Anda di halaman 1dari 7

3.

Keandalan
Andal (reliable) diartikan sebagai bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material, dan dapat dipercaya oleh penggunanya sebagai penyajian yang
jujur (faith/ull representation) dari yang seharusnya disajikan atau secara wajar
diharapkan dapat dis.jikan. Termasuk bagian dari faktor yang berkaitan dengan
keandalan antara lain:
a. Penyaj ian jujur
b. Substansi menggungguli bentuk
c. Netralitas
d. Pertimbangan sehat
e. Kelengkapan

4. Dapat dibandingkan
Laporan keuangan juga hans dapat dibandingkan agar pemakai dapat mengidentifikæsi
trend posisi dan kinerja keuangan. Oleh karena itu, informasi dalam laporan keuangan
harus diukur dan disajikan dengan kebijakan akuntansi tertentu secara konsisten.

5. Penyajian wajar
Menurut KDPPLKS dengan penerapan karakteristik kualitatif pokok dan standar
akuntansi, umumnya akan menghasilkan laporan keuangan yang menggambarkan
kondisi apa adanya, yang mana hal ini sering kali sudah dianggap sebagai suatu
pandangan penyajian wgjar.

(5) UNSUR LAPORAN KEUANGAN


Sesuai karakteristik, maka laporan keuangan entitas syariah antara lain:
1 e Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial :
a. Laporan posisi keuangan
b. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
c. Laporan arus kas
d. Laporan perubahan ekuitas
2. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan sosial :
a. Laporan sumber dan penggunaan dana zakat
b. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan
3. Komponen laporan keuangan Iainnya yang mencerminkan kegiatan dan
tanggung jawab khusus entitas syariah tersebut.

Adapun unsur-unsur yang juga perlu dipahami dalam laporan keuangan entitas
syariah antara Iain:
1. Kinerja
Umumnya ukuran kinerja atau sebagai dasar ukuran lainnya terkait investasi adalah
adalah penghasilan bersih. Adapun unsur yang terkait langsung dari penghasilan
bersih adalah penghasilan dan beban.
2. Penghasilan
Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan liabilitas yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Secara definisi penghasilan mempakan seluruh pendapatan (revenue) dan
keuntungan (gains). Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas syariah
yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan
jasa (fees), bagi hasil, dividen, royalty dan sewa. Sedangkan keuntungan
mencerminkan pos Iainnya yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin tidak
timbul atau mungkin tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas syariah yang

3. Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam
bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya liabilitas yang
mengakibatkan penurunan ekuitæs yang tidak menyangkut pembagian kepada
penanam modal. Cakupan pengertian beban mencakup segala beban operasional
yang timbul maupun kerugian pelaksanaan aktivitas entitms syariah.
c. Pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil
d. Bagian bank syariah atas pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil
e. Bagian pemilik dana atas pendapatan yang tersedia bagi pernilik dana
baik yang sudah didistribusikan maupun belum
D. STRUKTUR DAN ISI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SYARIAH
1. Laporan Keuangan Bank Syariah yang lengkap terdiri atas :
a. Laporan posisi keuangan
b. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif Iain
c. Laporan perubahan ekuitas
d. Laporan arus kas
e. Laporan sumber dan penggunaan dana zakat

f. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan


g. Catatan atas laporan keuangan
h. Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil
i. Laporan perubahan dana investxsi terikat
2. Laporan Keuangan Asuransi Syariah yang lengkap terdiri atas :
a. Laporan posisi keuangan
b. Laporan surplus defisit underwriting dana tabartu'
c. Laporan perubahan dana tabarru'
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif Iain
e. Laporan perubahan ekuitas
f. Laporan arus kas
g. Laporan sumber dan penggunaan dana zakat
h. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan
i. Catatan atas laporan keuangan
3. Laporan Keuangan Amil yang lengkap terdiri atas :
a. Laporan posisi keuangan
b. Laporan perubahan dana
c. Laporan perubahan aset kelolaan
2. Kelangsungan Usaha
Laporan keuangan bimsanya umumnya atas dasar asumsi kelangsungan usaha
entitas syariah. Dengan demikian diasumsikan entitas syariah tidak bermaksud
melikuidmsi atau mengurangi secara material skala usahanya.
(4) KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN
Karakteristuik kualitatif mempakan Ciri khas yang membuat informasi dalam
laporan keuangan berguna bagi pengguna. Terdapat empat karakteristik kualitatif
pokok yaitu:
I. Dapat dipahami
Dapat dimaknai dengan kemudahan untuk segera dapat dipahami Oleh
penggunaNamun, informasi kompleks mengenai informæsi keuangan tidak boleh
dikeluarkan hanya karena pertimbangan bahwa informasi tersebut akan sulit
dipahami pengguna.

2. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus memiliki nilai peramalan (predictive) dan
penegasan (confirmatory) atas transaksi yang berkaitan satu sama Iain, sehingga
dapat membantu pengguna dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa sekarang,
dan masa depan. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi relevansi adalah
materialitas, yang dapat diartikan sebagai suatu kelalaian untuk mencantumkan
informasi atau kesalahan penyajian suatu informasi dapat mempengaruhi keputusan
pengguna informasi yang dalam mendasarkan keputusannya menggunakan
informasi laporan keuangan. Materialitas bergantung pada besarnya pos atau
kesalahan yang dinilai sesuai dengan situæsi khusus dari kelalaian dalam
mencantumkan (omission) atau kesalahan dalam mencatat
(misstatement).
Oleh karena itu, memberikan manfaat bagi pengguna dalam pengambilan
keputusan ekonomi, diantaranya:
1. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam kegiatan usaha dan
keseluruhan transaksi;

2. Memberikan informasi kepatuhan syariah;


3. Informasi tentang aset, liabilitæs, pendapatan dan beban yang tidak
memenuhi prinsip syariah (bila ada) serta bagaimana perolehan dan
penggunaannya;
4. Informasi untuk membantu pengguna dalam mengevaluasi pemenuhan
tanggung jawab entitxs syariah terkait amanah yang diterima dalam
mengamankan dana, menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang
layak.
5. Informasi terkait tingkat keuntungan investxsi, pemenuhan kewajiban fungsi
sosial entitas syariah, termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat, infak,
sedekah, dan wakaf

(3) ASUMSI DASAR


Menurut asumsi dasar yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan entitxs
syariah antara Iain:
I. Dasar Aktual
Laporan keuangan disajikan atas dasar akrual, sehingga pengaruh transaksi dan
peristiwa Iain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara
kas diterima atau dibayar). Pengungkapan berada dalam catatan akuntansi serta
dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode bersangkutan. Dasar akrual
memberikan informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang
melibatkan penerimaan dan pembayaran kas, akan tetapi juga kewajiban dan
hak yang akan diterima di masa depan. Namun dalam penghitungan
pendapatan untuk tujuan bagi hasil menggunakan dasar kas.
Penghitungan pendapatan untuk tujuan pembagian hasil usaha menggunakan
dasar kas. Dalam hal prinsip pembagian hasil usaha berdasarkan bagi hmsil,
pendapatan atau atau hasil yang dimaksud adalah keuntungan bruto (gross
profit). diperkenankan menggunakan standar ganda harga untuk satu akad serta
tidak menggunakan dua transaksi bersamaan yang berkaitan (ta'aalluq) dalam
suatu akad;

7. tidak ada distorsi harga melalui rekayxsa permintaan (najtoy), maupun


melalui rekayasa penawaran

8. tidak mengandung unsur kolusi dengan suap menyuap (risywah).

D. LAPORAN KEUANGAN SYARIAH


(1) SIKLUS DAN PERSAMAAN AKUNTANSI SYARIAH
Secara umum, proses akuntansi syariah tidak memiliki perbedaan dengan alur atau
proses akuntansi konvensional yaitu dimulai dari adanya transaksi yang dilakukan,
dibuat jurnal kemudian dibukukan ke dalam buku besar, diterbitkan neraca Saldo,
jurnal penyesuaian hingga disusun laporan keuangan. Dalam akuntansi
konvensional, jurnal penyesuaian, jurnal penutup dan jurnal koreksi dilandxsi Oleh
pernikiran-pemikiran ekonomi kapitalis, sedangkan dalam akuntansi syariah
dilandasi sistem ekonomi Islam sehingga perlu kesamaan persepsi tentang akunakun
dan akuntansi syariah dan laporan keuangan syariah.

Berdasarkan hal tersebut, dalam Entitas Syariah memiliki persamaan dasar yang
sedikit berbeda dari akuntansi konvensional.
Dalam Laporan Keuangan Syariah, persamaan dasar untuk menyusun neraca adalah
sebagai berikut (Zaky & Khoir, 2017) :
Aset = Liabilitas + Dana Syirkah Temporer + Ekuitas

Dimana :
Aset adalah sumber daya yang dikuasai Oleh entitas syariah sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan
diharapkan akan diperoleh entitxs syariah.

2. Liabilitas merupakan utang entitas syariah masa kini yang timbul dari
peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan aus keluar
dari sumber daya entitas syariah yang mengandung manfaat ekonomi.
3. Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima sebagai investasi
dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lainnya di mana
entitas syariah mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestxsikan
dana tersebut dengan pembagian hasil investasi berdasarkan
kesepakatan.
4, Ekuitas adalah hak residual atas xset entitas syariah setelah dikurangi
semua liabilitas dan dana syirkah temporer.

Sebagai contoh implementasi akun-akun pada akuntansi syariah yang terkait prinsip
syariah yang dilaksanakan oleh Entitas Syariah adalah sebagai berikut (Nurhayati
& Wasilah, 2015; zaky & Khoir, 2017):
I. Kelompok Aset
Akun untuk prinsip jual beli dan jasa yang meliputi murabahah, salam, dan
istishna ' dan ijarah, maka akun yang dipergunakan adalah akun ”Piutang”.
Aset yang digunakan untuk prinsip ujroh yang meliputi Ijarah, Ijarah
Muntabia Bittamalik (TMBT), dan sejenisnya dipergunakan akun "Aset
Ijarah”. Sedangkan untuk prinsip bagi hasil yang meliputi Mudharabah dan
Musyarakah dipergunakan akun
'îlnvestasi”.

2. Kelompok Liabilitas
Transaksi dengan prinsip Wadiah, akun yang dipergunakan adalah "Titipan”
pada unsur '%iabilitas”. Penerima titipan atas perizinan penitip diperkenankan
mengambil manfaat barang yang dititipkan, kan tetapi harus menjamin barang
tersebut dapat dikembalikan sewaktu-waktu penitip memintanya kembali.
Untuk prinsip Mudharabah Mutlaqah dan Musyarakah dipergunakan akun
”Dana Syirkah
Temporer".

(2) TUJUANLAPORAN KEUANGAN


Tujuan laporan keuangan syariah sebagaimana tujuan laporan keuangan
konvensional, yaitu menyediakan informasi terkait posisi keuangan, kinerja
dan perubahan posisi keuangan, namun dalam hal ini spesifik untuk entitas
syariah.

Anda mungkin juga menyukai