bai’ Taqsith
Rp Rp Rp
Akad Jual Beli

Salam
Rp
Akad Jual Beli

Salam
Rp Rp Rp Rp Rp
Contoh teknik perhitungan pembiayaan mudharobah dalam
bank bagi hasil. Misalnya pembiayaan senilai Rp60.000.000
dengan jangka waktu 1 tahun (12 bulan) dan Mark Up yang
disepakati 20% setahun, serta proyeksi pendapatan nasabah
per bulan adalah Rp12.000.000. Dengan data tersebut dapat
dibuat tabel angsuran dengan ditambah kolom proyeksi
pendapatan dan kolom-kolom nisbah:
Tabel 1
Bulan Cicilan Mark-up Angsuran Proyeksi
Nisbah
Pokok Pendapatan Bank Debitur
A B A+B=C D C/D 1-(C/D)
5.000.000 1.000.000 6.000.000 12.000.000 50% 50%

Cicilan pokok = Rp60.000.000 : 12 bulan = Rp5.000.000


Mark Up = (20% x Rp60.000.000) : 12 bulan = Rp1.000.000
Tabel 2 (bila pendapatan nasabah < dari proyeksi)
Realisasi Cicilan Pokok Mark-up
Bulan Pembayaran
Pendapatan
E (C/D) x E = G A/C x G = H (B/C) x G = I
1 9.000.000 4.500.000 3.750.000 750.000

Tabel 3 (bila pendapatan nasabah = dari proyeksi)


Realisasi Cicilan Pokok Mark-up
Bulan Pembayaran
Pendapatan
E (C/D) x E = G A/C x G = H (B/C) x G = I
1 12.000.000 6.000.000 5.000.000 1.000.000

Tabel 4 (bila pendapatan nasabah > dari proyeksi)


