NPM : 1851020269
Kelas : C
Semester : 6
Soal 1
A) Dalam alur operasional bank syariah tahapan awal adalah kegiatan penghimpunan dana dari pihak
surplus atau pihak yang kelebihan dana dalam bentuk giro, tabungan ataupun deposito. Dalam
menghimpun dananya dari masyarakat bank syariah menggunakan prinsip wadiah atau simpanan dan
prinsip mudharabah (kerja sama). Setelah bank menghimpun dana dari masyarakat maka tugas bank
selanjutnya adalah menyalurkan kembali dana yang sudah dihimpun kepada pihak defisit atau pihak
yang kekurangan atau membutuhkan dana dalam bentuk pembiayaan syariah yang terbagi dalam 4
kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan dari masing – masing pembiayaan, yaitu; pembiayaan
dengan prinsip jual beli (ba’i), prinsip sewa (ijarah), prinsip bagi hasil dan juga pembiayaan dengan
akad pelengkap. Dari jasa yang diberikan ini bank akan mendapat keuntungan berupa nisbah bagi
hasil, fee atau yang lainnya yang kemudian akan diberikan kepada pemilik dana dengan bagi hasil
atau nisbah yang telah disepakati kedua belah pihak.
B) Asset and Liabilites Management pada sebuah bank syariah sangatlah penting, karena dalam
kegiatan operasionalnya bank selalu dihadapi dengan banyak risiko – risiko yang memiliki potensi
mendatangkan kerugian pada pihak bank. Disinilah fungsi penting ALMA, yaitu untuk
meminimalisir kerugian akibat dari berbagai risiko yang dihadapi oleh bank dalam rangka
meningkatkan laba bank. selain itu dengan adanya ALMA maka kelancaran dalam likuiditas bank
dan optimalisasi pengunaan aset untuk kegiatan operasional bank dapat terlaksana dengan baik.
Dalam hal operasional perbankan syariah, fungsi ALMA adalah untuk mengkorinasikan portofolio
aset-liabilitas pada bank dalam rangka memaksimalkan profit dan hasil yang akan dibagikan kepada
para pemegang saham dengan memperhatikan kebutuhan likuiditas dan kehati – hatian. Selain itu
pula ALMA mempunyai fungsi dalam kebijakan menjalankan strategi penetuan harga, baik dalam
Soal 2
A) Timbulnya transaksi forexdidasarkan pada kebutuhan individu dalam perjalanan luar negeri atau
transaksi bisnis. Di dalam sebuah perusahaan atau badan usaha, transaksi forex muncul dikarenakan
adanya perdangan internasional berupa ekspor/impor, perbedaan mata uang antar negara, kebutuhan
akan valuta asing, pinjaman luar negeri, menghindari tingkat risiko akibat adanya hedging/trading,
mendapatkan keuntungan (rate), dan provisi kredit. Transaksi forex ini dapat dilakukan melalui forex
B) Transaksi forex pada bank syariah diatur dalam fatwa DSN-MUI No. 28/DSN-MUI/III/2002,
tentang transaksi valas dalam perbankan syariah yang menggunakan prinsip akad sharf (ketentuan
jual beli Valas). Transaksi valuta asing pada bank syariah (diluar jual beli bank notes) hanya dapat
dilakukan untuk tujuan lindung nilai (hedgin) dan tidak dibenarkan untuk tujuan spekulatif. Selain itu
peran bank dalam transaksi forex adalah sebagai fasilitator dalam transaksi, dan hedger (menjaga
Soal 3
A) Posisi Devisa Neto (PDN) adalah selisih bersih dari aktiva dan pasiva atau aset dan hutang dalam
neraca (on balance sheet) dalam setiap valas, ditambah dengan selisih bersih dari kewajiban dan
tagihan baik yang berupa komitmen maupun kontinjensi dalam rekening administratif (off balance
sheet). Ketentuan PDN pada bank umum devisa wajib mengelola dan memelihara PDN pada akhir
hari kerja secara keseluruhan setinggi – tingginya 20% dari modal. Selain wajib mengelola dan
memelihara PDN bank wajib mengelola dan memelihara PDN paling tinggi 20% dari modal setiap 30
menit sejak sistem treasury bank dibuka sampai sistem treasury bank ditutup. PDN ini merupakan
rambu yang mengingatkan agar bank berhati – hati dalam melakukan transaksi valuta asing.
B) Komitmen dan kontijensi ini di klarifikasikan sebagai transaksi off balanced sheet. Transaksi ini
adalah transaksi yang belum dapat dicantumkan dalam laporan laba rugi maupun neraca.
Komitmen adalah ikatan atau kontrak yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak dan harus
dilaksanakan bila persyaratan yang disepakati bersama telah dipenuhi. Komitmen ini ditulis dalam
perjanjian tertulis antara kedua belah pihak yang telah setuju dan sifatnya pasti.
Kontijensi adalah keadaan yang masih diliputi ketidakpastian mengenai kemungkinan yang diperoleh
laba atau rugi oleh bank. Transaksi yang bersifat kontijensi (bersyarat) ini belum mengikat bank
Soal 4
A) Bank Sejahtera menjaga posisi GAP nya tetap negatif dikarenakan terjadinya penurunan tingkat
suku bunga, dengan mempertahankan GAP tetap negatif maka akan mengakibatkan kenaikan tingkat
pendapatan. Karena posisi GAP negatf yang artinya RSL > RSA akan mendapatkan manfaat dari
harus mengubah GAP nya pada posisi Positif, dikarena posisi gap positif akan memberikan manfaat
dalam perspekfi pendapatan (income). Posisi GAP positif artinya RSA >RSL, yang apabila terjadi
kenaikan tingkat suku bunga, dengan posisi tersebut akan mengakibatkan naiknya tingkat pendapatan
pada bank.
soal 5
Dalam PBI No. 9/1/PBI/2007 tentang CAMELS yang menyatakan bahwa tingkat kesehatan bank
adalah hasil dari penilaian kondisi bank yang dilakukan berdasarkan risiko yang termasuk dalam
risiko terkait penerapan prinsip syariah dan juga kinerja bank atau biasa disebut dengan Risk-based
Bank Rating. Aturan ini juga ada pada peraturan OJK, yaitu pada POJK No. 8/POJK.03/2014 tentang
RGEC.
Soal 6
Artikel yang saya buat berjudul “Asset and Libilities Management dalam Perbankan Syariah”, yang
membahas tentang stretegi perbank syariah dan peran ALCO dalam perbankan syariah, hasil analisis
yang didapat dari artikel yang saya buat adalah bahwa Asset/ Liability Management adalah
serangkaian tindakan dan prosedur yang dirancang untuk mengontrol posisi keuangan. Isu-isu
keamanan dan kesehatan merupakan bagian penting dari definisi ini. Hasil akhir dari manajemen
aset/ liabilitas itu akan bermuara kepada kemampuan untuk menutup kerugian dan menyediakan
kecukupan modal, pendapatan yang semakin baik serta kualitas dan komposisi pendatan bersih
semakin baik. Kemampuan bank syariah dalam mengelola asset dan liabilitasnya akan mempengaruhi
kulaitas perusahaan, yang juga akan mempengaruhi citra atau nama baik bank tersebut yang
Strategi ALMA yang digunakan bank syariah adalah perencanaan, manajemen dana dan manajemen
kualitas pembiayaan. Kemampuan bank syariah tersebut dalam mengelola aset dan liabilitasnya dapat
dilihat dari kemampuan bank syariah dalam meningkatkan segmentasi Dana Pihak Ketiga, penguatan
segmentasi korporasi untuk meningkatkan pendapatan, peningkatan fee based income, peningkatan
peranan regulator, dan peningkatan sistem akuntabilitas. kemampuan bank syariah tersebut dalam
mengelola aset dan liabilitasnya merupakan implementasi dari kesanggupan bank syariah tersebut
dalam meminimalisir biaya-biaya dan risiko yang dapat terjadi, seperti : Financing risk yang
(keterlambatan angsuran atau pelunasan) tepat pada waktunya; Liquidity risk, yaitu risiko bahwa
bank tidak dapat memenuhi kewajibannya pada waktunya atau hanya dapat memenuhi kewajiban
melalui pinjaman darurat (bagi hasil yang tinggi) dan atau menjual aktivanya dengan harga yang
rendah; Pricing risk, yang merupakan risiko kerugian dengan akibat perubahan tingkat bagi hasil,
menentukan bentuk penurunan margin dari penanaman atau kerugian sebagai akibat menurunnya
nilai aktiva. Risiko ini sebagai akibat Net Interest Margin atau tidak terpenuhinya likuiditas, atau
terjadinya gap karena tidak tepatnya perhitungan pricing atas aset dan liabilitas; Foreign exchange
risk, yaitu risiko kerugian sebagai akibat perubahan tingkat kurs terhadap “open position” karena
adanya pergerakan kurs yang merugikan; Gap risk, yaitu risiko kerugian dari ketidakseimbangan
interest rate maturity sehingga pendapatan bank menjadi sensitif terhadap perubahan tingkat bagi
hasil di pasar; dan Kontinjen risk, yang merupakan risiko yang timbul sebagai akibat transaksi
Apabila bank syariah mampu memaksimalkan keuntungannya dari funding dan financing yang
terkelola dengan baik dan terstruktur serta mampu menghasilkan pengelolaan risiko- risiko yang
dihadapi bank syariah secara optimal, maka bank syariah tersebut dapat dikatakan berhasil dalam