Puji syukur di panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat,
rahmat dan karunianya, kami dapat menyelesaikan tugas mandiri yang berjudul
Kas dan Rekening Giro Bank Indonesia & Investasi Jangka Panjang dengan
tepat waktu. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam
proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan tugas mandiri ini masih
banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang
digunakan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun
guna perbaikan tugas mandiri ini lebih lanjut, akan penulis terima dengan senang
hati. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasihkepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan tugas mandiri ini.
Akhirnya, tiada gading
makalah ini penulis telah mencurahkan semua kemampuan, namun penulis sangat
menyadari bahwa hasil penyusunan makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan
keterbatasan data dan referensi maupun kemampuan penulis. Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari berbagai
pihak.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kas dan bank merupakan harta perusahaan yang paling liquid
sehingga sangat mudah untuk diselewengkan. Setiap hari hanpir seluruh
transaksi dalam perusahaan menyangkut dengan kas, oleh karena itu
perusahaan harus membuat suatu sistem yang kuat untuk mengontrol
pengeluaran
atau
penerimaan
kas
dan
bank.
Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk
membiayai kegiatan umum perusahaan. Yang dimaksud dengan bank
adalah sisah rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara
bebas untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
Investasi
merupakan
salah
satu
cara
perusahaan
dalam
1.2.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan kas, giro Bank Indonesia, giro wajib
2.
minimun?
Bagaimana
3.
4.
5.
6.
kriteria
pemenuhan
wajib
minimum,
tata
cara
1.3.
Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
wajib minimum.
Untuk memahami kriteria pemenuhan wajib minimum, tata cara
3.
4.
5.
6.
sekuritas berisiko.
Menjelaskan mengenai sertifikat Bank Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
2.1.1.
pengambilan
tabungan,
penguangan
cek,
penerimaan
kas
akan
berkaitan
dengan
transaksi
tersebut,
Petty Cash
Petty cash adalah dana khusus yang disediakan untuk membayar
pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil. Pengeluaranpengeluaran yang relatif kecil kecil ini sebagian besar terjadi di internal
bank dan perlu dibukukan tersendiri dalam rekening dana kas kecil
Pencatatan petty cash ada dua sistem:
a. Sistem Dana Tetap (Imperest Fund System)
Transaksi dana kas kecil dapat meliputi pembentukan dana kas kecil,
pemakaian dana kas kecil dan pengisian dana kas kecil. Dalam sistem
ini pada saat pembentukan dana kas kecil, bank akan mencatat debet
dana kas kecil dan selanjutnya pemakaian kas kecil tidak dijurnal, tetapi
hanya diarsip sehingga saldo dana kas kecil akan tetap bila arsip
tersebut diperhitungkan. Jadi yang berubah komposisi kasnya, karena
komposisi kasnya menjadi uang tunai dan arsip yang bernilai untuk
ditukarkan pada saat pengisian kembali. Jumlah uang berkurang tetapi
bukti pemakaiannya bertambah sehingga secara absolute tetap. Pada
saat pengisian kembali, bank akan mendebet biaya-biaya yang telah
dikeluarkan dan mengkredit rekening kas.
b. Sistem Dana Berfluktuasi (Fluctuating System)
Dalam sistem ini pada saat pengisian kas kecil, bank akan mendebet
dana kas kecil dan mengkredit rekening kas. Pada saat pemakaian kas
kecil akan didebet biaya-biaya/hutang bersangkutan yang dikeluarkan
dan mengkredit rekening dana kas kecil. Sedangkan pada saat pengisian
kembali berarti akan menambah dana kas kecil yang belum dipakai
dengan cara mendebet rekening dana kas kecil dan mengkredit rekening
kas.
2.1.2.
Kas yang terdiri dari uang kertas, uang logam dan commemorative coin
yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia menurut nilai nominal.
2.
Giro Bank Indonesia, yaitu saldo rekening giro milik bank yang
bersangkutan yang berada di Bank Indonesia. Rekening ini tidak boleh
dikurangi dengan pinjaman dari Bank Indonesia dan tidak boleh
ditambah dengan fasilitas pinjaman dari BI yang belum digunakan tapi
sudah disetujui (dalam komitmen) misalnya Kredit Likuiditas Bank
Indonesia (KLBI).
2.
3.
tempo namun belum ditarik oleh deposan maka tetap dimasukkan dalam
komponen ini.
4.
5.
Kas, yaitu meliputi uang kertas dalam kas. Sedangkan uang logam asing,
wesel-wesel, cek-cek dan travelers cheque tidak dimasukkan dalam
komponen ini.
