Empat laporan pertama adalah unsur laporan keuangan yang sudah dikenal
selama ini secara konvensional, sedangkan tiga yang terakhir bersifat khas. Ketiga
laporan yang terakhir muncul akibat perbedaan peran dan fungsi bank syariah,
dibandingkan bank konvensional.
3. Kewajiban
Dalam neraca bank syariah itu ada unsur kewajibannya, yaitu :
Simpanan/titipan , di gunakan untuk membukukan penghimpunan dana
yang mempergunakan prinsip wadiah ( titipan ), karena prinsip dari
wadiah adalah titipan yang harus di kembalikan kapan saja oleh bank
apabila si penitip meminta kembali, dalam kondisi apapun bank syariah
harus mengembalikan dana titipan tersebut kepada penitip, bank
syariah harus mengembalikan dana titipan tersebut seratus persen
kepada penitip. Jadi yang di bukukan itu pada kewajiban bank syariah
adalah Tabungan Wadiah, Giro Wadiah.
Kewajiban Investasi Terikat Executing , di gunakan untuk
membukukan penerimaan mudharabah Muqayyadah dengan pola
penyaluran Executing.
Keuntungan Di umumkan Belum Di bagikan . di gunakan untuk
membukukan bagi hasil hak milik investasi dana Investasi Tidak
Terikat yang di himpun,yang sampai dengan tanggal laporan belum di
bayarkan kepada pemiliknya dan data yang di pergunakan itu dalam
perkiraan ini bersumber dari perhitungan pembagian hasil usaha.
(Nama Bank)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi
Pada Bulan xx Tahun xxxx
(tahun) (tahun)
Uraian Catatan
Unit Moneter Unit
Aktiva
Kas dan setara kas 8 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Piutang penjualan 9 x.xxx.xxx xxx.xxx
Investasi
Investasi dalam surat-surat 10 xx.xxx xx.xxx.xxx
berharga
Investasi Mudharabah 11 xx.xxx.xxx x.xxx.xxx
Investasi Musyarakah 12 - x.xxx.xxx
Penyertaan modal 13 xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxx
Persediaan 14 - x.xxx.xxx
Investasi pada real estate 15 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Aktiva yang disewakan 16 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Istishna 17 - x.xxx.xxx
Investasi lain-lain
- - -
- - -
- - -
Total investasi 18 xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxx
Aktiva lainnya 19 xxx.xxx xx.xxx.xxx
Aktiva tetap (netto) 20 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
( Nama Bank )
Laporan Arus Kas
Pada tahun yang terakhir ( tahun ) dengan ( tahun lalu )
xx.xxx.xxx
( Nama Bank )
Laporan perubahan Modal
Untuk tahun yang terakhir ( tahun ) dengan ( tahun yang lalu )
Cadangan
Modal Unit
Unit Laba
Uraian Disetor Unit Moneter Total
Moneter Ditahan
Moneter Umum
yang sah
Saldo per tahun xxx.xxx.xxx -- -- -- xxx.xxx.xxx
Emisi ( ) saham -- --
Pendapatan x.xxx.xxx x.xxx.xxx
netto xxx.xxx xxx.xxx (x.xxx.xxx) --
Keuntungan
dibagikan
Transfer ke xxx.xxx.xxx xxx.xxx xxx.xxx x.xxx.xxx
cadangan x.xxx.xxx
(x.xxx.xxx) xxx.xxx.xxx
Neraca per xxx.xxx xxx.xxx x.xxx.xxx x.xxx.xxx
( tahun ) xxx.xxx.xxx x.xxx.xxx x.xxx.xxx x.xxx.xxx --
Pendapatan --
netto
Keuntungan xxx.xxx.xxx
dibagikan
Transfer ke
cadangan
Saldo per tahun
(Nama Bank)
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat, Infak dan Shadaqah
Untuk tahun yang terakhir dengan tahun lalu
( Nama bank )
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardhul Hasan
Untuk tahun yang terakhir ( tahun ) dengan (tahun lalu )
Dimana :
SRRH = Saldo Rata rata Harian
TD = Total Dana dalam periode berjalan
JH = Jumlah Hari dalm periode berjalan
Contoh 1
Berikut ini adalah perhitungan SRRH Tuan Syahrul selama bulan Januari 2003 :
SR
DP = x TP
TR
Dimana :
DP = Distribusi Pendapatan
SR = Saldo rata rata tertimbang per klasifikasi dana
TR = Total rata rata tertimbang per klasifikasi dana
TP = Total pendapatan yang diterima periode berjalan oleh bank syariah
Contoh 2
Dari contoh tersebut diatas diperoleh Total Pendapatan Rp. 200.000.000 yang
didistribusikan sesuai dengan klasifikasi dana dan kemudian akan dibagihasilkan
kepada pemilik dana (shahibul maal) dan pengelola dana (mudharib) sesuai
dengan nisbah bagi hasil yang telah disepakati pada awal akad.
Contoh 3
Dari contoh tersebut diatas apabila dalam akad diperjanjikan bahwa nisbah
simpanan mudharabah adalah 40:60 maka bagi hasil yang didistribusikan kepada
penabung/investor/nasabah adalah 60% dari distribusi pendapatan untuk
klasifikasi simpanan mudharabah, sedangkan untuk bagian bank/pengelola dana
adalah sebesar 40%. Sehingga akan diperoleh bagi hasil untuk masing masing
pihak adalah :
a. Untuk nasabah (investor) = 60% X Rp. 20.000.000
= Rp. 12.000.000
b. Untuk bank (pengelola dana) = 40% X Rp. 20.000.000
= Rp. 8.000.000
Contoh 4 :
Dari contoh tersebut diatas apabila dalam akad diperjanjikan bahwa nisbah
investasi mudharabah 1 bulan adalah 50:50 maka bagi hasil yang didistribusikan
kepada penabung/investor/nasabah adalah 50% dari distribusi pendapatan untuk
klasifikasi simpanan mudharabah, sedangkan untuk bagian bank/pengelola dana
adalah sebesar 50%. Sehingga akan diperoleh bagi hasil untuk masing masing
pihak adalah :
a. Untuk nasabah (investor) = 50% X Rp. 60.000.000
= Rp. 30.000.000
b. Untuk bank (pengelola dana) = 50% X Rp. 60.000.000
= Rp. 30.000.000
Contoh 5 :
Dari contoh tersebut diatas apabila dalam akad diperjanjikan bahwa nisbah
investasi mudharabah 3 bulan adalah 40:60 maka bagi hasil yang didistribusikan
kepada penabung/investor/nasabah adalah 60% dari distribusi pendapatan untuk
klasifikasi simpanan mudharabah, sedangkan untuk bagian bank/pengelola dana
adalah sebesar 40%. Sehingga akan diperoleh bagi hasil untuk masing masing
pihak adalah :
a. Untuk nasabah (investor) = 60% X Rp. 40.000.000
= Rp. 24.000.000
b. Untuk bank/pengelola dana = 40% X Rp. 40.000.000
= Rp. 16.000.000
Contoh 6 :
Dari contoh tersebut diatas apabila dalam akad diperjanjikan bahwa nisbah
investasi mudharabah 6 bulan adalah 30:70 maka bagi hasil yang didistribusikan
kepada penabung/investor/nasabah adalah 70% dari distribusi pendapatan untuk
klasifikasi simpanan mudharabah, sedangkan untuk bagian bank/pengelola dana
adalah sebesar 30%. Sehingga akan diperoleh bagi hasil untuk masing masing
pihak adalah :
a. Untuk nasabah (investor) = 70% X Rp. 20.000.000
= Rp. 14.000.000
Contoh 7 :
Dari contoh tersebut diatas apabila dalam akad diperjanjikan bahwa nisbah
investasi mudharabah 12 bulan adalah 25:75 maka bagi hasil yang didistribusikan
kepada penabung/investor/nasabah adalah 75% dari distribusi pendapatan untuk
klasifikasi simpanan mudharabah, sedangkan untuk bagian bank/pengelola dana
adalah sebesar 25%. Sehingga akan diperoleh bagi hasil untuk masing masing
pihak adalah :
a. Untuk nasabah (investor) = 25% X Rp. 60.000.000
= Rp. 45.000.000
b. Untuk bank (pengelola dana) = 75% X Rp. 60.000.000
= Rp. 15.000.000
Contoh 8 :
Berapakah bagian hasil untuk Tuan Syahrul pada contoh diatas bahwa dia
mempunyai saldo rata rata harian simpanan mudharabah sebesar Rp.
8.290.322,58 (misal untuk 1 periode), sementara total saldo rata rata harian
simpanan mudharabah pada tahun 2003 adalah Rp. 600.000.000 ?
Maka bagian nisbah / bagi hasil Tuan Syahrul dapat dihitung sebagai berikut :
Rp . 8.290 .322,58
Rp . 600.000 X Rp. 12.000.000 = Rp. 168.806,45
Komposisi Pembiayaan Yang Diberikan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah (Financing Composition of Islamic Commercial Bank and Islamic Business
Unit)
Akad 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Akad 2,335 4,406 7,411 10,412 14,624 16,295 18,759
Musyaraka
h
Komposisi Pembiayaan Yang Diberikan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(Financing Composition of Islamic Rural Bank)
a. Berapakah pembiayaan yang dapat diberikan oleh Bank dan dana yang harus
dipersiapkan nasabah (dengan angka pembulatan 7 digit kebawah) ?
b. Bagaimana proyeksi pembayaran bagi hasil dari nasabah dan berapa besar nisbah
yang harus dibayar nasabah jika ekspektasi return yang diharapkan oleh Bank
adalah setara dengan 14,5% pa ? Adakah perbedaan dengan perhitungan bunga
yang dihitung setiap bulan sesuai dana bank yg digunakan oleh nasabah?
Jawab:
MK
= NP(Nilai Proyek)
= 64,63%
= 65% (dibulatkan)