1 Juni 2019
Intisari— Manajemen likuiditas yang membahas mengenai posisi uang kas suatu bank dan
kemampuannya untuk memenuhi kewajiban (membayar utang) tepat waktu. Manajemen likuiditas
merupakan salah satu fungsi terpenting yang dilakukan oleh lembaga perbankan, dan bertujuan
untuk mepelajari masalah resiko likuiditas dan harus bisa mengendalikan likuiditas dalam suatu
perbankan syariah. Pentingnya penilaian atas likuiditas suatu bank, merupakan salah satu cara
untuk bisa menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi yang sehat, cukup sehat, kurang sehat,
dan tidak sehat. Salah satu penyebab kebangkrutan suatu bank adalah karena ketidak
mampuannya dalam memenuhi kebutuhan likuiditasnya.
Kata kunci: manjemen risiko, likuiditas, bank syariah
Abstract— Liquidity management that discusses the position of a bank’s cash and its ability to fulfill
obligations or pay debts on time. Liquidity management is the most important function carriedout by
banking institutions, and aims to study liquidity risk issues and must be able to control liquidity in an
islamic banking. The importance of assessing the liquidity of a bank is one way to determine whether
the bank is healthy, unhealthy and unhealthy, one of the causes of bank bankruptcy is due to ist
inability to meet its liquidity needs.
Keywords— risk management, liquidity, Islamic bank
22
Bambang Rianto, “Manajemen Risiko Perbankan 24
Bambang Rianto, “Manajemen Risiko Perbankan
Syariah Di Indonesia”, 162 Syariah Di Indonesia”, 165
23
Bambang Rianto, “Manajemen Risiko Perbankan 25
Bambang Rianto, “Manajemen Risiko Perbankan
Syariah Di Indonesia”, 163 Syariah Di Indonesia”, 168
87
EKSISBANK Vol. 3 No. 1 Juni 2019
1) Kecukupan tata kelola risiko likuiditas, 3. mengupayakan mitigasi business losses dan
termasuk pengawasan aktif dewan default, baik dalam pembiay aan berbasis
kornisaris, dan direksi. ekuitas maupun debtfinancing
2) Kecukupan kerangka manajemen risiko 4. menyiapkan perjanjian kerja sama likuiditas
untuk risiko likuiditas dengan perusahaan induk Selain itu, untuk
c. Kaji ulang independen yang dilakukan oleh memenuhi kebutuhan dana regular yang
SKMR antara lain mencakup hal hal sebagai predictable bank syariah dapat:
berikut. a. Menjual instrumen keuangan syariah
1) Kepatuhan pada kebijakan dan prosedur jangka pendek.
ma-najemen risiko untuk risiko likuiditas b. Menjual instrumen keuangan syariah
termasuk dalam pengelolaan posisi jangka panjang.
likuiditas dan risiko likuiditas, komposisi c. Meminjam dari pasar uang Islam.
aset, dan kewajiban, aset likuid berkualitas Sementara itu, untuk memenuhi
tinggi, dan kepatuhan pada limit. unpredictable irregular demand liquidity
2) Kinerja model pengukuran risiko lik- bank syariah dapat
uiditas, antara lain berdasarkan pada a) Meminjam dari perusahaan induk
perbandingan antara hasil pengukuran b) Meminjam dari pemegang saham
risiko likuiditas dengan nilai aktual. c) Fasilitas darurat BI/Otoritas Iasa
d. Kelemahan yang teridentifikasi dalam Keuangan (OJK)
pengendalian internal dan kaji ulang d) Bail out dari pemerintah.
independen hams dilaporkan kepada pihak- Dalam industri perbankan syariah ini meng-
pihak yang berwenang untuk ditindak-lanjuti. identiflkasi adanya struktur organisasi yang tidak
optimal dalam hubungannya dengan pengelolaan
VII. TELAAH/KRITIK DALAM FENOMENA likuiditas. Temuan ini juga menunjukkan bahwa
RIVIEW MANAJEMEN RISIKO terdapat estimasi permintaan yang signiflkan
LIKUIDITAS DI INDONESIA terhadap kebutuhan likuiditas jangka pendek dari
Standar perbankan intenasional mengungkapkan deposan yang dianalisis dari sumber dana
penting-nya hal-hal berikut ini dalam mengelola likuiditasnya (tipe produk simpanan). Analisis lebih
manajemen likuiditas bank:26 lanjut juga menunjukkan bahwa kebijakan pem-
a. Penentuan kebijakan manajemen likuiditas biayaan aIokasi dana dan cara dari bank syariah
yang akurat, bisa dipahami dan akomodatif. mengelola permintaan likuiditas dengan mengguna-
b. Adanya Komite Aset dan Liabilitas (ALCO). kan instrument likuiditas Tier 1, Tier 2, dan Tier 3.
c. Pembentukan sistem informasi untuk Sampai dengan saat ini, ketiganya sukses dikelola
pemantauan dan pelaporan serta. untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dari deposan,
d. Sistem pengendalian internal yang memadai namun tidak ideal dari perspektif syariah. Melalui
untuk pengelolaan likuiditas bank. Literatur penggunaan model ekonometrik, variabel yang
ini memberikan beberapa teknik mitigasi mempresentasikan perilaku likuiditas deposan dari
risiko likuiditas dan instrumen keuangan yang model liabilitas. Variabel itu adalah:27
bisa digunakan untuk memenuhi ke-butuhan 1. SBI Rate
likuiditas dari nasabah penyimpan dana. 2. Besaran benefit yang diterima dari deposito
literatur dan pedoman syariah dalam pengelolaan bank syariah pada masa yang lalu
risiko likuiditas memberikan saran agar bank 3. Besaran bagi hasil yang dibayarkan bank
syariah mengelola risiko likuiditas dengan syariah pada jangka pendek
mengikut sertakan peran aktif dari deposan, 4. Biaya operasi perbankan dan
pengusaha, dan bank syariah sendiri dalam 5. Pendapatan dari pembiayaan bank syariah.
mengantisipasi problem dengan kooperatif. Untuk Perilaku likuiditas dari sisi pengusaha yang
itu bank dapat: dinilai dari modal aset menunjukkan faktor yang
1. Memiliki stand by reserves. menentukan adalah :28
2. pengaturan redemption dari deposito
27
Ismail Rifki. “The Management Of Liquidity Risk The
Caseof Inonesia”. {New York, Durham University,2010). 24
26
Ismail Rifki. “The Management Of Liquidity Risk The 28
Bambang Rianto “ Manajemen Risiko Perbankan
Caseof Inonesia”,. {New York, Durham University,2010). 21 Syariah Di Indonesia”. 170
88
EKSISBANK Vol. 3 No. 1 Juni 2019
1. Profit dari pembiayaan non operasional Risiko inheren merupakan risiko yang melekat
2. Besaran bagi hasil yang dibayarkan bank pada kegiatan bisnis bank syariah, baik yang dapat
syariah ke deposan dikuantiflkasi-kan maupun yang tidak, yang ber-
3. Hasil dari keputusan sebelumnya dalam potensi memengaruhi posisi keuangan bank. Oleh
investasi operasional pembiayaan karena itu, penting bagi bank untuk me-ngelola
4. Kinerja mitra bisnis dan prospek proyek yang likuiditas yang cukup sehingga mampu me-
akan dibiayai nghadapi perubahan-perubahan kondisi keuangan
5. Biaya operasional perbankan. dan ekonomi apapun. Masalah pengelolan likuiditas
Khusus model cadangan likuiditas menunjukkan adalah masalah yang ber-hubungan dengan
faktor paling penting dalam penentuan posisi kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
optimum cadangan likuiditas, yaitu: kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi.
1. Bagi hasil yang dibayarkan bank ke deposan Jumlah alat-alat pembayaran (alat likuid) yang di-
2. Posisi sebelumnya dari cadangan likuiditas miliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat
3. The prior investment dalam operasional merupakan kekuatan membayar dari perusahaan
pembiayaan, dan yang bersangkutan. Suatu perusahaan yang
4. Profit dari operasional pembiayaan. mempunyai kekuatan membayar belum tentu dapat
Untuk mencegah liquidity runs beberapa kondisi memenuhi. Jadi jika suatu bank atau perusahaan
yang hams dipenuhi:29 sudah bisa mengelola dan memenuhi kewajiban
1. Edukasi pada deposan dan publik secara finansalnya, mereka akan siap untuk mengatasi
intensif dari pemerintah, regulator. dan ulamamasalah ke-uangan dan ekonomi yang akan datang
2. Perbaikan dari struktur likuiditas dari sisi aset
kedepannya.
dan liabilitas Berdasarkan pada prinsip syariah yang men-
3. Optimalisasi pembiyaan bank agar bank dasarinya terdapat dua jenis akad penghimpunan
mampu memberikan bagi hasil yang dana, yaitu wadi’ah atau mudharabah. Produk
kompetitif pada deposari dan pemegang dengan akad wadi’ah memiliki risiko likuiditas
saham. dari beberapa poin tersebut. Ismail lebih tinggi karena pemilik dana tidak turut
merekomendasikan tiga program terintegrasi menanggung kerugian maupun pendapatan dari
yang diusulkan harus diperhatikan dalam penggunaan dana itu oleh bank. Bank harus
pengeloaan risiko likuiditas perbankan syariahbertanggung jawab atas keutuhan dana nasabah.
di Indonesia, yaitu : Penerapan manajemen risiko untuk risiko
a. Institutional deepening likuiditas bagi bank syariah, baik secara indivudual
b. Restrukturisasi manajemen likuiditas di maupun bagi bank secara konsolidasi dengan
sisi aset dan liabilitas perusahaan anak setidaknya mencakup hal-hal
c. Revitalisasi penggunaan instrumen
sebagai berikut:
Syariah yang likuiditas. 1. Pengawasan aktif dewan komisaris, direksi,
dan DPS.
VIII. KESIMPULAN 2. Kebijakan, prosedur, dan penetapan limit
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidak 3. Proses identifikasi,pengukuran,pemantauan,
mampuan bank syariah untuk memenuhi kewajiban dan pe-ngendalian risiko, serta SIM risiko
yang jatuh tempo dari sumber pendanaan harus kas likuiditas
dan atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat Bank syariah juga perlu menambahkan penerapan
digunakan, tanpa mengganggu aktifitas, dan kondisi be-berapa hal dalam tiap aspek sistem pengendalian
keuangan bank. Berdasarkan analisis ini suatu bank internal, yaitu sebagai berikut.
sebaiknya harus mempelajari dan memahami ke- 1. Bank syariah harus menerapkan pengendalian
utamaan dan risiko likuiditas itu sendiri untuk internal dan kaji ulang independen yang
mengurangi kemungkinan bank untuk mengarah memadai terhadap penerapan manajemen
pada kebangkrutan. Apabila suatu bank sudah bisa risiko untuk risiko likuiditas yang
mengendalikan likuiditasnya, bank akan
dilaksanakan oleh Satuan Kerja Audit Internal
mendapatkan kepercayaan dari nasabahnya dan
(SKAI) atau oleh Satuan Kerja Manajemen
bank tersebut akan menjadi lebih maju dan
berkembang. Risiko (SKMR).
2. Pengendalian internal terhadap proses
29
Bambang Rianto. “Manajemen Risiko Perbankan
penerapan manajemen risiko untuk risiko
Syariah Di Indonesia”, 170 likuiditas yang dilakukan oleh SKAI
89
EKSISBANK Vol. 3 No. 1 Juni 2019
Standar perbankan intenasional mengungkapkan [2] Rifki Islmail. The Management Of Liquidity
penting-nya hal-hal berikut ini dalam mengelola Risk The Caseof Inonesia,.New York, Durham
manajemen likuiditas bank: University,2010
1. Penentuan kebijakan manajemen likuiditas [3] Setyowati Endang, Fahmi Kurniawan.
yang akurat, bisa dipahami dan akomodatif. Manajemen Likuiditas Perbankan Syariah.
2. danya Komite Aset dan Liabilitas (ALCO). http://shariaeconomy. blogspot.com/2008/11
3. Pembentukan sistem informasi untuk pe- manajemen-likuiditas-perbankan-syariah.html
mantauan dan pelaporan serta. 2008
4. Sistem pengendalian internal yang memadai [4] Ariani risa6, Manajemen Likuiditas Perbankan
untuk pengelolaan likuiditas bank. Syariah
http://risaariani6.blogspot.com/2012/06/manaje
UCAPAN TERIMA KASIH me-likuiditas-perbankan-syariah.html.
Dengan terselesaikannya karya ilmiah ini, penulis [5] R Antariksa. Pengaruh Risiko Likuiditas
mengucapkan terikmakasih sedalam-dalamnya Terhadap Profitabilitas. Jakarta, Universitas
kepada ,Allah swt atas limpahan karuniadan Indonesia. 2015
hidayahnya. penulis dapat menggunakan penelitian [6] Zainal Arifin , Dasar-Dasar Manajemen Bank
dan karya tulis. Dosen pengampun atas bimbangan, Syariah. Jakarta, Azkia Publisher 2002
arahan dan koreksinya selama penyusunan dan [7] Fathani Achmad, Manajemen Likuiditas Bank
diskusi karya tulis. Kedua orang tua yang telah Syariah, dari website
mendoa-kan dan mendukung saya dalam http://myfhany.blogspot.com/2019/05/
mengerjakan karya tulis ini. Rekan mahasiswa manajemen-likuiditas.myfhany.html?m=1.
perbankan syariah atas kerjasama-nya dan [8] My Fingers, Manajemen Likuiditas, dari
dukungan selama penulis mengerjakan karya tulis wibsate
ini. http://makalahkuindonesia.blogspot.com/2017/
04/manajemen-likuiditas.html?m=1.
REFERENSI [9] Febby Varas Savitri, Risiko Likuiditas Pada
[1] Rianto Rustam Bambang, Manajemen Risiko Bank Syariah Di Indonesia dari website http://
Perbankan Syariah di Indonesia. Jakarta, makalahkuindonesia.blogspot.com/2017/04/
Salemba Empat, 2013 manajemenlikuiditas.html?m-1.
90