Anda di halaman 1dari 48

ANALISIS LAPORAN

KEUANGAN KONVENSIONAL
& SYARIAH

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


LAPORAN KEUANGAN

Pengertian

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam PSAK No. 1 Tahun 2015: “Laporan keuangan adalah
catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat
digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut”

Sofyan Syafri Harahap (2004): “Laporan keuangan adalah merupakan produk atau hasil akhir
dari suatu proses akuntansi. Sebagai hasil akhir dari proses akuntansi, laporan keuangan
memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan berbagai pihak
misalnya pemilik dan kreditor”

Laporan Keuangan Syariah memiliki perbedaan yang signifikan apabila dibandingkan dengan
laporan keuangan konvensional. Hal ini terkait penyusunan laporan keuangan yang didasarkan
pada transaksi syariah.
Unsur-unsur Lap.Keu. Syariah
Agar laporan keuangan sesuai dengan paradigma,
azas, dan karakteristik laporan keuangan syariah.
Komponen laporan yang mencerminkan kegiatan komersial:
 Laporan posisi keuangan;
 Laporan laba rugi;
 Laporan arus kas;
 Laporan perubahan ekuitas

Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan


sosial:
 Laporan sumber dan penggunaan dana zakat; dan
 Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan

Komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan


Kegiatan dan tanggung jawab khusus entitas syariah tersebut
Laporan Keuangan Syariah
Pengertian
Laporan keuangan syariah adalah suatu proses mengatur
dengan baik laporan yang disusun berdasarkan prinsip
akuntansi yang berisi tentang status keuangan suatu instansi
guna memenuhi kebutuhan pengguna laporan sesuai dengan
kriteria syariah.

Laporan keuangan harus dibuat dan disusun sesuai dengan


aturan atau Standar yang berlaku, agar laporan keuangan mudah
di baca atau dimengerti.

Laporan keuangan berfungsi untuk mengetahui kondisi dan


posisi perusahaan atau lembaga keuangan terkini. Dengan kata
lain laporan keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi
keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode
tertentu.
Tujuan Laporan Keuangan
Ratih Paramita (2012)
Dilaporkannya informasi kepatuhan bank terhadap prinsip syariah

membantu pihak terkait dalam menentukan zakat bank, maupun pihak lain

Membantu mengevaluasi pemenuhan bank terhadap tanggung jawab amanah


dalam mengamankan dana

menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak, informasi


mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh pemilik dan pemilik
rekening investasi

pemenuhan fungsi social termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat


Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan
Keuangan” (IAI, 2002)

Laporan keungan menyajikan informasi tentang posisi keuangan (aktiva,

utang, dan modal pemilik) pada suatu saat tertentu

Laporan keuangan menyajikan informasi kinerja (prestasi) perusahaan

Laporan keuangan menyajikan informasi tentang perubahan posisi keuangan


perusahaan

Laporan keuangan mengungkapkan informasi keuangan yang penting dan


relevan dengan kebutuhan para pengguna laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian
laporan keuangan

4 karakteristik kualitatif pokok laporan keuangan

Dapat Dipahami

• informasi keuangan yang dapat dipahami adalah


informasi yang disajikan dalam bentuk dan
bahasa teknis yang sesuai dengan tingkat
pengertian dan penggunanya

Relevan

• informasi keuangan harus berhubungan dengan


tujuan pemanfaatannya.
Andal

• agar bermanfaat, informasi juga harus andal. Informasi


memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan dan kesalahan yang material, dan dapat
diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus atau
jujur dan yang seharusnya disajikan atau yang secarawajar
diharapkan dapat disajikan

Dapat diperbandingkan

• informasi akuntansi harus dapat diperbandingkan dengan


informasi akuntansi periode sebelumnya pada perusahaan
yang sama
Komponen Laporan Keuangan Syariah

menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Catatan atas laporan keuangan

Laporan posisi keuangan • berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang


pada akhir periode
signifikan dan informasi penjelasan lain;
Informasi komparatif mengenai periode
Laporan laba rugi dan terdekat sebelumnya sebagaimana
penghasilan komprehensif ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A
lain selama periode

Laporan posisi keuangan pada


Laporan perubahan ekuitas awal periode terdekat sebelumnya
selama periode
• Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan
akuntansi secara retrospektif atau membuat

Laporan arus kas selama


penyajian kembali pos-pos laporan
periode keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi
pos-pos dalam laporan keuangannya sesuai
dengan paragraf 40A-40D
Paragraf 11 PSAK 101

1. Neraca

• Dengan neraca, pemakaian laporan keuangan akan dapat: menilai


likuiditas dan kelancaran operasi perusahaan atau organisasi, menilai
struktur pendanaan perusahaan, menganalisis komposisi kekayaan dan
potensi jasa perusahaan, dan mengevaluasi potensi jasa atau sumber
ekonomi yang dikuasai perusahaan

2. Laporan Laba Rugi

• Laporan ini memberikan informasi tentang keberhasilan manajemen


dalam mengelola perusahaan.
• Keberhasilan diukur dengan kemampuan mengasilkan laba yaitu selisih
antara semua semua penghasilan (pendatapan dan untung) dan semua
biaya yang diperkirakan telah mendatangkan penghasilan tersebut.
3. Laporan Arus Kas

• memberikan informasi tentang kegiatan manajemen selama satu periode


dalam mengelola kas.
• Melalui laporan arus kas, pemakai laporan dapat melakukan evaluasi kegiatan
manajemen dalam operasi (Operating), Investasi (Investing), dan pendanaan
(Financing).

4. Laporan Perubahan Ekuitas

• merupakan penghubung antara laporan keuangan laba rugi dan neraca.


• Laba rugi dan transaksi modal neto akan masuk dalam laporan perubahan
modal sehingga angka akhir akan diperoleh.
• Pemasukan angka laba dan perubahan modal neto ke akun modal akan
merupakan suatu proses yang disebut tutup buku.
5. Laporan Sumber dan Penggunaan dana Zakat

• merupakan informasi keuangan yang berisi rekapitulasi penerimaan zakat


yang di kelola entitas syariah sebagai pelaksana fungsi baitul maal.
• Penerimaan zakat bisa berasal dari individu dari dalam entitas syariah seperti
pemilik, manajemen, dan karyawan. Individu di luar entitas syariah juga bisa
menyalurkan kewajiban zakatnya melalui entitas syariah yang
menyelenggarakan fungsi baitul maal.

6. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan

• berisi informasi penerimaan dana kebajikan dari beberapa komponen yang


mungkin diterima oleh entitas syariah seperti infaq, shodaqoh, hasil
pengelolaa dana waqaf sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku (UU No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf), pengembalian dana
kebajikan produktif, denda, dan pendapatan non halal lainnya.
7. Catatan atas Laporan Keuangan

• Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan


kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap
peristiwa dan transaksi yang penting.
• Informasi yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) tetapi tidak disajikan di Neraca,
Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan
Ekuitas, Laporan Sumber dan Penggunaan dana Zakat,
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan.
• Informasi tambahan yang tidak di sajikan dalam laporan
keuangan tetapi di perlukan dalam rangka penyajian secara
wajar.
Persamaan Laporan Keuangan
Syari’ah dan Konvensional
Beberapa persamaan antara Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 5 (perbankan
syariah) dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 (perbankan konvensional)

Memberikan informasi kas yang


dapat di percaya mengenai posisi
keuangan perusahaan atau
lembaga keuangan pada periode
tertentu.

Memberikan laporan keuangan yang


dapat dipercaya mengenai hasil usaha
perusahaan atau lembaga keuangan
dalam periode tertentu.
Memberikan informasi yang dapat membantu
pihak –pihak yang berkepentingan untuk
menilai atau mengintreprestasikan kondisi dan
potensi suatu perusahaan atau lembaga
keuanagan.

Memberikan informasi penting lainya yang


relevan dengan kebutuhan pihak-pihak
berkepentinagan dengan laporan kebutuhan
yang bersangkutan.
Perbedaan Laporan Keuangan
Syari’ah dan Konvensional
Dari Segi Pelaporan

Bank Konvensional Bank Syariah


1. Neraca 1. Neraca
2. Lap Laba Rugi 2. Lap Laba Rugi
3. Lap Arus Kas 3. Lap Arus Kas
4. Lap Perubahan Ekuitas 4. Lap Perubahan Ekuitas
5. Catatan Atas Laporan 5. Lap Perubahan Dana
Keuangan Investasi Terikat
6. Laporan Rekonsiliasi
Pendapatan dan bagi Hasil
7. Laporan Sumber dana
dan penggunaan dana Zakat
8. Laporann dan penggunaan
dana kebaikan.
Acuan peyusunan laporan keuangan

Bank Konvensional Bank Syariah


1. Kerangka dasar penyusun 1. Kerangka Dasar penyusuna
an dan penyajian laporan n dan penyajian laporan keua
Keuangan (KDPPLK) ngan syariah (KDPPLKS)
2. PSAK (no 1-58) 2. PSAK Syariah (No.101-109)
3. Pedoman akutansi 3. PSAK 59: Akutansi perbank
perbankan Indonesia (PAPI) an
4. Pedoman Akutansi Perbank
an Syariah indonesia (PAPSI)
Dari segi akad dan legalitas
Akad merupakan suatu kesepakatan yang mengikat kedua belah
pihak yang saling bersepakat, yakni masing-masing pihak terikat untuk
melaksanakan kewajiban mereka masing-masing yang telah disepakati
terlebih dahulu.

Dalam akad, terms and condition-nya sudah ditetapkan


secara rinci dan spesifik (sudah well-defined). Bila salah satu atau kedua
pihak yang terikat dalam kontrak itu tidak dapat memenuhi kewajibannya,
maka ia/mereka menerima sanksi seperti yang sudah disepakati dalam
Akad.

Dalam bank syariah, akad yang yang dilakukan memiliki


konsekwensi duniawi dan ukhrowi, karena akad yang dilakukan
berdasarkan hukum islam.
Dari segi penyelesain sengketa
Pada perbankan syariah terdapat perbedaan atau perselisihan antara bank
dan nasabahnya, kedua belah pihak tidak menyelesaikannya di peradilan
negeri, tetapi menyelesaikannya sesuai tata cara dan hukum syariah.

Penyelesaian sengketa tersebut melalui BAMUI (Badan Arbitrase


Muamalah Indonesia), sekarang berubah menjadi Badan Arbitrase Syariah
Nasional (BASYARNAS).

Tugas dan Wewenangnya:


1. Menyelesaikan perselisihan dan sengketa keperdataan dengan prinsip
yang mengutamakan perdamaian
2. Menyelesaiakan sengketa keperdataan antara bank syariah dengan
nasabahnya yang menjadikan syariah sebagai dasarnya
3. Memberikan penyelesaian yang adil dan cepat dalam sengketa
Muamalat yang timbul dalam bidang perdagangan, industri, jasa dll.
4. Atas permintaan pihak-pihak dalam suatu perjanjian, dapat memberikan
suatu pendapat mengenai suatu persoalan berkenaan dengan perjanjian
tersebut.
Dari segi usaha yang di biayai

Usaha yang dibiayai merupakan proyek halal

Usaha yang bermanfaat bagi masyarakat

Usaha yang menguntungkan bagi bank dan mitra usahanya


Dari segi pendapatan (laba)
Dari segi pendapatan atau laba bank konvensional memperoleh
laba dari hasil bunga,bunga itu di dapatkan dari hasil
pembiayaan antara pihak bank kepada nasabah . begitu pula
dengan bank syariah hanya saja laba yang di hasilkan bank
syariah adalah hasil dari pembiayaan bank kepada nasabah yang
telah di sepakati di depan sebelum kegiatan itu dilaksanakan
atau sering di sebut juga dengan prinsip bagi hasil.

Bank konvensional tidak memperdulikan apakah usaha yang


dijalankan oleh pihak nasabah itu berhasil atau tidak, pihak
konvesional tetap mengambil keuntungan. Sedangkan bank
syariah tetap memperhatikan situai nasabah tersebut.
No Faktor PSAK No. 50 PSAK No. 31 (Per
Perbedaan (Perbankan Syariah) bankan Konvensi
onal)
1. Konsep Bank syariah beroper Bank konvensional
Operasi asi atas dasar konsep beroperasi atas da
pembagian hasil keu sar konsep (syste
ntungan/kerugian m) bunga
2. Akad Semua transaksi haru Transaksi pembuk
(Perjanjian) s berdasarkan akad y aan rekening (Giro
ang dibenarkan oleh , Tabungan, Depos
syariah. ito) berdasarkan p
Semua transaksi haru erjanjian titipan, n
s mengikuti kaidah d amun titipan ini ti
an aturan yang berla dak sesuai denga
ku pada akad-akad n aturan syariah.
muamalah syariah
No Faktor PSAK No. 50 PSAK No. 31 (Perba
Perbedaan (Perbankan Syariah) nkan Konvensional)
3. Konsep Bank syariah mengguna Bank konvensional mengg
konsep biaya (cost
Perhitungan kan konsep profit sharin unakan
concept) untuk menghitun
Keuntungan g, artinya dana yang dit g keuntungan. Artinya bu
erima bank disalurkan k nga yang dijanjikan di mu
epada pembiayaan. Keu ka kepada nasabah penab
ung merupakan ongkos at
ntungan yang didapat d au biaya yang harus dibay
ari pembiayaan tersebut ar oleh bank. Oleh karena
dibagi dua, untuk bank itu, bank haru “menjual” k
dan nasabah. Berdasark epada nasabah lain (pemi
njam) dengan biaya bunga
an perjanjian pembagia yang lebih tinggi.
n keuntungan di muka Perbedaan antara keduany
a disebut spread yang me
nandakan apakh perusaha
an tersebut untung atau r
ugi. Bila spread nya positif,
dimana beban bunga yan
g dibebankan kepada pem
injam lebih tinggi dari bun
ga yang ditawarkan kepad
a penabung, maka dapat
dikatakan bank mendapat
kan keuntungan.
No Faktor PSAK No. 50 PSAK No. 31 (Per
Perbedaan (Perbankan Syariah) bankan Konvensi
onal)
4. Pengelolaan Penyaluran dan simp Para penabung di
Dana anan dari masyarakat bank konvensional
Nasabah dibatasi oleh prinsip uang yang ditabu
dasar, yaitu prinsip sy ng dipinjamkan u
ariah. Artinya bahwa ntuk berbagai bis
pemberian pinjaman nis, tanpa meman
tidak boleh untuk bis dang halal-haram
nis yang haram, sepe bisnis tersebut.
rti: perjudian, minum
an yang diharamkan,
pornografi, dan bisni
s yang tidak sesuai s
yariah.
No Faktor PSAK No. 50 PSAK No. 31 (Perba
Perbedaan (Perbankan Syariah) nkan Konvensional)
5. Bunga Pelarangan bunga dala Bank konvensional
(Interest) m berbagai bentuknya. menggunakan bung
Tidak menggunakan bu a sebagai alat untuk
nga sebagai alat untuk memperoleh pendap
memperoleh pendapata atan maupun memb
n maupun membebanka ebankan biaya atas
n biaya atas penggunaa penggunaan uang d
n uang dan pinjaman an pinjaman.
6. Transaksi yg Bank syariah dapat mela Pada bank konvensi
dilakukan kukan transaksi yang dil onal tidak melakuka
akukan oleh bank konve n transaksi jual beli t
nsional, seperti jual beli anpa pesanan, jual b
tanpa pesanan, jual beli eli dengan pesanan,
dengan pesanan, sewa sewa menyewa dan
menyewa, dan gadai. gadai.
No Faktor PSAK No. 50 PSAK No. 31 (Perb
Perbedaan (Perbankan Syariah) ankan Konvensiona
l)

7. Prinsip Bagi Prinsip bagi hasil dapat dil


Tidak terdapat peny
hasil akukan dalam 4 akad utam ertaan mengenai pri
a: nsip bagi hasil, kare
 Musyarakah (kerjasama
na pada perbankan
modal usaha/partnershi
p of project financing p konvensional dihalal
articipation kan penerimaan bun
 Mudharabah (kerjasama ga.
mitra usaha dan investa
si atau trust financing /
trust investment )
 Muzara’ah (kerjasama b
agi hasil pengelolaan p
ertanian / harvest yield
profit sharing )
 Musaqah (kerjasama pe
meliharaan pertanian /
plantation management
based on certain portio
n of yield)
LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
Definisi, Tujuan,
Pengguna, Asumsi Komponen dan Hubungan Antar
Dasar, dan Unsur Laporan Laporan Keuangan
Karakteristik Keuangan Syariah Syariah
Kualitatif
Definisi, Tujuan, Pengguna, Asumsi
Dasar, dan Karakteristik Kualitatif
Laporan Keuangan Syariah
Daftar Sistematis dan
Terstruktur yang disusun
melalui Siklus Akuntansi yang
memuat Informasi Keuangan
berguna bagi sebagian besar
pengguna dalam Pengambilan
Keputusan Ekonomi.
Menyediakan Informasi yang
menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi
keuangan suatu entitas syariah
yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pengguna dalam
pengambilan keputusan
ekonomi.
a. Meningkatkan kepatuhan terhadap
prinsip syariah
b. Informasi kepatuhan terhadap
prinsip syariah
c. Informasi untuk evaluasi pemenuhan
tanggungjawab manajemen
d. Informasi mengenai tingkat
keuntungan investasi
e. Informasi pemenuhan
tanggungjawab sosial
a. Investor – Informasi resiko dan imbal hasil
b. Pemberi dana qardh – Informasi uang dapat dikembalikan
c. Pemilik DST – informasi imbal hasil bersaing dan aman
d. Pemilik dana titipan – informasi uang dapat ditarik setiap saat
e. Pembayar dan penerima ZISWAF – informasi sumber dan penyaluran
dana ZISWAF
f. Pengawas Syariah – informasi kepatuhan syariah
g. Karyawan – informasi imbal jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan
kerja
h. Pemasok dan mitra lainnya – informasi pembayaran hutang
i. Pelanggan – informasi kelangsungan usaha
j. Pemerintah – informasi untuk menetapkan kebijakan
k. Masyarakat – informasi perkembangan
DASAR AKRUAL (ACRUAL BASIS)
 Pengaruh transaksi diakui pada saat kejadian, bukan pada saat kas dan
setara kas di terima dan disajikan pada LK bersangkutan. Ex: Margin
Yang Di Tangguhkan (MYDT)
 Penghitungan pendapatan untuk tujuan pembagian hasil usaha
menggunakan dasar kas (cash basis). Ex: Hak Pihak Ketiga Atas Bagihasil

KELANGSUNGAN USAHA (GOING CONCERN))


 Entitas Syariah diasumsikan melanjutkan usahanya di masa depan dan
tidak bermaksud melikuidasi dan mengurangi secara material skala
usahanya. Ex: Penyusutan AktivaTetap, Biaya dibayar Dimuka.
Kemudahan untuk segera dipahami oleh pengguna
DAPAT
DIPAHAMI dengan asumsi memiliki pengetahuan yang memadai
tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi

Mampu mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna


RELEVAN dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu, kini atau masa
depan.

KEANDALAN Bebas dari pengertian menyesatkan, kesalahan material,


(RELIABLE) dan dapat diandalkan pengguna

DAPAT Dapat diperbandingkan antar periode dan antar entitas


DIBANDINGKAN syariah lainnya
Komponen dan
Unsur Laporan
Keuangan Syariah
A. Mencerminkan kegiatan komersial
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN

 Laporan Posisi Keuangan


 Laporan Laba-Rugi Komprehensif
 Laporan Arus Kas; dan
 Laporan Perubahan Ekuitas
SYARIAH

B. Mencerminkan Kegiatan Sosial


 Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat
 Laporan Sumber dan Penggunaan Dana
Kebajikan

C. Mencerminkan Kegiatan dan Tanggungjawab


Khusus Entitas Syariah
LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SYARIAH
LAPORAN KEUANGAN ASURANSI
LAPORAN KEUANGAN BANK
SYARIAH
SYARIAH
 Laporan Posisi Keuangan
 Laporan Posisi Keuangan
 Laporan Laba-Rugi Komprehensif
 Laporan Laba-Rugi Komprehensif
 Laporan Surlpus Defisit Underwriting
 Laporan Arus Kas; dan
dana tabarru’
 Laporan Perubahan Ekuitas
 Laporan Perubahan Dana Tabarru’
 Laporan Rekonsiliasi Pendapatan
 Laporan Arus Kas; dan
dan Bagi Hasil
 Laporan Perubahan Ekuitas
 Laporan Sumber dan Penggunaan
 Laporan Sumber dan Penggunaan
Dana Zakat
Dana Zakat
 Laporan Sumber dan Penggunaan
 Laporan Sumber dan Penggunaan
Dana Kebajikan
Dana Kebajikan
 Catatan Atas Laporan Keuangan
 Catatan Atas Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN AMIL
 Laporan Posisi Keuangan
 Laporan Perubahan Dana
 Laporan Perubahan Aset Kelolaan
 Laporan Arus Kas
 Catatan Atas Laporan Keuangan
LAPORAN POSISI
KEUANGAN
FORMAT LAPORAN POSISI KEUANGAN

AKTIVA PASSIVA
ASET LIABILITAS
 Aset Lancar  Liabilitas Jangka Pendek

Aset Tidak Lancar  Liabilitas Jangka Panjang

DANA SYIRKAH TEMPORER

EKUITAS
Sumber daya yang dikuasai oleh entitas syariah sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
AKTIVA ekonomi masa depan diharapkan akan diperoleh

Hutang entitas syariah masa kini yang timbul dari


peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan
LIABILITAS
mengakibatkan arus keluar dari sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi.
Dana yang diterima sebagai investasi dengan jangka
waktu tertentu dari individu dan pihak lainnya dimana
DANA
SYIRKAH entitas syariah mempunyai hak untuk mengelola dan
TEMPORER menginvestasikan dana tersebut dengan pembagian hasil
investasi berdasarkan kesepakatan

Hak residual atas aset entitas syariah setelah dikurangi


semua kewajiban dan dana syirkah temporer
EKUITAS
LAPORAN LABA RUGI
KOMPREHENSIF
LABA RUGI KOMPREHENSIF

PENDAPATAN PENGELOLAAN DANA SEBAGAI MUDHARIB

HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGIHASIL


Hak bagihasil milik Mudharib

BEBAN USAHA

LABA USAHA

PENDAPATAN DAN BEBAN NON USAHA

LABA SEBELUM PAJAK


BEBAN PAJAK PENGHASILAN

PENGHASILAN KOMPREHENSIF

LABA KOMPREHENSIF
Kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan atau
PENGHASILAN penambahan aset atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal
dari kontribusi penanam modal

Hutang entitas syariah masa kini yang timbul dari


peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan
LIABILITAS
mengakibatkan arus keluar dari sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi.
Hubungan Antar Laporan
Keuangan Syariah
THE END

Anda mungkin juga menyukai