Anda di halaman 1dari 8

MODUL

LAPORAN KEUANGAN SYARIAH (PSAK No. 101)

 Capaian Pembelajaran :
Setelah menempuh mata kuliah ini Mahasiswa mampu menjelaskan Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Syariah.

 Kemampuan Akhir yang akan dimiliki setelah menyelesaikan bahan kajian ini :
Setelah menyelesaikan bahan kajian ini, mahasiswa akan mampu menjelaskan tentang
Laporan Keuangan Syariah.

 Topik Forum Diskusi :


PSAK 101

Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi, menyangkut posisi keuangan,


kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas syariah yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Tujuan lainnya adalah
sebagai berikut:

1. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan


kegiatan usaha.
2. Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah, serta informasi asset,
liabilitas, pendapatan, dam beban yang tidak sesuai dengan prinsip syariah bila ada
dan bagaimana perolehan dan pengunaannya.
3. Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab entitas syariah
terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikannya pada tingkat
keuntungan yang layak.
4. Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam modal dan
pemilik dana syirkah temporer; dan informasi mengenai pemenuhan kewajiban
(obligation) fungsi social entitas syariah termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat,
infak, sedekah, dan wakaf.

Tujuan Laporan Keuangan Bank Syariah


Laporan Keuangan Bank bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan, selain itu laporan keuangan Bank
bertujuan untuk pengambilan keputusan

Suatu laporan keuangan bermanfaat apabila informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan. Tujuan laporan
keuangan Bank Syariah adalah sebagai berikut:
a) Pengambilan putusan investasi dan pembiayaan Berupa penyediaan informasi yang
bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan
yang rasional. Pihak-pihak yang berkepentingan antara lain :
- Shahibul maal/pemilik dana
- Kreditur
- Pembayar zakat, infaq, shadaqah
- Pemegang saham
- Otoritas pengawasan
- Bank Indonesia
- Pemerintah
- Lembaga penjamin simpanan, dan
- Masyarakat
b) Menilai prospek arus kas
c) Infomasi atas sumber daya ekonomi
d) Kepatuhan Bank tehadap prinsip syariah
e) Membantu mengevaluasi pemenuhan bank terhadap :
- tanggung jawab amanah dalam mengamankan dana,
- menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak
- informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh pemilik dan
pemilik rekening investatif.
f) Pemenuhan fungsi sosial Laporan keuangan memberikan informasi mengenai fungsi
sosial bank, termasuk penyaluran dan pengelolaan zakat.

Asumsi Dasar

1. Dasar Akrual
2. Kelangsungan Usaha

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

1. Dapat dipahami
2. Relevan
3. Keandalan
Agar dapat diandalkan maka informasi harus memenuhi hal sebagai berikut.
a. Menggambarkan dengan jujur transaksi (penyajian jujur) serta peristiwa lainnya
yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk
disajikan.
b. Dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi
c. Harus diarahkan untuk kebutuhan umum pemakai dan bukan pihak tertentu
(netral).
d. Didasarkan atas pertimbangan yang sehat dalam hal menghadapi ketidakpastian
peristiwa dan keadaan tertentu.
e. Lengkap dalam batasan materialtitas dan biaya.
4. Dapat dibandingkan.

Laporan keuangan Entitas Syariah (PSAK 101 (Revisi 2014))

Sesuai dengan PSAK 101 (Revisi 2014), laporan keuangan ini disajikan oleh entitas yang
melakukan transaksi syariah pada anggaran dasarnya.

Komponen laporan keuangan entitas syariah terdiri atas:

1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode;


2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;
3. Laporan perubahan ekuitas selama periode;
4. Laporan arus kas selama periode;
5. Laporan sumber dan penyaluran dana zakat selama periode;
6. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan selama periode;
7. Catatan atas laporan keuangan
8. Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya
9. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif

Laporan Keuangan Bank Syariah (PSAK 101 (Revisi 2014))


Laporan keuangan bank syariah yang lengkap terdiri atas:

(a) Laporan posisi keuangan;


(b) Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain;
(c) Laporan perubahan ekuitas;
(d) Laporan arus kas
(e) Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil;
(f) Laporan sumber dan penggunaan dana zakat;
(g) Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan; dan
(h) Catatan atas laporan keuangan.

Laporan Keuangan Bank


 Harus disajikan dalam mata uang rupiah
 Aktiva, kewajiban, komitmen, dan kontijensi dlm valas hrs dijabarkan kedlm mata
uang rupiah dgn kurs tengah yg berlaku pd tgl laporan
 Wajib mengungkapkan posisi devisa neto

Jenis laporan keuangan bank :


Neraca, laporan komitmen dan kontijensi, laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan catatan
atas laporan keuangan.
1. Neraca
Adalah daftar (laporan) yang berisi informasi tentang aktiva, kewajiban dan ekuitas
perusahaan pada suatu saat tertentu.

Informasi yang harus ada dalam setiap neraca :


a. Neraca, yaitu nama laporan tersebut
b. Nama perusahaan
c. Tanggal, saat laporan tersebut terjadi
d. Isi dari neraca tersebut (elemen/unsur)

2. Laporan Laba Rugi


Suatu laporan yang disusun secara sistematis, tentang penghasilan yang diperoleh dan tentang
biaya yang menjadi beban tanggung jawab perusahaan, dalam usahanya selama periode
tertentu.
3. Laporan Komitmen dan Kontijen (Administratif)
Adalah daftar (laporan) yang berisi informasi tentang tagihan dan kewajiban yang masih
harus diterima dan masih harus dibayarkan oleh bank Syariah pada suatu saat tertentu.