2.
Giro Bank Indonesia, yaitu seluruh saldo simpanan dalam USD milik
bank yang bersangkutan yang berada di BI dan dapat ditarik setiap saat.
Call Money
2.
Deposit on call
3.
Deposito berjangka termsuk yang sudah jatuh tempo tapi belum ditarik
4.
Setoran jaminan
5.
Pinjaman yang diterima termask overdraft dan giro valas ada bank lain
6.
2.1.4.
2.
ditambah
dengan
2%
dari
Rp
25.000.000.000.000.
c. Bank yang memiliki DPK dalam rupiah lebih besar dari Rp
50.000.000.000.000, wajib memelihara tambahan GWM dalam rupiah
sebesar 3% dari DPK dalam rupiah.
Contoh:
Bank mempunyai DPK dalam rupiah Rp 55.000.000.000.000. Bank
wajib memelihara GWM dalam rupiah sebesar 5% dari Rp
55.000.000.000.000,
ditambah
dengan
3%
dari
Rp
55.000.000.000.000.
poin a, b, dan c.
Bahwa pemenuhan GWM sebesar 5% ditambah persentase tertentu maka
masih perlu ditambah persentase tambahan GWM terkait dengan posisi
LDR suatu bank dengan perincian sebagai berikut:
LDR bank yang berada di atas 90% akan dikenakan tambahan 0%,
LDR yang mencapai 75-90% akan dikenakan tambahan sebesar 1%,
LDR yang mencapai 60-75% dikenakan tambahan sebesar 2%,
LDR 50-60% akan dikenakan tambahan 3%,
LDR 40-50% dikenakan tambahan 4%,
LDR kurang dari 40% akan dikenakan tambahan 5%.
2.1.5.
10
11
Rekening
Dr. Biaya jasa giro
Cr. Giro bank umum
Debit (Rp)
Rp
Kredit (Rp)
Rp
Rekening
Dr. Giro BI
Cr. Pend. Bunga jasa giro
Debit (Rp)
Rp
Kredit (Rp)
Rp
13
Debit (Rp)
Rp 288.750.000.000
Kredit (Rp)
Rp 288.750.000.000
giro
Bagian saldo rekening giro rupiah yang ditempatkan untuk pemenuhan
GWM 5% yaitu sebesar Rp 2.750.000.000.000 tidak diberikan jasa giro.
Pemberian jasa giro tidak berlaku bagi:
a. Bagian saldo rekening giro rupiah sebagaimana dimaksud kriteria
pemenuhan GWM poin 1.
b. Bagian saldo rekening giro rupiah melebihi kewajiban GWM, bagi bank
sebagaimana dimaksud kriteria pemenuhan GWM poin 2d.
Contoh perhitungan jasa giro 2:
Bank A memiliki rata-rata harian DPK dalam rupiah dalam masa laporan
sejak tanggal 8 15 januari sebesar Rp 800.000.000.000. LDR di atas
90%. GWM harian yang wajib dipelihara untuk masa laporan sejak
tanggal 24 akhir bulan januari adalah sebesar 5% dari Rp
800.000.000.000 yaitu sebesar Rp 40.000.000.000, saldo rekening giro
rupiah bank A pada BI tanggal 24 Januari adalah sebesar Rp
80.000.000.000 atau 10% dari DPK dalam rupiah. Terhadap bagian saldo
rekening giro rupiah bank untuk pemenuhan GWM 5% yaitu Rp
14
untuk
pemenuhan
GWM
5%
yaitu
sebesar
Rp
15
16
17
Rp.41.666.667
Rp.41.666.667
sebesar Rp.
Biaya
Lainnya-
Rp. 4.166.667
penalty
18
Rp. 4.166.667
Indonesia
Dalam hal terjadi pelanggaran GWM dalam rupiah dan Rekening Giro
Rupiah Bank dimaksud besaldo negative, maka bank dikenakan sanksi
kewajiban membayar sebesar :
a. 125% (seratus dua puluh lima per seratus) dari rata-rata suku bunga jangka
wakti 1 hari overnight dari JIBOR pada hari terjadinya pelanggaran,
terhadap GWM dalam Rupiah yang wajib dipelihara
b. 150% ( seratus lima puluh per seratus) dari Suku bunga PUAB untuk
jangka waktu 1 hari, yang tercatat di PIPU, terhadap saldo negative, untuk
setiap hari pelanggaran.
Contoh perhitungan sanksi:
Bank A memiliki rata-rata harian DPK dalam rupiah masa laporan
sejak
tanggal
sampai
dengan
15
bulan
Januari
sebesar
Rp.
ratus
miliar
rupiah)
dan
saldo
negative
sebesar
Rp.
19
Rp.641.666.66
7
Rp.641.666.6
20
67
2.2.
2.2.1.
21
22
Harga Perolehan
23
Saham
PT. Tritih Jaya
PT. indotext
Harga
perolehan
54.000.000
20.500.000
14.250.000
14.000.000
Yang Terendah diantara harga perolehan
dan Harga Pasar
Harga Pasar
Per.individ
Per.Kelompo
Keseluruha
55,750,000
19,600,000
54,000,000
20,500,00
54,000,000
19,600,000
73,350,000
0
74,500,000
73,600,000 74,500,000
Obligasi
PT. Baruna
13,550,000
14,250,00
13,550,00
14,325,000
0
14,000,000
0
14,000,00
Jmlh Nilai
27,825,000
28,250,000
0
27,550,00
Jumlah Nilai
Saham
Obligasi
27,375,000
Total Nilai
103.225.00
102,750,00
101,150,00
Investasi
102,375,000
102,750,00
0
jk.pendek
Dengan Tambahan data ini maka penentuan nilai investasi berdasarkan
metode diantara harga perolehan atau harga pasar dapat ditentukan sebagai
berikut :
24
2.2.3.
Bank Indonesia
Perusahaan/ perorangan
Bank
25
Senin
1
8
15
22
29
Selasa
2
9
16
23
30
Rabu
3
10
17
24
1
Kamis
4
11
18
25
2
Jumat
5
12
19
26
3
Sabtu
6
13
20
27
Minggu
7
14
21
28
Jatuh tempo
Untuk SBI dengan jangka waktu 1 bulan sebagaimana contoh diatas. Jangka
waktu yang dinyatakan dalam hari dihitung dari Tanggal 5 April 2013 atau
26
satu hari sejak tanggal setelmen transaksi sampai dengan tanggal jatuh tempo
atau 28 hari.
5. SBI diterbitkan dan diperdagangkan dengan sistem diskonto
6. Nilai tunai transaksi dihitung berdasarkan diskonto murni ( true discount )
sebagai Berikut:
Nilai Nominal x 360
Nilai tunai = 360 + (Tingkat Diskonto) x (Jangka Waktu)
7. Nilai Diskonto dihitung sebagai berikut:
Nilai Diskonto = Nilai Nominal Nilai Tunai
Contoh:
Perhitungan diskonto SBI berdasar Rumus ( Diskonto Murni)
Tanggal Lelang : 3 April 2013
Nilai Nominal SBI : Rp500.000.000
Tingkat Diskonto : 15%
Tanggal Jatuh Tempo : 2 Mei 2013
Jangka Waktu SBI : 1 Bulan (28 hari)
Nilai Tunai dapat dihitung Sebagai berikut:
Nilai Tunai = (Nilai Nominal) x 360
360 + ( Tingkat diskonto) x (Jangka Waktu)
= (Rp500.000.000) x 360
360 +( (15%) x (28) )
= Rp494.233.937.40
Nilai Diskonto = Nilai Nominal Nilai Tunai
Nilai Diskonto = Rp500.000.000 Rp494.233.937.40
= Rp 5.766.062.60
Kalau Pajak Diskonto 15% maka:
PPH Diskonto = 15% x Rp5.766.062.60
=864.909.39
Pencatatan Transaksi Pembelian SBI
Pencatatan transaksi SBI di sini adalah pada peserta yang memenangkan
lelang SBI. Pemenang SBI bertindak sebagau pembeli SBI untuk investasi
jangka pendek. Pencatatan SBI tentu sebesar harga perolehan. Selisih antara
nilai nominal dengan nilai tunai dicatat sebagai pendapatan bungan diterima di
muka.
Contoh:
27
Bank
Mandiri
yang
telah
memenangkan
lelang
SBI
senilai
Rp5.000.000.000 dengan tingkat diskonto 12% pa, jangka waktu SBI 3 bulan
(90 hari) maka untuk mencatatnya di Bank Mandiri didahului dengan
menentukan nilai tunai, nilai diskonto, dan pajak yang wajib ditanggung Bank
Mandiri.
Perhitungannya:
Jurnal
pembelian SBI di Bank Mandiri adalah:
28
29
5. Pelaksanaan Lelang SBI dilakukan pada hari Rabu, atau pada hari kerja
berikutnya atau hari kerja lain apabila hari Rabu adalah hari libur, yang dapat
dilaksanakan pada setiap minggu dan atau setiap dua minggu dan atau setiap
bulan. Dalam hal diperlukan, Bank Indonesia dapat mengadakan Lelang SBI
tambahan pada hari kerja lain.