Realisasi Cicilan Pokok Mark-up
Bulan Pembayaran
Pendapatan

E (C/D) x E = G A/C x G = H (B/C) x G = I


1 15.000.000 7.500.000 6.250.000 1.250.000
Besarnya nisbah tidak harus sama setiap bulannya selama masa
pembiayaan. Dapat dilakukan akad dengan multi nisbah, selama hal ini
ditetapkan dengan jelas di awal, misalnya dalam akad disepakati:
Nisbah bulan 1-3 = 60 – 40 (bank – debitur)
Nisbah bulan 4-6 = 65 – 35 (bank – debitur)
Nisbah bulan 7-12 = 70 – 30 (bank – debitur)
Hal ini dilakukan biasanya untuk mengantisipasi debitur dengan
itikad buruk. Karena dia cenderung akan mengatakan pendapatan yang
diterima lebih kecil dari yang sebenarnya. Hal ini harus dicegah dengan
cara mengecilkan nisbah debitur sebagai sangsi (Adiwarman A. Karim,
1994, hal. 27).
Dengan cara seperti ini biasanya debitur akan berusaha
mendapatkan hasil melebihi proyeksi, karena dia khawatir mendapatkan
bagian nisbah lebih kecil. Dengan demikian dia akan mengangsur lebih
cepat dari jadwal. Dampak terhadap bank adalah bank akan mendapatkan
hasil yang baik dan pengembalian pokok pinjaman lebih cepat, sehingga
perputaran dana bank juga akan lebih cepat. Untuk ini biasanya bank
akan memberikan insentif kepada debitur yang berlaku seperti tersebut.
contoh lagi perhitungan produk bank syari’ah dengan sistem
musyarokah. Misalnya seorang pengusaha percetakan biasa
bekerja dalam satu bulan dengan modal Rp50.000.000.
Dengan modal tersebut dia mampu mendapatkan hasil
sebesar Rp10.000.000. Namun pada suatu bulan tertentu dia
mendapatkan proyek pesanan senilai Rp100.000.000,
sehingga modalnya kekurangan 50%-nya. Untuk itu dia bisa
memanfaatkan pembiayaan dari bank syari’ah dengan sistem
musyarokah selama satu bulan senilai Rp50.000.000
kekurangannya dengan pembagian hasil 50% - 50% (bank-
debitur). Bila dengan pemanfaatan pembiayaan tersebut
akhirnya pengusaha tersebut mendapatkan hasil
Rp20.000.000, maka pada akhir bulan (akhir proyek)
pengusaha harus mengembalikan sebesar Rp55.000.000
(dalam waktu satu bulan bank akan mendapatkan hasil 10%
dari dana yang dipinjamkannya).
Tidak Pasti
• Termasuk di dalamnya adalah kontrak –kontrak
investasi
Jenisnya :
• 1.musyarakah
– a. Mufawadhah : Rp X - Rp X
– b. ‘innan : Rp X - Rp Y
– c. Wujuh : Rp X - Reputasi/nama baik
– d.abdan : jasa - jasa
– e.mudharabah : Rp X - ketrampilan
• 2. muzaraah
• 3.musaqah
• 4.mukhabarah
LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS)
 Badan hukum independen yg dibentuk dg Undang-undang No 24 Tahun
2004 tentang Lembaga penjamin Simpanan
 LPS menjamin simpanan nasabah bank dan turut aktif dalam menjaga
stabilitas sistim perbankan
 Simpanan yang dijamin : tabungan, deposito,giro, sertifikat deposito
(bank konvensional), maupun tabungan wadiah, giro wadiah, tabungan
mudhorobah dan deposito mudhorobah (bank syariah)
 Nilai simpanan yang dijamin maksimal Rp 100 juta per nasabah per
bank
 Sumber pendanaan LPS : modal awal dr kekayaan neg Rp 4 trilyun,
kontribusi kepenyertaan yg dibayarkan saat bank pertama kali jadi
peserta, premi penjamianan, hasil investasi
SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER
1. Apakah kira-kira masalah yang dihadapi oleh
perbankan kita sekarang ini?
2. Apa yang dimaksud dengan Non Performing Loan
(NPL) dan bagaimanakah keadaan NPL di perbankan
kita?
3. Jelaskan tentang 9 aspek kemandirian Bank Indonesia
(BI)!
4. Bagaimana peran lembaga keuangan bukan bank
terhadap masyarakat dan bangsa Indonesia? Uraikan
satu persatu dari lembaga keuangan non bank
tersebut
LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK
LKBB dpt dikelompokkan
 Lembaga pembiayaan yg kegiatan
utamanya memberikan kredit jangka
menengah dan jangka panjang
 Lembaga penerbitan dan perdagangan
surat – surat berharga yg bertindak
sbg perantara dan penjamin dalam
penjualan surat berharga
Jenis –jenis LKBB
 Lembaga pembiayaan
 Perusahaan perasuransian
 Perusahaan efek
 Dana pensiun
 Reksadana
 Perusahaan modal ventura
 Pegadaian
Lembaga pembiayaan
 Sewa guna usaha (leasing)
 Anjak piutang
 Pembiayaan konsumen
 Kartu plastik
LEMBAGA PEMBIAYAAN

SEWA GUNA USAHA


(LEASING)
Keputusan Mentri Keuangan
No 1169/KMK.01/1991, tanggal 21 Nop 1991

Sewa Guna Usaha


Adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal, baik secara sewa
guna usaha dengan hak opsi (finance lease)
maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi
(operating lease), untuk digunakan oleh
lessee selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembiayaan secara berkala
Jenis Sewa Guna Usaha

Hak opsi
(Finance lease)

Sewa Guna Usaha

Tanpa hak opsi


(Operating lease)
Pihak yg terlibat dalam
Sewa Guna Usaha

1. Lessor
2. Lessee
3. Supplier
4. Bank
LEMBAGA PEMBIAYAAN

PEMBIAYAAN KONSUMEN
Pembiayaan Konsumen
 Pembiayaan yang mirip dengan sewa
guna usaha, perbedaannya terletak
pada barang yang dijadikan sebagai
obyek persewaan. Jika sewa guna
usaha, obyek persewaan adalah barang
modal (untuk usaha), sedangkan pada
pembiayaan konsumen obyek
persewaanya adalah barang konsumsi
LEMBAGA PEMBIAYAAN

