Bank Syariah
Barang Jasa
Nasabah Bank
Syariah
Rp
Bank Syariah
ALMA adalah suatu usaha/proses (planning, organizing, actuating dan controling) untuk
mengoptimalkan struktur neraca bank sedemikian rupa agar diperoleh laba maksimal dan
sekaligus membatasi resiko menjadi sekecil mungkin (tujuan).
Untuk mendapatkan laba yang optimal dan risiko yang kecil perlu menetapkan
kebijaksanaan dibidang pengelolan permodalan (equity), pemupukan dana (funding) dan
pengunaan dana (lending).
Bank Syariah
1. Risiko Financing yaitu risiko yang timbul akibat debitur tidak memenuhi kewajibannya tepat pada
waktunya.
2. Risiko likuiditas yaitu risiko yang disebabkan oleh ketidakmampuan bank dalam mengelola
(kelebihan atau kekurangan) dana dalam kegiatan operasional.
3. Liabilitas tidak searah dengan perubahan suku bunga.
4. Risiko nilai tukar (Foreign exchange) yaitu risiko yang disebabkan oleh posisi Asset & Liability
dalam mata uang asing tidak searah dengan perubahan nilai tukar/pergerakan kurs yang
merugikan.
5. Risiko Kontinjen yaitu risiko yang timbul sebagai akibat transaksi kontinjen. Contoh : bank garansi.
6. Risiko Pricing yaitu risiko kerugian dengan akibat perubahan tingkat bagi hasil, menentukan bentuk
penurunan margin dari penanaman atau kerugian sebagai akibat menurunnya nilai aktiva.
7. Risiko portepel/portofolio yaitu risiko yang disebabkan oleh struktur Asset & Liability tidak mendukung
effisiensi operasi, seperti komposisi asset kurang menghasilkan keuntungan dan komposisi liability
mengarah ke biaya tinggi.
8. Risiko hukum (legal) yaitu risiko yang disebabkan oleh adanya tuntutan hukum, kelemahan dalam aspek
hukum.
Bank Syariah
Bank Syariah hanya menjamin pembayaran kembali nilai nominal simpanan giro dan tabungan (wadi’ah
Bank Syariah juga tidak menjamin keuntungan atas deposito.
Sistem operasional Syariah berdasarkan pada sistem equity di mana setiap modal adalah beresiko.
Dalam melakukan kegiatan pembiayaan (financing) bank Syariah menggunakan model pembiayaan syariah PLS
dan non-PLS.
Karakteristik resiko perbankan bank Syariah lebih berfokus pada likuiditas dan resiko pembiayaan dan tidak akan
pernah mengalami resiko karena fluktuasi tingkat bunga.
Likuiditas bank syariah banyak bergantung pada :
1.Tingkat kelabilan (volatility) dari simpanan (deposit) nasabah;
2.Kepercayaan pada dana-dana non-PLS;
3.Kompetensi teknik yang berhubungan dengan pengaturan struktur liabilitas;
4.Ketersediaan aset yang siap dikonversikan menjadi kas; dan
5.Akses kapada pasar antar bank dan sumber dana lainnya, tetapi masuk fasilitas lender of last resort dari Bank
Sentral.
Bank Syariah
Teknik duration gap management dapat diaplikasikan oleh Bank Syariah untuk mengatur cash flow atau
mengendalikan likuiditasnya.
Manajemen asset dan liabilitas adalah suatu usaha untuk mengoptimalkan struktur neraca bank sedemikian rupa
agar diperoleh laba maksimal sekaligus membatasi resiko menjadi sekecil mungkin. Manajemen aktiva dan
pasiva disebut pula dengan Asset and Liability Management (ALMA). Kedua sisi neraca, dimana sisi pasiva yang
menggambarkan sumber dana dan sisi aktiva yang menggambarkan penggunaan dana harus dikelola secara
efisien, efektif, produktif secara optimal.
Bank Syariah
Penghimpunan Dana:
v Giro-Wadiah dan Qard; merupakan produk penghimpunan dana di mana nasabah
dapat melakukan penarikan setiap saat dan dapat terus melakukan penarikan sampai
maksimum sebesar dana Qard yang telah disepakati
v Tabungan dan Giro Automatic transfer-Mudharabah dan Wadiah; merupakan kombinasi
antara tabungan dan giro (2 rekening dalam 1 produk), dimana setiap rekening dapat
pindah secara otomatis apabila rekening yang lain membutuhkan dana yang lebih.
Bank Syariah
1. Menghimpun dana masyarakat melalui funding dengan cara jemput bla ke pasar-pasar
tradisional, lembaga pendidikan formal, dan non formal.
2. Melakukan proses sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya tabungan
sebagai usaha memupuk modal.
3. Tabungan dijadikan syarat untuk mendapatkan pembiayaan serta mekanisme
tabungannya disatukan dengan angsuran pembiayaan.
4. Menghimpun dana dari lembaga keuangan bank syariah maupun non bank.
Bank Syariah
Penyaluran Dana
Home Financing-Musyarakah Mutanaqisah
Personal Financing-Bai’ Al Inah Personal Financing-Murabahah Personal Financing-Tawaruq
Agriculture Implements Invesment-Shirkatul Mel, Ijarah, Bai’ Micro Industries Invesment-Shirkatul Melk,
Ijarah, Bai’
Islamic Overdraft (Cash Line Facility)-BBA dan Bai’ al Inah Cash Line Facility-Bai’ Bithaman Ajil
Revolving Financing-Bai’ Bithaman Ajil (BBA)
Revolving Financing-Mudharabah
Hire Purchase-Shirkatul Melk Unsecured Bisiness Financing-Tawaruq
Working Capital and Term Financing Export Credit Refinancing-Bai’ Dayn
Export Credit Refinancing-Murabahah
Export Credit Refinancing-Murabahah dan Bai’ Dayn Export Financing-Musyarakah
Forward Rate Agreement-Murabahah Islamic Profit Rate Swap-Murabahah
Bank Syariah