Di susun oleh :
FITRI APRILLIA SARI
12220016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, bahwa atas segala rahmat dan karuniaNya, saya dapat menyusun dan menyelesaikan tugas pembuatan makalah dengan
judul MANAJEMEN KEUANGAN SECARA SYARIAH (MANAJEMEN
Penyusun,
DAFTAR ISI
Hal
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
4
5
6
7
7
9
12
Daftar Pustaka
13
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
ISI
dunia bisnis secara umum. Dari sudut aktiva, likuiditas adalah kemampuan untuk
mengubah seluruh aset menjadi bentuk tunai (cash), sedangkan dari sudut pasiva,
likuiditas adalah kemampuan bank memenuhi kebutuhan dana
melalui
4. Menjaga posisi likuiditas dan proyeksi arus kas agar selalu dalam posisi
aman.
2.3 Pengelolaan Likuiditas dalam Perbankan Syariah
Fungsi dari manajemen likuiditas salah satunya adalah untuk memberikan
keyakinan kepada para penyimpan dana bahwa deposan dapat menarik sewaktuwaktu dananya atau pada saat jatuh tempo dana tersebut dapat ditarik. Oleh karena
itu bank wajib mempertahankan sejumlah dana likuid agar bank dapat memenuhi
kewajibannya tersebut.
Dalam bank syariah manajemen likuiditas
berbeda dengan manajemen bank konvensional. Baik itu dari segi tujuan dan
resiko yang akan dihadapi oleh bank syariah. Yang membedakan hanyalah pada
akad yang digunakan ketika melakukan kontrak. Selama ini alat untuk manajemen
likuiditas dalam bank syariah adalah PUAS (pasar uang antar bank syariah)
dengan akad wadiah, SIMA (sertifikat mudharabah antar bank syariah) dan SWBI
(surat wadiah bank indonesia) juga dengan akad wadiah. Semuanya ini adalah
instrument yang likuid untuk menjaga likuiditas bank. Apabila suatu bank
kekurangan likuiditas, maka bank tersebut akan meminjam kepada bank lain
berupa PUAS, SWBI atau menerbitkan SIMA, sebaliknya bila kelebihan
likuiditas maka akan ditempatkannya pada bank lain (PUAS) atau dengan
membeli SWBI atau SIMA. Sedikitnya alat likuiditas bank syariah, membuat para
praktisi memutar otak untuk mencari solusi yang dapat memperluas instrument
likuiditas bank syariah. Maka dari itu untuk mengakomodir permintaan akan
instrument likuiditas yang lain, dibuatlah instrument derivative future kontrak ini
dengan salah akad yang digunakan adalah murabahah yang akan menjadi focus
kajian kali ini. Jadi pada prinsipnya manajemen bank baik konvensional maupun
syariah tidak jauh berbeda. Yang membedakan dan yang ditekankan adalah
bagaimana cara mendapatkan dana tersebut haruslah sesuai dengan syariah.
Kewajiban Bank syariah dalam mengelola likuiditasnya, karena
pengelolaan likuditas tersebut diperlukan untuk memenuhi kewajiban bank
terutama kewajiban jangka pendek. Namun demikian terdapat beberapa kendala
dalam pengelolaan likuiditas dalam Bank dengan berbasis Syariah (bank islam),
mengingat bank dengan berbasis syariah, produk-produknya masih dibilang baru,
1.
(Marketable
Securities)
dilakukan
dalam
rangka
10
DAFTAR PUSTAKA
SyafiI Antoniio. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta : Gema Insani
Sofiniyah Ghufron, Sofiniyah. 2005. Konsep dan Implementasi Bank Syariah .
Jakarta : Renaisan.
Selamet Riyadi. 2006. Banking Assets and Liability Management. Jakarta : UI
Press.
Zainul Arifin. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah,Cetakan 4.
http://shariaeconomy.blogspot.com/2008/11/manajemen-likuiditas-perbankansyariah.html
http://mudharabah-ekonomisyariah.blogspot.com/2010/05/manajemen-likuiditasbank syariah.html
http://risaariani6.blogspot.com/2012/06/manajemen-likuiditas-perbankansyariah.html
http://yogierfis.blogspot.com/2014/06/manajemen-likuiditas-bank-syariah.html
http://indridwipertiwi.blogspot.com/2014/03/manajemen-likuiditas-perbankansyariah.html
12