Anda di halaman 1dari 16

AKUNTANSI SIMPANAN DEPOSITO

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Akuntansi Bank”

Disusun oleh:

KELOMPOK 4

Raudhatul Auliya 220105020019

Sa’adah 220105020021

Luthfia Rofilasari 220105020022

Dosen Pembimbing:
Muhammad Noor, S.E, M.A

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PRODI S1 PERBANKAN SYARIAH
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat
manusia dari kegelapan menuju cahaya petunjuk.

Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Bank, Bapak Muhammad Noor, S.E, M.A.
yang telah memberikan arahan dan masukan yang sangat berharga. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman yang telah berhadir di kelas ini.

Makalah ini kami susun dengan tujuan untuk menggali lebih dalam tentang akuntansi
simpanan deposito, sebuah topik yang memiliki peran penting dalam dunia keuangan.
Simpanan deposito merupakan salah satu instrumen keuangan yang umum digunakan dalam
berbagai institusi keuangan, mulai dari bank konvensional hingga lembaga keuangan syariah.
Harapannya, makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
bagaimana akuntansi simpanan deposito berperan dalam konteks pengelolaan keuangan
sebuah entitas, serta memberikan wawasan yang bermanfaat bagi pembaca yang tertarik
dalam bidang akuntansi dan keuangan.

Akhir kata, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, segala kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan di masa
mendatang. Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih atas segala bantuan dan dukungan yang
diberikan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A. Pengertian Deposito......................................................................................................2
B. Jenis-jenis Deposito.......................................................................................................4
C. Perhitungan Bunga Setiap Jenisnya............................................................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................................12
A. KESIMPULAN............................................................................................................12
B. SARAN.........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam ranah perbankan, simpanan deposito menjadi salah satu instrumen
keuangan yang penting. Deposit ini memberikan kontribusi signifikan terhadap
likuiditas dan pendapatan bank, sementara juga memainkan peran penting dalam
pengelolaan risiko dan alokasi modal. Oleh karena itu, pengelolaan dan pelaporan
akuntansi simpanan deposito menjadi aspek yang krusial dalam praktik perbankan.
Akuntansi simpanan deposito melibatkan serangkaian aturan dan prinsip yang
ditetapkan baik oleh standar akuntansi keuangan internasional maupun oleh regulasi
otoritas pengawas keuangan. Namun, kompleksitas instrumen keuangan ini, bersama
dengan beragamnya peraturan yang berlaku, sering kali menimbulkan tantangan
tersendiri bagi praktisi akuntansi dalam hal pengakuan, pengukuran, dan
pengungkapan informasi terkait deposito.
Selain itu, simpanan deposito juga rentan terhadap berbagai risiko, termasuk
risiko suku bunga, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Perubahan kondisi pasar dan
peraturan perbankan dapat berdampak signifikan pada penilaian dan perlakuan
akuntansi deposito. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang akuntansi
simpanan deposito tidak hanya penting bagi entitas perbankan itu sendiri, tetapi juga
bagi para pengguna laporan keuangan, regulator, dan pihak-pihak lain yang terlibat
dalam ekosistem perbankan.
Dalam makalah ini, akan dibahas secara lebih rinci tentang konsep-konsep
dasar akuntansi simpanan deposito, tantangan praktis yang dihadapi oleh entitas
perbankan dalam mengelolanya, serta implikasi dari perubahan kondisi pasar dan
regulasi terhadap pelaporan keuangan perbankan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian deposito?
2. Apa saja jenis-jenis deposito?
3. Bagaimana cara perhitungan bunga setiap jenisnya?

3
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Deposito
Deposito, menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, adalah
jenis simpanan berjangka yang hanya dapat ditarik pada waktu tertentu berdasarkan
perjanjian antara nasabah dan bank. Penarikan deposito sesuai dengan perjanjian antara
bank dan pemegang deposito berdasarkan jangka waktu yang telah disepakati. Sebagai
contoh, jika seseorang menempatkan deposito dengan jangka waktu 1 bulan pada tanggal
20 Juni 2006, maka deposito tersebut baru dapat dicairkan pada tanggal 20 Juli 2006.

