Anda di halaman 1dari 21

Manajemen Aktiva dan

Liabilitas pada Bank Syariah


BAHAN AJAR MATA KULIAH
MANAJEMEN KEUANGANBANK SYARI’AH
OLEH : SETIYA AFANDI,S.E, M.H,SY
Kegiatan pokok industri perbankan adalah
menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali kepada masyarakat.
Dana yang dikumpulkan oleh bank masuk ke dalam pasiva,
sementara dana yang disalurkan kepada masyarakat masuk aktiva.
Aktiva dan pasiva adalah dua sisi dari pos keuangan bank, baik dalam
bentuk kekayaan ataupun menggambarkan posisi utang, kewajiban
dan modal bank.
Pendahuluan Keduanya harus mencapai keseimbangan, dimana faktor yang dapat
menyeimbangkan antara keduanya, dalam bentuk rugi dan laba bank
yang bersangkutan.
Asset and liabilities management (ALMA) merupakan suatu proses
dari perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan yang
berfungsi sebagai pengendalian aktiva dan passiva secara terpadu
yang saling berhubungan dalam usaha untuk mecapai keuntungan
bank.
Mengenal Pos-pos Necara Bank
Syariah
Neraca adalah gambaran tentang
keseimbangan antara aktiva dan
kewajiban. Neraca merupakan salah
Pos Necara satu gambaran dari laporan keuangan
Bank Syariah bank yang mengemukakan
perbandingan yang seimbang antara
harta, milik (kekayaan) bank dengan
semua kewajiban, utang dan modal
bank syariah komersial.
1. Sisi Aktiva
Sisi aktiva dalam laporan keuangan bank syariah terdapat 18
pos utama yaitu mencakup semua harta, baik hak dan
tagihan antara lain sebagai berikut :
a. Kas
b. Penempatan pada Bank Indonesia

Cont’s c. Giro pada bank lain


d. Penempatan pada bank lain
e. Investasi pada Efek(surat berharga)
f. Piutang
g. Pembiayaan mudharabah
h. Pembiayaan musyarakah
i. Pinjaman Qard
j. Penyaluran dan investasi terikat (Executing)
k. Penyisihan kerugian dan Penghapus bukuan aktiva produktif
l. Persediaan
m. Tagihan dan kewajiban akseptasi
n. Ijarah
Cont’s o. Aktiva istishna dalam penyelesaian
p. Penyertaan pada entitas lain
q. Aktiva Tetap dan Akumulasi penyusutan
r. Aktiva lain.
Sisi Kewajiban
Sisi kewajiban dalam laporan keuangan bank syariah terdapat 10
pos utama, mencakup semua kewajiban baik jangka pendek
maupun jangka panjang, yaitu :
a.Kewajiban segera
b.Bagi hasil yang belum dibagikan

Cont’s c.Simpanan
d.Simpanan dari bank lain
e.Kewajiban lain
f.Kewajiban dana investasi terikat (executing)
g.Hutang pajak
h.Estimasi kerugian, komitmen dan kontinjensi
i.Pinjaman yang diterima
j.Pinjaman Subordinasi
Sisi Investasi
Sisi investasi dalam laporan keuangan bank syariah terdapat 2
pos utama, mencakup semua jenis investasi yang dilakukan
oleh bank maupun bukan bank syariah, antara lain sbb :
a.Investasi tidak terikat dari bukan bank (Mudharabah Mutlaqah)
b.Investasi tidak terikat dari bank lain (Mudharabah Mutlaqah)

Cont’s Sisi Ekuitas


Sisi ekuitas dalam laporan keuangan bank syariah terdapat
3(tiga) pos utama, mencakup semua jenis ekuitas bank
syariah, antara lain sbb :
a.Modal disetor
b.Tambahan modal disetor
c.Saldo laba/rugi
Kualitas Aktiva Produktif
Sehubungan dengan kondisi aktiva produktif bank syariah dapat dibedakan atas :
a.Piutang Penjualan (murabahah) dan sewa (ijarah)
b.Investasi pada pembiayaan : Musyarakah, Mudharabah, Salam, Istishna, Persediaan, dan Aktiva yang
disewakan.
Kualitas piutang penjualan (murabahah) dan sewa (ijarah) didasarkan pada kondisi keuangan dan
kemampuan membayar. Demikian juga kualitas investasi pada musyarakah dan mudharabah dapat
didasarkan atas kesesuaian antara realisasi bagi hasil dengan proyeksinya, kondisi keuangan dan prospek
usaha.
Next >>>>>
Manajemen Risiko Bank Syariah
Bisnis adalah suatu aktivitas yang selalu berhadapan dengan risiko dan return, dengan demikian
bank syariah juga akan menghadapi risiko menajamen bank itu sendiri diantaranya :
1.Risiko Modal (Capital Risk)
Risiko modal (capital risik) yang merefleksikan tingkat leverage yang dipakai oleh bank. Salah
satu fungsi modal adalah melindungi para penyimpan dana terhadap kerugian yang terjadi pada
bank. Jumlah modal yang dibutuhkan untuk melindungi para penyimpan dana berhubungan
dengan kualitas dan risiko dari aset bank.
1.Risiko modal berkaitan dengan kualitas aset. Bank yang menggunakan sebagian besar dananya
untuk mendanai aset yang berisiko perlu memiliki modal penyangga yang besar untuk sandaran
bila kinerja aset-aset itu tidak baik. Tingkat modal itu juga penting untuk menyangga risiko
likuiditas.
Next >>>>>
Cont’s
2. Risiko Kredit
Risiko kredit muncul jika bank tidak bisa memperoleh kembali cicilan pokok dan atau
margin/bagi hasil dari pembiayaan yang diberikannya atau investasi yang sedang
dilakukannya. Penyebab utama terjadinya risiko kredit adalah terlalu mudahnya bank
memberikan pinjaman atau melakukan investasi karena terlalu dituntut untuk
memanfaatkan kelebihan likuiditas, sehingga penilaian kredit kurang cermat dalam
mengantisipasi berbagai kemungkinan risiko usaha yang dibiayai.
Risiko ini akan semakin nampak ketika perekonomian dilanda krisis atau resesi. Turunnya
penjualan mengakibatkan berkurangnya penghasilan perusahaan, sehingga perusahaan
mengalami kesulitan memenuhi kewajiban membayar hutang-hutangnya.
Next >>>
Cont’s
3. Risiko Likuiditas
a. Risiko Likuiditas
Pemicu utama kebangkrutan yang dialami bank, baik yang besar ataupun yang kecil, bukanlah
karena kerugian yang dideritannya, melainkan lebih kepada ketidakmampuan bank memenuhi
kebutuhan likuiditasnya. Likuiditas secara luas dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan dana (cash flow) dengan segera dan dengan biaya yang sesuai.
Likuiditas penting bagi bank untuk menjalankan transaksinya sehari-hari, mengatasi kebutuhan
dana mendesak, memuaskan permintaan nasabah akan pembiayaan dan memberikan
fleksibilitas dalam meraih kesempatan investasi menarik dan menguntungkan.
Likuiditas yang tersedia harus cukup, tidak boleh terlalu kecil sehingga menggangu kebutuhan
operasional sehari-hari, tetapi juga tidak boleh terlalu besar karena akan menurunkan efisiensi
dan berdampak pada rendahnya tingkat profitabilitas.
Next >>>>
Cont’s
Besar kecilnya risiko ini banyak ditentukan oleh :
Kecermatan perencanaan arus kas (cash flow) atau arus dana (fund flow) berdasarkn prediksi
pembiayaan dan prediksi pertumbuhan dana-dana termasuk mencermati tingkat fluktuasi dana-
dana (volatility of fund)
Ketepatan dalam mengatur struktur dana-dana termasuk kecukupan dana-dana non bagi hasil
Ketersediaan aset yang siap dikonversikan menjadi kas, dan
Kemampuan menciptakan akses ke pasar antar bank atau sumber dana lainnya, termasuk
fasilitas lender of last resort ( Pemberi pembiayaan terakhir)

Next >>>>
Cont’s
b. Risiko Operasional
Menurut definsi Basle Commite, risiko operasional adalah risiko akibat dari kurangnya
(deficiencies) sistem informasi atau sistem pengawasan internal yang akan menghasilkan
kerugian yang tidak diharapkan. Risiko ini berkaitan dengan kesalahan manusiawi (human
error), kegagalan sistem, dan ketidakcukupan prosedur kontrol.
Dalam definisi ini kita jumpai semua komponen yang relevan dengan risiko operasional yaitu :
1) Sitem informasi
2) Pengawasan internal
3) Kesalahan manusiawi (human error)
4) Kegagalan sistem, dan
5) Ketidakcukupan prosedur dan kontrol
Next >>>>
Cont’s
Muhamed Al Faisal menyatakan bahwa khususnya bagi bank islam,
yang sangat diperlukan adalah :
Good Governence, Transparancy, and accounting standard. British
Banker Associationn dalam tahun 1997 melaporkan bahwa 69%
(enam puluh sembilan persen) responden menyatakan bahwa risiko
operasional lebih penting daripada risiko pasar dan risiko
pembiayaan.
Next >>>>
Hubungan ALMA dan ALCO
Produksi dalam industri perbankan adalah aktivitas bank yang tercermin dalam neraca atau Asset/Liability Commite sementara hasil produksi adalah Laporan
Laba/Rugi. Hasil yang optimal dapat dicapai jika para pejabat bank syariah mampu mempersiapkan perencanaan dan pengaturan penghimpunan dan pengalokasian
dana.
Dewan khusus atau tim yang mengelola manajemen dana atau lebih luas lagi pada pengelolaan Asset and liability of Bank, disebut dengan Asset and Liability Commite
atau disingkat ALCO.
Sesuai dengan namanya panitia atau team ini melakukan kegiatan rutin dan mengadakan pertemuan yang juga diatur secara rutin, misalnya sebulan sekali atau
sebulan dua kali.
Keberhasilan proses manajemen aset liability (ALMA) tergantung pada koordinasi serta partisipasi seluruh bagian-bagian yang terlibat dalam komite untuk menangani
masalah-masalah yang menjadi tanggunjawabnya.

Next>>>>>

Next >>>>
Cont’s
Agar strategi ALMA dapat efektif, maka beberapa kriteria berikut harus dipenuhi oleh tim atau ALCO, yaitu :
1.Semua anggota ALCO harus terlibat dan mengerti bahwa strategi ALMA adalah strategi menyeluruh dari aset dan liability
2.Semua anggota ALCO harus terlibat dalam pencapaian anggaran yang direncanakan
3.Semua anggota ALCO harus saling berhubungan dalam kaitannya dalam pencapaian tujuan
4.ALCO harus merupakan keterpaduan dari seluruh bagian yang ada di bank. Semua bagian harus mempunyai sistem mampu memberikan informasi yang tepat,
terbaru dan akurat
5.Semua anggota ALCO harus mempunyai semangat pembaruan, mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi serta mampu mengantisipasi
kemungkinan yang akan terjadi.
6.Semua angota ALCO harus berpandangan luas dan saling mendukung tanpa prasangka buruk.

Next >>>>
Cont’s
Approve police
BOD
Manage police
Alco members

Alco strategi
Formulate police

Fuel ALCO Staff supporting


group
Policy execution
Apply police
Next >>>>
Cont’s
Keanggotaan ALCO dalam suatu bank umum komersial biasanya terdiri atas anggota tetap, meliputi :
Direktur utama sebagai : Ketua
Direksi sebagai : Ketua pengganti/anggota
Dewan komisaris sebagai : Pengawas
Treasury sebagai : Sekertaris/anggota
Accounting sebagai : Anggota
Corporate, operasional, Investment, ritel sebagai : Anggota
Anggota tidak tetap seperti Economist, Personel dan Technology
Next >>>>>

Next >>>>
Cont’s
ALMA ( Asset Liability Management) dalam suatu bank syariah merupakan suatu strategi dan pembuatan kebijakan. Dengan demikian ALMA pada dasarnya
adalah proses perencanaan. Oleh karena itu, beberapa strategi penting yang terlibat dalam proses ALMA adalah :
1.Perencanaan
Hubungan ALMA dengan perencanaan karena
a.Dalam proses pengambilan keputusan harus diketahui arah mana tujuan yang diinginkan
b.Dalam proses pengambilan keputusan jangka panjang harus diketahui akibatnya terhadap pencapaian keuntungan, termasuk keadaan likuiditas, keadaan
profite rate. Oleh karena itu, perencanaan merupakan strategi dasar ALMA

Next >>>>>

Next >>>>
Cont’s
2. Manajemen Dana (Fund Management / Treasury Managemnet)
Manajemen dana merupakan salah satu pengelola strategi ALCO dimana apabila perencanaan sebagai strategi dasar, maka manajemen dana sebagai
pengelola operasional, karena selama proses pengelolaan operasional harus dijaga kontinuitas penggunaan serta sumber dananya, secara tepat, baik
dari sisi jumlah, waktu maupun harganya.
3. Manajemen Kualitas Pembiayaan
Meskipun pengelola startegi operasional dari pinjaman adalah manajemen pembiayaan namun pengambilan keputusan operasional harus dijaga
perkembangan serta kualitas pembiayaan sebagai penghasilan utama aktivitas bank. Manajemen kualitas pembiayaan digunakan untuk menjaga
kualitas pembiayaan sesuai dengan perencanaan, dalam hal ini perlu adanya tim pengawas pembiayaan.

Next >>>>
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai