Anda di halaman 1dari 19

Bank Syariah

MANAJEMEN ASET DAN LIABILITAS (ALMA) 1


Bank Syariah

Bank Syariah

Barang Jasa

Nasabah Bank
Syariah
Rp
Bank Syariah

ALMA adalah suatu usaha/proses (planning, organizing, actuating dan controling) untuk
mengoptimalkan struktur neraca bank sedemikian rupa agar diperoleh laba maksimal dan
sekaligus membatasi resiko menjadi sekecil mungkin (tujuan).
Untuk mendapatkan laba yang optimal dan risiko yang kecil perlu menetapkan
kebijaksanaan dibidang pengelolan permodalan (equity), pemupukan dana (funding) dan
pengunaan dana (lending).
Bank Syariah

1. Manajemen Aset, meliputi:


- Kas dan Bank - Investasi
- Aktiva Tetap - Pembiayaan/Piutang
2. Manajemen Liabilitas, meliputi:
- Simpanan Wadi’ah - Pembiayaan Pihak 3
- Tabungan Mudharabah
3. Manajemen modal, meliputi:
- Modal setor
- Cadangan
Bank Syariah

1. Pertumbuhan bank yang wajar.


2. Pendapatan atau laba yang maksimal.
3. Menjaga likuiditas yang memadai.
4. Membentuk dana cadangan untuk menjaga atas hal-hal tertentu
yang mungkin timbul.
5. Memelihara atau menjaga dana masyarakat yang dipercayakan
melalui kegiatan bank yang wajar.
6. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan pembiayaan
Bank Syariah

1. DPK harus dikelola sesuai ketentuan POJK dan PBI.


2. Debitur ingin margin rendah, sementara penyimpan dana sebaliknya
bagi hasil tinggi.
3. Investor/pemilik ingin tingkat pengembalian saham (rate of return)
tinggi
Bank Syariah

1. Risiko Financing yaitu risiko yang timbul akibat debitur tidak memenuhi kewajibannya tepat pada
waktunya.
2. Risiko likuiditas yaitu risiko yang disebabkan oleh ketidakmampuan bank dalam mengelola
(kelebihan atau kekurangan) dana dalam kegiatan operasional.
3. Liabilitas tidak searah dengan perubahan suku bunga.
4. Risiko nilai tukar (Foreign exchange) yaitu risiko yang disebabkan oleh posisi Asset & Liability
dalam mata uang asing tidak searah dengan perubahan nilai tukar/pergerakan kurs yang
merugikan.
5. Risiko Kontinjen yaitu risiko yang timbul sebagai akibat transaksi kontinjen. Contoh : bank garansi.
6. Risiko Pricing yaitu risiko kerugian dengan akibat perubahan tingkat bagi hasil, menentukan bentuk
penurunan margin dari penanaman atau kerugian sebagai akibat menurunnya nilai aktiva.
7. Risiko portepel/portofolio yaitu risiko yang disebabkan oleh struktur Asset & Liability tidak mendukung
effisiensi operasi, seperti komposisi asset kurang menghasilkan keuntungan dan komposisi liability
mengarah ke biaya tinggi.
8. Risiko hukum (legal) yaitu risiko yang disebabkan oleh adanya tuntutan hukum, kelemahan dalam aspek
hukum.
Bank Syariah

Aset Liabilitas Manajemen


Manajemen portofolio aset/liabilitias yang agresif bergantung pada derajat kepastian tentang inflow
dan outflow serta tingkat pendapatan atas aset dan biaya atas liabilitas. Untuk dapat menerapkan
gap management bank harus mampu memprediksi flows dan rates. Bank harus secara tepat
memprediksi level dana-dana fixed rate yang akan tersedia.
Asset / Liabilitas Management Committee
Bila manajemen telah menjalankan dan melaksanakan manajemen aset/liabilitas, maka harus
menempuh tahapan yang penting yaitu pengakuan dan dukungan terhadap fungsi organisasi
ALCO (Asset/Liabilitas Management Committee). Fungsi ALCO di bank kecil dapat terdiri dari
direktur utama dan beberapa manajer kunci yang aktif dalam keputusan-keputusan kredit,
investasi, dan pasar uang.Tanggung jawab ALCO biasanya meliputi pemberian arahan umum
mengenai penguasaan dan pengolakasian dana-dana untuk memaksimalkan pendapatan, dan
memastikan permintaan dana sumber dana.
Bank Syariah

Bank Syariah hanya menjamin pembayaran kembali nilai nominal simpanan giro dan tabungan (wadi’ah
Bank Syariah juga tidak menjamin keuntungan atas deposito.
Sistem operasional Syariah berdasarkan pada sistem equity di mana setiap modal adalah beresiko.
Dalam melakukan kegiatan pembiayaan (financing) bank Syariah menggunakan model pembiayaan syariah PLS
dan non-PLS.
Karakteristik resiko perbankan bank Syariah lebih berfokus pada likuiditas dan resiko pembiayaan dan tidak akan
pernah mengalami resiko karena fluktuasi tingkat bunga.
Likuiditas bank syariah banyak bergantung pada :
1.Tingkat kelabilan (volatility) dari simpanan (deposit) nasabah;
2.Kepercayaan pada dana-dana non-PLS;
3.Kompetensi teknik yang berhubungan dengan pengaturan struktur liabilitas;
4.Ketersediaan aset yang siap dikonversikan menjadi kas; dan
5.Akses kapada pasar antar bank dan sumber dana lainnya, tetapi masuk fasilitas lender of last resort dari Bank
Sentral.
Bank Syariah

Teknik duration gap management dapat diaplikasikan oleh Bank Syariah untuk mengatur cash flow atau
mengendalikan likuiditasnya.
Manajemen asset dan liabilitas adalah suatu usaha untuk mengoptimalkan struktur neraca bank sedemikian rupa
agar diperoleh laba maksimal sekaligus membatasi resiko menjadi sekecil mungkin. Manajemen aktiva dan
pasiva disebut pula dengan Asset and Liability Management (ALMA). Kedua sisi neraca, dimana sisi pasiva yang
menggambarkan sumber dana dan sisi aktiva yang menggambarkan penggunaan dana harus dikelola secara
efisien, efektif, produktif secara optimal.
Bank Syariah

Suatu proses pengelolaan penghimpunan dana masyarakat ke dalam bank dan


pengalokasian dana tersebut bagi kepentingan bank dan masyarakat serta
pemupukannya secara optimal melalui pergerakan sumber daya yang tersedia demi
mencapai tingkat rentabilitas, sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
Bank Syariah

1. Aktivitas bank dalam rangka penghimpunan dana masyarakat.


2. Aktivitas bank untuk menjaga kepercayaan masyarakat dengan penyediaan uang tunai
bagi pemilik dana.
3. Penepatan dana dalam bentuk pembiayaan.
4. Pengelolaan modal bank agar dapat berfungsi wajar sesuai dengan perannya selaku
penggerak aktivitas.
Bank Syariah

1. Memperoleh pendapatan (profit) yang maksimal.


2. Penyediaan aktiva cair dan kas yang memadai (likuditas)
3. Menyimpan cadangan untuk hal-hal yang mungkin timbul.
4. Mengelola kegiatan lembaga keuangan dengan kebijakan yang pantas dan bertindak
sebagai pemelihara dana-dana orang lain.
5. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat akan pembiayaan.
Bank Syariah

Penghimpunan Dana:
v Giro-Wadiah dan Qard; merupakan produk penghimpunan dana di mana nasabah
dapat melakukan penarikan setiap saat dan dapat terus melakukan penarikan sampai
maksimum sebesar dana Qard yang telah disepakati
v Tabungan dan Giro Automatic transfer-Mudharabah dan Wadiah; merupakan kombinasi
antara tabungan dan giro (2 rekening dalam 1 produk), dimana setiap rekening dapat
pindah secara otomatis apabila rekening yang lain membutuhkan dana yang lebih.
Bank Syariah

