Keandalan
Andal (reliable) diartikan sebagai bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material, dan dapat dipercaya oleh penggunanya sebagai penyajian yang
jujur (faith/ull representation) dari yang seharusnya disajikan atau secara wajar
diharapkan dapat dis.jikan. Termasuk bagian dari faktor yang berkaitan dengan
keandalan antara lain:
a. Penyaj ian jujur
b. Substansi menggungguli bentuk
c. Netralitas
d. Pertimbangan sehat
e. Kelengkapan
4. Dapat dibandingkan
Laporan keuangan juga hans dapat dibandingkan agar pemakai dapat mengidentifikæsi
trend posisi dan kinerja keuangan. Oleh karena itu, informasi dalam laporan keuangan
harus diukur dan disajikan dengan kebijakan akuntansi tertentu secara konsisten.
5. Penyajian wajar
Menurut KDPPLKS dengan penerapan karakteristik kualitatif pokok dan standar
akuntansi, umumnya akan menghasilkan laporan keuangan yang menggambarkan
kondisi apa adanya, yang mana hal ini sering kali sudah dianggap sebagai suatu
pandangan penyajian wgjar.
Adapun unsur-unsur yang juga perlu dipahami dalam laporan keuangan entitas
syariah antara Iain:
1. Kinerja
Umumnya ukuran kinerja atau sebagai dasar ukuran lainnya terkait investasi adalah
adalah penghasilan bersih. Adapun unsur yang terkait langsung dari penghasilan
bersih adalah penghasilan dan beban.
2. Penghasilan
Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan liabilitas yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Secara definisi penghasilan mempakan seluruh pendapatan (revenue) dan
keuntungan (gains). Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas syariah
yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan
jasa (fees), bagi hasil, dividen, royalty dan sewa. Sedangkan keuntungan
mencerminkan pos Iainnya yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin tidak
timbul atau mungkin tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas syariah yang
3. Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam
bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya liabilitas yang
mengakibatkan penurunan ekuitæs yang tidak menyangkut pembagian kepada
penanam modal. Cakupan pengertian beban mencakup segala beban operasional
yang timbul maupun kerugian pelaksanaan aktivitas entitms syariah.
c. Pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil
d. Bagian bank syariah atas pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil
e. Bagian pemilik dana atas pendapatan yang tersedia bagi pernilik dana
baik yang sudah didistribusikan maupun belum
D. STRUKTUR DAN ISI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SYARIAH
1. Laporan Keuangan Bank Syariah yang lengkap terdiri atas :
a. Laporan posisi keuangan
b. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif Iain
c. Laporan perubahan ekuitas
d. Laporan arus kas
e. Laporan sumber dan penggunaan dana zakat
2. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus memiliki nilai peramalan (predictive) dan
penegasan (confirmatory) atas transaksi yang berkaitan satu sama Iain, sehingga
dapat membantu pengguna dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa sekarang,
dan masa depan. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi relevansi adalah
materialitas, yang dapat diartikan sebagai suatu kelalaian untuk mencantumkan
informasi atau kesalahan penyajian suatu informasi dapat mempengaruhi keputusan
pengguna informasi yang dalam mendasarkan keputusannya menggunakan
informasi laporan keuangan. Materialitas bergantung pada besarnya pos atau
kesalahan yang dinilai sesuai dengan situæsi khusus dari kelalaian dalam
mencantumkan (omission) atau kesalahan dalam mencatat
(misstatement).
Oleh karena itu, memberikan manfaat bagi pengguna dalam pengambilan
keputusan ekonomi, diantaranya:
1. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam kegiatan usaha dan
keseluruhan transaksi;
Berdasarkan hal tersebut, dalam Entitas Syariah memiliki persamaan dasar yang
sedikit berbeda dari akuntansi konvensional.
Dalam Laporan Keuangan Syariah, persamaan dasar untuk menyusun neraca adalah
sebagai berikut (Zaky & Khoir, 2017) :
Aset = Liabilitas + Dana Syirkah Temporer + Ekuitas
Dimana :
Aset adalah sumber daya yang dikuasai Oleh entitas syariah sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan
diharapkan akan diperoleh entitxs syariah.
2. Liabilitas merupakan utang entitas syariah masa kini yang timbul dari
peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan aus keluar
dari sumber daya entitas syariah yang mengandung manfaat ekonomi.
3. Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima sebagai investasi
dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lainnya di mana
entitas syariah mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestxsikan
dana tersebut dengan pembagian hasil investasi berdasarkan
kesepakatan.
4, Ekuitas adalah hak residual atas xset entitas syariah setelah dikurangi
semua liabilitas dan dana syirkah temporer.
Sebagai contoh implementasi akun-akun pada akuntansi syariah yang terkait prinsip
syariah yang dilaksanakan oleh Entitas Syariah adalah sebagai berikut (Nurhayati
& Wasilah, 2015; zaky & Khoir, 2017):
I. Kelompok Aset
Akun untuk prinsip jual beli dan jasa yang meliputi murabahah, salam, dan
istishna ' dan ijarah, maka akun yang dipergunakan adalah akun ”Piutang”.
Aset yang digunakan untuk prinsip ujroh yang meliputi Ijarah, Ijarah
Muntabia Bittamalik (TMBT), dan sejenisnya dipergunakan akun "Aset
Ijarah”. Sedangkan untuk prinsip bagi hasil yang meliputi Mudharabah dan
Musyarakah dipergunakan akun
'îlnvestasi”.
2. Kelompok Liabilitas
Transaksi dengan prinsip Wadiah, akun yang dipergunakan adalah "Titipan”
pada unsur '%iabilitas”. Penerima titipan atas perizinan penitip diperkenankan
mengambil manfaat barang yang dititipkan, kan tetapi harus menjamin barang
tersebut dapat dikembalikan sewaktu-waktu penitip memintanya kembali.
Untuk prinsip Mudharabah Mutlaqah dan Musyarakah dipergunakan akun
”Dana Syirkah
Temporer".