Dosen pengampu:
Noviza A Waruwu,S.E.,M.Si
Disusun oleh:
Nama:Rinaldi Emanuel Telambanua
Nim:221202017
Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini “LIKUIDITAS BANK”,dengan
tepat waktu.Terima kasih juga kepada dosen pengampu mata kuliah ini telah mempercayai saya
untuk menyusun makalah ini,dengan selalu memberikan dukungan dan bimbingan.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Rinaldy E.Telambanua
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Latar belakang ini dapat ditemukan dalam kompleksitas pasar keuangan global, yang
terus berubah seiring dengan dinamika ekonomi. Perubahan regulasi, fluktuasi suku bunga, dan
perubahan perilaku konsumen adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat likuiditas
bank. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang likuiditas menjadi kunci untuk merespon
secara efektif terhadap tantangan dan peluang yang ada.
Dalam konteks ini, penelitian ini akan menyajikan analisis mendalam terkait dengan rasio
likuiditas, aliran kas, dan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi kondisi likuiditas Bank
XYZ. Data dan metode analisis yang digunakan akan dijelaskan secara rinci untuk memberikan
dasar yang kuat bagi hasil penelitian. Diharapkan bahwa temuan dari penelitian ini dapat
memberikan wawasan yang berharga bagi pihak terkait, termasuk manajemen bank, regulator,
dan pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam stabilitas sektor keuangan.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pemahaman kita tentang
likuiditas bank, serta memberikan dasar untuk pengambilan keputusan yang bijak dalam
mengelola risiko keuangan.
Adapun teori dan landasan di dalam penulisan Makalah kami ini adalah sebagai berikut :
Kemampuan likuiditas bank dapat dilihat melalui perhitungan berbagai jenis rasio
likuiditas. Di mana akan terlihat apajah kas yang dimilikinya cukup untuk melunasi kewajiban
ataukah harus mengubah beberapa aset menjadi uang tunai perusahaan.Rasio likuiditas bisa
menunjukkan apakah perusahaan memiliki cukup kas untuk melunasi kewajiban. Jika tidak,
apakah perusahaan perlu mengubah beberapa aset mereka, seperti persediaan, piutang, atau
sekuritas perdagangan untuk diubah menjadi uang tunai
1. Quick Ratio
Jenis rasio pertama yang digunakan dalam mengukur tingkat likuiditas bank adalah quick
ratio atau rasio cepat. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi
kewajibannya pada para deposan, yakni pemilik giro, tabungan, dan deposito, dengan harga yang
paling likuid yang dimiliki oleh bank.
3. Banking Ratio
Banking ratio digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank dengan membandingkan
jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah deposit yang dimiliki. Semakin tinggi rasio ini,
maka semakin rendah tingkat likuiditas bank karena jumlah dana yang digunakan untuk
membiayai kredit semakin kecil, begitu pun sebaliknya.
5. Cash Ratio
Cash ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam melunasi
kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta likuid yang dimilikinya.
8. Liquidity Ratio
Liquidity risk digunakan untuk mengukur risiko yang akan dihadapi bank jika gagal dalam
memenuhi kewajiban terhadap para deposannya dengan harta likuid yang dimilikinya
Memperpanjang jatuh tempo semua kewajiban bank, kecuali ketika tingkat bunga
cenderung menurun.
Melakukan diversifikasi sumber dana bank.
Menjaga keseimbangan jangka waktu aset dan kewajiban.
Memperbaiki posisi likuiditas dengan mengalihkan aset yang kurang marketable menjadi
lebih
Selain itu, setidaknya terdapat tiga stategi untuk menjaga likuiditas bank berjalan dengan baik,
yakni meliputi:
Likuiditas bank adalah kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
atau yang akan jatuh tempo. Semakin baik nilai likuiditasnya, maka akan semakin baik pula
kemampuan bank dalam melunasi kewajibannya.Hal yang sama berlaku pada likuiditas
perusahaan. Di mana nilai likuiditas yang baik akan menjadi nilai lebih ketika perusahaan
hendak diakuisisi oleh perusahaan lain.Selain likuiditas, kredibilitas suatu perusahaan juga dapat
ditunjukkan melalui laporan keuangan. Di mana laporan keuangan yang disusun dengan baik
menunjukkan bahwa keuangan di perusahaan tersebut dikelola secara profesional.
Likuiditas bank adalah aspek krusial dalam keberlangsungan operasional sebuah bank.
Dengan pemahaman yang baik tentang konsep, proses, tujuan, dan manfaat likuiditas bank, bank
dapat mengelola risiko likuiditas dengan lebih efektif. Perbedaan pendekatan antara bank syariah
dan konvensional menunjukkan kompleksitas dalam manajemen likuiditas, namun keduanya
tetap harus mematuhi standar likuiditas yang ditetapkan oleh regulator.Dengan demikian,
manajemen likuiditas bank merupakan landasan yang sangat penting bagi stabilitas dan
pertumbuhan industri perbankan
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, M. (2018). Analisis Rasio Likuiditas Sebagai Alat Penilaian Untuk
Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT Prodia Widyahusada Tbk. Doctoral
dissertation, Universitas Islam Negeri Sumatea Utara Medan. Harmono. (2011).
Manajemen Keuangan Berbasis Balance Scorecard (Pendekatan Teori, Kasus, dan
Riset Bisnis). Cetakan Kedua. Bumi Aksara. Jakarta. hlm.106. Ikatan Akuntan
Indonesia (2012). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: IAI Ikatan Akuntan
Indonesia (2016). Pernyataan standar akuntansi keuangan. Jakarta: Salemba
Empat Ikatan Akuntan Indonesia (2017). Pernyataan standar akuntansi keuangan.
Jakarta: Salemba Empat. Kartikasari, M., & Wahyuati, A. (2014). Penilaian kinerja
keuangan menggunakan analisis rasio pada bank mandiri di BEI. Jurnal Ilmu &
Riset Manajemen. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA), 3(11).