Deposito; terbagi menjadi enam, yaitu:


a. Deposito Mudharabah Muqayadah (Murabahah); yaitu solusi investasi jangka pendek dan jangka menengah
untuk memperoleh hasil investasi dan kegiatan penyaluran dana yang menggunakan akad murabahah.
b. Deposito-Mudharabah Muqayyadah (Komoditi Murabahah); yaitu produk depositi yang akan disalurkan untuk
kegiatan jual dan beli komoditas (misalnya logam) pada pasar global dengan prinsip transaksi murabahah.
c. Depositi dan Reksadana-Mudharabah; merupakan kombinasi keuntungan dari produk deposito dan reksadana.
d. Deposito-Musyarakah; merupakan produk penghimpunan dana yang hanya dapat ditarik/dicairkan pada periode
tertentu sesuai kesepakatan nasabah dengan bank, dan dan yang akan dikelola oleh bank tidak 100% milik
nasabah, namun ada yang merupakan dana dari bank itu sendiri.
e. Deposito Untestricted Recurring Invesment-Mudharabah; adalah produk investasi di mana
bank menginvestasikan dana nasabah secara berulang pada beberapa instrumen yang
memberikan keuntungan kompetitif, dan keuntungan akan dikreditkan ke rekening nasabah pada saat jatuh
tempo.
f. Deposito-Wakalah bil Ujrah; yaitu produk jasa di mana bank memberikan jasa sebagai agen investasi.
g. Nasabah menginvestasikan dananya dalam jumlah beser dengan keinginan khusus, misalnya jangka waktu,
tingkat pengembalian (return).
Bank Syariah

1. Menghimpun dana masyarakat melalui funding dengan cara jemput bla ke pasar-pasar
tradisional, lembaga pendidikan formal, dan non formal.
2. Melakukan proses sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya tabungan
sebagai usaha memupuk modal.
3. Tabungan dijadikan syarat untuk mendapatkan pembiayaan serta mekanisme
tabungannya disatukan dengan angsuran pembiayaan.
4. Menghimpun dana dari lembaga keuangan bank syariah maupun non bank.
Bank Syariah

Penyaluran Dana
Home Financing-Musyarakah Mutanaqisah
Personal Financing-Bai’ Al Inah Personal Financing-Murabahah Personal Financing-Tawaruq
Agriculture Implements Invesment-Shirkatul Mel, Ijarah, Bai’ Micro Industries Invesment-Shirkatul Melk,
Ijarah, Bai’
Islamic Overdraft (Cash Line Facility)-BBA dan Bai’ al Inah Cash Line Facility-Bai’ Bithaman Ajil
Revolving Financing-Bai’ Bithaman Ajil (BBA)
Revolving Financing-Mudharabah
Hire Purchase-Shirkatul Melk Unsecured Bisiness Financing-Tawaruq
Working Capital and Term Financing Export Credit Refinancing-Bai’ Dayn
Export Credit Refinancing-Murabahah
Export Credit Refinancing-Murabahah dan Bai’ Dayn Export Financing-Musyarakah
Forward Rate Agreement-Murabahah Islamic Profit Rate Swap-Murabahah
Bank Syariah

1. Selalu berusaha meningkatkan pelayanan.


2. Mengirimkan kartu ucapan ulang tahun atau hari raya atau ucapan lain apabila ada
pristiwa penting yang dialami oleh nasabah.
3. Mengundang nasabah apabila bank mengadaka suatu acara sosial atau keagamaan.
4. Apabila memungkinkan menjenguk nasabah jika sakit atau terkena musibah.
5. Menghadiri undangan nasabah, seperti : undangan pernikahan, sunatan, dan lain-lain.
Bank Syariah

Anda mungkin juga menyukai