ANJAK PIUTANG
(FACTORING)
Keputusan Mentri Keuangan
No 1251/KMK 013/1988 tanggal 20 Des 1988

Anjak Piutang
Adalah badan usaha yg melakukan
kegiatan pembiayaan dalam bentuk
pembelian dan atau pengalihan serta
pengurusan piutang atau tagihan
jangka pendek suatu perusahaan dari
transaksi perdagangan dalam atau luar
negeri
Pihak yang terlibat
dalam Anjak Piutang

1. Supplier (penjual barang)


2. Customer (debitur)
3. Perusahaan anjak piutang (factor)
LEMBAGA PEMBIAYAAN

KARTU PLASTIK
KARTU PLASTIK

 Ceritera Frank Mc Namara


 City bank & Bank Duta pelopor kartu
plastik di Indonesia ( Visa Card &
Master card)
 Pd umumnya dikeluarkan oleh bank dan
lembaga pembiayaan
Penggolongan kartu plastik
Credit
Card

Charge
card
Kartu
Plastik Debit
Card

Cash
Card
Pihak yang terlibat
dengan Kartu Plastik

1. Penerbit (issuer)
2. Acquirer
3. Pemegang kartu
4. Merchant
PASAR UANG
PASAR UANG
(MONEY MARKET)

FINANCIAL MARKET
PASAR MODAL
(CAPITAL MARKET)
Pasar Uang vs Pasar Modal
 Pasar yg menyediakan sarana
pengalokasian dan pinjaman dana
jangka pendek. Transaksi dg sarana
telekomunikasi  pasar abstrak
 Pasar modal menyediakan
pengalokasian dan pinjaman dana
jangka panjang. Tempat transaksi di
bursa efek
Instrumen pasar uang
 Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
 Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
 Treasury Bills ( T Bills )
 Commercial Paper ( CP )
 Sertifikat deposito
 Repurchase Agreement
 Banker’s Acceptance
 Promissory Notes
Pasar Valuta Asing ( Valas)
 Jenis transaksi Valas :
1. Transaksi Spot
2. Transaksi Forward
3. Transaksi Swap
PASAR MODAL
Lembaga Penunjang Pasar Modal
 PENUNJANG PASAR PERDANA
 Penjamin Emisi Efek
 Akuntan Publik
 Konsultan Hukum
 Notaris
 Agen Penjual
 Perusahaan Penilai
Khusus Penunjang Emisi Obligasi
 Wali Amanat
 Penanggung
 PENUNJANG PASAR SEKUNDER
 Pedagang efek
 Biro Adminstrasi Efek
Reksadana
 Wadah yang digunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat
pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portfolio efek oleh
manajer investasi
 Manajer investasi adalah pihak yg
kegiatan usahanya mengelola portfolio
efek untuk para nasabah
reksadana
 Bentuk Hukum reksadana :
1. Kontrak Investasi Kolektif (KIK)
2. Perseroan Terbatas (PT)
 Sifat reksadana :
1. Reksadana terbuka
2. Reksadana tertutup
Instrumen pasar modal
 Saham
 Right
 Obligasi
Strategi Investasi di Pasar Modal
 Beli di pasar perdana, jual di pasar
sekunder
 Mengumpulkan berbagai jenis saham
dalam satu portfolio
 Beli dan simpan
 Konsentrasi pada industri tertentu
 Beli Reksadana bg pemula
MANAJEMEN MODAL VENTURA
Perusahaan Modal Ventura
 Adalah badan usaha yang melakukan
pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal
ke dalam suatu perusahaan yang menerima
bantuan pembiyaan untuk jangka waktu
tertentu ( Keppres No 61 Tahun 1988).
 Perusahaan yang dibantu  Perusahaan
Pasangan Usaha ( Investee company )
Manfaat bagi investee company
 Meningkatkan efisiensi pendistribusian
produk
 Meningkatkan bankabilitas
 Kemungkinan berhasilnya usaha lebih
besar
 Meningkatkan likuiditas
 Meningkatkan kemampuan memperoleh
keuntungan
Karakteristik modal ventura
 Pembiayaan berupa equity
 Investasi dengan perspekstif jangka panjang
 Pembiayaan yang bersifat risk capital
 Pembiayaan bersifat aktif
 Jangka waktu sementara
 Keuntungan berupa Capital gain & Deviden
 Rate of return tinggi
Divestasi modal ventura
 Initial Public Offering ( IPO)
 Menjual kembali kepada Perush
Pasangan Usaha ( Buy Back)
 Menjual perusahaan kepada
perusahaan lain
 Menjual perusahaan kepada investor
baru
 Melikuidasi perusahaan
Manajemen Asuransi
Resiko & Ketidakpastian
 Dalam asuransi, resiko adalah
ketidakpastian dan peluang kerugian
finansial.
 Ketidakpastian dan peluang kerugian
dapat dibedakan menjadi :
1. Ketidapastian ekonomi
2. Ketidakpastian alam
3. Ketidakpastian manusiawi
Cara penanganan resiko
1. Menghindari resiko
2. Mengurangi resiko
3. Retensi resiko
4. Membagi resiko
5. Mentransfer resiko
Prinsip-prinsip Asuransi
 Insurable interest
 Utmost good faith
 Indemnity
 Proximate cause
 Subrogation and contribution
Jenis usaha asuransi
 Usaha asuransi
1. Asuransi kerugian
2. Asuransi jiwa
3. Reasuransi
 Usaha penunjang usaha asuransi
1. Pialang asuransi
2. Penilai kerugian asuransi
3. Konsultan aktuaria
4. Agen asuransi
MANAJEMEN DANA PENSIUN
DANA PENSIUN
 Adalah yg mengelola dan menjalankan
badan hukum program yang
menjanjikan manfaat pensiun
 Ada 2 jenis penyelenggara dana
pensiun :
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja ( DPPK)
2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan
(DPLK)
Tujuan
Bagi pemberi kerja :
 Kewajiban moral

 Loyalitas

 Kompetisi pasar tenaga kerja

Bagi karyawan
 Rasa aman

 Kompensasi lebih baik


Penggolongan Manfaat pensiun
 Pensiun normal
 Pensiun dipercepat
 Pensiun ditunda
 Pensiun cacat
Sistim pembayaran manfaat
 Secara sekaligus
 Secara berkala
Jenis program
 Program Pensiun Manfaat Pasti
 Program Pensiun Iuran Pasti
PEGADAIAN
Gadai
 Adalah hak yg diperoleh seseorang yang berpiutang
atas suatu barang bergerak, yang diserahkan
kepadanya oleh seorang yang berutang atau oleh
orang lain atas namanya dan yang memberikan
kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu untuk
mengambil pelunasan dr barang tsb sec didahulukan
drpd orang yg berpiutang lainnyadg pengecualian
biaya untuk melelang barang tsb dan biaya yg telah
dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang
itu digadaikan, biaya-biaya mana harus didahulukan
Kegiatan usaha
 Menyalurkan uang pinjaman kpd masy
berdsar hukum gadai
 Menerima jasa taksiran
 Menerima jasa titipan
 Kredit pegawai
Sumber pendanaan
 Modal sendiri
 Penyertaan modal pemerintah
 Pinjaman jangka pendek perbankan
 Pinjaman jangka panjang dari KLBI
 Penerbitan obligasi
Trima Kasih
Topik Diskusi
 Strategi mengatasi kridit macet
 Strategi mengatasi krisis likuiditas bank
 Strategi menjaring nasabah (deposan)
 Strategi pembiayaan aman

Anda mungkin juga menyukai