Deposito dapat memiliki jangka waktu yang beragam, yaitu kurang dari satu tahun
atau lebih dari satu tahun. Jika jangka waktu deposito kurang dari satu tahun, maka
deposito tersebut dianggap sebagai kewajiban jangka pendek. Sedangkan jika jangka
waktunya lebih dari satu tahun, maka dianggap sebagai kewajiban jangka panjang.
Deposito dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun akan disajikan sebagai kewajiban
jangka pendek, sedangkan yang lebih dari satu tahun akan disajikan sebagai kewajiban
jangka panjang.1

Deposito (Time Deposito) ialah salah satu tempat bagi nasabah untuk melakukan
investasi dalam bentuk surat-surat berharga. Pemilik deposito disebut deposan. Kepala
setiap deposan akan diberikan imbalan bunga atas depositonya. Bagi bank, bunga yang
diberikan kepada para deposan merupakan bunga yang tertinggi, jika dibandingkan
dengan simpanan giro atau tabungan, sehingga deposito oleh sebagian bank dianggap
sebagai dana mahal.2

Pengelolaan adalah salah satu bentuk bekerja dengan orang-orang secara pribadi
dan kelompok demi tercapainya tujuan organisasi. Pengelolaan deposito berjangka yaitu
bagaimana mendaya gunakan segala sarana yang dimiliki bank agar dana deposito yang
disetorkan deposan berkembang dan tidak mengendap di bank. Deposito merupakan salah
satu sumber dana yang berasal dari masyarakat, maka diperlukan pengelolaan yang tepat,
karena keberhasilan deposito akan berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat akan
kemampuan bank mengelola deposito.3

1
Drs. Ismail, Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah, (Jakarta: Prenadamedia
Group), hlm. 66
2
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: Salemba Empat, 2016), hlm. 110.
3
Universitas Andalas, https://scholar.unand.ac.id/448663/2/BAB%20I.pdf

4
Dalam akuntansi, deposito direkam sebagai kewajiban bank kepada nasabahnya
dan bank harus mempertimbangkan berbagai aspek seperti pengakuan bunga, penilaian
nilai wajar, dan perlakuan pajak yang terkait dengan deposito tersebut. Deposito dibagi
menjadi 2 (dua) jenis yaitu deposito yang tidak dibenarkan secara syariah dan deposito
yang dibenarkan dalam syariah. Deposito yang tidak dibenarkan secara syariah yaitu
deposito yang berdasarkan perhitungan bunga. Sedangkan deposito yang dibenarkan
dalam syariah adalah deposito bedasarkan prinsip mudharabah. Dalam prinsip
Mudharabah ini bank syariah bertindak sebagai pengelola dana (mudharib) dan bank
syariah dapat menggunakan dana tersebut untuk investasikan kepada usaha-usaha yang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah.4

Karakteristik utama dari deposito meliputi:

a. Jangka waktu: Deposito memiliki jangka waktu tertentu, yang dapat bervariasi
mulai dari beberapa hari hingga beberapa tahun. Jangka waktu ini telah
ditetapkan sebelumnya oleh pihak yang menyetor dan bank.
b. Suku Bunga Tetap: Pada deposito berjangka, suku bunga biasanya tetap
selama jangka waktu deposito tersebut. Ini berarti nasabah akan mengetahuin
persis berapa banyak bunga yang akan mereka terima pada akhir periode
deposito.
c. Likuiditas Terbatas: Secara Umum, deposito memiliki likuiditas yang lebih
rendah dibandingkan dengan simpanan giro atau tabungan. Artinya, dana
dalam deposito mungkin tidak dapat ditarik kembali atau diambil sebagian
sebelum jangka waktu berakhir tanpa penalti atau pembatasan.
d. Keamanan: Deposito dianggap sebagai bentuk investasi yang relatif aman
karena biasanya dilindungi oleh jaminan deposito dari lembaga penjamin
simpanan (LPS) yang ada di berbagai negara.
e. Minimal Risiko: Risiko terkait dengan deposito cenderung lebih rendah
daripada jenis investasi lainnya seperti saham atau obligasi. Ini karena
kebanyakan deposito dijamin oleh pemerintah atau lembaga penjamin
simpanan.

Secara menyeluruh, deposito merupakan instrumen keuangan yang penting dalam


industri perbankan karena memberikan sumber dana yang stabil bagi bank dan

4
Zuhri, Akuntansi Penghimpunan Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: 2015)

5
memberikan kesempatan bagi individu dan entitas untuk mengelola dan mengoptimalkan
kekayaan mereka dengan cara yang aman dan terukur.

B. Jenis-jenis Deposito
Deposito hadir dalam beragam jenis yang menawarkan karakteristik dan
persyaratan yang berbeda-beda. Setiap jenis deposito disesuaikan dengan kebutuhan serta
preferensi individu nasabah, dan ditentukan oleh ketentuan yang diberlakukan oleh bank
atau lembaga keuangan terkait. Bank menyediakan berbagai alternatif kepada masyarakat
untuk menempatkan dana mereka dalam berbagai jenis deposito, memberikan fleksibilitas
dan kesempatan untuk memilih opsi yang paling sesuai dengan kebutuhan finansial dan
tujuan investasi mereka, antara lain:

1. Deposito Berjangka
Deposito berjangka merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka
waktu yang tertentu. Jangka waktu deposito biasanya bervariasi mulai dari 1
sampai 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas Nama baik perorangan
maupun lembaga. Artinya didalam bilyet deposito tercantum Nama seorang atau
lembaga.5 Perbedaan jangka waktu deposito berjangka akan memiliki dampak pada
imbalan yang diberikan oleh bank kepada pemegang rekening deposito. Pada
umumnya bank memberikan bunga dengan tingkat bunga yang lebih tinggi bagi
deposito yang jangka waktunya lebih lama. Deposito berjangka diterbitkan atas
nama, baik atas nama perorangan maupun atas nama lembaga atau badan hukum.
Pembayaran bunga deposito berjangka dilakukan pada tanggal valuta, yaitu
tanggal di mana deposito berjangka tersebut dibuka atau ditempatkan. Misalnya
deposito berjangka ditempatkan padda tanggal 12 mei 2007 dengan jangka waktu 3
bulan, maka bunga akan dibayar oleh bank setiap tanggal valuta, yaitu tanggal 12
Juni 2007, 12 Juli 2007, dan 12 Agustus 2007. Pembayaran bunga deposito
biasanya tidak secara langsung diterima oleh nasabah secara tunai. Akan tetapi,
bunga tersebut dikreditkan ke rekening giro atau tabungan atau sesuai dengan
permintaan nasabah.6
2. Sertifikat Deposito
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, sertifikat deposito ialah
simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat
5
Afridus Makur, Perbankan Tabungan, Deposito dan Giro, (Bekasi: 2022), hlm 21
6
Drs. Ismail, Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah, (Jakarta: Prenadamedia
Group), hlm. 67

6
dipindah tangakan. Merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu
2,3,612 bulan. Sertifikat deposito yang diterbitkan atas unjuk dalam bentuk
sertifikat. Artinya didalam sertifikat Nama seseorang atau badan hukum tertentu.
Disamping itu sertifikat deposito dapat diperjualbelikan pada pihak lain. Pencairan
bunga sertifikat dapat dilakukan dimuka, tiap bulan atau jatuh tempo, baik tunai
maupun non tunai. Dalam praktiknya kebanyakan deposan mengambil bunga
dimuka.
Penerbitan nilai sertifikat deposito sudah tercetak dalam berbagai nomimal
dan biasanya dalam jumlah bulat. Sehingga nasabah dapat membeli dalam
lembaran banyak untuk jumlah nominal yang sama.
3. Deposit On Call
Adalah jenis deposito yang penarikannya harus dengan pemberitahuan
sebelumnya.7 Deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan paling lama
kurang dari 1 bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar
tergantung ketentuan bank yang bersangkutan. Pencairan bunga dilakukan pada
saat pencairan deposit On Call dan sebelum deposit On Call dicairkan, deposan
harus memberitahukan kepada bank beberapa hari sebelumnya. Pemberitahuan
terkait pencairan deposit On Call disesuaikan dengan perjanjian antara bank dan
deposan. Biasanya bunga dihitung perbulan dan untuk menentukan bunga
dilakukan negosiasi antara deposan dengan pihak bank.8

Terdapat variasi jenis deposito yang dapat diidentifikasi berdasarkan beberapa


faktor, salah satunya adalah sifat dari deposito itu sendiri. Dua jenis utama deposito
adalah deposito atas nama dan deposito atas unjuk. Deposito atas nama menunjukkan
bahwa individu tertentu yang ditunjuk memiliki hak untuk mencairkannya, yang
biasanya tercantum dalam bilyet deposito. Dalam hal ini, hanya penerima yang
namanya terdaftar yang dapat mencairkan deposito tersebut.

Di sisi lain, deposito atas unjuk memungkinkan siapa pun untuk


mencairkannya dengan menyerahkan sertifikat deposito. Dengan kata lain, deposito
jenis ini dapat ditarik oleh siapa pun yang memegang sertifikat, tanpa harus
memperhatikan nama dalam dokumen.

7
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim,
https://repository.uin-suska.ac.id/15574/6/6.%20I_2018180IH.pdf
8
https://www.studocu.com/id/document/universitas-pembangunan-nasional-veteran-
yogyakarta/accounting/makalah-tabungan-giro-deposito-33639483

7
Selain itu, perbedaan lainnya dalam jenis deposito terletak pada cara
pembayaran bunga. Bunga pada deposito bisa dibayarkan di muka saat dana
ditempatkan, di saat jatuh tempo, atau secara reguler setiap bulan sesuai dengan
tanggal penempatan. Ini memberikan fleksibilitas kepada nasabah untuk memilih opsi
yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.

C. Perhitungan Bunga Setiap Jenisnya


1. Pembebanan Bunga Deposito Berjangka

Pembayaran bunga deposito dilakukan pada tanggal valuta, yaitu setiap bulan
pada tanggal deposito berjangka ditempatkan. Dalam hal penempatan deposito
berjangka dilakukan pada pertengahan bulan atau tidak pada awal bulan maka
terdapat beban bunga deposito yang masih harus dibayar pada akhir bulan yang
merupakan kewajiban bagi laporan keuangan pada posisi kewajiban, yaitu kewajiban
segera-bunga deposito. Kewajiban segera-bunga deposito merupakan beban bunga
deposito yang harus diperhitungkan sebagai beban sesuai dengan pengendapannya.

Sebagaimana pada contoh sebelumnya, pada tanggal 6 Mei 2020 terdapat


penempatan deposito sebesar Rp50.000.000,- buga 10%pa, maka bunga yang menjadi
beban Bank Bima Surabaya pada tanggal 30 Mei 2020 adalah sebagai berikut.

Deposito telah mengendap selama 25 hari (tanggal 6 sampau dengan 30 Mei


2020). Perhitungan bunga9

Bunga 25/365 x 10% x 50.000.000 = 342.466

Jurnal tanggal 30 Mei 2020

Tgl. Keterangan Ref. Debit Kredit


30 Beban Bunga Deposito 342.466
Bunga Deposito ymh dibayar 342.466
Jurnal beban bunga Deposito
Kewajiban segera-bunga deposito sebesar 342.466 merupakan beban bunga
deposito yang harus diperhitungkan sebagai beban sesuai dengan pengedapannya
pada tanggal 30 Mei 2020.

9
Drs. Ismail, Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah, (Jakarta: Prenadamedia
Group), hlm. 70

8
Pembayaran bunga – 6 Juni 2020

Bunga Mei 25/365 x 10% x 50.000.000 = 342.466

Bunga Juni 5/365 x 10% x 50.000.000 = 68.493

Total bunga 410.959

Pajak 20% x 410.959 = 82.192

Bunga bersih 328.767

Jurnal tanggal 6 Juni 2020

Tg Keterangan Ref. Debit Kredit


l
6 Beban Bunga Deposito 68.493
Bunga Deposito ymh dibayar 342.466
Kas/Tabungan/Giro 328.767
Utang PPh 82.192
(Pembayaran bunga Deposito)
Misal Bunga Deposito tidak diterima tunai atau dikreditkan ke rekening
tabungan atau giro, akan tetapi ditransfer ke bank lain, dengan asumsi biaya transfer
Rp5.000,- didebit dari pendapatan bunga deposito, maka jurnal yang dibuat adalah:

Jurnal tanggal 6 Juni 202010

Tg Keterangan Ref. Debit Kredit


l
6 Beban Bunga Deposito 68.493
Bunga Deposito ymh dibayar 342.466
Giro pada BI 323.767
Utang PPh 82.192
Pendapatan komisa transfer 5.000

2. Penempatan Sertifikat Deposito

10
Ibid, hlm 71

9
Penempatan sertifikat deposito terjadi pada saat terjadinya pembelian sertifikat
deposito oleh pihak lain kepada bank. Nasabah yang membeli sertifikat deposito
mendapat imbalan berupa bunga dengan persentase sesuai dengan perjanjian antara
bank dengan nasabah. Pembeli sertifikat Deposito menerima bunga pada saat
pembelian. Artinya bunga tersebut diterima di muka oleh nasabah, dan diperhitungkan
sebagai pengurang dari jumlah uang yang harus dibayarkan.

Untuk mengetahui berapa uang yang harus dibayarkan oleh pembeli sertifikat
deposito pada saat pembelian, dapat dirumuskan sebagai berikut:

Nominal S.D. x 365


Nilai tunai S.D. = .................................................................
365 + (Bunga x Jangka Waktu S.D.)

Bunga sebelum pajak = Nominal S.D.- Nilai tunai S.D.

Pajak S.D. = Persentase tertentu x Bunga

Bunga Setelah Pajak = Bunga sebelum pajak-pajak

Jumlah Pembayaran = Nominal S.D.- Bunga Setelah Pajak

Terdapat gambarannya sebagai berikut:

Pada tanggal 11 Juni 2020, Icha membeli 10 lembar sertifikat deposito dengan
nilai nominal per lembar sebesar @ Rp10.000.000,- dari Bank Dino Bjm. Bunga 12%
per tahun, dan jangka waktu 3 bulan (11 Juni S.D. 11 September 2020), pajak 20%.
Pembayaran atas pembelian sertifikat deposito tersebut dilakukan secara tunai. 1
Tahun dihitung 365 hari.

Jumlah hari = 11 Juni S.D. 11 September adalah 92 hari.

Total Nominal S.D. = 10 lembar x Rp10.000.000 = 100.000.000

100.000.000 x 365
Nilai tunai S.D ........................................................... = 97.064.142
365 + (12% x 92)

Bunga = Rp100.000.000 – Rp97.064.142 = 2.933.858


Pajak 20% x 2.935.858 = 587.172
___________________
Bunga yang diterima nasabah = 2.348.686
___________________
Jumlah pembayaran = 100.000.000 – 2.348.686 = 97.651.314

10
Jurnal yang dibuat pada saat pembelian 11 Juni 2020

Tg Keterangan Ref. Debit Kredit


l
11 Kas 97.651.314
Sertifikat Deposito 97.064.142
Utang PPh 587.172
Pembelian Sertifikat Depositi

Bunga Sertifikat Deposito dibebankan setiap akhir bulan, sebagai beban bunga
pada bulan berjalan. Hal ini diperlukan sesuai dengan prinsip macthing antara cost
dan revenue. Beban Bunga Sertifikat Depositoo, menambah nominal Sertifikat
Deposito.

Jurnal pada tanggal 30 Juni 2020

Perhitungan

Total Bunga untuk 92 hari 2.9.35.858

Beban bunga 11 Juni s/d 30 Juni (20 hari)

20/92 x 2.935.858 = 638.230

Tg Keterangan Ref. Debit Kredit


l
30 Beban Bunga Sertifikat Deposito 638.230
Sertifikat Deposito 638.230
Pembebanan bunga akhir bulan
Jurnal pada tanggal 31 Juli 2020

Perhitungan

Total Bunga untuk 92 hari 2.935.858

Beban bunga selama bulan Juli 2020 (31 hari)

11
31/92 x 2.935.858 = 989.257

Tg Keterangan Ref. Debit Kredit


l
31 Beban Bunga Sertifikat Deposito 989.857
Sertifikat Deposito 989.857
Pembebanan Bunga akhir bulan

Jurnal pada tanggal 31 Agustus 2020

Perhitungan

Total Bunga untuk 92 hari 2.935.858

Beban bunga selama bulan Agustus 2020 (31 hari)

31/92 x 2.935.858 = 989.257

Tg Keterangan Ref. Debit Kredit


l
11
31 Beban Bunga S.D. 989.857
Sertifikat Deposito 989.857
Pembebanan Bunga akhir bulan

3. Bunga Deposit On Call

Dalam ilustrasi perhitungan bunga Deposit On Call dilakukan berdasarkan


jumlah hari dalam bulan yang bersangkutan.

Pada tanggal 2 April 2020 Icha menempatkan dananya dalam bentuk Deposit On Call
di Bank Dino Bjm sebesar Rp200.000.000. Bunga yang diberikan sebesar 1% per
bulan. Pajak 20% dari bunga DOC, dan jatuh tempo DOC tersebut pada tanggal 20
April 2020.

Jurnal pada saat penempatan, 2 April 2020

Tgl Keterangan Ref. Debit Kredit


2 Kas/Giro/Tabungan 100.000.000-

11
Ibid, Hlm 77-79

12
Deposito On Call-Icha 100.000.000-
Penjualan DOC

Jurnal pada saat pencairan, 20 April 2020

Tg Keterangan Ref. Debit Kredit


l
20 Deposit On Call 100.000.000
Beban Bunga-DOC 1.200.000 100.960.000
Kas/Giro/Tabungan 240.000
Utang PPh
Perhitungan

Bunga = 1% x 18/30 x 200.000.000 = 1.200.000

Pajak 20% x 1.200.000 = 240.000

_________________

Bunga yang diterima Icha sebesar = 960.000

13
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Deposito salah satu tempat bagi nasabah untuk melakukan investasi dalam bentuk
surat-surat berharga. Pemilik deposito disebut deposan. Kepala setiap deposan akan
diberikan imbalan bunga atas depositonya. Bagi bank, bunga yang diberikan kepada para
deposan merupakan bunga yang tertinggi, jika dibandingkan dengan simpanan giro atau
tabungan, sehingga deposito oleh sebagian bank dianggap sebagai dana mahal. Pada
akuntansi, deposito direkam sebagai kewajiban bank kepada nasabahnya dan bank harus
mempertimbangkan berbagai aspek seperti pengakuan bunga, penilaian nilai wajar, dan
perlakuan pajak yang terkait dengan deposito tersebut.

Deposito hadir dalam beragam jenis yang menawarkan karakteristik dan persyaratan
yang berbeda-beda. Setiap jenis deposito disesuaikan dengan kebutuhan serta preferensi
individu nasabah, dan ditentukan oleh ketentuan yang diberlakukan oleh bank atau
lembaga keuangan terkait.

B. SARAN
Dengan adanya makalah yang sudah disusun oleh pemateri, diharapkan kepada para
pembaca dapat memahami dan mengetahui isi dari penjelasan “Akuntansi Simpanan
Giro”.

Menyadari akan halnya pemateri yang jauh dari kata sempurna sangat diperbolehkan
untuk para pembaca memberikan saran serta kritik kepada pemateri jika terdapat sebuah
kesalahan.

14
DAFTAR PUSTAKA
Makur Afridus.2022. Perbankan Tabungan, Deposito dan Giro. Bekasi
. Ismail Drs. Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah, (Jakarta: Prenadamedia
Group)
https://www.studocu.com/id/document/universitas-pembangunan-nasional-veteran-
yogyakarta/accounting/makalah-tabungan-giro-deposito-33639483
Kasmir. 2016. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Salemba Empat
Universitas Andalas, https://scholar.unand.ac.id/448663/2/BAB%20I.pdf
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim,
https://repository.uin-suska.ac.id/15574/6/6.%20I_2018180IH.pdf
Zuhri. 2015. Akuntansi Penghimpunan Dana Bank Syariah. Yogyakarta

15

Anda mungkin juga menyukai