4. Laporan Perubahan Modal


Adalah laporan yang memuat informasi tentang sebab-sebab perubahan modal perusahaaan
dari awal periode sampai akhir periode. Merupakan penghubung antara neraca dan laporan
rugi-laba

5. Laporan Arus Kas


Adalah laporan yang memuat informasi tentang pergeseran kas perusahaaan dari awal periode
sampai akhir periode.

6. Laporan Dana Investasi Terikat


Laporan ini memuat laporan dari Mudharabah Muqayyadah (Investasi Terikat) dengan pola
penyaluran Chanelling. Untuk Investasi Terikat dengan pola Executing dilaporkan dalam
Neraca (on balance sheet). Laporan ini juga merupakan pertanggungjawaban bank sebagai
agent dalam mudharabah muqayyadah.

7. Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil


Bank syariah menyajikan Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil yang merupakan
rekonsiliasi pendapatan bank syariah, yang menggunakan dasar akrual (accrual basis), dan
pendapatan yang dibagihasilkan kepada pemilik, dana yang menggunakan dasar kas (cash
basis).
Perbedaan dasar pengakuan tersebut mengharuskan bank syariah menyajikan Laporan
Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil sebagai bagian komponen utama laporan
keuangannya.

8. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat, Infak dan Shadaqoh


Merupakan laporan yang menujukkan sumber dan penggunaan dana selama jangka waktu
tertentu, serta saldo ZIS pada tanggal tertentu Zakat merupakan sebagian dari harta yang
wajib dikeluarkan oleh muzaki (pembayar zakat) untuk diserahkan kepada mustahiq
(penerima zakat) sesuai dengan ketentuan syariah.
Sumber dana ZIS terdiri atas
a. Zakat bank
b. Dana zakat dari phak luar bank
c. Infaq
d. Shadaqah
Penyaluran dana ZIS untuk 8 kriteria Mustahiq Laporan harus memperlihatkan nilai bersih
dari sumber dan penggunaan dana, dan dana yang belum digunakan

9. Laporan Sumber dan Dana Penggunaan Qardh Al Hasan


Merupakan laporan yang menujukkan sumber dan penggunaan dana selama jangka waktu
tertentu, serta saldo Qardh pada tanggal tertentu Qardh merupakan pinjaman tanpa imbalan,
peminjam wajib mengembalikan dalam jumlah yang sama untuk periode yang telah
disepakati
Sumber dana Qardh terdiri atas :
 Infaq
 Shadaqah
 Denda
 Sumbangan/Hibah
 Pendapatan non Halal

Penyaluran dana Qardh kepada yang berhak sesuai dengan syariah Laporan harus
memperlihatkan nilai bersih dari sumber dan penggunaan dana, dan dana yang belum
digunakan.

10. Catatan Atas Laporan Keuangan (Disclosure)


Laporan ini memberikan penjelasan mengenai gambaran umum bank syariah, ikhtisar
kebijakan akuntansi, penjelasan pos-pos laporan keuangan dan informasi penting lainnya.
Laporan ini harus disajikan secara sistematis, atas pos-pos laporan keuangan dengan
memperhatikan urutan penyajiaannya. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan
naratif atau rincian jumlah yang tertera dalam Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas
dan Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat, dan Laporan
Penggunaan Dana Kebajikan, serta informasi tambahan seperti kewajiban kontinjensi dan
komitmen. Catatan atas Laporan Keuangan juga mencakup informasi yang diharuskan dan
dianjurkan untuk diungkapkan dalam PSAK serta pengungkapan-pengungkapan lain yang
diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.
Dalam rangka membantu pengguna laporan memahami laporan keuangan dan
membandingkannya dengan laporan keuangan entitas syariah lain, maka Catatan atas
Laporan Keuangan umumnya disajikan dengan urutan sebagai berikut:
a) pengungkapan mengenai dasar pengukuran dan kebijakan akuntansi yang diterapkan;
b) informasi pendukung pos-pos laporan keuangan sesuai urutan sebagaimana pos-pos
tersebut disajikan dalam laporan keuangan dan urutan penyajian komponen laporan
keuangan
c) pengungkapan lain termasuk kontinjensi, komitmen dan pengungkapan keuangan
lainnya serta pengungkapan yang bersifat non-keuangan.

KUIS
1. Jelaskan tujuan laporan keuangan Bank Syariah ?

2. Jelaskan sumber dana zakat yang terdapat dalam laporan keuangan syariah ?

TUGAS

1. Buatlah Resume Maksimal 1 (satu) Halaman saja, mengenai laporan keuangan


syariah sesuai dengan PSAK N0. 101.
2. Download Laporan Keuangan Perbankan Syariah tahun 2015 dan 2014. Hasil
download di print dan dibawa saat kuliah minggu ke 7 (tatap muka).

DAFTAR PUSTAKA

Leo K. Siregar. 2010. Bank Syariah A to Z. Edisi Perdana. Bandung.

Sri Nurhayati dan Wasilah, 2015. Akuntansi Syariah di Indonesia, Edisi 4, Jakarta Penerbit
Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai