1 PSAK 101
PSAK 101 adalah standar akuntansi yang digunakan sebagai pedoman akuntan dalam
penyusunan dan penyajian pelaporan keuangan syariah di Indonesia.
Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur penyajian dan pengungkapan laporan
keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) untuk entitas
syariahyang selanjutnya disebut “laporan keuangan”, agar dapat dibandingkan baik
dengan laporan keuangan entitas syariah periode sebelumnya maupun dengan laporan
keuangan entitas syariah lain. Pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan
transaksi dan peristiwa tertentu diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) terkait.
Entitas syariah
Ruang lingkup PSAK 101 Pernyataan ini diterapkan dalam
penyajian laporan keuangan entitas syariah untuk tujuan
umum yang disusun dan disajikan sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.
Entitas syariah seperti reksa dana dan entitas yang modalnya tidak terbagi atas
saham, misalnya koperasi,memerlukan penyesuaian-penyesuaian terhadap penyajian
dalam laporan keuangannya.
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Informasi tersebut di atas beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan
atas laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas
pada masa depan khususnya dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan
setara kas.
Tanggung Jawab Atas Laporan Keuangan
Manajemen entitas syariah bertanggung jawab atas penyusunan dan
penyajian laporan keuangan entitas syariah.
1. Neraca;
2. Laporan Laba Rugi;
3. Laporan Arus Kas;
4. Laporan Perubahan Ekuitas;
5. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat;
6. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan;dan
7. Catatan atas Laporan Keuangan.
8.
Entitas syariah dianjurkan untuk menyajikan telaahan keuangan yang
menjelaskan karakteristik utama yang mempengaruhi kinerja keuangan, posisi
keuangan entitas syariah, dan kondisi ketidakpastian. Telaahan keuangan tersebut
dapat meliputi:
a) faktor-faktor dan pengaruh-pengaruh yang menentukan kinerja keuangan,
termasuk perubahan lingkungan dimana entitas syariah beroperasi, respon
yang diambil dan hasilnya, dan kebijakan investasi untuk menjaga dan
memperkuat kinerja keuangan, termasuk kebijakan dividennya;
b) sumber pendanaan entitas syariah dan target rasio kewajiban terhadap ekuitas;
dan
c) sumber daya entitas syariah yang tidak dicatat dalam neraca sebagaimana diatur
dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.
PERTIMBANGAN MENYELURUH
Dalam paragraf 10 PSAK 101 mengatur tentang komponen-komponen laporan keuangan entitas syariah yang
wajib disajikan sebagai standar penyajian. Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen berikut ini:
Kegunaan informasi keuangan dapat ditingkatkan jika informasi tersebut dapat dibandingkan
(comparable), terverifikasi (verifiable), tepat waktu (timely), dan dapat dipahami
(understandable).Karakteristik kualitatif informasi laporan keuangan dibagi ke dalam dua bahagian, yakni
karakteristik kualitatif fundamental dan karakteristik kualitatif peningkat.
KESIMPULAN
LAPORAN KEUANGAN SYARIAH PADA PSAK 101 SYARIAH
THANKS
LAPORAN KEUANGAN SYARIAH PADA PSAK 101 SYARIAH
AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH PBS 4A
ISNAWATI{1904110016}