PEENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini system keuangan syariah mulai berkembang, ditandai dengan munculnya
Lembaga keuangan syariah serta perusahaan yang berlandaskan entitas syariah. Karena
system keuangan konvensial tidak memperhatikan sama sekali nilai-nilai agama. Sebab
dalam penyajian laporan keuangan yang berlandaskan dengan entitas syariah yang baik juga
membutuhkan pada prinsip-prinsip syariah agar berkualitas.
Tujuan kaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas syariah yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi. Karakteristik kualitatif
merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi
pemakai.
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan laporan keuangan entitas syariah
2. Bentuk laporan keuangan entitas syariah
3. Karakteristik kualitatif laporan keuangan
4. Unsur-unsur laporan keuangan
5. Standar akuntansi penyajian laporan keuangan syariah
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Tujuan laporan keuangan entitas syariah
2. Untuk Mengetahui Bentuk laporan keuangan entitas syariah
3. Untuk Mengetahui Karakteristik kualitatif laporan keuangan
4. Untuk Mengetahui Unsur-unsur laporan keuangan
5. Untuk Mengetahui Standar akuntansi penyajian laporan keuangan syariah
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
1. Dapat dipahami, maksudnya adalah pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang
memadahi tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk
mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.
2. Relavan, maksudnya adalah informasi memiliki kualitas relavan jika dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masalalu,
masa kini, atau masa depan serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa
lalu.
3. Kendalaan, andal diartikan sebagai bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
material, dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus atau jujur
(faithful representstion) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan
dapat disajikan. Agar dapat diandalkan maka informasi harus memenuhi hal sebagai berikut:
a. Menggambarkan dengan jujur transaksi (penyajian jujur) serta peristiwa lainnya yang
seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.
b. Dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi yang sesuai dengan
prinsip syariah dan bukan hanya bentuk hukumnya (substansi mengingguli bentuk).
c. Harus diarahkan untuk kebutuhan umum pemakai dan bukan pihak tertentu sajaa (netral)
d. Didasarkan atas pertimbangan yang sehat dalam hal menghadapi ketidakpastian peristiwa
dan keadaan tertentu.
e. Lengkap dalam Batasan materialitas dan biaya
4. Dapat dibandingkan, pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan entitas syariah
antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posis dan kinerja keuangan.
Agar dapat dibaandingkan, informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam
pemnyusunan laporaan keuangan dan perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan
tersebut juga harus diungkapkan termasuk ketaatan atas standar akuntansi yang berlaku.
Laporan posisi keuangan, unsur yang berkaitan secara langsung adalah asset, kewajiban, dan
syirkah temporwr dan ekuitas. Pos-pos ini didefinisikan sebagai berikut:
a) Aset: sumber daya yang dikuasai oleh entitas syariah sebagai akibat dari peristiwa
masalalu dan darimana manfat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas
syariah.
b) Kewajiban: utang entitas syariah masa kini yang timbul dari peristiwa masalalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas syariah
yang mengandung manfaat ekonomi.
c) Dana syirkah temporer: dana yang diterima sebagai investasi dengan jangka waktu
tertentu dari individu dan pihak lainnya dimana entitas syariah mempunyai hak untuk
mengelola dan menginvestasikan dana tersebut dengan pembagian hasil investasi
berdasarkan kesepakatan.
3
d) Ekuitas: hak residual atas asset entitas syariah setelah dikurangi semua kewajiban dan
dana syirkah temporer.
Laporan kinerja (laba rugi), unsur yang berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih
(laba) adalah penghasilan dan beban. Unsur penghasilan dan beban didefinisikan sebagai
berikut:
a) Penghasilan (income): kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam
bentuk pemasukan atau penambahan asset atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari konstribusi penanaman modal.
b) Beban (expenses): penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam
bentuk arus keluar atau berkurangnya asset atau terjadinya kewajibanyang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam
modal.
c) Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer: bagi hasil pemilik dana atas
keuntungan dan kerugian hasil investasi Bersama entitas syariah dalam suatu priode
laporan keuangan. Hak pihak ketiga atas bagi hasil tidak bisa dikelompokkan sebagai
beban (ketika untung) atau pendapatan (Ketika rugi). Namun, hak pihak ketiga atas bagi
hasil merupakan alokasi keuntungan dan kerugian kepada pemilik dana atas investasi
yang dilakukan Bersama dengan entitas syariah.
2. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan social, meliputi ,aporan sumber
dan penyaluran dana zakat serta laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan.
3. Komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan kegiatan dan tanggung jawab
kusus entitas syariah tersebut.
Untuk entitas syariah seperti reksa dana dan entitas yang modalnya tidak terdiri atas
saham seperti koperasi, membutuhkan penyesuaian terhaadap penyajian laporan keuangan.
Untuk lebih jelasnya, laporan keuangan entitas syariah yang lengkap terdiri dari komponen
berikut:
1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode
2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode
4
3. Laporan perubahan ekuitas selama periode
4. Laporan arus kas selama periode
5. Laporan sumber dan penyaluran zakat selama periode
6. Laporan sumber dan penyaluran dana kebajikan selama periode
7. Catatan atas laporan keuangan: berisi ringkasan kebajikan akuntansi penting dan
penjelasan lainnya
8. Informasi komperatif mengenai periode sebelumnya
9. Laporan posisi keuangan pada awal periode komperatif (ebtitas syariah menerapkan
kebijakan retrospektif).
Terdapat beberapa perbedaan komponen laporan keuangan pada entitas syariah berikut ini:
a. Laporan keuangaan bank syariah
Laporan keuangan bank syariah yang lengkap terdiri atas:
1. Laporan posisi keuangan
2. Laporan laaba rugi dan penghasilan komprehensif lain
3. Laporan perubahan ekuitas
4. Laporan arus kas
5. Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil
6. Laporan sumber dan penyaluran dana zakat
7. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan
8. Catatan atas laporan keuangan
b. Laporan keuangan asuransi syariah
Laporan keuangan asuransi syariah yang lengkap terdiri atas:
1. Laporan posisi keuangan
2. Laporan surplus deficit underwriting dan tabarru’
3. Laporan perubahan tabarru’
4. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
5. Laporan perubahan ekuitas
6. Laporan arus kas
7. Laporan sumber dan penyaluran dana zakat
8. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan
9. Catatan atas laporan keuangan
c. Laporan keungan amil
Laporan keuangan amil yang lengkap terdiri atas:
1. Laporan posisi keuangan
2. Laporan perubahan dana
3. Laporan perubahan asset perubahan
4. Laporan arus kas
5. Catatan atas laporan keuangan
5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi suatu (entitas syariah)
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakaian dalam pengambilan keputusan
ekonomi,serta pertanggung jawaban manajemen atas sumber dana yang dipercayakan
kepadanya
6
DAFTAR PUSTAKA
https://fakhrianshiri.wordpress.com/2015/02/24/laporan-keuangan-entitas-syariah/amp.
https:///www.scribd.com/doc/523598669