6. Tanggal jatuh waktu SBI ditetapkan pada hari Kamis atau hari kerja
berikutnya apabila hari Kamis adalah hari libur. Dalam hal diperlukan, Bank
Indonesia dapat menetapkan jatuh waktu pada hari kerja lain.
7. Peserta Lelang SBI dibedakan menjadi:
a. Peserta langsung yaitu Bank dan Pialang yang melakukan transaksi
Lelang SBI secara langsung dengan Bank Indonesia.
12. Bank Indonesia hanya menerima pengajuan transaksi dari peserta langsung
dan menggunakan data penawaran Lelang SBI yang diajukan peserta
langsung.
13. Bank Indonesia melakukan Setelmen Dana dan Setelmen Surat Berharga hasil
Lelang SBI di pasar perdana pada hari kerja berikutnya setelah hari
pelaksanaan Lelang SBI (one day settlement).
14. Bank, baik yang bertindak sebagai peserta langsung maupun sebagai peserta
tidak langsung, wajib menyediakan dana sebesar jumlah transaksi Lelang SBI
yang dimenangkan sampai dengan cut-off warning Sistem BI-RTGS untuk
keperluan setelmen SBI di pasar perdana.
30
a) Pengajuan penawaran kuantitas dari setiap peserta Lelang SBI sekurangkurangnya 1.000 (seribu) unit atau Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah),
dan selebihnya dengan kelipatan 100 (seratus) unit atau Rp100.000.000,00
b)
1. Dalam hal lelang SBI dilakukan dengan metode harga tetap maka penawaran
kuantitas yang masuk dari setiap peserta lelang dinyatakan diterima sebagai
pemenang lelang.
2. Bank Indonesia dapat menyesuaikan kuantitas pemenang lelang sebagaimana
dimaksud pada angka 1.
3. Dalam hal lelang SBI dilakukan dengan metode harga beragam maka
pemenang lelang SBI ditetapkan dengan cara:
a. Bank Indonesia menetapkan SOR atas penawaran lelang SBI yang
diterima.
b. Kuantitas lelang SBI yang dimenangkan olej setiap peserta lelang
dihitung sebagai berikut:
1) Dalam hal peserta lelang mengajukan oenawaran tingkat diskonto
lebih rendah dari SOR yang ditetapkan maka peserta lelang yang
bersangkutan memperoleh seluruh penawaran SBI yang diajukan;
2) Dalam hal peserta lelang mengajukan penawaran tingkat diskonto
sama dengan SOR yang ditetapkan maka peserta lelang yang
bersangkutan dapat memperoleh seluruh atau sebagian yang dihitung
secara proporsional.
31
: 5 April 2013
Metode lelang
: 28 hari
Tingkat diskonto
:12,750%
Window time
: 12.00-14.00 WIB
Tanggal Setelmen
: 6 April 2013
Contoh 1:
Apabila seluruh penawaran yang masuk dinyatakan sebagai pemenang lelang.
Penawaran lelang yang masuk a): Rp8 triliun
Kuantitas lelang yang ditetapkan b): Rp8 triliun
Rata-rata tertimbang diskonto hasil lelang: 12,750%
Contoh 2:
Apabila seluruh penawaran yang masuk dinyatakan sebagai pemenang lelang
berdasarkan perhitungan secara proporsional.
Penawaran lelang yang masuk c): Rp8 triliun
Kuantitas lelang yang ditetapkan d): Rp6,5 triliun
32
34
BAB III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
Kas dan bank merupakan harta perusahaan yang paling likuid sehingga
sangat mudah untuk diselewengkan. Tujuan pemeriksaan terhadap kas dan
bank untuk mengetahui internal control efektif atau tidaknya dan melakukan
tes atas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas/bank, untuk membuktikan
apakah internal control berjalan baik atau tidak.
Penyajian laporan pemeriksaan kas dan bank di neraca harus sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (SAK).
Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicaikan
atau didanai dari kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh
perusahaan yang dimaksudkan untuk dimiliki selama dua belas bulan atau
kurang. Ketika melihat setiap peluang atau kesempatan dalam berinvestasi,
maka jangan heran jika di setiap investasi yang ada keuntungan dapat diraih.
35
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Taswan, S. (2013). AKUNTANSI PERBANKAN : Transaksi dalam Valuta Rupiah.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
36